首页 > 最新文献

Riwayah Jurnal Studi Hadis最新文献

英文 中文
Hadits Mukhtalif dan Pengaruhnya terhadap Hukum Fikih: Studi Kasus Haid dalam Kitab Bidãyatul Mujtahid Mukhtalif及其对法法的影响:月经案例研究在异端邪说Mujtahid
Pub Date : 2018-07-05 DOI: 10.21043/riwayah.v3i1.3435
M. Misbah, Muhammad Mibahs

Artikel ini membahas tentang hadis mukhtalif dan pengaruhnya terhadap hukum fikih. Hadis mukhtalif adalah hadis-hadis yang secara lahirnya nampak kontradiktif. Bila ada dua hadis yang terlihat kontradiktif, maka itu bisa diselesaikan dengan menyelesaikan kontradiksi antar hadis ini dengan memakai teori ilmu muktalif hadis. Dalam ilmu muktalif hadis, mengkompromikan keduanya (al-jam’u wa at-taufîq). Alternatif kedua adalah metode nasakh, alternatif yang ketiga dengan metode tarjih. Bila ketiga metode itu tidak dapat menyelesaikan, maka opsi terakhir adalah bertawaqquf. Adapun sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah kasus haid dalam kitab Bidãyatul Mujtahid. Hasilnya, adanya hadis-hadis mukhtalifberimplikasi terhadap perbedaan pendapat para ulama.

This article deals with mukhtalif hadith and its effect on the juristic law. Mukhtalif Hadiths are traditions that has appeared contradictory since it emerged. If there are two contradictory hadiths, then that can be solved by resolving the contradictions between these hadiths by using the theory of muktalif science of hadith. In the muktalif science of hadith, it compromised both (al-jam’u wa at-taufîq). The second alternative is the nasakh method, the third alternative is the tarjih method. If all three methods can not solve the problems, then the last option is doing tawaqquf. The sample used in this article is a case of menstruation in the book Bidãyatul Mujtahid. As a result, the existence of mukhtalif traditions has implications on the differences among scholars.


这篇文章讨论了穆克塔利夫的《圣训》及其对纤维律法的影响。穆赫塔利夫是一个先天矛盾的圣训。如果有两个圣训似乎矛盾,那么它可以通过使用圣训理论来解决圣训之间的矛盾。在神秘学圣术中,对双方都妥协了(al-jam - o - taufiq)第二种方法是nasakh方法,第三种是tarjih方法。如果这三种方法不能解决问题,最后一个选项是问题。至于这篇文章中使用的样本是月经的谎言Mujtahid书中的例子。其结果是,在神职人员的分歧中存在了哈迪斯-哈迪斯·穆夫利夫。这篇关于反复无常的布道及其对司法影响的文章。muhtalif的传统自即日起就出现了。如果有两种传统的圣训,那么它可以通过使用圣训的信仰来解决这些圣训之间的矛盾。在圣训的尖端科学中,它比较了两者。第二种选择是nasakh的方法,第三种选择是tarjih的方法。如果三种方法都不能解决这个问题,那么最后一种选择就是tawaqquf。这篇文章中使用的样本是月经期间的症状。作为一种参考,信仰的存在在学者们的分歧中留下了印记。
{"title":"Hadits Mukhtalif dan Pengaruhnya terhadap Hukum Fikih: Studi Kasus Haid dalam Kitab Bidãyatul Mujtahid","authors":"M. Misbah, Muhammad Mibahs","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3435","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3435","url":null,"abstract":"<p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\">Artikel ini membahas tentang hadis <em>mukhtalif</em> dan pengaruhnya terhadap hukum fikih. Hadis <em>mukhtalif</em> adalah hadis-hadis yang secara lahirnya nampak kontradiktif. Bila ada dua hadis yang terlihat kontradiktif, maka itu bisa diselesaikan dengan menyelesaikan kontradiksi antar hadis ini dengan memakai teori ilmu muktalif hadis. Dalam ilmu muktalif hadis, mengkompromikan keduanya (</span><em><span lang=\"EN-GB\">al-jam’u wa at-taufîq</span></em><span lang=\"EN-GB\">). Alternatif kedua adalah metode nasakh, alternatif yang ketiga dengan metode tarjih. Bila ketiga metode itu tidak dapat menyelesaikan, maka opsi terakhir adalah bertawaqquf. Adapun sampel yang digunakan dalam artikel ini adalah kasus haid dalam kitab Bidãyatul Mujtahid. Hasilnya, adanya hadis-hadis <em>mukhtalif</em>berimplikasi terhadap perbedaan pendapat para ulama.</span></p><p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\">This article deals with <em>mukhtalif</em> hadith and its effect on the juristic law. <em>Mukhtalif</em> Hadiths are traditions that has appeared contradictory since it emerged. If there are two contradictory hadiths, then that can be solved by resolving the contradictions between these hadiths by using the theory of muktalif science of hadith. In the muktalif science of hadith, it compromised both (</span><em><span lang=\"EN-GB\">al-jam’u wa at-taufîq</span></em><span lang=\"EN-GB\">). The second alternative is the nasakh method, the third alternative is the tarjih method. If all three methods can not solve the problems, then the last option is doing <em>tawaqquf</em>. The sample used in this article is a case of menstruation in the book Bidãyatul Mujtahid. As a result, the existence of <em>mukhtalif</em> traditions has implications on the differences among scholars.</span></p><p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\"><br /></span></p>","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75503174","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hadis dan Mitos Jawa
Pub Date : 2018-07-05 DOI: 10.21043/riwayah.v3i1.3440
Zulham Qudsi Farizal Alam
