Black spot dan blind spot merupakan dua persoalan mendesak yang merupakan problem dan tantangan pengelolaan transportasi baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Akibat pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas-ruas jalan baru sehingga memunculkan problem kecelakaan dan kemacetan di kota-kota besar dunia. Setiap tahun angka kerugian yang diakibatkan oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas bertambah besarnya jumlahnya baik kerugian finalsial, luka ringan, luka berat dan kematian (korban jiwa). Kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi di daerah tikungan, persimpangan jalan, daerah tanjakan maupun turunan, jalanan yang sempit, daerah yang kurang lampu penerangan. Jika sering terjadi kecelakaan di jalan raya, maka akan menghambat mobilitas masyarakat serta berdampak pada perkembangan ekonomi, sosial maupun politik. Kemacetan lalu lintas (blind spot) sudah menjadi problem umum yang dihadapi masyarakat di daerah perkotaan dan biasanya terjadi di pusat-pusat perdagangan (center distric bisnis), pusat pemerintahan/perkantoran, industri, pusat pendidikan, Pelabuhan laut, terminal angkutan darat, stasiun kereta api, bandara dan persimpangan jalan. Jalan merupakan sarana transportasi (accessibility) yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya, antara satu kota dengan kota lainnya, antara desa dan kota yang sangat vital peranannya dalam pembangunan suatu bangsa. Tingkat pertumbuhan infrastruktur jalan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jika infrastruktur jalan baik maka distribusi barang dan jasa akan semakin mudah, biaya operasional semakin murah, geliat ekonomi semakin berkembang serta memberi pengaruh pada kesejahteraan hidup masyarakat dan sebaliknya jika perkembangan infrastruktur jalan lamban akan menghambat pertumbuhan ekonomi suatu bangsa serta kalah bersaing dalam kompetisi ekonomi global serta memberikan pengaruh terhadap stabilitas nasional. Untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan di jalan raya maka disarankan pada para pengambil kebijakan (regulator maupun operator) harus menyiapkan beberapa regulasi dan infrastruktur pendukung sehingga dapat menekan kerugian baik finansial maupun korban jiwa dengan menciptakan sistim lalu lintas yang berkeselamatan
{"title":"Penanganan Black Spot dan Blind Spot Jalan Raya Dalam Upaya Mengurangi Tingkat Kerugian Masyarakat Baik Finansial Maupun Korban Jiwa","authors":"A. Yani, I. Sukmana, Gigih Forda","doi":"10.23960/snip.v3i1.389","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.389","url":null,"abstract":"Black spot dan blind spot merupakan dua persoalan mendesak yang merupakan problem dan tantangan pengelolaan transportasi baik dalam skala regional, nasional maupun internasional. Akibat pertumbuhan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas-ruas jalan baru sehingga memunculkan problem kecelakaan dan kemacetan di kota-kota besar dunia. \u0000Setiap tahun angka kerugian yang diakibatkan oleh kemacetan dan kecelakaan lalu lintas bertambah besarnya jumlahnya baik kerugian finalsial, luka ringan, luka berat dan kematian (korban jiwa). \u0000Kecelakaan lalu lintas biasanya terjadi di daerah tikungan, persimpangan jalan, daerah tanjakan maupun turunan, jalanan yang sempit, daerah yang kurang lampu penerangan. Jika sering terjadi kecelakaan di jalan raya, maka akan menghambat mobilitas masyarakat serta berdampak pada perkembangan ekonomi, sosial maupun politik. \u0000Kemacetan lalu lintas (blind spot) sudah menjadi problem umum yang dihadapi masyarakat di daerah perkotaan dan biasanya terjadi di pusat-pusat perdagangan (center distric bisnis), pusat pemerintahan/perkantoran, industri, pusat pendidikan, Pelabuhan laut, terminal angkutan darat, stasiun kereta api, bandara dan persimpangan jalan. \u0000Jalan merupakan sarana transportasi (accessibility) yang menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya, antara satu kota dengan kota lainnya, antara desa dan kota yang sangat vital peranannya dalam pembangunan suatu bangsa. \u0000Tingkat pertumbuhan infrastruktur jalan sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jika infrastruktur jalan baik maka distribusi barang dan jasa akan semakin mudah, biaya operasional semakin murah, geliat ekonomi semakin berkembang serta memberi pengaruh pada kesejahteraan hidup masyarakat dan sebaliknya jika perkembangan infrastruktur jalan lamban akan menghambat pertumbuhan ekonomi suatu bangsa serta kalah bersaing dalam kompetisi ekonomi global serta memberikan pengaruh terhadap stabilitas nasional. \u0000Untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan kemacetan di jalan raya maka disarankan pada para pengambil kebijakan (regulator maupun operator) harus menyiapkan beberapa regulasi dan infrastruktur pendukung sehingga dapat menekan kerugian baik finansial maupun korban jiwa dengan menciptakan sistim lalu lintas yang berkeselamatan","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87037014","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebagai salah satu daerah otonom hasil pemekaran mempunyai fungsi strategis sebagai daerah transit, karena letaknya yang merupakan simpul arus transportasi yang menghubungkan beberapa daerah seperti berbatasan dengan provinsi lampung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ilir serta dilewati oleh jalur lintas tengah Sumatera. Berdasarkan fungsi dan letak tersebut, maka laju perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup cepat. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mempunyai jaringan irigasi, baik yang di kelola oleh Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa.. Sebagian besar kondisi Jaringan Irigasi tersebut belum memadai dan merupakan bangunan lama, sarana dan prasarana yang belum bisa menampung seluruh debit air yang harus dialirkan ke area persawahan milik warga. Oleh sebab itu, diadakanlah secara berkala program operasi dan pemeliharaan pada sistem jaringan irigasi.
