Public Service-Based Information Technology and Communication (ICT), Electronics Neighborhood/Pillars of Citizens (e-RT/RW) (Study of e-Government in Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang). This study is based on the new way to manage public sector-oriented management services to the community forward, rather than the interests of the government. E-Government Program is a program of e-RT/RW Surabaya. The results showed the program e-RT/RW sourced from Palembang Mayor Factors supporting the program e-RT/RW in the Kelurahan Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang is the full support of the government and relevant parties, the basic service standards and infrastructure are qualified. Whereas the inhibiting factor is the public interest, a lack of internal party support, and lack of maintenance of infrastructure. From the research, the researchers suggest that the necessary socialization harder, but not merely socialization but also training to people to operate online. Transparent financial accountability. Holding intense communication forum, addition of website content, and control of technical problems with a thorough evaluation.
基于公共服务的信息技术和通信(ICT),电子社区/公民支柱(e-RT/RW)(Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang的电子政府研究)。本研究是基于新的管理方式,以公共部门管理服务为导向,向社会前进,而不是从政府利益出发。电子政府项目是泗水电子RT/RW的一个项目。结果显示,该项目e-RT/RW来源于巨港市长因素,支持该项目的e-RT/RW在Kelurahan Talang Semut、Bukit Kecil、巨港得到了政府和相关方的全力支持,基本服务标准和基础设施合格。而阻碍因素是公众利益、缺乏党内支持和缺乏基础设施维护。从研究中,研究人员认为,必要的社会化更难,但不仅仅是社会化,还要训练人们在网上操作。透明的财务问责制。举办激烈的交流论坛,增加网站内容,并对技术问题进行彻底的评估控制。
{"title":"DIPLOMASI DIGITAL DAN IMPLEMENTASI APLIKASI SAFE TRAVEL DI KEMENTERIAN LUAR NEGERI","authors":"Andela Anggleni","doi":"10.36859/jcp.v5i2.617","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.617","url":null,"abstract":"Public Service-Based Information Technology and Communication (ICT), Electronics Neighborhood/Pillars of Citizens (e-RT/RW) (Study of e-Government in Kelurahan Talang Semut Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang). This study is based on the new way to manage public sector-oriented management services to the community forward, rather than the interests of the government. E-Government Program is a program of e-RT/RW Surabaya. The results showed the program e-RT/RW sourced from Palembang Mayor Factors supporting the program e-RT/RW in the Kelurahan Talang Semut, Bukit Kecil, Palembang is the full support of the government and relevant parties, the basic service standards and infrastructure are qualified. Whereas the inhibiting factor is the public interest, a lack of internal party support, and lack of maintenance of infrastructure. From the research, the researchers suggest that the necessary socialization harder, but not merely socialization but also training to people to operate online. Transparent financial accountability. Holding intense communication forum, addition of website content, and control of technical problems with a thorough evaluation.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42550145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Badan Penghubung Pemerintah Aceh, adalah badan Daerah yang satu-satunya terletak di Ibu Kota Negara, setelah diterbentuknya Badan Penghubung Pemerintah Aceh sebagai fasilitator kebutuhan daerah dalam melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat maka peneliti ingin mengetahui bagaimana efektivitas Badan Penghubung Pemerintah Aceh dalam memfasilitasi urusan Pemerintah Aceh ke Pemerintah Pusat dalam membantu memajukan pembangunan Daerah Aceh, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan 1) Krakteristik Organisasi Badan Penghubung Pemerintah Aceh terdiri dari Kepala Badan yang dipimpin oleh Eselon III, Subbidang tata usaha, Subbidang Pelayanan dan Informasi, Subbidang Hubungan Antar Lembaga, Subbidang Promosi dan Pameran,yang seluruhnya dipimpin oleh Eselon IV. 2) Karakteristik Lingkungan Badan Penghubung Pemerintah Aceh berada dalam lingkup pemerintahan kota yang sangat dekat dengan pemerintahan pusat. 3) Karakteristik Pekerja sebagian besar pegawai berasal dari daerah Aceh yang memiliki nilai adat dan budaya yang sama.4) Kebijakan dan Praktek Manajemen dalam Renstra 2017-2022 tertuang yang menjadi kebijakan pemerintah daerah dalam memyusun usaha-usaha untuk membangun daerah aceh berpointkan pada terwujudnya reformasi birokrasi yang berkualitas, terwujudnya tata budaya adat istiadat dan seni ke-Acehan yang Islami, terwujudnya informasi dan data yang terintegritas. Kata Kunci: Efektivitas, Fasilitassi Hubungan Urusan Pemerintah Daerah Dengan Pemerintah Pusat