Tulisan ini dibuat dengan maksud untuk mengkaji kebenaran dari mitos-mitos yang dimunculkan oleh orang jawa. Mitos memiliki kaitan yang sangat erat dengan budaya masyarakat jawa karena budaya jawa selalu mengangkat mitos dalam ritual-ritual yang dilaksanakan. Di sisi lain ada hadis yang selaras dengan beberapa yang dipercayai oleh orang jawa. Mitos wewe gombel dan rizki yang dipatuk ayam menjadi obyek yang menarik untuk dikaji, dengan harapan ditemukannya kaharmonisan antara hadis Nabi dengan mitos-mitos jawa. Pada akhirnya, mitos jawa tidak selalunnya harmonis dengan Hadis Nabi SAW.This paper was created with the intention to examine the truth of the myths raised by the Javanese. Myths have a very close relationship with Javanese culture because Javanese culture always lift the myth in the rituals that are implemented. On the other hand there are hadiths that are in harmony with some Javanese beliefs. Myths wewe gombel and rizki pecked chicken is one example of the myth of Javanese society who have sides of philosophical teachings and interesting to be studied. Actually there is harmony between the hadith with the targeted meaning of myth. But that needs to be underlined is the myth of Java is not always harmonious with the Hadith of the Prophet SAW
{"title":"Hadis dan Mitos Jawa","authors":"Zulham Qudsi Farizal Alam","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3440","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3440","url":null,"abstract":"Tulisan ini dibuat dengan maksud untuk mengkaji kebenaran dari mitos-mitos yang dimunculkan oleh orang jawa. Mitos memiliki kaitan yang sangat erat dengan budaya masyarakat jawa karena budaya jawa selalu mengangkat mitos dalam ritual-ritual yang dilaksanakan. Di sisi lain ada hadis yang selaras dengan beberapa yang dipercayai oleh orang jawa. Mitos wewe gombel dan rizki yang dipatuk ayam menjadi obyek yang menarik untuk dikaji, dengan harapan ditemukannya kaharmonisan antara hadis Nabi dengan mitos-mitos jawa. Pada akhirnya, mitos jawa tidak selalunnya harmonis dengan Hadis Nabi SAW.This paper was created with the intention to examine the truth of the myths raised by the Javanese. Myths have a very close relationship with Javanese culture because Javanese culture always lift the myth in the rituals that are implemented. On the other hand there are hadiths that are in harmony with some Javanese beliefs. Myths wewe gombel and rizki pecked chicken is one example of the myth of Javanese society who have sides of philosophical teachings and interesting to be studied. Actually there is harmony between the hadith with the targeted meaning of myth. But that needs to be underlined is the myth of Java is not always harmonious with the Hadith of the Prophet SAW","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"81345522","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Memahami Hadis Ukhuwwah dalam Konteks Media Sosial (Upaya Membangun Etika Solidaritas Sosial) 在社交媒体背景下理解Ukhuwwah圣训(建立社会团结伦理)
Pub Date : 2018-07-05 DOI: 10.21043/riwayah.v3i1.3464
Saifudin Saifudin

Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang bersaudara satu dengan lainnya (ukhuwa). Berawal dari tingkat sosial terkecil (keluarga) dan berkembang dalam lingkungan yang lebih besar- dari sosial tingkat dasar sampai dengan tingkatan pemerintah, semua berhubungan dengan letak dasar keluarga. Solidaritas sosial yang ada belum mampu menunjukkan ikatan sosial dalam bentuk ikatan ideologi, agama atau hubungan manusia dengan sesama dalam lingkup bernegara.

Dengan memahami hadis ukhuwa, studi ini diharapkan mampu memberikan pandangan sosial yang berhubungan dengan ukhuwa  dalam dunia virtual, pada sosial masyarakat industri yang sangat modern yang mana arus informasi berubah sangat cepat dari berbagai penjuru dunia. Ukhuwa dibangun dengan tiga pilar utama, pertama, simpati, tanggung jawab moral dan solidaritas sosial. Pilar- pilar tersebut seakan sudah terlaksana dalam aspek kehidupan. Akan tetapi, pilar-pilat tersebut akan berbeda dengan kenyataan jika dalam lingkup virtual.

The birth of the brotherhood (ukhuwa) was inspired by the human existences as social human being. The human was born from the most little social institution (family) and than to be grown in the biggest environment- from the basic society level until the governmental level, all of which rest on family ties. Solidarity shown by society in a social sphere, shows that there are many social engagement that cannot be separated either in the name of ideology, religion, or a formal relationship between the members in a country.With understanding to hadith of  ukhuwa, this study has found the sociological reality of interwoven ukhuwa  in the virtual world, in an ultra modern industrial society which is changing very rapidly due to the current flood of information coming from all over the world. The ukhuwa building is supported by three important pillars, namely a sense of sympathy, moral commitment, and social solidarity. The pillars at a glance resemble to what happens in the real social world. However, the pillars are manifested in different forms in accordance with reality in virtual space.


