Pub Date : 2023-09-18DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3120
None Yeni Maulidah, None Mina Chairunisa, None Siti Karimah
Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk membahas permasalahan tentang kurangnya minat siswadalam mempelajari sejarah dan monotonnya pembelajaran sejarah yang berkutat hanya di teori sertakurangnya pemahaman dan rasa kecintaan siswa terhadap sejarah lokal. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari sejarah, khususnya sejarah lokal.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar kognitif, menurut Piaget. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode Reseach and Development (R&D). Hasil dari penelitianini adalah sebuah inovasi Meme Sejarah Digital (MESDIGI) sebagai media pembelajaran sejarahlokal berbasis social media (instagram) bagi siswa kelas X di SMAN 1 Dukupuntang. InovasiMESDIGI ini menyajikan konten meme yang menarik dan lucu, namun didalam meme tersebutterdapat materi edukasi tentang sejarah lokal Cirebon. Dengan adanya inovasi MESDIGI inidiharapkan dapat mampu meningkatkan minat siswa SMAN 1 Dukupuntang untuk dapat mempelajarisejarah sehingga siswa di SMAN 1 Dukupuntang akan lebih mengenal, memahami dan mencintaisejarah yang ada di kota Cirebon.
摘要:本研究旨在探讨学生对历史缺乏兴趣的问题,以及仅基于学生对地方历史的理解和热爱理论的专攻历史的问题。这项研究的目的是提高学生对历史的学习兴趣,尤其是当地历史。皮亚杰认为,这项研究使用的理论是认知学习理论。本研究采用的方法是Reseach and Development (R&D)。这项研究的结果是一项数字历史模因(MESDIGI)作为一种基于社交媒体的地方历史学习媒体(instagram)为X班的X班学生设计的创新。这些inovasidigi展示了有趣有趣的模因内容,但在模因中有关于Cirebon当地历史的教育材料。随着这次MESDIGI创新的发展,人们希望能够增加斯曼1号学生对历史的学习兴趣,这样一来,斯曼1号的学生就能更好地了解和理解西雷朋市的历史。
{"title":"MESDIGI (Meme Sejarah Digital): Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Social Media Pada Pembelajaran Sejarah Lokal (Cirebon) Pada Siswa Kelas X SMAN 1 Dukupuntang","authors":"None Yeni Maulidah, None Mina Chairunisa, None Siti Karimah","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3120","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3120","url":null,"abstract":"Abstrak : Penelitian ini dilakukan untuk membahas permasalahan tentang kurangnya minat siswadalam mempelajari sejarah dan monotonnya pembelajaran sejarah yang berkutat hanya di teori sertakurangnya pemahaman dan rasa kecintaan siswa terhadap sejarah lokal. Tujuan dari penelitian iniadalah untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam mempelajari sejarah, khususnya sejarah lokal.Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori belajar kognitif, menurut Piaget. Metode yangdigunakan dalam penelitian ini adalah metode Reseach and Development (R&D). Hasil dari penelitianini adalah sebuah inovasi Meme Sejarah Digital (MESDIGI) sebagai media pembelajaran sejarahlokal berbasis social media (instagram) bagi siswa kelas X di SMAN 1 Dukupuntang. InovasiMESDIGI ini menyajikan konten meme yang menarik dan lucu, namun didalam meme tersebutterdapat materi edukasi tentang sejarah lokal Cirebon. Dengan adanya inovasi MESDIGI inidiharapkan dapat mampu meningkatkan minat siswa SMAN 1 Dukupuntang untuk dapat mempelajarisejarah sehingga siswa di SMAN 1 Dukupuntang akan lebih mengenal, memahami dan mencintaisejarah yang ada di kota Cirebon.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135255928","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3069
None Didin Aryanto
Tulisan ini mendeskripsikan mengenai potret sejarah pelaksanaan pemilu tahun 1977 dan detik-detik runtuhnya tirani kekuasaan Soeharto. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui dan menganalisis potret sejarah pelaksanaan pemilu tahun 1977 serta mengungkap detik-detik runtuhnya tirani kekuasaan Soeharto. Pemilihan umum penting untuk sistem berbasis pemungutan suara suatu negara yang menjadi fokus selama waktu yang dihabiskan untuk menyusun administrasi. Keputusan pemilu tahun 1997 penuh dengan misrepresentasi yang ditujukan untuk mempertahankan kekuatan Orde Baru. Akhir pemerintahan Presiden Soeharto merupakan akhir dari perkumpulan yang dimotori oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966-1998. Motivasi di balik penjelajahan ini adalah untuk tanpa henti menelaah lebih dalam lagi variabel-variabel yang mendorong berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto dengan menggunakan strategi-strategi yang dapat dipertanggungjawabkan. Konsekuensi dari peninjauan tersebut menunjukkan bahwa berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto dipengaruhi oleh peristiwa darurat keuangan yang diperparah dengan adanya infeksi kehinaan, intrik dan nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh keluarga dan kawan-kawan Presiden Soeharto. Darurat finansial yang mengikutinya membentuk darurat politik, darurat sosial dan darurat budaya keamanan yang menghangatkan dan memperluas minat Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden.