{"title":"EFEKTIVITAS BADAN PENGHUBUNG PEMERINTAH ACEH DALAM MEMFASILITASI URUSAN PEMERINTAH ACEH KE PEMERINTAH PUSAT GUNA MEMAJUKAN PEMBANGUNAN DAERAH ACEH.","authors":"T. Maharani, Dadang Kurnia, Toto Kushartono","doi":"10.36859/jcp.v5i2.438","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.438","url":null,"abstract":"Badan Penghubung Pemerintah Aceh, adalah badan Daerah yang satu-satunya terletak di Ibu Kota Negara, setelah diterbentuknya Badan Penghubung Pemerintah Aceh sebagai fasilitator kebutuhan daerah dalam melakukan kerjasama dengan pemerintah pusat maka peneliti ingin mengetahui bagaimana efektivitas Badan Penghubung Pemerintah Aceh dalam memfasilitasi urusan Pemerintah Aceh ke Pemerintah Pusat dalam membantu memajukan pembangunan Daerah Aceh, penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, hasil penelitian menunjukkan 1) Krakteristik Organisasi Badan Penghubung Pemerintah Aceh terdiri dari Kepala Badan yang dipimpin oleh Eselon III, Subbidang tata usaha, Subbidang Pelayanan dan Informasi, Subbidang Hubungan Antar Lembaga, Subbidang Promosi dan Pameran,yang seluruhnya dipimpin oleh Eselon IV. 2) Karakteristik Lingkungan Badan Penghubung Pemerintah Aceh berada dalam lingkup pemerintahan kota yang sangat dekat dengan pemerintahan pusat. 3) Karakteristik Pekerja sebagian besar pegawai berasal dari daerah Aceh yang memiliki nilai adat dan budaya yang sama.4) Kebijakan dan Praktek Manajemen dalam Renstra 2017-2022 tertuang yang menjadi kebijakan pemerintah daerah dalam memyusun usaha-usaha untuk membangun daerah aceh berpointkan pada terwujudnya reformasi birokrasi yang berkualitas, terwujudnya tata budaya adat istiadat dan seni ke-Acehan yang Islami, terwujudnya informasi dan data yang terintegritas. \u0000Kata Kunci: Efektivitas, Fasilitassi Hubungan Urusan Pemerintah Daerah Dengan Pemerintah Pusat","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45519307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Windi Widyaningsih, Yamardi Yamardi, Zaenal Abidin As
Penelitian ini berjudul: �Efektivitas Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang�. Fenomena yang terjadi di Kecamatan Pakisjaya adalah kekeringan irigasi. Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini yaitu Pengelolaan air jaringan irigasi di Kecamatan Pakisjaya tidak merata sehingga menghambat produktivitas petani yang ada di Kecamatan Pakisjaya. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian, yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah Efektivitas program menurut Makmur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi di Kecamatan Pakisjaya memiliki permasalahan dalam beberapa dimensi yang dikemukakan oleh Makmur sehingga, belum tercapainya efektivitas pada program tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan waktu dalam pelaksanaan normalisasi belum sesuai, ketepatan perhitungan biaya yang dapat dilihat dari sarana dan prasarana kurang memadai, ketepatan dalam pengukuran dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawaban belum tepat, ketepatan dalam menentukan pilihan sudah tepat dalam metode pelaksanaan kegiatan program, ketepatan berpikir sudah sesuai dalam memahami konsep dan metode mempunyai pedoman untuk memahami dan proses evaluasi dilakukan dengan baik, ketepatan dalam melakukan perintah sudah sesuai karena mempunyai kriteria tertentu dalam pelaksanaan program, ketepatan dalam menentukan tujuan belum sesuai karena dapat dilihat dari ketentuan dan peraturan sudah ada namun dilihat dari sisi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang belum maksimal, ketepatan sasaran belum sesuai karena masyarakat Pakisjaya masih belum terpenuhi kebutuhan airnya. Kata Kunci: Efektivitas Program, Kecamatan Pakisjaya, Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi
{"title":"EFEKTIVITAS PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN JARINGAN IRIGASI OLEH DPUPR DI KECAMATAN PAKISJAYA KABUPATEN KARAWANG","authors":"Windi Widyaningsih, Yamardi Yamardi, Zaenal Abidin As","doi":"10.36859/jcp.v5i2.716","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.716","url":null,"abstract":"Penelitian ini berjudul: �Efektivitas Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi Oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang di Kecamatan Pakisjaya Kabupaten Karawang�. Fenomena yang terjadi di Kecamatan Pakisjaya adalah kekeringan irigasi. Permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini yaitu Pengelolaan air jaringan irigasi di Kecamatan Pakisjaya tidak merata sehingga menghambat produktivitas petani yang ada di Kecamatan Pakisjaya. Metodologi penelitian yang dilakukan pada penelitian, yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori yang digunakan adalah Efektivitas program menurut Makmur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi di Kecamatan Pakisjaya memiliki permasalahan dalam beberapa dimensi yang dikemukakan oleh Makmur sehingga, belum tercapainya efektivitas pada program tersebut. Hal ini dapat dilihat dari ketepatan waktu dalam pelaksanaan normalisasi belum sesuai, ketepatan perhitungan biaya yang dapat dilihat dari sarana dan prasarana kurang memadai, ketepatan dalam pengukuran dalam pelaksanaan tugas dan pertanggungjawaban belum tepat, ketepatan dalam menentukan pilihan sudah tepat dalam metode pelaksanaan kegiatan program, ketepatan berpikir sudah sesuai dalam memahami konsep dan metode mempunyai pedoman untuk memahami dan proses evaluasi dilakukan dengan baik, ketepatan dalam melakukan perintah sudah sesuai karena mempunyai kriteria tertentu dalam pelaksanaan program, ketepatan dalam menentukan tujuan belum sesuai karena dapat dilihat dari ketentuan dan peraturan sudah ada namun dilihat dari sisi pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang belum maksimal, ketepatan sasaran belum sesuai karena masyarakat Pakisjaya masih belum terpenuhi kebutuhan airnya. \u0000Kata Kunci: Efektivitas Program, Kecamatan Pakisjaya, Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45337113","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This study aims to evaluate the Level IV Leadership Education and Training Program (Diklatpim) using the COPP evaluation model developed by Stufflebeam. The CIPP evaluation model is expected to produce a complex evaluation of the 2016 Level IV Diklatpim program in the Lahat District Government. Based on the use of the evaluation model, the qualitative research method with a case study approach was chosen by the researcher. Data collection was carried out by interviewing and studying documentation related to the implementation of Level IV Diklatpim in 2016. The informants in this study amounted to 15 people who came from the Agency for Personnel and Human Resources Development (BKPSDM) Lahat Regency, South Sumatra Province, Regional Human Resources Development Center. (BPSDMD) South Sumatra Province and participants of Level IV Training and Education in 2016 in the Lahat Regency government. When viewed from the aspects of the process and product implemented, the results of the study show that the 2016 Level IV Education and Training program in Lahat Regency has been in accordance with applicable regulations and is considered successful. However, based on the context and input aspects, there are several things that are not in accordance with the aims and objectives of the Level IV Diklatpim program in the Lahat Regency government.
