Di Indonesia, pemilu menjadi legitimasi penentu pemerintahan yang berkuasa. Keberhasilan pemilihan sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi politik rakyat, yang tentunya bergantung pada kualitas sosialisasi dan pendidikan politik. Penelitian akan mengkaji pengaruh sosialisasi politik terhadap pemilih pemula di Kota Jakarta Timur pada tahun 2019. Objek penelitian yaitu, pemilih pemula yang berumur 17 tahun, belum pernah menggunakan hak pilihnya, dan dinilai memiliki pengetahuan yang minim terkait mekanisme pemilihan. Konsep yang digunakan sebagai alat analisa adalah konsep sosialisasi dan partisipasi politik. Sosialisasi politik KPU Jakarta Timur dilakukan dengan memberikan pendidikan politik melalui penyampaian sosialisasi berupa ceramah di sekolah. Sementara partisipasi politik pemilih pemula diukur melalui tingkat pemahaman, kesadaran politik dan partisipasi politik pemilih pemula. Metode yang dipakai yakni pendekatan kuantitatif, melalui desain penelitian Ex-post facto, dan jenis penelitian eksploratif. Terdapat 219 responden sebagai sampel penelitian dari siswa yang masuk kategori pemilih pemula dan mendapatkan sosialisasi politik dari KPU Jakarta Timur. Dari hasil uji F ditemukan, Pertama terdapat pengaruh dari variabel sosialisasi politik (X1) terhadap kesadaran pemilih pemula (Y1). Kedua terdapat pengaruh (X1) terhadap partisipasi politik pemilih pemula (Y2). Namun, hasil penelitian ini juga memberikan temuan bahwa kualitas penyampaian materi sosialisasi politik, tidak mendorong pemilih pemula berpartisipasi dalam politik.
{"title":"PENGARUH SOSIALISASI POLITIK KOMISI PEMILIHAN UMUM TERHADAP PARTISIPASI PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN UMUM SERENTAK DI JAKARTA TIMUR TAHUN 2019","authors":"Elittaria Ginting, Vainels Krisna Lenta Lawolo, Emilina Fransiska Hia","doi":"10.36859/jcp.v6i2.1202","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i2.1202","url":null,"abstract":"Di Indonesia, pemilu menjadi legitimasi penentu pemerintahan yang berkuasa. Keberhasilan pemilihan sangat dipengaruhi oleh tingkat partisipasi politik rakyat, yang tentunya bergantung pada kualitas sosialisasi dan pendidikan politik. Penelitian akan mengkaji pengaruh sosialisasi politik terhadap pemilih pemula di Kota Jakarta Timur pada tahun 2019. Objek penelitian yaitu, pemilih pemula yang berumur 17 tahun, belum pernah menggunakan hak pilihnya, dan dinilai memiliki pengetahuan yang minim terkait mekanisme pemilihan. Konsep yang digunakan sebagai alat analisa adalah konsep sosialisasi dan partisipasi politik. Sosialisasi politik KPU Jakarta Timur dilakukan dengan memberikan pendidikan politik melalui penyampaian sosialisasi berupa ceramah di sekolah. Sementara partisipasi politik pemilih pemula diukur melalui tingkat pemahaman, kesadaran politik dan partisipasi politik pemilih pemula. Metode yang dipakai yakni pendekatan kuantitatif, melalui desain penelitian Ex-post facto, dan jenis penelitian eksploratif. Terdapat 219 responden sebagai sampel penelitian dari siswa yang masuk kategori pemilih pemula dan mendapatkan sosialisasi politik dari KPU Jakarta Timur. Dari hasil uji F ditemukan, Pertama terdapat pengaruh dari variabel sosialisasi politik (X1) terhadap kesadaran pemilih pemula (Y1). Kedua terdapat pengaruh (X1) terhadap partisipasi politik pemilih pemula (Y2). Namun, hasil penelitian ini juga memberikan temuan bahwa kualitas penyampaian materi sosialisasi politik, tidak mendorong pemilih pemula berpartisipasi dalam politik.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46724809","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
This research aims to discuss how the strategy of community empowerment in building food self-sufficiency in the City of Yogyakarta Covid-19. Qualitative research using an explanatory method. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation. Based on the research that has been done that the land use movement and the existence of community empowerment programs during the Covid-19 pandemic in the city of Yogyakarta. The land use movement functions as an effort to build food self-sufficiency and community-based local community empowerment. This program is also a space for collaboration between community stakeholders and the agriculture office as well as financial support from the special budget of the Special Region of Yogyakarta. Other findings, there are several benefits for farmer groups and the surrounding community, namely being able to create and develop group potential, employment opportunities, helping group welfare, being able to meet community food needs. In addition, there are obstacles experienced such as erratic weather conditions affecting crop yields, lack of participation among group members, lack of consistency to maintain every agenda that will be carried out and market support to buy community products.