{"title":"Menelisik Potret Sejarah Pelaksanaan Pemilu Tahun 1977: Detik-Detik Runtuhnya Tirani Kekuasaan Soeharto","authors":"None Didin Aryanto","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3069","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3069","url":null,"abstract":"Tulisan ini mendeskripsikan mengenai potret sejarah pelaksanaan pemilu tahun 1977 dan detik-detik runtuhnya tirani kekuasaan Soeharto. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui dan menganalisis potret sejarah pelaksanaan pemilu tahun 1977 serta mengungkap detik-detik runtuhnya tirani kekuasaan Soeharto. Pemilihan umum penting untuk sistem berbasis pemungutan suara suatu negara yang menjadi fokus selama waktu yang dihabiskan untuk menyusun administrasi. Keputusan pemilu tahun 1997 penuh dengan misrepresentasi yang ditujukan untuk mempertahankan kekuatan Orde Baru. Akhir pemerintahan Presiden Soeharto merupakan akhir dari perkumpulan yang dimotori oleh Presiden Soeharto dari tahun 1966-1998. Motivasi di balik penjelajahan ini adalah untuk tanpa henti menelaah lebih dalam lagi variabel-variabel yang mendorong berakhirnya pemerintahan Presiden Soeharto dengan menggunakan strategi-strategi yang dapat dipertanggungjawabkan. Konsekuensi dari peninjauan tersebut menunjukkan bahwa berakhirnya kekuasaan Presiden Soeharto dipengaruhi oleh peristiwa darurat keuangan yang diperparah dengan adanya infeksi kehinaan, intrik dan nepotisme (KKN) yang dilakukan oleh keluarga dan kawan-kawan Presiden Soeharto. Darurat finansial yang mengikutinya membentuk darurat politik, darurat sosial dan darurat budaya keamanan yang menghangatkan dan memperluas minat Soeharto untuk mundur dari jabatannya sebagai Presiden.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886599","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3097
Yizriel Pote Pasa Yizriel Pote Pasa, Ni Luh Putu Tejawati Ni Luh Putu Tejawati, I Nyoman Bayu Pramartha I Nyoman Bayu Pramartha
Tradisi Pasola di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Dayamerupakan tradisi unik yang berlangsung setiap tahun, terutama pada bulan Februari dan Maret.Tradisi Pasola memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena itu sangat penting dan menarik untukdikaji apa saja yang menjadi keunikan dari tradisi ini. Pasola berasal dari kata “pa” yang artinyapermainan dan “sola” atau “hola” yang artinya lembing atau tombak. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang Kecamatan KodiKabupaten Sumba Barat Daya (2) Nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi pasola di Desa PeroBatang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini dilakukan di KabupatenSumba Barat Daya tepatnya di Desa Pero Batang. Teori yang digunakan dalam penelitian iniantaralain teori fungsional, teori ini digunakan untuk mengetahui fungsi dari pelaksanaan tradisipasola dan teori nilai, teori ini digunakan karena nilai yang di angkat berkaitan dengan perilakudan kepercayaan masyarakat, yakni nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi asola di Pulau Sumbakhususnya di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Nilai-nilaiyang ada dalam tradisi pasola merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal, yang hendaknyadigali lebih mendalam lagi sehingga kedepannya masyarakat luas dapat mengetahui bahwadalam tradisi pasola mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Teknik pengumpulan data dalampenelitian ada tiga, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian inimenyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang terdiri atas beberapatahapan-tahapan sebelum menuju pada puncak pelaksanaan tradisi tersebut, dari tahappersiapan, pelaksanaan sampai pada tahap akhir dari tradisi tersebut. Tradisi pasoladilaksanakan tentunya memiliki tujuan diantaranya untuk menghormati arwah leluhur, memintaberkat dan restu dari Sang Pencipta agar diberi berkat yang melimpah ketika menuai hasilpanen, sebagai perekat jalinan persaudaraan bagi masyarakat Sumba. (2) Nilai-nilai kearifanlokal dalam tradisi pasola di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Pasola adalah nilai religi, nilai gotong royong, nilaiestetika, nilai kepemimpinan, nilai ekonomi dan nilai toleransi. Nilai-nilai tersebut memegangperanan yang sangat penting bagi masyarakat Sumba khususnya masyarakat desa Pero Batangyang dapat dijadikan pedoman perilaku baik secara individu maupun kelompok.
