首页 > 最新文献

BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan最新文献

英文 中文
Asal Usul Kebijakan Pencadangan Hutan Adat di Indonesia 原森林政策特使适应印度尼西亚
Pub Date : 2019-05-23 DOI: 10.31292/JB.V5I1.317
A. Wibowo
Abstract: In Indonesia, recently a movement to recognize customary forests (hutan adat) and the rights of indigenous peoples over forested areas has culminated. This momentum marked Indonesia's first recognition the traditional rights of indigenous peoples over their forests. This paper explains how the proposed to reserve the customary forest policy has been made and describe the journey as well of the implemention that policy. This scheme can help the struggle of indigenous peoples to show that the government can engage with social transformation from the bottom up. This study took the action research method from my experience working as a researcher to produce the target of agrarian reform and social forestry in Indonesia. This study takes the concept of a social construction framework to look the narrative ideas about reserving the customary forest in Indonesia. The results concluded with the problematic tabulation of data that can be formulated by conducting the reserve of the customary forest to implement the agenda of agrarian reform and social forestry in Indonesia.Keywords: Adat communities, Adat law, Customary Forest.Intisari: Di Indonesia, belakangan ini sebuah gerakan pengakuan hutan adat dan hak masyarakat hukum adat atas wilayah hutan memuncak. Momentum ini menandai pengakuan pertama kalinya Indonesia atas pengelolaan tradisional masyarakat hukum adat atas hutannya. Makalah ini ingin menjelaskan mengenai bagaimana usulan kebijakan pencadangan hutan adat dibuat serta perjalanan dalam mengimplementasikannya. Skema ini dapat membantu perjuangan masyarakat adat untuk menunjukkan bahwa pemerintah dapat terlibat dengan transformasi sosial dari bawah ke atas. Studi ini mengambil metode penelitian riset aksi dari pengalaman saya bekerja sebagai peneliti untuk menghasilkan sebuah target reforma agraria dan Perhutanan Sosial di Indonesia. Studi ini mengambil konsep kerangka konstruksi sosial untuk mencari ide naratif tentang pencadangan hutan adat di Indonesia. Hasil penelitian ini menjelaskan adanya tabulasi data dengan problematikanya yang dapat diformulasi dengan melakukan usulan pencadangan hutan adat dalam mewujudkan agenda reforma agraria dan perhutanan sosial di Indonesia.Kata kunci: Masyarakat adat, hukum adat, hutan adat.
摘要:在印度尼西亚,最近一场承认传统森林和土著人民对森林地区权利的运动达到了高潮。这一势头标志着印度尼西亚首次承认土著人民对其森林的传统权利。本文解释了保留传统森林政策的建议是如何制定的,并描述了该政策的实施过程。这一计划可以帮助土著人民进行斗争,以表明政府可以自下而上地参与社会转型。本研究采用行动研究的方法,结合我作为一名研究人员的工作经验,提出了印度尼西亚土地改革和社会林业的目标。本研究采用社会建构框架的概念来考察印尼保留传统森林的叙事思想。研究结果以有问题的数据列表结束,这些数据可以通过进行习惯森林保护来制定,以执行印度尼西亚的土地改革和社会林业议程。关键词:阿达特社区,阿达特法,习惯森林。Intisari:Di Indonesia,最近,一场承认森林法和普通公众对林地的法律的运动爆发了。这一时刻标志着印度尼西亚首次承认其森林的传统法治。这就是为什么这将解释森林政策提案是如何提出的以及实施这些提案的过程。这一计划可以帮助习俗社会努力证明政府可以参与自下而上的社会转型。本研究采用行动研究的方法,根据我作为一名研究人员的工作经验,提出了印度尼西亚农业改革和社会林业的目标。本研究采用社会框架的概念来寻找关于印尼传统森林保护的叙事思想。该研究解释说,在印度尼西亚实施农业改革和社会林业议程时,有一份关于其问题的数据表,可以通过提出风俗林业来制定。关键词:风俗社会、风俗法、风俗林业。
{"title":"Asal Usul Kebijakan Pencadangan Hutan Adat di Indonesia","authors":"A. Wibowo","doi":"10.31292/JB.V5I1.317","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V5I1.317","url":null,"abstract":"Abstract: In Indonesia, recently a movement to recognize customary forests (hutan adat) and the rights of indigenous peoples over forested areas has culminated. This momentum marked Indonesia's first recognition the traditional rights of indigenous peoples over their forests. This paper explains how the proposed to reserve the customary forest policy has been made and describe the journey as well of the implemention that policy. This scheme can help the struggle of indigenous peoples to show that the government can engage with social transformation from the bottom up. This study took the action research method from my experience working as a researcher to produce the target of agrarian reform and social forestry in Indonesia. This study takes the concept of a social construction framework to look the narrative ideas about reserving the customary forest in Indonesia. The results concluded with the problematic tabulation of data that can be formulated by conducting the reserve of the customary forest to implement the agenda of agrarian reform and social forestry in Indonesia.Keywords: Adat communities, Adat law, Customary Forest.Intisari: Di Indonesia, belakangan ini sebuah gerakan pengakuan hutan adat dan hak masyarakat hukum adat atas wilayah hutan memuncak. Momentum ini menandai pengakuan pertama kalinya Indonesia atas pengelolaan tradisional masyarakat hukum adat atas hutannya. Makalah ini ingin menjelaskan mengenai bagaimana usulan kebijakan pencadangan hutan adat dibuat serta perjalanan dalam mengimplementasikannya. Skema ini dapat membantu perjuangan masyarakat adat untuk menunjukkan bahwa pemerintah dapat terlibat dengan transformasi sosial dari bawah ke atas. Studi ini mengambil metode penelitian riset aksi dari pengalaman saya bekerja sebagai peneliti untuk menghasilkan sebuah target reforma agraria dan Perhutanan Sosial di Indonesia. Studi ini mengambil konsep kerangka konstruksi sosial untuk mencari ide naratif tentang pencadangan hutan adat di Indonesia. Hasil penelitian ini menjelaskan adanya tabulasi data dengan problematikanya yang dapat diformulasi dengan melakukan usulan pencadangan hutan adat dalam mewujudkan agenda reforma agraria dan perhutanan sosial di Indonesia.Kata kunci: Masyarakat adat, hukum adat, hutan adat.","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48791772","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Diskursus Teori Tentang Peran Perempuan dalam Konflik Agraria 农业冲突理论中的妇女角色研究
Pub Date : 2019-05-23 DOI: 10.31292/JB.V5I1.320
Sartika Intaning Pradhani
Abstract: Law, instead as the basis of national agrarian management, also as sources of agrarian conflict because of conflicted regulations. Many academic papers on agrarian conflicts have described the conflicts, as well as women’s narrative regarding the conflicts. This article explore the theoretical discourse during agrarian conflict to analyze women’s role on that case. This paper is written based on secondary data gathered from juridical normative research with analytical descriptive type. The research found that main legal theoretical discourses presented mostly in on agrarian conflicts literatures are legal positivism, politics of law, legal reality, natural law, sociological jurisprudence, legal pluralism, local wisdom, and eco-feminism. The role of women during agrarian conflicts is explained using eco-feminism theory, particularly as agent of change who actively fight for non-exploitative agrarian management based on their experience.Key words: women, agrarian conflict, eco-feminism.Intisari: Hukum, selain sebagai dasar penyelenggaraan agraria nasional juga menjadi sumber konflik agraria karena pengaturan yang tumpang tindih. Tulisan-tulisan akademik tentang konflik agraria tidak hanya menjelaskan tentang konflik yang berlangsung, tetapi juga menuliskan narasi perempuan dalam konflik tersebut. Tulisan ini menggali wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria untuk menganalisis peran perempuan dalam konflik agraria. Data sekunder dalam tulisan ini diperoleh dari penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria adalah teori hukum positif, teori politik hukum, teori realitas hukum, teori hukum alam, sociological jurisprudence, pluralisme hukum, teori kearifan lokal, dan teori ekofeminisme. Teori yang menjelaskan peran perempuan dalam konflik agraria adalah teori ekofeminisme. Peran perempuan dalam konflik agraria adalah sebagai agen perubahan yang berperan secara aktif memperjuangkan pengelolaan agraria non-eksploitatif berdasarkan pengalaman masing-masing perempuan.Kata kunci: perempuan, konflik agraria, ekofeminisme.
