Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1646
Ade Devi Rahmawati, None Feva Tridiyawati
Pendahuluan : Luka perineum adalah luka karena adanya robekan jalan lahir baik karena ruptur maupun karena episiotomi pada waktu melahirkan janin. Banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum diantaranya adalah kebudayaan. Pengaruh budaya terhadap status kesehatan masyarakat tidak bisa diabaikan karena kesehatan merupakan bagian integral dari budaya. Perawatan perineum yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya infeksi masa postpartum. Tujuan: untuk memperoleh informasi tentang Dukungan Budaya Betawi terhadap perawatan luka perineum di Desa Jatiwangi Cikarang Barat tahun 2022. Metode: menggunakan penelitian Rapid Assesment Procedure (RAP). Pengumpulan Data Primer di lakukan dengan wawancara mendalam pada 6 orang dan Observasi. Hasil: Usia partisipan berkisar 22 sampai 30 tahun dan hasil penelitian menunjukan tentang karakteristik informan, pengetahuan, sikap dan pengalaman semua partisipan dengan peneliti memberikan pertanyaan dan partisipan menjawab dengan pengalaman sendiri. Kesimpulan: masih banyak partisapan atau ibu post partum yang masih kurang pengetahuannya tentang perawatan luka perineum.
{"title":"STUDI KUALITATIF DUKUNGAN BUDAYA BETAWI TERHADAP PERAWATAN LUKA PERINEUM DI DESA JATIWANGI CIKARANG BARAT TAHUN 2022","authors":"Ade Devi Rahmawati, None Feva Tridiyawati","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1646","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1646","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Luka perineum adalah luka karena adanya robekan jalan lahir baik karena ruptur maupun karena episiotomi pada waktu melahirkan janin. Banyak faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum diantaranya adalah kebudayaan. Pengaruh budaya terhadap status kesehatan masyarakat tidak bisa diabaikan karena kesehatan merupakan bagian integral dari budaya. Perawatan perineum yang tidak benar dapat menyebabkan terjadinya infeksi masa postpartum. Tujuan: untuk memperoleh informasi tentang Dukungan Budaya Betawi terhadap perawatan luka perineum di Desa Jatiwangi Cikarang Barat tahun 2022. Metode: menggunakan penelitian Rapid Assesment Procedure (RAP). Pengumpulan Data Primer di lakukan dengan wawancara mendalam pada 6 orang dan Observasi. Hasil: Usia partisipan berkisar 22 sampai 30 tahun dan hasil penelitian menunjukan tentang karakteristik informan, pengetahuan, sikap dan pengalaman semua partisipan dengan peneliti memberikan pertanyaan dan partisipan menjawab dengan pengalaman sendiri. Kesimpulan: masih banyak partisapan atau ibu post partum yang masih kurang pengetahuannya tentang perawatan luka perineum.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621237","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1660
Shindy Amelia Febriyani, None Budi Ermanto
Pendahuluan : WHO tahun 2020, menyebutkan sebanyak 295.000 wanita di seluruh dunia kehilangan nyawa mereka selama dan setelah kehamilan dan melahirkan. Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2020 sudah mencapai 230 per 100 ribu melahirkan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 sebesar 4.627 orang dengan sebagian besar disebabkan akibat pendarahan post partum. Penyebab kematian ibu saat kehamilan 20%, pada saat persalinan 30%, pada saat masa nifas 50%. Tujuan Penelitian : Mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game terhadap pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. seluruh ibu nifas di PMB Shindy Amelia Febriyani pada bulan Desember 2022 sebanyak 56 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game yaitu berpengetahuan kurang dan sesudahnya berpengetahuan baik. Ada efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game terhadap pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas. Kesimpulan dan Saran : Penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming lebih efektif meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas dibandingkan dengan metode simulation game. Diharapkan bidan lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang deteksi dini tanda bahaya nifas.
