Oktavienty Oktavienty, Ihsanul Hafiz, T. N. Khairani
Pendahuluan; Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Jika tidak diobati atau tidak ditangani, tuberkulosis menyebabkan kerusakan jaringan progresif dan pada akhirnya menyebabkan kematian.TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan.Apabila pasien TB tidak dapat menyelesaikan pengobatannya secara tuntas maka resiko terjadi resistensi kuman TB terhadap obat TB semakin besar.Tujuan; Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap prilaku kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru ( TB ) di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan. Metode;Jenis penelitian yang digunakan survey yang besifat analitik dengan pendekatan cross sectional.Penelitian dilakukan bulan April – Juli 2018. Sampel adalah total populasi pasien TB Paru BTA (+) berjumlah 42 orang. Data dianalisa secara univariat dan bivariat.Hasil;Penelitian menunjukan tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori baik sebanyak 30 orang (76,19%), sedangkan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 10 orang (23,81%). Berdasarkan hasil penelitian 42 orang responden, sebanyak 36 responden (85,71%) patuh minum obat, sedangkan sebanyak 6 orang responden (14,29%) tidak patuh minum obat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan, dimana Hal ini dibuktikan dari nilai p-value asymp signifikan yaitu 0,002 p-value 0,05.Kesimpulan;Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan.
{"title":"Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Tuberkulosis Paru (TB) di UPT Peskesmas Simalingkar Kota Medan","authors":"Oktavienty Oktavienty, Ihsanul Hafiz, T. N. Khairani","doi":"10.33085/jdf.v3i3.4483","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i3.4483","url":null,"abstract":"Pendahuluan; Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Jika tidak diobati atau tidak ditangani, tuberkulosis menyebabkan kerusakan jaringan progresif dan pada akhirnya menyebabkan kematian.TBC diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis obat, dalam jumlah cukup dan dosis tepat selama 6 – 8 bulan.Apabila pasien TB tidak dapat menyelesaikan pengobatannya secara tuntas maka resiko terjadi resistensi kuman TB terhadap obat TB semakin besar.Tujuan; Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan terhadap prilaku kepatuhan minum obat pada pasien tuberkulosis paru ( TB ) di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan. Metode;Jenis penelitian yang digunakan survey yang besifat analitik dengan pendekatan cross sectional.Penelitian dilakukan bulan April – Juli 2018. Sampel adalah total populasi pasien TB Paru BTA (+) berjumlah 42 orang. Data dianalisa secara univariat dan bivariat.Hasil;Penelitian menunjukan tingkat pengetahuan terbanyak dalam kategori baik sebanyak 30 orang (76,19%), sedangkan tingkat pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 10 orang (23,81%). Berdasarkan hasil penelitian 42 orang responden, sebanyak 36 responden (85,71%) patuh minum obat, sedangkan sebanyak 6 orang responden (14,29%) tidak patuh minum obat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum obat pada pasien TB paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan, dimana Hal ini dibuktikan dari nilai p-value asymp signifikan yaitu 0,002 p-value 0,05.Kesimpulan;Terdapat Hubungan Tingkat Pengetahuan Pasien Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Pasien Tuberkulosis Paru di UPT Puskesmas Simalingkar Kota Medan.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"4 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131101292","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPendahuluan: Strawberry memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena mengandung quercetin, asam ellagic, antosianin, dan kaempferol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan menekan pertumbuhan tumor. Tujuan: Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah buah strawberry dapat dibuat dalam sediaan gel. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, sampel buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) di blender lalu sari dikentalkan, digunakan pada tiga variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5%. Pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi terhadap sukarelawan dan uji pH. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa sari buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) dapat dibuat sediaan gel dan memenuhi evaluasi fisik sediaan. Hasil uji organoleptik menunjukkan warna yang dihasilkan dari semua variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5% berwarna coklat muda sampai coklat tua sementara basis gel menghasilkan warna yang jernih. Hasil uji homogenitas bahwa sediaan yang dibuat cukup homogen, pH gel diperoleh range pH 6,7-6,9 sehingga aman untuk digunakan pada kulit manusia karena pH kulit berkisar 4,5-7,0 dan sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit sukarelawan. Kesimpulan: Sari strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dapat diformulasikan menjadi sediaan gel sebagai pelembab alami.