{"title":"EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN TINGKAT IV DALAM KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI ASN DI PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT","authors":"Dian Novita Fajar Sari","doi":"10.36859/jcp.v5i2.607","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.607","url":null,"abstract":"This study aims to evaluate the Level IV Leadership Education and Training Program (Diklatpim) using the COPP evaluation model developed by Stufflebeam. The CIPP evaluation model is expected to produce a complex evaluation of the 2016 Level IV Diklatpim program in the Lahat District Government. Based on the use of the evaluation model, the qualitative research method with a case study approach was chosen by the researcher. Data collection was carried out by interviewing and studying documentation related to the implementation of Level IV Diklatpim in 2016. The informants in this study amounted to 15 people who came from the Agency for Personnel and Human Resources Development (BKPSDM) Lahat Regency, South Sumatra Province, Regional Human Resources Development Center. (BPSDMD) South Sumatra Province and participants of Level IV Training and Education in 2016 in the Lahat Regency government. When viewed from the aspects of the process and product implemented, the results of the study show that the 2016 Level IV Education and Training program in Lahat Regency has been in accordance with applicable regulations and is considered successful. However, based on the context and input aspects, there are several things that are not in accordance with the aims and objectives of the Level IV Diklatpim program in the Lahat Regency government. \u0000","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45344376","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karisma Karisma, R. Ardiani, Sophi Alifiyah, S. Saiful, Devi Rachmawati
Kebijakan privatisasi menjadi tren global yang terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Privatisasi atau penjualan aset negara dipandang sebagai program ekonomi yang diperlukan untuk menghindari penghematan yang tinggi dengan membebaskan BUMN dari kerugian. Program privatisasi dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Privatisasi adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mengalihkan sebagian atau seluruh aset yang dimiliki oleh negara kepada pihak swasta. Privatisasi BUMN telah menimbulkan banyak kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Selama privatisasi dapat membawa manfaat yang lebih baik, beberapa akan baik-baik saja dengan privatisasi, sementara yang lain akan dianggap non-nasionalis dan menolak privatisasi untuk mengkonsumsi aset negara. Tujuan yang dicapai melalui kebijakan privatisasi adalah untuk memberikan kontribusi keuangan kepada organisasi negara dan komersial, akses terbuka ke pasar internasional, dan transfer teknologi ke organisasi komersial. Di Indonesia, privatisasi dianggap penting karena mempromosikan tata kelola perusahaan yang baik. Privatisasi didasarkan pada prinsip transparansi, independensi, tanggung jawab, akuntabilitas, kewajaran dan harga terbaik, dengan memperhatikan kondisi pasar. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.
