Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1593
Evi Yunita, None Achmad Fauzi
Pendahuluan : Policystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita usia remaja dan dewasa. Pada masa remaja terjadi peningkatan hormon androgen yang menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, menstimulasi produksi sebum, serta menstimulasi proliferasi keratinosit pada saluran kelenjar sebasea. Ketidakseimbangan antara produksi dan kapasitas sekresi sebum akan menyebabkan terjadinya jerawat atau akne vulgaris. Tujuan: untuk mengetahui hubungan PCOS dengan jerawat pada wajah berdasarkan gangguan siklus menstruasi, gangguan lamanya menstruasi, dan berat badan yang tidak ideal. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien wanita usia subur yang melakukan perawatan akne di NU Beauty Medical Aestetics pada bulan Juli sd November 2022 yang berjumlah 150 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder dari rekam medik pasien. Analisis data yang digunakan chi-square. Hasil: PCOS memiliki hubungan yang signifikan dengan akne pada wajah, gangguan siklus menstruasi dan gangguan lama menstruasi (p-value < 0,05). Kesimpulan: Perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada semua pasien tentang PCOS serta hubungannya dengan akne pada wajah
前期:多发性卵巢综合征(PCOS)是一种常见的荷尔蒙紊乱,发生在年轻和成年女性中。在青少年时期,雄激素的增加会导致鸡巴腺体的大小增加,刺激皮瓣的产生,并刺激鸡塞腺腺的肌化增殖。皮脂的分泌和分泌能力之间的不平衡会导致丘疹或外阴形成。目的:根据月经周期障碍、月经周期障碍和不理想体重,了解PCOS与面部痤疮的关系。方法:这项研究采用定量方法进行分段设计。该研究样本是于2022年11月7日晚些时候在NU Beauty Medical Aestetics进行阿克内治疗的育龄妇女。数据收集使用病人病史的次要数据来源。分析chi square使用的数据。结果:PCOS与面部、月经周期障碍和长期月经周期(p-value <)有显著关系0。05)。结论:所有患者都需要对PCOS进行社会化和教育,以及与阿克恩面部的联系
{"title":"PENGARUH PENINGKATAN QUICK OF BLOOD (QB) PADA KEPARAHAN PRURITUS UREMIA PADA PASIEN HEMODIALISA DI RS. MEKAR SARI TAHUN 2022","authors":"Evi Yunita, None Achmad Fauzi","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1593","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1593","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Policystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita usia remaja dan dewasa. Pada masa remaja terjadi peningkatan hormon androgen yang menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, menstimulasi produksi sebum, serta menstimulasi proliferasi keratinosit pada saluran kelenjar sebasea. Ketidakseimbangan antara produksi dan kapasitas sekresi sebum akan menyebabkan terjadinya jerawat atau akne vulgaris. Tujuan: untuk mengetahui hubungan PCOS dengan jerawat pada wajah berdasarkan gangguan siklus menstruasi, gangguan lamanya menstruasi, dan berat badan yang tidak ideal. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien wanita usia subur yang melakukan perawatan akne di NU Beauty Medical Aestetics pada bulan Juli sd November 2022 yang berjumlah 150 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder dari rekam medik pasien. Analisis data yang digunakan chi-square. Hasil: PCOS memiliki hubungan yang signifikan dengan akne pada wajah, gangguan siklus menstruasi dan gangguan lama menstruasi (p-value < 0,05). Kesimpulan: Perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada semua pasien tentang PCOS serta hubungannya dengan akne pada wajah","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214722","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1584
Nyayu Nina Putri Calisanie, Deni Hamdan Fauzi
Pendahuluan : Masalah yang sering timbul pada pasien yang terpasang ventilator invasif adalah bersihan jalan napas, diperlukan upaya untuk mengatasinya, salah satunya adalah tindakan suction, namun tindakan tersebut memberikan resiko dampak negatif seperti desaturasi oksigen, perubahan sistol dan diastol, serta peningkatan pada frekuensi denyut jantung. Suction metode tertutup dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi. Tujuan: Mengidentifikasi penerapan suction metode tertutup pada pasien dengan endotracheal tube dan ventilator terhadap saturasi oksigen, tekanan darah, denyut jantung. Metode: Desain penelitian adalah studi kasus dengan mendeskripsikan kondisi pasien yang terpasang endotracheal tube dan ventilator yang mendapatkan tindakan suction metode tertutup yang diberikan pada 3 pasien yang dilibatkan dalam penelitian. Hasil : Prosedur suction metode tertutup memberikan dampak berupa peningkatan, denyut jantung dan peningkatan tekanan darah yang berangsur turun pada kondisi nilai sebelumnya setelah menit ke 5, sedangkan pada saturasi O2 tidak mengalami penurunan baik pada saat pelaksanaan prosedur maupun setelah pelaksanan prosedur. Faktor pendukung pelaksanaan prosedur ini lebih banyak dibandingkan faktor penghambat seperti sarana yang mudah dan murah, dampak terhadap pasien yang minimal, serta kepraktisan dan kemudahan petugas dalam pelaksanaan. Kesimpulan: metode suction tertutup memberikan dampak minimal terhadap penurunan saturasu O2, perubahan denyut jantung dan tekanan darah serta dapat diaplikasikan dengan mudah di lapangan