Ogan Komering县东作为自治地区之一的太阳神经丛有战略功能作为过境地区扩张、更多的结果,因为它是一种连接的节点的交通流的一些地区,如Ogan Komering县与楠榜省接壤,南方的太阳神经丛,Ogan Komering县,县的太阳神经丛Ogan Komering伊利和苏门答腊中部交通线路经过。根据这些功能和位置,东方乌鲁区的经济发展和增长速度非常快。Ulu east Ogan commual有灌溉网络,这些网络既由区政府管理,也由农村政府管理。大部分灌溉网络的条件是不充分的,它们是旧建筑、设施和基础设施,无法容纳必须输送到当地稻田地区的所有径流。因此,定期对灌溉系统进行操作和维护计划。
{"title":"Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Adu Manis","authors":"Agus Salim, A. Purba, D. Despa","doi":"10.23960/snip.v3i1.391","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.391","url":null,"abstract":"Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sebagai salah satu daerah otonom hasil pemekaran mempunyai fungsi strategis sebagai daerah transit, karena letaknya yang merupakan simpul arus transportasi yang menghubungkan beberapa daerah seperti berbatasan dengan provinsi lampung, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ilir serta dilewati oleh jalur lintas tengah Sumatera. Berdasarkan fungsi dan letak tersebut, maka laju perkembangan dan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur cukup cepat. Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur mempunyai jaringan irigasi, baik yang di kelola oleh Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa.. Sebagian besar kondisi Jaringan Irigasi tersebut belum memadai dan merupakan bangunan lama, sarana dan prasarana yang belum bisa menampung seluruh debit air yang harus dialirkan ke area persawahan milik warga. Oleh sebab itu, diadakanlah secara berkala program operasi dan pemeliharaan pada sistem jaringan irigasi.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"24 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84001204","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Konektivitas antara daerah yang satu dengan daerah lain dapat terbentuk dengan adanya berbagai jaringan transportasi antar daerah yang dapat memungkinkan pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi. Kemampuan jalan yang menurun dalam pemenuhan pelayanan pengguna jalan dapat menyebabkan konektivitas jaringan jalan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak diinginkan baik dari segi keselamatan maupun dari segi kenyamanan. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan value pelayanan dan kenyamanan menjadikan acuan berbagai pihak dalam perwujudan jalan yang berkelanjutan. Kerusakan pada perkerasan pada ruas jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Gunung Labuhan merupakan permasalahan yang kompleks terutama bagi pengguna jalan. Metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada penelitian ini menggunakan metode perhitungan Surface Distress Index (SDI). SDI adalah skala kinerja jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan Survei Kondisi Jalan (SKJ) secara visual terhadap kerusakan jalan yang terjadi di lapangan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu mencatat kondisi perkerasan yang ada setiap 200 meter yang dicatat dan memasukkannya dalam formulir. Ada 2 jenis formulir yang dipakai yaitu Formulir Survei Kondisi Jalan Aspal (termasuk Rigid dan Macadam) dan Formulir Survei Kondisi Jalan Tanah/Kerikil (termasuk Telford). Survei dilakukan pada bulan September – November 2020. Berdasarkan hasil survei dan analisa yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kondisi permukaan jalan kabupaten di kecamatan Gunung Labuhan terdiri dari Aspal (termasuk Lapis Penetrasi Macadam), Beton dan Kerikil (Telford) dengan total panjang 91,850 Km. Hasil penilaian kondisi jalan dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) menghasilkan jalan dengan kondisi Baik 38,37 %, Sedang 26,87 % dan Rusak Ringan 34,76 %. Sementara kondisi jalan Rusak Berat tidak ditemukan.