{"title":"DAMPAK KEBIJAKAN PRIVATISASI TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA","authors":"Karisma Karisma, R. Ardiani, Sophi Alifiyah, S. Saiful, Devi Rachmawati","doi":"10.36859/jcp.v5i2.655","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.655","url":null,"abstract":"Kebijakan privatisasi menjadi tren global yang terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang. Privatisasi atau penjualan aset negara dipandang sebagai program ekonomi yang diperlukan untuk menghindari penghematan yang tinggi dengan membebaskan BUMN dari kerugian. Program privatisasi dapat meningkatkan efisiensi dan mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di bidang infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Privatisasi adalah kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah yang mengalihkan sebagian atau seluruh aset yang dimiliki oleh negara kepada pihak swasta. Privatisasi BUMN telah menimbulkan banyak kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Selama privatisasi dapat membawa manfaat yang lebih baik, beberapa akan baik-baik saja dengan privatisasi, sementara yang lain akan dianggap non-nasionalis dan menolak privatisasi untuk mengkonsumsi aset negara. Tujuan yang dicapai melalui kebijakan privatisasi adalah untuk memberikan kontribusi keuangan kepada organisasi negara dan komersial, akses terbuka ke pasar internasional, dan transfer teknologi ke organisasi komersial. Di Indonesia, privatisasi dianggap penting karena mempromosikan tata kelola perusahaan yang baik. Privatisasi didasarkan pada prinsip transparansi, independensi, tanggung jawab, akuntabilitas, kewajaran dan harga terbaik, dengan memperhatikan kondisi pasar. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan meningkat.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48215746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karisma Karisma, S. Saiful, Sophi Alifiyah, R. Ardiani, Devi Rachmawati
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi penting dalam perekonomian nasional, bersama dengan pelaku ekonomi lainnya, yaitu sektor swasta. Kinerja merupakan indikasi keadaan atau kondisi suatu perusahaan. Oleh karena itu, konsep privatisasi adalah proses pengalihan sebagian kepemilikan perusahaan dari pemerintah kepada swasta dengan tujuan untuk mengurangi intervensi pemerintah yang berlebihan, sehingga dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan nilai perusahaan melalui privatisasi. Pasar dan persaingan. Sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham perusahaan kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, meningkatkan kepentingan negara dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan saham. orang-orang.
{"title":"PENGARUH PRIVATISASI DALAM KINERJA BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)","authors":"Karisma Karisma, S. Saiful, Sophi Alifiyah, R. Ardiani, Devi Rachmawati","doi":"10.36859/jcp.v5i2.654","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.654","url":null,"abstract":"Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi penting dalam perekonomian nasional, bersama dengan pelaku ekonomi lainnya, yaitu sektor swasta. Kinerja merupakan indikasi keadaan atau kondisi suatu perusahaan. Oleh karena itu, konsep privatisasi adalah proses pengalihan sebagian kepemilikan perusahaan dari pemerintah kepada swasta dengan tujuan untuk mengurangi intervensi pemerintah yang berlebihan, sehingga dapat meningkatkan kinerja, efisiensi dan nilai perusahaan melalui privatisasi. Pasar dan persaingan. Sebagai sarana untuk meningkatkan efisiensi ekonomi, privatisasi adalah penjualan sebagian atau seluruh saham perusahaan kepada pihak lain dalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, meningkatkan kepentingan negara dan masyarakat, serta memperluas kepemilikan saham. orang-orang.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44837043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas program Tuka Tuku Purbalingga sebagai media pemasaran UMKM di Kabupaten Purbalingga tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan pada tahun 2020. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu sekertariat program Tuka Tuku Purbalingga, pelaku UMKM, dan masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam pelaksanaan program Tuka Tuku berkaitan dengan (1) Ketepatan sasaran program Tuka Tuku Purbalingga sudah menyasar pelaku UMKM, namun perlu peningkatan dalam hal jumlah UMKM yang bergabung dalam program. (2) Sosialisasi program Tuka Tuku dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dilakukan dengan strategi yang cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penyampian informasi program karena masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi program Tuka Tuku secara keseluruhan dan belum dilakukan secara intens atau terus menrus. (3) Tujuan program Tuka Tuku dapat dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM dan masyarakat, sehingga hasil dari pelaksanaan program Tuka Tuku sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan sebelumnya. (4) Pemantuan program sudah dilakukan terhadap pelaku UMKM yang bergabung dalam program terutama berkaitan dengan masalah dan hambatan yang dialami pelaku UMKM.