{"title":"PENERAPAN METODE SUCTION TERTUTUP PADA PASIEN YANG TERPASANG ENDOTRACHEAL TUBE DAN VENTILATOR TERHADAP SATURASI OKSIGEN, TEKANAN DARAH, DENYUT JANTUNG: STUDI KASUS","authors":"Nyayu Nina Putri Calisanie, Deni Hamdan Fauzi","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1584","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1584","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Masalah yang sering timbul pada pasien yang terpasang ventilator invasif adalah bersihan jalan napas, diperlukan upaya untuk mengatasinya, salah satunya adalah tindakan suction, namun tindakan tersebut memberikan resiko dampak negatif seperti desaturasi oksigen, perubahan sistol dan diastol, serta peningkatan pada frekuensi denyut jantung. Suction metode tertutup dapat meminimalkan dampak yang mungkin terjadi. Tujuan: Mengidentifikasi penerapan suction metode tertutup pada pasien dengan endotracheal tube dan ventilator terhadap saturasi oksigen, tekanan darah, denyut jantung. Metode: Desain penelitian adalah studi kasus dengan mendeskripsikan kondisi pasien yang terpasang endotracheal tube dan ventilator yang mendapatkan tindakan suction metode tertutup yang diberikan pada 3 pasien yang dilibatkan dalam penelitian. Hasil : Prosedur suction metode tertutup memberikan dampak berupa peningkatan, denyut jantung dan peningkatan tekanan darah yang berangsur turun pada kondisi nilai sebelumnya setelah menit ke 5, sedangkan pada saturasi O2 tidak mengalami penurunan baik pada saat pelaksanaan prosedur maupun setelah pelaksanan prosedur. Faktor pendukung pelaksanaan prosedur ini lebih banyak dibandingkan faktor penghambat seperti sarana yang mudah dan murah, dampak terhadap pasien yang minimal, serta kepraktisan dan kemudahan petugas dalam pelaksanaan. Kesimpulan: metode suction tertutup memberikan dampak minimal terhadap penurunan saturasu O2, perubahan denyut jantung dan tekanan darah serta dapat diaplikasikan dengan mudah di lapangan","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214733","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pendahuluan : Kejadian diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat yaitu berjumlah 8,4 juta pertahun 2018. Penderita diabetes melitus lebih berisiko mengalami keparahan jaringan periodontal di bandingkan dengan nondiabetes mellitus, karena antara diabetes mellitus dengan penyakit mulut dan gigi memiliki hubungan yang cukup penting. Dimana, memang di lihat dari gejala klinis dan komplikasi diabetes mellitus terdapat gangguan pada mulut dan gigi seperti xerostomia, periodontitis, karies dsb yang dapat mempengaruhi oral health status pada pasien diabetes mellitus. Oleh karena itu, pentingnya penelitian mengenai oral health status pada diabetes mellitus karena belum banyak penelitian maupun screening yang dilakukan mengenai masalah tersebut. Tujuan: untuk merangkum hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang bagaimana oral health status pada pasien dengan diabetes mellitus. Metode: Penelitian yang di gunakan yaitu literature review dengan jumlah empat artikel yang di analisis. Kemudian penilaian artikel menggunakan format JBI (The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Tools) dengan kriteria inklusi : artikel yang berbahasa Inggris dan Indonesia, studi yang di lakukan pada penderita DM Type 1 dan Tyepe 2, artiekel yang memiliki tema oral health status pada DM. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa dari keempat artiekel menyebutkan bahwa pada pasien dengan diabetes mellitus, rata- rata oral health status buruk. Dengan berbagai gangguan mulut dan gigi. Seperti pada artikel Cicmil, (2020) gangguannya berupa xerostomia, Mian, (2020) berupa karies, artikel Rawal, (2019) dan Khalifa, (2020) berupa periodontitis. Kesimpulan: Di harapkan perawat maupun tenaga medis lainnya dapat membantu melakukan upaya pencegahan berupa pendidikan kesehatan mengenai kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut terjadinya penurunan oral health status pada pasien dengan diabetes mellitus.