摘要:法律作为国家土地管理的基础,也因法规冲突而成为土地冲突的根源。许多关于土地冲突的学术论文都描述了这些冲突,以及妇女对这些冲突的叙述。本文探讨了土地冲突中的理论话语,以分析妇女在这一案件中的作用。本文是基于从法律规范研究中收集的二次数据撰写的,具有分析描述性。研究发现,在有关土地冲突的文献中,主要呈现的法律理论话语是法律实证主义、法律政治、法律现实、自然法、社会学法学、法律多元主义、地方智慧和生态女权主义。利用生态女权主义理论解释了妇女在土地冲突中的作用,特别是作为变革的推动者,她们根据自己的经验积极争取非剥削性的土地管理。关键词:妇女、土地冲突、生态女权主义关于农业冲突的学术著作不仅解释了正在发生的冲突,而且描述了妇女在这些冲突中的叙述。挖掘农业冲突中出现的理论漏洞,分析妇女在农业冲突中的作用。本文中的次要数据来自分析描述性规范性法律研究。在农业冲突中出现的理论奇迹是实证法理论、法律政治理论、法律现实理论、自然法理论、社会法学、法律多元主义、地方意义理论和生态女性主义理论。解释妇女在农业冲突中的作用的理论是生态女权主义理论。妇女在农业冲突中的作用是作为变革的推动者,根据每个妇女的经验,积极反对非剥削性的农业管理。关键词:妇女、农业冲突、生态女权主义。
{"title":"Diskursus Teori Tentang Peran Perempuan dalam Konflik Agraria","authors":"Sartika Intaning Pradhani","doi":"10.31292/JB.V5I1.320","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V5I1.320","url":null,"abstract":"Abstract: Law, instead as the basis of national agrarian management, also as sources of agrarian conflict because of conflicted regulations. Many academic papers on agrarian conflicts have described the conflicts, as well as women’s narrative regarding the conflicts. This article explore the theoretical discourse during agrarian conflict to analyze women’s role on that case. This paper is written based on secondary data gathered from juridical normative research with analytical descriptive type. The research found that main legal theoretical discourses presented mostly in on agrarian conflicts literatures are legal positivism, politics of law, legal reality, natural law, sociological jurisprudence, legal pluralism, local wisdom, and eco-feminism. The role of women during agrarian conflicts is explained using eco-feminism theory, particularly as agent of change who actively fight for non-exploitative agrarian management based on their experience.Key words: women, agrarian conflict, eco-feminism.Intisari: Hukum, selain sebagai dasar penyelenggaraan agraria nasional juga menjadi sumber konflik agraria karena pengaturan yang tumpang tindih. Tulisan-tulisan akademik tentang konflik agraria tidak hanya menjelaskan tentang konflik yang berlangsung, tetapi juga menuliskan narasi perempuan dalam konflik tersebut. Tulisan ini menggali wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria untuk menganalisis peran perempuan dalam konflik agraria. Data sekunder dalam tulisan ini diperoleh dari penelitian yuridis normatif yang bersifat deskriptif analitis. Wacana-wacana teori yang muncul dalam konflik agraria adalah teori hukum positif, teori politik hukum, teori realitas hukum, teori hukum alam, sociological jurisprudence, pluralisme hukum, teori kearifan lokal, dan teori ekofeminisme. Teori yang menjelaskan peran perempuan dalam konflik agraria adalah teori ekofeminisme. Peran perempuan dalam konflik agraria adalah sebagai agen perubahan yang berperan secara aktif memperjuangkan pengelolaan agraria non-eksploitatif berdasarkan pengalaman masing-masing perempuan.Kata kunci: perempuan, konflik agraria, ekofeminisme.","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46311542","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Ketimpangan dan Kontinuitas Patronase dalam Lintasan Sejarah: Menelusuri Sejarah Perubahan Agraria di Malang Selatan 历史上的赞助人力量和连续性:贫困南方农业变革史综述
Pub Date : 2019-05-23 DOI: 10.31292/JB.V5I1.319
G. Leksana
Abstract: Opinions that perceive villages (desa) as solid entity, traditional, reservoir of labor and foodcrops, have been intensively criticized. On the contrary, villages are filled with social-political tension, class difference, and became areas where large conflicts in history also took place. This article develops the second argument, which tries to trace agrarian transformation through history: from the colonial period, independence and the New Order. By presenting a case study in South Malang, East Java, this article aim to show that village dynamics are controlled by patronage relation, where agrarian policies only benefited certain groups in the village. Historical analysis also shows how patronage relation persisted, although the state had changed. Violence that occurred in regime change did not necessarily transform the patronage relation in the village, instead strengthened it through the formation of new alliances. Agrarian policies that are going to be developed in the present should notice this power relation. The question of ‘who gets what’ should be continuously raised by agrarian studies experts and policy makers.Keywords: patronage relation, clientelism, class inequality, 1965 violence, colonial plantation, Malang-East JavaIntisari: Pandangan yang melihat desa sebagai entitas solid, tradisional, reservoir tenaga kerja dan pangan, telah banyak dikritik. Sebaliknya, desa dipenuhi dengan ketegangan sosial-politik, perbedaan kelas dan area dimana konflik-konflik besar dalam sejarah juga terjadi. Artikel ini mengembangkan pandangan kedua, dan berusaha menelusuri perubahan agraria dari masa ke masa: periode kolonial, kemerdekaan dan Orde Baru. Dengan mengambil studi kasus di Malang Selatan, Jawa Timur, artikel ini menunjukkan bahwa dinamika desa dikuasai oleh relasi patronase, sehingga kebijakan-kebijakan agraria hanya menguntungkan kelompok tertentu di desa. Analisa historis juga memperlihatkan bagaimana relasi patronase terus bertahan, meskipun negara (dalam hal ini sistem pemerintahan) telah berubah. Kekerasan yang terjadi dalam perubahan-perubahan rezim tidak mengubah relasi patron di tingkat desa, namun justru memperkuatnya dengan memunculkan aliansi-aliansi baru. Kebijakan-kebijakan agraria yang akan diambil pada masa kini seyogyanya memperhatikan relasi kuasa tersebut, sehingga pertanyaan ‘siapa mendapat apa’ harus kerap dikedepankan oleh para pegiat studi agraria dan para pengambil kebijakan.Kata kunci: relasi patronase, klientelisme, ketimpangan kelas, kekerasan 1965, perkebunan kolonial, Malang-Jawa Timur
摘要:将村庄视为实体、传统、劳动力和粮食作物的蓄水池的观点受到了强烈批评。相反,村庄充满了社会政治紧张、阶级差异,成为历史上也发生过大规模冲突的地区。本文提出了第二个论点,试图通过历史来追溯农业转型:从殖民时期、独立到新秩序。本文通过在东爪哇省南马朗的案例研究,旨在表明村庄的动态是由赞助关系控制的,在这种关系中,农业政策只使村庄中的某些群体受益。历史分析还表明,尽管国家发生了变化,但赞助关系是如何持续的。政权更迭中发生的暴力事件并不一定会改变村庄的庇护关系,而是通过组建新的联盟来加强这种关系。现在要发展的土地政策应该注意这种权力关系。土地研究专家和政策制定者应该不断提出“谁得到什么”的问题。关键词:庇护关系、庇护主义、阶级不平等、1965年暴力、殖民种植园、贫穷的东爪哇起义:一种将村庄视为坚实的传统实体、劳动力和粮食储备库的观点受到了很多批评。相反,这个村庄充满了社会政治紧张局势、教室和历史上也发生过重大冲突的地区。本文发展了第二种观点,并试图追求农业不时发生的变化:殖民时期、自由和新秩序。本文通过对南方东卫的个案研究,表明村庄的动态是由赞助关系主导的,因此农业政策只对村庄中的某些群体有利。历史分析还表明,尽管国家(在这种情况下是政府系统)发生了变化,但赞助关系是如何继续的。政权更迭中的暴力并没有改变村级的庇护关系,但它只是通过建立新的联盟来加强这种关系。目前将采取的农业政策倾向于观察权力关系,因此农业研究律师和决策者必须经常提出“谁得到了什么”的问题。关键词:庇护关系、庇护主义、阶级过度拥挤、1965年暴力、殖民地农业、贫穷的东卫队