人人生而平等,是兄弟姐妹。它从最低的社会水平开始,并在更大的环境中茁壮成长——从最低的社会到政府级别,所有这些都与家庭的基本位置有关。现有的社会团结还不能以意识形态、宗教或民族关系的形式表现出社会纽带。通过了解圣训ukhuwa,该研究将能够提供一种与现实世界中ukhuwa相关的社会视角。Ukhuwa建立在三个主要的支柱上,第一,同情,道德责任和社会团结。这些柱子似乎已经在生活的各个方面完成了。然而,那些古老的光束将不同于虚拟世界中的现实。兄弟会的诞生就像社会一样受到人类存在的鼓舞。人类出生在最微小的社会机构,而不是在最大的环境中长大,从基础社会到政府级别,所有这些都是家庭关系。由社会在社会领域表现出来的团结,表明在国家成员之间存在着许多不可分割的社会冲突。通过了解ukhuwa的存在,这个研究发现了在虚拟世界中ukhuwa内部的社会现实,在一个超现代工业社会中,信息的流动发生了非常迅速的变化,导致信息从世界各地流出的流动。ukhuwa大厦由三个重要的柱子支撑,namely是一种同情、道德承诺和社会团结的感觉。人们对现实社会中发生的事情保持沉默。在与虚拟空间的真实相协调的过程中,柱子以不同的形式表现出来。
{"title":"Memahami Hadis Ukhuwwah dalam Konteks Media Sosial (Upaya Membangun Etika Solidaritas Sosial)","authors":"Saifudin Saifudin","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3464","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3464","url":null,"abstract":"<p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\">Manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial yang bersaudara satu dengan lainnya (<em>ukhuwa</em>). Berawal dari tingkat sosial terkecil (keluarga) dan berkembang dalam lingkungan yang lebih besar- dari sosial tingkat dasar sampai dengan tingkatan pemerintah, semua berhubungan dengan letak dasar keluarga. Solidaritas sosial yang ada belum mampu menunjukkan ikatan sosial dalam bentuk ikatan ideologi, agama atau hubungan manusia dengan sesama dalam lingkup bernegara. </span></p><p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\">Dengan memahami hadis <em>ukhuwa</em>, studi ini diharapkan mampu memberikan pandangan sosial yang berhubungan dengan <em>ukhuwa </em> dalam dunia virtual, pada sosial masyarakat industri yang sangat modern yang mana arus informasi berubah sangat cepat dari berbagai penjuru dunia. <em>Ukhuwa </em>dibangun dengan tiga pilar utama, pertama, simpati, tanggung jawab moral dan solidaritas sosial. Pilar- pilar tersebut seakan sudah terlaksana dalam aspek kehidupan. Akan tetapi, pilar-pilat tersebut akan berbeda dengan kenyataan jika dalam lingkup virtual.</span></p><p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\">The birth of the brotherhood (ukhuwa) was inspired by the human existences as social human being. The human was born from the most little social institution (family) and than to be grown in the biggest environment- from the basic society level until the governmental level, all of which rest on family ties. Solidarity shown by society in a social sphere, shows that there are many social engagement that cannot be separated either in the name of ideology, religion, or a formal relationship between the members in a country.With understanding to hadith of  <em>ukhuwa, </em>this study has found the sociological reality of interwoven ukhuwa  in the virtual world, in an ultra modern industrial society which is changing very rapidly due to the current flood of information coming from all over the world. The ukhuwa building is supported by three important pillars, namely a sense of sympathy, moral commitment, and social solidarity. The pillars at a glance resemble to what happens in the real social world. However, the pillars are manifested in different forms in accordance with reality in virtual space.</span></p><p class=\"06IsiAbstrak\"><span lang=\"EN-GB\"><br /></span></p>","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79766762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Implikasi Perenial Kekayaan dalam Sunnah Nabi 财富对先知sunna的影响
Pub Date : 2018-07-05 DOI: 10.21043/riwayah.v3i1.3437
N. Said
Pandangan dunia (world view) umat Islam banyak dipengaruhi oleh Sunnah Nabi disamping tentu Al Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam. Demikian juga dalam menyikapi kekayaan dan kemiskinan dalam orientasi hidup umat Islam. Artikel ini akan melakukaan telaah kritis atas doktrin hadis sebagai produk sunnah Nabi terkait implikasi kekayaan (harta) antara kelompok miskin/fakir dan kaya yang termaktub dalam sejumlah hadis terkait. Sebagai bagian dari proses takhrij, maka di dalamnya menganalisis kebersambungan sanad, kualitas individu perawi, hingga telaah matan. Kesimpulannya menunjukkan hadis terkait implikasi perenial dalam tahapan hisab ditemukan semua sanad yang muttas}il dan terhindar dari syaz| dan ’illat, sehingga sanad hadis ini adalah muttas}il-marfu‘, artinya sifat-sifat yang ada pada sanad dan cara periwatannya bersambung sampai kepada Nabi SAW. Dalam telaah perbandingan atas hadis yang hampir serupa dan memiliki informasi keadaan sosio-historis menunjukkan penegasan bahwa tahapan hisab (hari perhitungan) adalah suatu proses eskatologis yang dilewati setiap hamba. Bukan faktor fakir atau kaya yang menentukan seseorang masuk surga, tetapi untuk apa kekayaan tersebut dimanfaatkan bagi kehidupan yang bersifat perenialis.
伊斯兰教的世界观深受先知Sunnah的影响,当然,除了《古兰经》作为伊斯兰教的主要来源之外。对于穆斯林的生活取向来说,财富和贫困也是如此。这篇文章将对圣训教义进行批判性研究,认为圣训是先知sunnah的产品,它涉及穷人/法基人的财富和组成一个相关圣训的富有群体之间的影响。作为放置过程的一部分,它会分析关节的组合,个体的质量,直到学习。相关结论显示圣训perenial含义清算阶段发现的所有sanad muttas的il和避免syaz |‘illat, sanad圣训是muttas} il-marfu’,这意味着在sanad的品质和向periwatannya连载,直到先知锯方式。对几乎类似的圣训进行比较,并了解到社会历史状况,证实了这样一种现象:压力的阶段是每个仆人都经过的最后一个过程。决定一个人进入天堂不是一种肤浅或富有的因素,而是这种财富如何被用来满足他淫荡的生活。
