首页 > 最新文献

Jurnal Fitopatologi Indonesia最新文献

英文 中文
Resistance of Several Local Rice Varieties to Isolate Tungro Virus from Muara 几个地方水稻品种对从Muara分离Tungro病毒的抗性
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.14692/jfi.18.1.1-8
R. Ruimassa, I. Manzila, I. Temaja, I. Sudana
Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi karena menimbulkan gejala tanaman kerdil dan mampu menyebabkan kehilangan hasil yang nyata. Penanaman varietas tahan merupakan strategi pengendalian yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit tungro. Penelitian dilakukan untuk mencari sumber ketahanan genetik dari varietas padi lokal yang dapat digunakan dalam perakitan varietas tahan penyakit tungro. Percobaan disusun dalam rancangan penelitian deskriptif dengan teknik observasi. Observasi dilakukan terhadap 16 varietas padi lokal dengan setiap varietas terdiri atas 30 tanaman contoh sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan sebanyak 480 tanaman. Isolat virus tungro dari pertanaman padi di Muara, Bogor diinokulasikan ke tanaman uji melalui serangga vektor wereng hijau (Nephotettix virescens). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan varietas lokal bervariasi berdasarkan nilai indeks penyakit, insidensi penyakit dan penyusutan tinggi tanaman. Varietas TN1 merupakan varietas pembanding dengan reaksi rentan, sedangkan varietas padi lokal dibedakan atas tahan (‘Utri Merah’), moderat (‘Karau’, ‘Bekongan’, ‘Bujang Berinai’, ‘Srogel Abang’, ‘Pulut Garu’, ‘Randu Kisaran’, ‘Siredep’, ‘Katimpung’, ‘Pulut Sawijan’, ‘Dube’), moderat cenderung rentan (‘Blumbungan’, ‘Tjere bandung’, ‘Sempor’) dan rentan (‘Rumbai’). Semua varietas dapat terinfeksi (insidensi penyakit 27–76%), tetapi indeks keparahan penyakit sangat bervariasi (3–7). Semakin berat keparahan penyakit menyebabkan penyusutan tinggi tanaman semakin tinggi. ‘Srogel Abang’ merupakan varietas yang bermanfaat untuk perakitan varietas padi unggul tahan penyakit tungro karena bersifat moderat dengan persentase penyusutan tinggi tanaman yang rendah (36%) sehingga produktivitas tanaman masih dapat dipertahankan.
通古病是水稻的主要疾病之一,因为它引起了矮植物的症状,可能会导致明显的结果损失。抗原种植是治疗通古病的建议控制策略。这项研究是为了寻找当地水稻品种的遗传耐久性,这些水稻品种可以用于制造通古病品种。实验采用描述性研究技术进行。研究人员对当地的16种水稻进行了观测,每种水稻由30种植物组成,从而使所使用的植物总数达到480种。从河口的水稻作物中分离出单循环病毒,茂物通过绿色向量昆虫(nephotettixvirescens)注射到试验植物中。研究结果表明,对地方品种的适应能力因疾病指数、疾病发病率和作物高折扣而异。TN1品种是比较脆弱反应的品种,而当地水稻品种区分了hold(“红色Utri”)、温和派(“Karau”、“支持”、“未婚”、“Srogel”、“brudep”、“Siredep”、“Siredep”、“cutijan”、“Pulut Sawijan”、“Dube”)、温和型温和型。所有的菌株都可能被感染(疾病第27 - 76%),但疾病发病率是可变的(3 - 7)。疾病越严重,植物就越萎缩。“Srogel““老大哥”是一种有益的品种,因为它是温和的、低植物缩减率(36%)的产物,可以维持其生产力。
{"title":"Resistance of Several Local Rice Varieties to Isolate Tungro Virus from Muara","authors":"R. Ruimassa, I. Manzila, I. Temaja, I. Sudana","doi":"10.14692/jfi.18.1.1-8","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.1-8","url":null,"abstract":"Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi karena menimbulkan gejala tanaman kerdil dan mampu menyebabkan kehilangan hasil yang nyata. Penanaman varietas tahan merupakan strategi pengendalian yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit tungro. Penelitian dilakukan untuk mencari sumber ketahanan genetik dari varietas padi lokal yang dapat digunakan dalam perakitan varietas tahan penyakit tungro. Percobaan disusun dalam rancangan penelitian deskriptif dengan teknik observasi. Observasi dilakukan terhadap 16 varietas padi lokal dengan setiap varietas terdiri atas 30 tanaman contoh sehingga jumlah keseluruhan tanaman yang digunakan sebanyak 480 tanaman. Isolat virus tungro dari pertanaman padi di Muara, Bogor diinokulasikan ke tanaman uji melalui serangga vektor wereng hijau (Nephotettix virescens). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan varietas lokal bervariasi berdasarkan nilai indeks penyakit, insidensi penyakit dan penyusutan tinggi tanaman. Varietas TN1 merupakan varietas pembanding dengan reaksi rentan, sedangkan varietas padi lokal dibedakan atas tahan (‘Utri Merah’), moderat (‘Karau’, ‘Bekongan’, ‘Bujang Berinai’, ‘Srogel Abang’, ‘Pulut Garu’, ‘Randu Kisaran’, ‘Siredep’, ‘Katimpung’, ‘Pulut Sawijan’, ‘Dube’), moderat cenderung rentan (‘Blumbungan’, ‘Tjere bandung’, ‘Sempor’) dan rentan (‘Rumbai’). Semua varietas dapat terinfeksi (insidensi penyakit 27–76%), tetapi indeks keparahan penyakit sangat bervariasi (3–7). Semakin berat keparahan penyakit menyebabkan penyusutan tinggi tanaman semakin tinggi. ‘Srogel Abang’ merupakan varietas yang bermanfaat untuk perakitan varietas padi unggul tahan penyakit tungro karena bersifat moderat dengan persentase penyusutan tinggi tanaman yang rendah (36%) sehingga produktivitas tanaman masih dapat dipertahankan.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43826884","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Diversity of Morphology, Physiologi, Biochemistry and Virulence of Xanthomonas citri sub sp. citri Causes Cancer in Citrus 柑桔黄单胞菌的形态学、生理学、生物化学和毒力多样性
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.14692/jfi.18.1.29-42
Agusti Kristi, K. Mutaqin, Giyanto
Kanker jeruk adalah penyakit penting tanaman jeruk di dunia, termasuk Indonesia. Identifikasi patogen oleh petani masih berdasarkan gejala penyakit, padahal patogen memiliki keragaman virulensi, patotipe, genetika, dan tanaman inang. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman morfologi, fisiologi, biokimia, molekuler, dan virulensi dari bakteri kanker jeruk. Bakteri diisolasi dari sampel lemon (Citrus limon), nipis (C. aurantifolia), purut (C. hystrix), siam (C. sinensis), dan fortunella (Fortunella margarita) yang menunjukkan gejala khas penyakit kanker di Bogor dan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karakteristik bakteri dilakukan berdasarkan morfologi, fisiologi, biokimia, dan molekuler menggunakan PCR primer universal, serta patogenisitas pada kultivar jeruk, yaitu lemon, nipis, purut, siam, dan fortunella. Sebanyak 16 galur bakteri patogen dari sampel tanaman jeruk menunjukkan gejala khas penyakit kanker. Koloni bakteri patogen beragam berdasarkan ukuran, warna, dan tekstur koloni; secara fisiologi dan biokimia juga beragam berdasarkan kemampuan protease, oksidase, hidrolisis kasein, dan hidrolisis pati; demikian juga patogenisitasnya pada empat kultivar jeruk juga beragam. Diketahui ada empat galur yang virulen (LB04, NP02, PB05, dan SP05) pada jeruk lemon, nipis, purut, dan siam dengan masa inkubasi 23–27 hari, insidensi 22.25–90.15%, dan keparahan 15.80–78.85%. Galur LB04 paling virulen berdasarkan nilai insidensi, keparahan, dan AUDPC; kultivar jeruk nipis paling rentan. Berdasarkan hasil analisis nukleotida gen 16S rRNA maka galur PB01 terkonfirmasi sebagai Xanthomonas citri subsp. citri (MK121207.1) dengan homologi 99.7% sehingga termasuk patotipe A (Asiatik).