{"title":"Ketimpangan dan Kontinuitas Patronase dalam Lintasan Sejarah: Menelusuri Sejarah Perubahan Agraria di Malang Selatan","authors":"G. Leksana","doi":"10.31292/JB.V5I1.319","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V5I1.319","url":null,"abstract":"Abstract: Opinions that perceive villages (desa) as solid entity, traditional, reservoir of labor and foodcrops, have been intensively criticized. On the contrary, villages are filled with social-political tension, class difference, and became areas where large conflicts in history also took place. This article develops the second argument, which tries to trace agrarian transformation through history: from the colonial period, independence and the New Order. By presenting a case study in South Malang, East Java, this article aim to show that village dynamics are controlled by patronage relation, where agrarian policies only benefited certain groups in the village. Historical analysis also shows how patronage relation persisted, although the state had changed. Violence that occurred in regime change did not necessarily transform the patronage relation in the village, instead strengthened it through the formation of new alliances. Agrarian policies that are going to be developed in the present should notice this power relation. The question of ‘who gets what’ should be continuously raised by agrarian studies experts and policy makers.Keywords: patronage relation, clientelism, class inequality, 1965 violence, colonial plantation, Malang-East JavaIntisari: Pandangan yang melihat desa sebagai entitas solid, tradisional, reservoir tenaga kerja dan pangan, telah banyak dikritik. Sebaliknya, desa dipenuhi dengan ketegangan sosial-politik, perbedaan kelas dan area dimana konflik-konflik besar dalam sejarah juga terjadi. Artikel ini mengembangkan pandangan kedua, dan berusaha menelusuri perubahan agraria dari masa ke masa: periode kolonial, kemerdekaan dan Orde Baru. Dengan mengambil studi kasus di Malang Selatan, Jawa Timur, artikel ini menunjukkan bahwa dinamika desa dikuasai oleh relasi patronase, sehingga kebijakan-kebijakan agraria hanya menguntungkan kelompok tertentu di desa. Analisa historis juga memperlihatkan bagaimana relasi patronase terus bertahan, meskipun negara (dalam hal ini sistem pemerintahan) telah berubah. Kekerasan yang terjadi dalam perubahan-perubahan rezim tidak mengubah relasi patron di tingkat desa, namun justru memperkuatnya dengan memunculkan aliansi-aliansi baru. Kebijakan-kebijakan agraria yang akan diambil pada masa kini seyogyanya memperhatikan relasi kuasa tersebut, sehingga pertanyaan ‘siapa mendapat apa’ harus kerap dikedepankan oleh para pegiat studi agraria dan para pengambil kebijakan.Kata kunci: relasi patronase, klientelisme, ketimpangan kelas, kekerasan 1965, perkebunan kolonial, Malang-Jawa Timur","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46078934","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Tekanan Populasi, Kepadatan Agraris, dan Ketersediaan Lahan pada Komunitas Petani 人口压力、农业密度和农民社区的土地可利用性
Pub Date : 2019-05-23 DOI: 10.31292/JB.V5I1.318
Dwi Wulan Pujiriyani, Endriatmo Soetarto, Dwi Andreas Santosa, I. Agusta
Abstract: Population density is a serious problem for the existence of the peasant community and its agricultural landscape. In this situation, deagrarianization becomes a necessity because the economies scale of farming are becoming smaller and not profitable for peasants. This paper aims to analyze the community's strategy in maintaining its agrarian landscape. Data for this study were obtained through community case study method. Live in strategy is done for 2.5 months to deepen understanding at the community. The results showed that the peasant community was actively defend not to get out from agriculture. Expansion by increasing land ownership and reducing population numbers are the two main strategies. This strategy allows the ratio of agrarian landscape and agrarian density not to make the younger generation lose the opportunity to own agricultural land. Optimism to increase ownership of agricultural land for the younger generation is done by buying agricultural land from those who are not interested in pursuing agriculture.Keywords: land ownership, agriculture, deagrarianization, community strategyIntisari: Kepadatan penduduk merupakan masalah serius bagi eksistensi komunitas petani dan bentang agrarianya. Dalam situasi serupa ini, deagrarianisasi menjadi sebuah keniscayaan karena skala ekonomi usaha tani menjadi semakin kecil dan tidak menguntungkan bagi petani. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunitas dalam mempertahankan bentang agrarianya. Data untuk penelitian ini diperoleh melalui metode studi kasus komunitas. Pendalaman di tingkat komunitas dilakukan dengan live in selama 2,5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas petani secara aktif berstrategi untuk tidak keluar dari pertanian. Ekspansi dengan menambah kepemilikan lahan dan mengurangi jumlah populasi merupakan dua strategi yang utama. Strategi ini memungkinkan rasio bentang agraria dan kepadatan agraris tidak membuat generasi yang lebih muda kehilangan kesempatan untuk memiliki lahan pertanian. Optimisme menambah kepemilikan lahan pertanian bagi generasi yang lebih muda dilakukan dengan cara membeli lahan pertanian dari mereka yang sudah tidak berminat menekuni pertanian.Kata Kunci: kepemilikan lahan, pertanian, deagrarianisasi, strategi komunitas
摘要:人口密度是农民社区及其农业景观存在的一个严重问题。在这种情况下,去农业化成为必要,因为农业的经济规模越来越小,对农民来说没有利润。本文旨在分析社区维护其农业景观的策略。本研究的数据是通过社区案例研究的方法获得的。入住策略为期2.5个月,以加深社区的理解。结果表明,农民群体积极防御,不退出农业。通过增加土地所有权和减少人口数量来扩张是两个主要战略。这一战略使农业景观和农业密度的比例不会使年轻一代失去拥有农业土地的机会。乐观地增加年轻一代对农业的所有权是通过从那些对农业不感兴趣的人那里购买农业用地来实现的。关键词:土地所有权,农业,去农业化,社区战略Intisari:人口密度是农民社区及其农业形式存在的一个严重问题。在类似的情况下,退化成为一种技能,因为农场的经济规模现在越来越小,对农民来说无利可图。它旨在分析社区保护其农业形态的策略。本研究的数据是通过研究社区案例的方法获得的。社区层面的深度是在2.5个月内完成的。研究表明,农民群体积极采取不离开农场的策略。通过增加土地所有权和减少人口来扩张是两个主要战略。这一策略使农作物的比例和农业密度不会使年轻一代失去拥有农田的机会。乐观主义通过从那些对农业不再感兴趣的人那里购买农田,增加了年轻一代对农田的所有权。关键词:土地所有权、农业、退化、社区战略
{"title":"Tekanan Populasi, Kepadatan Agraris, dan Ketersediaan Lahan pada Komunitas Petani","authors":"Dwi Wulan Pujiriyani, Endriatmo Soetarto, Dwi Andreas Santosa, I. Agusta","doi":"10.31292/JB.V5I1.318","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V5I1.318","url":null,"abstract":"Abstract: Population density is a serious problem for the existence of the peasant community and its agricultural landscape. In this situation, deagrarianization becomes a necessity because the economies scale of farming are becoming smaller and not profitable for peasants. This paper aims to analyze the community's strategy in maintaining its agrarian landscape. Data for this study were obtained through community case study method. Live in strategy is done for 2.5 months to deepen understanding at the community. The results showed that the peasant community was actively defend not to get out from agriculture. Expansion by increasing land ownership and reducing population numbers are the two main strategies. This strategy allows the ratio of agrarian landscape and agrarian density not to make the younger generation lose the opportunity to own agricultural land. Optimism to increase ownership of agricultural land for the younger generation is done by buying agricultural land from those who are not interested in pursuing agriculture.Keywords: land ownership, agriculture, deagrarianization, community strategyIntisari: Kepadatan penduduk merupakan masalah serius bagi eksistensi komunitas petani dan bentang agrarianya. Dalam situasi serupa ini, deagrarianisasi menjadi sebuah keniscayaan karena skala ekonomi usaha tani menjadi semakin kecil dan tidak menguntungkan bagi petani. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis strategi komunitas dalam mempertahankan bentang agrarianya. Data untuk penelitian ini diperoleh melalui metode studi kasus komunitas. Pendalaman di tingkat komunitas dilakukan dengan live in selama 2,5 bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas petani secara aktif berstrategi untuk tidak keluar dari pertanian. Ekspansi dengan menambah kepemilikan lahan dan mengurangi jumlah populasi merupakan dua strategi yang utama. Strategi ini memungkinkan rasio bentang agraria dan kepadatan agraris tidak membuat generasi yang lebih muda kehilangan kesempatan untuk memiliki lahan pertanian. Optimisme menambah kepemilikan lahan pertanian bagi generasi yang lebih muda dilakukan dengan cara membeli lahan pertanian dari mereka yang sudah tidak berminat menekuni pertanian.Kata Kunci: kepemilikan lahan, pertanian, deagrarianisasi, strategi komunitas","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42206592","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Optimalisasi Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap 影响平地系统土地登记成功的因素优化