{"title":"GAMBARAN ORAL HEALTH STATUS PADA PASIEN DENGAN DIABETES MELLITUS : LITERATURE REVIEW","authors":"Susy Puspasari, None Gina Nurdina, None Wylma Dwilestari","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1589","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1589","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Kejadian diabetes mellitus di Indonesia terus meningkat yaitu berjumlah 8,4 juta pertahun 2018. Penderita diabetes melitus lebih berisiko mengalami keparahan jaringan periodontal di bandingkan dengan nondiabetes mellitus, karena antara diabetes mellitus dengan penyakit mulut dan gigi memiliki hubungan yang cukup penting. Dimana, memang di lihat dari gejala klinis dan komplikasi diabetes mellitus terdapat gangguan pada mulut dan gigi seperti xerostomia, periodontitis, karies dsb yang dapat mempengaruhi oral health status pada pasien diabetes mellitus. Oleh karena itu, pentingnya penelitian mengenai oral health status pada diabetes mellitus karena belum banyak penelitian maupun screening yang dilakukan mengenai masalah tersebut. Tujuan: untuk merangkum hasil penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas tentang bagaimana oral health status pada pasien dengan diabetes mellitus. Metode: Penelitian yang di gunakan yaitu literature review dengan jumlah empat artikel yang di analisis. Kemudian penilaian artikel menggunakan format JBI (The Joanna Briggs Institute Critical Appraisal Tools) dengan kriteria inklusi : artikel yang berbahasa Inggris dan Indonesia, studi yang di lakukan pada penderita DM Type 1 dan Tyepe 2, artiekel yang memiliki tema oral health status pada DM. Hasil: Penelitian menunjukan bahwa dari keempat artiekel menyebutkan bahwa pada pasien dengan diabetes mellitus, rata- rata oral health status buruk. Dengan berbagai gangguan mulut dan gigi. Seperti pada artikel Cicmil, (2020) gangguannya berupa xerostomia, Mian, (2020) berupa karies, artikel Rawal, (2019) dan Khalifa, (2020) berupa periodontitis. Kesimpulan: Di harapkan perawat maupun tenaga medis lainnya dapat membantu melakukan upaya pencegahan berupa pendidikan kesehatan mengenai kesadaran menjaga kesehatan gigi dan mulut terjadinya penurunan oral health status pada pasien dengan diabetes mellitus.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"311 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214735","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1599
Astam Nihullohti, None Siti Aminah
Pendahuluan: Berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain lama menderita diabetes, obesitas, aktivitas fisik, jenis latihan jasmani, frekuensi latihan jasmani, kepatuhan diet, kepatuhan minum obat, dukungan keluarga, dan motivasi. Oleh karena itu, diabetes melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan melalui 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus seperti edukasi (konseling), diet, aktifitas fisik dan obat-obatan. Tujuan dari penulisan ini untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dan kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RS Mary Cileungsi Hijau. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode observasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di RS Mary Cileungsi Hijau sebanyak 250 orang pada Bulan November tahun 2022. yang telah dihitung dengan Rumus Lemeshow, yaitu menjadi 37 responden. Adapun alat pengumpulan data yaitu data primer dan observasi yang telah dimodifikasi dan diuji validitas serta reliabilitasnya. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Result: Dan hasil dari uji stastistik (chi square test) menunjukkan bahwa p value=0,000 atau p value
引言:不同海拔高度的因素对2型糖尿病患者的血糖水平,包括长期患有糖尿病、肥胖、体力活动、类型的体育锻炼体育锻炼的频率,服从饮食,坚持吃药、家庭支持和动力。因此,不能治愈,但是可以通过控制糖尿病4 penatalaksanaan糖尿病教育mellitus像柱子(咨询)、饮食、身体活动和药品。这篇文章的目的是确定玛丽cile酶格林医院2型糖尿病患者的体育活动和饮食顺应性之间的关系。方法:在本研究中使用交叉研究设计的观测方法。对照研究中,这是整个人口的DM 2型患者在玛丽医院接受门诊2022年11月Cileungsi绿色250人。通过Lemeshow公式计算,也就是37个受访者。至于数据收集工具,即经过修改和测试的主数据和验证的有效性和可靠性。使用的分析是独角兽和双变量。论点:和stastistik (chi广场测试)测试的结果表明,p value =万或p value < a(0。05),总之Ho和哈拒绝接受,也就是说身体活动之间有意义的关系由于血液葡萄糖水平和饮食之间的有意义的服从关系Millitus 2型糖尿病病人的血糖控制。
