Pub Date : 2024-01-10DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12606
Nevalia Kinanda Puspitasari, Rahmaya Nova Handayani, Eza Kemal Firdaus
Abstrak: Gambaran Kejadian Hipotensi Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Anestesi spinal umumnya digunakan pada sectio caesarea karena keseimbangan risiko dan manfaat dari anestesi spinal. Namun, ada efek samping yang terkait dengan anestesi spinal seperti hipotensi. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik responden meliputi Usia, IMT dan Paritas serta untuk mengidentifikasi gambaran kejadian hipotensi pada pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Jenis penelitian merupakan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian merupakan pasien sectio caesarea yang dilakukan tindakan anestesi spinal yang memenuhi kriteria. Adapun teknik sampling yang digunakan convenience sampling menghasilkan 55 responden. Instrumen penelitian dengan lembar observasi dan monitor anestesi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mengalami kejadian hipotensi adalah berusia berisiko (<20 tahun atau > 35 tahun) sebanyak 88,2%, IMT gemuk (>25 kg/m2) sebanyak 83,3% dan paritas primipara sebanyak 77,8%. Pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi mengalami hipotensi 74,5% orang dan 25,5% orang tidak hipotensi. Sebagai hasil dari penelitian ini, perhatian harus diberikan pada terjadinya hipotensi selama anestesi spinal untuk mengurangi risiko yang merugikan.
{"title":"GAMBARAN KEJADIAN HIPOTENSI PADA PASIEN SECTIO CAESAREA DENGAN SPINAL ANESTESI DI RUMAH SAKIT EMANUEL BANJARNEGARA","authors":"Nevalia Kinanda Puspitasari, Rahmaya Nova Handayani, Eza Kemal Firdaus","doi":"10.33024/jikk.v10i12.12606","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.12606","url":null,"abstract":"Abstrak: Gambaran Kejadian Hipotensi Pada Pasien Sectio Caesarea Dengan Spinal Anestesi Di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Anestesi spinal umumnya digunakan pada sectio caesarea karena keseimbangan risiko dan manfaat dari anestesi spinal. Namun, ada efek samping yang terkait dengan anestesi spinal seperti hipotensi. Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik responden meliputi Usia, IMT dan Paritas serta untuk mengidentifikasi gambaran kejadian hipotensi pada pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi di Rumah Sakit Emanuel Banjarnegara. Jenis penelitian merupakan deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian merupakan pasien sectio caesarea yang dilakukan tindakan anestesi spinal yang memenuhi kriteria. Adapun teknik sampling yang digunakan convenience sampling menghasilkan 55 responden. Instrumen penelitian dengan lembar observasi dan monitor anestesi. Hasil penelitian didapatkan sebagian besar mengalami kejadian hipotensi adalah berusia berisiko (<20 tahun atau > 35 tahun) sebanyak 88,2%, IMT gemuk (>25 kg/m2) sebanyak 83,3% dan paritas primipara sebanyak 77,8%. Pasien sectio caesarea dengan spinal anestesi mengalami hipotensi 74,5% orang dan 25,5% orang tidak hipotensi. Sebagai hasil dari penelitian ini, perhatian harus diberikan pada terjadinya hipotensi selama anestesi spinal untuk mengurangi risiko yang merugikan.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"93 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140511154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-10DOI: 10.33024/jikk.v10i12.11825
Ristia Rahman, Didi Irwadi, Agus Rudi Hartono
Abstrak: Gambaran Kadar Glukosa Darah Pada Penderita HipertensiDengan Metode Poct (Point Of Care Test). Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak ditularkan dan tidak ditransmisikan kepada orang lain dengan bentuk kontak apapun seperti penyakit hipertensi. Hipertensi didefinisikan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama (kronik) dapat menimbulkan resisten insulin. Ketika orang memiliki resistensi insulin, glukosa menumpuk dalam darah karena tidak diserap oleh sel-sel, dan dapat mengarah ke diabetes mellitus. Kadar gula darah adalah suatu gula monosa-karida, karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah pada penderita hipertensi dengan menggunakan metode POCT. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode POCT. Jumlah responden sebanyak 56 orang. Hasil Penelitian berdasarkan karakteristik didapatkan jumlah lebih banyak responden hipertensi dengan rentang usia dewasa (20-59 tahun) : 37 orang, jenis kelamin perempuan : 44 orang, dan riwayat hipertensi pendek (1-5 tahun) : 39 orang dengan kadar glukosa darah normal dan tinggi. Kesimpulan Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada 56 responden menunjukan 25 orang kadar glukosa darah tinggi dan 31 orang kadar glukosa darah normal.