{"title":"EFEKTIVITAS PENYULUHAN KESEHATAN DENGAN METODE BRAINSTORMING DAN SIMULATION GAME TERHADAP PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA MASA NIFAS","authors":"Shindy Amelia Febriyani, None Budi Ermanto","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1660","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1660","url":null,"abstract":"Pendahuluan : WHO tahun 2020, menyebutkan sebanyak 295.000 wanita di seluruh dunia kehilangan nyawa mereka selama dan setelah kehamilan dan melahirkan. Angka Kematian Ibu di Indonesia tahun 2020 sudah mencapai 230 per 100 ribu melahirkan. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, jumlah kematian ibu pada tahun 2020 sebesar 4.627 orang dengan sebagian besar disebabkan akibat pendarahan post partum. Penyebab kematian ibu saat kehamilan 20%, pada saat persalinan 30%, pada saat masa nifas 50%. Tujuan Penelitian : Mengetahui efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game terhadap pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. seluruh ibu nifas di PMB Shindy Amelia Febriyani pada bulan Desember 2022 sebanyak 56 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Sebagian besar tingkat pengetahuan ibu nifas sebelum diberikan penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game yaitu berpengetahuan kurang dan sesudahnya berpengetahuan baik. Ada efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming dan simulation game terhadap pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas. Kesimpulan dan Saran : Penyuluhan kesehatan dengan metode brainstorming lebih efektif meningkatkan pengetahuan ibu nifas tentang tanda bahaya masa nifas dibandingkan dengan metode simulation game. Diharapkan bidan lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang deteksi dini tanda bahaya nifas.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"408 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621036","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1655
Rahma Putri Andini, Rahayu Khairiah
Seiring dengan berkembangnya janin, tubuh ibu juga mengalami perubahan untuk keperluan tumbuh kembang bayi, Salah satu perubahan yang terjadi pada ibu hamil ialah striae gravidarum. Strie gravidarum terjadi akibat meningkatnya aliran darah kekulit selama kehamilan yang berfungsi sebagai mengeluarkan kelebihan panas dan memberikan efek berwarna gelap atau kemerahan yang terdapat pada dinding perut maupun payudara yang membentuk seperti guratan. Guratan-guratan kemerahan yang sedikit cekung di kulit abdomen, paha dan payudara disebut dengan striae gravidarum atau biasa yang kita kenal dengan sebutan stretch marks.
Striae gravidarum atau stretch marks merupakan suatu kondisi peregangan pada kulit yang dapat menimbulkan dampak signifikan dan menyebabkan ketidaknyamanan psikologis bagi orang yang sangat memperhatikan penampilan sehingga dapat mengganggu kehidupan sosial. Selain itu Strie gravidarum dapat menyebabkan rasa gatal, panas dan kering serta gangguan emosional lainnya sehingga menimbulkan masalah kosmetik pada sebagian besar ibu hamil. Walaupun keadaan tersebut tidak dapat dihilangkan sepenuhnya tetapi Strie gravidarum dapat di minimalisir dengan cara perawatan kulit sejak dini.
Menunjukkan bahwa Nilai p value 0,000 < p 0,05 artinya hubungan yang segnifikan antara kelompok minyak zaitun dan aloevera dengan pemudaran Strie Gravidarum. Nilai mean tiap kelompok yaitu pada kelompok minyak zaitun reratanya 0,320 lebih dibandingkan rerata minyak zaitun dan aloevera yaitu 0,060 sehingga kelompok minyak zaitun dan aloevera lebih berpengaruh dalam pemudaran Strie Gravidarum.
{"title":"PENGARUH MINYAK ZAITUN DAN ALOEVERA UNTUK MENGURANG STRIAE GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER 3 DI PMB SITI JAOJIAH, AMD.KEB","authors":"Rahma Putri Andini, Rahayu Khairiah","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1655","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1655","url":null,"abstract":"Seiring dengan berkembangnya janin, tubuh ibu juga mengalami perubahan untuk keperluan tumbuh kembang bayi, Salah satu perubahan yang terjadi pada ibu hamil ialah striae gravidarum. Strie gravidarum terjadi akibat meningkatnya aliran darah kekulit selama kehamilan yang berfungsi sebagai mengeluarkan kelebihan panas dan memberikan efek berwarna gelap atau kemerahan yang terdapat pada dinding perut maupun payudara yang membentuk seperti guratan. Guratan-guratan kemerahan yang sedikit cekung di kulit abdomen, paha dan payudara disebut dengan striae gravidarum atau biasa yang kita kenal dengan sebutan stretch marks.
 Striae gravidarum atau stretch marks merupakan suatu kondisi peregangan pada kulit yang dapat menimbulkan dampak signifikan dan menyebabkan ketidaknyamanan psikologis bagi orang yang sangat memperhatikan penampilan sehingga dapat mengganggu kehidupan sosial. Selain itu Strie gravidarum dapat menyebabkan rasa gatal, panas dan kering serta gangguan emosional lainnya sehingga menimbulkan masalah kosmetik pada sebagian besar ibu hamil. Walaupun keadaan tersebut tidak dapat dihilangkan sepenuhnya tetapi Strie gravidarum dapat di minimalisir dengan cara perawatan kulit sejak dini.