{"title":"Formulasi Gel dari Sari Buah Strawberry (Fragaria X ananassa Duchesne) sebagai Pelembab Alami","authors":"Juliana Siva, Afriadi Afriadi","doi":"10.33085/jdf.v3i1.4416","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i1.4416","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Strawberry memiliki aktivitas antioksidan tinggi karena mengandung quercetin, asam ellagic, antosianin, dan kaempferol. Antioksidan berperan sebagai pelindung tubuh dari radikal bebas, termasuk diantaranya sel kanker. Zat tersebut mencegah terbentuknya senyawa karsinogen, menghambat proses karsinogenesis, dan menekan pertumbuhan tumor. Tujuan: Gel merupakan sistem semipadat terdiri dari suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar, terpenetrasi oleh suatu cairan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah buah strawberry dapat dibuat dalam sediaan gel. Metode: Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, sampel buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) di blender lalu sari dikentalkan, digunakan pada tiga variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5%. Pengujian yang dilakukan berupa uji organoleptik, uji homogenitas, uji iritasi terhadap sukarelawan dan uji pH. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa sari buah strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) dapat dibuat sediaan gel dan memenuhi evaluasi fisik sediaan. Hasil uji organoleptik menunjukkan warna yang dihasilkan dari semua variasi konsentrasi yaitu 1%, 3% dan 5% berwarna coklat muda sampai coklat tua sementara basis gel menghasilkan warna yang jernih. Hasil uji homogenitas bahwa sediaan yang dibuat cukup homogen, pH gel diperoleh range pH 6,7-6,9 sehingga aman untuk digunakan pada kulit manusia karena pH kulit berkisar 4,5-7,0 dan sediaan tidak menimbulkan iritasi pada kulit sukarelawan. Kesimpulan: Sari strawberry (Fragaria x ananassa Duchesne) dengan konsentrasi 1%, 3%, dan 5% dapat diformulasikan menjadi sediaan gel sebagai pelembab alami.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127738492","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Daun Kersen memiliki senyawa tanin, saponin dan flavonoid, Flavonoid merupakan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Dengan demikian dilakukan penelitian formulasi krim ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) .Tujuan: untuk memformulasikan sediaan krim yang mengandung ekstrak etanol daun kersen sebagai antijerawat. Metode: penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimental. Penelitian menggunakan 3 formula ekstrak etanol daun kersen yaitu dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Ekstrak daun kersen diperoleh dengan cara maserasi dan dikentalkan diatas penangas air. Komposisi krim ialah asam stearat, trietanolamin, adeps lanae, paraffin liquid, metil paraben (nipagin), propil paraben (nipasol), parfum, dan aquadest. Uji krim meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH dan uji iritasi. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa tiap formula stabil selama penyimpanan pada suhu kamar. pH tiap formula berada pada rentang 5,9-6,7. Kesimpulan: ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim dan bentuk relatif baik.
