首页 > 最新文献

Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan最新文献

英文 中文
Dimensions of Transformational Leadership Headmaster 变革型领导的维度校长
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.3096
M. Effendi, Binti Maunah
Leadership has a decisive position in the organization. Leaders who carry out their leadership effectively can lead others to achieve the goals; on the contrary, leaders as figures have no influence. Their leadership promotes weak organizational performance, which turns it into a downturn. This study aims to examine the dimensions of the principal's transformational leadership and its urgency for reform. By employing the literature study method, this study depicted that to run the principal's transformational leadership smoothly; they must apply all dimensions of idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration. Suppose the principal can apply the 4I dimensions of transformational leadership. In that case, as a leader of educational institutions, the principal succeeds in bringing changes to educational organizations for the better. Kepemimpinan memiliki kedudukan yang menentukan dalam organisasi. Pemimpin yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektif dapat menggerakkan orang/personel ke arah tujuan yang dicita-citakan, sebaliknya pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai figur, tidak memiliki pengaruh, kepemimpinannya dapat mengakibatkan lemahnya kinerja organisasi, yang pada akhirnya dapat menciptakan keterpurukan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dimensi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan urgensinya terhadap pembaharuan. Dengan metode studi pustaka dapat dipaparkan bahwa agar kepemimpinan kepala sekolah dapat berjalan lancar, kepala sekolah harus mampu menerapkan seluruh dimensi idealiced influence, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individual consideration. Apabila kepala sekolah mampu menerapkan dimensi 4I kepemimpinan transformasional tersebut, maka kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan akan berhasil membawa perubahan pada organisasi pendidikan ke arah lebih baik.
领导在组织中具有决定性的地位。有效实施领导的领导者可以领导他人实现目标;相反,作为人物的领导人没有影响力。他们的领导导致组织绩效薄弱,进而导致经济低迷。本研究旨在探讨校长变革型领导的维度及其改革的紧迫性。本研究采用文献研究法,探讨校长变革型领导的顺利运行;他们必须运用理想化的影响、鼓舞人心的动机、智力刺激和个人考虑的所有方面。假设校长可以运用变革型领导的4I维度。在这种情况下,作为教育机构的领导者,校长成功地为教育机构带来了更好的变化。keep impimpan memoriliki kedudukan yang menentukan dalam组织。Pemimpin yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektif dapat menggerakkan orang/ people / people / arah tujuan yang dicita-citakan, sebaliknya Pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai人物,tidak memoriliki pengaruh, kepemimpinannya dapat mengakibatkan lemahnya kinerja organisasi, yang padakirnya dapat menciptakan keterpurukan。Penelitian ini bertujuan untuk menelaah维度,keep impimpan transformation kepala sekolah和urgengenya terhadap penbaharan。登干方法研究了普斯塔卡·达帕特·迪帕坎·巴瓦加尔·克帕拉·塞科拉·达帕特·贝贾兰·兰卡、克帕拉·塞科拉·哈乌斯·曼普·梅纳拉坎·塞卢维格的理想化影响、励志动机、智力刺激和个人考虑。Apabila kepala sekolah mampu menerapkan维度i keep impimpan transformation tersebut, maka kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan akan berhasil membawa perubahan pada organisasi pendidikan ke arah lebih baik。
{"title":"Dimensions of Transformational Leadership Headmaster","authors":"M. Effendi, Binti Maunah","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3096","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3096","url":null,"abstract":"Leadership has a decisive position in the organization. Leaders who carry out their leadership effectively can lead others to achieve the goals; on the contrary, leaders as figures have no influence. Their leadership promotes weak organizational performance, which turns it into a downturn. This study aims to examine the dimensions of the principal's transformational leadership and its urgency for reform. By employing the literature study method, this study depicted that to run the principal's transformational leadership smoothly; they must apply all dimensions of idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individual consideration. Suppose the principal can apply the 4I dimensions of transformational leadership. In that case, as a leader of educational institutions, the principal succeeds in bringing changes to educational organizations for the better. Kepemimpinan memiliki kedudukan yang menentukan dalam organisasi. Pemimpin yang melaksanakan kepemimpinannya secara efektif dapat menggerakkan orang/personel ke arah tujuan yang dicita-citakan, sebaliknya pemimpin yang keberadaannya hanya sebagai figur, tidak memiliki pengaruh, kepemimpinannya dapat mengakibatkan lemahnya kinerja organisasi, yang pada akhirnya dapat menciptakan keterpurukan. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah dimensi kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan urgensinya terhadap pembaharuan. Dengan metode studi pustaka dapat dipaparkan bahwa agar kepemimpinan kepala sekolah dapat berjalan lancar, kepala sekolah harus mampu menerapkan seluruh dimensi idealiced influence, inspirational motivation, intellectual stimulation dan individual consideration. Apabila kepala sekolah mampu menerapkan dimensi 4I kepemimpinan transformasional tersebut, maka kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga pendidikan akan berhasil membawa perubahan pada organisasi pendidikan ke arah lebih baik.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"46 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127197352","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Utilization of Social Media in the State Islamic Universities in Indonesia 社会媒体在印尼国立伊斯兰大学的运用
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.2707
M. Munadi, Fauzi Annur
This study aims to determine the trend of followers of each social media and the use of social media at four State Islamic Universities (UIN) in Indonesia. This study used a content analysis approach with data from websites. These documents could be downloaded from websites related to social media. The sample taken was four UIN which have relatively active social media in updating. Data validity was done by validating data internally as well as cross-data. The data analysis used interactive analysis and descriptive statistical analysis. Moreover, the results showed that the use of social media was varied. Facebook and Instagram were for academic activities, including promotion for prospective new students. It dominantly occurs in all research locations and is balanced with the content of national and religious activities.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend followers masing-masing media sosial, serta penggunaan media sosial di 4 Perguruan Tinggi Islam Negeri (UIN) di Indonesia yang fokus pada masing-masing pulau satu UIN. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi dengan data dari website berupa dokumen yang dapat diunduh dari website yang berhubungan dengan media sosial. Sampel yang diambil adalah 4 UIN yang memiliki media sosial yang relatif aktif melakukan update. Validitas data dilakukan dengan validasi data secara internal maupun data silang. Analisis data menggunakan analisis interaktif dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial bervariasi, di Facebook dan Instagram untuk kegiatan akademik termasuk promosi untuk calon mahasiswa baru dominan terjadi di semua lokasi penelitian dan diimbangi dengan konten ucapan kegiatan nasional dan keagamaan. 