{"title":"Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Tradisi Pasola Di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya","authors":"Yizriel Pote Pasa Yizriel Pote Pasa, Ni Luh Putu Tejawati Ni Luh Putu Tejawati, I Nyoman Bayu Pramartha I Nyoman Bayu Pramartha","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3097","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3097","url":null,"abstract":"Tradisi Pasola di Desa Pero Batang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Dayamerupakan tradisi unik yang berlangsung setiap tahun, terutama pada bulan Februari dan Maret.Tradisi Pasola memiliki ciri khas tersendiri, oleh karena itu sangat penting dan menarik untukdikaji apa saja yang menjadi keunikan dari tradisi ini. Pasola berasal dari kata “pa” yang artinyapermainan dan “sola” atau “hola” yang artinya lembing atau tombak. Tujuan penelitian iniadalah untuk mengetahui (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang Kecamatan KodiKabupaten Sumba Barat Daya (2) Nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi pasola di Desa PeroBatang Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Penelitian ini dilakukan di KabupatenSumba Barat Daya tepatnya di Desa Pero Batang. Teori yang digunakan dalam penelitian iniantaralain teori fungsional, teori ini digunakan untuk mengetahui fungsi dari pelaksanaan tradisipasola dan teori nilai, teori ini digunakan karena nilai yang di angkat berkaitan dengan perilakudan kepercayaan masyarakat, yakni nilai-nilai kearifan lokal pada tradisi asola di Pulau Sumbakhususnya di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya. Nilai-nilaiyang ada dalam tradisi pasola merupakan salah satu bagian dari kearifan lokal, yang hendaknyadigali lebih mendalam lagi sehingga kedepannya masyarakat luas dapat mengetahui bahwadalam tradisi pasola mengandung nilai-nilai kearifan lokal. Teknik pengumpulan data dalampenelitian ada tiga, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian inimenyimpulkan bahwa (1) Pelaksanaan tradisi pasola di Desa Pero Batang terdiri atas beberapatahapan-tahapan sebelum menuju pada puncak pelaksanaan tradisi tersebut, dari tahappersiapan, pelaksanaan sampai pada tahap akhir dari tradisi tersebut. Tradisi pasoladilaksanakan tentunya memiliki tujuan diantaranya untuk menghormati arwah leluhur, memintaberkat dan restu dari Sang Pencipta agar diberi berkat yang melimpah ketika menuai hasilpanen, sebagai perekat jalinan persaudaraan bagi masyarakat Sumba. (2) Nilai-nilai kearifanlokal dalam tradisi pasola di Desa Pero Batang, Kecamatan Kodi Kabupaten Sumba Barat Daya.Nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Pasola adalah nilai religi, nilai gotong royong, nilaiestetika, nilai kepemimpinan, nilai ekonomi dan nilai toleransi. Nilai-nilai tersebut memegangperanan yang sangat penting bagi masyarakat Sumba khususnya masyarakat desa Pero Batangyang dapat dijadikan pedoman perilaku baik secara individu maupun kelompok.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886600","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.2938
Dieke Husna Kamilla Dieke
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem ekonomi masa Abbasiyah dengan potensi ekonomi masa kini, dengan tujuan menggali pembelajaran dari masa lalu dan mengidentifikasi relevansi serta aplikabilitasnya dalam konteks ekonomi modern. Masa Abbasiyah pada periode pertama, yang dipimpin oleh khalifah-khalifah seperti Al-Manshur, Al-Mahdi, dan Harun Al-Rasyid, memiliki karakteristik ekonomi yang berfokus pada sektor pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari sumber-sumber sejarah dan literatur akademik untuk memahami sistem ekonomi masa Abbasiyah. Penulis meneliti langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Abbasiyah dalam meningkatkan sektor-sektor ekonomi tersebut, seperti pembangunan infrastruktur, perbaikan irigasi, dan pembiayaan riset ilmiah. Selanjutnya, penulis melihat potensi ekonomi masa kini dengan penerapan yang diharapkan dari ekonomi islam masa abassiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat terdapat nilai yang dapat dipetik dari ekonomi islam masa abassiyyah dengan potensi ekonomi masa kini. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi penerapan pembelajaran dari masa Abbasiyah dalam konteks ekonomi modern. Relevansi dari sistem ekonomi islam masa Abbasiyah terletak pada kebijakan yang pro-rakyat, dukungan terhadap sektor ekonomi yang mendorong pertumbuhan, dan perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai saran, penelitian ini merekomendasikan pentingnya mengadopsi pendekatan yang holistik dalam merancang kebijakan ekonomi masa kini. Menggabungkan elemen-elemen positif dari sistem ekonomi masa Abbasiyah, seperti perlindungan hak-hak rakyat, diversifikasi sumber pendapatan, dan peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
Kata kunci: sistem ekonomi islam, masa Abbasiyah, potensi ekonomi, pembelajaran masa lalu, konteks ekonomi masa kini.