 Menunjukkan bahwa Nilai p value 0,000 < p 0,05 artinya hubungan yang segnifikan antara kelompok minyak zaitun dan aloevera dengan pemudaran Strie Gravidarum. Nilai mean tiap kelompok yaitu pada kelompok minyak zaitun reratanya 0,320 lebih dibandingkan rerata minyak zaitun dan aloevera yaitu 0,060 sehingga kelompok minyak zaitun dan aloevera lebih berpengaruh dalam pemudaran Strie Gravidarum.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621233","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1648
Ita Herawati, None Ikrar Faderiani Septi
Pendahuluan : WHO menyebutkan sebanyak 2,7 juta ibu bersalin mengalami rupture perineum dan akan terjadi peningkatan hingga 6,3 juta di tahun 2050. Di Asia angka kejadian ruptur perineum mencapai 50% kasus sedangkan di Indonesia 85% ibu bersalin secara normal mengalami rupture perienum. Dampak yang ditimbulkan dari ruptur perineum itu adalah nyeri yang dirasakan oleh ibu pada daerah perineum. Salah satu cara non farmakologi untuk mengurangi nyeri adalah dengan meminum jahe merah karena jahe sama efektifnya dengan asam mefenamat dan ibuprofen untuk mengurangi segala nyeri pada wanita termasuk nyeri pada luka perineum. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Desa Cariu Bogor pada bulan Desember 2022 sebanyak 34 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Intensitas nyeri luka perineum sebelum diberikan minum jahe merah sebagian besar responden mengalami nyeri sedang (61,8%) dan sesudah diberikan minum jahe merah sebagian besar mengalami nyeri ringan (64,7%). Ada pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas (p.value 0,000). Kesimpulan dan Saran : Ada pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas. Diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dalam melakukan penatalaksanaan nyeri luka perineum pada ibu nifas.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN MINUM JAHE MERAH TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI LUKA PERINEUM PADA IBU NIFAS","authors":"Ita Herawati, None Ikrar Faderiani Septi","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1648","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1648","url":null,"abstract":"Pendahuluan : WHO menyebutkan sebanyak 2,7 juta ibu bersalin mengalami rupture perineum dan akan terjadi peningkatan hingga 6,3 juta di tahun 2050. Di Asia angka kejadian ruptur perineum mencapai 50% kasus sedangkan di Indonesia 85% ibu bersalin secara normal mengalami rupture perienum. Dampak yang ditimbulkan dari ruptur perineum itu adalah nyeri yang dirasakan oleh ibu pada daerah perineum. Salah satu cara non farmakologi untuk mengurangi nyeri adalah dengan meminum jahe merah karena jahe sama efektifnya dengan asam mefenamat dan ibuprofen untuk mengurangi segala nyeri pada wanita termasuk nyeri pada luka perineum. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu nifas di Desa Cariu Bogor pada bulan Desember 2022 sebanyak 34 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Intensitas nyeri luka perineum sebelum diberikan minum jahe merah sebagian besar responden mengalami nyeri sedang (61,8%) dan sesudah diberikan minum jahe merah sebagian besar mengalami nyeri ringan (64,7%). Ada pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas (p.value 0,000). Kesimpulan dan Saran : Ada pengaruh pemberian jahe merah terhadap penurunan intensitas nyeri luka perineum pada ibu nifas. Diharapkan bidan dapat meningkatkan pelayanan dalam melakukan penatalaksanaan nyeri luka perineum pada ibu nifas.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621225","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1643
Ribka Dewi Kartika, None Rahayu Khairiah
Pendahuluan: Angka kejadian anemia pada ibu hamil di dunia menurut data WHO (2015) menunjukkan prevalensi sebesar 38,2%, sedangkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 sebesar 48,9%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 37,1% pada tahun 2013. Tindakan pencegahan anemia tidak hanya secara farmakologi tetapi dapat menggunakan cara non farmakologi dengan pemberian kacang hijau. zat gizi pada kacang hijau seperti sumber protein, kaya serat, rendah karbohidrat, lemak sehat dan kaya vitamin. Tujuan: menganalisis pengaruh pemberian kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Pada desain ini, sebelum diberikan perlakuan, sampel terlebih dahulu diberikan pretest (tes awal) dan setelah eksperimen, sampel diberikan posttest (tes akhir). Hasil: Menggunakan independent t-test menunjukkan perbedaan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Nilai p = 0,045 artinya ada perbedaan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang rutin minum ekstrak kacang hijau dengan ibu hamil yang tidak rutin minum di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Kemayoran. Kesimpulan: Bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau dengan tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Kemayoran.