{"title":"Penilaian Kondisi Jalan Dengan Metode Surface Distress Index (SDI) Pada Ruas Jalan Kabupaten di Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way Kanan","authors":"A. Pratomo, A. Purba, Suharno Suharno","doi":"10.23960/snip.v3i1.380","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.380","url":null,"abstract":"Ketersediaan jalan sebagai prasarana transportasi dapat menumbuhkan konektivitas antar lokasi dan daerah yang membentuk suatu jaringan transportasi. Konektivitas antara daerah yang satu dengan daerah lain dapat terbentuk dengan adanya berbagai jaringan transportasi antar daerah yang dapat memungkinkan pemindahan barang dan jasa atau orang dari satu tempat ke tempat lainnya. Kondisi jalan yang baik dan berdaya guna merupakan tujuan dari setiap perencanaan dan pembangunan prasarana transportasi. Kemampuan jalan yang menurun dalam pemenuhan pelayanan pengguna jalan dapat menyebabkan konektivitas jaringan jalan menjadi terganggu. Hal ini dapat membuat dampak yang tidak diinginkan baik dari segi keselamatan maupun dari segi kenyamanan. Sementara itu kebutuhan masyarakat akan value pelayanan dan kenyamanan menjadikan acuan berbagai pihak dalam perwujudan jalan yang berkelanjutan. Kerusakan pada perkerasan pada ruas jalan kabupaten di wilayah Kecamatan Gunung Labuhan merupakan permasalahan yang kompleks terutama bagi pengguna jalan. Metode yang digunakan dalam menentukan jenis dan tingkat kerusakan pada penelitian ini menggunakan metode perhitungan Surface Distress Index (SDI). SDI adalah skala kinerja jalan yang diperoleh dari hasil pengamatan Survei Kondisi Jalan (SKJ) secara visual terhadap kerusakan jalan yang terjadi di lapangan. Pemeriksaan dilakukan dengan metode sederhana, yaitu mencatat kondisi perkerasan yang ada setiap 200 meter yang dicatat dan memasukkannya dalam formulir. Ada 2 jenis formulir yang dipakai yaitu Formulir Survei Kondisi Jalan Aspal (termasuk Rigid dan Macadam) dan Formulir Survei Kondisi Jalan Tanah/Kerikil (termasuk Telford). Survei dilakukan pada bulan September – November 2020. Berdasarkan hasil survei dan analisa yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kondisi permukaan jalan kabupaten di kecamatan Gunung Labuhan terdiri dari Aspal (termasuk Lapis Penetrasi Macadam), Beton dan Kerikil (Telford) dengan total panjang 91,850 Km. Hasil penilaian kondisi jalan dengan menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) menghasilkan jalan dengan kondisi Baik 38,37 %, Sedang 26,87 % dan Rusak Ringan 34,76 %. Sementara kondisi jalan Rusak Berat tidak ditemukan.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90783993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Daerah Irigasi Raman Utara dibangun tahun 1959 dengan rencana luas sawah baku 6.304 ha dan luas sawah fungsional sebesar 4.207 ha, yang sumber airnya berasal dari Way Raman serta mendapat suplesi dari Way Sekampung. Terdapat alur sungai kecil pada subdas di area saluran Primer Raman Utara yang diindikasikan memiliki akumulasi debit yang cukup besar dan mempengaruhi kekuatan tanggul irigasi BRU. 1b di STA 5,375, dilokasi ini terdapat box culvert yang melintang tegak lurus di bawah Saluran Primer Raman Utara namun tidak dapat mengalirkan air sungai/alur dengan debit besar karena memiliki kapasitas kecil dan kondisi yang tidak terpelihara, sehingga tanggul dan dinding penahan tanggul diatasnya terus terkikis serta mengurangi kekuatan tanggul Saluran Primer Irigasi Raman Utara. Kapasitas box culvert eksisting mempunyai kapasitas sebesar 16.145 m3/dt. Sedangkan berdasarkan perhitungan hidrologi debit banjir rancangan yang ada adalah 23,27 m3/dt, sehingga kapasitas eksisting tidak dapat menampung debit yang ada. Maka dari itu perlu peningkatan kapasitas dengan pilihan alternatif I dengan dimensi b = 3 m dan tinggi 3 m serta kemiringan saluran sebesar 0.001833 (beda elevasi 5.5 cm panjang saluran 30 m), yang dapat mengalirkan debit maksimal 26.975 m3/dt atau alternatif II dengan dimensi 2 kali lebar 2 meter dengan tinggi 2.5 meter yang dapat mengalirkan debit banjir sebesar 28.881 m3/dt.
{"title":"Penanganan Kerusakan Box Culvert Saluran Primer Raman Utara Pada D.I Way Sekampung","authors":"Nita Yuliati, D. Despa, Armijon","doi":"10.23960/snip.v3i1.393","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.393","url":null,"abstract":"Daerah Irigasi Raman Utara dibangun tahun 1959 dengan rencana luas sawah baku 6.304 ha dan luas sawah fungsional sebesar 4.207 ha, yang sumber airnya berasal dari Way Raman serta mendapat suplesi dari Way Sekampung. Terdapat alur sungai kecil pada subdas di area saluran Primer Raman Utara yang diindikasikan memiliki akumulasi debit yang cukup besar dan mempengaruhi kekuatan tanggul irigasi BRU. 1b di STA 5,375, dilokasi ini terdapat box culvert yang melintang tegak lurus di bawah Saluran Primer Raman Utara namun tidak dapat mengalirkan air sungai/alur dengan debit besar karena memiliki kapasitas kecil dan kondisi yang tidak terpelihara, sehingga tanggul dan dinding penahan tanggul diatasnya terus terkikis serta mengurangi kekuatan tanggul Saluran Primer Irigasi Raman Utara. Kapasitas box culvert eksisting mempunyai kapasitas sebesar 16.145 m3/dt. Sedangkan berdasarkan perhitungan hidrologi debit banjir rancangan yang ada adalah 23,27 m3/dt, sehingga kapasitas eksisting tidak dapat menampung debit yang ada. Maka dari itu perlu peningkatan kapasitas dengan pilihan alternatif I dengan dimensi b = 3 m dan tinggi 3 m serta kemiringan saluran sebesar 0.001833 (beda elevasi 5.5 cm panjang saluran 30 m), yang dapat mengalirkan debit maksimal 26.975 m3/dt atau alternatif II dengan dimensi 2 kali lebar 2 meter dengan tinggi 2.5 meter yang dapat mengalirkan debit banjir sebesar 28.881 m3/dt.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89599531","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Salah satu unsur yang memerlukan perhatian dalam proses rekayasa lalu lintas di daerah perkotaan adalah ketersediaan fasilitas pejalan kaki (available of pedestrian facility). Umumnya di daerah permukiman (urban area) dan di kawasan pusat bisnis dan perdagangan (central of business district), jalur pejalan kaki (pedestrian lane) mewakili bagian yang sering mengalami konflik dengan arus lalu lintas kendaraan, maka berakibat pada hal penundaan arus lalu lintas dan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. Kota Martapura merupakan pusat pemerintahan, perkantoran, perdagangan, dan industri. Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang semakin bertambah dapat mengakibatkan banyaknya aktivitas dan keragaman kegiatan yang dilakukan, terutama di kota Martapura. Sehingga penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan fasilitas umum di jalan tersebut membuat tingkat pergerakan manusia menjadi tinggi dan meningkat untuk menuju kawasan tersebut. Untuk pelayanan pedestrian sangatlah diperlukan agar pejalan kaki merasa nyaman. Oleh karena itulah untuk mewujudkan kawasan pusat kota menjadi kawasan yang lebih nyaman bagi pejalan kakinya Karena semakin banyaknya orang yang melakukan aktivitas sehari – hari di kawasan tersebut maka dapat membawa pengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. Hal tersebut disebabkan oleh adanya interaksi sosial antar pejalan kaki dan tempat pemberhentian kendaraan umum. Oleh karena itu perlu adanya rencana kebutuhan jalur trotoar pedestrian di jalan Kota Martapura. Tujuan Penelitian ini adalah untuk membentuk suatu dokumen pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan rencana semula, dengan acuan jadwal yang telah ditetapkan dan dengan biaya yang telah diperhitungkan. .