本研究旨在确定印度尼西亚四所州立伊斯兰大学(un)每个社交媒体的追随者趋势和社交媒体的使用情况。这项研究使用了内容分析方法,数据来自网站。这些文件可以从与社交媒体相关的网站下载。所采取的样本是四个拥有相对活跃的社交媒体更新的un。数据有效性是通过内部和跨数据验证来实现的。数据分析采用交互分析和描述性统计分析。此外,结果显示,社交媒体的使用是多种多样的。Facebook和Instagram用于学术活动,包括为未来的新生做宣传。它主要发生在所有研究地点,并与国家和宗教活动的内容相平衡。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui趋势追随者masing-masing media social, serta penggunaan media social 4 perguran Tinggi Islam Negeri (un) di印度尼西亚yang focus padmasing -masing pulau satu un。Penelitian ini menggunakan pendekatan analysis is dengan data dari网站berupa dokumen yang dapat diunduh dari网站yang berhubungan dengan media social。Sampel yang diambil adalah 4 . in yang memiliki媒体社交yang亲戚亲戚更新。数据验证,数据验证,数据验证,内部验证,数据验证。分析数据,统计分析,交互分析,统计分析。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media social bervarias, di Facebook和Instagram untuk kegiatan akademik termasukpromosi untuk calon mahasiswa baru dominan semua lokasi penelitian dan diimbangi dengan konten ucapan kegiatan national dan keagamaan。
{"title":"The Utilization of Social Media in the State Islamic Universities in Indonesia","authors":"M. Munadi, Fauzi Annur","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2707","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2707","url":null,"abstract":"This study aims to determine the trend of followers of each social media and the use of social media at four State Islamic Universities (UIN) in Indonesia. This study used a content analysis approach with data from websites. These documents could be downloaded from websites related to social media. The sample taken was four UIN which have relatively active social media in updating. Data validity was done by validating data internally as well as cross-data. The data analysis used interactive analysis and descriptive statistical analysis. Moreover, the results showed that the use of social media was varied. Facebook and Instagram were for academic activities, including promotion for prospective new students. It dominantly occurs in all research locations and is balanced with the content of national and religious activities.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui trend followers masing-masing media sosial, serta penggunaan media sosial di 4 Perguruan Tinggi Islam Negeri (UIN) di Indonesia yang fokus pada masing-masing pulau satu UIN. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis isi dengan data dari website berupa dokumen yang dapat diunduh dari website yang berhubungan dengan media sosial. Sampel yang diambil adalah 4 UIN yang memiliki media sosial yang relatif aktif melakukan update. Validitas data dilakukan dengan validasi data secara internal maupun data silang. Analisis data menggunakan analisis interaktif dan analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media sosial bervariasi, di Facebook dan Instagram untuk kegiatan akademik termasuk promosi untuk calon mahasiswa baru dominan terjadi di semua lokasi penelitian dan diimbangi dengan konten ucapan kegiatan nasional dan keagamaan. ","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"27 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115115743","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Merging Religiosity on Social Media: Indonesian Millennial Youth's Understanding of the Concepts of Jihad and Religious Tolerance 社交媒体上的宗教融合:印尼千禧一代青年对圣战和宗教宽容概念的理解
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.3117
Idi Warsah, Robby Aditya Putra, Ruly Morganna
This study qualitatively sought to investigate Indonesian millennial youth's understanding of the concepts of jihad and religious tolerance based on what they have learned from social media. Twenty students from a university in Bengkulu, Indonesia, were purposely engaged as the participants. The data were garnered from interviews, documentation, and focus group discussions. After learning Islamic materials through social media, the findings revealed that Indonesian millennial youth tended to interpret various points regarding jihad and religious tolerance using their cognitive sectorial ego. They consumed raw materials with their inability to comprehend those materials. Consequently, they were easily provoked to blame the diverse emerging perspectives in light of resistance to accept other views excluded from the Islamic teachings they watched in social media. This condition inferred that Indonesian millennials' understanding of jihad and religious tolerance as they learned from social media was considered low.   Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda milenial Indonesia tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media sosial. Sebanyak 20 mahasiswa perguruan tinggi dari sebuah universitas di Bengkulu, Indonesia, diikutsertakan sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion. Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media sosial, remaja milenial Indonesia cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan toleransi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif individu mereka sendiri. Mereka mengkonsumsi materi secara mentah dengan ketidakmampuan mereka untuk memahami materi tersebut. Akibatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perspektif yang muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tonton di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Indonesia tentang jihad dan toleransi beragama dari media sosial dinilai masih rendah.
本研究定性地试图调查印尼千禧一代青年对圣战和宗教宽容概念的理解,基于他们从社交媒体中学到的东西。来自印度尼西亚明古鲁一所大学的20名学生被特意安排为参与者。这些数据来自访谈、文件和焦点小组讨论。通过社交媒体学习伊斯兰材料后,研究结果显示,印尼千禧一代青年倾向于用他们的认知部门自我来解释有关圣战和宗教宽容的各种观点。他们以无法理解的方式消耗原材料。因此,他们很容易被激怒,指责不同的新兴观点,因为他们在社交媒体上看到,他们拒绝接受被排除在伊斯兰教义之外的其他观点。这一条件推断,印尼千禧一代通过社交媒体了解到的圣战和宗教宽容的理解程度被认为很低。Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda millennial印度尼西亚tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media social。印度尼西亚明古鲁大学,印度尼西亚,diikutsertakan sebagai partipartian。数据分析,文献分析,焦点小组讨论。Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media社交,remaja millenial印度尼西亚cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan tolerisi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif个人mereka sendiri。Mereka mengkonsumsi materii secara menti dengan ketidakmampuan Mereka untuk memahami materii tersebut。akekatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perperkki - muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tontondi media social。Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasmuda印度尼西亚tentang jihad dan宽容beragama dari媒体社会dinilai masih rendah。