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KACANG HIJAU TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN 2022-2023","authors":"Ribka Dewi Kartika, None Rahayu Khairiah","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1643","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1643","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Angka kejadian anemia pada ibu hamil di dunia menurut data WHO (2015) menunjukkan prevalensi sebesar 38,2%, sedangkan angka kejadian anemia pada ibu hamil di Indonesia berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 sebesar 48,9%. Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 37,1% pada tahun 2013. Tindakan pencegahan anemia tidak hanya secara farmakologi tetapi dapat menggunakan cara non farmakologi dengan pemberian kacang hijau. zat gizi pada kacang hijau seperti sumber protein, kaya serat, rendah karbohidrat, lemak sehat dan kaya vitamin. Tujuan: menganalisis pengaruh pemberian kacang hijau terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester III. Metode: Rancangan penelitian yang digunakan adalah Pre-Experimental Design dengan bentuk One Group Pretest-Posttest. Pada desain ini, sebelum diberikan perlakuan, sampel terlebih dahulu diberikan pretest (tes awal) dan setelah eksperimen, sampel diberikan posttest (tes akhir). Hasil: Menggunakan independent t-test menunjukkan perbedaan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Nilai p = 0,045 artinya ada perbedaan kadar hemoglobin pada ibu hamil yang rutin minum ekstrak kacang hijau dengan ibu hamil yang tidak rutin minum di wilayah kerja Puskesmas Kabupaten Kemayoran. Kesimpulan: Bahwa ada pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau dengan tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada ibu hamil di Puskesmas Kemayoran.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"7 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621232","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1610
None Mulyati
Pendahuluan : Kehamilan letak sungsang akan memberikan prognosa yang buruk, dimana Letak sungsang merupakan kehamilan dengan letak bayi memanjang dimana kepala janin berada di fundus dan bokong menjadi bagian terbawah janin. Kehamilan sungsang sering terjadi pada bayi preterm, namun demikian sebagian besar janin dapat melakukan versi spontan ke presentasi kepala pada usia aterm. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan letak sungsang, diantaranya paritas ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan dengan panggul ibu maka kejadian presentasi bokong terbanyak adalah panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik pada pintu atas panggul. Metode Penelitian : Metode kuantitatif deskriptif yang menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara faktor atau variable yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan posisi knee chest pada kehamilan trimester III dengan letak sungsang pada ibu hamil. Hasil : terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan terhadap keberhasilan Knee chest pada Ibu Hamil trimester III dengan letak sungsang dengan dependent variable: Dengan melakukan kepatuhan gerakan yang di anjurkan dan di praktekan oleh bidan yang pembimbing menuju persalinan dengan posisi sujud atau dikenal juga sebagai knee-to-chest merupakan gerakan yang dapat dilakukan oleh Mamah untuk memperbaiki posisi bayi sungsang. Latihan ini memanfaatkan gravitasi untuk mendorong bayi agar merubah posisi kepalanya ke arah vagina Mamah. Dari beberapa kasus yang ada yang diteliti dengan kepatuhan mengikuti gerakan knee chest dan dorongan motivasi keluarga akhirnya sukses dengan persalinan normal. Kesimpulan; hasil kajian teori dan analisis empirik dari faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya progran knee chest dengan melakukan kepatuhan gerak yang di anjurkan dan di praktekan oleh bidan yang membimbing menuju persalinan dengan posisi sujud untuk memperbaiki posisi bayi sungsang. Latihan ini memanfaatkan gravitasi untuk mendorong bayi agar merubah posisi kepalanya ke arah vagina Mamah