{"title":"Perencanaan DED Penataan Pembangunan di Kabupaten OKU Timur","authors":"Lanosin Lanosin, Despa Dikpride, Ratna Widyawati","doi":"10.23960/snip.v3i1.397","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.397","url":null,"abstract":"Salah satu unsur yang memerlukan perhatian dalam proses rekayasa lalu lintas di daerah perkotaan adalah ketersediaan fasilitas pejalan kaki (available of pedestrian facility). Umumnya di daerah permukiman (urban area) dan di kawasan pusat bisnis dan perdagangan (central of business district), jalur pejalan kaki (pedestrian lane) mewakili bagian yang sering mengalami konflik dengan arus lalu lintas kendaraan, maka berakibat pada hal penundaan arus lalu lintas dan tingkat kecelakaan lalu lintas yang tinggi. \u0000Kota Martapura merupakan pusat pemerintahan, perkantoran, perdagangan, dan industri. Semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang semakin bertambah dapat mengakibatkan banyaknya aktivitas dan keragaman kegiatan yang dilakukan, terutama di kota Martapura. Sehingga penggunaan lahan untuk kegiatan perdagangan dan fasilitas umum di jalan tersebut membuat tingkat pergerakan manusia menjadi tinggi dan meningkat untuk menuju kawasan tersebut. Untuk pelayanan pedestrian sangatlah diperlukan agar pejalan kaki merasa nyaman. Oleh karena itulah untuk mewujudkan kawasan pusat kota menjadi kawasan yang lebih nyaman bagi pejalan kakinya Karena semakin banyaknya orang yang melakukan aktivitas sehari – hari di kawasan tersebut maka dapat membawa pengaruh terhadap kelancaran lalu lintas. Hal tersebut disebabkan oleh adanya interaksi sosial antar pejalan kaki dan tempat pemberhentian kendaraan umum. Oleh karena itu perlu adanya rencana kebutuhan jalur trotoar pedestrian di jalan Kota Martapura. \u0000Tujuan Penelitian ini adalah untuk membentuk suatu dokumen pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan rencana semula, dengan acuan jadwal yang telah ditetapkan dan dengan biaya yang telah diperhitungkan. \u0000.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89766046","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Dengan semakin banyaknya ruas tol yang dibangun di Indonesia maka setiap elemen tanpa terkecuali Kontraktor pelaksana berlomba – lomba untuk meningkatkan produktifitas yang besar dengan biaya kontruksi yang efisien, hemat waktu dan tetap memeng teguh kualitas pekerjaan. Kesadaran bahwa perlunya melakukan peroses perubahan matode kerja pada sebuah pekerjaan plat dan pembesian pada suata kontruksi bangunan menjadi ide untuk menggunakan Perubahan metode pekerjaan dilapangan. Dengan mempertimbangkan biaya kontruksi dan waktu pekerjaan dilapangan maka sangat perlu untuk mencoba alternatif perubahan metode kerja dilapangan. Steel deck merupakan material pabrikan yang terbuat dari bahan besi galvanis dan galvalum yang digunakan sebagai pengganti papan atau triplek pada sebuah kontruksi plat lantai. Pelaksaan pekerjaan dimana plat precetak yang biasa digunakan untuk pekerjaan lantai sebelum pekerjaan pembesian diganti dengan plat steel deck pada pelaksanaannya. Untuk pembesian distruktur box culver yang biasa menggunakan besi standart pabrikan dengan Panjang 12 m dan dipotong dilapangan untuk pekerjaan tersebut kami ganti dengan penggunaan besi pabrikan yang telah terpotong sesuai kebutuhan (cutting list) pada pelaksanaanya. Bersasarkan hasil perhitungan pelaksaanan dilapangan kedua perubahan metode tersebut sangat berdampak pada pekerjaan dilapangan baik dari segi biaya dan pelaksaan kontruksi, dimana kontraktor dapat menghemat biaya kontruksi dan menekan waste material dilapangan.
