Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15993
Cornelia M.A. Wattimena, Fransina Latumahina
Sumber benih adalah suatu tegakah hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ditunjuk atau dibangun khusus untuk dikelola guna memproduksi benih bermutu. Demplot Sumber Benih yang di bangun oleh BPTH (Balai Perbenihan Tanaman Hutan) Maluku dan Papua di bangun pada Negeri Hatusua kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2013. Benih yang ditanam merupakan benih-benih yang bersertifikasi. Kenari (Cannarium ambonensis) dari areal benih bersertifikasi desa Paperu, Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama dan penyakit yang menyerang yaitu hama ulat kipat, hama belalang hijau, penyakit bercak daun dan penyakit embun tepung. Hama ulat kenari menyebab kerusakan yang sangat besar karena dapat menghasilkan telur sebanyak 200-325 butir dan hidupnya berkelompok pada satu tempat, bahkan dengan jumlah yang banyak akan menghabiskan daun hampir disetiap bagian pohonnya mula-mula serangan awal oleh ulat yang kecil lalu serangan lanjutan oleh ulat besar akan menyerang daun tua sehingga meninggalkan tulang daun. Tulisan ini akan menggambarkan tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kenari pada demplot sumber benih, faktor penyebab kerusakan dan dugaan adanya kaitan antara perubahan iklim terhadap serangan hama penyakit di tanaman kemari.
{"title":"STUDI AWAL SERANGAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KENARI PADA DEMPLOT SUMBER BENIH DESA HATUSUA","authors":"Cornelia M.A. Wattimena, Fransina Latumahina","doi":"10.20527/jht.v11i1.15993","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15993","url":null,"abstract":"Sumber benih adalah suatu tegakah hutan baik hutan alam maupun hutan tanaman yang ditunjuk atau dibangun khusus untuk dikelola guna memproduksi benih bermutu. Demplot Sumber Benih yang di bangun oleh BPTH (Balai Perbenihan Tanaman Hutan) Maluku dan Papua di bangun pada Negeri Hatusua kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat pada tahun 2013. Benih yang ditanam merupakan benih-benih yang bersertifikasi. Kenari (Cannarium ambonensis) dari areal benih bersertifikasi desa Paperu, Hasil penelitian menunjukkan bahwa hama dan penyakit yang menyerang yaitu hama ulat kipat, hama belalang hijau, penyakit bercak daun dan penyakit embun tepung. Hama ulat kenari menyebab kerusakan yang sangat besar karena dapat menghasilkan telur sebanyak 200-325 butir dan hidupnya berkelompok pada satu tempat, bahkan dengan jumlah yang banyak akan menghabiskan daun hampir disetiap bagian pohonnya mula-mula serangan awal oleh ulat yang kecil lalu serangan lanjutan oleh ulat besar akan menyerang daun tua sehingga meninggalkan tulang daun. Tulisan ini akan menggambarkan tentang hama dan penyakit yang menyerang tanaman kenari pada demplot sumber benih, faktor penyebab kerusakan dan dugaan adanya kaitan antara perubahan iklim terhadap serangan hama penyakit di tanaman kemari.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47266590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15987
M. As’adi, Mochamad Arief Soendjoto, D. Itta
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar manfaat langsung hutan mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai November 2021, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengambilan data dengan petak sampel dan wawancara dengan masyarakat. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data sekunder dikumpulkan antara lain dari buku, jurnal, dan Kantor Desa Pagatan Besar. Data-data yang dikumpulkan dari lapangan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kawasan ekosistem hutan mangrove di Desa Pagatan Besar yang mempunyai luas ± 30 ha menemukan bahwa nilai manfaat langsung yang didapatkan oleh masyarakat terdiri atas nilai manfaat ikan, kepiting, katuyung, kayu komersil, pendidikan, penelitian, dan ekowisata. Nilai ekonomi manfaat langsung sebesar Rp1.174.238.329,00 per tahun yang terdiri dari nilai pemanfaatan ikan sebesar Rp6.375.000,00 per tahun, Katuyung sebesar Rp6.500.000,00 per tahun, dan Kepiting sebesar Rp171.600.000,00 per tahun. Nilai Manfaat kayu komersil sebesar Rp33.663.329,00 per tahun, nilai manfaat pendidikan sebesar Rp161.000.000,00 per tahun, penelitian sebesar Rp23.000.000,00 per tahun, dan Ekowisata sebesar Rp772.100.000,00 per tahun. Nilai ekonomi manfaat langsung ini dapat dijadikan acuan atau dasar pembanding bagi masyarakat dan pemerintah dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove yang ada.