橙色癌症是包括印度尼西亚在内的世界橙色植物的一种重要疾病。农民对病原体的识别仍然是基于疾病症状,而病原体有多种病毒、病理类型、遗传学和宠物。本研究旨在了解橙癌症细菌在形态、生理、生物化学、分子和毒力等方面的多样性。从柠檬样品(柠檬柠檬柠檬)、薄柠檬(金叶柠檬)、紫色柠檬(红毛柠檬)、香茅(中华柠檬)和fortunella(玛格丽塔葡萄)中分离的细菌,这些细菌在茂物和西苏门答腊五十城的Cabouth表现出癌症的特殊症状。细菌特征基于形态学、生理学、生物化学和分子,使用通用引物PCR,以及在橙色栽培中的致病性,即柠檬、薄、紫色、siam和fortunella。从橙色植物样本中提取的多达16加仑的致病菌显示出癌症的特殊症状。基于菌落大小、颜色和质地的各种病原菌菌落;生理学和生化学也根据蛋白酶、氧化酶、酪蛋白水解和病原体水解的能力而变化;以及在四种不同的橙色培养物中的致病性。已知柠檬橙、薄柠檬橙、紫色柠檬橙和暹粒柠檬橙中有四加仑毒力(LB04、NP02、PB05和SP05),潜伏期为23-27天,发生率为22.25-90.15%,出血率为15.80-78.85%。根据发生率、出血率和AUDPC值,LB04加仑的毒力最强最脆弱的薄橙色耕种者。基于16S rRNA基因的核苷酸分析结果,则PB01文库被确认为黄单胞菌图像亚种。图像(MK121207.1)具有99.7%的同源性,包括病理类型A(亚洲)。
{"title":"Diversity of Morphology, Physiologi, Biochemistry and Virulence of Xanthomonas citri sub sp. citri Causes Cancer in Citrus","authors":"Agusti Kristi, K. Mutaqin, Giyanto","doi":"10.14692/jfi.18.1.29-42","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.29-42","url":null,"abstract":"Kanker jeruk adalah penyakit penting tanaman jeruk di dunia, termasuk Indonesia. Identifikasi patogen oleh petani masih berdasarkan gejala penyakit, padahal patogen memiliki keragaman virulensi, patotipe, genetika, dan tanaman inang. Tujuan penelitian untuk mengetahui keragaman morfologi, fisiologi, biokimia, molekuler, dan virulensi dari bakteri kanker jeruk. Bakteri diisolasi dari sampel lemon (Citrus limon), nipis (C. aurantifolia), purut (C. hystrix), siam (C. sinensis), dan fortunella (Fortunella margarita) yang menunjukkan gejala khas penyakit kanker di Bogor dan Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karakteristik bakteri dilakukan berdasarkan morfologi, fisiologi, biokimia, dan molekuler menggunakan PCR primer universal, serta patogenisitas pada kultivar jeruk, yaitu lemon, nipis, purut, siam, dan fortunella. Sebanyak 16 galur bakteri patogen dari sampel tanaman jeruk menunjukkan gejala khas penyakit kanker. Koloni bakteri patogen beragam berdasarkan ukuran, warna, dan tekstur koloni; secara fisiologi dan biokimia juga beragam berdasarkan kemampuan protease, oksidase, hidrolisis kasein, dan hidrolisis pati; demikian juga patogenisitasnya pada empat kultivar jeruk juga beragam. Diketahui ada empat galur yang virulen (LB04, NP02, PB05, dan SP05) pada jeruk lemon, nipis, purut, dan siam dengan masa inkubasi 23–27 hari, insidensi 22.25–90.15%, dan keparahan 15.80–78.85%. Galur LB04 paling virulen berdasarkan nilai insidensi, keparahan, dan AUDPC; kultivar jeruk nipis paling rentan. Berdasarkan hasil analisis nukleotida gen 16S rRNA maka galur PB01 terkonfirmasi sebagai Xanthomonas citri subsp. citri (MK121207.1) dengan homologi 99.7% sehingga termasuk patotipe A (Asiatik).","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44102660","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Screening for Resistance of Tomato Lines Against Tomato chlorosis crinivirus 番茄品系对番茄绿纹病的抗性筛选
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.14692/jfi.18.1.19-29
D. Wahyudin, T. A. Damayanti, K. Mutaqin
Tomato chlorosis crinivirus (ToCV) diketahui berasosiasi dengan penyakit kuning pada tanaman tomat. Infeksi Crinivirus menunjukkan peningkatan di beberapa daerah di Jawa Barat saat ini. Tersedianya varietas tomat tahan akan menjadi cara efektif dalam pengelolaan penyakit virus, namun perlu upaya mencari sumber ketahanan tanaman terhadap infeksi virus. Penelitian bertujuan menentukan tingkat ketahanan 12 galur tomat terhadap infeksi ToCV. Tomat uji berumur 14 hari setelah pindah tanam diinokulasi dengan ToCV menggunakan 10 ekor kutukebul (Trialeurodes vaporariorum) viruliferus per tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap peubah penyakit (periode inkubasi, insidensi dan keparahan penyakit, titer virus) dan peubah agronomi (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah dan bobot buah). Rata-rata periode inkubasi berkisar 9.4–13.5 hari, dan insidensi penyakit berkisar 90.9–100%. Gejala visual bervariasi dari klorosis ringan sampai sedang dan daun menggulung ke atas dengan skor keparahan penyakit berkisar 1.0–3.0. Titer virus diukur berdasarkan nilai absorbansi ELISA, yaitu berkisar 0.358–1.122. Secara umum, infeksi ToCV menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan jumlah daun, menghambat bobot dan jumlah buah berturut-turut sebesar 6.0–37.8%, 8.6–39.5%, 2.7–33.7% dan 7.0–25.5%. Berdasarkan peubah penyakit, respons galur tomat dapat dikategorikan rentan (BISILB#1029A, BISILB#22, dan BISILB#724B), moderat tahan (BISILB#825B, BISILB#60D, BISIKC#402, BISIKC#96D, dan BISILB#40I), dan tahan (BISILB#1372ORA, BISILB#703A, BISILB#703B, dan BISILB#724A). Namun, sifat ketahanan galur tomat tersebut tidak berkorelasi dengan kemampuan produksi tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan sifat ketahanan pada empat galur tersebut agar lebih adaptif terhadap faktor lingkungan budi daya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tetua varietas tomat unggul tahan ToCV.