摘要:用Poct(Point Of Care Test)方法检测高血压患者的血糖水平概述。非传染性疾病(NCDs)是指不通过任何形式的接触传染给他人的疾病,如高血压。高血压的定义是收缩压升高≥140 mmHg,舒张压升高≥90 mmHg。长期(慢性)高血压会导致胰岛素抵抗。当人们出现胰岛素抵抗时,葡萄糖会因无法被细胞吸收而在血液中积聚,从而导致糖尿病。血糖水平是一种单羧酸糖,是作为人体主要能量来源的最重要的碳水化合物。本研究的目的是利用 POCT 方法确定高血压患者的血糖水平描述。该研究类型为描述性横断面设计。采用 POCT 方法进行抽样。受访者人数为 56 人。研究结果显示,高血压受访者中成人年龄段(20-59 岁)的人数较多:37人,女性44 人,高血压病史较短(1-5 年):39 人血糖水平正常或偏高。结论 56 名受访者的血糖水平检查结果显示,25 人血糖水平偏高,31 人血糖水平正常。
{"title":"GAMBARAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DENGAN METODE POCT (POINT OF CARE TEST)","authors":"Ristia Rahman, Didi Irwadi, Agus Rudi Hartono","doi":"10.33024/jikk.v10i12.11825","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.11825","url":null,"abstract":"Abstrak: Gambaran Kadar Glukosa Darah Pada Penderita HipertensiDengan Metode Poct (Point Of Care Test). Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang tidak ditularkan dan tidak ditransmisikan kepada orang lain dengan bentuk kontak apapun seperti penyakit hipertensi. Hipertensi didefinisikan suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Hipertensi yang terjadi dalam jangka waktu yang lama (kronik) dapat menimbulkan resisten insulin. Ketika orang memiliki resistensi insulin, glukosa menumpuk dalam darah karena tidak diserap oleh sel-sel, dan dapat mengarah ke diabetes mellitus. Kadar gula darah adalah suatu gula monosa-karida, karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga utama dalam tubuh. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran kadar glukosa darah pada penderita hipertensi dengan menggunakan metode POCT. Jenis penelitian ini deskriptif dengan desain Cross Sectional. Teknik pengambilan sampel dengan metode POCT. Jumlah responden sebanyak 56 orang. Hasil Penelitian berdasarkan karakteristik didapatkan jumlah lebih banyak responden hipertensi dengan rentang usia dewasa (20-59 tahun) : 37 orang, jenis kelamin perempuan : 44 orang, dan riwayat hipertensi pendek (1-5 tahun) : 39 orang dengan kadar glukosa darah normal dan tinggi. Kesimpulan Hasil pemeriksaan kadar glukosa darah pada 56 responden menunjukan 25 orang kadar glukosa darah tinggi dan 31 orang kadar glukosa darah normal.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"33 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140510690","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2024-01-10DOI: 10.33024/jikk.v10i12.11525
Iqli Matussayyidati Sekar Agami, M. Irsam, Wijayanti Fuad
Abstrak: Analisis Faktor Usia Ibu, Interval Persalinan, Berat Bayi Lahir, Dan Indikasi Sectio Caesarea Sebelumnya Yang Mempengaruhi Keberhasilan Vbac (Vaginal Birth After Caesar). Seksio Caesarea (SC) merupakan tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan cara membuka dinding perut dan dindig uterus. Angka persalinan dengan section caesarea (SC) meningkat diseluruh dunia dan melebihi batas yang direkomendasikan World Health Organization (WHO). Menurut data Riskerdas 2018, prevalensi tindakan seksio sesarea di Indonesia mencapai17,6%. Wanita yang memiliki riwayat persalinan seksio sesarea tidak diharuskan untuk melahirkan secara sesar kembali tetapi mempunyai pilihan untuk melahirkan secara pervaginam atau yang dikenal dengan sebutan Vaginal Birth After Caesar (VBAC). Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) atau persalinan dengan metode pervaginal setelah seksio sesarea merupakan salah satu alternatif persalinan maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor usia ibu, interval persalinan,berat bayi lahir, dan indikasi SC sebelumnya terhadap keberhasilan VBAC. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Penelitian ini memiliki total sampel 155 responden. Hasil analisis data usia ibu terhadap kejadian VBAC pvalue=0,209 OR=0,456. Hasil analisis data interval persalinan terhadap kejadian VBAC pvalue=0.000 OR=32,667. Hasil analisis data berat bayi lahir terhadap kejadian VBAC pvalue = 0253 OR=5.712. Hasil analisis data indikasi SC sebelumnya terhadap kejadian VBAC pvalue = 0.000 OR = 7,267. Didapati tidak adanya hubungan antara usia ibu dengan keberhasilan VBAC. Terdapat hubungan antara interval persalinan dengan keberhasilan VBAC. Terdapat hubungan antara indikasi SC sebelumnya dengan keberhasilan VBAC. Tidak terdapat hubungan antara berat bayi lahir dengan keberhasilan VBAC.