{"title":"NILAI EKONOMI MANFAAT LANGSUNG HUTAN MANGROVE PAGATAN BESAR KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN","authors":"M. As’adi, Mochamad Arief Soendjoto, D. Itta","doi":"10.20527/jht.v11i1.15987","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15987","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis seberapa besar manfaat langsung hutan mangrove di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai November 2021, penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan melalui pengambilan data dengan petak sampel dan wawancara dengan masyarakat. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Data sekunder dikumpulkan antara lain dari buku, jurnal, dan Kantor Desa Pagatan Besar. Data-data yang dikumpulkan dari lapangan dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskriptif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari kawasan ekosistem hutan mangrove di Desa Pagatan Besar yang mempunyai luas ± 30 ha menemukan bahwa nilai manfaat langsung yang didapatkan oleh masyarakat terdiri atas nilai manfaat ikan, kepiting, katuyung, kayu komersil, pendidikan, penelitian, dan ekowisata. Nilai ekonomi manfaat langsung sebesar Rp1.174.238.329,00 per tahun yang terdiri dari nilai pemanfaatan ikan sebesar Rp6.375.000,00 per tahun, Katuyung sebesar Rp6.500.000,00 per tahun, dan Kepiting sebesar Rp171.600.000,00 per tahun. Nilai Manfaat kayu komersil sebesar Rp33.663.329,00 per tahun, nilai manfaat pendidikan sebesar Rp161.000.000,00 per tahun, penelitian sebesar Rp23.000.000,00 per tahun, dan Ekowisata sebesar Rp772.100.000,00 per tahun. Nilai ekonomi manfaat langsung ini dapat dijadikan acuan atau dasar pembanding bagi masyarakat dan pemerintah dalam menentukan kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan hutan mangrove yang ada.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48580502","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.16001
Jurnal Hutan Tropis
{"title":"Jurnal Hutan Tropis Volume 11 Nomer 1 Edisi Maret 2023","authors":"Jurnal Hutan Tropis","doi":"10.20527/jht.v11i1.16001","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.16001","url":null,"abstract":"","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135832732","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15992
Edward R. Kesaulya, L. Latupapua, M. Puttileihalat
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sarang burung gosong pada Kawasan SM. Pulau Kasa. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey dan observasi langsung untuk mengetahui karakteristik sarang Analisis data digunakan analisis deskriptif dan disajikan kedalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis burung gosong yang menggunakan kawasan SM Pulau Kasa sebagai tempat bersarang yaitu gosong maluku (Eulipoa wallacei) terdapat 2 sarang dan gosong kelam (Megapodius freycinet) sebanyak 12 sarang aktif dan 4 tidak aktif yang tentunya memiliki perbedaan tipe sarang pada kedua jenis burung gosong tersebut. Karakteristik sarang gosong maluku memiliki diameter 70,5 cm dengan kedalaman 55 cm sedangakan gosong kelam memiliki diameter 9,28 m dengan kedalaman 1,11 m dan beberapa komponen dimensi lainnya. Suhu sarang dan kelembapan pada sarang mencapai 30oC dengan 42% kelembapan. pH tanah menunjukan nilai 6 dengan kondisi asam. Tekstur tanah pada sarang merupakan strutur tanag yang berpasir serta memiliki kandungan organik sebagai penyusun struktur tanah pada sarang burung gosong.