{"title":"GERAKAN PEMANFAATAN LAHAN SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNTUK KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA YOGYAKARTA","authors":"Lantip Fajar Utomo, David Effendi","doi":"10.36859/jcp.v6i2.932","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i2.932","url":null,"abstract":"This research aims to discuss how the strategy of community empowerment in building food self-sufficiency in the City of Yogyakarta Covid-19. Qualitative research using an explanatory method. Data collection techniques were carried out through observation, interviews, and documentation. Based on the research that has been done that the land use movement and the existence of community empowerment programs during the Covid-19 pandemic in the city of Yogyakarta. The land use movement functions as an effort to build food self-sufficiency and community-based local community empowerment. This program is also a space for collaboration between community stakeholders and the agriculture office as well as financial support from the special budget of the Special Region of Yogyakarta. Other findings, there are several benefits for farmer groups and the surrounding community, namely being able to create and develop group potential, employment opportunities, helping group welfare, being able to meet community food needs. In addition, there are obstacles experienced such as erratic weather conditions affecting crop yields, lack of participation among group members, lack of consistency to maintain every agenda that will be carried out and market support to buy community products.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47628646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman merupakan fenomena yang sering kali terjadi di suatu wilayah, seperti Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup di Kawasan Bandung Utara. Kawasan Bandung Utara merupakan suatu wilayah yang dikembangkan sebagai kawasan lindung atau kawasan konservasi yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Kawasan Resapan Air sebagai Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat. Fenomena yang terjadi di lapangan adalah maraknya alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman masyarakat yang tidak mengikuti prosedur perizinan mendirikan bangunan. Hal tersebut berdampak pada aspek sosial seperti menjadi pusat keramaian maupun aspek lingkungan seperti banjir maupun kekeringan, sehingga kawasan resapan air tidak berfungsi secara optimal. Alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman dapat dilihat melalui tiga aspek, yaitu kondisi hidrogeologi, kondisi morfologi, serta tata guna lahan. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan menerapkan metode deskriptif dalam meneliti bagaimana alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman di Kawasan Bandung Utara (Studi Kasus Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup).
{"title":"ALIH FUNGSI LAHAN RESAPAN AIR MENJADI PEMUKIMAN DI KAWASAN BANDUNG UTARA (STUDI KASUS KELURAHAN CIPAGERAN DAN KELURAHAN CITEREUP)","authors":"Mafrihatul Khasanah, Saeful Anwar Rahmatillah, B. Haryono, Amelia Nurhaliza, Chairika Ananda Putri, Noer Apptika Fujilestari","doi":"10.36859/jcp.v6i2.1158","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i2.1158","url":null,"abstract":"Alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman merupakan fenomena yang sering kali terjadi di suatu wilayah, seperti Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup di Kawasan Bandung Utara. Kawasan Bandung Utara merupakan suatu wilayah yang dikembangkan sebagai kawasan lindung atau kawasan konservasi yang diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pedoman Pengendalian Kawasan Resapan Air sebagai Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat. Fenomena yang terjadi di lapangan adalah maraknya alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman masyarakat yang tidak mengikuti prosedur perizinan mendirikan bangunan. Hal tersebut berdampak pada aspek sosial seperti menjadi pusat keramaian maupun aspek lingkungan seperti banjir maupun kekeringan, sehingga kawasan resapan air tidak berfungsi secara optimal. Alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman dapat dilihat melalui tiga aspek, yaitu kondisi hidrogeologi, kondisi morfologi, serta tata guna lahan. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dan menerapkan metode deskriptif dalam meneliti bagaimana alih fungsi lahan resapan air menjadi pemukiman di Kawasan Bandung Utara (Studi Kasus Kelurahan Cipageran dan Kelurahan Citeureup).","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41936569","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Connie Rahakundini Bakrie, M. Delanova, Yanyan Mochamad Yani
Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki implikasi yang sangat serius bagi pasar global. Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, pengekspor gas alam terbesar kedua, dan pengekspor batu bara terbesar ketiga. Selain itu, Ukraina sama pentingnya dalam memenuhi pasar global sebagai pengekspor minyak bunga matahari terbesar, pengekspor jagung terbesar keempat dan pengekspor gandum terbesar kelima. Kedua negara ini merupakan pemasok yang sangat penting bagi negara-negara defisit seperti Asia Tenggara dimana lebih dari 37 persen impor migas ke Asia Tenggara. Secara absolut perang yang terjadi mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik sehingga peneliti tidak hanya menjelaskan pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian Asia Tenggara, tetapi juga menganalisis hubungan ekonomi antara negara-negara Asia Tenggara dengan Rusia. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa pada tahun 2017, Rusia menduduki peringkat kedelapan di antara mitra dagang utama ASEAN, dengan total perdagangan bilateral hanya 0,66% dari total omset perdagangan ASEAN. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya berdampak pada sektor ekonomi dan tentunya konflik tersebut berujung pada restrukturisasi perdagangan internasional dan negara-negara yang memiliki hubungan dengan Rusia dan Ukraina akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kepentingan nasional negaranya. Asia Tenggara merasakan efek langsung dari perang seperti gangguan rantai pasokan global dan kenaikan harga energi dan pangan. Selain itu, kenaikan harga BBM di beberapa negara. Hal ini membuat dampak perang antara Rusia dan Ukraina mendapat pengaruh yang besar dari berbagai sektor sehingga menyebabkan terjadinya restrukturisasi ekonomi global.
{"title":"PENGARUH PERANG RUSIA DAN UKRAINA TERHADAP PEREKONOMIAN NEGARA KAWASAN ASIA TENGGARA","authors":"Connie Rahakundini Bakrie, M. Delanova, Yanyan Mochamad Yani","doi":"10.36859/jcp.v6i1.1019","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.1019","url":null,"abstract":"Perang antara Rusia dan Ukraina memiliki implikasi yang sangat serius bagi pasar global. Rusia adalah produsen dan pengekspor minyak terbesar ketiga di dunia, pengekspor gas alam terbesar kedua, dan pengekspor batu bara terbesar ketiga. Selain itu, Ukraina sama pentingnya dalam memenuhi pasar global sebagai pengekspor minyak bunga matahari terbesar, pengekspor jagung terbesar keempat dan pengekspor gandum terbesar kelima. Kedua negara ini merupakan pemasok yang sangat penting bagi negara-negara defisit seperti Asia Tenggara dimana lebih dari 37 persen impor migas ke Asia Tenggara. Secara absolut perang yang terjadi mengakibatkan kenaikan harga minyak dunia yang berimbas pada Asia Tenggara. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analitik sehingga peneliti tidak hanya menjelaskan pengaruh perang antara Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian Asia Tenggara, tetapi juga menganalisis hubungan ekonomi antara negara-negara Asia Tenggara dengan Rusia. Hasil dalam penelitian ini adalah bahwa pada tahun 2017, Rusia menduduki peringkat kedelapan di antara mitra dagang utama ASEAN, dengan total perdagangan bilateral hanya 0,66% dari total omset perdagangan ASEAN. Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina tentunya berdampak pada sektor ekonomi dan tentunya konflik tersebut berujung pada restrukturisasi perdagangan internasional dan negara-negara yang memiliki hubungan dengan Rusia dan Ukraina akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kepentingan nasional negaranya. Asia Tenggara merasakan efek langsung dari perang seperti gangguan rantai pasokan global dan kenaikan harga energi dan pangan. Selain itu, kenaikan harga BBM di beberapa negara. Hal ini membuat dampak perang antara Rusia dan Ukraina mendapat pengaruh yang besar dari berbagai sektor sehingga menyebabkan terjadinya restrukturisasi ekonomi global.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44851627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The Covid-19 pandemic has had a negative impact, namely the number of children being victims of violence. Based on data from the Online Information System for the Protection of Women and Children, cases of violence against children in the midst of the Covid-19 pandemic experienced a significant increase. The purpose of this study is to find out government policies in overcoming violence against children in the midst of the covid 19 pandemic. This type of research is an approach that is carried out by literature studies in scientific journals, books, documents, websites, and other sources. The results showed that the government through the ministry of women's empowerment and child protection (PPPA) issued several policies in the form of the Joint Movement to Take Care of Our Families, Optimizing the role of Community-Based Integrated Child Protection (PATBM) activists, Opening telephone service for women and children's friends (SAPA) 192, and Issuing Government Regulation (PP) Number 78 of 2021 concerning Special Protection for Children.