{"title":"ANALISIS FAKTOR USIA IBU, INTERVAL PERSALINAN, BERAT BAYI LAHIR, DAN INDIKASI SECTIO CAESAREA SEBELUMNYA YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN VBAC (VAGINAL BIRTH AFTER CAESAR)","authors":"Iqli Matussayyidati Sekar Agami, M. Irsam, Wijayanti Fuad","doi":"10.33024/jikk.v10i12.11525","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i12.11525","url":null,"abstract":"Abstrak: Analisis Faktor Usia Ibu, Interval Persalinan, Berat Bayi Lahir, Dan Indikasi Sectio Caesarea Sebelumnya Yang Mempengaruhi Keberhasilan Vbac (Vaginal Birth After Caesar). Seksio Caesarea (SC) merupakan tindakan pembedahan untuk melahirkan janin dengan cara membuka dinding perut dan dindig uterus. Angka persalinan dengan section caesarea (SC) meningkat diseluruh dunia dan melebihi batas yang direkomendasikan World Health Organization (WHO). Menurut data Riskerdas 2018, prevalensi tindakan seksio sesarea di Indonesia mencapai17,6%. Wanita yang memiliki riwayat persalinan seksio sesarea tidak diharuskan untuk melahirkan secara sesar kembali tetapi mempunyai pilihan untuk melahirkan secara pervaginam atau yang dikenal dengan sebutan Vaginal Birth After Caesar (VBAC). Vaginal Birth After Caesarean (VBAC) atau persalinan dengan metode pervaginal setelah seksio sesarea merupakan salah satu alternatif persalinan maternal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor usia ibu, interval persalinan,berat bayi lahir, dan indikasi SC sebelumnya terhadap keberhasilan VBAC. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi Square. Penelitian ini memiliki total sampel 155 responden. Hasil analisis data usia ibu terhadap kejadian VBAC pvalue=0,209 OR=0,456. Hasil analisis data interval persalinan terhadap kejadian VBAC pvalue=0.000 OR=32,667. Hasil analisis data berat bayi lahir terhadap kejadian VBAC pvalue = 0253 OR=5.712. Hasil analisis data indikasi SC sebelumnya terhadap kejadian VBAC pvalue = 0.000 OR = 7,267. Didapati tidak adanya hubungan antara usia ibu dengan keberhasilan VBAC. Terdapat hubungan antara interval persalinan dengan keberhasilan VBAC. Terdapat hubungan antara indikasi SC sebelumnya dengan keberhasilan VBAC. Tidak terdapat hubungan antara berat bayi lahir dengan keberhasilan VBAC.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"14 2","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-01-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140510873","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.10918
Gusti Lanang, Krisna Wiracakra, S. A. Putri
Abstract: A Rare Case of Cardioembolic Stroke in Patient with Cardiac Myxoma: Case Report. Cardiac myxoma is a condition where there is a tumor in the heart chambers, which is a rare cause of cardioembolic strokes in patients. The purpose of this case report is to convey a case that is rarely found in daily clinical practice as well as the stages of diagnosis and management of this case. A 42-year-old woman came with a sudden loss of consciousness, and after the patient regained consciousness, there was a neurological deficit. Based on the anamnesis, there was no history or risk factors for stroke in the patient. Through additional physical and supporting examinations, the patient was diagnosed with a cardioembolic stroke accompanied by cardiac myxoma. The patient received stroke therapy such as antiplatelet administration and physiotherapy to improve the condition of the patient's neurological deficits. After passing the treatment period, the patient's condition improved but still required further treatment.