{"title":"Sistem Ekonomi Islam pada Masa Bani Abbasiyah dan Potensinya dalam Ekonomi Masa Kini","authors":"Dieke Husna Kamilla Dieke","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.2938","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.2938","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan sistem ekonomi masa Abbasiyah dengan potensi ekonomi masa kini, dengan tujuan menggali pembelajaran dari masa lalu dan mengidentifikasi relevansi serta aplikabilitasnya dalam konteks ekonomi modern. Masa Abbasiyah pada periode pertama, yang dipimpin oleh khalifah-khalifah seperti Al-Manshur, Al-Mahdi, dan Harun Al-Rasyid, memiliki karakteristik ekonomi yang berfokus pada sektor pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dari sumber-sumber sejarah dan literatur akademik untuk memahami sistem ekonomi masa Abbasiyah. Penulis meneliti langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Abbasiyah dalam meningkatkan sektor-sektor ekonomi tersebut, seperti pembangunan infrastruktur, perbaikan irigasi, dan pembiayaan riset ilmiah. Selanjutnya, penulis melihat potensi ekonomi masa kini dengan penerapan yang diharapkan dari ekonomi islam masa abassiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat terdapat nilai yang dapat dipetik dari ekonomi islam masa abassiyyah dengan potensi ekonomi masa kini. Penelitian ini memberikan wawasan tentang potensi penerapan pembelajaran dari masa Abbasiyah dalam konteks ekonomi modern. Relevansi dari sistem ekonomi islam masa Abbasiyah terletak pada kebijakan yang pro-rakyat, dukungan terhadap sektor ekonomi yang mendorong pertumbuhan, dan perhatian terhadap pengembangan ilmu pengetahuan. Sebagai saran, penelitian ini merekomendasikan pentingnya mengadopsi pendekatan yang holistik dalam merancang kebijakan ekonomi masa kini. Menggabungkan elemen-elemen positif dari sistem ekonomi masa Abbasiyah, seperti perlindungan hak-hak rakyat, diversifikasi sumber pendapatan, dan peningkatan investasi dalam riset dan pengembangan, dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.
 Kata kunci: sistem ekonomi islam, masa Abbasiyah, potensi ekonomi, pembelajaran masa lalu, konteks ekonomi masa kini.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.2954
Sulfiana Ana, None Muhammad Syukur, None Muhammad Syukur, None Ridwan Said Ahmad
Dalam masyarakat patriarkhis, laki-laki dianggap memiliki peran gender yang lebih privilege ketimbang peran gender perempuan. Pembedaan kepantasan tersebut, dirasa tidak adil bagi perempuan karena peran gender adalah hasil konstruksi sosial. Contoh nyatanya, lelaki lebih cocok berkiprah diranah publik sedangkan perempuan lebih cocok berkiprah diranah domestik, sehingga keterlibatan wanita dalam proses politik di Indonesia masih sangat minim. Adanya subordinasi gender menjadi penghalang bagi keterwakilan perempuan untuk berpartisipasi dalam ranah politik. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang diskriminasi gender terhadap perempuan dalam ranah politik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu berisi teori-teori yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya patriarki yang sudah berakar kuat sejak jaman dulu dan diwariskan turun-menurun membuat laki-laki merasa lebih superior daripada perempuan. Budaya patriarki menempatkan kedudukan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan sehingga sering kali terjadi praktik-praktik ketidakadilan dan diskriminasi terhadap perempuan.Kata Kunci: Perempuan, Diskriminasi gender, Politik.
{"title":"DISKRIMINASI GENDER TERHADAP PEREMPUAN DALAM WAJAH POLITIK DI INDONESIA","authors":"Sulfiana Ana, None Muhammad Syukur, None Muhammad Syukur, None Ridwan Said Ahmad","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.2954","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.2954","url":null,"abstract":"Dalam masyarakat patriarkhis, laki-laki dianggap memiliki peran gender yang lebih privilege ketimbang peran gender perempuan. Pembedaan kepantasan tersebut, dirasa tidak adil bagi perempuan karena peran gender adalah hasil konstruksi sosial. Contoh nyatanya, lelaki lebih cocok berkiprah diranah publik sedangkan perempuan lebih cocok berkiprah diranah domestik, sehingga keterlibatan wanita dalam proses politik di Indonesia masih sangat minim. Adanya subordinasi gender menjadi penghalang bagi keterwakilan perempuan untuk berpartisipasi dalam ranah politik. Tujuan penelitian ini adalah membahas tentang diskriminasi gender terhadap perempuan dalam ranah politik. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka atau studi kepustakaan yaitu berisi teori-teori yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa budaya patriarki yang sudah berakar kuat sejak jaman dulu dan diwariskan turun-menurun membuat laki-laki merasa lebih superior daripada perempuan. Budaya patriarki menempatkan kedudukan laki-laki lebih tinggi daripada perempuan sehingga sering kali terjadi praktik-praktik ketidakadilan dan diskriminasi terhadap perempuan.Kata Kunci: Perempuan, Diskriminasi gender, Politik.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886750","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3119
None Ana Yuliana, None Regina Claudia Setiawan