{"title":"PERUBAHAN METODE PLAT PRACETAK MENJADI STEEL DECK DAN PENGADAAN BESI SESUAI CUTTING LIST UNTUK EFISIENSI BIAYA PADA PROYEK KAPB SEKSI 3B","authors":"Yuda Himawan Andre","doi":"10.23960/snip.v3i1.364","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.364","url":null,"abstract":"Dengan semakin banyaknya ruas tol yang dibangun di Indonesia maka setiap elemen tanpa terkecuali Kontraktor pelaksana berlomba – lomba untuk meningkatkan produktifitas yang besar dengan biaya kontruksi yang efisien, hemat waktu dan tetap memeng teguh kualitas pekerjaan. Kesadaran bahwa perlunya melakukan peroses perubahan matode kerja pada sebuah pekerjaan plat dan pembesian pada suata kontruksi bangunan menjadi ide untuk menggunakan Perubahan metode pekerjaan dilapangan. Dengan mempertimbangkan biaya kontruksi dan waktu pekerjaan dilapangan maka sangat perlu untuk mencoba alternatif perubahan metode kerja dilapangan. Steel deck merupakan material pabrikan yang terbuat dari bahan besi galvanis dan galvalum yang digunakan sebagai pengganti papan atau triplek pada sebuah kontruksi plat lantai. Pelaksaan pekerjaan dimana plat precetak yang biasa digunakan untuk pekerjaan lantai sebelum pekerjaan pembesian diganti dengan plat steel deck pada pelaksanaannya. Untuk pembesian distruktur box culver yang biasa menggunakan besi standart pabrikan dengan Panjang 12 m dan dipotong dilapangan untuk pekerjaan tersebut kami ganti dengan penggunaan besi pabrikan yang telah terpotong sesuai kebutuhan (cutting list) pada pelaksanaanya. Bersasarkan hasil perhitungan pelaksaanan dilapangan kedua perubahan metode tersebut sangat berdampak pada pekerjaan dilapangan baik dari segi biaya dan pelaksaan kontruksi, dimana kontraktor dapat menghemat biaya kontruksi dan menekan waste material dilapangan. \u0000 ","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74900262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
D. Bahrin, D. Despa, Trisya Septiana, S. Selpiana, Muhammad Rizwan, F. Fauzan, Agustina Agustina, Conniwanti
Pembakaran batubara dengan kadar sulfur lebih dari 0,23%-berat (dry basis) dengan udara pembakaran berlebih 50% pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dapat menghasilkan SO2 diatas baku mutu emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyisihan gas SO2 dari gas cerobong PLTU-batubara dapat melalui proses adsorpsi menggunakan adsorben padat dengan fasa aktif seperti CuO, MgO, CaO, CeO2 yang ditempelkan pada penyangga berbasis oksida logam baik tunggal maupun campuran diantaranya adalah g-Al2O3, SiO2, TiO2. Penggunaan campuran g-Al2O3 dan SiO2 sebagai penyangga didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah luas permukaan dan volume pori-pori yang besar dan stabilitas termal yang baik. Campuran senyawa g-Al2O3-SiO2 dibuat dengan metode sol gel menggunakan senyawa AlCl3.6H2O dan boehmite sebagai sumber g-Al2O3 dan natrium silikat dan Siral-10 sebagai sumber SiO2. Variabel penelitian meliputi komposisi campuran g-Al2O3 dan SiO2 diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi SiO2 dalam larutan natrium silikat (4, 6, 8 dan 10 % v/v) dan temperatur kalsinasi (550, 650 dan 750°C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variasi konsentrasi SiO2 (% v/v) dalam larutan natrium silikat menghasilkan penyangga dengan sifat pori yang cenderung mirip. Kenaikan temperatur kalsinasi mempengaruhi sifat pori penyangga γ-Al2O3-SiO2. Luas permukaan, total volume pori dan radius pori rata-rata penyangga γ-Al2O3-SiO2 terbaik diperoleh pada temperatur kalsinasi 550°C masing-masing sebesar 293,724 m2/g; 1,0580 cc/g; dan 67,33Å
燃煤储量超过0.23%以上,燃气超过50%,燃气超过政府规定的排放质量。从煤电烟囱气体中提取的SO2气体通过增生过程,使用活跃相位的固体adsorben,如CuO, MgO, CaO, CeO2,这些气体连接在一根以金属氧化物为基础的支架上,其中有g-Al2O3, SiO2, TiO2。将g-Al2O3和SiO2混合作为支架的使用是基于一些考虑,其中包括表面积和气孔体积以及良好的热稳定性。g-Al2O3-SiO2化合物的混合物是由sol gel使用的化合物alc3.6h2o和boeh03作为g-Al2O3和sirac -10作为SiO2的来源制成的。研究变量包括g-Al2O3和二氧化硅混合成分通过调节硅酸盐溶液中二氧化硅钠浓度(4、6、8和10名% v / v)和650名学生只是温度(550,750°C)。研究结果表明,硅酸钠溶液中二氧量(% v/v)的变化产生具有相似孔隙特性的支架。只是影响毛孔的性质,随着温度的升高支架γ-Al2O3-SiO2。平均孔隙半径,完全孔隙体积和表面积缓冲γ-Al2O3-SiO2最好只是每人550°C的温度高达293.724 m2 / g;1.0580 cc / g;和67,33A
