首页 > 最新文献

The journal of nursing care最新文献

英文 中文
Illness Cognition pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner 疾病与冠心病患者的睡眠
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15763
Putri Puspa Delima, Aat Sriati, Aan Nuraeni
Partisipasi pasien PJK dalam program rehabilitasi jantung fase II di salah satu rumah sakit di Kota Bandung masih rendah. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Illness cognition diyakini sebagai predictor partisipasi pasien PJK dalam mengikuti rehabilitasi jantung. Illness cognition dapat memengaruhi strategi koping pasien PJK untuk memilih tindakan yang akan dilakukan, baik itu berpartisipasi aktif ataupun pasif dalam mengikuti rehabilitasi jantung. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran illness cognition pasien PJK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan didapatkan sebanyak 66 responden dalam waktu satu bulan. Data diambil dengan menggunakan Illness Cognition Questionnairre (ICQ). ICQ memiliki nilai validitas 0,65 – 0,79 dan nilai reliabilitas 0,88 – 0,91. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi, nilai mean, dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa illness cognition pasien PJK memiliki nilai mean dan standar deviasi dari yang tertinggi ke yang terendah adalah sebagai berikut, persepsi tentang manfaat (20,52±2,89), penerimaan (18,82±3,02), dan ketidakberdayaan (12,94±4,72). Nilai tersebut mencerminkan bahwa illness cognition pasien PJK memiliki aspek positif lebih tinggi daripada aspek negatif. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa illness cognition pada pasien PJK yang menjalani perawatan di rumah sakit ini secara umum baik. Hal ini dimungkinkan oleh karena koping yang dikembangkan adaptif. Tingginya aspek ketidakberdayaan pada sebagian pasien PJK dapat diturunkan melalui peningkatan kondisi fisik, psikologis, dan spiritual serta meningkatkan keterlibatan keluarga dalam menangani masalah terkait penyakit. Kata kunci : Ilness cognition, penyakit jantung koroner, rehabilitasi Ilness Cognition in Patient with Coronary Heart Desease Abstract Participation of CHD patients in cardiac phase II rehabilitation program in one hospital in Bandung is low. It can be influenced by various factors. Illness cognition is believed as a predictor of the participation of CHD patients to follow cardiac rehabilitation. Illness cognition can affect the coping strategies of CHD patients used in choosing the action to be performed, whether it participates actively or passively in following cardiac rehabilitation. The purpose of this study was to identify the illness cognition of CHD patients. This research was a quantitative descriptive research with cross sectional approach. Respondents were selected using consecutive sampling technique and it was obtained 66 respondents within one month. Data were obtained using Illness Cognition Questionnairre (ICQ). ICQ has a validity of 0.65 - 0.79 and a reliability of 0.88 - 0.91. Data were analyzed using frequency distribution, mean, and standard deviation. The results showed that the illness cognition of CHD patients mean and standard deviatio
万隆市一家医院的PJK心脏康复计划的患者参与水平仍然很低。它可以受到多种因素的影响。Illness cognition被认为是PJK患者参与心脏康复的首选项目。Illness cognition会影响PJK患者的战斗策略,选择要采取的行动,无论是主动参与还是被动参与心脏康复治疗。本研究的目的是研究PJK患者的疾病认知情况。本研究是一种具有横向交叉法的定量描述性研究。评审员的选择是采用采样技巧进行的,在一个月内获得66名受访者。使用科学问题检索数据。ICQ的价值为0.65 - 0.79,可靠性为0.88 - 0.91。数据使用频率分布、均值和标准差进行分析。研究结果表明,疾病之谜cognition冠心病病人有平均值和标准偏差值从最高到最低的是如下的情况来看,得益不浅的看法(20.52±89),接受(18.82±3.02),无助(12,94±4.72)。这些分数表明,冠心病患者的认知能力大于负面影响。根据这项研究,在这家医院接受治疗的PJK患者中,illness cognition被证明是良好的。这是由于自适应的耦合而成为可能的。一些PJK患者的无能为力的高度可以通过增加身体、心理和精神状况以及增加家庭参与治疗疾病。关键词:它可以被不同的因素影响。这种认知被认为是一个先入之见的愿望。联盟可能会影响到在选择行动时使用的应对策略,无论是参与行动还是参加碳排放康复。这项研究的目的是确定博士关系的理性。这一研究是一个量化的描述交叉研究。负责过滤技术样本的高级反应,一个月有66个答复。数据以ICQ (Illness蚂蚁问题)为例。ICQ持有0.65 - 0.79和0.88 - 0.91的可靠性。数据是用频率分布、均值和标准偏差进行分析。CHD的《疾病之谜results那里那个cognition病人和standard deviation)从《最高to The lowest均值是as follows, perceived benefits(20 . 52±2 . 89),82±3 acceptance(18。02),和helplessness(12 . 94±4 . 72)。这些反应反映出,这种反应的结果是,对性的贡献比负面的方面更积极。基于这项研究,研究得出的结论是,住院治疗的结果通常是好的。这可能是使用兴奋剂的结果。在一些CHD患者中,帮助的高方面可能会被改善的生理、心理和精神条件和增加的家庭参与处理与相关问题有关的问题。键盘:冠状心脏退化,疾病转移,康复