{"title":"EFEKTIVITAS PROGRAM �TUKA TUKU PURBALINGGA� SEBAGAI MEDIA PEMASARAN UMKM DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2019","authors":"Dicky Yuliawan, Erni Zuhriyati","doi":"10.36859/jcp.v5i2.739","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.739","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas program Tuka Tuku Purbalingga sebagai media pemasaran UMKM di Kabupaten Purbalingga tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan pada tahun 2020. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini yaitu sekertariat program Tuka Tuku Purbalingga, pelaku UMKM, dan masyarakat di Kabupaten Purbalingga. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam pelaksanaan program Tuka Tuku berkaitan dengan (1) Ketepatan sasaran program Tuka Tuku Purbalingga sudah menyasar pelaku UMKM, namun perlu peningkatan dalam hal jumlah UMKM yang bergabung dalam program. (2) Sosialisasi program Tuka Tuku dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dilakukan dengan strategi yang cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi dalam penyampian informasi program karena masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi program Tuka Tuku secara keseluruhan dan belum dilakukan secara intens atau terus menrus. (3) Tujuan program Tuka Tuku dapat dirasakan manfaatnya oleh pelaku UMKM dan masyarakat, sehingga hasil dari pelaksanaan program Tuka Tuku sudah sesuai dengan tujuan yang direncanakan sebelumnya. (4) Pemantuan program sudah dilakukan terhadap pelaku UMKM yang bergabung dalam program terutama berkaitan dengan masalah dan hambatan yang dialami pelaku UMKM.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43303762","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Artikel berjudul Analisis Inovasi Birokrasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cimahi Techno Park bertujuan untuk menganalisis inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cimahi Technopark. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Cara memperoleh data dilakukan dengan studi kepustakaan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark berada pada tipe inovasi Top Down Innovation to Bottom-up Innovation dengan tingkat inovasi, inovasi birokrasi yang dilakukan pada UPT Cimahi Technopark berada pada tingkat inovasi perbaikan layanan, inovasi sistem dan inovasi konseptual. Faktor pendukung inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark terdiri dari kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang mendukung, infrastruktur yang memadai, ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah, jaringan kerja sama yang sudah mulai terbentuk, adanya sumber teknologi dalam klaster, sumber permodalan dan kondisi permintaan sektor terkait. Faktor penghambat inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark terdiri dari jumlah anggaran yang kurang, sosialisasi yang dilakukan masih belum menunjukkan hasil yang optimal, perkembangan industri bisnis digital sangat dinamis, Jumlah SDM pengelola sarana prasarana pendukung masih kurang seiring dengan jumlah anggaran yang kurang dan minimnya sertifikasi dana akreditasi untuk pelaksana Creative Business Digital.
{"title":"ANALISIS INOVASI BIROKRASI DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) CIMAHI TECHNO PARK","authors":"Dicky Febriansyah Rokhmat, Caroline Paskarina","doi":"10.36859/jcp.v5i2.559","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v5i2.559","url":null,"abstract":"Artikel berjudul Analisis Inovasi Birokrasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cimahi Techno Park bertujuan untuk menganalisis inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark dan menganalisis faktor pendukung dan penghambat inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Cimahi Technopark. Metode penelitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Cara memperoleh data dilakukan dengan studi kepustakaan dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark berada pada tipe inovasi Top Down Innovation to Bottom-up Innovation dengan tingkat inovasi, inovasi birokrasi yang dilakukan pada UPT Cimahi Technopark berada pada tingkat inovasi perbaikan layanan, inovasi sistem dan inovasi konseptual. Faktor pendukung inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark terdiri dari kebijakan Pemerintah Pusat dan Daerah yang mendukung, infrastruktur yang memadai, ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah, jaringan kerja sama yang sudah mulai terbentuk, adanya sumber teknologi dalam klaster, sumber permodalan dan kondisi permintaan sektor terkait. Faktor penghambat inovasi birokrasi di Unit Pelaksana Teknis Cimahi Technopark terdiri dari jumlah anggaran yang kurang, sosialisasi yang dilakukan masih belum menunjukkan hasil yang optimal, perkembangan industri bisnis digital sangat dinamis, Jumlah SDM pengelola sarana prasarana pendukung masih kurang seiring dengan jumlah anggaran yang kurang dan minimnya sertifikasi dana akreditasi untuk pelaksana Creative Business Digital.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45362025","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks berita pada harian Tempo. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model van Djik. Hasil analisis menunjukkan bagian makro struktur menggambarkan secara umum tema isu reshuffle kabinet. Bagian superstruktur skematik terdiri atas summary dan story yang menggambarkan upaya penulis untuk menampilkan efek tertentu. Bagian mikro struktur terdiri atas latar, detil, maksud, koherensi, koherensi pembeda, bentuk kalimat, kata ganti, leksikon, praanggapan, grafis, dan metafora yang menggambarkan upaya penulis untuk menggiring opini pembaca agar Jokowi menambah jumlah menteri dari kalangan profesional.