{"title":"KARAKTERISTIK SARANG BURUNG GOSONG DI SUAKA MARGASATWA PULAU KASA","authors":"Edward R. Kesaulya, L. Latupapua, M. Puttileihalat","doi":"10.20527/jht.v11i1.15992","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15992","url":null,"abstract":"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik sarang burung gosong pada Kawasan SM. Pulau Kasa. Penelitian dilakukan menggunakan metode survey dan observasi langsung untuk mengetahui karakteristik sarang Analisis data digunakan analisis deskriptif dan disajikan kedalam bentuk tabel dan grafik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua jenis burung gosong yang menggunakan kawasan SM Pulau Kasa sebagai tempat bersarang yaitu gosong maluku (Eulipoa wallacei) terdapat 2 sarang dan gosong kelam (Megapodius freycinet) sebanyak 12 sarang aktif dan 4 tidak aktif yang tentunya memiliki perbedaan tipe sarang pada kedua jenis burung gosong tersebut. Karakteristik sarang gosong maluku memiliki diameter 70,5 cm dengan kedalaman 55 cm sedangakan gosong kelam memiliki diameter 9,28 m dengan kedalaman 1,11 m dan beberapa komponen dimensi lainnya. Suhu sarang dan kelembapan pada sarang mencapai 30oC dengan 42% kelembapan. pH tanah menunjukan nilai 6 dengan kondisi asam. Tekstur tanah pada sarang merupakan strutur tanag yang berpasir serta memiliki kandungan organik sebagai penyusun struktur tanah pada sarang burung gosong.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45789234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15994
Sanjaya T, Wardani D. W. S. R, Wahono E. P, Bakri S, Suwandi J. F., Biomed E. A.M
. Peningkatan jumlah kasus Covid-19 cukup cepat berlangsung dan terus menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Tingkat penyebaran yang sangat signifikan dan dalam skala besar merupakan masalah berat dalam hal penanggulangan dan pencegahannya. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah memberikan dampak besar bagi kesehatan, perekonomian dan kehidupan sosial. Banyak faktor risiko yang memepengaruhi penyebaran covid-19 salah satunya adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel lingkungan antara lain: curah hujan, intensitas penyinaran matahari, temperature, kelembaban udara, fisiografi wilayah, kepadatan penduduk, Status Tata Pemerintahan dan Indeks pembangunan manuisa (IPM) terhadap kejadian Covid-19 di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data kuantitaif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari instansi terkait yang dapat diakses melalui website secara online. Data yang digunakan menggambarkan situasi 15 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung. Yang dianalisa menggunakan piranti lunak Minitab ver.16 dengan uji regression. Hasil menunjukan bahwa variabel Status Tata Pemerintahan, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, Temprature Maksimum, kelembaban udara minimum, kepadatan penduduk dan IPM berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian Covid-19 di Provinsi Lampung, dengan R 32,4 %. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian covid-19 yaitu Status Tata Pemerintahan dengan nilai coefisien -454,1. Kondisi lingkungan yang cukup ekstrem membutuhkan peran kebijakan yang efektif dari pemerintah untuk mengatasi pandemi saat ini, perencanaan kontinjensi serta rencana mitigasi yang komprehensip untuk menjamin kondisi kesehatan masyarakat.