Pub Date : 2019-01-05 DOI: 10.31292/JB.V4I2.278
Septina Marryanti, Yudha Purbawa
Abstract: The government continuously strives to carry out land registration in all Indonesianregions to ensure legal certainty. By the government initiatives, the completion of land registrationthroughout Indonesia is planned to be completed in 2024 through the Complete Systematic LandRegistration (PTSL) program. In its implementation, the number and speed of achievement ofregistered land parcels among Land Off ices are different. Based on this fact, it is very important toconduct a research on what factors that affect the achievement/realization of the Complete Systematic Land Registration (PTSL) signif icantly. The method that was used in this research was aquantitative approach, and the data was processed by using multiple regression tests to get thesignif icant simultaneously influential factors. The factors that had a signif icant effect simultaneously are : the number of human resources involved in PTSL, the number of juridical data collectors that are involved, the number of computers used in PTSL, the number of available theodolite,the number of available GPS, and less than 3%-slope of the area. Optimization of these factors canbe done by optimizing the human resources involved in the PTSL team through participatory mapping, computer support tools, the use of measuring instruments in various slopes, and strengthening PTSL perceptions and innovations Intisari: Pemerintah secara terus menerus berusaha melaksanakan pendaftaran tanah di seluruhwilayah negara Indonesia untuk menjamin kepastian hukum. Atas prakarsa pemerintah, penyelesaianpendaftaran tanah di seluruh Indonesia direncanakan akan selesai pada tahun 2024 melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dalam pelaksanaannya, jumlah dan kecepatancapaian bidang terdaftar antara satu Kantor Pertanahan dengan kantor lainnya berbeda. Berdasarkanuraian tersebut, sangat penting untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor–faktor apasaja yang berpengaruh secara signifikan terhadap capaian/realisasi PTSL. Metode yang digunakanadalah pendekatan kuantitatif dan data diolah dengan menggunakan uji regresi berganda untukmendapatkan faktor yang signifikan berpengaruh secara bersamaan/simultan. Faktor-faktor yangberpengaruh signif ikan secara simultan terhadap pelaksanaan PTSL adalah: jumlah SDM yangdilibatkan dalam Tim PTSL, jumlah petugas pengumpul data yuridis, jumlah komputer, jumlah alatukur teodholit, jumlah alat ukur GPS, dan kemiringan wilayah kurang dari 3%. Optimalisasi faktorfaktor tersebut dapat dilakukan dengan optimalisasi sumberdaya manusia yang terlibat tim PTSLmelalui pemetaan partisipatif, alat penunjang komputer, penggunaan alat ukur dalam berbagaikemiringan lereng, dan penguatan persepsi dan inovasi PTSL
摘要:政府不断努力在所有印尼地区进行土地登记,以确保法律确定性。根据政府的倡议,印度尼西亚各地的土地登记计划于2024年通过完整的系统土地登记(PTSL)计划完成。在实施过程中,各土地分公司之间已登记地块的数量和实现速度各不相同。基于这一事实,研究哪些因素对完全系统土地登记(PTSL)的实现有重要影响是非常重要的。本研究采用的方法是定量方法,通过多元回归检验对数据进行处理,得出影响因素的显著性。同时产生显著影响的因素是:参与PTSL的人力资源数量、参与的合法数据采集者数量、PTSL使用的计算机数量、可用经纬仪数量、可用GPS数量以及该区域小于3%的坡度。这些因素的优化可以通过参与式测绘、计算机支持工具、在各种斜坡中使用测量仪器、,-以及加强对PTSL的认识和创新Intisari:政府不断尝试在整个印度尼西亚实施土地登记,以确保法律确定性。根据政府从业者的说法,印度尼西亚各地的土地登记结算计划于2024年通过系统规划土地登记计划(PTSL)完成。在实施过程中,一个土地办公室和另一个土地办事处之间记录的实地访问次数和速度不同。基于这一分析,开展研究以确定对创伤后应激障碍的实现有重大影响的任何因素是非常重要的。所使用的方法是一种定量方法,使用双回归测试获得数据,以获得同时/同时影响的重要因素。同时影响PTSL实施的重要因素包括:PTSL团队中涉及的SDM数量、合法数据收集器数量、计算机数量、经纬仪数量、GPS测量仪器数量以及该地区的邻近度低于3%。该因素的优化可以通过参与式绘图、计算机上传器、不同程度地使用测量工具以及加载PTSL的感知和创新来优化PTSL团队所涉及的人力资源来实现
{"title":"Optimalisasi Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap","authors":"Septina Marryanti, Yudha Purbawa","doi":"10.31292/JB.V4I2.278","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V4I2.278","url":null,"abstract":"Abstract: The government continuously strives to carry out land registration in all Indonesianregions to ensure legal certainty. By the government initiatives, the completion of land registrationthroughout Indonesia is planned to be completed in 2024 through the Complete Systematic LandRegistration (PTSL) program. In its implementation, the number and speed of achievement ofregistered land parcels among Land Off ices are different. Based on this fact, it is very important toconduct a research on what factors that affect the achievement/realization of the Complete Systematic Land Registration (PTSL) signif icantly. The method that was used in this research was aquantitative approach, and the data was processed by using multiple regression tests to get thesignif icant simultaneously influential factors. The factors that had a signif icant effect simultaneously are : the number of human resources involved in PTSL, the number of juridical data collectors that are involved, the number of computers used in PTSL, the number of available theodolite,the number of available GPS, and less than 3%-slope of the area. Optimization of these factors canbe done by optimizing the human resources involved in the PTSL team through participatory mapping, computer support tools, the use of measuring instruments in various slopes, and strengthening PTSL perceptions and innovations Intisari: Pemerintah secara terus menerus berusaha melaksanakan pendaftaran tanah di seluruhwilayah negara Indonesia untuk menjamin kepastian hukum. Atas prakarsa pemerintah, penyelesaianpendaftaran tanah di seluruh Indonesia direncanakan akan selesai pada tahun 2024 melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Dalam pelaksanaannya, jumlah dan kecepatancapaian bidang terdaftar antara satu Kantor Pertanahan dengan kantor lainnya berbeda. Berdasarkanuraian tersebut, sangat penting untuk dilakukan penelitian untuk mengetahui faktor–faktor apasaja yang berpengaruh secara signifikan terhadap capaian/realisasi PTSL. Metode yang digunakanadalah pendekatan kuantitatif dan data diolah dengan menggunakan uji regresi berganda untukmendapatkan faktor yang signifikan berpengaruh secara bersamaan/simultan. Faktor-faktor yangberpengaruh signif ikan secara simultan terhadap pelaksanaan PTSL adalah: jumlah SDM yangdilibatkan dalam Tim PTSL, jumlah petugas pengumpul data yuridis, jumlah komputer, jumlah alatukur teodholit, jumlah alat ukur GPS, dan kemiringan wilayah kurang dari 3%. Optimalisasi faktorfaktor tersebut dapat dilakukan dengan optimalisasi sumberdaya manusia yang terlibat tim PTSLmelalui pemetaan partisipatif, alat penunjang komputer, penggunaan alat ukur dalam berbagaikemiringan lereng, dan penguatan persepsi dan inovasi PTSL","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43630108","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 13
REKONSTRUKSI BATAS BIDANG TANAH MENGGUNAKAN JARINGAN REFERENSI SATELIT PERTANAHAN 年度背景建设成就网络参考
Pub Date : 2018-10-16 DOI: 10.31292/jb.v1i1.45
Kariyono Kariyono, E. Wahyono, Tanjung Nugroho