{"title":"ANALISIS WACANA KRITIS MODEL VAN DJIK DALAM PEMBERITAAN RESHUFFLE KABINET PADA HARIAN TEMPO.CO","authors":"Titis Kusumaningrum Witdaryadi Putri, Yoga Pradana Wicaksono","doi":"10.30738/ca.v8i1.11465","DOIUrl":"https://doi.org/10.30738/ca.v8i1.11465","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro teks berita pada harian Tempo. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis model van Djik. Hasil analisis menunjukkan bagian makro struktur menggambarkan secara umum tema isu reshuffle kabinet. Bagian superstruktur skematik terdiri atas summary dan story yang menggambarkan upaya penulis untuk menampilkan efek tertentu. Bagian mikro struktur terdiri atas latar, detil, maksud, koherensi, koherensi pembeda, bentuk kalimat, kata ganti, leksikon, praanggapan, grafis, dan metafora yang menggambarkan upaya penulis untuk menggiring opini pembaca agar Jokowi menambah jumlah menteri dari kalangan profesional.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77479050","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Andi Batara Indra, Muhammad Nurdin, Fajrul Ilmy Darussalam
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, khususnya pada jenjang Analisis Faktor Terhadap Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa SMP dan SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang sumber datanya terdapat pada siswa SMP dan SMA Metro School Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan literasi sekolah (GLS) membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, dinilai masih kurang efektif penerapannya dalam upaya menumbuhkan budi pekerti dan minat baca siswa. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan sembilan faktor yang dapat memengaruhi upaya menumbukan minat baca siswa yakni, (1) Leader atau guru, (2) alokasi waktu untuk membaca, (3) jenis bacaan, (4) tempat membaca atau perpustakaan, (5) ketersediaan buku bacaan, (6) finansial atau ekonomi siswa, (7) dukungan orang tua, (8) toko buku, (9) motivasi untuk meningkatkan minat baca.
{"title":"ANALISIS FAKTOR TERHADAP UPAYA MENUMBUHKAN MINAT BACA SISWA","authors":"Andi Batara Indra, Muhammad Nurdin, Fajrul Ilmy Darussalam","doi":"10.30738/ca.v8i1.10969","DOIUrl":"https://doi.org/10.30738/ca.v8i1.10969","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat menumbuhkan minat baca siswa, khususnya pada jenjang Analisis Faktor Terhadap Upaya Menumbuhkan Minat Baca Siswa SMP dan SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deskriptif yang sumber datanya terdapat pada siswa SMP dan SMA Metro School Makassar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gerakan literasi sekolah (GLS) membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai, dinilai masih kurang efektif penerapannya dalam upaya menumbuhkan budi pekerti dan minat baca siswa. Selain itu, dalam penelitian ini ditemukan sembilan faktor yang dapat memengaruhi upaya menumbukan minat baca siswa yakni, (1) Leader atau guru, (2) alokasi waktu untuk membaca, (3) jenis bacaan, (4) tempat membaca atau perpustakaan, (5) ketersediaan buku bacaan, (6) finansial atau ekonomi siswa, (7) dukungan orang tua, (8) toko buku, (9) motivasi untuk meningkatkan minat baca.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80850219","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}