{"title":"PENGARUH VARIABEL LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN COVID-19 DI PROVINSI LAMPUNG","authors":"Sanjaya T, Wardani D. W. S. R, Wahono E. P, Bakri S, Suwandi J. F., Biomed E. A.M","doi":"10.20527/jht.v11i1.15994","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15994","url":null,"abstract":". Peningkatan jumlah kasus Covid-19 cukup cepat berlangsung dan terus menyebar ke berbagai negara dalam waktu singkat. Tingkat penyebaran yang sangat signifikan dan dalam skala besar merupakan masalah berat dalam hal penanggulangan dan pencegahannya. Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan telah memberikan dampak besar bagi kesehatan, perekonomian dan kehidupan sosial. Banyak faktor risiko yang memepengaruhi penyebaran covid-19 salah satunya adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh variabel lingkungan antara lain: curah hujan, intensitas penyinaran matahari, temperature, kelembaban udara, fisiografi wilayah, kepadatan penduduk, Status Tata Pemerintahan dan Indeks pembangunan manuisa (IPM) terhadap kejadian Covid-19 di Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan data kuantitaif, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yang diperoleh dari instansi terkait yang dapat diakses melalui website secara online. Data yang digunakan menggambarkan situasi 15 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung. Yang dianalisa menggunakan piranti lunak Minitab ver.16 dengan uji regression. Hasil menunjukan bahwa variabel Status Tata Pemerintahan, curah hujan, intensitas penyinaran matahari, Temprature Maksimum, kelembaban udara minimum, kepadatan penduduk dan IPM berpengaruh secara signifikan terhadap kejadian Covid-19 di Provinsi Lampung, dengan R 32,4 %. Variabel yang paling berpengaruh terhadap kejadian covid-19 yaitu Status Tata Pemerintahan dengan nilai coefisien -454,1. Kondisi lingkungan yang cukup ekstrem membutuhkan peran kebijakan yang efektif dari pemerintah untuk mengatasi pandemi saat ini, perencanaan kontinjensi serta rencana mitigasi yang komprehensip untuk menjamin kondisi kesehatan masyarakat.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42876699","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15991
Apriadi Apriadi, I. S. Banuwa, S. B. Yuwono, C. Wulandari, G. D. Winarno, Y. Fitriana, I. G. Febryano
Karakteristik hidrologi daerah aliran sungai (DAS) berperan penting dalam mendukung ketersediaan air dan mencegah terjadinya banjir dan kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hidrologi DAS Ilahan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel tanah, peta tutupan lahan, peta lereng, data iklim, dan debit air DAS Ilahan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan pemodelan SWAT (Soil Water Assesment Tools) untuk menganalisis karakteristik hidrologi, meliputi: surface runoff, lateral flow/sub surface runoff, baseflow dan mensimulasi skenario tutupan lahan terhadap karakteristik hidrologi di DAS Ilahan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik hidrologi DAS Ilahan: surface runoff sebesar 379,30 mm; sub surface runoff sebesar 707,05 mm; baseflow sebesar 348,01 mm. Skenario tutupan lahan menggunakan RTK-RHL tahun 2014-2029 seluas 430,57 ha, dengan merubah tutupan lahan menjadi kebun campuran kerapatan tinggi. Hasil skenarionya diprediksi merubah karakteristik hidrologi DAS Ilahan yaitu surface runoff menurun menjadi 291,12 mm; lateral flow/sub surface runoff meningkat menjadi 759,34 mm; dan baseflow meningkat menjadi 377,86 mm. Perubahan tutupan lahan dengan skenario RTK-RHL menyebabkan karakteristik hidrologi DAS Ilahan menjadi lebih baik dari kondisi eksisting. Namun kondisi ini belum optimal memperbaiki karakteristik hidrologi DAS Ilahan, sehingga direkomendasikan dilakukan pemutakhiran RTK-RHL di DAS Ilahan.