{"title":"Implikasi Perenial Kekayaan dalam Sunnah Nabi","authors":"N. Said","doi":"10.21043/riwayah.v3i1.3437","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3437","url":null,"abstract":"Pandangan dunia (world view) umat Islam banyak dipengaruhi oleh Sunnah Nabi disamping tentu Al Qur’an sebagai sumber utama dalam Islam. Demikian juga dalam menyikapi kekayaan dan kemiskinan dalam orientasi hidup umat Islam. Artikel ini akan melakukaan telaah kritis atas doktrin hadis sebagai produk sunnah Nabi terkait implikasi kekayaan (harta) antara kelompok miskin/fakir dan kaya yang termaktub dalam sejumlah hadis terkait. Sebagai bagian dari proses takhrij, maka di dalamnya menganalisis kebersambungan sanad, kualitas individu perawi, hingga telaah matan. Kesimpulannya menunjukkan hadis terkait implikasi perenial dalam tahapan hisab ditemukan semua sanad yang muttas}il dan terhindar dari syaz| dan ’illat, sehingga sanad hadis ini adalah muttas}il-marfu‘, artinya sifat-sifat yang ada pada sanad dan cara periwatannya bersambung sampai kepada Nabi SAW. Dalam telaah perbandingan atas hadis yang hampir serupa dan memiliki informasi keadaan sosio-historis menunjukkan penegasan bahwa tahapan hisab (hari perhitungan) adalah suatu proses eskatologis yang dilewati setiap hamba. Bukan faktor fakir atau kaya yang menentukan seseorang masuk surga, tetapi untuk apa kekayaan tersebut dimanfaatkan bagi kehidupan yang bersifat perenialis.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89765993","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kontekstualisasi Hadis Larangan Menggambar Dengan Desain Grafis 上下文限制圣训禁止平面设计
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.2843
Muhammad Izzul Haq Zain
Di era kini, desain grafis merupakan disiplin ilmu yang populer dan sangat dibutuhkan dalam berbagai hal. Banyak orang yang mempelajari ilmu ini baik melalui sekolah, kursus, atau bahkan otodidak. Dewasa ini, desain grafis identik dengan menggambar menggunakan software-software dalam media elektronik. Kegiatan ini tentunya tak lepas dari kegiatan menggambar, tak terkecuali menggambar makhluk bernyawa.  Dalam Islam, terdapat beberapa hadist yang berisi pelarangan membuat gambar makhluk bernyawa. Mengenai hal ini, para ulama’ memiliki pendapat yang berbeda-beda. Ada yang melarang secara mutlak melarang, dan ada juga yang memperbolehkan. Adanya pelarangan ini menimbulkan keraguan bagi para desainer Muslim yang biasa menggambar makhluk bernyawa. Padahal kebanyakan dari mereka menggantungkan hidupnya pada pekerjaan tersebut. Artikel ini akan mencoba membahas hadist larangan menggambar dengan melakukan kontekstualisasi melalui pendekatan antropologis. Kontekstualisasi ini sangat penting, mengingat terdapat perbedaan kondisi sosial, budaya, politik, dan sistem nilai pada zaman Rasulullah dengan zaman sekarang. Selain itu, adanya perbedaan waktu dan tempat antara Arab dengan wilayah selain Arab melahirkan perbedaan konteks, sehingga perlu diadakan pemahaman secara kontekstual.  Jika melihat kondisi pada masa Nabi, masyarakat Arab masih berada dalam masa transisi dari kepercayaan animisme dan politeisme menuju kepercayaan monoteisme, sehingga larangan menggambar sangat masuk akal. Kemungkinan hal tersebut bertujuan untuk menjauhkan masyarakat Arab dari kebiasaan menyembah patung, gambar, dan semacamnya. Dari hal ini dapat diketahui bahwa ‘illat hukum larangan menggambar adalah belum hilangnya kebiasaan menyembah patung dan semacamnya. Pada masa sekarang, masyarakat lebih mengedepankan nilai-nilai estetika dalam memandang karya seni seperti patung dan lukisan. Dengan kata lain, masyarakat sekarang sudah tidak dikhawatirkan lagi untuk terjerumus terhadap penyembahan terhadap patung dan gambar. Oleh karena itu, apabila mengacu pada kaidah al-Hukmu Yaduru Ma’a ‘illatihi wujudan wa ‘adaman, maka hukum menggambar di masa sekarang adalah boleh. Hal ini dikarenakan ‘illat hukum dari larangan menggambar telah hilang. Dengan kata lain, mengingat desain grafis memiliki keserupaan dengan menggambar, maka hukum desain grafis di masa sekarang juga diperbolehkan.
在我们这个时代,平面设计是一门受欢迎的学科,在很多方面都是必不可少的。许多人通过学校、课程甚至自学学到了这门科学。今天,平面设计是使用电子媒体软件绘画的同义词。这些活动当然与绘画有关,也不例外。在伊斯兰教中,很少有圣训禁止制作有生命的图片。学者们对此有不同的看法。有些是绝对禁止的,有些是允许的。这项禁令让那些曾经画过生物的穆斯林设计师们产生了疑问。尽管他们中的大多数人都以此为生。这篇文章将试图通过人类学方法进行背景研究来讨论禁止绘画的禁令。鉴于使徒时代的社会、文化、政治和价值观制度与今天存在差异,这种一致性是至关重要的。此外,阿拉伯地区与阿拉伯地区之间的时间和地点差异产生了语境上的差异,因此有必要进行地域理解。从先知时代的情况来看,阿拉伯社会仍然处于从万物有灵论和多神论信仰到一神论信仰的过渡阶段,因此禁止绘画是完全合理的。这可能是为了使阿拉伯社会远离崇拜偶像和图像的习俗。由此可见,禁止绘画的法律还没有完全打破对偶像崇拜的习惯。今天,公众对雕塑和绘画等艺术的审美价值更加重视。换句话说,人们不再担心崇拜偶像。因此,当涉及到你的生活准则时这是因为禁止绘画的法律已经消失了。换句话说,既然平面设计与绘画有相似之处,那么当今的平面设计规律也是允许的。
{"title":"Kontekstualisasi Hadis Larangan Menggambar Dengan Desain Grafis","authors":"Muhammad Izzul Haq Zain","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.2843","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.2843","url":null,"abstract":"Di era kini, desain grafis merupakan disiplin ilmu yang populer dan sangat dibutuhkan dalam berbagai hal. Banyak orang yang mempelajari ilmu ini baik melalui sekolah, kursus, atau bahkan otodidak. Dewasa ini, desain grafis identik dengan menggambar menggunakan software-software dalam media elektronik. Kegiatan ini tentunya tak lepas dari kegiatan menggambar, tak terkecuali menggambar makhluk bernyawa.  Dalam Islam, terdapat beberapa hadist yang berisi pelarangan membuat gambar makhluk bernyawa. Mengenai hal ini, para ulama’ memiliki pendapat yang berbeda-beda. Ada yang melarang secara mutlak melarang, dan ada juga yang memperbolehkan. Adanya pelarangan ini menimbulkan keraguan bagi para desainer Muslim yang biasa menggambar makhluk bernyawa. Padahal kebanyakan dari mereka menggantungkan hidupnya pada pekerjaan tersebut. Artikel ini akan mencoba membahas hadist larangan menggambar dengan melakukan kontekstualisasi melalui pendekatan antropologis. Kontekstualisasi ini sangat penting, mengingat terdapat perbedaan kondisi sosial, budaya, politik, dan sistem nilai pada zaman Rasulullah dengan zaman sekarang. Selain itu, adanya perbedaan waktu dan tempat antara Arab dengan wilayah selain Arab melahirkan perbedaan konteks, sehingga perlu diadakan pemahaman secara kontekstual.  