{"title":"KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM PENANGGULANGAN KEKERASAN TERHADAP ANAK DI TENGAH PANDEMI COVID-19","authors":"Luth Luth, Rani Maswati, Meriwijaya Meriwijaya","doi":"10.36859/jcp.v6i1.827","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.827","url":null,"abstract":"The Covid-19 pandemic has had a negative impact, namely the number of children being victims of violence. Based on data from the Online Information System for the Protection of Women and Children, cases of violence against children in the midst of the Covid-19 pandemic experienced a significant increase. The purpose of this study is to find out government policies in overcoming violence against children in the midst of the covid 19 pandemic. This type of research is an approach that is carried out by literature studies in scientific journals, books, documents, websites, and other sources. The results showed that the government through the ministry of women's empowerment and child protection (PPPA) issued several policies in the form of the Joint Movement to Take Care of Our Families, Optimizing the role of Community-Based Integrated Child Protection (PATBM) activists, Opening telephone service for women and children's friends (SAPA) 192, and Issuing Government Regulation (PP) Number 78 of 2021 concerning Special Protection for Children.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43270212","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The application of the concept of smart government in the region is certainly an interesting thing to study because each region has its problems and efforts in realizing the concept, one of which is in the South Lampung Regency. The implementation of smart government in South Lampung Regency is one of them with the online population administration service website (PAKe-Oli). The innovation of the program is present to meet the needs of the community related to basic services, facilitate the community, effectively, efficiently by the concept of smart government to realize an orderly society of population administration. The purpose of this study is to analyze and explain the influence of system quality, information quality and quality of service on the use of smart government by the South Lampung Regency Government. Using quantitative research methods, the results of this study explain that the quality of the system, the quality of information and the quality of services have a positive and significant effect on the use of smart government in South Lampung Regency in 2021. Evidenced by hypothesis tests that show that these three variables affect the use of smart government positively and significantly.
{"title":"PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGGUNAAN SMART GOVERNMENT DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN","authors":"Novera Anjarbati, Ulung Pribadi","doi":"10.36859/jcp.v6i1.937","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.937","url":null,"abstract":"The application of the concept of smart government in the region is certainly an interesting thing to study because each region has its problems and efforts in realizing the concept, one of which is in the South Lampung Regency. The implementation of smart government in South Lampung Regency is one of them with the online population administration service website (PAKe-Oli). The innovation of the program is present to meet the needs of the community related to basic services, facilitate the community, effectively, efficiently by the concept of smart government to realize an orderly society of population administration. The purpose of this study is to analyze and explain the influence of system quality, information quality and quality of service on the use of smart government by the South Lampung Regency Government. Using quantitative research methods, the results of this study explain that the quality of the system, the quality of information and the quality of services have a positive and significant effect on the use of smart government in South Lampung Regency in 2021. Evidenced by hypothesis tests that show that these three variables affect the use of smart government positively and significantly.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49436360","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian tentang Implementasi Kebijakan Program Kampung Keluarga Berencana Di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung dilakukan untuk mengetahui secara pelaksanaan kebijakan tersebut dengan menggali berbagai sumber informasi primer dan sekunder dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan keadaan tertentu dari fakta yang terjadi pada proses penelitian berupa persepsi, perilaku, motivasi, serta tindakan dan yang lainnya dengan tidak memanipulasi fenomena yang telah diamati. Dimensi yang menjadi alat ukur implementasi yaitu: terkait ukuran dasar serta tujuan yang meliputi kebijakan, sumber-sumber kebijakan, komunikasi antar organisasi dan berbagai kegiaan pelaksanaan, karakteristik dari badan-badan pelaksana, berbagai kondisi ekonomi, sosial dan politik, dan kecenderungan pelaksana (Implementors). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Program Kampung Keluarga Berencana Di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, ukuran ideal pencapaian standar sasaran program belum tercapai secara optimal, sumber daya manusia cukup memadai, sedangkan sumberdaya finansial serta sumber daya fasilitas masih relatif kurang, komunikasi dengan transmisi/ penyaluran informasi sudah berjalan dengan baik, jelas dan konsisten, struktur organisasi dapat bekerja dengan baik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lengkap dan jelas, namun dalam sisi kerja sama masih harus ditingkatkan, pengaruh program terhadap kondisi ekonomi dan sosial, terhadap opini publik cukup positif, dukungan elit politik yang baik, respon, pemahaman dan sikap yang serius dari agen pelaksana yang sudah baik namun perlu ditingkatkan.