{"title":"Formulasi Sediaan Krim Anti Jerawat Ekstrak Etanol Daun Kersen (Muntingia Calabura L.)","authors":"Noni Alvianti, Khairani Fitri","doi":"10.33085/jdf.v3i1.4418","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i1.4418","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Daun Kersen memiliki senyawa tanin, saponin dan flavonoid, Flavonoid merupakan senyawa aktif yang dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri dan antiinflamasi. Dengan demikian dilakukan penelitian formulasi krim ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) .Tujuan: untuk memformulasikan sediaan krim yang mengandung ekstrak etanol daun kersen sebagai antijerawat. Metode: penelitian yang dilakukan adalah metode penelitian eksperimental. Penelitian menggunakan 3 formula ekstrak etanol daun kersen yaitu dengan konsentrasi 1%, 3% dan 5%. Ekstrak daun kersen diperoleh dengan cara maserasi dan dikentalkan diatas penangas air. Komposisi krim ialah asam stearat, trietanolamin, adeps lanae, paraffin liquid, metil paraben (nipagin), propil paraben (nipasol), parfum, dan aquadest. Uji krim meliputi uji homogenitas, uji organoleptis, uji pH dan uji iritasi. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa tiap formula stabil selama penyimpanan pada suhu kamar. pH tiap formula berada pada rentang 5,9-6,7. Kesimpulan: ekstrak etanol daun kersen (Muntingia calabura L.) dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan krim dan bentuk relatif baik.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132210393","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Merkuri termasuk kedalam salah satu logam berat berbahaya dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering direkomendasikan dalam kosmetik sebagai pemutih khususnya pada krim pemutih wajah, karena merkuri dianggap dapat menghambat sintesis melanin pigmen kulit di sel melanosit. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan efek negatif mulai dari iritasi kulit hingga gangguan pada susunan syaraf pusat, otak dan ginjal. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menguji kualitatif kandungan merkuri (Hg) pada kosmetik sediaan krim pemutih wajah yang dipasarkan di Pasar Petisah Kota Medan tahun 2017. Metode: yang digunakan pada penelitian ini adalah secara deskriptif yang dilakukan dengan analisa kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 sampel krim pemutih wajah, tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan peraksi warna dengan Kalium Iodida, Natrium Hidroksida dan uji nyala api dengan menggunakan kawat tembaga. Hasil: penelitian ini menunjukkan 9 sampel positif mengandung merkuri (Hg) yang semuanya tidak memiliki izin edar dari BPOM dan 1 sampel negatif mengandung merkuri (Hg) yang memiliki izin edar dari BPOM. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah bahwa kosmetik krim pemutih wajah yang mengandung merkuri masih banyak ditemui di Pasar Petisah Kota Medan, maka diharapkan perlu adanya pengawasan lebih ketat lagi oleh instansi terkait tentang pentingnya bahaya kosmetik ilegal yang beredar dipasaran, dan disarankan kepada konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik khususnya krim pemutih wajah, mengingat bahan berbahaya yang terkandung dalam krim pemutih wajah seperti merkuri yang dapat membahayakan kesehatan.
{"title":"Uji Kandungan Merkuri (Hg) pada Kosmetik Krim Pemutih Wajah yang Dipasarkan di Pasar Petisah Kota Medan","authors":"Wulandari Ndari, V. Diana","doi":"10.33085/jdf.v3i1.4420","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i1.4420","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Merkuri termasuk kedalam salah satu logam berat berbahaya dalam konsentrasi kecilpun dapat bersifat racun. Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering direkomendasikan dalam kosmetik sebagai pemutih khususnya pada krim pemutih wajah, karena merkuri dianggap dapat menghambat sintesis melanin pigmen kulit di sel melanosit. Pemakaian merkuri dapat mengakibatkan efek negatif mulai dari iritasi kulit hingga gangguan pada susunan syaraf pusat, otak dan ginjal. Tujuan: penelitian ini adalah untuk menguji kualitatif kandungan merkuri (Hg) pada kosmetik sediaan krim pemutih wajah yang dipasarkan di Pasar Petisah Kota Medan tahun 2017. Metode: yang digunakan pada penelitian ini adalah secara deskriptif yang dilakukan dengan analisa kualitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 sampel krim pemutih wajah, tehnik pengambilan sampel dilakukan secara purpossive sampling. Analisa kualitatif dilakukan dengan menggunakan peraksi warna dengan Kalium Iodida, Natrium Hidroksida dan uji nyala api dengan menggunakan kawat tembaga. Hasil: penelitian ini menunjukkan 9 sampel positif mengandung merkuri (Hg) yang semuanya tidak memiliki izin edar dari BPOM dan 1 sampel negatif mengandung merkuri (Hg) yang memiliki izin edar dari BPOM. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah bahwa kosmetik krim pemutih wajah yang mengandung merkuri masih banyak ditemui di Pasar Petisah Kota Medan, maka diharapkan perlu adanya pengawasan lebih ketat lagi oleh instansi terkait tentang pentingnya bahaya kosmetik ilegal yang beredar dipasaran, dan disarankan kepada konsumen untuk lebih berhati-hati dalam memilih produk kosmetik khususnya krim pemutih wajah, mengingat bahan berbahaya yang terkandung dalam krim pemutih wajah seperti merkuri yang dapat membahayakan kesehatan.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115691768","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
ABSTRAKPendahuluan: Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial. Pisang diketahui mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kulit pisang mengandung senyawa pektin yang cukup besar kandungan pektin pada kulit pisang berkisar antara 0,9% dari berat kering. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi Selai kulit ari pisang kepok (Musa paradisisaca L.,) rasa cokelat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental variabel bebas dan variabel terikat di laboratorium. Sediaan selai kulit ari pisang kepok dibuat dalam 4 formula, dengan gula, bubur kulit ari pisang kepok dan bubuk cokelat. Menggunakan Uji kesukaan, uji hedonik dan uji daya oles. Hasil: penelitian menunjukan bahwa Uji organoleptis, uji hedonik dan uji daya oles diperoleh hasil bahwa selai yang paling disukai adalah Formula selai keduaatau F II dan Formula selai pertama atau F I. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula dapat menjadi selai yang baik meskipun terdapat perbedaan disetiap formula, dimana formula yang baik adalah formula II dan selai yang kurang baik terdapat pada formula IV karena terjadi konsentrsiBubuk Cokelat maka kekentalan selai kulit ari pisang kepok semakin besar.