番茄黄化皱纹病毒(ToCV)与番茄植株中的黄色疾病有关。Crinivirus感染表明,目前约旦河西岸一些地区的感染人数有所增加。有多种抗性番茄将是控制病毒性疾病的有效方法,但我们需要努力寻找植物对病毒感染的抗性来源。一项旨在确定12加仑番茄对ToCV感染的抵抗力水平的研究。在移植植物后14天老化的试验番茄用ToCV接种,每株植物使用10个蒸汽三肋虫病毒尾部。对疾病变化(潜伏期、发病率和出血、病毒滴度)和农艺变化(高植株、叶片数、数量和果块)进行了观察。平均潜伏期为9.4至13.5天,发病率为90.9至100%。视觉症状从轻微到持续的黄化不等,叶片卷起,疾病出血评分为1.0至3.0。通过ELISA吸收值测定病毒滴度,其范围为0.358-1.122。总的来说,ToCVToCV感染减缓了植物的生长,减少了叶片数量,减缓了波波头和连续果实的数量,其发病率分别为6.0-37.8%、8.6-39.5%、8.6-33.5%、2.7-33.7%和7.0-25.5%。根据疾病的变化,番茄胆结石反应可分为易感(BISILB#1029A、BISILB#1029A、BISILB#22和BISILB#724B)、中度(BISILB#825B、BISILB、BISILB#825B、BISILB、BISILB-BISIKD、BISIKD和BISILB,并保持(BISILB#1372ORA、BISILB#703A、BISILB#703B和BISILB#724A)。然而,番茄枝条的持久性与植物的生产能力并不相关。因此,有必要提高这四个分枝的抗性,使其更适应培养的环境因素,从而使其能够作为高抗性番茄ToCV的老品种。
{"title":"Screening for Resistance of Tomato Lines Against Tomato chlorosis crinivirus","authors":"D. Wahyudin, T. A. Damayanti, K. Mutaqin","doi":"10.14692/jfi.18.1.19-29","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.19-29","url":null,"abstract":"Tomato chlorosis crinivirus (ToCV) diketahui berasosiasi dengan penyakit kuning pada tanaman tomat. Infeksi Crinivirus menunjukkan peningkatan di beberapa daerah di Jawa Barat saat ini. Tersedianya varietas tomat tahan akan menjadi cara efektif dalam pengelolaan penyakit virus, namun perlu upaya mencari sumber ketahanan tanaman terhadap infeksi virus. Penelitian bertujuan menentukan tingkat ketahanan 12 galur tomat terhadap infeksi ToCV. Tomat uji berumur 14 hari setelah pindah tanam diinokulasi dengan ToCV menggunakan 10 ekor kutukebul (Trialeurodes vaporariorum) viruliferus per tanaman. Pengamatan dilakukan terhadap peubah penyakit (periode inkubasi, insidensi dan keparahan penyakit, titer virus) dan peubah agronomi (tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah dan bobot buah). Rata-rata periode inkubasi berkisar 9.4–13.5 hari, dan insidensi penyakit berkisar 90.9–100%. Gejala visual bervariasi dari klorosis ringan sampai sedang dan daun menggulung ke atas dengan skor keparahan penyakit berkisar 1.0–3.0. Titer virus diukur berdasarkan nilai absorbansi ELISA, yaitu berkisar 0.358–1.122. Secara umum, infeksi ToCV menghambat pertumbuhan tanaman dan menurunkan jumlah daun, menghambat bobot dan jumlah buah berturut-turut sebesar 6.0–37.8%, 8.6–39.5%, 2.7–33.7% dan 7.0–25.5%. Berdasarkan peubah penyakit, respons galur tomat dapat dikategorikan rentan (BISILB#1029A, BISILB#22, dan BISILB#724B), moderat tahan (BISILB#825B, BISILB#60D, BISIKC#402, BISIKC#96D, dan BISILB#40I), dan tahan (BISILB#1372ORA, BISILB#703A, BISILB#703B, dan BISILB#724A). Namun, sifat ketahanan galur tomat tersebut tidak berkorelasi dengan kemampuan produksi tanaman. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan sifat ketahanan pada empat galur tersebut agar lebih adaptif terhadap faktor lingkungan budi daya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tetua varietas tomat unggul tahan ToCV.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43083575","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Incidence and Molecular-Based Identification of Papaya ringspot virus Infecting Papaya in Java 爪哇番木瓜环斑病毒的发病及分子鉴定
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.14692/jfi.18.1.43-51
Naimatul Farida, T. A. Damayanti, D. Efendi, S. Hidayat
Infeksi Papaya ringspot virus (PRSV) di Indonesia pertama kali dilaporkan pada pepaya di Nangroe Aceh Darussalam pada tahun 2012. Sejak itu, PRSV atau penyakit bercak bercincin pada pepaya menyebar ke beberapa daerah di Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan PRSV di beberapa daerah penanaman pepaya di Jawa dan mengetahui identitas molekulernya. Metode double antibody sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (DAS-ELISA) dengan antiserum spesifik PRSV digunakan untuk mendeteksi sampel dari lapangan. Insidensi PRSV hasil deteksi DAS-ELISA di Bogor, Purworejo, Kebumen, dan Bantul berturut-turut sebesar 59.1%, 51.4%, 84.2%, dan 96.2%. Identifikasi lebih lanjut dilakukan dengan reverse transcription-polymerase chain reaction menggunakan primer spesifik (PRSV326/PRSV800), dilanjutkan dengan sikuensing DNA. Fragmen DNA berukuran 475 pb berhasil diamplifikasi dari sampel lapangan dan analisis nukleotida menunjukkan bahwa semua sampel terkonfirmasi PRSV dengan homologi antarisolat berkisar antara 95.4% sampai 99.4%. Analisis filogenetika menunjukkan bahwa isolat-isolat PRSV di Jawa berada dalam satu grup yang sama dengan isolat PRSV-P pepaya dari Thailand.