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN POSISI KNEE CHEST PADA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN LETAK SUNGSANG PADA IBU HAMIL","authors":"None Mulyati","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1610","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1610","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Kehamilan letak sungsang akan memberikan prognosa yang buruk, dimana Letak sungsang merupakan kehamilan dengan letak bayi memanjang dimana kepala janin berada di fundus dan bokong menjadi bagian terbawah janin. Kehamilan sungsang sering terjadi pada bayi preterm, namun demikian sebagian besar janin dapat melakukan versi spontan ke presentasi kepala pada usia aterm. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kelainan letak sungsang, diantaranya paritas ibu dan bentuk panggul ibu. Angka kejadian presentasi bokong jika dihubungkan dengan panggul ibu maka kejadian presentasi bokong terbanyak adalah panggul sempit, dikarenakan fiksasi kepala janin yang tidak baik pada pintu atas panggul. Metode Penelitian : Metode kuantitatif deskriptif yang menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya. Penelitian ini ingin mengetahui hubungan antara faktor atau variable yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan posisi knee chest pada kehamilan trimester III dengan letak sungsang pada ibu hamil. Hasil : terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara dukungan keluarga dan kepatuhan terhadap keberhasilan Knee chest pada Ibu Hamil trimester III dengan letak sungsang dengan dependent variable: Dengan melakukan kepatuhan gerakan yang di anjurkan dan di praktekan oleh bidan yang pembimbing menuju persalinan dengan posisi sujud atau dikenal juga sebagai knee-to-chest merupakan gerakan yang dapat dilakukan oleh Mamah untuk memperbaiki posisi bayi sungsang. Latihan ini memanfaatkan gravitasi untuk mendorong bayi agar merubah posisi kepalanya ke arah vagina Mamah. Dari beberapa kasus yang ada yang diteliti dengan kepatuhan mengikuti gerakan knee chest dan dorongan motivasi keluarga akhirnya sukses dengan persalinan normal. Kesimpulan; hasil kajian teori dan analisis empirik dari faktor-faktor yang mempengaruhi suksesnya progran knee chest dengan melakukan kepatuhan gerak yang di anjurkan dan di praktekan oleh bidan yang membimbing menuju persalinan dengan posisi sujud untuk memperbaiki posisi bayi sungsang. Latihan ini memanfaatkan gravitasi untuk mendorong bayi agar merubah posisi kepalanya ke arah vagina Mamah","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621223","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1661
Rahayu Khairiah, None Lia Rodiah
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi buah belimbing manis + tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang. Desain: penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen melalui pendekatan two group pretest and posttest dimana sampel diambil dengan menggunakan total sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen melalui pendekatan two group pretest dan posttest dimana sampel diambil dengan menggunakan total sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Sampel penelitian terdiri dari 32 responden yang terdiri dari 16 orang yang diberi tablet Fe (kelompok kontrol) dan 16 orang yang diberi jus belimbing manis + tablet Fe (kelompok intervensi). Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur sebanyak 5 (15,6%) 20 tahun, sebanyak 8 (25%) 21-25 tahun, sebanyak 7 (21,9%) 26-30 tahun, sebanyak 6 ( 18,8%) berusia 31-35 tahun, 3 orang (9,4%) berusia 36-40 tahun, dan 3 orang (9,4%) >40 tahun. Berdasarkan pendidikan responden, 1 (3,1%) berpendidikan SD, 13 (56,3%) berpendidikan SMP, 11 (34,4%) berpendidikan SMA, 2 (6,3%) berpendidikan Perguruan Tinggi. Berdasarkan paritas responden, 13 (40,6%) adalah primipara, dan 19 (59,4%) adalah multipara. Rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol pretest adalah 10,38 g/dl, pada kelompok kontrol posttest adalah 11,11 g/dl, pada kelompok intervensi pretest adalah 10,53 g/dl, dan pada kelompok intervensi posttest adalah 10,53 g/dl. kelompok intervensi tes. adalah 11,97 g/dl. Berdasarkan hasil uji Paired Sample t Test diperoleh hasil dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 sehingga hasil ini membuktikan bahwa ada pengaruh konsumsi belimbing manis + tablet Fe terhadap kadar hemoglobin. Kesimpulan : ada pengaruh konsumsi belimbing manis terhadap kadar hemoglobin dengan (p-value 0,000 < (0,05)) pada ibu hamil di Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang Tahun 2022.