{"title":"A RARE CASE OF CARDIOEMBOLIC STROKE IN PATIENT WITH CARDIAC MYXOMA: CASE REPORT","authors":"Gusti Lanang, Krisna Wiracakra, S. A. Putri","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10918","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10918","url":null,"abstract":"Abstract: A Rare Case of Cardioembolic Stroke in Patient with Cardiac Myxoma: Case Report. Cardiac myxoma is a condition where there is a tumor in the heart chambers, which is a rare cause of cardioembolic strokes in patients. The purpose of this case report is to convey a case that is rarely found in daily clinical practice as well as the stages of diagnosis and management of this case. A 42-year-old woman came with a sudden loss of consciousness, and after the patient regained consciousness, there was a neurological deficit. Based on the anamnesis, there was no history or risk factors for stroke in the patient. Through additional physical and supporting examinations, the patient was diagnosed with a cardioembolic stroke accompanied by cardiac myxoma. The patient received stroke therapy such as antiplatelet administration and physiotherapy to improve the condition of the patient's neurological deficits. After passing the treatment period, the patient's condition improved but still required further treatment.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279544","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.12719
Hanisa Hanisa, I. P. E. Juliantara, R. Widodo
Abstrak : Prosedur Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Brain Pada Kasus Epiepsi. Magnetic resonance imaging adalah pemeriksaan pencitraan (neuroimaging) pilihan untuk fokus melihat adanya epilepsi dan kelainan structural otak lainnya yang mungkin menjadi penyebab epilepsi. Kemajuan terhadap teknologi MRI sangat membantu dalam mendeteksi lesi epileptogenetik terutama dengan menggunakan MRI kekuatan medan yang lebih tinggi yaitu dengan pemindaian 3 Tesla, telah terbukti meningkatkan deteksi lesi dengan rasio odds lebih besar dari 2,5 dibandingkan dengan 1,5 Tesla. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2023-September 2023 menggunakan pesawat MRI SIMENS 3,0 Tesla. Sampel pasien yang digunakan pada kajian ini adalah pasien dengan klinis epilepsi. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan radiografer, dokter radiologi dan dokumentasi pelaksanaan pemeriksaan MRI Brain pada kasus epilepsi. Deskripsi dan analisis data dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara serta dokumentasi untuk kemudian diambil kesimpulan dan saran. Menurut teori pada umumnya sekuen brain pada klinis epilepsi yang digunakan meliputi T2- Weighted Axial, T2 Coronal FLAIR, T2- Weighted Axial, Coronal TIRM.Sedangkan di lapangan pada umumnya sekuen rutin yang di gunakan yaitu Axial T1, Axial T2 dark fluid, Axial T2, Axial B1000, Axial T2 SWI,T1 Sagital/ DIR Sagital, T2 Coronal, T2 Coronal Dark Fluid dan adanya penambahan sekuen khusus pada klinis epilepsi yaitu DIR coronal.
{"title":"PROSEDUR PEMERIKSAAN MAGNETIC RESONANCE IMAGING (MRI) BRAIN PADA KASUS EPILEPSI","authors":"Hanisa Hanisa, I. P. E. Juliantara, R. Widodo","doi":"10.33024/jikk.v10i10.12719","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.12719","url":null,"abstract":"Abstrak : Prosedur Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI) Brain Pada Kasus Epiepsi. Magnetic resonance imaging adalah pemeriksaan pencitraan (neuroimaging) pilihan untuk fokus melihat adanya epilepsi dan kelainan structural otak lainnya yang mungkin menjadi penyebab epilepsi. Kemajuan terhadap teknologi MRI sangat membantu dalam mendeteksi lesi epileptogenetik terutama dengan menggunakan MRI kekuatan medan yang lebih tinggi yaitu dengan pemindaian 3 Tesla, telah terbukti meningkatkan deteksi lesi dengan rasio odds lebih besar dari 2,5 dibandingkan dengan 1,5 Tesla. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni 2023-September 2023 menggunakan pesawat MRI SIMENS 3,0 Tesla. Sampel pasien yang digunakan pada kajian ini adalah pasien dengan klinis epilepsi. Pengambilan data dilakukan melalui observasi, wawancara dengan radiografer, dokter radiologi dan dokumentasi pelaksanaan pemeriksaan MRI Brain pada kasus epilepsi. Deskripsi dan analisis data dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara serta dokumentasi untuk kemudian diambil kesimpulan dan saran. Menurut teori pada umumnya sekuen brain pada klinis epilepsi yang digunakan meliputi T2- Weighted Axial, T2 Coronal FLAIR, T2- Weighted Axial, Coronal TIRM.Sedangkan di lapangan pada umumnya sekuen rutin yang di gunakan yaitu Axial T1, Axial T2 dark fluid, Axial T2, Axial B1000, Axial T2 SWI,T1 Sagital/ DIR Sagital, T2 Coronal, T2 Coronal Dark Fluid dan adanya penambahan sekuen khusus pada klinis epilepsi yaitu DIR coronal.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"2 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.12728