Abstract: ORS is a GNSS station operating continuously for 24 hours. It is also used as a reference for determining a, both asa real time and as post-processing. Cors in BPN RI is known as Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RI has notyet optimized the use JRSP to reconstruct parcel boundaries. The research is aimed at examine the JRSP in reconstructingparcel boundaries. The analysis on lateral displacement tolerance and the difference on the area of parcles was based ontechnical guidance of PMNA/KBPN No. 3 of 1997 and the t test using the level of significance of ( )=5%. The resultswere:1)The reconstruction of parcels using JSRP can be done by firstly implementing the coordinate transfer and the mostaccurate Helmert coordinate transfer method using a posteriori variance of ( ) = 1.143020313; 2) The lateral transformationand the difference on parcel areas using JRSP suited the tolerance and the result of the t test did not show anysignificance level of ( ) = 5% .Keywords: reconstruction, parcel boundaries, JRSPAbstrak: CORS merupakan stasiun GNSS yang beroperasi secara kontinyu selama 24 jam sebagai acuan penentuan posisi, baiksecara real time maupun post-processing. CORS di BPN RI dikenal sebagai Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RIbelum mengoptimalkan pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP. Tujuan dalam penelitian ini adalahuntuk menguji JRSP dalam pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah. Analisis terhadap toleransi pergeseran lateral danperbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP berdasarkan Juknis PMNA/KBPN No 3tahun 1997 dan uji t dengan taraf signifikansi ( )=5%. Hasil penelitian ini adalah : 1)Rekonstruksi batas bidang tanah tanahmenggunakan JRSP dapat di laksanakan dengan terlebih dahulu melaksanakan transformasi koordinat dan metode transformasikoordinat yang paling teliti adalah metode Helmert dengan varian posteriori ( ) = 1.143020313; 2)Pergeseran lateral danperbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP memenuhi syarat toleransi dan dari uji tdengan taraf signifikansi ( ) = 5% tidak terdapat perbedaan yang signifikan.Kata Kunci: Rekonstruksi, Batas Bidang Tanah , JRSP
摘要:ORS是一个24小时连续运行的全球导航卫星系统站。它还被用作确定a的参考,无论是实时还是后处理。BPN RI中的Cors被称为地球卫星参考网络(JRSP)。BPN RI尚未优化使用JRSP重建地块边界。本研究旨在检验JRSP在地块边界重建中的作用。根据1997年PMNA/KBPN第3号的技术指导和t检验(显著性水平为()=5%),对横向位移公差和斑块面积差异进行了分析。结果表明:1)使用JSRP重建地块可以通过首先实现坐标转移和最精确的Helmert坐标转移方法来完成,后验方差为()=1.1433020313;2) 使用JRSP的横向转换和地块面积差异符合公差,t检验的结果没有显示出()=5%的任何显著性水平。关键词:重建、地块边界、JRSPAobstructure:CORS是一个GNSS站,作为位置确定单元连续运行24小时,无论是实时还是后处理。BPN RI中的CORS被称为地球卫星参考网络(JRSP)。BPN RI尚未优化使用JRSP进行陆地边界重建的实施。本研究的目的是测试JRSP在陆地边界重建实施中的作用。基于PMNA/KBPN技术第3号(1997年)和显著性()=5%的t检验,使用JRSP进行陆地边界重建,分析了陆地面积的横向偏移公差和宽差异。本研究的结果是:1)JRSP的土地利用边界重建可以首先通过进行坐标变换来进行,最详细的坐标变换方法是后验变量()=1.1433020313的Helmert方法2) 使用JRSP重建陆地边界所产生的横向偏移和陆地面积的巨大差异符合公差条件,而在显著水平()=5%时的ttest没有显著差异。关键词:重建,景观限制,JRSP
{"title":"REKONSTRUKSI BATAS BIDANG TANAH MENGGUNAKAN JARINGAN REFERENSI SATELIT PERTANAHAN","authors":"Kariyono Kariyono, E. Wahyono, Tanjung Nugroho","doi":"10.31292/jb.v1i1.45","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/jb.v1i1.45","url":null,"abstract":"Abstract: ORS is a GNSS station operating continuously for 24 hours. It is also used as a reference for determining a, both asa real time and as post-processing. Cors in BPN RI is known as Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RI has notyet optimized the use JRSP to reconstruct parcel boundaries. The research is aimed at examine the JRSP in reconstructingparcel boundaries. The analysis on lateral displacement tolerance and the difference on the area of parcles was based ontechnical guidance of PMNA/KBPN No. 3 of 1997 and the t test using the level of significance of ( )=5%. The resultswere:1)The reconstruction of parcels using JSRP can be done by firstly implementing the coordinate transfer and the mostaccurate Helmert coordinate transfer method using a posteriori variance of ( ) = 1.143020313; 2) The lateral transformationand the difference on parcel areas using JRSP suited the tolerance and the result of the t test did not show anysignificance level of ( ) = 5% .Keywords: reconstruction, parcel boundaries, JRSPAbstrak: CORS merupakan stasiun GNSS yang beroperasi secara kontinyu selama 24 jam sebagai acuan penentuan posisi, baiksecara real time maupun post-processing. CORS di BPN RI dikenal sebagai Jaringan Referensi Satelit Pertanahan (JRSP). BPN RIbelum mengoptimalkan pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP. Tujuan dalam penelitian ini adalahuntuk menguji JRSP dalam pelaksanaan rekonstruksi batas bidang tanah. Analisis terhadap toleransi pergeseran lateral danperbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP berdasarkan Juknis PMNA/KBPN No 3tahun 1997 dan uji t dengan taraf signifikansi ( )=5%. Hasil penelitian ini adalah : 1)Rekonstruksi batas bidang tanah tanahmenggunakan JRSP dapat di laksanakan dengan terlebih dahulu melaksanakan transformasi koordinat dan metode transformasikoordinat yang paling teliti adalah metode Helmert dengan varian posteriori ( ) = 1.143020313; 2)Pergeseran lateral danperbedaan luas bidang tanah hasil rekonstruksi batas bidang tanah menggunakan JRSP memenuhi syarat toleransi dan dari uji tdengan taraf signifikansi ( ) = 5% tidak terdapat perbedaan yang signifikan.Kata Kunci: Rekonstruksi, Batas Bidang Tanah , JRSP","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-10-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49438661","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Sejarah dan Revitalisasi Perjuangan Pertanian Nahdlatul Ulama Melawan Ketidakadilan Agraria 历史与振兴
Pub Date : 2018-08-19 DOI: 10.31292/JB.V3I2.121
Ahmad Nashih Luthfi
Abstract: Historiographically, there is false understanding that the 1960’s landreform in Indonesia was only supported by communism party, and religion-based parties were on the opposite sides, ideologically and sociologically. This article contradicts the simplification of the understanding of the history by pointed out that Nahdlatul Ulama supported the policy of land reform. The support was within the framework of the creation of justice, as well as the understanding that private land ownership is respected in Islam, as part of the goal in enforcing syari’at: to keep the possessions of the umat (hifdhul maal). Not only on the implementation, Pertanu also defend and fight for the peasants when they were expelled, and their lands were taken over (counter-landreform) post 1965. Based on the archived of ANRI and local military documents, this article record the institutional history of Pertanu and its struggle to defent the peasants after 1965, and the dynamic of the implementation of land reform and its backflow in Banyuwangi, East Java. The description of historical experiences of this peasant organization is equipped by contextual reflection and its revitalization on current era when facing contemporary agrarian issues. Intisari: Secara historiografis berkembang pemahaman yang keliru bahwa landreform era 1960-an di Indonesia hanya didukung oleh partai berpaham komunisme. Sedangkan partai berbasiskan agama, berada pada pihak yang berseberangan, baik secara ideologis maupun sosiologis. Artikel ini membantah simplifikasi pemahaman sejarah tersebut dengan menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama mendukung kebijakan landreform. Dukungan itu dalam kerangka penciptaan keadilan sekaligus pemahaman bahwa kepemilikan tanah pribadi dihormati di dalam Islam, sebab merupakan bagian dari tujuan penegakan syari’at: menjaga harta benda umat (hifdhul maal). Tidak hanya pada tahap pelaksanaan, Pertanu bahkan juga membela dan memperjuangkan kaum tani tatkala mereka diusir dan diambil-alih tanahnya kembali (counter-landreform) pasca 1965. Berdasarkan arsip dari ANRI dan dokumen militer daerah, artikel ini merekam sejarah kelembagaan Pertanu dan perjuangannya dalam membela kaum tani pasca 1965, serta dinamika pelaksanaan landreform dan arus baliknya yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Uraian pengalaman sejarah perjalanan organisasi tani ini dilengkapi dengan refleksi kontekstualitasi dan revitalisasinya pada era saat ini tetkala berhadapan dengan masalah-masalah agraria kontemporer.