Jika melihat kondisi pada masa Nabi, masyarakat Arab masih berada dalam masa transisi dari kepercayaan animisme dan politeisme menuju kepercayaan monoteisme, sehingga larangan menggambar sangat masuk akal. Kemungkinan hal tersebut bertujuan untuk menjauhkan masyarakat Arab dari kebiasaan menyembah patung, gambar, dan semacamnya. Dari hal ini dapat diketahui bahwa ‘illat hukum larangan menggambar adalah belum hilangnya kebiasaan menyembah patung dan semacamnya. Pada masa sekarang, masyarakat lebih mengedepankan nilai-nilai estetika dalam memandang karya seni seperti patung dan lukisan. Dengan kata lain, masyarakat sekarang sudah tidak dikhawatirkan lagi untuk terjerumus terhadap penyembahan terhadap patung dan gambar. Oleh karena itu, apabila mengacu pada kaidah al-Hukmu Yaduru Ma’a ‘illatihi wujudan wa ‘adaman, maka hukum menggambar di masa sekarang adalah boleh. Hal ini dikarenakan ‘illat hukum dari larangan menggambar telah hilang. Dengan kata lain, mengingat desain grafis memiliki keserupaan dengan menggambar, maka hukum desain grafis di masa sekarang juga diperbolehkan.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86607336","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Pseudo-Hadis Seputar Pendidikan Islam dan Sebarannya di Internet
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.2815
A. Amrulloh
In the context of Islamic education or tarbawī Ḥadīth in the writings that exist on the internet, many expressions spoken by other than the Prophet are shown as the Ḥadīth of the Prophet, as many of the sayings are also propounded to the Prophet but have no origin. That is pseudo- Ḥadīth about Islamic education. Unfortunately, the reality is less even sometimes not realized at all by the public. This research is one of the forms and efforts so that pseudo- Ḥadīth can be realized and can’t be widespread more. Here the author intends to reveal the pseudo-Ḥadīth about Islamic education and it’s spread on the internet. To arrive at the intended purpose, here the author applies descriptive-analytical method using takhrīj approach. This study proves that a number of pseudo-hadiths about Islamic education are widespread in writings that exist on the internet.
在伊斯兰教育背景下或互联网上存在的tarbawr ā Ḥadīth著作中,许多先知以外的人所说的表达被显示为Ḥadīth先知,因为许多说法也向先知提出,但没有起源。这是假的- Ḥadīth关于伊斯兰教育。不幸的是,公众很少甚至有时根本没有意识到现实。本研究是实现伪Ḥadīth的一种形式和努力,不能进一步推广。在此,笔者试图揭露关于伊斯兰教育的伪-Ḥadīth及其在互联网上的传播。为了达到预期的目的,这里作者使用takhrj方法应用描述分析方法。这项研究证明了一些关于伊斯兰教育的伪圣训在互联网上广泛存在。
{"title":"Pseudo-Hadis Seputar Pendidikan Islam dan Sebarannya di Internet","authors":"A. Amrulloh","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.2815","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.2815","url":null,"abstract":"In the context of Islamic education or tarbawī Ḥadīth in the writings that exist on the internet, many expressions spoken by other than the Prophet are shown as the Ḥadīth of the Prophet, as many of the sayings are also propounded to the Prophet but have no origin. That is pseudo- Ḥadīth about Islamic education. Unfortunately, the reality is less even sometimes not realized at all by the public. This research is one of the forms and efforts so that pseudo- Ḥadīth can be realized and can’t be widespread more. Here the author intends to reveal the pseudo-Ḥadīth about Islamic education and it’s spread on the internet. To arrive at the intended purpose, here the author applies descriptive-analytical method using takhrīj approach. This study proves that a number of pseudo-hadiths about Islamic education are widespread in writings that exist on the internet.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80943857","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Pikiran Dan Penilaian Atas Hadis Pada Zaman Kontemporer Kesarjanaan Barat 当代西方学者对圣训的思想和评价
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.3387
Anisa Listiana
Tulisan ini fokusnya adalah pada pertanyaan-pertanyaan seperti ‘apa status hadis sebagai fundamental agama dalam Islam?' menurut para sarjana Barat, bukan cendekiawan Muslim. Begitu juga pendekatan para sarjana Barat akan dianalisis secara kritis. Juga poin-poin tertentu pada awal studi hadis di dunia Barat dan sekilas tentang perjalanan sejarahnya akan dibahas. Apa motif yang mendorong para sarjana Barat untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam dan khususnya disiplin hadis: hasrat yang tulus untuk belajar atau kritik destruktif? Studi ini akan mencoba untuk menentukan apakah upaya-upaya ini berasal dari tujuan yang direncanakan atau rasa ingin mendapatkan pengetahuan.Di mata sebagian besar cendekiawan Barat, hadits bukanlah realitas yang terhubung dengan Nabi. Sementara beberapa dari mereka melihat hadits sebagai penggunaan umum, kebiasaan, kebiasaan dan tradisi, yang lain menegaskan hadits adalah fenomena yang ditempa dari abad ke-2 H dalam kaitannya dengan motivasi sosio-politik tertentu. Bertentangan dengan pendekatan para cendekiawan Muslim, yang berpendapat untuk korelasi unik antara Al-Qur'an dan hadis, para sarjana Barat terus-menerus menjauhkan diri dari membangun jenis hubungan apa pun antara keduanya, dan berfokus terutama pada meningkatkan keraguan melalui kritik yang meremehkan. Pekerjaan dan penelitian yang dilakukan dalam hal ini telah membuat dunia Barat dan Muslim sibuk selama bertahun-tahun, dan ini masih berlanjut sampai batas tertentu.