Rezha Nugraha, Mala Kurniati, Ade Utia Detty, Dwi Marlina
Abstrak: Hubungan Antara Usia, Pekerjaan Dan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Osteoarthritis Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Salah satu penyakit degeneratif yang menyerang yaitu osteoarthritis. Pada Osteoarthritis terjadi perubahan morfologi sendi yang mengakibatkan perlunakan sendi. Faktor terjadinya osteoarthritis salah satunya adalah usia dan jenis kelamin. Selain usia dan jenis kelamin, salah satu faktor resiko osteoarthritis adalah pekerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara usia, pekerjaan dan jenis kelamin yang memengaruhi terjadinya osteoarthritis.Jenis penelitian menggunak an desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua responden yang mengalami osteoarthritis pada Tahun 2022 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebanyak 45 sampel. Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini adalah uji Chi-square. Pada penelitian ini didapatkan frekuensi usia paling banyak pada usia ≥ 50 tahun dengan jumlah 26 orang dengan presentase 57,8%. Berdasarkan jenis kelamin pasien paling banyak perempuan dengan jumlah 30 orang dengan presentase 66,7%. Berdasarkan pekerjaan pasien paling banyak pada ibu rumah tangga dengan jumlah 14 orang dengan presentase 31,1%. Berdasarkan jenis osteoarthritis paling banyak yang mengalami osteoartritis lutut dengan jumlah 33 orang dengan presentase 73,3%. Pada penelitian ini didapatkan hubungan kelompok usia dengan osteoartritis didapatkan nilai Sig (value) adalah 0,036 atau < 0,05. Jenis kelamin dan osteoaritis (value) adalah 0,032 atau < 0,05. Pekerjaan dan osteoaritis (value) adalah 0,027 atau < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa jenis kelamin, usia dan pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap terjadinya osteoarthritis.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA USIA, PEKERJAAN DAN JENIS KELAMIN DENGAN KEJADIAN OSTEOARTHRITIS DI RSUD DR. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG","authors":"Rezha Nugraha, Mala Kurniati, Ade Utia Detty, Dwi Marlina","doi":"10.33024/jikk.v10i10.12728","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.12728","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Antara Usia, Pekerjaan Dan Jenis Kelamin Dengan Kejadian Osteoarthritis Di Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Salah satu penyakit degeneratif yang menyerang yaitu osteoarthritis. Pada Osteoarthritis terjadi perubahan morfologi sendi yang mengakibatkan perlunakan sendi. Faktor terjadinya osteoarthritis salah satunya adalah usia dan jenis kelamin. Selain usia dan jenis kelamin, salah satu faktor resiko osteoarthritis adalah pekerjaan. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara usia, pekerjaan dan jenis kelamin yang memengaruhi terjadinya osteoarthritis.Jenis penelitian menggunak an desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua responden yang mengalami osteoarthritis pada Tahun 2022 di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebanyak 45 sampel. Uji yang digunakan pada analisis bivariat ini adalah uji Chi-square. Pada penelitian ini didapatkan frekuensi usia paling banyak pada usia ≥ 50 tahun dengan jumlah 26 orang dengan presentase 57,8%. Berdasarkan jenis kelamin pasien paling banyak perempuan dengan jumlah 30 orang dengan presentase 66,7%. Berdasarkan pekerjaan pasien paling banyak pada ibu rumah tangga dengan jumlah 14 orang dengan presentase 31,1%. Berdasarkan jenis osteoarthritis paling banyak yang mengalami osteoartritis lutut dengan jumlah 33 orang dengan presentase 73,3%. Pada penelitian ini didapatkan hubungan kelompok usia dengan osteoartritis didapatkan nilai Sig (value) adalah 0,036 atau < 0,05. Jenis kelamin dan osteoaritis (value) adalah 0,032 atau < 0,05. Pekerjaan dan osteoaritis (value) adalah 0,027 atau < 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa jenis kelamin, usia dan pekerjaan berpengaruh signifikan terhadap terjadinya osteoarthritis.