2012年,印度尼西亚的木瓜环境病毒(PRSV)感染首次在亚齐达鲁萨拉姆发生。从那时起,木瓜上的斑块或斑块已经蔓延到爪哇、苏门答腊、巴厘岛和西努萨。这项研究旨在确认爪哇木瓜种植区是否存在PRSV,并确定其分子身份。一种双抗体三明治enzyme与assay (DAS-ELISA)与抗血清特定的PRSV用于检测来自该领域的样本。内部调查结果显示,茂物、普沃莱霍、克门和连续帮助59.1%、51.4%、84.2%和96.2%。进一步的鉴定是用一个特定的引物(PRSV326/PRSV800)进行的反向转录回路分析。DNA片段475 pb成功地对现场样本进行了对照,并对核苷酸的分析表明,所有经证实的均匀调谐样本都在95.4%到99.4%之间。分析分析表明,爪哇的PRSV属于来自泰国的isolalat PRSV。
{"title":"Incidence and Molecular-Based Identification of Papaya ringspot virus Infecting Papaya in Java","authors":"Naimatul Farida, T. A. Damayanti, D. Efendi, S. Hidayat","doi":"10.14692/jfi.18.1.43-51","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.43-51","url":null,"abstract":"Infeksi Papaya ringspot virus (PRSV) di Indonesia pertama kali dilaporkan pada pepaya di Nangroe Aceh Darussalam pada tahun 2012. Sejak itu, PRSV atau penyakit bercak bercincin pada pepaya menyebar ke beberapa daerah di Jawa, Sumatera, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini dilakukan untuk mengonfirmasi keberadaan PRSV di beberapa daerah penanaman pepaya di Jawa dan mengetahui identitas molekulernya. Metode double antibody sandwich enzyme-linked immunosorbent assay (DAS-ELISA) dengan antiserum spesifik PRSV digunakan untuk mendeteksi sampel dari lapangan. Insidensi PRSV hasil deteksi DAS-ELISA di Bogor, Purworejo, Kebumen, dan Bantul berturut-turut sebesar 59.1%, 51.4%, 84.2%, dan 96.2%. Identifikasi lebih lanjut dilakukan dengan reverse transcription-polymerase chain reaction menggunakan primer spesifik (PRSV326/PRSV800), dilanjutkan dengan sikuensing DNA. Fragmen DNA berukuran 475 pb berhasil diamplifikasi dari sampel lapangan dan analisis nukleotida menunjukkan bahwa semua sampel terkonfirmasi PRSV dengan homologi antarisolat berkisar antara 95.4% sampai 99.4%. Analisis filogenetika menunjukkan bahwa isolat-isolat PRSV di Jawa berada dalam satu grup yang sama dengan isolat PRSV-P pepaya dari Thailand.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44140900","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Potential of Biological Agents for Controlling Basal Rot Disease and Promoting Plant Growth in Shallot 生物制剂防治大葱基底腐病和促进植株生长的潜力
Pub Date : 2022-05-23 DOI: 10.14692/jfi.18.1.9-18
Tamrin Khamidi, H. A. Djatmiko, T. Haryanto
Pemanfaatan agens hayati menjadi salah satu komponen pengendalian penyakit secara terpadu dalam budi daya bawang merah. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas tiga agens hayati  (Bacillus subtilis B1 dan B298, Fusarium oxysporum nonpatogen T14a) dalam menekan insidensi penyakit busuk pangkal dan memacu pertumbuhan dua varietas bawang merah (‘Bima Brebes’ dan ‘Tajuk’) di lapangan. Penelitian eksperimental disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu jenis agens hayati dan varietas bawang merah. Semua agens hayati yang diuji menunjukkan kemampuan memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan insidensi penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen busuk pangkal umbi. Bacillus subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu 81.5% dan 58.0%. Berdasarkan nilai insidensi penyakit dan luas daerah di bawah kurva perkembangan penyakit diketahui bahwa var. ‘Tajuk’ bersifat lebih rentan terhadap penyakit busuk pangkal dibandingkan dengan var. ‘Bima Brebes’. Semua agens hayati yang diuji juga mampu meningkatkan persentase pertunasan umbi bawang merah, indeks luas daun, laju pertumbuhan, total klorofil pada daun, dan produktivitas tanaman. Peningkatan produktivitas tertinggi ditunjukkan B. subtilis B1 (45.45%), disusul berturut-turut oleh F. oxysporum nonpatogen T14a (37.88%), dan B. subtilis B298 (28.79%). Dua dari tiga agens hayati yang diuji, yaitu B. subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a, potensial untuk dijadikan agens pengendali patogen busuk pangkal batang pada tanaman bawang merah karena memiliki kemampuan cukup baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.