{"title":"HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DAN KEPATUHAN DIET DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RS MARY CILEUNGSI HIJAU BULAN NOVEMBER 2022","authors":"Astam Nihullohti, None Siti Aminah","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1599","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1599","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Berbagai faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya kadar gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2, antara lain lama menderita diabetes, obesitas, aktivitas fisik, jenis latihan jasmani, frekuensi latihan jasmani, kepatuhan diet, kepatuhan minum obat, dukungan keluarga, dan motivasi. Oleh karena itu, diabetes melitus tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikendalikan melalui 4 pilar penatalaksanaan diabetes mellitus seperti edukasi (konseling), diet, aktifitas fisik dan obat-obatan. Tujuan dari penulisan ini untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik dan kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RS Mary Cileungsi Hijau. Metode: Pada penelitian ini menggunakan metode observasi dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien DM tipe 2 yang menjalani rawat jalan di RS Mary Cileungsi Hijau sebanyak 250 orang pada Bulan November tahun 2022. yang telah dihitung dengan Rumus Lemeshow, yaitu menjadi 37 responden. Adapun alat pengumpulan data yaitu data primer dan observasi yang telah dimodifikasi dan diuji validitas serta reliabilitasnya. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Result: Dan hasil dari uji stastistik (chi square test) menunjukkan bahwa p value=0,000 atau p value <a (0,05), kesimpulannya Ho ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan yang bermakna antara aktifitas fisik dengan kadar glukosa darah dan adanya hubungan yang bermakna antara kepatuhan diet dengan kadar glukosa darah pada pasien Diabetes Millitus Tipe 2.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1592
Nury Nur Melati Tanjung, None Achmad Fauzi
Pendahuluan : Policystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita usia remaja dan dewasa. Pada masa remaja terjadi peningkatan hormon androgen yang menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, menstimulasi produksi sebum, serta menstimulasi proliferasi keratinosit pada saluran kelenjar sebasea. Ketidakseimbangan antara produksi dan kapasitas sekresi sebum akan menyebabkan terjadinya jerawat atau akne vulgaris. Tujuan: untuk mengetahui hubungan PCOS dengan jerawat pada wajah berdasarkan gangguan siklus menstruasi, gangguan lamanya menstruasi, dan berat badan yang tidak ideal. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien wanita usia subur yang melakukan perawatan akne di NU Beauty Medical Aestetics pada bulan Juli sd November 2022 yang berjumlah 150 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder dari rekam medik pasien. Analisis data yang digunakan chi-square. Hasil: PCOS memiliki hubungan yang signifikan dengan akne pada wajah, gangguan siklus menstruasi dan gangguan lama menstruasi (p-value < 0,05). Kesimpulan: Perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada semua pasien tentang PCOS serta hubungannya dengan akne pada wajah
{"title":"HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN POLICYSTIC OVARIUM SYNDROME DENGAN AKNE PADA WAJAH DI NU BEAUTY MEDICAL AESTETICS JONGGOL TAHUN 2022","authors":"Nury Nur Melati Tanjung, None Achmad Fauzi","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1592","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1592","url":null,"abstract":"Pendahuluan : Policystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita usia remaja dan dewasa. Pada masa remaja terjadi peningkatan hormon androgen yang menyebabkan peningkatan ukuran kelenjar sebasea, menstimulasi produksi sebum, serta menstimulasi proliferasi keratinosit pada saluran kelenjar sebasea. Ketidakseimbangan antara produksi dan kapasitas sekresi sebum akan menyebabkan terjadinya jerawat atau akne vulgaris. Tujuan: untuk mengetahui hubungan PCOS dengan jerawat pada wajah berdasarkan gangguan siklus menstruasi, gangguan lamanya menstruasi, dan berat badan yang tidak ideal. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross-sectional dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian adalah pasien wanita usia subur yang melakukan perawatan akne di NU Beauty Medical Aestetics pada bulan Juli sd November 2022 yang berjumlah 150 orang dengan menggunakan consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder dari rekam medik pasien. Analisis data yang digunakan chi-square. Hasil: PCOS memiliki hubungan yang signifikan dengan akne pada wajah, gangguan siklus menstruasi dan gangguan lama menstruasi (p-value < 0,05). Kesimpulan: Perlu adanya sosialisasi dan edukasi kepada semua pasien tentang PCOS serta hubungannya dengan akne pada wajah","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214582","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1585