{"title":"KARAKTERISTIK HIDROLOGI DI DAS ILAHAN MENGGUNAKAN PEMODELAN SWAT (Soil Water Assesment Tools)","authors":"Apriadi Apriadi, I. S. Banuwa, S. B. Yuwono, C. Wulandari, G. D. Winarno, Y. Fitriana, I. G. Febryano","doi":"10.20527/jht.v11i1.15991","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15991","url":null,"abstract":"Karakteristik hidrologi daerah aliran sungai (DAS) berperan penting dalam mendukung ketersediaan air dan mencegah terjadinya banjir dan kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik hidrologi DAS Ilahan. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan sampel tanah, peta tutupan lahan, peta lereng, data iklim, dan debit air DAS Ilahan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan pemodelan SWAT (Soil Water Assesment Tools) untuk menganalisis karakteristik hidrologi, meliputi: surface runoff, lateral flow/sub surface runoff, baseflow dan mensimulasi skenario tutupan lahan terhadap karakteristik hidrologi di DAS Ilahan. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik hidrologi DAS Ilahan: surface runoff sebesar 379,30 mm; sub surface runoff sebesar 707,05 mm; baseflow sebesar 348,01 mm. Skenario tutupan lahan menggunakan RTK-RHL tahun 2014-2029 seluas 430,57 ha, dengan merubah tutupan lahan menjadi kebun campuran kerapatan tinggi. Hasil skenarionya diprediksi merubah karakteristik hidrologi DAS Ilahan yaitu surface runoff menurun menjadi 291,12 mm; lateral flow/sub surface runoff meningkat menjadi 759,34 mm; dan baseflow meningkat menjadi 377,86 mm. Perubahan tutupan lahan dengan skenario RTK-RHL menyebabkan karakteristik hidrologi DAS Ilahan menjadi lebih baik dari kondisi eksisting. Namun kondisi ini belum optimal memperbaiki karakteristik hidrologi DAS Ilahan, sehingga direkomendasikan dilakukan pemutakhiran RTK-RHL di DAS Ilahan.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44819713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15998
Siti Nisrina Nur, Rusdiana Rusdiana, Husna Karimah, A. Yamani
Di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar kegiatan keagamaan dan budaya seringkali diadakan dengan pemakaian bunga segar. Sejak mewabahnya covid – 19 pemerintah mengeluarkan aturan protokol kesehatan yang membatasi acara kegiatan dan interaksi diantara masyarakat, tidak terkecuali kegiatan keagamaan dan budaya. Kondisi seperti ini sangat berdampak kepada pendapatan petani bunga di desa Labuan Tabu yang mata pencaharian utamanya berkebun bunga. Tujuan penelitian menganalisis pendapatan petani bunga kembang berenteng di desa Labuan Tabu sebelum dan saat pandemi Covid-19. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan observasi lapangan dan pengisian kuesioner sebagai penunjang untuk mendapatkan data. Metode Analisa penelitian ini menggunakan rumus biaya pengeluaran, biaya penerimaan, serta pendapatan bersih. Peneliti menggunakan uji t-berpasangan untuk mengetahui rata-rata perbedaan pendapatan petani bunga antara sebelum dan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendapatan petani bunga sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Labuan Tabu berbeda secara signifikan/nyata, adapun pendapatan rata-rata per hektar petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 18.447.223,- sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar Rp 8.314.090,-. Perbandingan persentasi pendapatan petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar 69% sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar 31%, sehingga dapat diketahui penurunan pendapatan petani bunga saat pandemi Covid-19 sebesar 38%.
{"title":"DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENDAPATAN PETANI KEMBANG BERENTENG DI DESA LABUAN TABU KECAMATAN MARTAPURA","authors":"Siti Nisrina Nur, Rusdiana Rusdiana, Husna Karimah, A. Yamani","doi":"10.20527/jht.v11i1.15998","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15998","url":null,"abstract":"Di wilayah Kalimantan Selatan, khususnya Kabupaten Banjar kegiatan keagamaan dan budaya seringkali diadakan dengan pemakaian bunga segar. Sejak mewabahnya covid – 19 pemerintah mengeluarkan aturan protokol kesehatan yang membatasi acara kegiatan dan interaksi diantara masyarakat, tidak terkecuali kegiatan keagamaan dan budaya. Kondisi seperti ini sangat berdampak kepada pendapatan petani bunga di desa Labuan Tabu yang mata pencaharian utamanya berkebun bunga. Tujuan penelitian menganalisis pendapatan petani bunga kembang berenteng di desa Labuan Tabu sebelum dan saat pandemi Covid-19. Metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan observasi lapangan dan pengisian kuesioner sebagai penunjang untuk mendapatkan data. Metode Analisa