{"title":"Merging Religiosity on Social Media: Indonesian Millennial Youth's Understanding of the Concepts of Jihad and Religious Tolerance","authors":"Idi Warsah, Robby Aditya Putra, Ruly Morganna","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3117","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3117","url":null,"abstract":"This study qualitatively sought to investigate Indonesian millennial youth's understanding of the concepts of jihad and religious tolerance based on what they have learned from social media. Twenty students from a university in Bengkulu, Indonesia, were purposely engaged as the participants. The data were garnered from interviews, documentation, and focus group discussions. After learning Islamic materials through social media, the findings revealed that Indonesian millennial youth tended to interpret various points regarding jihad and religious tolerance using their cognitive sectorial ego. They consumed raw materials with their inability to comprehend those materials. Consequently, they were easily provoked to blame the diverse emerging perspectives in light of resistance to accept other views excluded from the Islamic teachings they watched in social media. This condition inferred that Indonesian millennials' understanding of jihad and religious tolerance as they learned from social media was considered low.   Penelitian kualitatif ini berusaha untuk menyelidiki pemahaman pemuda milenial Indonesia tentang konsep jihad dan toleransi beragama berdasarkan apa yang mereka pelajari dari media sosial. Sebanyak 20 mahasiswa perguruan tinggi dari sebuah universitas di Bengkulu, Indonesia, diikutsertakan sebagai partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan focus group discussion. Temuan mengungkapkan bahwa setelah mempelajari materi agama Islam melalui media sosial, remaja milenial Indonesia cenderung memaknai berbagai hal terkait jihad dan toleransi beragama dengan menggunakan ego sektoral kognitif individu mereka sendiri. Mereka mengkonsumsi materi secara mentah dengan ketidakmampuan mereka untuk memahami materi tersebut. Akibatnya, mereka mudah terprovokasi untuk menyalahkan beragam perspektif yang muncul karena adanya penolakan untuk menerima pandangan, kecuali sejalan dengan ajaran Islam yang mereka tonton di media sosial. Kondisi ini menunjukkan bahwa pemahaman generasi muda Indonesia tentang jihad dan toleransi beragama dari media sosial dinilai masih rendah.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"104 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129635316","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The Strategy of Developing Multicultural Education 发展多元文化教育的策略
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.2920
Faisal Rahman, Uus Ruswandi, Mohamad Erihadiana
: This article aims to develop a multicultural education strategy in Islamic education. It accommodates the urgency of contemporary needs. It plays a vital role in Islam rahmatan lil ‘alamin. In addition, it describes Islamic educators’ interpretation transformation using a creative, inclusive, relevant multicultural approach in teaching-learning. This research employed qualitative research. The data were collected through some literature, such as books, articles, and publications. The findings found that the teachers should be equipped with some competencies and skills. They include understanding yourself, developing intercultural/competence, becoming empathic, understanding immediacy, adopting an integrated approach to instruction dan using nondiscriminatory assessment strategies. Developing a multicultural strategy is a step ahead to take Islamic educators’ attention. They are also involved in initiating to prevent extremism and strengthen religious moderation. Abstrak
本文旨在探讨伊斯兰教育的多元文化教育策略。它适应了当代需求的紧迫性。它在伊斯兰教中扮演着至关重要的角色。此外,它还描述了伊斯兰教育者在教学中使用创造性、包容性、相关的多元文化方法的解释转变。本研究采用定性研究。这些数据是通过一些文献,如书籍、文章和出版物收集的。研究发现,教师应该具备一定的能力和技能。它们包括了解自己,发展跨文化/能力,变得移情,理解即时性,采用综合方法来指导和使用非歧视性的评估策略。发展多元文化战略是吸引伊斯兰教育者注意力的一步。他们还参与了防止极端主义和加强宗教节制的倡议。Abstrak
{"title":"The Strategy of Developing Multicultural Education","authors":"Faisal Rahman, Uus Ruswandi, Mohamad Erihadiana","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2920","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2920","url":null,"abstract":": This article aims to develop a multicultural education strategy in Islamic education. It accommodates the urgency of contemporary needs. It plays a vital role in Islam rahmatan lil ‘alamin. In addition, it describes Islamic educators’ interpretation transformation using a creative, inclusive, relevant multicultural approach in teaching-learning. This research employed qualitative research. The data were collected through some literature, such as books, articles, and publications. The findings found that the teachers should be equipped with some competencies and skills. They include understanding yourself, developing intercultural/competence, becoming empathic, understanding immediacy, adopting an integrated approach to instruction dan using nondiscriminatory assessment strategies. Developing a multicultural strategy is a step ahead to take Islamic educators’ attention. They are also involved in initiating to prevent extremism and strengthen religious moderation. Abstrak","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131308066","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Classification of Indonesian Students’ Ability to Read Al-Qur'an: The Role of Educational Institutions 印尼学生古兰经阅读能力的分类:教育机构的作用
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.3027
Ianatut Thoifah, M. Yusuf, Muhammad Heriyudanta, Asyraf Isyraqi Bin Jamil, Dinil Abrar Sulthani
This research aims to classify the students' ability to read al-Qur'an in educational institutions. They play an essential role in improving their ability. It applied a qualitative descriptive method. Furthermore, the respondents were 1391 from 37 junior and senior high schools in Indonesia. The data then were analyzed using the Miles Huberman model with data condensation. The results showed that the classification of the ability to read al-Qur'an was divided into six indicators is 1) introducing hijaiyah letters; 2) sifatul huruf; 3) makharijul huruf; 4) tajwid; 5) tartil, and 6) the adab of reading al-Qur'an. The role of institutions in improving the competence of reading al-Qur'an based on existing indicators has different levels. Formal institutions contributed15%, and non-formal institutions 16%. Informal institutions play more roles than other institutions. It was 26%. Thus, the development and strengthening of education based on a particular curriculum for learning the Qur'an is essential to align the standards of students' ability to read al-Qur'an. Hence, each educational institution can strengthen its role in managing the learning of al-Qur'an better. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kemampuan membaca al-Qur'an peserta didik melalui peran lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah responden adalah 1.391 dari 37 SMP dan SMA di Indonesia. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan model Miles Huberman dengan kondensasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi kemampuan membaca al-Qur'an terbagi menjadi enam indikator, yaitu 1) mengenalkan hijaiyah huruf; 2) sifatul huruf; 3) makharijul huruf; 4) tajwid; 5) tartil, dan 6) adab membaca al-Qur'an. Sedangkan peran lembaga dalam meningkatkan kompetensi membaca al-Qur'an berdasarkan indikator yang ada memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Lembaga formal memiliki peran 15%, lembaga non-formal sebesar 16%, dan lembaga informal memberikan peran lebih dibandingkan lembaga lain yaitu sebesar 26%. Dengan demikian, pengembangan dan penguatan pendidikan berbasis kurikulum tertentu untuk pembelajaran Al-Qur'an sangat diperlukan untuk menyelaraskan standar kemampuan membaca Al-Qur'an peserta didik, sehingga setiap lembaga pendidikan dapat memperkuat perannya dalam mengelola pembelajaran al-Qur'an dengan lebih baik.