{"title":"Pembuatan dan Karakterisasi γ-Al2O3-SiO2 sebagai Penyangga Adsorben untuk Penyisihan SO2 dari Gas Cerobong PLTU-Batubara","authors":"D. Bahrin, D. Despa, Trisya Septiana, S. Selpiana, Muhammad Rizwan, F. Fauzan, Agustina Agustina, Conniwanti","doi":"10.23960/snip.v3i1.371","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.371","url":null,"abstract":"Pembakaran batubara dengan kadar sulfur lebih dari 0,23%-berat (dry basis) dengan udara pembakaran berlebih 50% pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batubara dapat menghasilkan SO2 diatas baku mutu emisi yang ditetapkan oleh pemerintah. Penyisihan gas SO2 dari gas cerobong PLTU-batubara dapat melalui proses adsorpsi menggunakan adsorben padat dengan fasa aktif seperti CuO, MgO, CaO, CeO2 yang ditempelkan pada penyangga berbasis oksida logam baik tunggal maupun campuran diantaranya adalah g-Al2O3, SiO2, TiO2. Penggunaan campuran g-Al2O3 dan SiO2 sebagai penyangga didasarkan pada beberapa pertimbangan diantaranya adalah luas permukaan dan volume pori-pori yang besar dan stabilitas termal yang baik. Campuran senyawa g-Al2O3-SiO2 dibuat dengan metode sol gel menggunakan senyawa AlCl3.6H2O dan boehmite sebagai sumber g-Al2O3 dan natrium silikat dan Siral-10 sebagai sumber SiO2. Variabel penelitian meliputi komposisi campuran g-Al2O3 dan SiO2 diperoleh dengan memvariasikan konsentrasi SiO2 dalam larutan natrium silikat (4, 6, 8 dan 10 % v/v) dan temperatur kalsinasi (550, 650 dan 750°C). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa variasi konsentrasi SiO2 (% v/v) dalam larutan natrium silikat menghasilkan penyangga dengan sifat pori yang cenderung mirip. Kenaikan temperatur kalsinasi mempengaruhi sifat pori penyangga γ-Al2O3-SiO2. Luas permukaan, total volume pori dan radius pori rata-rata penyangga γ-Al2O3-SiO2 terbaik diperoleh pada temperatur kalsinasi 550°C masing-masing sebesar 293,724 m2/g; 1,0580 cc/g; dan 67,33Å","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"15 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85266674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hanaf Qowiyyul Adib, Ratna Widyawati, D. Despa, Dedi Pria Armada
Dewasa ini, pemerataan infrastruktur menjadi pusat perhatian bagi pemerintah. Pemerintah saat ini tengah gencar mensosialisasikan pembangunan infrastruktur Indonesia sentris. Pembangunan yang bersifat menyeluruh dan menyentuh setiap pelosok negeri. Pembangunan yang diharapkan dapat membuka potensi lokal menuju kemandirian daerah sekaligus turut mendukung kemajuan perekonomian nasional. Daerah Sumatera Selatan juga menjadi salah satu sasaran pembangunan infrastruktur. Jalan Tol Trans Sumatera adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818km di Indonesia yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. Pembangunan jalan bebas hambatan kemudian berlanjut pada pembangunan proyek Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Paket I seksi 1A. Ruas Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Paket I seksi 1A memiliki panjang ±13,4km. Kondisi area proyek tol Kayu Agung – Palembang– Betung yang merupakan mayoritas adalah rawa yang menjadikan infrastruktur jalan dibangun pada tanah area lunak, sehingga masalah penurunan berlebihan menjadi faktor yang penting dan harus dicari solusinya. Pada lokasi tanah yang bersifat lunak, sebelum dilakukan pembangunan infrastruktur umumnya perbaikan tanah harus dilakukan lebih dulu guna menjamin stabilitas jangka pendek maupun jangka panjangnya. Seperti halnya pada bangunan infrstruktur jalan area proyek tol Kayu Agung – Palembang– Betung untuk rentang penanganan awal antara Sta 5+000- 5+360. Di antara rentang tersebut, hasil sondir yang dilakukan terdapat tanah lunak dengan kedalaman yang bervariasi. Dengan adanya kedalaman tanah lunak tersebut, maka penurunan yang terjadi cukup besar. Untuk menangani penurunan yang terjadi tersebut, salah satu solusinya dengan mempercepat penurunan konsolidasi. Percepatan konsolidasi yang dimaksud adalah dengan menambahkan material Prefabricated Vertical Drain (PVD). Vertical drain ini sendiri dibedakan menjadi dua metode, yaitu metode PVD Preload dan metode PVD Vacuum. Penurunan yang terjadi terhadap tanah dasar akan menyebabkan pemampatan serta kuat geser akan meningkat, sehingga kapasitas daya dukung tanah dasar juga akan meningkat.