Abstrak: Karya tulis ini membahas tentang pentingnya pemberdayaan perempuan melaluipendidikan dan kontribusinya bagi masyarakat, khususnya di Indonesia. Tulisan ini mengakuikemajuan yang telah dicapai dalam pendaftaran pendidikan tinggi bagi perempuan, tetapi jugamenyoroti hambatan budaya dan tantangan keuangan yang menghalangi sebagian perempuanuntuk mengakses pendidikan. Pembahasan menekankan pada peran film, seperti "Before, Nowand Then" yang disutradarai oleh Kamila Andini, dalam menyampaikan pesan-pesan yangbermakna tentang kehidupan dan perjuangan perempuan. Film dipandang sebagai sumber yangberharga untuk mengeksplorasi dan menerapkan konteks sejarah dan teori-teori feminis dalammemahami pengalaman perempuan. Penulis berharap tulisan ini dapat menginspirasi eksplorasitema-tema perempuan dalam film dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnyadalam program pendidikan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pengumpulan dan analisisdata untuk film ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasidan menginterpretasikan isu-isu sosial dan kemanusiaan yang berkaitan dengan pengalamanperempuan. Analisis melibatkan perbandingan masa lalu dan masa kini untuk memahamibagaimana sejarah mendokumentasikan dan menarasikan perubahan dalam kebebasanperempuan, dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perandan pilihan gender
{"title":"Pemberdayaan Perempuan: Studi Kasus Film 'Before, Now and Then' dalam Konteks Perkembangan Sejarah dan Feminisme di Indonesia","authors":"None Ana Yuliana, None Regina Claudia Setiawan","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3119","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3119","url":null,"abstract":"Abstrak: Karya tulis ini membahas tentang pentingnya pemberdayaan perempuan melaluipendidikan dan kontribusinya bagi masyarakat, khususnya di Indonesia. Tulisan ini mengakuikemajuan yang telah dicapai dalam pendaftaran pendidikan tinggi bagi perempuan, tetapi jugamenyoroti hambatan budaya dan tantangan keuangan yang menghalangi sebagian perempuanuntuk mengakses pendidikan. Pembahasan menekankan pada peran film, seperti \"Before, Nowand Then\" yang disutradarai oleh Kamila Andini, dalam menyampaikan pesan-pesan yangbermakna tentang kehidupan dan perjuangan perempuan. Film dipandang sebagai sumber yangberharga untuk mengeksplorasi dan menerapkan konteks sejarah dan teori-teori feminis dalammemahami pengalaman perempuan. Penulis berharap tulisan ini dapat menginspirasi eksplorasitema-tema perempuan dalam film dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, khususnyadalam program pendidikan seperti Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Pengumpulan dan analisisdata untuk film ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengeksplorasidan menginterpretasikan isu-isu sosial dan kemanusiaan yang berkaitan dengan pengalamanperempuan. Analisis melibatkan perbandingan masa lalu dan masa kini untuk memahamibagaimana sejarah mendokumentasikan dan menarasikan perubahan dalam kebebasanperempuan, dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perandan pilihan gender","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"1362 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886751","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-12DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3096
Ni Luh Wika Kristina Ni Luh Wika Kristina, Dewa Made Alit Dewa Made Alit, Ni Luh Putu Tejawati Ni Luh Putu Tejawati
Beberapa para ahli berpendapat bahwa pembelajaran lebih cenderung pada transferpengetahuan atau transfer of knowledge dan sedikit dibarengi dengen transfer nilai atau transferof velue. Sedangkan karakter suatu bangsa sangat penting, untuk menentukan kemajuan dari suatubangsa. Maka dari itu perlu adanya sumber-sumber untuk membantu dalam memberikan karaktersuatu bangsa. Salah satunya adalah relief Yeh Pulu, didalam relief yeh pulu terdapat ceritamasyarakat Bali kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi relief yeh pulu di PuraYeh Pulu, Desa Bedulu, Kecamtan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar serta mengetahui nilai-nilaipendidikan karakter yang terkandung dalam relief Yeh Pulu Desa Bedulu, Kecamtan Blahbatuh,Kabupaten Gianyar. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dandokumentasi. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa Relief Yeh Pulu merupakan salah saturelief terpanjang dibali yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Bali kuno yangdigambarakan dalam pekarangan rumah dan di luar rumah (di dalam hutan). Selain itu didalamrelief Yeh Pulu juga menceritakan tentang perjalanan kresnayana dan cerita panji yang sangatsarad dengan cerita-cerita serta nasehat yang dapat digunakan untuk membentuk karakterseseorang. Dalam relief Yeh Pulu terdapat 16 nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikanpedoman untuk membentuk karakter seseorang diantanya (1) Nilai religius terlihat pada adeganempat dan sembilan, (2) Nilai kejujuran pada adegan dua dan empat, (3) Nilai toleransi padaadegan dua dan delapan, (4) Nilai kedisiplinan terdapat pada adegan lima dan sembilan (5) nilaikerja keras dapat kita lihat pada adegan dua, empat, lima, enam, tujuh, (6) nilai kreatif terlihatpada adegan dua dan tujuh, (7) nilai kemandirian terdapat pada adegan empat, (8) nilai rasa ingintahu pada adegan tiga dan sembilan, (9) nilai semangat kebangsaan pada adegan satu dan lima,(10) nilai cinta tanah air pada semua adegan, (11) nilai komunikasi pada adegan satu dan enamdan tujuh, ( 12) nilai cinta damai pada adegan lima, (13) nilai membaca pada adegan empat dansembilan, (14) nilai perlindungan lingkungan pada adegan empat, (15) nilai kepedulian sosialpada adegan empat, enam, tujuh, delapan, (16) Nilai tanggung jawab dalam adegan empat.