本文的重点是“伊斯兰教的基本宗教的圣训地位是什么?”根据西方学者的说法,不是穆斯林学者。西方学者的方法也将受到批判性分析。在西方圣训研究的早期,以及它历史进程的预览,也将得到讨论。西方学者学习伊斯兰科学,特别是圣训:学习的真诚愿望或破坏性批评,动机是什么?本研究将努力确定这些努力是来自计划的目标还是获得知识的愿望。在大多数西方学者看来,圣训与先知无关。虽然他们中的一些人认为圣训是一种共同使用、习俗、习俗和传统,但另一些人断言圣训是一种与某些社会政治动机相关的2世纪的现象。与穆斯林学者的方法相反,他们认为古兰经与圣训之间存在独特的联系,西方学者不断回避建立任何类型的关系,主要集中在通过蔑视的批评来增加怀疑。在这方面所做的工作和研究使西方和穆斯林世界忙碌了多年,而且在一定程度上仍在继续。
{"title":"Pikiran Dan Penilaian Atas Hadis Pada Zaman Kontemporer Kesarjanaan Barat","authors":"Anisa Listiana","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.3387","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3387","url":null,"abstract":"Tulisan ini fokusnya adalah pada pertanyaan-pertanyaan seperti ‘apa status hadis sebagai fundamental agama dalam Islam?' menurut para sarjana Barat, bukan cendekiawan Muslim. Begitu juga pendekatan para sarjana Barat akan dianalisis secara kritis. Juga poin-poin tertentu pada awal studi hadis di dunia Barat dan sekilas tentang perjalanan sejarahnya akan dibahas. Apa motif yang mendorong para sarjana Barat untuk mempelajari ilmu-ilmu Islam dan khususnya disiplin hadis: hasrat yang tulus untuk belajar atau kritik destruktif? Studi ini akan mencoba untuk menentukan apakah upaya-upaya ini berasal dari tujuan yang direncanakan atau rasa ingin mendapatkan pengetahuan.Di mata sebagian besar cendekiawan Barat, hadits bukanlah realitas yang terhubung dengan Nabi. Sementara beberapa dari mereka melihat hadits sebagai penggunaan umum, kebiasaan, kebiasaan dan tradisi, yang lain menegaskan hadits adalah fenomena yang ditempa dari abad ke-2 H dalam kaitannya dengan motivasi sosio-politik tertentu. Bertentangan dengan pendekatan para cendekiawan Muslim, yang berpendapat untuk korelasi unik antara Al-Qur'an dan hadis, para sarjana Barat terus-menerus menjauhkan diri dari membangun jenis hubungan apa pun antara keduanya, dan berfokus terutama pada meningkatkan keraguan melalui kritik yang meremehkan. Pekerjaan dan penelitian yang dilakukan dalam hal ini telah membuat dunia Barat dan Muslim sibuk selama bertahun-tahun, dan ini masih berlanjut sampai batas tertentu.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82146103","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Hadist Perintah Memperbanyak Keturunan Tinjuan Textual dan Kontekstual dalam Prespektif Ekonomi 圣训将在经济可及范围内传播更多的反情报和语境
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.3118
W. Warsito
Populasi manusia terus bertambah. Dalam menghadapi ini, sebagian orang bersifat pesimis, mereka menuntut pengendalian pertumbuhan populasi. Mereka mengikuti pendapat Thomas Robert Malthus yang berpendapat bahwa pertumbuhan jumlah manusia tidak seimbang dengan pertumbuhan bahan pangan, sehingga akan mengancam keamanan manusia. Kelompok ini mulai mencanangkan program pengendalian populasi pendduduk. Di Indonesia, pemerintah mulai mencanangkan program KB dengan slogan dua anak cukup. Sebagian sarjana muslim juga mencari legimitasi untuk membenarkan program nasional. Mereka mencoba merekuntruksi pemahaman hadist yang menyarankan umat Islam untuk memiliki keturunan yang banyak. Bagaimana konteks hadist terhadap fakta hari ini. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan populasi dengan kegiatan ekonomi. Bagaimana jumlah populasi yang besar mempengaruhi ekonomi sebuah Negara. Beberapa ahli yang bersebrangan dengan Malthus berpendapat bahwa persoalan pangan bisa diatasi dengan ilmu teknologi dan pengetahuan. Selain itu, jumlah penduduk yang banyak akan merangsang orang untuk aktif dan kreatif supaya bisa survive. Orang yang bersemangat seperti ini akan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan produksi. Jumlah penduduk yang banyak juga akan meningkatan kebutahan barang dan jasa, sehingga roda ekonomi dan berputar. Fakta yang terjadi bahwa Negara yang memiliki pertumbuhana ekonomi yang tinggi adalah Negara dengan populasi yang besar seperti Amerika, China dan India. Sementara Negara maju yang memiliki populasi yang kecil terancam ekonomi mereka, sehingga mereka merangsang warga Negara untuk menikah dan memiliki keturunan di atas tiga anak. Dari fakta ini, maka hadist tentang anjuran memiliki banyak anak tetap sesuai dengan zaman.