Rizal Ilbert, Alivfia Fitri, Nadia Ismita Hawa
hasil belajar di kalangan siswa. Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran transformatif dengan konsep baru Freedom learning mengubah metode sebelumnya. Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris membutuhkan variasi strategi misalnya dengan SCL. Sebuah studi terbatas dieksplorasi topik ini. Tujuan: Penelitian ini mendeskripsikan praktik SCL dengan metode Fun English di kalangan siswa sekolah dasar di daerah pedesaan di Indonesia. Metode: merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini bertempat di salah satu sekolah dasar di pedesaan di Indonesia yang ditempatkan di perguruan tinggi keperawatan di Indonesia pada Juli 2022. Untuk mengukur praktik perilaku SCL (Student Center Learning), peneliti menggunakan dua instrumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan Kimia Menyenangkan SCL. Hasil: Sebanyak 0f 36 responden setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Rerata rata-rata adalah 11,48 (SD±0,64) dan mayoritas responden adalah laki-laki (n: 19, 53,7%). Skor SCL total rata-rata adalah 25,31 (SD±2,59). Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan praktik SCL. Kesimpulan: Student Center Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membutuhkan kerjasama antara guru dan siswa. Guru perlu mendapatkan pelatihan terkait SCL untuk mengetahui tentang course design dan strategi pembelajaran. Sebab dampak SCL diketahui meningkatkan kompetensi dalam Bahasa Inggris.
{"title":"PRAKTIK STUDENT CENTER LEARNING (SCL) DI KALANGAN SISWA SEKOLAH DASAR DI DAERAH PEDESAAN DI INDONESIA","authors":"Rizal Ilbert, Alivfia Fitri, Nadia Ismita Hawa","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1585","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1585","url":null,"abstract":"hasil belajar di kalangan siswa. Di masa pandemi Covid-19, pembelajaran transformatif dengan konsep baru Freedom learning mengubah metode sebelumnya. Pembelajaran mata pelajaran Bahasa Inggris membutuhkan variasi strategi misalnya dengan SCL. Sebuah studi terbatas dieksplorasi topik ini. Tujuan: Penelitian ini mendeskripsikan praktik SCL dengan metode Fun English di kalangan siswa sekolah dasar di daerah pedesaan di Indonesia. Metode: merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode convenience sampling. Penelitian ini bertempat di salah satu sekolah dasar di pedesaan di Indonesia yang ditempatkan di perguruan tinggi keperawatan di Indonesia pada Juli 2022. Untuk mengukur praktik perilaku SCL (Student Center Learning), peneliti menggunakan dua instrumen yang terdiri dari karakteristik demografi dan Kimia Menyenangkan SCL. Hasil: Sebanyak 0f 36 responden setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Rerata rata-rata adalah 11,48 (SD±0,64) dan mayoritas responden adalah laki-laki (n: 19, 53,7%). Skor SCL total rata-rata adalah 25,31 (SD±2,59). Analisis bivariat menunjukkan bahwa usia dan jenis kelamin tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan praktik SCL. Kesimpulan: Student Center Learning (SCL) merupakan pendekatan pembelajaran yang membutuhkan kerjasama antara guru dan siswa. Guru perlu mendapatkan pelatihan terkait SCL untuk mengetahui tentang course design dan strategi pembelajaran. Sebab dampak SCL diketahui meningkatkan kompetensi dalam Bahasa Inggris.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1595
N. Sarmanah, None Nofa Anggraini