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279263","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstrak : Penggunaan Skor Apfel Dalam Memprediksi Angka Kejadian Mual dan Muntah Pasca Operasi : Analisis Literatur Publikasi. Mual dan muntah pasca operasi atau Post Operatif Nausea and Vomiting (PONV) merupakan efek samping yang paling sering terjadi setelah operasi. Bukan hanya membuat pasien tidak nyaman, PONV juga menyebabkan perpanjangan waktu perawatan dan juga semakin besarnya biaya perawatan. Skor apfel merupakan salah satu prediktor terjadinya PONV. Studi literatur ini bertujuan untuk menilai penggunaan skor Apfel dalam rangka memprediksi resiko angka kejadian mual muntah pasca operasi. Metode studi literatur dilakukan melalui penelusuran artikel publikasi pada Google Scholar, PubMed, Medline, dll dengan kata kunci skor, apfel, mual muntah pasca operasi, dan PONV . Penelusuran literatur dari terbitan tahun 2018-2022 dengan desain penelitian observasional, cross sectional maupun case control. Hasil penelusuran didapatkan 5 literatur yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan review. Dalam studi literatur ini ditemukan bahwa skor apfel dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memprediksi angka kejadian mual muntah pasca operasi.
{"title":"THE USE OF APFEL SCORE TO PREDICT PREVALENCE OF POSTOPERATIF NAUSEA AND VOMITING : AN ANALYSIS OF PUBLISHED STUDIES","authors":"Taufik Rizal, Tiara Architaputri, Abdurrohman Izzuddin","doi":"10.33024/jikk.v10i10.9699","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.9699","url":null,"abstract":"Abstrak : Penggunaan Skor Apfel Dalam Memprediksi Angka Kejadian Mual dan Muntah Pasca Operasi : Analisis Literatur Publikasi. Mual dan muntah pasca operasi atau Post Operatif Nausea and Vomiting (PONV) merupakan efek samping yang paling sering terjadi setelah operasi. Bukan hanya membuat pasien tidak nyaman, PONV juga menyebabkan perpanjangan waktu perawatan dan juga semakin besarnya biaya perawatan. Skor apfel merupakan salah satu prediktor terjadinya PONV. Studi literatur ini bertujuan untuk menilai penggunaan skor Apfel dalam rangka memprediksi resiko angka kejadian mual muntah pasca operasi. Metode studi literatur dilakukan melalui penelusuran artikel publikasi pada Google Scholar, PubMed, Medline, dll dengan kata kunci skor, apfel, mual muntah pasca operasi, dan PONV . Penelusuran literatur dari terbitan tahun 2018-2022 dengan desain penelitian observasional, cross sectional maupun case control. Hasil penelusuran didapatkan 5 literatur yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan review. Dalam studi literatur ini ditemukan bahwa skor apfel dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memprediksi angka kejadian mual muntah pasca operasi.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"49 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.11976
S. Salman, Bondan Prasetyo, Romadhoni Romadhoni
Abstrak: Hubungan Usia dan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD K.M.R.T Wongsonegoro: Studi Cross Sectional. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2020 secara global ditemukan diagnosis tumor ganas (kanker) sebanyak 2,3 juta wanita dan 685.000 mengalami kematian. Hal-hal yang berpengaruh terjadinya kanker payudara, yaitu usia >50 tahun dikarenakan seiring bertambahnya usia, anatomi dan fungsi jaringan payudara semakin memburuk, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, hal ini diperkirakan memiliki pengaruh terhadap risiko terjadinya keganasan. Untuk mengetahui hubungan usia dan pengunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap kejadian kanker payudara di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Penelitian ini menganut jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara pasien tumor jinak dan ganas (kanker) payudara di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Kemudian diolah dengan Uji statistik Chi-square. Pada kelompok usia beresiko (< 50 tahun) menjadi sebagian besar responden dengan jenis tumor ganas (kanker) payudara dan sebagian besar pada riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal >5 tahun. Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh variabel jenis tumor (kanker) payudara dengan variabel riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal diperoleh p-value = 0,003 artinya terdapat hubungan antara riwayat penggunaaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker. Hasil uji variabel stadium kanker payudara dengan variabel usia diperoleh p-value = 0,011 artinya terdapat hubungan antara usia dengan kejadian kanker payudara. Terdapat hubungan antara usia dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian tumor payudara dan kanker payudaara.