{"title":"Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam Relief Yeh Pulu, Di Pura Yeh Pulu, Desa Bedulu, Kecamtan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar","authors":"Ni Luh Wika Kristina Ni Luh Wika Kristina, Dewa Made Alit Dewa Made Alit, Ni Luh Putu Tejawati Ni Luh Putu Tejawati","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3096","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3096","url":null,"abstract":"Beberapa para ahli berpendapat bahwa pembelajaran lebih cenderung pada transferpengetahuan atau transfer of knowledge dan sedikit dibarengi dengen transfer nilai atau transferof velue. Sedangkan karakter suatu bangsa sangat penting, untuk menentukan kemajuan dari suatubangsa. Maka dari itu perlu adanya sumber-sumber untuk membantu dalam memberikan karaktersuatu bangsa. Salah satunya adalah relief Yeh Pulu, didalam relief yeh pulu terdapat ceritamasyarakat Bali kuno. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi relief yeh pulu di PuraYeh Pulu, Desa Bedulu, Kecamtan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar serta mengetahui nilai-nilaipendidikan karakter yang terkandung dalam relief Yeh Pulu Desa Bedulu, Kecamtan Blahbatuh,Kabupaten Gianyar. Dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dandokumentasi. Berdasarkan analisis data ditemukan bahwa Relief Yeh Pulu merupakan salah saturelief terpanjang dibali yang bercerita tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Bali kuno yangdigambarakan dalam pekarangan rumah dan di luar rumah (di dalam hutan). Selain itu didalamrelief Yeh Pulu juga menceritakan tentang perjalanan kresnayana dan cerita panji yang sangatsarad dengan cerita-cerita serta nasehat yang dapat digunakan untuk membentuk karakterseseorang. Dalam relief Yeh Pulu terdapat 16 nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikanpedoman untuk membentuk karakter seseorang diantanya (1) Nilai religius terlihat pada adeganempat dan sembilan, (2) Nilai kejujuran pada adegan dua dan empat, (3) Nilai toleransi padaadegan dua dan delapan, (4) Nilai kedisiplinan terdapat pada adegan lima dan sembilan (5) nilaikerja keras dapat kita lihat pada adegan dua, empat, lima, enam, tujuh, (6) nilai kreatif terlihatpada adegan dua dan tujuh, (7) nilai kemandirian terdapat pada adegan empat, (8) nilai rasa ingintahu pada adegan tiga dan sembilan, (9) nilai semangat kebangsaan pada adegan satu dan lima,(10) nilai cinta tanah air pada semua adegan, (11) nilai komunikasi pada adegan satu dan enamdan tujuh, ( 12) nilai cinta damai pada adegan lima, (13) nilai membaca pada adegan empat dansembilan, (14) nilai perlindungan lingkungan pada adegan empat, (15) nilai kepedulian sosialpada adegan empat, enam, tujuh, delapan, (16) Nilai tanggung jawab dalam adegan empat.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135886598","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-09-08DOI: 10.59672/nirwasita.v4i2.3112
None Aloysius Nong Ade, None I Nyoman Bayu Pramartha, None I Nyoman Kartika Yasa
Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Setiap budaya dan tradisi memiliki makna dan tujuan tersendiri. Salah satu tradisi di Nusantara yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter adalah tradisi Logu Senhor, yang berlokasi di Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang (1) Latar Belakang tradisi Logu Senhor; (2) Proses pelaksanaan tradisi Logu Senhor; dan (3) Nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Logu Senhor.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Para informan penelitian meliputi pelaku tradisi Logu Senhor, tokoh adat, dan ahli terkait. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik resepsi, komparasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Logu Senhor memiliki berbagai nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam membentuk karakter bangsa. Beberapa nilai tersebut antara lain (1) Religius, (2) Jujur dan Amanah, (3) Toleransi, (4) Kerja keras, (5) Komunikatif,
{"title":"NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA TRADISI LOGU SENHOR DI DESA SIKKA, KECAMATAN LELA, KABUPATEN SIKKA","authors":"None Aloysius Nong Ade, None I Nyoman Bayu Pramartha, None I Nyoman Kartika Yasa","doi":"10.59672/nirwasita.v4i2.3112","DOIUrl":"https://doi.org/10.59672/nirwasita.v4i2.3112","url":null,"abstract":"Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Setiap budaya dan tradisi memiliki makna dan tujuan tersendiri. Salah satu tradisi di Nusantara yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter adalah tradisi Logu Senhor, yang berlokasi di Desa Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi tentang (1) Latar Belakang tradisi Logu Senhor; (2) Proses pelaksanaan tradisi Logu Senhor; dan (3) Nilai-nilai Pendidikan karakter yang terkandung dalam tradisi Logu Senhor.Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Para informan penelitian meliputi pelaku tradisi Logu Senhor, tokoh adat, dan ahli terkait. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik resepsi, komparasi, dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Logu Senhor memiliki berbagai nilai-nilai pendidikan karakter yang dapat dijadikan sebagai contoh dalam membentuk karakter bangsa. Beberapa nilai tersebut antara lain (1) Religius, (2) Jujur dan Amanah, (3) Toleransi, (4) Kerja keras, (5) Komunikatif,","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-09-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136363578","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The aim of this study to explain the application of humanistic education in history learning through the meaning of cultural values in pre-literate cultural heritage objects. The method used in this research uses literature study. The results of the study show that through humanistic education in history learning is able to interpret cultural values through cultural heritage from the pre-literacy period which is a requirement for life lessons. From various relics from the pre-literate era, there are cultural values that can be used as the basis for the daily life of the community and students in building national awareness as a nation. These values are religious, consensus deliberation, creativity, mutual cooperation and care for the environment.