Pendahuluan: Dismenore merupakan gangguan yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang terjadi selama menstruasi. Masalah dismenore pada remaja putri jika tidak segera diatasi dapat berdampak buruk pada produktivitas remaja termasuk kegiatan belajar. Tujuan : Diketahuinya pengaruh akupresur terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 6 Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain one group pre-posttest. Sampel penelitian ini adalah remaja putri kelas VII-IX yang mengalami dismenore sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil Penelitian: Rata-rata intensitas dismenore pada remaja putri sebelum diberikan terapi pijat teknik akupresur adalah 7,62 dan sesudah diberikan terapi pijat teknik akupresur yang dilakukan 1 kali selama 60 menit adalah 2,25. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh akupresur terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri (p value = 0,000). Kesimpulan dan Saran: Pemberian terapi pijat akupresur efektif menurunkan intensitas nyeri dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 6 Banjarsari Kabupaten Lebak. Sebaiknya remaja putri dapat mempelajari teknik pemijatan akupresur untuk dapat diterapkan sendiri pada saat mengalami dismenore serta mencari sumber-sumber informasi tentang dismenore untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang masalah dismenore.
{"title":"PENGARUH AKUPRESUR TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMP NEGERI 6 BANJARSARI KABUPATEN LEBAK","authors":"N. Sarmanah, None Nofa Anggraini","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1595","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1595","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Dismenore merupakan gangguan yang ditandai dengan nyeri perut bagian bawah yang terjadi selama menstruasi. Masalah dismenore pada remaja putri jika tidak segera diatasi dapat berdampak buruk pada produktivitas remaja termasuk kegiatan belajar. Tujuan : Diketahuinya pengaruh akupresur terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 6 Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain one group pre-posttest. Sampel penelitian ini adalah remaja putri kelas VII-IX yang mengalami dismenore sebanyak 40 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil Penelitian: Rata-rata intensitas dismenore pada remaja putri sebelum diberikan terapi pijat teknik akupresur adalah 7,62 dan sesudah diberikan terapi pijat teknik akupresur yang dilakukan 1 kali selama 60 menit adalah 2,25. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh akupresur terhadap penurunan intensitas dismenore pada remaja putri (p value = 0,000). Kesimpulan dan Saran: Pemberian terapi pijat akupresur efektif menurunkan intensitas nyeri dismenore pada remaja putri di SMP Negeri 6 Banjarsari Kabupaten Lebak. Sebaiknya remaja putri dapat mempelajari teknik pemijatan akupresur untuk dapat diterapkan sendiri pada saat mengalami dismenore serta mencari sumber-sumber informasi tentang dismenore untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang masalah dismenore.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"121 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214723","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1594
N. Nengsih, None Rahayu Khairiah
Pendahuluan: Striae gravidarum merupakan kelainan kulit yang umum muncul dan banyak ditemui pada bagian tubuh ibu hamil. Data laporan Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak menunjukkan bahwa ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Puskesmas tercatat sekitar lebih dari 65% mengalami striae gravidarum. Rata-rata yang mengalami striae gravidarum adalah ibu hamil trimester II dan III. Tujuan Penulisaan: Diketahuinya pengaruh pemberian salep kunyit untuk mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain one group pre-posttest. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III dengan striae gravidarum sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil Penelitian: Rata-rata derajat striae gravidarum pada ibu hamil sebelum diberikan salep kunyit adalah 16,03 dan sesudah diberikan salep kunyit berkurang menjadi 8,97. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pemberian salep kunyit untuk mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022 (p value = 0,000). Kesimpulan dan Saran: Pemberian salep kunyit efektif mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil. Diharapkan pada ibu hamil yang memiliki striae gravidarum agar dapat melakukan perawatan dengan cara terapi komplementer herbal yaitu salah satunya dengan mengoleskan salep kunyit pada bagian tubuh yang mengalami striae gravidarum.