penelitian ini menggunakan rumus biaya pengeluaran, biaya penerimaan, serta pendapatan bersih. Peneliti menggunakan uji t-berpasangan untuk mengetahui rata-rata perbedaan pendapatan petani bunga antara sebelum dan saat pandemi Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa pendapatan petani bunga sebelum dan saat pandemi Covid-19 di desa Labuan Tabu berbeda secara signifikan/nyata, adapun pendapatan rata-rata per hektar petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar Rp 18.447.223,- sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar Rp 8.314.090,-. Perbandingan persentasi pendapatan petani bunga sebelum pandemi Covid-19 sebesar 69% sedangkan saat pandemi Covid-19 sebesar 31%, sehingga dapat diketahui penurunan pendapatan petani bunga saat pandemi Covid-19 sebesar 38%.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42958626","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Desa Taar terletak di kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, yang memiliki daya tarik akan kawasan mangrove yang cukup luas sehingga merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis burung. Desa Taar memiliki beberapa jenis burung yang ditemukan antara lain: Cikukua seram (Philemon moluccensis), Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus), Nuri Maluku (Eos bornea), Pergam Tarut (Ducula concina) dan beberapa jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis satwa burung pada vegetasi mangrove dan untuk mengetahui pengaruh kerapatan vegetasi mangrove terhadap keragaman jenis satwa burung di desa Taar. Metode pengamatan satwa burung yang digunakan adalah metode Line Transek dan pengamatan vegetasi dilakukan berdasarkan metode Analisis Garis Berpetak pada jalur – jalur pengamatan yang sudah ditentukan. Keragaman satwa burung yang ditemukan di desa Taar pada jalur 1 sampai dengan jalur 10 sebanyak 14 jenis. Pada jalur 1 nilai H’ = 2,02 dengan jumlah jenis 9 satwa burung; jalur 2 H’ = 2,31 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 3 H’ = 2,07 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 4 H’ = 1,83 jumlah jenis 8 satwa burung; jalur 5 H’ = 2,13 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 6 H’ = 2,14 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 7 H’ = 2,20 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 8 H’ = 2,27 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 9 H’ = 2,36 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 10 H’ = 2,25 jumlah jenis 10 satwa burung. hasil analisa regresi menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara variabel kerapatan terhadap keragaman jenis satwa burung.
{"title":"KERAGAMAN JENIS SATWA BURUNG PADA VEGETASI MANGROVE DI DESA TAAR KECAMATAN DULLAH SELATAN KOTA TUAL","authors":"Sophia Sylvana Audryvca Sapulette, Cornelis Katje Pattinasarany, Fanny Soselisa","doi":"10.20527/jht.v11i1.15999","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15999","url":null,"abstract":"Desa Taar terletak di kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, yang memiliki daya tarik akan kawasan mangrove yang cukup luas sehingga merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis burung. Desa Taar memiliki beberapa jenis burung yang ditemukan antara lain: Cikukua seram (Philemon moluccensis), Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus), Nuri Maluku (Eos bornea), Pergam Tarut (Ducula concina) dan beberapa jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis satwa burung pada vegetasi mangrove dan untuk mengetahui pengaruh kerapatan vegetasi mangrove terhadap keragaman jenis satwa burung di desa Taar. Metode pengamatan satwa burung yang digunakan adalah metode Line Transek dan pengamatan vegetasi dilakukan berdasarkan metode Analisis Garis Berpetak pada jalur – jalur pengamatan yang sudah ditentukan. Keragaman satwa burung yang ditemukan di desa Taar pada jalur 1 sampai dengan jalur 10 sebanyak 14 jenis. Pada jalur 1 nilai H’ = 2,02 dengan jumlah jenis 9 satwa burung; jalur 2 H’ = 2,31 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 3 H’ = 2,07 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 4 H’ = 1,83 jumlah jenis 8 satwa burung; jalur 5 H’ = 2,13 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 6 H’ = 2,14 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 7 H’ = 2,20 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 8 H’ = 2,27 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 9 H’ = 2,36 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 10 H’ = 2,25 jumlah jenis 10 satwa burung. hasil analisa regresi menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara variabel kerapatan terhadap keragaman jenis satwa burung.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"67665581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15985