{"title":"HUBUNGAN USIA DAN PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI RSUD K.M.R.T WONGSONEGORO: STUDI CROSS SECTIONAL","authors":"S. Salman, Bondan Prasetyo, Romadhoni Romadhoni","doi":"10.33024/jikk.v10i10.11976","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.11976","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Usia dan Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUD K.M.R.T Wongsonegoro: Studi Cross Sectional. Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2020 secara global ditemukan diagnosis tumor ganas (kanker) sebanyak 2,3 juta wanita dan 685.000 mengalami kematian. Hal-hal yang berpengaruh terjadinya kanker payudara, yaitu usia >50 tahun dikarenakan seiring bertambahnya usia, anatomi dan fungsi jaringan payudara semakin memburuk, dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang, hal ini diperkirakan memiliki pengaruh terhadap risiko terjadinya keganasan. Untuk mengetahui hubungan usia dan pengunaan alat kontrasepsi hormonal terhadap kejadian kanker payudara di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Semarang. Penelitian ini menganut jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini, menggunakan data primer yang diperoleh melalui wawancara pasien tumor jinak dan ganas (kanker) payudara di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro. Kemudian diolah dengan Uji statistik Chi-square. Pada kelompok usia beresiko (< 50 tahun) menjadi sebagian besar responden dengan jenis tumor ganas (kanker) payudara dan sebagian besar pada riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal >5 tahun. Berdasarkan uji Chi-Square diperoleh variabel jenis tumor (kanker) payudara dengan variabel riwayat penggunaan alat kontrasepsi hormonal diperoleh p-value = 0,003 artinya terdapat hubungan antara riwayat penggunaaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian kanker. Hasil uji variabel stadium kanker payudara dengan variabel usia diperoleh p-value = 0,011 artinya terdapat hubungan antara usia dengan kejadian kanker payudara. Terdapat hubungan antara usia dan penggunaan alat kontrasepsi hormonal dengan kejadian tumor payudara dan kanker payudaara.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"57 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279365","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.9289
Annisa Tifani, M. Setiawan, Chamim Faizin
Abstrak: Hubungan Posisi Duduk, Durasi Duduk, dan Jenis Tempat Duduk terhadap Keluhan Low Back Pain (LBP) saat Kuliah Online pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Di era Covid-19 banyak upaya dan kebijakan baru diterapkan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Upaya dan kebijakan baru tersebut menimbulkan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Salah satunya sektor pendidikan. Dengan menggunakan sistem pembelajaran daring, muncul berbagai keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa, khususnya lower back pain (LBP) yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kesakitan pada tubuh sehingga dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan posisi LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Sampel yang digunakan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dari 139 sampel. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan terjadinya keluhan LBP (ρ value=0,020). Adanya hubungan yang signifikan antara durasi duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,000). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis tempat duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,356). Terdapat hubungan antara posisi duduk, durasi duduk terhadap keluhan LBP dan tidak terdapat hubungan antara jenis tempat duduk terhadap keluhan LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran.