今天,基础设施建设成为政府关注的焦点。各国政府目前正忙于以印尼为中心的基础设施建设。这是一个全面的发展,影响着这个国家的每一个角落。预计的发展将打开地方自力更生的潜力,同时促进国民经济的进步。南苏门答腊地区也是基础设施建设的目标之一。南苏门答腊岛高速公路是印尼2818公里长的高速公路网络,计划连接从楠榜到亚齐的苏门答腊岛城市。高速公路建设接着是农业-帕伦邦有限公司的I - 1A套餐。一套完整的一套木头Agung-Palembang牛蛙包裹我性感1A公路长±13,4km。大木高速公路项目——帕伦邦——占多数的beong地区是在软土上修建道路基础设施的沼泽,这是一个重要的解决方案。在软土的位置上,在基础设施建设之前,必须首先进行土地修复,以确保短期和长期的稳定。与此类似,在infrstruc construction area - Palembang - beong建筑中,初步维修范围在Sta + 5000 - 5+360之间。在这些范围内,sondir产生的结果是可变深度的软土壤。有了这些软土的深度,这是一个相当大的下降。为了解决这一问题,解决方案之一是迅速减少巩固。加速度是指增加预制Drain (PVD)的材料。垂直drain本身分为两种方法,即PVD Preload方法和PVD吸尘器方法。基层的减少将导致压扁和强力滑动的增加,从而增加地面的支持能力。
{"title":"Soil Improvement With Vacuum Preloading System Pada Proyek Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung","authors":"Hanaf Qowiyyul Adib, Ratna Widyawati, D. Despa, Dedi Pria Armada","doi":"10.23960/snip.v3i1.360","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.360","url":null,"abstract":"\u0000 \u0000 \u0000 \u0000Dewasa ini, pemerataan infrastruktur menjadi pusat perhatian bagi pemerintah. Pemerintah saat ini tengah gencar mensosialisasikan pembangunan infrastruktur Indonesia sentris. Pembangunan yang bersifat menyeluruh dan menyentuh setiap pelosok negeri. Pembangunan yang diharapkan dapat membuka potensi lokal menuju kemandirian daerah sekaligus turut mendukung kemajuan perekonomian nasional. Daerah Sumatera Selatan juga menjadi salah satu sasaran pembangunan infrastruktur. Jalan Tol Trans Sumatera adalah jaringan jalan tol sepanjang 2.818km di Indonesia yang direncanakan menghubungkan kota-kota di pulau Sumatera, dari Lampung hingga Aceh. Pembangunan jalan bebas hambatan kemudian berlanjut pada pembangunan proyek Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Paket I seksi 1A. Ruas Jalan Tol Ruas Kayu Agung-Palembang Betung Paket I seksi 1A memiliki panjang ±13,4km. Kondisi area proyek tol Kayu Agung – Palembang– Betung yang merupakan mayoritas adalah rawa yang menjadikan infrastruktur jalan dibangun pada tanah area lunak, sehingga masalah penurunan berlebihan menjadi faktor yang penting dan harus dicari solusinya. Pada lokasi tanah yang bersifat lunak, sebelum dilakukan pembangunan infrastruktur umumnya perbaikan tanah harus dilakukan lebih dulu guna menjamin stabilitas jangka pendek maupun jangka panjangnya. Seperti halnya pada bangunan infrstruktur jalan area proyek tol Kayu Agung – Palembang– Betung untuk rentang penanganan awal antara Sta 5+000- 5+360. Di antara rentang tersebut, hasil sondir yang dilakukan terdapat tanah lunak dengan kedalaman yang bervariasi. Dengan adanya kedalaman tanah lunak tersebut, maka penurunan yang terjadi cukup besar. Untuk menangani penurunan yang terjadi tersebut, salah satu solusinya dengan mempercepat penurunan konsolidasi. Percepatan konsolidasi yang dimaksud adalah dengan menambahkan material Prefabricated Vertical Drain (PVD). Vertical drain ini sendiri dibedakan menjadi dua metode, yaitu metode PVD Preload dan metode PVD Vacuum. Penurunan yang terjadi terhadap tanah dasar akan menyebabkan pemampatan serta kuat geser akan meningkat, sehingga kapasitas daya dukung tanah dasar juga akan meningkat. \u0000 \u0000 \u0000 \u0000","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"180 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77342346","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penyusunan Detail Enginering Desain (DED) merupakan tahapan perencanaan dari suatu pekerjaan kontruksi yang merupakan upaya menyediakan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Detail Enginering Desain (DED) yang disusun dipergunakan untuk menetukan Harga Perhitungan Sendiri (HPS), gambar desain teknis serta Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang diperlukan pada saat persiapan pengadaan barang dan jasa. Penyusunan Detail Enginering Desain (DED) pekerjaan peningkatan jalan SMI Ruas BK. 1 Suka Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur meliputi perencanaan pembentukan badan jalan, perencanaan perkerasan dan sistim penghamparan, perencanaan beton dan perencanaan drainase. Pelaksanaan Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) ini sangat penting untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan pada saat proses kontruksi memiliki acuan dan dasar pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. Metode pelaksanaan yang dipergunakan dalam pelaksanaan Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) adalah meliputi studi literatur, survey lapangan dan analisis. Studi literatur dilaksanakan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen seperti terkait tata cara dan mekanisme penyusunan Detail Engineering Desain (DED), perhitungan serta spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh masing-masing item pekerjaan. Survey lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemilihan jenis dan tata cara penanganan serta kemungkinan kendala kendala yang nanti akan dihadapi. Hasil penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Jalan SMI BK. 1 Suka Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ini telah dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan fisik pekerjaan pada Tahun Anggaran 2019 yang lalu dan pada saat pelaksanaan tidak ada kendala yang berarti karena selelu mengacu pada Detail Engineering Desain (DED) yang telah disusun.