{"title":"IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PROGRAM KAMPUNG KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN ARJASARI KABUPATEN BANDUNG","authors":"Atik Rochaeni, Endah Christianingsih","doi":"10.36859/jcp.v6i1.1050","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.1050","url":null,"abstract":"Penelitian tentang Implementasi Kebijakan Program Kampung Keluarga Berencana Di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung dilakukan untuk mengetahui secara pelaksanaan kebijakan tersebut dengan menggali berbagai sumber informasi primer dan sekunder dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan mendeskripsikan keadaan tertentu dari fakta yang terjadi pada proses penelitian berupa persepsi, perilaku, motivasi, serta tindakan dan yang lainnya dengan tidak memanipulasi fenomena yang telah diamati. Dimensi yang menjadi alat ukur implementasi yaitu: terkait ukuran dasar serta tujuan yang meliputi kebijakan, sumber-sumber kebijakan, komunikasi antar organisasi dan berbagai kegiaan pelaksanaan, karakteristik dari badan-badan pelaksana, berbagai kondisi ekonomi, sosial dan politik, dan kecenderungan pelaksana (Implementors). \u0000Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Program Kampung Keluarga Berencana Di Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, ukuran ideal pencapaian standar sasaran program belum tercapai secara optimal, sumber daya manusia cukup memadai, sedangkan sumberdaya finansial serta sumber daya fasilitas masih relatif kurang, komunikasi dengan transmisi/ penyaluran informasi sudah berjalan dengan baik, jelas dan konsisten, struktur organisasi dapat bekerja dengan baik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang lengkap dan jelas, namun dalam sisi kerja sama masih harus ditingkatkan, pengaruh program terhadap kondisi ekonomi dan sosial, terhadap opini publik cukup positif, dukungan elit politik yang baik, respon, pemahaman dan sikap yang serius dari agen pelaksana yang sudah baik namun perlu ditingkatkan.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46246728","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
U. Sugiharto, Dimas Purbo Pambudi, Dwian Hartomi Akta Padma Eldo
Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana konsistensi antara perolehan suara partai politik pada pemilu tahun 2019 dengan perolehan suara calon presiden/wakil presiden tahun 2019. Selain itu penelitian ini sedikit banyak mencoba membedah mana yang memiliki peran besar dalam kontestasi pemilihan presiden pad atahun 2019 yang lalu. Tekanan utama adalah melihat dan membuktikan apakah ada konsistensi perolehan suara parpol calon presiden/wakil presiden. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa tidak selamanya parpol yang mengusungnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perolehan suara calon presiden/wakil presiden. Bahkan antara keduanya bisa menimbulkan gap, dimana perolehan suara parpol yang mengusungnya bisa lebih besar dari capres/cawapres yang diusungnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan data sekunder dalam bentuk laporan dan dari rekapan hasil pemilu Capres dan Cawapres 2019 yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan antara akumulasi perolehan suara antara partai pengusung dengan capres cawapres menunjukan kecenderungan tertentu. Artinya ada kecenderungan bahwa suara partai pengusung dengan paslon capres/cawapres yang diusung tidaklah linear, berbeda atau tidak sama. Perolehan suara parpol pengusung 01 dengan paslon capres/cawapres 01 tidaklah sama persis atau terdapat selisih, dan hal ini terjadi pula pada perolehan suara parpol pengusung 02 dengan paslon capres/cawapresnya 02.