在红洋葱培养中,使用救生剂是模糊疾病控制的组成部分之一。本研究旨在测试三种危及生命的药剂(枯草芽孢杆菌B1和B298,无病原体尖孢镰刀菌T14a)在抑制胰腺腐烂病发病率和促进两种红洋葱(“Bima Brebes”和“Title”)在田间生长方面的有效性。实验研究是在一组由两个因素组成的随机因子组中设计的,即生物类型和红洋葱的品种。所有测试的危及生命的药剂都显示出延长疾病潜伏期、抑制疾病发生和提高植物对真菌致病性攻击的抵抗力的能力。枯草芽孢杆菌B1和尖孢镰刀菌非病原体T14a表现出较高的效力,即81.5%和58.0%。根据疾病发生率和疾病发展曲线下的面积,已知变种“Title”比变种“Bima Brebes”更容易腐烂的潜在疾病。测试的所有危及生命的药剂还可以提高红洋葱产量、叶宽指数、生长速度、叶片总叶绿素和植物生产力的百分比。生产力提高最高的是枯草芽孢杆菌B1(45.45%),其次是无病原体尖孢镰刀菌T14a(37.88%)和枯草芽孢杆菌B298(28.79%)。使腐烂病原体控制剂粘附在红洋葱植物上的潜力是因为它们具有足够好的能力来提高生长和植物生产力。
{"title":"Potential of Biological Agents for Controlling Basal Rot Disease and Promoting Plant Growth in Shallot","authors":"Tamrin Khamidi, H. A. Djatmiko, T. Haryanto","doi":"10.14692/jfi.18.1.9-18","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.18.1.9-18","url":null,"abstract":"Pemanfaatan agens hayati menjadi salah satu komponen pengendalian penyakit secara terpadu dalam budi daya bawang merah. Penelitian ini bertujuan menguji efektivitas tiga agens hayati  (Bacillus subtilis B1 dan B298, Fusarium oxysporum nonpatogen T14a) dalam menekan insidensi penyakit busuk pangkal dan memacu pertumbuhan dua varietas bawang merah (‘Bima Brebes’ dan ‘Tajuk’) di lapangan. Penelitian eksperimental disusun dalam rancangan acak kelompok faktorial yang terdiri atas dua faktor, yaitu jenis agens hayati dan varietas bawang merah. Semua agens hayati yang diuji menunjukkan kemampuan memperpanjang masa inkubasi penyakit, menekan insidensi penyakit dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan patogen busuk pangkal umbi. Bacillus subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a menunjukkan efikasi yang tinggi, yaitu 81.5% dan 58.0%. Berdasarkan nilai insidensi penyakit dan luas daerah di bawah kurva perkembangan penyakit diketahui bahwa var. ‘Tajuk’ bersifat lebih rentan terhadap penyakit busuk pangkal dibandingkan dengan var. ‘Bima Brebes’. Semua agens hayati yang diuji juga mampu meningkatkan persentase pertunasan umbi bawang merah, indeks luas daun, laju pertumbuhan, total klorofil pada daun, dan produktivitas tanaman. Peningkatan produktivitas tertinggi ditunjukkan B. subtilis B1 (45.45%), disusul berturut-turut oleh F. oxysporum nonpatogen T14a (37.88%), dan B. subtilis B298 (28.79%). Dua dari tiga agens hayati yang diuji, yaitu B. subtilis B1 dan F. oxysporum nonpatogen T14a, potensial untuk dijadikan agens pengendali patogen busuk pangkal batang pada tanaman bawang merah karena memiliki kemampuan cukup baik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46575938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Molecular Identification of DNA Satellite Associated with Mungbean yellow mosaic India virus infecting Yardlong Bean in Yogyakarta 侵染日惹yarlong Bean的绿豆黄花叶印度病毒DNA卫星的分子鉴定
Pub Date : 2022-03-25 DOI: 10.14692/jfi.17.6.251-260
Mustika Ajeng Kartini Putri Pertiwi, S. Hartono, S. Somowiyarjo, S. Sulandari, Argawi Kandito
Gejala mosaik kuning dan keriting daun ditemukan pada pertanaman kacang panjang di Sleman, Yogyakarta. Begomovirus diketahui sebagai salah satu penyebab penyakit tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi spesies Begomovirus dan DNA satelit yang berasosiasi dengan penyakit mosaik kuning kacang panjang. Ekstraksi DNA total dari tanaman bergejala dilanjutkan dengan amplifikasi fragmen DNA spesifik Begomovirus dan Betasatelit. Amplikon DNA berukuran ±1500 pb dan ±1300 pb berhasil diperoleh menggunakan berturut-turut primer universal Begomovirus dan primer spesifik Betasatelit. Analisis sekuen nukleotida mengonfirmasi identitas Begomovirus yang menginfeksi tanaman kacang panjang ialah Mungbean yellow mosaic India virus (MYMIV) dengan homologi 99% terhadap isolat MYMIV asal Indonesia. DNA satelit yang berasosiasi dengan MYMIV menunjukkan karakteristik Betasatelit, yaitu memiliki satellite common region (SCR) dengan struktur stem-loop dan sekuen TAATATTAC pada bagian loop, adenine rich region sebesar 54.96%, dan ORF (open reading frame) non-coding. Lebih lanjut, analisis rekombinasi menggunakan SimPlot mengindikasikan bahwa satelit non-coding MYMIV merupakan satelit rekombinan antara Betasatelit dan DNA-B Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PepYLCIV). Artikel ini merupakan laporan pertama asosiasi betasatelit DNA non-coding dengan MYMIV di Indonesia.
在日惹斯雷曼的长坚果中发现了黄绿色和卷曲的马赛克症状。这种病毒是已知的致病原因之一。研究正在进行,以确定一种与黄豆马赛克疾病有关的病毒毒株和卫星DNA。从盆腔植物中提取DNA,然后对特定的海棠病毒和贝他罗卫星的DNA片段进行放大。Amplikon±1500 pb和大小的DNA±1300 pb连续获得成功使用Betasatelit具体Begomovirus通用底漆,底漆。核苷酸分析证实与MYMIV相关联的卫星DNA显示了betalite common region (SCR)的特征,它有一个stem-loop结构和序列TAATATTAC在环路部分,adenine rich region为54.96%,ORF(开放读取帧)非编码。此外,通过编译器进行的重组分析表明,非编码卫星MYMIV是将betasamav与DNA-B Pepper leaf curl Indonesia病毒(PepYLCIV)之间的一种重新组合卫星。这篇文章是与MYMIV在印尼的betasat sat非编码DNA协会的第一份报告。
{"title":"Molecular Identification of DNA Satellite Associated with Mungbean yellow mosaic India virus infecting Yardlong Bean in Yogyakarta","authors":"Mustika Ajeng Kartini Putri Pertiwi, S. Hartono, S. Somowiyarjo, S. Sulandari, Argawi Kandito","doi":"10.14692/jfi.17.6.251-260","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.251-260","url":null,"abstract":"Gejala mosaik kuning dan keriting daun ditemukan pada pertanaman kacang panjang di Sleman, Yogyakarta. Begomovirus diketahui sebagai salah satu penyebab penyakit tersebut. Penelitian dilakukan untuk mengidentifikasi spesies Begomovirus dan DNA satelit yang berasosiasi dengan penyakit mosaik kuning kacang panjang. Ekstraksi DNA total dari tanaman bergejala dilanjutkan dengan amplifikasi fragmen DNA spesifik Begomovirus dan Betasatelit. Amplikon DNA berukuran ±1500 pb dan ±1300 pb berhasil diperoleh menggunakan berturut-turut primer universal Begomovirus dan primer spesifik Betasatelit. Analisis sekuen nukleotida mengonfirmasi identitas Begomovirus yang menginfeksi tanaman kacang panjang ialah Mungbean yellow mosaic India virus (MYMIV) dengan homologi 99% terhadap isolat MYMIV asal Indonesia. DNA satelit yang berasosiasi dengan MYMIV menunjukkan karakteristik Betasatelit, yaitu memiliki satellite common region (SCR) dengan struktur stem-loop dan sekuen TAATATTAC pada bagian loop, adenine rich region sebesar 54.96%, dan ORF (open reading frame) non-coding. Lebih lanjut, analisis rekombinasi menggunakan SimPlot mengindikasikan bahwa satelit non-coding MYMIV merupakan satelit rekombinan antara Betasatelit dan DNA-B Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PepYLCIV). Artikel ini merupakan laporan pertama asosiasi betasatelit DNA non-coding dengan MYMIV di Indonesia.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47844750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Screening of Liliaceae Rhizosphere Actinomycetes as Biological Control Agents of Fusarium oxysporum f. sp. cepae 百合科根际放线菌作为尖孢镰刀菌生物防治剂的筛选