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pendidikan humanistik dalam pembelajaran sejarah melalui pemaknaan nilai-nilai budaya pada benda cagar budaya zaman praaksara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendidikan humanistik dalam pembelajaran sejarah mampu memaknai nilai budaya melalui peninggalan benda budaya masa praaksara yang syarat akan pelajaran kehidupan. Dari berbagai peninggalan benda zaman praaksara terdapat nilai budaya yang dapat dijadikan dasar dan kehidupan sehari-hari masyarakat dan peserta didik dalam membangun kesadaran nasional sebagai bangsa. Nilai-nilai tersebut yaitu religius, musyawarah mufakat, kreativitas, gotong royong dan peduli lingkungan.
本研究的目的是透过文化价值在史前文化遗产物件中的意义,来解释人文教育在历史学习中的应用。本研究采用文献研究法。研究结果表明,在历史学习中进行人文教育,能够通过文化遗产来诠释文化价值,这是识字前时期的生活课程的要求。从各种前文字时代的文物中,有一些文化价值可以作为社区和学生日常生活的基础,以建立民族意识。这些价值观是宗教的、协商一致的、创造性的、相互合作的和关心环境的。Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pendidikan人道主义,dalam penbelajaran sejarah melalui pemaknaan nilai-nilai budaya pada bendar chagar budaya zaman praaksara。Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan研究文献。这句话的意思是:“我爱你,我爱你,我爱你,我爱你。”达里语berbagai peninggalan benda zaman praaksara terdapat汝budaya杨dapat dijadikan dasar丹kehidupan sehari-hari步伐丹peserta didik dalam membangun kesadaran阵线sebagai bangsa。Nilai-nilai tersebut yitu religius, musyawarah mufakat, kreativitas, gotong royong dan peduli lingkungan。
{"title":"Pendidikan Humanistik Melalui Nilai-Nilai Budaya Dalam Benda Peninggalan Praaksara (Purbakala) dalam Pembelajaran Sejarah","authors":"Metrahultikultura Metrahultikultura, Gunartati Gunartati","doi":"10.29408/fhs.v7i1.7421","DOIUrl":"https://doi.org/10.29408/fhs.v7i1.7421","url":null,"abstract":"The aim of this study to explain the application of humanistic education in history learning through the meaning of cultural values in pre-literate cultural heritage objects. The method used in this research uses literature study. The results of the study show that through humanistic education in history learning is able to interpret cultural values through cultural heritage from the pre-literacy period which is a requirement for life lessons. From various relics from the pre-literate era, there are cultural values that can be used as the basis for the daily life of the community and students in building national awareness as a nation. These values are religious, consensus deliberation, creativity, mutual cooperation and care for the environment.Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan penerapan pendidikan humanistik dalam pembelajaran sejarah melalui pemaknaan nilai-nilai budaya pada benda cagar budaya zaman praaksara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pendidikan humanistik dalam pembelajaran sejarah mampu memaknai nilai budaya melalui peninggalan benda budaya masa praaksara yang syarat akan pelajaran kehidupan. Dari berbagai peninggalan benda zaman praaksara terdapat nilai budaya yang dapat dijadikan dasar dan kehidupan sehari-hari masyarakat dan peserta didik dalam membangun kesadaran nasional sebagai bangsa. Nilai-nilai tersebut yaitu religius, musyawarah mufakat, kreativitas, gotong royong dan peduli lingkungan.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87310499","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The background of writing this article is the lack of understanding of the concepts and cognitive abilities of students in learning history. Social studies subjects at SMA N 102 Jakarta use the RMS learning model. The research method used is descriptive qualitative with a data analysis approach using the Miles and Huberman model. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that online learning using the RMS model in history subjects at SMAN 102 Jakarta is running effectively. In carrying out online learning the teacher uses the Google Classroom application, WhatsApp, and Zoom Meeting. Obstacles to learning to be brave for students, but some students stated that they did not like learning to be brave because some students felt that learning to be brave was not as ideal as face-to-face learning at school (enchanting learning). The assumption, most students think that there are not many drawbacks to using the RMS model for online learning in history classes, and it is easier for students to understand the material provided by the teacher.Latar belakang penulisan artikel ini adalah kurangnya pemahaman konsep dan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah. Mata pelajaran IPS di SMA N 102 Jakarta menggunakan model pembelajaran RMS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online menggunakan model RMS pada mata pelajaran sejarah di SMAN 102 Jakarta berjalan efektiv. Dalam pelaksanaan pembelajaran online guru menggunakan aplikasi Google Classroom, WhatsApp, Zoom Meating. Hambatan pembelajaran daring bagi siswa, namun sebagian siswa menyatakan tidak menyukai pembelajaran daring karena sebagian siswa merasa pembelajaran daring tidak seideal pembelajaran tatap muka di sekolah (pembelajaran luring). Singkatnya, sebagian besar siswa berpendapat bahwa tidak banyak kekurangan dalam menggunakan model RMS untuk pembelajaran online di kelas sejarah, dan lebih mudah bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.