{"title":"PENGARUH KONSUMSI BELIMBING MANIS TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SAKETI KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2022","authors":"Rahayu Khairiah, None Lia Rodiah","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1661","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1661","url":null,"abstract":"Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsumsi buah belimbing manis + tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang. Desain: penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen melalui pendekatan two group pretest and posttest dimana sampel diambil dengan menggunakan total sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Metode: penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen melalui pendekatan two group pretest dan posttest dimana sampel diambil dengan menggunakan total sampling yang dibagi menjadi 2 kelompok perlakuan. Sampel penelitian terdiri dari 32 responden yang terdiri dari 16 orang yang diberi tablet Fe (kelompok kontrol) dan 16 orang yang diberi jus belimbing manis + tablet Fe (kelompok intervensi). Analisis data menggunakan uji t berpasangan. Hasil: Karakteristik responden berdasarkan umur sebanyak 5 (15,6%) 20 tahun, sebanyak 8 (25%) 21-25 tahun, sebanyak 7 (21,9%) 26-30 tahun, sebanyak 6 ( 18,8%) berusia 31-35 tahun, 3 orang (9,4%) berusia 36-40 tahun, dan 3 orang (9,4%) >40 tahun. Berdasarkan pendidikan responden, 1 (3,1%) berpendidikan SD, 13 (56,3%) berpendidikan SMP, 11 (34,4%) berpendidikan SMA, 2 (6,3%) berpendidikan Perguruan Tinggi. Berdasarkan paritas responden, 13 (40,6%) adalah primipara, dan 19 (59,4%) adalah multipara. Rata-rata kadar hemoglobin pada kelompok kontrol pretest adalah 10,38 g/dl, pada kelompok kontrol posttest adalah 11,11 g/dl, pada kelompok intervensi pretest adalah 10,53 g/dl, dan pada kelompok intervensi posttest adalah 10,53 g/dl. kelompok intervensi tes. adalah 11,97 g/dl. Berdasarkan hasil uji Paired Sample t Test diperoleh hasil dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05 sehingga hasil ini membuktikan bahwa ada pengaruh konsumsi belimbing manis + tablet Fe terhadap kadar hemoglobin. Kesimpulan : ada pengaruh konsumsi belimbing manis terhadap kadar hemoglobin dengan (p-value 0,000 < (0,05)) pada ibu hamil di Puskesmas Saketi Kabupaten Pandeglang Tahun 2022.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621238","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1609
Achmad Fauzi, None Isnawati
Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah utama yang mengancam kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi di negara berkembang maupun negara maju. DM akan menjadi penyebab kematian ketujuh terbesar di dunia pada tahun 2030, sedangkan di Indonesia sendiri diabetes melitus menempati urutan ke 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia diperkirakan mencapai 14,7% di perkotaan dan pedesaan sekitar 5,8%, angka kematian yang tinggi ternyata. tidak hanya disebabkan oleh DM tetapi disertai dengan faktor dan penyakit lain yang memicu kematian, rata-rata penyakit penyerta seperti stroke hemoragik, stroke non hemoragik, gagal ginjal, hipertensi dan penyakit paru.
Rancangan penelitian: Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional setelah pengumpulan data selesai dengan pengelolaan data uji Chi-Square. Sampel sebanyak 49 pasien yang menderita DM dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan biaya sebesar Rp. Pelabuhan Jakarta pada bulan Januari-Desember 2018. Pengumpulan data menggunakan data sekunder untuk melihat penyakit lain yang menjadi faktor penyebab kematian pada penderita DM. Variabel independen adalah penyakit jatung koroner (PJK), hipertensi, gagal ginjal, dan penyakit paru. Variabel terikatnya adalah kematian penderita diabetes melitus. Analisis yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat (Chi-square) dengan menggunakan batas signifikansi Alpha = 0,05.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit paru (TB) dengan kematian akibat diabetes melitus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (OR = 14,250, PV: 0,00), terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit jantung koroner dengan kematian akibat diabetes militus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (OR = 10,250, PV: 0,001), ada hubungan yang bermakna gagal ginjal dengan diabetes militus di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Pelabuhan jakarta. (OR = 13,200, PV: 0,013) dan terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dan kematian akibat diabetes melitus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (ATAU = 11.200, PV: 0,044).
{"title":"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MORTALITAS PADA PASIEN DIABETES MILITUS DENGAN KOMPLIKASI MASUK DI RUANG ICU RS. PELABUHAN JAKARTA","authors":"Achmad Fauzi, None Isnawati","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1609","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1609","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Diabetes Mellitus (DM) merupakan masalah utama yang mengancam kesehatan masyarakat dan stabilitas ekonomi di negara berkembang maupun negara maju. DM akan menjadi penyebab kematian ketujuh terbesar di dunia pada tahun 2030, sedangkan di Indonesia sendiri diabetes melitus menempati urutan ke 3 sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia diperkirakan mencapai 14,7% di perkotaan dan pedesaan sekitar 5,8%, angka kematian yang tinggi ternyata. tidak hanya disebabkan oleh DM tetapi disertai dengan faktor dan penyakit lain yang memicu kematian, rata-rata penyakit penyerta seperti stroke hemoragik, stroke non hemoragik, gagal ginjal, hipertensi dan penyakit paru.