Pub Date : 2022-03-25 DOI: 10.14692/jfi.17.6.225-232
Eka Wijayanti, Abdjad Asih Nawangsih, Efi Toding Tondok
Penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. cepae merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman bawang merah. Aktinomiset memiliki potensi sebagai agens pengendali hayati F. oxysporum f. sp. cepae karena kemampuannya dalam memproduksi senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan menyeleksi isolat-isolat aktinomiset yang dapat menekan pertumbuhan F. oxysporum f. sp. cepae dan memacu pertumbuhan tanaman bawang merah. Penelitian dibagi menjadi empat tahap, yaitu: isolasi, seleksi, karakterisasi, dan identifikasi isolat aktinomiset yang potensial. Sebanyak 43 isolat berhasil diisolasi dari tanaman Liliaceae dan sebanyak 14 isolat berhasil diseleksi berdasarkan hasil uji keamanan hayati. Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa 14 isolat menghasilkan penghambatan terhadap F. oxysporum f. sp. cepae sebesar 3.67%–53.67%. Di antara 14 isolat tersebut, sebanyak 13 isolat mampu memproduksi enzim kitinase dengan indeks kitinolitik sebesar 0.31–1.38. Lima isolat terpilih yaitu: ABF42, ABF59, ACF45, AEF35, dan AEF45, mampu melarutkan fosfat dan memproduksi IAA dengan konsentrasi 24.82–82.88 ppm, namun hanya tiga isolat yang mampu memfiksasi nitrogen. Berdasarkan sikuen gen 16S rRNA, lima isolat tersebut berturut-turut teridentifikasi sebagai: Streptomyces rameus, S. lydicus, S. panaciradicis, S. seoulensis, dan S. fuscichromogenes.
由尖孢镰刀菌(Fusarium oxysporum f.sp.cepae)引起的Molar病是红橡树中最重要的病害之一。放线菌具有产生生物活性化合物的能力,因此有可能成为尖孢镰刀菌的生物防治剂。本研究旨在评估和研究能够抑制尖孢镰刀菌(F.oxysporum F.sp.cepae)生长和引发红洋葱植物生长的放线菌分离株。研究分为四个阶段,即:分离、筛选、表征和鉴定潜在的放线菌分离株。从百合科植物中分离出多达43个分离株,根据生物安全测试结果选择了多达14个分离株。拮抗试验表明,14个分离株对尖孢镰刀菌的抑制率为3.67%~53.67%,其中13个分离株能产生喹啉指数为0.31~1.38的奎宁酶。选择的五个分离株是:ABF42、ABF59、ACF45、AEF35和AEF45,它们能够过滤磷酸盐并产生浓度为24.82-82.88ppm的IAA,但只有三个分离株能够固定氮。根据16S rRNA基因序列,这五个分离株被依次鉴定为拉氏链霉菌、lydicus链霉菌、panaciradicis链霉菌、seoulensis链霉菌和fuscichromogenes链霉菌。
{"title":"Screening of Liliaceae Rhizosphere Actinomycetes as Biological Control Agents of Fusarium oxysporum f. sp. cepae","authors":"Eka Wijayanti, Abdjad Asih Nawangsih, Efi Toding Tondok","doi":"10.14692/jfi.17.6.225-232","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.225-232","url":null,"abstract":"Penyakit moler yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f. sp. cepae merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman bawang merah. Aktinomiset memiliki potensi sebagai agens pengendali hayati F. oxysporum f. sp. cepae karena kemampuannya dalam memproduksi senyawa bioaktif. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dan menyeleksi isolat-isolat aktinomiset yang dapat menekan pertumbuhan F. oxysporum f. sp. cepae dan memacu pertumbuhan tanaman bawang merah. Penelitian dibagi menjadi empat tahap, yaitu: isolasi, seleksi, karakterisasi, dan identifikasi isolat aktinomiset yang potensial. Sebanyak 43 isolat berhasil diisolasi dari tanaman Liliaceae dan sebanyak 14 isolat berhasil diseleksi berdasarkan hasil uji keamanan hayati. Hasil uji antagonisme menunjukkan bahwa 14 isolat menghasilkan penghambatan terhadap F. oxysporum f. sp. cepae sebesar 3.67%–53.67%. Di antara 14 isolat tersebut, sebanyak 13 isolat mampu memproduksi enzim kitinase dengan indeks kitinolitik sebesar 0.31–1.38. Lima isolat terpilih yaitu: ABF42, ABF59, ACF45, AEF35, dan AEF45, mampu melarutkan fosfat dan memproduksi IAA dengan konsentrasi 24.82–82.88 ppm, namun hanya tiga isolat yang mampu memfiksasi nitrogen. Berdasarkan sikuen gen 16S rRNA, lima isolat tersebut berturut-turut teridentifikasi sebagai: Streptomyces rameus, S. lydicus, S. panaciradicis, S. seoulensis, dan S. fuscichromogenes.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44657097","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Potential of Bacterial Isolates from Peat Land as Controlling Agent for the Root Knot Nematodes Meloidogyne incognita 泥炭地细菌分离物防治根结线虫的潜力
Pub Date : 2022-03-25 DOI: 10.14692/jfi.17.6.243-250
Elvina Efendi, Supramana, Giyanto
Nematoda penyebab puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan parasit penting tanaman budi daya dan memiliki kisaran inang yang luas. Salah satu alternatif pengendalian fitonematoda yang potensial ialah pemanfaatan bakteri non-patogen. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi bakteri asal gambut sebagai agens pengendali biologi nematoda puru akar (M. incognita). Pengujian secara in vitro menggunakan filtrat 15 isolat bakteri terhadap M. incognita juvenil 2 (J2) dalam cawan petri. Sebanyak 4.5 mL filtrat bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri berdiameter 5 cm, kemudian ditambahkan 50 individu J2 M. incognita dan diinkubasi pada suhu 27 ℃. Pengamatan mortalitas nematoda dilakukan pada 6, 12, dan 24 jam setelah perlakuan. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan. Peubah yang diamati ialah persentase mortalitas serta lamanya waktu paparan dalam mematikan nematoda. Karakterisasi fisiologis yang dilakukan terhadap isolat bakteri meliputi uji produksi HCN dan enzim kitinase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 isolat bakteri yaitu: GA2  GAA1, GT1 GTA7, GT1 GTB3, GT1 GTB4, GT1 GTB6, GT1 GTB7, GT1 GTC2, GT1 GTC4, dan STDHC4 memiliki kemampuan nematisidal dengan mortalitas mencapai 83%–94%. Isolat bakteri GT1 GTB4 dan GT1 GTB7 memiliki homologi 99% dengan Serratia marcescens asal Cina, dan GT1 GTC2 memiliki homologi 99% dengan Streptomyces sp. AT67 asal Korea Selatan. Ketiga isolat tersebut mampu menghasilkan enzim kitinase dengan indeks lisis >1, namun semua isolat tidak ada yang menghasilkan senyawa HCN.