本研究旨在对教育机构学生的《古兰经》阅读能力进行分类。他们在提高他们的能力方面起着至关重要的作用。本研究采用定性描述方法。此外,受访者来自印度尼西亚37所初中和高中的1391人。然后用迈尔斯·休伯曼的数据冷凝模型对数据进行分析。结果表明,对《古兰经》阅读能力的分类分为6个指标:1)引入hijaiyah字母;2)静坐伤害;3) makharijul huruf;4) tajwid;5)诵读《古兰经》。从现有指标来看,机构对提高古兰经阅读能力的作用存在不同程度的差异。正式机构贡献了15%,非正式机构贡献了16%。非正式制度比其他制度发挥更大的作用。是26%。因此,发展和加强以特定的《古兰经》课程为基础的教育,对于调整学生阅读《古兰经》的能力标准至关重要。因此,各教育机构可以更好地加强其在管理古兰经学习中的作用。《古兰经》的翻译是:Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kemampuan membaca。《古兰经》Penelitian ini mongunakan方法描述定性。Jumlah的回复是adalah 1391 dari 37smp dan SMA di Indonesia。数据简洁,但kemudian分析,孟古纳坎模型,迈尔斯,休伯曼,登根,康登萨斯数据。Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi kemampuan membaca al- quuran terbagi menjadi enam指标,yitit1) mengenalkan hijaiyah huruf;2)静坐伤害;3) makharijul huruf;4) tajwid;我的《古兰经》。Sedangkan peran lembaga dalam meningkatkan kompetensi membaca al- quuran berdasarkan指标yang ada memoriliki tingkatan yang berbeda-beda。兰巴加正式会员占15%,兰巴加非正式会员占16%,兰巴加非正式会员占26%。企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅,企鹅。
{"title":"Classification of Indonesian Students’ Ability to Read Al-Qur'an: The Role of Educational Institutions","authors":"Ianatut Thoifah, M. Yusuf, Muhammad Heriyudanta, Asyraf Isyraqi Bin Jamil, Dinil Abrar Sulthani","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3027","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3027","url":null,"abstract":"This research aims to classify the students' ability to read al-Qur'an in educational institutions. They play an essential role in improving their ability. It applied a qualitative descriptive method. Furthermore, the respondents were 1391 from 37 junior and senior high schools in Indonesia. The data then were analyzed using the Miles Huberman model with data condensation. The results showed that the classification of the ability to read al-Qur'an was divided into six indicators is 1) introducing hijaiyah letters; 2) sifatul huruf; 3) makharijul huruf; 4) tajwid; 5) tartil, and 6) the adab of reading al-Qur'an. The role of institutions in improving the competence of reading al-Qur'an based on existing indicators has different levels. Formal institutions contributed15%, and non-formal institutions 16%. Informal institutions play more roles than other institutions. It was 26%. Thus, the development and strengthening of education based on a particular curriculum for learning the Qur'an is essential to align the standards of students' ability to read al-Qur'an. Hence, each educational institution can strengthen its role in managing the learning of al-Qur'an better. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan kemampuan membaca al-Qur'an peserta didik melalui peran lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Jumlah responden adalah 1.391 dari 37 SMP dan SMA di Indonesia. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan model Miles Huberman dengan kondensasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klasifikasi kemampuan membaca al-Qur'an terbagi menjadi enam indikator, yaitu 1) mengenalkan hijaiyah huruf; 2) sifatul huruf; 3) makharijul huruf; 4) tajwid; 5) tartil, dan 6) adab membaca al-Qur'an. Sedangkan peran lembaga dalam meningkatkan kompetensi membaca al-Qur'an berdasarkan indikator yang ada memiliki tingkatan yang berbeda-beda. Lembaga formal memiliki peran 15%, lembaga non-formal sebesar 16%, dan lembaga informal memberikan peran lebih dibandingkan lembaga lain yaitu sebesar 26%. Dengan demikian, pengembangan dan penguatan pendidikan berbasis kurikulum tertentu untuk pembelajaran Al-Qur'an sangat diperlukan untuk menyelaraskan standar kemampuan membaca Al-Qur'an peserta didik, sehingga setiap lembaga pendidikan dapat memperkuat perannya dalam mengelola pembelajaran al-Qur'an dengan lebih baik.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"73 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133430807","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Paradigm of H.A.R Tilaar Thinking About Multicultural Education in Islamic Pedagogy and Its Implication in the Era Pandemic Covid-19 提拉尔伊斯兰教多元文化教育思想范式及其在新冠疫情时代的启示
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.2612
Firman Mansir, Ben Wadham
This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions. Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural
本研究探讨了以教学为基础的多元文化教育在社会生活中的重要性,特别是在伊斯兰教中。多元文化研究并不是一个新事物,但它的实施有限。根据Tilaar关于多元文化教育的理论,多元文化教育从印尼这个民族存在的时候就已经存在了。印度尼西亚共和国的国家哲学是多样性中的统一、合作、相互帮助和相互尊重。从这个国家的年代史可以看出,有各种各样的外国部落,并继续与土著人民适应文化。多元文化教育为应对最近发生的各种动荡带来了希望。本研究采用质性研究。分析方法和数据来源均来源于文献研究。因此,研究来源采用定性方法从文献中获取。因此,研究人员探索了数据的数量,包括一手数据和二手数据。他们采用了具体的步骤,例如深入阅读和检查主要数据,例如与多元文化和伊斯兰教育有关的研究成果、期刊、论文或学位论文。因此,多元文化教育在教育机构中是必要的。Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan多元文化yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan社会khususnya dalam伊斯兰。加建多元文化北观西洋山,南门实施西洋山、西洋山、西洋山。dam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan多元文化secara内在sudah ada sejak bangsa印度尼西亚ini ada。Falsafah bangsa印度尼西亚adalah bineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dungan yang lainnya。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。潘迪迪坎多元文化成员兼秘书,希望之党dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat Yang terjadi akhir-akhir ini。多元文化adalah Pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan,异质性,多元性dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat。邓安德米克,彭迪迪克,多元文化杨迪克,门贾迪克,semua, sebagai,杨迪克,模型,柏柏克,知识分子,柏柏克。penpenelitian ini merupakan penpenelitian quality .阳阳红、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫、紫紫。Dalam工匠yyitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan质量。Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu数据入门手册maupun数据sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam数据入门手册sepperti buku yang merupakan hasil penelitian, journal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan多元文化和pendidikan伊斯兰教。多元文化merupakan suatu keniscayaan dalam lembaga pendidikan。
{"title":"Paradigm of H.A.R Tilaar Thinking About Multicultural Education in Islamic Pedagogy and Its Implication in the Era Pandemic Covid-19","authors":"Firman Mansir, Ben Wadham","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2612","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2612","url":null,"abstract":"This research investigates the importance of pedagogical-based multicultural education in social life, particularly in Islam. A multicultural study is not a new thing, but it has limited implementation. Based on the theory of H.A.R Tilaar about multicultural education, it has inherently existed since this Indonesian nation existed. The state philosophy of the Republic of Indonesia is unity in diversity (Bhinneka Tunggal Ika), cooperation helping each other, and respect one another. It can be seen from the chronological portrait of this nation that there are various foreign tribes and continues to acculturate with the indigenous people. Multicultural education gives hope in dealing with various turmoil which happened recently. This study employed qualitative research. The analysis method and the source were taken