{"title":"PENGARUH PEMBERIAN SALEP KUNYIT UNTUK MENGURANGI STRIAE GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS BANJARSARI KABUPATEN LEBAK","authors":"N. Nengsih, None Rahayu Khairiah","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1594","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1594","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Striae gravidarum merupakan kelainan kulit yang umum muncul dan banyak ditemui pada bagian tubuh ibu hamil. Data laporan Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak menunjukkan bahwa ibu hamil yang memeriksakan kehamilan ke Puskesmas tercatat sekitar lebih dari 65% mengalami striae gravidarum. Rata-rata yang mengalami striae gravidarum adalah ibu hamil trimester II dan III. Tujuan Penulisaan: Diketahuinya pengaruh pemberian salep kunyit untuk mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022. Metode Penelitian: Metode penelitian menggunakan quasi eksperiment dengan desain one group pre-posttest. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester II dan III dengan striae gravidarum sebanyak 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi. Analisis bivariat menggunakan uji paired t-test. Hasil Penelitian: Rata-rata derajat striae gravidarum pada ibu hamil sebelum diberikan salep kunyit adalah 16,03 dan sesudah diberikan salep kunyit berkurang menjadi 8,97. Hasil uji statistik menunjukkan ada pengaruh pemberian salep kunyit untuk mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil di Puskesmas Banjarsari Kabupaten Lebak tahun 2022 (p value = 0,000). Kesimpulan dan Saran: Pemberian salep kunyit efektif mengurangi striae gravidarum pada ibu hamil. Diharapkan pada ibu hamil yang memiliki striae gravidarum agar dapat melakukan perawatan dengan cara terapi komplementer herbal yaitu salah satunya dengan mengoleskan salep kunyit pada bagian tubuh yang mengalami striae gravidarum.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214724","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1602
Neneng Sriyulyani, None Nofa Anggraini
Pendahuluan: Memasuki masa pubertas pada remaja putri akan terjadi kematangan seksual yang berkaitan dengan sistem reproduksi, salah satunya yaitu terjadinya menstruasi. Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang kebersihan organ reproduksi akan mengalami bermacam masalah, diantaranya pruritus pulvae. Pruritus vulvae merupakan gangguan yang ditandai dengan sensasi gatal atau iritasi pada organ genetalia eksterna perempuan yang salah satunya disebabkan karena perilaku personal hygiene yang kurang baik. Perilaku personal higiene merupakan salah satu upaya untuk mengurangi gangguan pada saat menstruasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan penelitian Cross sectional. Populasi dalam riset ini ialah semua remaja wanita kelas II SMPN 1 Cikulur pada bulan November – Desember 2022 yang berjumlah 87 orang. Sampel yang digunakan adalah Total Populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 87 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian pruritus pulvae saat menstruasi pada remaja putri dengan nilai p-value 0,004 dan nilai odd ratio (OR) 4,667 artinya remaja putri yang memiliki perilaku personal hygiene buruk mempunyai risiko 4,667 kali untuk menderita pruritus vulvae saat menstruasi dibandingkan remaja putri yang memiliki perilaku personal hygiene baik. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara personal hygiene dengan kejadian pruritus pulvae saat menstruasi pada remaja putri.