{"title":"Formulasi Sediaan Selai Kulit Ari Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.,) Rasa Cokelat","authors":"Nur Laily, V. Diana","doi":"10.33085/jdf.v3i1.4419","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i1.4419","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Pisang merupakan buah yang sering dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat sosial. Pisang diketahui mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kulit pisang mengandung senyawa pektin yang cukup besar kandungan pektin pada kulit pisang berkisar antara 0,9% dari berat kering. Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi Selai kulit ari pisang kepok (Musa paradisisaca L.,) rasa cokelat. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental variabel bebas dan variabel terikat di laboratorium. Sediaan selai kulit ari pisang kepok dibuat dalam 4 formula, dengan gula, bubur kulit ari pisang kepok dan bubuk cokelat. Menggunakan Uji kesukaan, uji hedonik dan uji daya oles. Hasil: penelitian menunjukan bahwa Uji organoleptis, uji hedonik dan uji daya oles diperoleh hasil bahwa selai yang paling disukai adalah Formula selai keduaatau F II dan Formula selai pertama atau F I. Kesimpulan: penelitian ini menunjukkan bahwa semua formula dapat menjadi selai yang baik meskipun terdapat perbedaan disetiap formula, dimana formula yang baik adalah formula II dan selai yang kurang baik terdapat pada formula IV karena terjadi konsentrsiBubuk Cokelat maka kekentalan selai kulit ari pisang kepok semakin besar.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115624728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 yang mewajibkan penulisan resep dengan nama generik di fasilitas kesehatan pemerintah untuk mengantisipasi tingginya harga obat. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada pasien BPJS rawat jalan. Metode: penelitian yang digunakan adalah analisis deskriftif univariat dengan pengambilan sampel secara Systematic random sampling sebanyak 395 lembar resep. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada pasien BPJS rawat jalan di RSUD. Dr. R.M Djoelham Binjai pada periode januari-juni telah dilaksanakan. Dan persentase pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada bulan Januari adalah 71.21 %, Februari 74.24 %, Marest 72.72 %, April 74.24%, Mei 75.75%, dan Juni 78.78%. Kesimpulan: penelitian ini persentase penulisan resep dengan nama generik periode januari-juni 2016 dengan rata-rata sebesar 74.49 %. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan persentase setiap bulan walaupun belum mencapai 100%.