 Rancangan penelitian: Rancangan penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional setelah pengumpulan data selesai dengan pengelolaan data uji Chi-Square. Sampel sebanyak 49 pasien yang menderita DM dan dirawat di Intensive Care Unit (ICU). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Total Sampling. Penelitian ini dilakukan dengan biaya sebesar Rp. Pelabuhan Jakarta pada bulan Januari-Desember 2018. Pengumpulan data menggunakan data sekunder untuk melihat penyakit lain yang menjadi faktor penyebab kematian pada penderita DM. Variabel independen adalah penyakit jatung koroner (PJK), hipertensi, gagal ginjal, dan penyakit paru. Variabel terikatnya adalah kematian penderita diabetes melitus. Analisis yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat (Chi-square) dengan menggunakan batas signifikansi Alpha = 0,05.
 Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit paru (TB) dengan kematian akibat diabetes melitus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (OR = 14,250, PV: 0,00), terdapat hubungan yang bermakna antara penyakit jantung koroner dengan kematian akibat diabetes militus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (OR = 10,250, PV: 0,001), ada hubungan yang bermakna gagal ginjal dengan diabetes militus di ruang Intensive Care Unit (ICU) RS Pelabuhan jakarta. (OR = 13,200, PV: 0,013) dan terdapat hubungan yang bermakna antara hipertensi dan kematian akibat diabetes melitus di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. (ATAU = 11.200, PV: 0,044).","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621372","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1656
Rani Dwi Cahyani, None Ita Herawati
Pendahuluan: UNICEF tahun 2020 melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia pada bayi usia 0-6 bulan hanya mencapai 38%. SDKI tahun 2018, menyebutkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 52%. Sedangkan di Jawa Barat pada tahun 2020 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,71%. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah faktor produksi ASI yang tidak maksimal. Dampak dari ASI yang tidak lancar adalah memberikan susu formula pada bayi. Upaya untuk menigkatkan produksi ASI secara non farmakologi selain konsumsi sayur dan buah salah satu yang sering diresepkan adalah ketan hitam yang diolah menjadi nasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh konsumsi nasi ketan hitam terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu postpartum. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di BPM Rani pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sebelum mengkonsumsi nasi ketan hitam kurang lancar 50%. Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sesudah mengkonsumsi nasi ketan hitam lancar 66,7%. Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum dengan nilai p.value 0,000 (p < 0,005) Kesimpulan dan Saran : Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Diharapkan bidan dapat mempertahankan pelayanan kepada ibu postpartum dengan selalu memberikan solusi dalam meningkatkan produksi ASI.
{"title":"PENGARUH KONSUMSI NASI KETAN HITAM TERHADAP KELANCARAN PRODUKSI ASI PADA IBU POSTPARTUM","authors":"Rani Dwi Cahyani, None Ita Herawati","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1656","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1656","url":null,"abstract":"Pendahuluan: UNICEF tahun 2020 melaporkan cakupan pemberian ASI eksklusif di dunia pada bayi usia 0-6 bulan hanya mencapai 38%. SDKI tahun 2018, menyebutkan cakupan ASI eksklusif di Indonesia sebesar 52%. Sedangkan di Jawa Barat pada tahun 2020 cakupan pemberian ASI eksklusif sebesar 53,71%. Salah satu penyebab rendahnya cakupan ASI eksklusif adalah faktor produksi ASI yang tidak maksimal. Dampak dari ASI yang tidak lancar adalah memberikan susu formula pada bayi. Upaya untuk menigkatkan produksi ASI secara non farmakologi selain konsumsi sayur dan buah salah satu yang sering diresepkan adalah ketan hitam yang diolah menjadi nasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh konsumsi nasi ketan hitam terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu postpartum. Metode Penelitian : Quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest design. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum di BPM Rani pada bulan Desember 2022 sebanyak 30 orang, teknik pemgambilan sampel yaitu total sampling. Hasil Penelitian : Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sebelum mengkonsumsi nasi ketan hitam kurang lancar 50%. Mayoritas produksi ASI pada ibu postpartum sesudah mengkonsumsi nasi ketan hitam lancar 66,7%. Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum dengan nilai p.value 0,000 (p < 0,005) Kesimpulan dan Saran : Konsumsi nasi ketan hitam efektif dapat meningkatkan produksi ASI pada ibu postpartum. Diharapkan bidan dapat mempertahankan pelayanan kepada ibu postpartum dengan selalu memberikan solusi dalam meningkatkan produksi ASI.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"22 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621234","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-23DOI: 10.33023/jikep.v9i4.1658