[摘要]从史学角度看,有一种错误的认识,认为印尼20世纪60年代的土地改革只得到共产党的支持,而宗教政党在意识形态和社会学上处于对立状态。本文通过指出Nahdlatul Ulama支持土地改革政策,反驳了对历史认识的简单化。这种支持是在创造正义的框架内,以及在伊斯兰教中尊重私人土地所有权的理解,作为执行伊斯兰教法目标的一部分:保留umat (hifdhul maal)的财产。不仅在执行上,Pertanu在农民被驱逐时也捍卫和争取农民,他们的土地在1965年后被接管(反土地改革)。本文以ANRI的档案资料和当地的军事文献为基础,记录了Pertanu的制度历史和1965年后的农民保护斗争,以及在东爪哇Banyuwangi实施土地改革的动态和倒退。对这一农民组织历史经验的描述,在面对当代的农业问题时,具有语境反思和对当前时代的振兴。印尼语:Secara history grafis berkembang pemahaman yang keliru bahwa土地改革时代1960- and di Indonesia hanya didukung oleh partai berpaham komisme。Sedangkan partai berbasiskan agama, berada padhak yang berseberangan, baik secara ideology maupun physiology。Artikel ini membantah简化了kasi pemahaman sejarah tersebut dengan menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama mendukung kebijakan土地改革。Dukungan itu dalam kerangka penciptaan keadilan keadilan sekaligus pemahaman bahwa kepemilikan tanah pribadi dihormati di dalam Islam, sebab merupakan bagian dari tujuan penegakan syari 'at: menjaga harta benda umat (hifdhul maal)。反土地改革,Pertanu bahkan juga membela dan memperjuangkan kaum tani tatkala mereka diusir dan diambili -alih tanahnya kembali, pasca 1965。在1965年,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上,在土地改革上。印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织:印尼农业发展组织
{"title":"Sejarah dan Revitalisasi Perjuangan Pertanian Nahdlatul Ulama Melawan Ketidakadilan Agraria","authors":"Ahmad Nashih Luthfi","doi":"10.31292/JB.V3I2.121","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V3I2.121","url":null,"abstract":"Abstract: Historiographically, there is false understanding that the 1960’s landreform in Indonesia was only supported by communism party, and religion-based parties were on the opposite sides, ideologically and sociologically. This article contradicts the simplification of the understanding of the history by pointed out that Nahdlatul Ulama supported the policy of land reform. The support was within the framework of the creation of justice, as well as the understanding that private land ownership is respected in Islam, as part of the goal in enforcing syari’at: to keep the possessions of the umat (hifdhul maal). Not only on the implementation, Pertanu also defend and fight for the peasants when they were expelled, and their lands were taken over (counter-landreform) post 1965. Based on the archived of ANRI and local military documents, this article record the institutional history of Pertanu and its struggle to defent the peasants after 1965, and the dynamic of the implementation of land reform and its backflow in Banyuwangi, East Java. The description of historical experiences of this peasant organization is equipped by contextual reflection and its revitalization on current era when facing contemporary agrarian issues. Intisari: Secara historiografis berkembang pemahaman yang keliru bahwa landreform era 1960-an di Indonesia hanya didukung oleh partai berpaham komunisme. Sedangkan partai berbasiskan agama, berada pada pihak yang berseberangan, baik secara ideologis maupun sosiologis. Artikel ini membantah simplifikasi pemahaman sejarah tersebut dengan menunjukkan bahwa Nahdlatul Ulama mendukung kebijakan landreform. Dukungan itu dalam kerangka penciptaan keadilan sekaligus pemahaman bahwa kepemilikan tanah pribadi dihormati di dalam Islam, sebab merupakan bagian dari tujuan penegakan syari’at: menjaga harta benda umat (hifdhul maal). Tidak hanya pada tahap pelaksanaan, Pertanu bahkan juga membela dan memperjuangkan kaum tani tatkala mereka diusir dan diambil-alih tanahnya kembali (counter-landreform) pasca 1965. Berdasarkan arsip dari ANRI dan dokumen militer daerah, artikel ini merekam sejarah kelembagaan Pertanu dan perjuangannya dalam membela kaum tani pasca 1965, serta dinamika pelaksanaan landreform dan arus baliknya yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur. Uraian pengalaman sejarah perjalanan organisasi tani ini dilengkapi dengan refleksi kontekstualitasi dan revitalisasinya pada era saat ini tetkala berhadapan dengan masalah-masalah agraria kontemporer.","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48211016","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Pengurangan Resiko Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Pemetaan HGU dan Pengendalian Pertanahan (Studi Kasus Provinsi Riau) 通过HGU测绘和土地控制(廖内省个案研究)减少森林火灾和土地火灾的风险
Pub Date : 2018-08-19 DOI: 10.31292/JB.V3I2.127
Westi Utami, Arga Yugan Ndaru, A. Widyastuti, I. M. A. Swardiana
Abstract:  Oil palm plantation expansion through inappropriate land clearing usually trigger forest fire and peat land fire in Riau Province. The purpose of this paper is to find the method to reduce disaster risk through preventive activities, conducted by mapping the distribution of Cultivation Right, and was overlaid with the map of disaster risk and agrarian control through location permit and control of spatial planning. The method used to produce disaster-prone area map was quantitative scoring and weighting, using Composite Mapping Analysis (CMA) method based on the relationship between factors with the percentage of fire spot (hotspot). The results show that from the distribution of cultivation right based on the level of vulnerability in Riau Province, there are 45 location of cultivation right lies along very high-risk area of forest fire with the total area of 95.260,7 hectares (10,4%); most of the area, counted for 70,4% with the area of 647.140,3 hectares covering 143 Cultivation Right location, located on the vulnerable area of forest fire; while 19,2% of the total cultivation right area are in less vulnerable area, spreading over 25 Cultivation Right location. Intisari: Ekspansi perkebunan sawit melalui land clearing yang tidak tepat seringkali memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau.  Pengurangan resiko bencana melalui kegiatan preventif yaitu penyusunan peta sebaran HGU dioverlaykan dengan peta tingkat kerawanan bencana serta pengendalian pertanahan melalui ijin lokasi dan pengendalian melalui RTRW merupakan tujuan dari tulisan ini. Metode yang digunakan untuk menyusun peta kerawanan bencana adalah scoring dan pembobotan dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Composite Mapping Analysis (CMA) berdasarkan hubungan setiap faktor terhadap persentase titik api (hotspot). Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sebaran HGU berdasarkan tingkat kerawanan di Provinsi Riau sebanyak 45 lokasi HGU berada pada daerah sangat rawan bencana kebakaran dengan total luasan 95.260,7 ha (10,4%);  sebagian besar yaitu 70,4%  dengan luasan 647.160,3 ha dengan sebaran sebanyak 143 HGU berada pada kawasan ancaman rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan; sementara 19,2% dari total luasan HGU berada pada kategori kurang rawan yang tersebar pada 25 HGU. 