{"title":"Illness Cognition pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner","authors":"Putri Puspa Delima, Aat Sriati, Aan Nuraeni","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15763","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15763","url":null,"abstract":"Partisipasi pasien PJK dalam program rehabilitasi jantung fase II di salah satu rumah sakit di Kota Bandung masih rendah. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Illness cognition diyakini sebagai predictor partisipasi pasien PJK dalam mengikuti rehabilitasi jantung. Illness cognition dapat memengaruhi strategi koping pasien PJK untuk memilih tindakan yang akan dilakukan, baik itu berpartisipasi aktif ataupun pasif dalam mengikuti rehabilitasi jantung. Tujuan penelitian ini untuk melihat gambaran illness cognition pasien PJK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik consecutive sampling dan didapatkan sebanyak 66 responden dalam waktu satu bulan. Data diambil dengan menggunakan Illness Cognition Questionnairre (ICQ). ICQ memiliki nilai validitas 0,65 – 0,79 dan nilai reliabilitas 0,88 – 0,91. Data dianalisis menggunakan distribusi frekuensi, nilai mean, dan standar deviasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa illness cognition pasien PJK memiliki nilai mean dan standar deviasi dari yang tertinggi ke yang terendah adalah sebagai berikut, persepsi tentang manfaat (20,52±2,89), penerimaan (18,82±3,02), dan ketidakberdayaan (12,94±4,72). Nilai tersebut mencerminkan bahwa illness cognition pasien PJK memiliki aspek positif lebih tinggi daripada aspek negatif. Berdasarkan penelitian ini disimpulkan bahwa illness cognition pada pasien PJK yang menjalani perawatan di rumah sakit ini secara umum baik. Hal ini dimungkinkan oleh karena koping yang dikembangkan adaptif. Tingginya aspek ketidakberdayaan pada sebagian pasien PJK dapat diturunkan melalui peningkatan kondisi fisik, psikologis, dan spiritual serta meningkatkan keterlibatan keluarga dalam menangani masalah terkait penyakit. Kata kunci : Ilness cognition, penyakit jantung koroner, rehabilitasi Ilness Cognition in Patient with Coronary Heart Desease Abstract Participation of CHD patients in cardiac phase II rehabilitation program in one hospital in Bandung is low. It can be influenced by various factors. Illness cognition is believed as a predictor of the participation of CHD patients to follow cardiac rehabilitation. Illness cognition can affect the coping strategies of CHD patients used in choosing the action to be performed, whether it participates actively or passively in following cardiac rehabilitation. The purpose of this study was to identify the illness cognition of CHD patients. This research was a quantitative descriptive research with cross sectional approach. Respondents were selected using consecutive sampling technique and it was obtained 66 respondents within one month. Data were obtained using Illness Cognition Questionnairre (ICQ). ICQ has a validity of 0.65 - 0.79 and a reliability of 0.88 - 0.91. Data were analyzed using frequency distribution, mean, and standard deviation. The results showed that the illness cognition of CHD patients mean and standard deviatio","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"32 1","pages":"42"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78934536","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
A Descriptive Study Of Diet In Family Of Patients With Diabetes Mellitus Type 2 2型糖尿病患者家庭饮食的描述性研究
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15772
C. Sari, Fitri Nurul Khotimah, S. Hartati
Diet is one of the main factors related to various diseases including Diabetes Mellitus (DM). High carbohydrate, fat, protein, and low fiber diets can increase the risk of type 2 DM occurrence, especially in the patient’s family as a risk group. Previous research on students with DM families in Central Java still had a high-calorie food consumption pattern. The diversity of population, culture, and age may affect the results. Therefore, this study aimed to describe the diet in the family of patients with type 2 DM in the working area of Puskemas (Community Health Center) Garuda Bandung. This research used a quantitative descriptive method by purposive sampling technique. The respondents in this study involved 46 people who were the children of type 2 DM patients in the working area of Puskesmas Garuda. Dietary data obtained from the food record sheet for 3 days and was calculated using Nutrisurvey software in kilocalories (kcal) as the unit of measurement then the results were categorized based on Consensus Perkeni 2015. Data