Rika Yulia Arsianti Marines, None Novita
Pendahuluan : Menyusui merupakan hal yang alamiah, namun adakalanya pemberian ASI tersebut terjadi kegagalan karena adanya putting susu yang luka atau lecet. Berbagai metode yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mengobati luka putting pada payudara diantaranya adalah farmakologi dan non farmakologi. Teknik non farmaklogi/ herbal yang dapat diterapkan adalah minyak karo yang dioleskan pada putting payudara dan disertai dengan pemberian teknik menyusui yang benar. Tujuan Penulisan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minyak karo dan tehnik menyusui dalam mengobati bekas luka pada puting ibu menyusui di PMB di Wilayah Kerja PKM Rawa Tembaga, Kel. Jakasampurna. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan desain one grup pretest-posttest desaign. One-grop pre-post test design untuk memperoleh luka putting sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 ibu menyusui yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemudian data-data tersebut dianalilsis menggunakan uji paired test dan independent sampel t test. Hasil Penelitian : Rata-rata indikator luka pada keklmpok kasus setelah intervensi sebesar 2,40 point sedangkan pada kelompok control sebesar 4,07 point. Terdapat pengaruh pemakaian Minyak Karo dan teknik menyusui terhadap luka pada putting ibu menyusui dengan p value 0,000. Ada perbedaan penyembuhan luka pada Ibu yang mengalami putting lecet yang diberikan Minyak Karo dengan yang tidak diberikan Minyak karo di PMB di Wilayah Kerja Kel. Jakasampurna, Kec. Bekasi Barat dengan p value 0,000. Kesimpulan dan Saran: Pemberian minyak karo efektif dalam menyembuhan luka putting pada ibu menyusui dibandingkan dengan ibu yang hanya melakukan teknik menyusui saja.
{"title":"EFEKTIVITAS MINYAK KARO DAN TEHNIK MENYUSUI DALAM MENGOBATI BEKAS LUKA PADA PUTING IBU MENYUSUI DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN DI WILAYAH KERJA KEL. JAKASAMPURNA KEC. BEKASI BARAT TAHUN 2022","authors":"Rika Yulia Arsianti Marines, None Novita","doi":"10.33023/jikep.v9i4.1658","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i4.1658","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Menyusui merupakan hal yang alamiah, namun adakalanya pemberian ASI tersebut terjadi kegagalan karena adanya putting susu yang luka atau lecet. Berbagai metode yang dapat diterapkan untuk mencegah dan mengobati luka putting pada payudara diantaranya adalah farmakologi dan non farmakologi. Teknik non farmaklogi/ herbal yang dapat diterapkan adalah minyak karo yang dioleskan pada putting payudara dan disertai dengan pemberian teknik menyusui yang benar. Tujuan Penulisan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas minyak karo dan tehnik menyusui dalam mengobati bekas luka pada puting ibu menyusui di PMB di Wilayah Kerja PKM Rawa Tembaga, Kel. Jakasampurna. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan desain one grup pretest-posttest desaign. One-grop pre-post test design untuk memperoleh luka putting sebelum dan sesudah dilakukan intervensi. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 ibu menyusui yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemudian data-data tersebut dianalilsis menggunakan uji paired test dan independent sampel t test. Hasil Penelitian : Rata-rata indikator luka pada keklmpok kasus setelah intervensi sebesar 2,40 point sedangkan pada kelompok control sebesar 4,07 point. Terdapat pengaruh pemakaian Minyak Karo dan teknik menyusui terhadap luka pada putting ibu menyusui dengan p value 0,000. Ada perbedaan penyembuhan luka pada Ibu yang mengalami putting lecet yang diberikan Minyak Karo dengan yang tidak diberikan Minyak karo di PMB di Wilayah Kerja Kel. Jakasampurna, Kec. Bekasi Barat dengan p value 0,000. Kesimpulan dan Saran: Pemberian minyak karo efektif dalam menyembuhan luka putting pada ibu menyusui dibandingkan dengan ibu yang hanya melakukan teknik menyusui saja.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135621226","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}