Anna Juliarti, Nurheni Wijayanto, I. Mansur, Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas
Pupuk organik diaplikasikan pada kayu putih untuk memperbaiki kesuburan tanah bekas tambang batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan kayu putih setelah pemberian pupuk kompos pada areal monokultur kayu putih di lahan bekas tambang batubara. Penelitian dilakukan selama 12 bulan dimulai Maret 2017–April 2018. Variabel pengamatan yang diukur adalah pertumbuhan kayu putih meliputi tinggi, diameter dan lebar tajuk kayu putih. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor (dosis pupuk kompos). Pengamatan pertumbuhan kayu putih dilakukan selama 12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk kompos meningkatkan pertambahan tinggi kayu putih, tetapi tidak secara signifikan meningkatkan pertambahan diameter dan lebar tajuk kayu putih. Pemberian dosis pupuk kompos sebanyak 2,4 kg/tanaman menghasilkan pertambahan tinggi kayu putih terbesar dibandingkan tanpa dipupuk dan pemberian pupuk sebanyak 1,6 kg/tanaman
{"title":"PERTUMBUHAN KAYU PUTIH (Melaleuca cajuputi (L.) Powell) DI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA DENGAN APLIKASI PUPUK KOMPOS","authors":"Anna Juliarti, Nurheni Wijayanto, I. Mansur, Trikoesoemaningtyas Trikoesoemaningtyas","doi":"10.20527/jht.v11i1.15985","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15985","url":null,"abstract":"Pupuk organik diaplikasikan pada kayu putih untuk memperbaiki kesuburan tanah bekas tambang batubara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pertumbuhan kayu putih setelah pemberian pupuk kompos pada areal monokultur kayu putih di lahan bekas tambang batubara. Penelitian dilakukan selama 12 bulan dimulai Maret 2017–April 2018. Variabel pengamatan yang diukur adalah pertumbuhan kayu putih meliputi tinggi, diameter dan lebar tajuk kayu putih. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor (dosis pupuk kompos). Pengamatan pertumbuhan kayu putih dilakukan selama 12 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis pupuk kompos meningkatkan pertambahan tinggi kayu putih, tetapi tidak secara signifikan meningkatkan pertambahan diameter dan lebar tajuk kayu putih. Pemberian dosis pupuk kompos sebanyak 2,4 kg/tanaman menghasilkan pertambahan tinggi kayu putih terbesar dibandingkan tanpa dipupuk dan pemberian pupuk sebanyak 1,6 kg/tanaman","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43798347","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-03-31DOI: 10.20527/jht.v11i1.15995
Firdaus Firdaus, Erdi Suroso, Alimuddin Alimuddin, Samsul Bakri, Suripto Dwi Yuwono, Tanto Pratondo Utomo
Batubara merupakan salah satu sumberdaya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan sumberdaya energi batubara adalah PT Bukit Asam Tbk. PT Bukit Asam Tbk Unit Pelabuhan Tarahan sebagai tempat bongkar muat batubara dilengkapi dengan tempat penyimpanan batubara sementara atau stockpile. Kondisi dan fungsi drainase pada stockpile serta kinerja KPL pada setiap unit stockpile sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan batubara. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dimensi KPL yang digunakan untuk proses pengelolaan batubara dan menganalisis penyebab terbentuknya limbah cair batubara yang terjadi di stockpile. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan observasi lapang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil (1) TSS yang over kapasitas pada KPL 1, (2) Endapan sedimen cukup banyak terlihat pada saluran drainase pada tiap stockpile, (3) KPL 1, 2, 3, dan 4 mengalami over kapasitas setiap terjadinya hujan dan (4) Waktu pelepasan air ke laut yang lama dan pelepasan limpasan yang kurang besar. Kondisi KPL tersebut disebabkan tingginya sedimen yang masuk ke KPL dan pada drainase, tidak adanya pembatas antara drainase dengan area stockpile, ukuran KPL dan drainase tidak mampu menampung beban debit dan terbentuknya limbah batubara pada drainase dan KPL disebabkan air limpasan yang membawa material batubara halus sehingga drainase stockpile tidak berfungsi secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian maka perlu adanya pengadaan pompa air, pembangunan pembatas stockpile, penambahan tinggi drainase, dan perbalikan KPL. Refungsi sistem drainase, bak kontrol, saluran penghubung distribusi limpasan dan yang secara teknis sangat penting dilakukan adalah penambahan pembatas stockpile untuk mengurangi limbah batubara masuk ke lingkungan dan mencegah banjir di lokasi stockpile.