线虫是一种古老的根寄生生物(根结线虫属),是一种重要的植被植物,分布于广阔的草原上。植物线虫类控制的一个潜在替代方案是使用非致病菌。本研究的目的是评估被设想为控制古代线虫生物学(M.incognita)的原始细菌的潜力。在培养皿中使用15个细菌分离物过滤针对幼年隐姓埋名M.2(J2)的体外测试。将多达4.5mL的细菌滤液插入直径5cm的培养皿中,然后加入50个个体J2隐球菌,并在27%的温度下孵育。在处理后6、12和24小时进行线虫死亡率的观察。实验以完全随机的设计进行,重复3次。观察到的变量是致命线虫的死亡率和暴露时间。对细菌分离株进行的生理特性包括HCN生产测试和奎宁酶。研究表明,9种细菌分离株为GA2[UNK]GAA1、GT1 GTA7、GT1 GTB3、GT1 GTB4、GT1 GTS6、GT1 gtr7、GT2 GT1 GTC4和STDC4,其非致死能力为83%-94%。GT1 GTB4和GT1 GTB7分离株与原产于中国的粘质沙雷氏菌具有99%的同源性,GT1 GTC2与原产于韩国的链霉菌AT67具有99%的相似性。这三个分离株能够产生裂解指数>1的胞苷酶,但所有分离株都不产生HCN化合物。
{"title":"Potential of Bacterial Isolates from Peat Land as Controlling Agent for the Root Knot Nematodes Meloidogyne incognita","authors":"Elvina Efendi, Supramana, Giyanto","doi":"10.14692/jfi.17.6.243-250","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.243-250","url":null,"abstract":"Nematoda penyebab puru akar (Meloidogyne spp.) merupakan parasit penting tanaman budi daya dan memiliki kisaran inang yang luas. Salah satu alternatif pengendalian fitonematoda yang potensial ialah pemanfaatan bakteri non-patogen. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi potensi bakteri asal gambut sebagai agens pengendali biologi nematoda puru akar (M. incognita). Pengujian secara in vitro menggunakan filtrat 15 isolat bakteri terhadap M. incognita juvenil 2 (J2) dalam cawan petri. Sebanyak 4.5 mL filtrat bakteri dimasukkan ke dalam cawan petri berdiameter 5 cm, kemudian ditambahkan 50 individu J2 M. incognita dan diinkubasi pada suhu 27 ℃. Pengamatan mortalitas nematoda dilakukan pada 6, 12, dan 24 jam setelah perlakuan. Percobaan disusun dalam rancangan acak lengkap dengan 3 ulangan. Peubah yang diamati ialah persentase mortalitas serta lamanya waktu paparan dalam mematikan nematoda. Karakterisasi fisiologis yang dilakukan terhadap isolat bakteri meliputi uji produksi HCN dan enzim kitinase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 9 isolat bakteri yaitu: GA2  GAA1, GT1 GTA7, GT1 GTB3, GT1 GTB4, GT1 GTB6, GT1 GTB7, GT1 GTC2, GT1 GTC4, dan STDHC4 memiliki kemampuan nematisidal dengan mortalitas mencapai 83%–94%. Isolat bakteri GT1 GTB4 dan GT1 GTB7 memiliki homologi 99% dengan Serratia marcescens asal Cina, dan GT1 GTC2 memiliki homologi 99% dengan Streptomyces sp. AT67 asal Korea Selatan. Ketiga isolat tersebut mampu menghasilkan enzim kitinase dengan indeks lisis >1, namun semua isolat tidak ada yang menghasilkan senyawa HCN.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42228176","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Distribution and Identification of Pepper yellow leaf curl Indonesia virus Infecting Chili Pepper in Bali Island 印尼辣椒黄卷叶病毒感染巴厘岛辣椒的分布与鉴定
Pub Date : 2022-03-25 DOI: 10.14692/jfi.17.6.217-224
D. G. W. Selangga, S. Wiyono, A. Susila, S. Hidayat
Yellow leaf curl disease in chili pepper has been reported in Bali Island since the early 2012. Research was conducted to identify the virus causing this disease and disease distribution in Bali. Field survey was carried out to observe disease intensity and to collect field samples from several chili pepper growing areas in Bali (Karangasem, Bangli, Tabanan, and Gianyar). Begomovirus identification from field samples was then conducted by polymerase chain reaction method using universal primers SPG1/SPG2, followed by an analysis of the amplified target DNA sequences. The incidence of pepper yellow leaf curl disease reached 100% at all sites and disease severity reached 18%−87%. Begomovirus specific DNA fragment measuring 912 bp was successfully amplified from 12 field samples. Sequence analysis of DNA fragments showed the highest homology with Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PYLCIV). Further phylogenetic analysis confirmed the relationship between PYLCIV isolates from Bali and various PYLCIV isolates from Indonesia.