写作本文的背景是学生在历史学习中对概念的理解和认知能力的缺乏。SMA n102雅加达分校的社会研究科目采用RMS学习模式。使用的研究方法是描述性定性与使用迈尔斯和休伯曼模型的数据分析方法。使用观察、访谈和文件的数据收集技术。本研究结果表明,在雅加达102中学历史科目中使用RMS模式的在线学习是有效的。在进行在线学习时,教师使用谷歌课堂应用程序,WhatsApp和Zoom会议。学生学习勇敢的障碍,但有学生表示他们不喜欢学习勇敢,因为有些学生觉得学习勇敢不如在学校面对面学习(妖娆学习)理想。假设,大多数学生认为在历史课堂上使用RMS模型进行在线学习没有太多缺点,并且学生更容易理解老师提供的材料。这句话的意思是:“我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。”Mata pelajaran IPS di SMA n102 Jakarta menggunakan模型pembelajaran RMS。Metode penelitian yang digunakan adalah deskrif .定性dengan pengunakan分析数据模型Miles dan Huberman。孟古纳坎观测站,瓦万卡拉,丹文献。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online menggunakan模型RMS pada mata pelajaran sejarah di SMAN 102雅加达berjalan efekk。Dalam pelaksanaan pembelajaran在线大师menggunakan应用了谷歌课堂、WhatsApp和Zoom Meating。Hambatan pembelajaran大胆的bagi siswa, namun sebagian siswa menyatakan tidak menyukai pembelajaran大胆的karena sebagian siswa merasa pembelajaran大胆的tidak seideal pembelajaran tatap muka di sekolah (pembelajaran诱惑)。Singkatnya,新加坡人,新加坡人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人,印度人。
{"title":"Efektivitas Pembelajaran Daring dengan Menggunakan Model RMS Mata Pelajaran Sejarah","authors":"Sigit Sudibyo, Kurniawati Kurniawati","doi":"10.29408/fhs.v7i1.7642","DOIUrl":"https://doi.org/10.29408/fhs.v7i1.7642","url":null,"abstract":"The background of writing this article is the lack of understanding of the concepts and cognitive abilities of students in learning history. Social studies subjects at SMA N 102 Jakarta use the RMS learning model. The research method used is descriptive qualitative with a data analysis approach using the Miles and Huberman model. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The results of this study indicate that online learning using the RMS model in history subjects at SMAN 102 Jakarta is running effectively. In carrying out online learning the teacher uses the Google Classroom application, WhatsApp, and Zoom Meeting. Obstacles to learning to be brave for students, but some students stated that they did not like learning to be brave because some students felt that learning to be brave was not as ideal as face-to-face learning at school (enchanting learning). The assumption, most students think that there are not many drawbacks to using the RMS model for online learning in history classes, and it is easier for students to understand the material provided by the teacher.Latar belakang penulisan artikel ini adalah kurangnya pemahaman konsep dan kemampuan kognitif siswa dalam pembelajaran sejarah. Mata pelajaran IPS di SMA N 102 Jakarta menggunakan model pembelajaran RMS. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis data menggunakan model Miles dan Huberman. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran online menggunakan model RMS pada mata pelajaran sejarah di SMAN 102 Jakarta berjalan efektiv. Dalam pelaksanaan pembelajaran online guru menggunakan aplikasi Google Classroom, WhatsApp, Zoom Meating. Hambatan pembelajaran daring bagi siswa, namun sebagian siswa menyatakan tidak menyukai pembelajaran daring karena sebagian siswa merasa pembelajaran daring tidak seideal pembelajaran tatap muka di sekolah (pembelajaran luring). Singkatnya, sebagian besar siswa berpendapat bahwa tidak banyak kekurangan dalam menggunakan model RMS untuk pembelajaran online di kelas sejarah, dan lebih mudah bagi siswa untuk memahami materi yang diberikan oleh guru.","PeriodicalId":33328,"journal":{"name":"Istoria","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83341674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}