from the literature study. Thus, the research sources were taken from literature by using a qualitative approach. Hence, the researcher explored the number of data, both primary and secondary data. They used concrete steps, such as reading and examining the primary data in-depth, such as research results, journals, thesis, or dissertations related to multicultural and Islamic education. Consequently, multicultural education is a necessity in educational institutions. Penelitian ini mengkaji pentingnya pendidikan multikultural yang berbasis pada pedagogik dalam kehidupan sosial khususnya dalam Islam. Kajian multikultural bukan sesuatu yang baru, namun implementasinya dapat dihitung waktunya. Dalam pemikiran H.A.R Tilaar tentang pendidikan multikultural secara inhern sudah ada sejak bangsa Indonesia ini ada. Falsafah bangsa Indonesia adalah bhineka tunggal ika, suka gotong royong, membantu, dan menghargai antar satu dengan yang lainnya. Betapa dapat dilihat dalam potret kronologis bangsa ini yang sarat dengan masuknya berbagai suku bangsa asing dan terus berakulturasi dengan masyarakat pribumi. pendidikan multikultural memberikan secercah harapan dalam mengatasi berbagai gejolak masyarakat yang terjadi akhir-akhir ini. Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, heterogenitas, pluralitas dan keragaman, apapun aspeknya dalam masyarakat. Dengan demikian, pendidikan multikultural yang tidak menjadikan semua manusia sebagai manusia yang bermodel sama, berkepribadian sama, berintelektual sama, atau bahkan berkepercayaan yang sama pula. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang dimana cara menganalisis dan mengambil sumber melalui studi pustaka. Dalam artian yaitu penelitian yang bersumber dari bahan-bahan kepustakaan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Oleh karena itu, yang dilakukan adalah eksplorasi terhadap sejumlah data baik itu data primer maupun data sekunder dengan langkah konkret sebagai berikut: membaca serta menelaah secara mendalam data primer seperti buku yang merupakan hasil penelitian, Jurnal, tesis maupun disertasi yang terkait dengan pendidikan multikultural","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"359 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115899326","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Islamic Religious Education for Children in Javanese Family: A Study of Ethno Phenomenology 爪哇家庭儿童的伊斯兰宗教教育:民族现象学研究
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.3415
Elfi Yuliani Rochmah, Moh. Toriqul Chaer, Fitriah M. Suud, Sukatin Sukatin
: This study aims to determine the Islamic religious education of children in Javanese families in Krajan, Jogorogo, Ngawi. This study specifically focuses on the ethnographer’s work model using a phenomenological approach. The data collection techniques used were in-depth interviews, participant observation, literature study, documentation, and active listening. This study indicates that the principle applied by Javanese families is “narima ing pandhum,” which aims to avoid evil thoughts, feelings, and actions. Children’s educational materials include aqidah, worship, and morals. It involves the educational methods for Javanese families in Krajan village with habituation patterns, advice, and sample. This research also finds the fact that Javanese people form their identity from an early age. Through habituation and example, efforts to cultivate a mechanical awareness of mutual assistance, compassion, generosity, empathy, and simplicity are passed down from generation to generation to children. fenomenologis. Teknik pengumpulan data digunakan adalah in-depth interview, participant observation, studi pustaka, dokumentasi dan mendengar aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya prinsip yang diterapkan keluarga Jawa adalah “narima ing pandhum” yang bertujuan menghindari pikiran, perasaan, dan perbuatan yang tidak baik. Materi pendidikan anak diantaranya: Aqidah, Ibadah, dan Akhlak. Metode pendidikan pada keluarga Jawa di Dusun Krajan dengan pola pembiasaan, nasihat, dan contoh keteladanan. Penelitian ini juga mendapati kenyataan bahwa masyarakat Jawa membentuk identitasnya sejak dini. Upaya menumbuhkan kesadaran mekanis saling membantu, belas kasih, murah hati, empati dan kesederhanaan diwariskan secara turun-temurun kepada anak melalui pembiasaan dan keteladanan.
本研究旨在了解克拉扬、乔戈罗戈、恩加威等地爪哇家庭儿童的伊斯兰教教育情况。本研究特别关注使用现象学方法的民族志学家的工作模型。数据收集采用深度访谈、参与式观察、文献研究、文献记录和积极倾听等方法。这项研究表明,爪哇家庭采用的原则是“narima panhum”,旨在避免邪恶的思想,感情和行为。儿童的教育材料包括aqidah,崇拜和道德。它涉及Krajan村爪哇家庭的教育方法,包括习惯模式、建议和样本。这项研究还发现,爪哇人从很小的时候就形成了自己的身份。通过习惯和榜样,努力培养互助、同情、慷慨、同情和简单的机械意识代代相传给孩子们。fenomenologis。Teknik pengumpulan数据digunakan adalah深度访谈,参与式观察,研究数据,文献资料,但mendengar aktif。Hasil penelitian ini menunjukkan adanya prinsip yang diiterapkan keluarga Jawa adalah " narima ing pandhum " yang bertujuan menghindari pikiran, perasaan, dan perbuatan yang tidak baik。Materi pendidikan anak diantaranya: Aqidah, Ibadah, dan Akhlak。Metode pendidikan pada keluarga Jawa di Dusun Krajan dengan pola penbiasaan, nasihat, dan contoh keteladanan。Penelitian ini juga mendapati kenyataan bahwa masyarakat java membentuk identitasnya sejak dini。Upaya menumbuhkan kesadaran mekanis sales membantu, belas kasih, murah hati, empati dan kesederhanaan, diwariskan secara turun-temurun kepada anak melbiasaan dan keteladanan。
{"title":"Islamic Religious Education for Children in Javanese Family: A Study of Ethno Phenomenology","authors":"Elfi Yuliani Rochmah, Moh. Toriqul Chaer, Fitriah M. Suud, Sukatin Sukatin","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3415","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3415","url":null,"abstract":": This study aims to determine the Islamic religious education of children in Javanese families in Krajan, Jogorogo, Ngawi. This study specifically focuses on the ethnographer’s work model using a phenomenological approach. The data collection techniques used were in-depth interviews, participant observation, literature study, documentation, and active listening. This study indicates that the principle applied by Javanese families is “narima ing pandhum,” which aims to avoid evil thoughts, feelings, and actions. Children’s educational materials include aqidah, worship, and morals. It involves the educational methods for Javanese families in Krajan village with habituation patterns, advice, and sample. This research also finds the fact that Javanese people form their identity from an early age. Through habituation and example, efforts to cultivate a mechanical awareness of mutual assistance, compassion, generosity, empathy, and simplicity are passed down from generation to generation to children. fenomenologis. Teknik pengumpulan data digunakan adalah in-depth interview, participant observation, studi pustaka, dokumentasi dan mendengar aktif. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya prinsip yang diterapkan keluarga Jawa adalah “narima ing pandhum” yang bertujuan menghindari pikiran, perasaan, dan perbuatan yang tidak baik. Materi pendidikan anak diantaranya: Aqidah, Ibadah, dan Akhlak. Metode pendidikan pada keluarga Jawa di Dusun Krajan dengan pola pembiasaan, nasihat, dan contoh keteladanan. Penelitian ini juga mendapati kenyataan bahwa masyarakat Jawa membentuk identitasnya sejak dini. Upaya menumbuhkan kesadaran mekanis saling membantu, belas kasih, murah hati, empati dan kesederhanaan diwariskan secara turun-temurun kepada anak melalui pembiasaan dan keteladanan.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"45 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129056506","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Prophetic Leadership in Forming the Religious Moderation Values in Islamic Education Institutions 在伊斯兰教育机构中形成宗教节制价值观的先知领导