{"title":"HUBUNGAN POSISI DUDUK, DURASI DUDUK, DAN JENIS TEMPAT DUDUK TERHADAP KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) SAAT KULIAH ONLINE PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN","authors":"Annisa Tifani, M. Setiawan, Chamim Faizin","doi":"10.33024/jikk.v10i10.9289","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.9289","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Posisi Duduk, Durasi Duduk, dan Jenis Tempat Duduk terhadap Keluhan Low Back Pain (LBP) saat Kuliah Online pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Di era Covid-19 banyak upaya dan kebijakan baru diterapkan untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. Upaya dan kebijakan baru tersebut menimbulkan dampak terhadap berbagai sektor kehidupan di Indonesia. Salah satunya sektor pendidikan. Dengan menggunakan sistem pembelajaran daring, muncul berbagai keluhan yang dirasakan oleh mahasiswa, khususnya lower back pain (LBP) yang menyebabkan ketidaknyamanan dan kesakitan pada tubuh sehingga dapat mengganggu konsentrasi mahasiswa selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan posisi LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan rancangan Cross Sectional. Sampel yang digunakan dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi dengan pengambilan sampel dilakukan secara total sampling dari 139 sampel. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara posisi duduk dengan terjadinya keluhan LBP (ρ value=0,020). Adanya hubungan yang signifikan antara durasi duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,000). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara jenis tempat duduk dengan terjadinya keluhan low back pain (ρ value=0,356). Terdapat hubungan antara posisi duduk, durasi duduk terhadap keluhan LBP dan tidak terdapat hubungan antara jenis tempat duduk terhadap keluhan LBP saat kuliah online pada mahasiswa Fakultas Kedokteran.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279379","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-11-12DOI: 10.33024/jikk.v10i10.10682
Shefilla Cahya Pramesthi, Oky Rahma Prihandani, Kanti Ratnaningrum
Abstrak: Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi Pada Anak Usia 0-24 Bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi. Imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Menurut UNICEF mengemukakan bahwa imunisasi dapat menurunkan tingkat kematian 2-3 juta anak dari penyakit mematikan setiap tahunnya. Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi, diantaranya pengetahuan dan pendidikan ibu yang kurang. Seorang ibu berperan penting didalam program imunisasi seperti halnya pengetahuan dan pendidikan ibu. Berdasarkan data monografi, pendidikan penduduk di desa Candisari Sebagian besar memiliki pendidikan terakhir SD. Menganalisis hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia 0-24 bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, Jawa Tengah. Penelitian ‘observasional analitik’ dengan pendekatan ‘cross sectional’ dengan menggunakan teknik ‘purposive sampling’. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Candisari Kecamatan Purwodadi. Sampel merupakan ibu dengan anak berusia 0-24 bulan. Data penelitian menggunakan data primer dengan instrument questioner dan data sekunder dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Data yang di peroleh dianalisa menggunakan uji fisher exact. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi dengan nilai p = 0,002 (p<0,05), serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak dengan nilai p = 0,121 (p 0,05). Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia (0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, serta tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak (usia 0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi.
{"title":"HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-24 BULAN DI POSYANDU DESA CANDISARI, KECAMATAN PURWODADI","authors":"Shefilla Cahya Pramesthi, Oky Rahma Prihandani, Kanti Ratnaningrum","doi":"10.33024/jikk.v10i10.10682","DOIUrl":"https://doi.org/10.33024/jikk.v10i10.10682","url":null,"abstract":"Abstrak: Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan Kepatuhan Pemberian Imunisasi Pada Anak Usia 0-24 Bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi. Imunisasi pada anak bertujuan untuk mencegah penularan penyakit tertentu. Menurut UNICEF mengemukakan bahwa imunisasi dapat menurunkan tingkat kematian 2-3 juta anak dari penyakit mematikan setiap tahunnya. Banyak faktor yang dapat berpengaruh terhadap keberhasilan imunisasi, diantaranya pengetahuan dan pendidikan ibu yang kurang. Seorang ibu berperan penting didalam program imunisasi seperti halnya pengetahuan dan pendidikan ibu. Berdasarkan data monografi, pendidikan penduduk di desa Candisari Sebagian besar memiliki pendidikan terakhir SD. Menganalisis hubungan pengetahuan dan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia 0-24 bulan di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, Jawa Tengah. Penelitian ‘observasional analitik’ dengan pendekatan ‘cross sectional’ dengan menggunakan teknik ‘purposive sampling’. Penelitian ini dilakukan di Posyandu Desa Candisari Kecamatan Purwodadi. Sampel merupakan ibu dengan anak berusia 0-24 bulan. Data penelitian menggunakan data primer dengan instrument questioner dan data sekunder dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Data yang di peroleh dianalisa menggunakan uji fisher exact. Hasil menunjukkan adanya hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak di Posyandu Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi dengan nilai p = 0,002 (p<0,05), serta tidak ada hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi anak dengan nilai p = 0,121 (p 0,05). Terdapat hubungan pengetahuan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak usia (0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi, serta tidak terdapat hubungan pendidikan ibu dengan kepatuhan pemberian imunisasi pada anak (usia 0-24 bulan) di Desa Candisari, Kecamatan Purwodadi.","PeriodicalId":378092,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan","volume":"9 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-11-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"139279413","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}