人口继续增长。面对这一挑战,一些人是悲观主义者,他们要求控制人口增长。他们同意托马斯·罗伯特·马尔萨斯的观点,他认为人类数量的增长与粮食增长不平衡,因此对人类安全构成威胁。该组织开始实施pendsit人口控制计划。在印度尼西亚,政府开始实施计划生育,口号是“两个足够的孩子”。一些穆斯林学者还希望通过立法为国家项目辩护。他们试图重建圣训理解,建议穆斯林有多个后代。圣训是如何看待今天的事实的。它试图通过经济活动来解决人口问题。大量的人口如何影响一个国家的经济。一些与马尔萨斯结盟的专家认为,技术和科学可以解决粮食问题。此外,人口众多将鼓励人们积极和有创造力,以生存。像这样热情的人将推动经济并增加生产。更大的人口将增加商品和服务的需求,使经济和社会运转。美国、中国和印度等人口最多的国家往往是高经济增长国家。虽然人口很少的发达国家的经济受到威胁,但它们鼓励公民结婚生子。从这些事实中,鼓励有许多孩子的圣训是及时的。
{"title":"Hadist Perintah Memperbanyak Keturunan Tinjuan Textual dan Kontekstual dalam Prespektif Ekonomi","authors":"W. Warsito","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.3118","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3118","url":null,"abstract":"Populasi manusia terus bertambah. Dalam menghadapi ini, sebagian orang bersifat pesimis, mereka menuntut pengendalian pertumbuhan populasi. Mereka mengikuti pendapat Thomas Robert Malthus yang berpendapat bahwa pertumbuhan jumlah manusia tidak seimbang dengan pertumbuhan bahan pangan, sehingga akan mengancam keamanan manusia. Kelompok ini mulai mencanangkan program pengendalian populasi pendduduk. Di Indonesia, pemerintah mulai mencanangkan program KB dengan slogan dua anak cukup. Sebagian sarjana muslim juga mencari legimitasi untuk membenarkan program nasional. Mereka mencoba merekuntruksi pemahaman hadist yang menyarankan umat Islam untuk memiliki keturunan yang banyak. Bagaimana konteks hadist terhadap fakta hari ini. Makalah ini mencoba mengurai permasalahan populasi dengan kegiatan ekonomi. Bagaimana jumlah populasi yang besar mempengaruhi ekonomi sebuah Negara. Beberapa ahli yang bersebrangan dengan Malthus berpendapat bahwa persoalan pangan bisa diatasi dengan ilmu teknologi dan pengetahuan. Selain itu, jumlah penduduk yang banyak akan merangsang orang untuk aktif dan kreatif supaya bisa survive. Orang yang bersemangat seperti ini akan menggerakkan ekonomi dan meningkatkan produksi. Jumlah penduduk yang banyak juga akan meningkatan kebutahan barang dan jasa, sehingga roda ekonomi dan berputar. Fakta yang terjadi bahwa Negara yang memiliki pertumbuhana ekonomi yang tinggi adalah Negara dengan populasi yang besar seperti Amerika, China dan India. Sementara Negara maju yang memiliki populasi yang kecil terancam ekonomi mereka, sehingga mereka merangsang warga Negara untuk menikah dan memiliki keturunan di atas tiga anak. Dari fakta ini, maka hadist tentang anjuran memiliki banyak anak tetap sesuai dengan zaman.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83898785","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Hadis Keutamaan Berhaji: Telaah Normativitas dan Realitas Pemaknaan Masyarakat Indonesia 圣训:研究normati维塔斯和印度尼西亚文明的现实
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.3492
Salmah Faatin
Saat ini muncul beragam problem dan kesenjangan dalam ranah realitas dan normativitas berhaji. Motif dan spiritualitas berhaji disinyalir telah keluar dari substansi pensyariatan haji. Penelitian ini bertujuan menemukan kembali substansi dan ideal moral hadis keutamaan berhaji secara normatif, serta menawarkan pemahaman hadis tentang keutamaan berhaji secara holistik sesuai dengan tujuan pensyariatannya. Pehamaman terhadap hadis secara holistik, selanjutnya, diharapkan dapat memperbaiki realitas berhaji, baik motif, ritualitas maupun spiritualitasnya. Penelitian ini akan menelusuri hadis-hadis tentang keutamaan berhaji secara tematis dan dianalisis dengan metode hermeneutika hadis, yang mencakup pemahaman terhadap aspek bahasa, pemahaman konteks historis, pengkorelasian secara tematik-komprehensif dan integral dari data lain, pemaknaan teks dengan menyarikan ide dasar, analisis dengan pendekatan sosial historis dan merelevansikannya dengan konteks saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideal moral hadis keutamaan berhaji menghendaki adanya dampak perilaku sosial yang semakin membaik setelah berhaji, karena tolak ukur haji mabrur berada dalam ranah sosial, bukan pada banyaknya frekuensi berhaji yang akhir-akhir ini menjadi trend dan gaya hidup.
最近,在现实和传统价值观的领域中出现了各种各样的问题和差距。有信号的动机和精神上的崇拜已经从朝觐的消费结构中消失了。本研究旨在重新发现传统意义上的内容和道德上的理想,并提供对传统意义上的宗教意义的全面理解。从整体上讲,对圣训的对抗性,反过来,它希望纠正其动机、仪式和灵性的世俗现实。这项研究将追溯hadis-hadis关于朝圣在主题上的美德和解释学的圣训,方法包括分析对理解语言、理解历史背景方面pengkorelasian tematik-komprehensif地和其他数据,pemaknaan文本组成的基本概念,分析的方法与社会历史和当前上下文merelevansikannya。研究结果表明,圣训至上主义的道德理想是“祈祷”后社会行为改善的结果,因为朝觐mabrur的标准是在社会领域,而不是最近成为趋势和生活方式的许多祈祷频率。
{"title":"Hadis Keutamaan Berhaji: Telaah Normativitas dan Realitas Pemaknaan Masyarakat Indonesia","authors":"Salmah Faatin","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.3492","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3492","url":null,"abstract":"Saat ini muncul beragam problem dan kesenjangan dalam ranah realitas dan normativitas berhaji. Motif dan spiritualitas berhaji disinyalir telah keluar dari substansi pensyariatan haji. Penelitian ini bertujuan menemukan kembali substansi dan ideal moral hadis keutamaan berhaji secara normatif, serta menawarkan pemahaman hadis tentang keutamaan berhaji secara holistik sesuai dengan tujuan pensyariatannya. Pehamaman terhadap hadis secara holistik, selanjutnya, diharapkan dapat memperbaiki realitas berhaji, baik motif, ritualitas maupun spiritualitasnya. Penelitian ini akan menelusuri hadis-hadis tentang keutamaan berhaji secara tematis dan dianalisis dengan metode hermeneutika hadis, yang mencakup pemahaman terhadap aspek bahasa, pemahaman konteks historis, pengkorelasian secara tematik-komprehensif dan integral dari data lain, pemaknaan teks dengan menyarikan ide dasar, analisis dengan pendekatan sosial historis dan merelevansikannya dengan konteks saat ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ideal moral hadis keutamaan berhaji menghendaki adanya dampak perilaku sosial yang semakin membaik setelah berhaji, karena tolak ukur haji mabrur berada dalam ranah sosial, bukan pada banyaknya frekuensi berhaji yang akhir-akhir ini menjadi trend dan gaya hidup.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87285909","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Aktualisasi Peran Ulama Sebagai Warasatul Anbiya Dalam Konteks Kehidupan Beragama Dan Bernegara 在宗教和国家生活的背景下,神职人员作为房间制度化的作用