{"title":"HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN PRURITUS VULVAE SAAT MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI DI SMPN 1 CIKULUR TAHUN 2022","authors":"Neneng Sriyulyani, None Nofa Anggraini","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1602","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1602","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Memasuki masa pubertas pada remaja putri akan terjadi kematangan seksual yang berkaitan dengan sistem reproduksi, salah satunya yaitu terjadinya menstruasi. Seseorang yang tidak memiliki pengetahuan tentang kebersihan organ reproduksi akan mengalami bermacam masalah, diantaranya pruritus pulvae. Pruritus vulvae merupakan gangguan yang ditandai dengan sensasi gatal atau iritasi pada organ genetalia eksterna perempuan yang salah satunya disebabkan karena perilaku personal hygiene yang kurang baik. Perilaku personal higiene merupakan salah satu upaya untuk mengurangi gangguan pada saat menstruasi. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan rancangan penelitian Cross sectional. Populasi dalam riset ini ialah semua remaja wanita kelas II SMPN 1 Cikulur pada bulan November – Desember 2022 yang berjumlah 87 orang. Sampel yang digunakan adalah Total Populasi yang memenuhi kriteria inklusi yaitu sebanyak 87 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara personal hygiene dengan kejadian pruritus pulvae saat menstruasi pada remaja putri dengan nilai p-value 0,004 dan nilai odd ratio (OR) 4,667 artinya remaja putri yang memiliki perilaku personal hygiene buruk mempunyai risiko 4,667 kali untuk menderita pruritus vulvae saat menstruasi dibandingkan remaja putri yang memiliki perilaku personal hygiene baik. Kesimpulan penelitian ini terdapat hubungan antara personal hygiene dengan kejadian pruritus pulvae saat menstruasi pada remaja putri.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214725","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-08-18DOI: 10.33023/jikep.v9i3.1600
Uut Utia Jahro, None Dede Sri Mulyana
Pendahuluan: Permasalahan yang timbul akibat HIV/AIDS sangat kompleks, diantaranya masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup. Data laporan Puskesmas Serang Kota menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir (2019-2021) kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dengan jumlah kasus terakhir di tahun 2021 sebanyak 56 kasus. Tujuan Penulisaan: Menganalisis faktor yang mempengaruhi kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Serang Kota tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ODHA yang menjalani rawat jalan sebanyak 49 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: Sebagian besar responden memiliki kualitas hidup buruk (61,5%), kurang mendapat dukungan keluarga (57,1%), mengalami depresi (63,3%), mendapatkan stigma negatif (61,2%) dan berstatus menikah (53,1%). Ada hubungan antara dukungan keluarga (p=0,004), depresi (p=0,012), stigma (p=0,005) dan marital status (p=0,024) dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Serang Kota tahun 2022. Kesimpulan dan Saran: Kualitas hidup ODHA dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga, depresi, stigma dan marital status. Diharapkan kepada masyarakat agar memberikan dukungan yang cukup terhadap ODHA baik keluarga sendiri maupun orang lain serta tidak memberikan stigma negatif terhadap ODHA, karena dengan kurangnya dukungan dan adanya stigma negatif yang diterima oleh ODHA akan berdampak pada kualitas hidupnya.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) DI PUSKESMAS SERANG KOTA","authors":"Uut Utia Jahro, None Dede Sri Mulyana","doi":"10.33023/jikep.v9i3.1600","DOIUrl":"https://doi.org/10.33023/jikep.v9i3.1600","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Permasalahan yang timbul akibat HIV/AIDS sangat kompleks, diantaranya masalah fisik, psikologis, sosial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup. Data laporan Puskesmas Serang Kota menunjukkan bahwa dalam tiga tahun terakhir (2019-2021) kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan dengan jumlah kasus terakhir di tahun 2021 sebanyak 56 kasus. Tujuan Penulisaan: Menganalisis faktor yang mempengaruhi kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Serang Kota tahun 2022. Metode Penelitian: Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah ODHA yang menjalani rawat jalan sebanyak 49 pasien. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan univariat dan bivariat. Hasil Penelitian: Sebagian besar responden memiliki kualitas hidup buruk (61,5%), kurang mendapat dukungan keluarga (57,1%), mengalami depresi (63,3%), mendapatkan stigma negatif (61,2%) dan berstatus menikah (53,1%). Ada hubungan antara dukungan keluarga (p=0,004), depresi (p=0,012), stigma (p=0,005) dan marital status (p=0,024) dengan kualitas hidup orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Puskesmas Serang Kota tahun 2022. Kesimpulan dan Saran: Kualitas hidup ODHA dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga, depresi, stigma dan marital status. Diharapkan kepada masyarakat agar memberikan dukungan yang cukup terhadap ODHA baik keluarga sendiri maupun orang lain serta tidak memberikan stigma negatif terhadap ODHA, karena dengan kurangnya dukungan dan adanya stigma negatif yang diterima oleh ODHA akan berdampak pada kualitas hidupnya.","PeriodicalId":476249,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan (Scientific Journal of Nursing)","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-08-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"136214727","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}