{"title":"Perencanaan DED Jalan SMI Ruas BK. 1 Suka Agung Kabupaten OKU Timur","authors":"Melwi Melwi, Ratna Widyawati, D. Despa","doi":"10.23960/snip.v3i1.410","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.410","url":null,"abstract":"Penyusunan Detail Enginering Desain (DED) merupakan tahapan perencanaan dari suatu pekerjaan kontruksi yang merupakan upaya menyediakan acuan dalam pelaksanaan pekerjaan. Detail Enginering Desain (DED) yang disusun dipergunakan untuk menetukan Harga Perhitungan Sendiri (HPS), gambar desain teknis serta Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang diperlukan pada saat persiapan pengadaan barang dan jasa. Penyusunan Detail Enginering Desain (DED) pekerjaan peningkatan jalan SMI Ruas BK. 1 Suka Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur meliputi perencanaan pembentukan badan jalan, perencanaan perkerasan dan sistim penghamparan, perencanaan beton dan perencanaan drainase. Pelaksanaan Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) ini sangat penting untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan pada saat proses kontruksi memiliki acuan dan dasar pelaksanaan yang dapat dipertanggungjawabkan secara teknis. \u0000Metode pelaksanaan yang dipergunakan dalam pelaksanaan Penyusunan Detail Engineering Desain (DED) adalah meliputi studi literatur, survey lapangan dan analisis. Studi literatur dilaksanakan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen seperti terkait tata cara dan mekanisme penyusunan Detail Engineering Desain (DED), perhitungan serta spesifikasi teknis yang disyaratkan oleh masing-masing item pekerjaan. Survey lapangan dilaksanakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya sehingga dapat dijadikan acuan dalam pemilihan jenis dan tata cara penanganan serta kemungkinan kendala kendala yang nanti akan dihadapi. \u0000Hasil penyusunan Detail Engineering Desain (DED) Jalan SMI BK. 1 Suka Agung Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ini telah dipergunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan fisik pekerjaan pada Tahun Anggaran 2019 yang lalu dan pada saat pelaksanaan tidak ada kendala yang berarti karena selelu mengacu pada Detail Engineering Desain (DED) yang telah disusun.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"34 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87089181","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Energi angin merupakan energi terbarukan (Renewable energi) yang ramah lingkungan. Satu dari pemanfaatan konversi energi angin adalah Turbin angin. Turbin angin merupakan salah satu alat konversi energi untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik dan mengubahnya menjadi listrik melalui generator. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh turbin angin salah satunya tergantung dari kecepatan angin dan jenis turbin yang digunakan. Sehingga pada penelitian ini, akan dilakukan analisis turbin angin HAWT dengan menggunakan jenis airfoil Naca 2410 untuk melihat pola aliran dalam aplikasi turbin angin pada kecepatan rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat karakteristik pola aliran fluida pada turbin angin HAWT dengan menggunakan airfoil Naca 2410. Objek penelitian ini adalah airfoil menjadi blade dan simulasi turbin angin pada kecepatan angin 1-6m/s dengan jumlah sudu 5 turbin angin horizontal dengan diameter rotor 1,8 m. Metode yang digunakan adalah Blade Element Momentum (BEM) dan simulasi perancangan menggunakan software Q-Blade. Hasil dalam penggunaan jenis airfoil Naca 2410 menunjukkan adanya aliran turbulen setelah fluida melewati putaran blade pada kecepatan 6 m/s dengan TSR 4.5 menghasilkan output 540 w.
{"title":"Analisis Karakteristik Pola Aliran Fluida pada Horizontal Axis Wind Tubine (HAWT) dengan Jenis Airfoil Naca 2410","authors":"A. Riszal, Herry Wardono, A. E. Risano","doi":"10.23960/snip.v3i1.383","DOIUrl":"https://doi.org/10.23960/snip.v3i1.383","url":null,"abstract":"Energi angin merupakan energi terbarukan (Renewable energi) yang ramah lingkungan. Satu dari pemanfaatan konversi energi angin adalah Turbin angin. Turbin angin merupakan salah satu alat konversi energi untuk mengubah energi angin menjadi energi mekanik dan mengubahnya menjadi listrik melalui generator. Besar kecilnya daya yang dihasilkan oleh turbin angin salah satunya tergantung dari kecepatan angin dan jenis turbin yang digunakan. Sehingga pada penelitian ini, akan dilakukan analisis turbin angin HAWT dengan menggunakan jenis airfoil Naca 2410 untuk melihat pola aliran dalam aplikasi turbin angin pada kecepatan rendah. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat karakteristik pola aliran fluida pada turbin angin HAWT dengan menggunakan airfoil Naca 2410. Objek penelitian ini adalah airfoil menjadi blade dan simulasi turbin angin pada kecepatan angin 1-6m/s dengan jumlah sudu 5 turbin angin horizontal dengan diameter rotor 1,8 m. Metode yang digunakan adalah Blade Element Momentum (BEM) dan simulasi perancangan menggunakan software Q-Blade. Hasil dalam penggunaan jenis airfoil Naca 2410 menunjukkan adanya aliran turbulen setelah fluida melewati putaran blade pada kecepatan 6 m/s dengan TSR 4.5 menghasilkan output 540 w.","PeriodicalId":21736,"journal":{"name":"Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP)","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87537865","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}