{"title":"Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan Resep Obat Generik pada Pasien BPJS Rawat Jalan di Rsud. Dr. R.M. Djoelham Binjai","authors":"Indah Wulan Sari Pane, V. Diana","doi":"10.33085/jdf.v3i1.4415","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v3i1.4415","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/068/I/2010 yang mewajibkan penulisan resep dengan nama generik di fasilitas kesehatan pemerintah untuk mengantisipasi tingginya harga obat. Tujuan: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada pasien BPJS rawat jalan. Metode: penelitian yang digunakan adalah analisis deskriftif univariat dengan pengambilan sampel secara Systematic random sampling sebanyak 395 lembar resep. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada pasien BPJS rawat jalan di RSUD. Dr. R.M Djoelham Binjai pada periode januari-juni telah dilaksanakan. Dan persentase pelaksanaan pelayanan resep obat generik pada bulan Januari adalah 71.21 %, Februari 74.24 %, Marest 72.72 %, April 74.24%, Mei 75.75%, dan Juni 78.78%. Kesimpulan: penelitian ini persentase penulisan resep dengan nama generik periode januari-juni 2016 dengan rata-rata sebesar 74.49 %. Akan tetapi, hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan persentase setiap bulan walaupun belum mencapai 100%.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"61 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121439454","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk penular (vektor) yaitu nyamuk Aedes sp. Sampai saat ini DBD masih menjadi suatu masalah kesehatan yang belum dapat diberantas khususnya di Indonesia. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas sediaan lotion ekstrak kulit jeruk lemon (citrus limon) sebagai anti nyamuk aedes aegypti. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian eksperimen atau percobaan (Experiment Research) adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul. Objek penelitian ini yaitu kulit jeruk lemon. Analisa data yang diperoleh akan dilakukan secara deskriptif. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa lotion memiliki wujud cair berminyak, memiliki warna kuning, bau khas jeruk, sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen, seluruh sediaan lotion masih dalam kategori aman bagi kulit, ekstrak kulit jeruk lemon dengan konsentrasi 5% memiliki waktu lekat yang paling besar, memberikan daya proteksi tehadap nyamuk aedes aegypti bagi kulit dan lotion memberikan kemudahan pengguna. Kesimpulan: dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan uji ekstrak kulit jeruk lemon memiliki daya tolak tehadap nyamuk aedes aegypti. Disarankan bagi masyarakat penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui efektifitas kulit jeruk lemon sebagai salah satu cara untuk mencegah nyamuk aedes aegypti.
{"title":"Efektifitas Sediaan Lotion Ekstrak Kulit Jeruk Lemon (Citrus limon) sebagai Anti Nyamuk Aedes Aegypti","authors":"Venny Anggriany, Jacub Tarigan","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4412","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4412","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk penular (vektor) yaitu nyamuk Aedes sp. Sampai saat ini DBD masih menjadi suatu masalah kesehatan yang belum dapat diberantas khususnya di Indonesia. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas sediaan lotion ekstrak kulit jeruk lemon (citrus limon) sebagai anti nyamuk aedes aegypti. Metode: Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian eksperimen atau percobaan (Experiment Research) adalah kegiatan percobaan yang bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul. Objek penelitian ini yaitu kulit jeruk lemon. Analisa data yang diperoleh akan dilakukan secara deskriptif. Hasil: penelitian menunjukkan bahwa lotion memiliki wujud cair berminyak, memiliki warna kuning, bau khas jeruk, sediaan yang dibuat mempunyai susunan yang homogen, seluruh sediaan lotion masih dalam kategori aman bagi kulit, ekstrak kulit jeruk lemon dengan konsentrasi 5% memiliki waktu lekat yang paling besar, memberikan daya proteksi tehadap nyamuk aedes aegypti bagi kulit dan lotion memberikan kemudahan pengguna. Kesimpulan: dalam penelitian ini menunjukkan bahwa hasil pemeriksaan uji ekstrak kulit jeruk lemon memiliki daya tolak tehadap nyamuk aedes aegypti. Disarankan bagi masyarakat penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi dan bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui efektifitas kulit jeruk lemon sebagai salah satu cara untuk mencegah nyamuk aedes aegypti.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116856364","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Diabetes melitus adalah penyakit kronis dan kompleks yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus dan berkesinambungan sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan Antidiabetik oral yang mempunyai cost-effective pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan peserta BPJS di RSU Haji Medan. Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik dengan data retrospektif yang diambil dari resep pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi sebanyak 6 pasien dan yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi dengan komplikasi sebanyak 42 pasien. Terapi antiadiabetik kombinasi tanpa komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah kombinasi dengan sulfonilurea dan tiazolidon. Sedangkan terapi antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah golongan binguaid. Kesimpulan: Penggunaan antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi yang mempunyai cost-effektive adalah kombinasi golongan sulfonilurea dan binguaid dengan nilai effektivitas 16,66 % dan biaya paling murah yaitu sebesar Rp. 83.568.Antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki cost-effective adalah dari golongan binguaid karena memberika nilai ACER terkecil yakni sebesar Rp. Rp. 1.056,72 dan nilai ICER negatif terhadap 9 pola terapi lainnya.