Pub Date : 2018-06-18 DOI: 10.21043/riwayah.v4i1.3206
Edi Bahtiar
Abstrak Penegasan sebuah hadis bahwa ulama’ sebagai warotsatul anbiya’ memberikan pengertian bahwa peran yang dipikul oleh ulama tidaklah ringan. Ulama mempuyai tanggung jawab untuk menyampaikan kandungan isi al-Quran, bahkan memberikan suri tauladan dalam mengamalkan ajaran al-Qur’an. Selain itu, ulama juga harus dapat memberikan penjelasan dan pemecahan mengenai problem yang dihadapi masyarakat, berdasarkan al-Quran.Dengan demikian, tidak boleh tidak, seorang ulama harus menjadi pemimpin dalam masyarakat, walaupun tentu saja tidak dapat menyamai prestasi Nabi dalam memimpin umat yang kita ketahui bahwasanya tidak ada pemisahan antara ulama dan umara’ (pemerintah). Namun jika kita tarik ke konteks keIndonesiaan, di mana kepemimpinan dipegang oleh pemerintah dan peran ulama tidak lagi sepenuhnya menjadi pemimpin masyarakat, maka antara keduanya harus ada kerjasama yang baik untuk mewujudkan kesejahteraan ummat.Ulama yang secara formal legalitas diakui keberadaannya oleh pemerintah Indonesia namun independen yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada pertanyaan yang menggelitik. Apakah para ulama yang masuk dalam jajaran MUI sudah berperan aktif memecahkan problematika keagamaan maupun kebangsaan di Nusantara ini? Apakah keberadaan MUI sudah diakui sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga MUI menjadi satu-satunya rujukan mereka saat mengalami problematika yang dimaksud?Sementara itu, fenomena maraknya stasiun televisi yang menayangkan program tausiyah keagamaan yang menampilkan para ulama’/ustadz sebagai narasumbernya menjadikan perlu adanya identifikasi ulang terkait dengan identitas seorang ulama. Bisakah mereka yang hanya karena tampil di televisi sebagai narasumber dalam acara talk show keagamaan disebut sebagai ulama? Belum lagi ada yang kemudian memasang tarif yang setara dengan pelaku seni di dunia entertainment.
神职人员作为一个“无赖”的圣训的抽象定义赋予了神职人员所肩负的重任。神职人员有责任传达《古兰经》的内容,甚至在实践《古兰经》教义时给予苏瑞指导。此外,神职人员还必须能够根据《古兰经》解释和解决社会面临的问题。因此,神职人员必须成为社会的领袖,尽管当然不能像先知在领导人民方面所取得的成就那样,我们知道神职人员和乌玛拉(政府)之间没有区别。但是,如果我们把它带到印度尼西亚的语境中,那里的政府掌握着领导力,而神职人员不再是一个真正的社区领袖,那么这两者之间必须有良好的合作才能实现ummat的繁荣。印度尼西亚政府正式承认其存在,但独立于印度尼西亚乌院的神职人员。有一个有趣的问题。加入达官行列的学者是否积极参与解决这个群岛的宗教和民族问题?在印度尼西亚的所有社会中,梅的存在是否得到了充分的承认,使它成为他们在遇到问题时唯一提到的问题?与此同时,电视台播出宗教塔西亚(tausiyah)的节目《乌斯塔德》(ustadz)的流行现象,需要对一名神职人员的身份进行重新鉴定。那些仅仅因为在宗教脱口秀节目中作为权威人物出现在电视上就被称为神职人员的人,他们能被称为神职人员吗?更不用说那些与娱乐界的艺术家收费的人了。
{"title":"Aktualisasi Peran Ulama Sebagai Warasatul Anbiya Dalam Konteks Kehidupan Beragama Dan Bernegara","authors":"Edi Bahtiar","doi":"10.21043/riwayah.v4i1.3206","DOIUrl":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3206","url":null,"abstract":"Abstrak Penegasan sebuah hadis bahwa ulama’ sebagai warotsatul anbiya’ memberikan pengertian bahwa peran yang dipikul oleh ulama tidaklah ringan. Ulama mempuyai tanggung jawab untuk menyampaikan kandungan isi al-Quran, bahkan memberikan suri tauladan dalam mengamalkan ajaran al-Qur’an. Selain itu, ulama juga harus dapat memberikan penjelasan dan pemecahan mengenai problem yang dihadapi masyarakat, berdasarkan al-Quran.Dengan demikian, tidak boleh tidak, seorang ulama harus menjadi pemimpin dalam masyarakat, walaupun tentu saja tidak dapat menyamai prestasi Nabi dalam memimpin umat yang kita ketahui bahwasanya tidak ada pemisahan antara ulama dan umara’ (pemerintah). Namun jika kita tarik ke konteks keIndonesiaan, di mana kepemimpinan dipegang oleh pemerintah dan peran ulama tidak lagi sepenuhnya menjadi pemimpin masyarakat, maka antara keduanya harus ada kerjasama yang baik untuk mewujudkan kesejahteraan ummat.Ulama yang secara formal legalitas diakui keberadaannya oleh pemerintah Indonesia namun independen yaitu Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada pertanyaan yang menggelitik. Apakah para ulama yang masuk dalam jajaran MUI sudah berperan aktif memecahkan problematika keagamaan maupun kebangsaan di Nusantara ini? Apakah keberadaan MUI sudah diakui sepenuhnya oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia sehingga MUI menjadi satu-satunya rujukan mereka saat mengalami problematika yang dimaksud?Sementara itu, fenomena maraknya stasiun televisi yang menayangkan program tausiyah keagamaan yang menampilkan para ulama’/ustadz sebagai narasumbernya menjadikan perlu adanya identifikasi ulang terkait dengan identitas seorang ulama. Bisakah mereka yang hanya karena tampil di televisi sebagai narasumber dalam acara talk show keagamaan disebut sebagai ulama? Belum lagi ada yang kemudian memasang tarif yang setara dengan pelaku seni di dunia entertainment.","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-06-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83873163","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Riwayah Jurnal Studi Hadis
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1