{"title":"KONSISTENSI PEROLEHAN SUARA CALON PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN RI DENGAN PEROLEHAN SUARA PARTAI POLITIK PENGUSUNG PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 DI KABUPATEN PEMALANG","authors":"U. Sugiharto, Dimas Purbo Pambudi, Dwian Hartomi Akta Padma Eldo","doi":"10.36859/jcp.v6i1.1010","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.1010","url":null,"abstract":"Tulisan ini bertujuan untuk melihat bagaimana konsistensi antara perolehan suara partai politik pada pemilu tahun 2019 dengan perolehan suara calon presiden/wakil presiden tahun 2019. Selain itu penelitian ini sedikit banyak mencoba membedah mana yang memiliki peran besar dalam kontestasi pemilihan presiden pad atahun 2019 yang lalu. Tekanan utama adalah melihat dan membuktikan apakah ada konsistensi perolehan suara parpol calon presiden/wakil presiden. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan bahwa tidak selamanya parpol yang mengusungnya memiliki kontribusi yang signifikan terhadap perolehan suara calon presiden/wakil presiden. Bahkan antara keduanya bisa menimbulkan gap, dimana perolehan suara parpol yang mengusungnya bisa lebih besar dari capres/cawapres yang diusungnya. Metode yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan data sekunder dalam bentuk laporan dan dari rekapan hasil pemilu Capres dan Cawapres 2019 yang lalu. Hasil penelitian menunjukkan antara akumulasi perolehan suara antara partai pengusung dengan capres cawapres menunjukan kecenderungan tertentu. Artinya ada kecenderungan bahwa suara partai pengusung dengan paslon capres/cawapres yang diusung tidaklah linear, berbeda atau tidak sama. Perolehan suara parpol pengusung 01 dengan paslon capres/cawapres 01 tidaklah sama persis atau terdapat selisih, dan hal ini terjadi pula pada perolehan suara parpol pengusung 02 dengan paslon capres/cawapresnya 02.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43173145","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pariwisata merupakan sektor penting bagi suatu wilayah, dalam hal ini pariwisata akan memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan kegiatan pariwisata seperti restoran dan penyedia penginapan. Cimahi menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata melalui ciri khas dan sumber daya yang dimilikinya, ciri khas tersebut adalah Cimahi yang dikenal sebagai Kota Militer (Kota Hijau) dikarenakan terdapat sejarah, bangunan, dan fasilitas kemiliteran yang cukup lengkap. Penelitian ini menggunakan tipe pendekatan deskriptif analisis, data-data yang digunakan berasal dari teknik pengumpulan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemerintah Kota Cimahi memiliki beberapa strategi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Kota Cimahi agar dapat memajukan sektor pariwisata, beberapa upaya tersebut adalah dengan mulai membentuk kerja sama dalam konsep sister city, meluncurkan program Cimahi Military Heritage Tourism dengan Sekoci (Serba Kota Cimahi) sebagai transportasi utama, program Cimahi City Tour, serta melakukan koordinasi dengan pengelola daerah-daerah wisata. Kesimpulannya program-program tersebut harus dilaksanakan dengan baik melalui koordinasi dengan berbagai pihak, contohnya dengan kementerian dan dinas-dinas terkait serta lembaga swadaya masyarakat.