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.3109
M. Arif
This article depicts the prophetic leadership in instilling the values of moderation in Islamic educational institutions. The enactment of prophetic leadership at Tebuireng and Mambaul Ma'arif Islamic boarding schools in Denanyar reflect various understandings and daily activities. It entails a formal situation as seen in educational institutions and non-formal activities as imposed Islamic boarding schools environment. Thus, it instills the values of religious moderation. This research investigates how the behavior of prophetic leadership instills the values of religious moderation in both Islamic boarding schools. The method used in this research was field research with a qualitative approach designed. It was through a multi-site study with interactive analysis. Therefore, the data obtained was comprehensive. This research found that both Islamic boarding schools view that prophetic behavior leadership was based on the values of faith and piety in every activity, and wise in making decisions, oriented to the interests of the community without gaps, courage in change, responsible to the task, put forward morality, diversity of ideas, being humanist, tolerant instead of different religious status and establishing ukhuwah Islamiyah. Those attitudes are always instilled in the students and the Islamic boarding school community. Artikel ini menjelaskankan tentang kepemimpinan profetik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi di lembaga pendidikan Islam. Kepemimpinan profetik yang dijalankan baik di Pesantren Tebuireng maupun Mambaul Ma’arif Denanyar, mencerminkan berbagai pemahaman dan kegiatan dalam kesaharian baik melalui kegiatan formal di lembaga pendidikan maupun non formal lingkungan pesantren sehingga dapat menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku kepemimpinan profetik dalam menanamkan nilai-nilain moderasi beragama pada kedua pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field reserch dengan pendekatan kualitatif yang dirancang melalui studi multisitus dengan analisis interaktif sehingga data yang diperoleh sangat luas. Hasil penelitinan di kedua pesantren sama-sama berpandangan bahwa  perilaku kepemimpinan profetik yang dijalankan berlandaskan nilai iman dan taqwa dalam setiap aktivitas, arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, brorientasi pada kepentingan masyarakat tanpa kesenjangan, keberanian dalam perubahan, amanah atas tugas, mengedepankan akhlaqul karimah, keberagaman ide, bersikap peduli humanis, toleran tanpa status keagamaan dan menjalin ukhuwah Islamiyah sebagai sikap yang selalu ditanamkan kepada para santri dan masyarakat pesantren.
这篇文章描述了在伊斯兰教育机构中灌输温和价值观的先知领导。在Denanyar的tebuiung和Mambaul Ma'arif伊斯兰寄宿学校,先知领导的制定反映了各种理解和日常活动。它需要在教育机构和非正式活动中看到的正式情况,如强加的伊斯兰寄宿学校环境。因此,它灌输了宗教节制的价值观。本研究调查了先知领导的行为如何在两所伊斯兰寄宿学校中灌输宗教节制的价值观。本研究采用的方法是实地调查,设计了定性研究方法。它是通过一个多地点的研究与互动分析。因此,获得的数据是全面的。本研究发现,两所伊斯兰寄宿学校都认为,先知行为领导在每一项活动中都是基于信仰和虔诚的价值观,明智地做出决策,以社区利益为导向,不存在差距,勇于变革,对任务负责,提出道德,思想多样性,以人为本,宽容而不是不同的宗教地位,建立ukhuwah Islamiyah。这些态度总是被灌输给学生和伊斯兰寄宿学校社区。Artikel ini menjelaskankan tentang kepemimpinan protitik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi di lembaga pendidikan Islam。Kepemimpinan protitik yang dijalankan baik di Pesantren tebuirenn mabaul maarif Denanyar, menerminkan berbagai pemahaman dan kegiatan dalam kesaharian baik melalui kegiatan formal di lembaga pendidikan maupun非正式lingkungan Pesantren seingat menanamkan nilai-nilai moderasi beragama。Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana perakaku kempimpan protitik dalam menanamkan nilai- nilaian moderasi beragama padhadua pondok pesanteren。方法杨地古纳坎、dalam、penelitian、adalah野外研究、denan、penelitian、定性研究、didiancang、melalui研究、多地点denan分析、相互作用观测数据、yang diperoleh、sangat lua。Hasil penelitinan di kedua pesantren sama-sama berpandangan bahwa perakaku kepimpi progii yang dijalanan berlandasan nilai man dantaqwa dalam setiap aktivitas, arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, brorientasi padkepentingan masyarakat tanpa kesenjangan, keberanian dalam perubahan, amanah atas tugas, mengedepankan akhlaqul karimah, keberagaman ide, bersikap peduli humanis,宽容的tanpa状态keagamaan dan menjalin ukhuwah Islamiyah sebagai sikap yang selalu ditanamkan kepada para santri dan masyarakat pesantren。
{"title":"Prophetic Leadership in Forming the Religious Moderation Values in Islamic Education Institutions","authors":"M. Arif","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.3109","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.3109","url":null,"abstract":"This article depicts the prophetic leadership in instilling the values of moderation in Islamic educational institutions. The enactment of prophetic leadership at Tebuireng and Mambaul Ma'arif Islamic boarding schools in Denanyar reflect various understandings and daily activities. It entails a formal situation as seen in educational institutions and non-formal activities as imposed Islamic boarding schools environment. Thus, it instills the values of religious moderation. This research investigates how the behavior of prophetic leadership instills the values of religious moderation in both Islamic boarding schools. The method used in this research was field research with a qualitative approach designed. It was through a multi-site study with interactive analysis. Therefore, the data obtained was comprehensive. This research found that both Islamic boarding schools view that prophetic behavior leadership was based on the values of faith and piety in every activity, and wise in making decisions, oriented to the interests of the community without gaps, courage in change, responsible to the task, put forward morality, diversity of ideas, being humanist, tolerant instead of different religious status and establishing ukhuwah Islamiyah. Those attitudes are always instilled in the students and the Islamic boarding school community. Artikel ini menjelaskankan tentang kepemimpinan profetik dalam menanamkan nilai-nilai moderasi di lembaga pendidikan Islam. Kepemimpinan profetik yang dijalankan baik di Pesantren Tebuireng maupun Mambaul Ma’arif Denanyar, mencerminkan berbagai pemahaman dan kegiatan dalam kesaharian baik melalui kegiatan formal di lembaga pendidikan maupun non formal lingkungan pesantren sehingga dapat menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku kepemimpinan profetik dalam menanamkan nilai-nilain moderasi beragama pada kedua pondok pesantren. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah field reserch dengan pendekatan kualitatif yang dirancang melalui studi multisitus dengan analisis interaktif sehingga data yang diperoleh sangat luas. Hasil penelitinan di kedua pesantren sama-sama berpandangan bahwa  perilaku kepemimpinan profetik yang dijalankan berlandaskan nilai iman dan taqwa dalam setiap aktivitas, arif dan bijaksana dalam mengambil keputusan, brorientasi pada kepentingan masyarakat tanpa kesenjangan, keberanian dalam perubahan, amanah atas tugas, mengedepankan akhlaqul karimah, keberagaman ide, bersikap peduli humanis, toleran tanpa status keagamaan dan menjalin ukhuwah Islamiyah sebagai sikap yang selalu ditanamkan kepada para santri dan masyarakat pesantren.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134279060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
The Portrait of Local Wisdom Values in Constructing Character Education Management in Indonesia 印尼地方智慧价值观在品格教育管理建设中的塑造
Pub Date : 2021-12-02 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.2974
T. Setyo, Sri Minarti, A. Fauzi
This study aims to interpret the value of local madrasa wisdom. Habitualization of these values is then used as social capital in building a character education management paradigm. It is based on various problems faced in Islamic education management. Thus, to provide a holistic and in-depth understanding, this research used a qualitative approach with the social construction theory of Peter L. Berger. It was through the dialectical relationship between externalization, objectivation, and internalization. This study found that 1) madrasa local wisdom is essentially a manifestation of the Qur'an as a (belief system) and becomes the basis for managing Islamic education; 2) madrasa local wisdom, such as; honesty, discipline, togetherness, commitment, simplicity, independence, sincerity, leadership, hard work, and responsibility, understood as positive energy and internalized in the madrasa environment; 3) habitualization of the value of local wisdom of madrasa, is a social capital which is then transmitted in the management of Islamic education so that it can influence all practical individual social thoughts and actions in the organization.   Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan dan memaknai nilai kearifan lokal madrasa, habitualisasi nilai tersebut kemudian dijadikan sebagai modal sosial dalam membangun paradigma manajemen pendidikan karakter, hal ini didasarkan atas pelbagai persoalan di bidang pengelolaan pendidikan Islam baik secara fondasional maupun operasional dan belum terselesaikan. Demikian untuk memberikan  pemahaman secara holistik dan mendalam, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori konstruksi sosial Peter L. Berger, melalui hubungan dialektis antara eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan; 1) kearifan lokal madrasa pada hakikatnya merupakan manifestasi dari al-Qur’an sebagai (belief system) dan menjadi dasar pengelolaan pendidikan Islam; 2) kearifan lokal madrasa, seperti; kejujuran, kedisiplinan, kebersamaan, komitmen, kesederhanaan, kemandirian, keikhlasan, kepemimpinan, bekerja keras dan tanggung jawab, difahami sebagai energi positif dan di internalisasikan dalam lingkungan madrasa; 3) habitualisasi nilai kearifan lokal madrasa, merupakan sebuah modal sosial (social capital) yang kemudian ditransmisikan dalam pengelolaan  pendidikan Islam, sehingga dapat mempengaruhi seluruh pemikiran dan tindakan sosial individu yang efektif dalam organisasi.
本研究旨在阐释当地伊斯兰教智慧的价值。然后,这些价值观的习惯化被用作建立品格教育管理范式的社会资本。它是基于伊斯兰教教育管理面临的各种问题。因此,为了提供一个全面而深入的理解,本研究采用了Peter L. Berger的社会建构理论的定性方法。它是通过外化、客体化、内化的辩证关系来实现的。本研究发现:(1)伊斯兰学校的地方智慧本质上是古兰经作为一种信仰体系的体现,并成为管理伊斯兰教育的基础;2)伊斯兰教的地方智慧,如;诚实,纪律,团结,承诺,简单,独立,真诚,领导,努力工作和责任,被理解为正能量并内化在伊斯兰学校环境中;3)伊斯兰学校的地方智慧价值的习惯化是一种社会资本,然后在伊斯兰教育的管理中传播,以便它可以影响组织中所有实际的个人社会思想和行动。这个词的意思是:“习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地,习惯地”。Demikian untuk成员kan pemahaman secara整体性和内部性,penelitian ini menggunakan pendekatan质量和内部性,melalui hubungan dialektis antara eksternalisasi, object ktivasi和内部性。Penelitian ini menghasilkan beberapa teman;1) kearifan地方madrasa pada hakikatnya merupakan manifestasi dari al-Qur 'an sebagai(信仰体系)dan menjadi dasar pengelolaan pendidikan Islam;2) kearifan当地宗教学校,独立;Kejujuran, kediplinan, kebersamaan, komitmen, kesederhanaan, kemandirian, keikhlasan, kepemimpinan, bekerja keras Dan tanggung jawab, difahami sebagai energi positif Dan di internaliskan dalam lingkungan madrasa;3)习惯性社会(社会资本)与地方宗教信仰的关系,社会资本与社会资本的关系,社会资本与社会资本的关系,社会资本的关系。
{"title":"The Portrait of Local Wisdom Values in Constructing Character Education Management in Indonesia","authors":"T. Setyo, Sri Minarti, A. Fauzi","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2974","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2974","url":null,"abstract":"This study aims to interpret the value of local madrasa wisdom. Habitualization of these values is then used as social capital in building a character education management paradigm. It is based on various problems faced in Islamic education management. Thus, to provide a holistic and in-depth understanding, this research used a qualitative approach with the social construction theory of Peter L. Berger. It was through the dialectical relationship between externalization, objectivation, and internalization. This study found that 1) madrasa local wisdom is essentially a manifestation of the Qur'an as a (belief system) and becomes the basis for managing Islamic education; 2) madrasa local wisdom, such as; honesty, discipline, togetherness, commitment, simplicity, independence, sincerity, leadership, hard work, and responsibility, understood as positive energy and internalized in the madrasa environment; 3) habitualization of the value of local wisdom of madrasa, is a social capital which is then transmitted in the management of Islamic education so that it can influence all practical individual social thoughts and actions in the organization.   Penelitian ini bertujuan untuk menginterpretasikan dan memaknai nilai kearifan lokal madrasa, habitualisasi nilai tersebut kemudian dijadikan sebagai modal sosial dalam membangun paradigma manajemen pendidikan karakter, hal ini didasarkan atas pelbagai persoalan di bidang pengelolaan pendidikan Islam baik secara fondasional maupun operasional dan belum terselesaikan. Demikian untuk memberikan  pemahaman secara holistik dan mendalam, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teori konstruksi sosial Peter L. Berger, melalui hubungan dialektis antara eksternalisasi, objektivasi dan internalisasi. Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan; 1) kearifan lokal madrasa pada hakikatnya merupakan manifestasi dari al-Qur’an sebagai (belief system) dan menjadi dasar pengelolaan pendidikan Islam; 2) kearifan lokal madrasa, seperti; kejujuran, kedisiplinan, kebersamaan, komitmen, kesederhanaan, kemandirian, keikhlasan, kepemimpinan, bekerja keras dan tanggung jawab, difahami sebagai energi positif dan di internalisasikan dalam lingkungan madrasa; 3) habitualisasi nilai kearifan lokal madrasa, merupakan sebuah modal sosial (social capital) yang kemudian ditransmisikan dalam pengelolaan  pendidikan Islam, sehingga dapat mempengaruhi seluruh pemikiran dan tindakan sosial individu yang efektif dalam organisasi.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"108 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122353595","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Spiritual Intelligence and Juvenile Delinquency of Students in Salatiga: A Study of the Rasch Model 萨拉提加学生的精神智力与青少年犯罪:Rasch模型的研究