{"title":"Analisis Cost-Effectivenees penggunaan Antidiabetik Oral pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan Peserta Bpjs di Rsu Haji Medan","authors":"M.A.R. Lubis, Suprianto Suprianto","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4406","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4406","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Diabetes melitus adalah penyakit kronis dan kompleks yang membutuhkan perawatan medis terus-menerus dan berkesinambungan sehingga membutuhkan biaya yang besar. Tujuan: dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi penggunaan Antidiabetik oral yang mempunyai cost-effective pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan peserta BPJS di RSU Haji Medan. Metode: penelitian ini adalah penelitian analitik dengan data retrospektif yang diambil dari resep pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral di Rumah Sakit Umum Haji Medan tahun 2016. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat pasien yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi sebanyak 6 pasien dan yang menggunakan terapi antidiabetik oral kombinasi dengan komplikasi sebanyak 42 pasien. Terapi antiadiabetik kombinasi tanpa komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah kombinasi dengan sulfonilurea dan tiazolidon. Sedangkan terapi antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki efektivitas tertinggi adalah golongan binguaid. Kesimpulan: Penggunaan antidiabetik oral kombinasi tanpa komplikasi yang mempunyai cost-effektive adalah kombinasi golongan sulfonilurea dan binguaid dengan nilai effektivitas 16,66 % dan biaya paling murah yaitu sebesar Rp. 83.568.Antidiabetik oral kombinasi yang disertai komplikasi yang memiliki cost-effective adalah dari golongan binguaid karena memberika nilai ACER terkecil yakni sebesar Rp. Rp. 1.056,72 dan nilai ICER negatif terhadap 9 pola terapi lainnya.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123411797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral. Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.
前期:糖尿病(DM)是一种代谢疾病,其特征是由于缺乏胰岛素分泌物、胰岛素活动障碍或两者兼而有之(美国糖尿病协会,2004年Smeltzer, et al. 2008)。糖尿病是一种慢性疾病,治疗方法包括口服低血糖药物,如果不能达到治疗目标,就必须添加胰岛素。胰岛素可以用作单一疗法,也可以与口腔低血糖药物结合。目的:评估糖尿病患者如何使用胰岛素笔。被选中的答辩人是丹戎普拉提角RSUD区患有糖尿病的患者。方法:从丹戎普拉省的医疗记录中提取的样本采用了跨部门方法。通过描述性统计来解释数据分析。结果:研究表明,如果患糖尿病的人是在丹戎普拉的外部住所,那么他们的40名患者(72.7%)的比率更高,根据女性性别,他们的37名患者的比例更高(67.3%),根据45至54岁至20名患者的年龄(36.4%),以17名患者的SD学龄前教育为基础,以17名患者(304%)的学龄前教育为基础,以32名患者(56.2%)的家庭主妇为基础。结论:丹戎普拉提省的设施仍然非常缺乏,因为没有地方进行教育和健康促进,使患者对糖尿病的了解也非常少。
{"title":"Evaluasi Cara Pemakaian Insulin Pen pada Pasien Diabetes Melitus di Rsud Tanjung Pura","authors":"Sofiana Sofiana, Adek Chan","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4410","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4410","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Diabetes Melitus (DM) adalah penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hyperglikemia) sebagai akibat dari kekurangan sekresi insulin, gangguan aktivitas insulin atau keduanya ( American Diabetes Association (ADA), 2004 dalam Smeltzer, et al. 2008). Diabetes melitus merupakan penyakit kronis dimana pengobatannya bisa dengan obat hipoglikemik oral dan bila tidak tercapai target terapinya harus ditambah injeksi insulin. Insulin dapat digunakan sebagai monoterapi atau dikombinasikan dengan obat hipoglikemik oral. Tujuan: untuk mengevaluasi cara pemakaian insulin pen pada penderita diabetes melitus. Responden yang dipilih adalah pasien yang menderita diabetes melitus di poli rawat jalan RSUD Tanjung Pura. Metode: Sampel yang diambil dari rekam medik di RSUD Tanjung Pura dengan metode pendekatan cross sectional. Analisis data dijelaskan dengan statistik deskriptif . Hasil: penelitian menunjukan bahwa penderita diabetes melitus berdasarkan tempat tinggal diluar tanjung pura memiliki persentase lebih