{"title":"STRATEGI PENINGKATAN WISATAWAN ASING DI KOTA CIMAHI PADA TAHUN 2023","authors":"Tholhah Tholhah, Muhammad Fauzan Alamari","doi":"10.36859/jcp.v6i1.1048","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.1048","url":null,"abstract":"Pariwisata merupakan sektor penting bagi suatu wilayah, dalam hal ini pariwisata akan memberikan dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan kegiatan pariwisata seperti restoran dan penyedia penginapan. Cimahi menjadi salah satu daerah yang memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata melalui ciri khas dan sumber daya yang dimilikinya, ciri khas tersebut adalah Cimahi yang dikenal sebagai Kota Militer (Kota Hijau) dikarenakan terdapat sejarah, bangunan, dan fasilitas kemiliteran yang cukup lengkap. Penelitian ini menggunakan tipe pendekatan deskriptif analisis, data-data yang digunakan berasal dari teknik pengumpulan berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pemerintah Kota Cimahi memiliki beberapa strategi untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki Kota Cimahi agar dapat memajukan sektor pariwisata, beberapa upaya tersebut adalah dengan mulai membentuk kerja sama dalam konsep sister city, meluncurkan program Cimahi Military Heritage Tourism dengan Sekoci (Serba Kota Cimahi) sebagai transportasi utama, program Cimahi City Tour, serta melakukan koordinasi dengan pengelola daerah-daerah wisata. Kesimpulannya program-program tersebut harus dilaksanakan dengan baik melalui koordinasi dengan berbagai pihak, contohnya dengan kementerian dan dinas-dinas terkait serta lembaga swadaya masyarakat.","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43850955","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pengangguran ialah masalah perekonomian yang cukup rumit dan selalu muncul dari tahun ke tahun diberbagai daerah di Indonesia salah satunya kota cimahi yang berada di provinsi Jawa Barat. Pengangguran yang terjadi di Kota Cimahi diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu kepadatan penduduk yang setiap tahunnya meningkat, adanya pandemi Covid-19 dan ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Tujuan penelitian ini tentang analisis kritis terkait efektivitas program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan teori efektivitas program dengan indikator ketetapan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan program. Cara pengumpulan data yang dilakukan seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan empat indikator dari efektivitas program sudah berjalan dengan baik, ditunjukan dengan turunnya presentase angka pengangguran dari 13,30% menjadi 13,07%. dimana tujuan dari pelatihan adalah memberikan bekal kepada masyarakat Kota Cimahi untuk mampu bekerja dan membuka lapangan usaha sendiri. Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi sudah memaksimalkan dengan sebaik mungkin dalam mengurangi angka pengangguran di Kota Cimahi dengan menyelenggarakan program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, dan program pelatihan kerja ini secara umum sudah bekerja dengan efektif. Kata Kunci: Dinas Tenaga Kerja, Pelatihan Tenaga Kerja, Pengangguran
{"title":"ANALISIS KRITIS TERKAIT EFEKTIVITAS PROGRAM PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA DALAM MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN OLEH DINAS TENAGA KERJA KOTA CIMAHI PADA MASA COVID-19 TAHUN 2021","authors":"Galuh Ageng Antika, Dadang Kurnia, Siti Munawaroh","doi":"10.36859/jcp.v6i1.1051","DOIUrl":"https://doi.org/10.36859/jcp.v6i1.1051","url":null,"abstract":"Pengangguran ialah masalah perekonomian yang cukup rumit dan selalu muncul dari tahun ke tahun diberbagai daerah di Indonesia salah satunya kota cimahi yang berada di provinsi Jawa Barat. Pengangguran yang terjadi di Kota Cimahi diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu kepadatan penduduk yang setiap tahunnya meningkat, adanya pandemi Covid-19 dan ketidakseimbangan antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Tujuan penelitian ini tentang analisis kritis terkait efektivitas program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja dengan menggunakan teori efektivitas program dengan indikator ketetapan sasaran program, sosialisasi program, tujuan program, dan pemantauan program. Cara pengumpulan data yang dilakukan seperti observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian berdasarkan empat indikator dari efektivitas program sudah berjalan dengan baik, ditunjukan dengan turunnya presentase angka pengangguran dari 13,30% menjadi 13,07%. dimana tujuan dari pelatihan adalah memberikan bekal kepada masyarakat Kota Cimahi untuk mampu bekerja dan membuka lapangan usaha sendiri. Dinas Tenaga Kerja Kota Cimahi sudah memaksimalkan dengan sebaik mungkin dalam mengurangi angka pengangguran di Kota Cimahi dengan menyelenggarakan program pelatihan dan produktivitas tenaga kerja, dan program pelatihan kerja ini secara umum sudah bekerja dengan efektif. \u0000Kata Kunci: Dinas Tenaga Kerja, Pelatihan Tenaga Kerja, Pengangguran","PeriodicalId":34777,"journal":{"name":"Jurnal Caraka Prabu","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42226411","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}