Pub Date : 2021-12-01 DOI: 10.21154/cendekia.v19i2.2614
Novi Tazkiyatun Nihayah, Bambang Sumardjoko, W. Prasetiyo
: This study examines the students’ level of spiritual intelligence and juvenile delinquency and their relationship. The sample of this research was 348 senior high school students from Salatiga. They were selected randomly. It employed the spiritual intelligence modified by Danah Zohar and Marshall and delinquency instrument modified by Kartono. The data analysis used Winstep version 3.73 for the Rasch model and the IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) 23. The results showed that the logit value that the majority of the students experienced a moderate level of spiritual quotient and juvenile delinquency. The independent sample t-test result revealed that female students had higher spiritual intelligence than male students. In addition, male students had a higher juvenile delinquency tendency than female students. The correlation test result indicated a significant correlation between spiritual quotient and juvenile delinquency (r=-.386, n=348, p.000). Abstrak dibanding laki-laki. siswa laki-laki memiliki kenakalan remaja dibandingkan korelasi negatif antara kecerdasan nilai (r=-.386, n=348, p.000). tersebut jika tingkat maka kenakalan remaja akan menurun. The results of Yonker’s study illustrate an exciting study on the relationship between spirituality and religiosity. She probed spiritual and religious using meta-analytic techniques in adolescents and adults, showing the relationship between spirituality and religiosity in adolescents and adults. The results of this study include; Depression (-11), social relationships (18), individual well-being (14), and risky behavior (-7). 32 It indicates that spirituality and religiosity affect personality development in adolescents and adults. Kermen conducted another study 33 in Turkey with the title “Spiritual Interventions in Juvenile Delinquency.” This study, Kermen reviewed that spiritual and religious intervention on delinquent children negatively correlated (-9). This research was initiated by recognizing the types and causes of delinquency committed by research subjects. From the beginning, it explains that spiritual action can be applied to deal with child delinquency. It is because spirituality has a significant negative effect on child delinquency.
本研究旨在探讨大学生精神智力水平与青少年犯罪的关系。本研究的样本是来自萨拉提加的348名高中生。他们是随机选择的。它采用了由Danah Zohar和Marshall修改的精神智能和由Kartono修改的犯罪工具。数据分析使用Winstep 3.73版本的Rasch模型和IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) 23。结果表明,logit值表明,大多数学生经历了中等水平的精神商和青少年犯罪。独立样本t检验结果显示,女生的精神智力高于男生。此外,男生的青少年犯罪倾向高于女生。相关检验结果显示,精神商与青少年犯罪呈显著相关(r=-)。386, n=348, p.000)。摘要:dibanding laki-laki。- - - - - - - - - - - -。386, n=348, p.000)。Tersebut jika tingkat maka kenakalan remaja akan menurun。扬克的研究结果说明了一项关于灵性和宗教信仰之间关系的令人兴奋的研究。她利用元分析技术探讨了青少年和成人的精神和宗教,显示了青少年和成人的精神和宗教信仰之间的关系。本研究的结果包括:抑郁(-11),社会关系(18),个人幸福(14)和危险行为(-7)。这表明,灵性和宗教信仰影响青少年和成人的人格发展。Kermen在土耳其进行了另一项名为“青少年犯罪中的精神干预”的研究。本研究,Kermen回顾了精神与宗教干预对不良儿童的负相关(-9)。本研究是通过认识研究对象的犯罪类型和犯罪原因而展开的。从一开始,它就解释了精神行动可以应用于处理儿童犯罪。这是因为灵性对儿童犯罪有显著的负面影响。
{"title":"Spiritual Intelligence and Juvenile Delinquency of Students in Salatiga: A Study of the Rasch Model","authors":"Novi Tazkiyatun Nihayah, Bambang Sumardjoko, W. Prasetiyo","doi":"10.21154/cendekia.v19i2.2614","DOIUrl":"https://doi.org/10.21154/cendekia.v19i2.2614","url":null,"abstract":": This study examines the students’ level of spiritual intelligence and juvenile delinquency and their relationship. The sample of this research was 348 senior high school students from Salatiga. They were selected randomly. It employed the spiritual intelligence modified by Danah Zohar and Marshall and delinquency instrument modified by Kartono. The data analysis used Winstep version 3.73 for the Rasch model and the IBM Statistical Package for Social Science (SPSS) 23. The results showed that the logit value that the majority of the students experienced a moderate level of spiritual quotient and juvenile delinquency. The independent sample t-test result revealed that female students had higher spiritual intelligence than male students. In addition, male students had a higher juvenile delinquency tendency than female students. The correlation test result indicated a significant correlation between spiritual quotient and juvenile delinquency (r=-.386, n=348, p.000). Abstrak dibanding laki-laki. siswa laki-laki memiliki kenakalan remaja dibandingkan korelasi negatif antara kecerdasan nilai (r=-.386, n=348, p.000). tersebut jika tingkat maka kenakalan remaja akan menurun. The results of Yonker’s study illustrate an exciting study on the relationship between spirituality and religiosity. She probed spiritual and religious using meta-analytic techniques in adolescents and adults, showing the relationship between spirituality and religiosity in adolescents and adults. The results of this study include; Depression (-11), social relationships (18), individual well-being (14), and risky behavior (-7). 32 It indicates that spirituality and religiosity affect personality development in adolescents and adults. Kermen conducted another study 33 in Turkey with the title “Spiritual Interventions in Juvenile Delinquency.” This study, Kermen reviewed that spiritual and religious intervention on delinquent children negatively correlated (-9). This research was initiated by recognizing the types and causes of delinquency committed by research subjects. From the beginning, it explains that spiritual action can be applied to deal with child delinquency. It is because spirituality has a significant negative effect on child delinquency.","PeriodicalId":165060,"journal":{"name":"Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan","volume":"33 3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134598906","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
Cendekia: Jurnal Kependidikan dan Kemasyarakatan
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1