tinggi 40 pasien (72,7%), berdasarkan jenis kelamin yang berjenis kelamin wanita memilik persentase lebih tinggi 37 pasien (67,3%), berdasarkan umur pasien yang menderita diabetes melitus antara umur 45-54 sebanyak 20 pasien (36,4%), berdasarkan pendidikan yang menderita diabetes melitus dengan tingkat pindidikan SD sebanyak 17 pasien (30,4%) dan berdasarkan pekerjaan pasien yang menderita diabetes melitus adalah ibu rumah tangga sebanyak 32 pasien (56,2%). Kesimpulan: Fasilitas yang terdapat di RSUD Tanjung Pura masih sangat kurang, karena tidak adanya tempat untuk melakukan penyuluhan dan promosi kesehatan, sehingga pengetahuan pasien tentang diabetes melitus juga sangat sediki.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"28 14 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124074607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan: Krim merupakan bentuk sediaan yang sering dipilih pada kosmetik karena penggunaannya yang cukup mudah. Krim yang stabil harus menggunakan emulgator yang tepat agar dapat menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air dan membentuk lapisan yang mengelilingi tetesan terdispersi sehingga mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi.. pada krim biasanya terdapat suatu zat pengental dan emulgator untuk membentuk suatu masa krim yaitu setil alcohol dan asam stearat. Jambu biji merah biasa digunakan untuk obat demam berdarah. Masker merupakan salah satu perawatan kulit wajah yang yang biasa digunakan sehingga kulit terlihat segar dan bersih. Tujuan: Untuk mengetahui bahwa jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim masker dan tidak mengiritasi kulit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium, dengan konsentrasi Jambu biji merah yang digunakan adalah 2%, 3%, 4% dan blanko. Beberapa pengujian telah dilakukan terhadap sediaan antara lain: uji homogenitas, penentuan pH, penentuan tipe emulsi, dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan. Kesimpulan: penelitian adalah bahwa sari buah Jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan sebagai krim masker dan tidak mengiritasi kulit.
{"title":"Formulasi Sediaan Krim Masker dari Sari Buah Jambu Biji Merah (Psdium guajava L.)","authors":"E. Damanik, Adek Chan","doi":"10.33085/jdf.v2i3.4407","DOIUrl":"https://doi.org/10.33085/jdf.v2i3.4407","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Krim merupakan bentuk sediaan yang sering dipilih pada kosmetik karena penggunaannya yang cukup mudah. Krim yang stabil harus menggunakan emulgator yang tepat agar dapat menurunkan tegangan antar muka antara minyak dan air dan membentuk lapisan yang mengelilingi tetesan terdispersi sehingga mencegah koalesensi dan terpisahnya fase terdispersi.. pada krim biasanya terdapat suatu zat pengental dan emulgator untuk membentuk suatu masa krim yaitu setil alcohol dan asam stearat. Jambu biji merah biasa digunakan untuk obat demam berdarah. Masker merupakan salah satu perawatan kulit wajah yang yang biasa digunakan sehingga kulit terlihat segar dan bersih. Tujuan: Untuk mengetahui bahwa jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan krim masker dan tidak mengiritasi kulit. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium, dengan konsentrasi Jambu biji merah yang digunakan adalah 2%, 3%, 4% dan blanko. Beberapa pengujian telah dilakukan terhadap sediaan antara lain: uji homogenitas, penentuan pH, penentuan tipe emulsi, dan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan. Kesimpulan: penelitian adalah bahwa sari buah Jambu biji merah (Psidium Guajava L.) dapat diformulasikan sebagai krim masker dan tidak mengiritasi kulit.","PeriodicalId":309095,"journal":{"name":"Jurnal Dunia Farmasi","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-08-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116501569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}