摘要:在廖内省,通过不适当的土地清理扩大油棕种植园通常会引发森林火灾和泥炭地火灾。本文的目的是通过绘制种植权分布图,并通过位置许可和空间规划控制,与灾害风险和土地控制图叠加,找到通过预防活动降低灾害风险的方法。灾害多发区地图的绘制方法是定量评分和加权,采用基于因素与火点(热点)百分比关系的综合映射分析(CMA)方法。结果表明,从廖内省基于脆弱性水平的种植权分布来看,有45个种植权位置位于森林火灾高危区,总面积为95.260,7公顷(10.4%);大部分面积,占70.4%,面积647.140,3公顷,覆盖143个种植权位置,位于森林火灾易发区;而种植权总面积的19.2%位于弱势地区,分布在25个种植权位置。[联合国教科文组织]Intisari:通过不适当的土地清理扩大锯木农业经常引发廖内省的森林火灾和赌博。[UNK]通过预防活动降低灾害风险,即设计HGU电子表格,通过RTRW的位置和控制许可证对农业的灾害管理和控制进行地图级别监控,这是本文的目的。用于设计灾害亲属地图的方法是根据每个因素与热点百分比的关系,使用综合映射分析(CMA)方法进行定量评分和分解。分析表明,根据廖内省亲属的水平,在重型货车的传播中,45个重型货车地点位于高度随机的火灾区域,总面积为95260.7公顷(10.4%);其中70.4%,宽度647.160.3公顷,分布面积143 HGU,属于对森林和景观构成自然灾害威胁的地区;而总HGU面积的19.2%属于分布到25个HGU的不太随机的类别。
{"title":"Pengurangan Resiko Kebakaran Hutan dan Lahan Melalui Pemetaan HGU dan Pengendalian Pertanahan (Studi Kasus Provinsi Riau)","authors":"Westi Utami, Arga Yugan Ndaru, A. Widyastuti, I. M. A. Swardiana","doi":"10.31292/JB.V3I2.127","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V3I2.127","url":null,"abstract":"Abstract:  Oil palm plantation expansion through inappropriate land clearing usually trigger forest fire and peat land fire in Riau Province. The purpose of this paper is to find the method to reduce disaster risk through preventive activities, conducted by mapping the distribution of Cultivation Right, and was overlaid with the map of disaster risk and agrarian control through location permit and control of spatial planning. The method used to produce disaster-prone area map was quantitative scoring and weighting, using Composite Mapping Analysis (CMA) method based on the relationship between factors with the percentage of fire spot (hotspot). The results show that from the distribution of cultivation right based on the level of vulnerability in Riau Province, there are 45 location of cultivation right lies along very high-risk area of forest fire with the total area of 95.260,7 hectares (10,4%); most of the area, counted for 70,4% with the area of 647.140,3 hectares covering 143 Cultivation Right location, located on the vulnerable area of forest fire; while 19,2% of the total cultivation right area are in less vulnerable area, spreading over 25 Cultivation Right location. Intisari: Ekspansi perkebunan sawit melalui land clearing yang tidak tepat seringkali memicu terjadinya kebakaran hutan dan lahan gambut di Provinsi Riau.  Pengurangan resiko bencana melalui kegiatan preventif yaitu penyusunan peta sebaran HGU dioverlaykan dengan peta tingkat kerawanan bencana serta pengendalian pertanahan melalui ijin lokasi dan pengendalian melalui RTRW merupakan tujuan dari tulisan ini. Metode yang digunakan untuk menyusun peta kerawanan bencana adalah scoring dan pembobotan dilakukan secara kuantitatif menggunakan metode Composite Mapping Analysis (CMA) berdasarkan hubungan setiap faktor terhadap persentase titik api (hotspot). Hasil analisis menunjukkan bahwa dari sebaran HGU berdasarkan tingkat kerawanan di Provinsi Riau sebanyak 45 lokasi HGU berada pada daerah sangat rawan bencana kebakaran dengan total luasan 95.260,7 ha (10,4%);  sebagian besar yaitu 70,4%  dengan luasan 647.160,3 ha dengan sebaran sebanyak 143 HGU berada pada kawasan ancaman rawan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan; sementara 19,2% dari total luasan HGU berada pada kategori kurang rawan yang tersebar pada 25 HGU. ","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48189653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Bentuk Pengelolaan Hutan Nagari Sungai Buluh Kabupaten Padang Pariaman 森林管理形式议会中的鲜花扫描
Pub Date : 2018-08-19 DOI: 10.31292/JB.V3I2.129
Syofia Agustini, A. H. Dharmawan, Eka Intan Kumala Putri
Abstract: Based on Minister of Environment and Forests No. P.83 About Social Forestry, which is “to reduce poverty, unemployment and inequality management/utilization of forest areas, it is necessary to establish Social Forestry activities through efforts to provide legal access for local communities with the goal to achieve social welfare and forest resources”. Forests not only provide the advantage of conservation for the environment, but also provide economic benefits for local communities. Not only wood, fruits and honey, other forest products can also be utilized. This research was conducted in Hutan Nagari Sungai Buluh, Padang Pariaman District, West Sumatra Province. The purpose of this research is to understand the management of Hutan Nagari Sungai Buluh. The method used was a combination of quantitative and qualitative approach using indepth interviews and literature studies. The results showed that the existence of Hutan Nagari Sungai Buluh provides benefits for the surrounding community living near the forest, economically, environmentally and sustainability of the forest. However, the future of Hutan Nagari Sungai still has challenge on its management. Center for community forest management (Lembaga Pengelola Hutan Nagari) should be able to involve community in planning process for the benefit of the community. Moreover, community education should be improved, since it has relationship with human resource to manage the forest. Intisari:Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.83 tentang Perhutanan Sosial yaitu “untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pengelolaan/ pemanfaatan kawasan hutan, maka diperlukan kegiatan Perhutanan Sosial melalui upaya pemberian akses legal kepada masyarakat setempat yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat dan sumberdaya hutan. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Nagari Sungai Buluh, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan Hutan Nagari Sungai Buluh. Metode yang digunakan adalah kombinasi dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya Hutan Nagari Sungai Buluh telah memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal sekitar hutan baik secara ekonomi maupun secara lingkungan dan keberlanjutan dari hutan tersebut. Walaupun demikian, untuk kedepannya Hutan Nagari Sungai Buluh ini tetap memiliki tantangan dalam pengelolaanya. LPHN harus bisa mengikutsertakan masyarakat dalam hal melakukan perencanaan yang diterapkan untuk kepentingan masyarakat. Selain itu, juga perlu ditingkatkan pendidikan masyarakat karena ini berhubungan dengan sumberdaya manusia yang akan mengelola hutan tersebut. 
摘要:根据环境和森林部长关于社会林业的第P.83号文件,该文件“为了减少贫困、失业和森林地区不平等的管理/利用,有必要通过努力为当地社区提供合法途径来开展社会林业活动,以实现社会福利和森林资源”。森林不仅为环境保护提供了优势,还为当地社区提供了经济利益。不仅木材、水果和蜂蜜,其他森林产品也可以利用。这项研究是在西苏门答腊省巴东Pariaman区的Hutan Nagari河Buluh进行的。本研究的目的是为了了解胡坦那加里Sungai Buluh的管理。所采用的方法是采用深入访谈和文献研究的定量和定性相结合的方法。结果表明,Hutan Nagari Sungai Buluh的存在为居住在森林附近的周围社区、经济、环境和森林的可持续性带来了好处。然而,湖滩长日阳光的未来仍然面临着管理上的挑战。社区森林管理中心(Lembaga Pengelola Hutan Nagari)应能够让社区参与规划过程,以造福社区。此外,由于社区教育与森林管理的人力资源有关,因此应该改进社区教育。〔UNK〕Intisari:根据环境和林业部长RI No。P.83关于社会林业“为了减少贫困、失业和森林地区管理/开发的不平衡,有必要通过努力为当地社区提供合法的机会来参与社会林业,这些社区的目的是为了公众和森林资源的福利。想办法管理那加里河森林。采用的方法是定量和定性相结合的方法,采用深入访谈和文献研究。研究表明,Nagari河森林使生活在森林周围的人们在经济和环境上以及森林建成后受益。然而,Nagari河森林的管理仍然面临挑战。LPHN必须能够让公众参与到为公众利益所必需的规划中。此外,公共教育需要加强,因为它涉及到管理森林的人力资源。
{"title":"Bentuk Pengelolaan Hutan Nagari Sungai Buluh Kabupaten Padang Pariaman","authors":"Syofia Agustini, A. H. Dharmawan, Eka Intan Kumala Putri","doi":"10.31292/JB.V3I2.129","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V3I2.129","url":null,"abstract":"Abstract: Based on Minister of Environment and Forests No. P.83 About Social Forestry, which is “to reduce poverty, unemployment and inequality management/utilization of forest areas, it is necessary to establish Social Forestry activities through efforts to provide legal access for local communities with the goal to achieve social welfare and forest resources”. Forests not only provide the advantage of conservation for the environment, but also provide economic benefits for local communities. Not only wood, fruits and honey, other forest products can also be utilized. This research was conducted in Hutan Nagari Sungai Buluh, Padang Pariaman District, West Sumatra Province. The purpose of this research is to understand the management of Hutan Nagari Sungai Buluh. The method used was a combination of quantitative and qualitative approach using indepth interviews and literature studies. The results showed that the existence of Hutan Nagari Sungai Buluh provides benefits for the surrounding community living near the forest, economically, environmentally and sustainability of the forest. However, the future of Hutan Nagari Sungai still has challenge on its management. Center for community forest management (Lembaga Pengelola Hutan Nagari) should be able to involve community in planning process for the benefit of the community. Moreover, community education should be improved, since it has relationship with human resource to manage the forest. Intisari:Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No. P.83 tentang Perhutanan Sosial yaitu “untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan pengelolaan/ pemanfaatan kawasan hutan, maka diperlukan kegiatan Perhutanan Sosial melalui upaya pemberian akses legal kepada masyarakat setempat yang tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat dan sumberdaya hutan. Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Nagari Sungai Buluh, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk pengelolaan Hutan Nagari Sungai Buluh. Metode yang digunakan adalah kombinasi dari pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan adanya Hutan Nagari Sungai Buluh telah memberikan manfaat bagi masyarakat yang tinggal sekitar hutan baik secara ekonomi maupun secara lingkungan dan keberlanjutan dari hutan tersebut. Walaupun demikian, untuk kedepannya Hutan Nagari Sungai Buluh ini tetap memiliki tantangan dalam pengelolaanya. LPHN harus bisa mengikutsertakan masyarakat dalam hal melakukan perencanaan yang diterapkan untuk kepentingan masyarakat. Selain itu, juga perlu ditingkatkan pendidikan masyarakat karena ini berhubungan dengan sumberdaya manusia yang akan mengelola hutan tersebut. ","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44396894","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Implementasi Regulasi Tentang Surveyor Kadaster Berlisensi dalam Percepatan Pendaftaran Tanah di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara 苏门答腊省北部土地区域办事处土地登记速度许可的Kamaster调查条例的实施
Pub Date : 2018-08-19 DOI: 10.31292/JB.V3I2.125
E. Wahyono
Abstract:  This research aim to understand the implementation of the regulation of licensed cadaster surveyor in The Regional Office of National Land Agency of the North Sumatera Province on the acceleration of land registration. The research using qualitative method by describing the results of observation, interview and data of the implementation of accelerated land registration, specifically on the collectors of physical data (PULDASIK – Pengumpul Data Fisik) of the licensed cadastral surveyor, referring to the Regulation of The Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of National Land Agency Republic of Indonesia Nr. 33 year 2016 and the Regulation of The Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of National Land Agency Nr. 11 year 2017. The results show that: the implementation of the regulation of Licensed Cadastral Surveyor has not been fully implemented, caused by the limitation of:  the number of KJSKB and SKB;  ASK graduated from D1 PPK-STPN prefer to do apprenticeship so they did not interested in joining KJSKB, and the limitation of financial capability of the KJSKB/SKB. The implementation of the regulation of Licensed Cadastral Surveyor also inhibited by the requirements mentioned on the regulation itself. Moreover, the competency and quality of the SKB is noticed as above the standard, and have unprofessional work ethic. It is recommended to increase the acceptance of Licensed Cadastral Surveyor, and those who already passed the test should forming KJSKB and improve their professionalism by acquiring certificate of competence when they follow the examination to obtain the license. Intisari: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi regulasi tentang Surveyor Kadaster Berlisensi di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam percepatan pendaftaran tanah. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan dideskriptifkan berdasarkan pengamatan, interview, dan data pelaksanaan percepatan pendaftaran tanah khusus pengumpul data fisik (PULDASIK) Surveyor Kadaster Berlisensi dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia  Nomor 33 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017. Diperoleh hasil bahwa implementasi regulasi tentang Surveyor Kadaster Berlisensi belum dijalankan sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah KJSKB dan SKB, ASK lulusan D1 PPK-STPN lebih menyukai magang sehingga tidak mau bergabung dengan KJSKB dan keterbatasan modal keuangan yang dimiliki KJSKB/SKB. Pelaksanakan regulasi Surveyor Kadaster Berlisensi juga terhambat oleh persyaratan yang ada di dalam regulasi Surveyor Kadaster Berlisensi, kualitas kompetensi SKB rendah, serta sikap kerja tidak profesional. Maka untuk itu direkomendasikan meningkatkan jumlah penerimaan Surveyor Kadaster Berlisensi dan yang telah lulus ujian lisensi untuk s
摘要:本研究旨在了解北苏门答腊省国家土地管理局地区办公室执照地籍测量员关于加快土地登记的规定的实施情况。该研究采用定性方法,通过描述加速土地登记实施的观察、访谈和数据结果,特别是对持照地籍测量员的物理数据(PULDASIK–Pengumpul data Fisik)的采集者,-指2016年第33号印度尼西亚土地和空间规划部长/国家土地局局长条例和2017年第11号土地和空间计划部长/国家国土局局长条例。结果表明:《持照地籍测量师管理办法》的实施还没有完全落实,原因是:[UNK]ASK毕业于D1 PPK-STPN,更喜欢学徒制,因此他们对加入KJSKB不感兴趣,以及KJSKB/SKB的财务能力有限。许可地籍测量师条例的实施也受到条例本身所述要求的限制。此外,SKB的能力和质量被认为是高于标准的,并且具有不专业的职业道德。建议增加对持照地籍测量师的接受度,已经通过考试的人员应组成KJSKB,并在通过考试获得许可证时通过获得能力证书来提高专业水平。Intisari:本研究旨在了解北苏门答腊省国家农业局在加快土地登记过程中关于许可Kadaster调查的规定的执行情况。研究方法采用定性方法,-以及关于加速土地登记的特殊实物数据采集器(PULDASIC)Kadaster调查的实施数据,该调查获得了印度尼西亚共和国农业和农村部长/国家农业负责人2016年第33号和印度尼西亚共和国农业和农村部长和国家农业负责人为2017年第11号的许可。得出的结论是,关于许可的Kaaster调查的法规的实施尚未完全实施。这是因为KJSKB和SKB的数量有限,ASK的D1 PPK-STPN毕业生更喜欢实习,所以他们不想加入KJSKB,以及KJSKB/SKB拥有的财务资本限制。被许可方Kamaster调查法规中包含的条件、SKB能力低下和不专业的工作行为也阻碍了被许可方的Kamaster调查的实施。因此,建议增加已通过执照考试的持证Kaaster测量师的数量,立即组建KJSKB,并通过在执照考试时补充能力证书来提高持证Kaasteer测量师的专业水平。
{"title":"Implementasi Regulasi Tentang Surveyor Kadaster Berlisensi dalam Percepatan Pendaftaran Tanah di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Provinsi Sumatera Utara","authors":"E. Wahyono","doi":"10.31292/JB.V3I2.125","DOIUrl":"https://doi.org/10.31292/JB.V3I2.125","url":null,"abstract":"Abstract:  This research aim to understand the implementation of the regulation of licensed cadaster surveyor in The Regional Office of National Land Agency of the North Sumatera Province on the acceleration of land registration. The research using qualitative method by describing the results of observation, interview and data of the implementation of accelerated land registration, specifically on the collectors of physical data (PULDASIK – Pengumpul Data Fisik) of the licensed cadastral surveyor, referring to the Regulation of The Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of National Land Agency Republic of Indonesia Nr. 33 year 2016 and the Regulation of The Minister of Agrarian Affairs and Spatial Planning/Head of National Land Agency Nr. 11 year 2017. The results show that: the implementation of the regulation of Licensed Cadastral Surveyor has not been fully implemented, caused by the limitation of:  the number of KJSKB and SKB;  ASK graduated from D1 PPK-STPN prefer to do apprenticeship so they did not interested in joining KJSKB, and the limitation of financial capability of the KJSKB/SKB. The implementation of the regulation of Licensed Cadastral Surveyor also inhibited by the requirements mentioned on the regulation itself. Moreover, the competency and quality of the SKB is noticed as above the standard, and have unprofessional work ethic. It is recommended to increase the acceptance of Licensed Cadastral Surveyor, and those who already passed the test should forming KJSKB and improve their professionalism by acquiring certificate of competence when they follow the examination to obtain the license. Intisari: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi regulasi tentang Surveyor Kadaster Berlisensi di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Sumatera Utara dalam percepatan pendaftaran tanah. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan dideskriptifkan berdasarkan pengamatan, interview, dan data pelaksanaan percepatan pendaftaran tanah khusus pengumpul data fisik (PULDASIK) Surveyor Kadaster Berlisensi dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia  Nomor 33 Tahun 2016 dan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2017. Diperoleh hasil bahwa implementasi regulasi tentang Surveyor Kadaster Berlisensi belum dijalankan sepenuhnya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan jumlah KJSKB dan SKB, ASK lulusan D1 PPK-STPN lebih menyukai magang sehingga tidak mau bergabung dengan KJSKB dan keterbatasan modal keuangan yang dimiliki KJSKB/SKB. Pelaksanakan regulasi Surveyor Kadaster Berlisensi juga terhambat oleh persyaratan yang ada di dalam regulasi Surveyor Kadaster Berlisensi, kualitas kompetensi SKB rendah, serta sikap kerja tidak profesional. Maka untuk itu direkomendasikan meningkatkan jumlah penerimaan Surveyor Kadaster Berlisensi dan yang telah lulus ujian lisensi untuk s","PeriodicalId":32710,"journal":{"name":"BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43200980","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
BHUMI Jurnal Agraria dan Pertanahan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1