自2012年初以来,巴厘岛就有辣椒黄叶卷曲病的报道。进行了研究,以确定引起这种疾病的病毒和巴厘岛的疾病分布。对巴厘岛的几个辣椒种植区(Karangasem、Bangli、Tabanan和Gianyar)进行了实地调查,以观察疾病强度并收集现场样本。然后使用通用引物SPG1/SPG2通过聚合酶链式反应法从现场样品中鉴定Begomovirus,然后分析扩增的靶DNA序列。辣椒黄叶卷曲病在各部位的发病率均达到100%,病情严重程度达到18%-87%。从12个田间样品中成功扩增出912bp的Begomovirus特异性DNA片段。DNA片段的序列分析显示与印尼辣椒黄叶卷曲病毒(PYLCIV)的同源性最高。进一步的系统发育分析证实了来自巴厘岛的PYLCIV分离株与来自印度尼西亚的各种PYLCIV隔离株之间的关系。
{"title":"Distribution and Identification of Pepper yellow leaf curl Indonesia virus Infecting Chili Pepper in Bali Island","authors":"D. G. W. Selangga, S. Wiyono, A. Susila, S. Hidayat","doi":"10.14692/jfi.17.6.217-224","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.217-224","url":null,"abstract":"Yellow leaf curl disease in chili pepper has been reported in Bali Island since the early 2012. Research was conducted to identify the virus causing this disease and disease distribution in Bali. Field survey was carried out to observe disease intensity and to collect field samples from several chili pepper growing areas in Bali (Karangasem, Bangli, Tabanan, and Gianyar). Begomovirus identification from field samples was then conducted by polymerase chain reaction method using universal primers SPG1/SPG2, followed by an analysis of the amplified target DNA sequences. The incidence of pepper yellow leaf curl disease reached 100% at all sites and disease severity reached 18%−87%. Begomovirus specific DNA fragment measuring 912 bp was successfully amplified from 12 field samples. Sequence analysis of DNA fragments showed the highest homology with Pepper yellow leaf curl Indonesia virus (PYLCIV). Further phylogenetic analysis confirmed the relationship between PYLCIV isolates from Bali and various PYLCIV isolates from Indonesia.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49462428","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Effectivity of Single Isolates, Mixtures, and Consortium of Endophytic Bacteria Against Fusarium solani and Meloidogyne spp. in Vitro 内生细菌单株、混合及组合对茄枯菌和梅氏菌的体外抑菌效果研究
Pub Date : 2022-03-25 DOI: 10.14692/jfi.17.6.233-242
Resky wulandari R jahuddin, A. Munif, Bonny Purnomo Wahyu Sukarno, Gusmaini Gusmaini
Fusarium solani dan Meloidogyne spp. merupakan dua jenis patogen yang berasosiasi dengan penyakit kuning lada. Pemanfaatan bakteri endofit dalam pengendalian penyakit kuning lada perlu dievaluasi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan mengevaluasi aktivitas biokontrol isolat bakteri endofit yang diaplikasikan secara tunggal (B. siamensis dan B. velezensis), campuran (B. subtilis dan B. wiedmannii) dan konsorsium (PTM3) dalam menekan F. solani dan Meloidogyne spp. secara in vitro. Metode penelitian meliputi isolasi F. solani dan ekstraksi Meloidogyne spp. dari akar tanaman lada, uji patogenisitas, uji dual kultur dan uji mortalitas, serta karakterisasi fisiologi isolat bakteri endofit. Isolat F. solani dan Meloidogyne spp. terbukti bersifat patogenik pada bibit lada dan menyebabkan munculnya gejala penyakit kuning. Empat isolat bakteri endofit yang diuji mampu menghambat pertumbuhan miselium F. solani. Penghambatan tertinggi pada medium TSA ditunjukkan oleh isolat tunggal B. siamensis, yaitu sebesar 57.25%; sedangkan pada medium ADK ditunjukkan oleh isolat campuran B. subtilis dan B. wiedmannii, yaitu sebesar 56.47%. Mortalitas larva juvenil 2 Meloidogyne spp. mengalami peningkatan tertinggi pada perlakuan B. velezenziz, yaitu sebesar 75.24%.  Isolat B. siamensis dan B. velevenzis menunjukkan aktivitas protease dan selulase; sedangkan isolat campuran B. subtilis dan B. wiedmannii serta isolat konsorsium PTM3 menunjukkan aktivitas kitinase, protease dan selulase.
索拉尼的富尔和梅洛金spp是与胡椒黄疸有关的两种病原体。胡椒黄病的内生细菌的治疗需要评估。因此,研究的目的是评估只用于(B. siamensis和B. velezensis)、F. sotm3中混合(B. subtilis和B. wiedmannii)和按F. solani和伞形spp进行的生物控制异体活动。研究方法包括从胡椒植物的根部分离、病原性试验、双菌培养和形态测试,以及内生细菌的同位生理学特征。索拉尼(F. solani)和眼孔孔痛均已被证明是胡椒种子的病原,并导致出现黄疸症状。经过测试的内生细菌四种分离物可以抑制F. solani菌丝的生长。运输安全管理局中最高值的抑制是由一种B. siamensis(即57.25%)的孤立体表示的;而在ADK中,ADK是由B. subtilis和B. wiedmannii混合绝缘体表示的,占55.47%。独眼龙幼虫2的死亡率最高,B. velezenziz的治疗增加了75.24%。异构体B. siamensis和B. velevenzis表现出蛋白酶和酶活性;而B. subtilis和B. wiedmannii和isolat union PTM3结合表明kitinase、蛋白酶和纤维化活性。
{"title":"Effectivity of Single Isolates, Mixtures, and Consortium of Endophytic Bacteria Against Fusarium solani and Meloidogyne spp. in Vitro","authors":"Resky wulandari R jahuddin, A. Munif, Bonny Purnomo Wahyu Sukarno, Gusmaini Gusmaini","doi":"10.14692/jfi.17.6.233-242","DOIUrl":"https://doi.org/10.14692/jfi.17.6.233-242","url":null,"abstract":"Fusarium solani dan Meloidogyne spp. merupakan dua jenis patogen yang berasosiasi dengan penyakit kuning lada. Pemanfaatan bakteri endofit dalam pengendalian penyakit kuning lada perlu dievaluasi. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan mengevaluasi aktivitas biokontrol isolat bakteri endofit yang diaplikasikan secara tunggal (B. siamensis dan B. velezensis), campuran (B. subtilis dan B. wiedmannii) dan konsorsium (PTM3) dalam menekan F. solani dan Meloidogyne spp. secara in vitro. Metode penelitian meliputi isolasi F. solani dan ekstraksi Meloidogyne spp. dari akar tanaman lada, uji patogenisitas, uji dual kultur dan uji mortalitas, serta karakterisasi fisiologi isolat bakteri endofit. Isolat F. solani dan Meloidogyne spp. terbukti bersifat patogenik pada bibit lada dan menyebabkan munculnya gejala penyakit kuning. Empat isolat bakteri endofit yang diuji mampu menghambat pertumbuhan miselium F. solani. Penghambatan tertinggi pada medium TSA ditunjukkan oleh isolat tunggal B. siamensis, yaitu sebesar 57.25%; sedangkan pada medium ADK ditunjukkan oleh isolat campuran B. subtilis dan B. wiedmannii, yaitu sebesar 56.47%. Mortalitas larva juvenil 2 Meloidogyne spp. mengalami peningkatan tertinggi pada perlakuan B. velezenziz, yaitu sebesar 75.24%.  Isolat B. siamensis dan B. velevenzis menunjukkan aktivitas protease dan selulase; sedangkan isolat campuran B. subtilis dan B. wiedmannii serta isolat konsorsium PTM3 menunjukkan aktivitas kitinase, protease dan selulase.","PeriodicalId":31619,"journal":{"name":"Jurnal Fitopatologi Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-03-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44670597","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Jurnal Fitopatologi Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1