巴豆是用作能源的自然资源之一。[UNK]PT Acid Bukit Tbk是从事煤炭能源开发的公司之一。PT Acid Bukit Tbk Tarahan港口装置作为煤炭装载场,配备了一个临时煤炭储存场或一个堆料场。堆料排水的条件和功能以及每个堆料单元的KPL性能对煤炭管理的进展有着重大影响。[UNK]本研究旨在评估用于煤炭管理过程的KPL尺寸,并分析堆料中碳氢化合物流体形成的原因。本研究采用文献研究和实地观察相结合的方法。[UNK]根据所进行的研究,结果如下:(1)KPL 1的TSS超能力,[UNK](2)每个蓄水库的排水通道上的沉积物损耗相当明显,(3)每次下雨时KPL 1、2、3和4的超能力经验[UNK],以及(4)向长海排放水的时间和更少的废物。[UNK]由于进入KPL和排水系统的沉积物的高度,KPL的状况,排水系统和堆料区之间没有边界,KPL和排放系统的大小无法承受借方负担,并且由于携带细粒煤材料的水的排放,在排水系统和KPL上形成煤渣,因此堆料区的排水无法发挥最大作用。根据研究结果,需要抽水、堆料边界开发、高排水和KPL逆转。排水系统避难所、控制池、污水分配互连器以及在技术上非常重要的是增加储存边界,以减少碳废物进入环境,并防止储存位置发生洪水。
{"title":"EVALUASI KINERJA KOLAM PENGENDAP LUMPUR (KPL) BATUBARA DI STOCKPILE PT BUKIT ASAM Tbk UNIT PELABUHAN TARAHAN","authors":"Firdaus Firdaus, Erdi Suroso, Alimuddin Alimuddin, Samsul Bakri, Suripto Dwi Yuwono, Tanto Pratondo Utomo","doi":"10.20527/jht.v11i1.15995","DOIUrl":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15995","url":null,"abstract":"Batubara merupakan salah satu sumberdaya alam yang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam pemanfaatan sumberdaya energi batubara adalah PT Bukit Asam Tbk. PT Bukit Asam Tbk Unit Pelabuhan Tarahan sebagai tempat bongkar muat batubara dilengkapi dengan tempat penyimpanan batubara sementara atau stockpile. Kondisi dan fungsi drainase pada stockpile serta kinerja KPL pada setiap unit stockpile sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan pengelolaan batubara. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dimensi KPL yang digunakan untuk proses pengelolaan batubara dan menganalisis penyebab terbentuknya limbah cair batubara yang terjadi di stockpile. Penelitian ini dilakukan dengan studi literatur dan observasi lapang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil (1) TSS yang over kapasitas pada KPL 1, (2) Endapan sedimen cukup banyak terlihat pada saluran drainase pada tiap stockpile, (3) KPL 1, 2, 3, dan 4 mengalami over kapasitas setiap terjadinya hujan dan (4) Waktu pelepasan air ke laut yang lama dan pelepasan limpasan yang kurang besar. Kondisi KPL tersebut disebabkan tingginya sedimen yang masuk ke KPL dan pada drainase, tidak adanya pembatas antara drainase dengan area stockpile, ukuran KPL dan drainase tidak mampu menampung beban debit dan terbentuknya limbah batubara pada drainase dan KPL disebabkan air limpasan yang membawa material batubara halus sehingga drainase stockpile tidak berfungsi secara maksimal. Berdasarkan hasil penelitian maka perlu adanya pengadaan pompa air, pembangunan pembatas stockpile, penambahan tinggi drainase, dan perbalikan KPL. Refungsi sistem drainase, bak kontrol, saluran penghubung distribusi limpasan dan yang secara teknis sangat penting dilakukan adalah penambahan pembatas stockpile untuk mengurangi limbah batubara masuk ke lingkungan dan mencegah banjir di lokasi stockpile.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46531884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}