analysis was using frequency distribution. The results showed that 39 (84.8%) respondents in the diet category less than body requirements, 37 (80.4%) respondents in the category of sufficient carbohydrate intake, 39 (84.6%) respondents in the category of excess fat intake, 45 (97.8%) respondents in the category of adequate protein intake, and 41 (89.1%) respondents in the category of less fiber. The conclusions from this study that almost all families of patients with type 2 DM in the work area of Puskesmas Garuda were in the diet category less than body requirement but with the excess fat intake and less fiber. Based on these results, the nurses in Puskesmas are expected to optimize the outreach programs by addressing families of DM patients to make the diet as an attempt to prevent the risk in the family of patients with type 2 DM. Key words: Diet, DM patients’ families, food record. Gambaran Diet pada Keluarga Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Abstrak Diet adalah salah satu faktor utama yang berhubungan dengan berbagai penyakit termasuk Diabetes Melitus (DM). Diet tinggi karbohidrat, lemak, protein, serta rendah serat dapat meningkatkan risiko kejadian DM tipe 2 terutama pada keluarga pasien sebagai kelompok berisiko. Penelitian sebelumnya pada mahasiswa dengan keluarga DM di Jawa Tengah masih memiliki pola konsumsi makanan yang tinggi kalori. Perbedaan populasi, budaya, serta usia mungkin akan mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menggambarkan diet pada keluarga pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskemas Garuda Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang merupakan anak kandung pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda. Data diet diperoleh melalui lembar food record selama 3 hari dihitung mengunakan software Nutrisurvey dengan hasil ukur dalam kilokalori (kcal) yang kemudia
饮食是包括糖尿病(DM)在内的各种疾病的主要影响因素之一。高碳水化合物、高脂肪、高蛋白质和低纤维饮食可增加2型糖尿病发生的风险,特别是患者的家庭作为风险群体。先前对中爪哇糖尿病家庭学生的研究仍然存在高热量食物消费模式。人口、文化和年龄的多样性可能会影响结果。因此,本研究旨在描述鹰航万隆社区卫生中心(Puskemas)工作区域2型糖尿病患者家庭的饮食情况。本研究采用目的性抽样的定量描述方法。本研究的调查对象为Puskesmas Garuda公司工作区域的46名2型糖尿病患者的儿童。从食物记录表中获取3天的膳食数据,使用nutrissurvey软件以千卡(kcal)为计量单位进行计算,然后根据Consensus Perkeni 2015对结果进行分类。数据分析采用频率分布。结果显示,饮食类低于身体需要的有39例(84.8%),碳水化合物摄入充足的有37例(80.4%),脂肪摄入过量的有39例(84.6%),蛋白质摄入充足的有45例(97.8%),纤维摄入少的有41例(89.1%)。本研究的结论是浦斯克玛鹰航空公司工作区域几乎所有2型糖尿病患者的家庭都属于低于身体需求的饮食类别,但脂肪摄入过多,纤维摄入较少。基于这些结果,Puskesmas的护士应优化外展计划,通过向糖尿病患者家庭宣传饮食,以预防2型糖尿病患者家庭的风险。关键词:饮食,糖尿病患者家庭,饮食记录。【摘要】甘巴兰饮食对糖尿病(DM)的影响。日粮中有糖、糖、蛋白、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖、糖等。Penelitian sebelumnya pada mahasiswa dengan keluarga DM di Jawa Tengah masih memiliki pola konsumsi makanan yang tinggi kalori。Perbedaan populasi, budaya, serta usia mungkin akan mempengaruhi hasil。Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menggambarkan diet pada keluarga pasien DM titi2 di wilayah kerja Puskemas Garuda Kota Bandung。Penelitian ini menggunakan方法描述,定量登干技术,目的抽样。回复dalam penelitian ini berjumlah 46 orang merupakan anak kandung pasen DM titi2 di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda。数据饮食diperoleh melalui lembar食物记录selama 3 hari dihitung mengunakan软件营养调查dunan hasil ukur dalam kilokalori (kcal) yang kemudian hasilnya dikategorikan berdasarkan共识Perkeni 2015。孟古那坎分布规律分析资料。Hasil penelitian menujukkan bahwa sebanyak 39(84.8%)响应dalam kategori diet kurang dari kebutuhan, sebanyak 37(804%)响应dalam kategori asupan karbohidrat cuup, sebanyak 39(84.6%)响应dalam kategori asupan lemak berlebih, sebanyak 45(97.8%)响应dalam kategori asupan protein cuup, dan 41(89.1%)响应dalam kategori serat kurang。Simpulan达里语penelitian ini bahwa hampir seluruh keluarga pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas揭路荼berada篇kategori饮食kurang达里语kebutuhan tetapi dengan asupan laksa berlebih丹杨serat kurang。Berdasarkan hasil tersebut, maka perawat puskesmas diharapkan dapat mengoptimalkan程序luar gedung dengan menyasar keluarga penderita DM untuk menjadikan diet sebagai upaya untuk menegah risko DM paada keluarga pasien DM type2。Kata kunci:饮食,食物记录,keluarga pasien DM。
{"title":"A Descriptive Study Of Diet In Family Of Patients With Diabetes Mellitus Type 2","authors":"C. Sari, Fitri Nurul Khotimah, S. Hartati","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15772","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15772","url":null,"abstract":"Diet is one of the main factors related to various diseases including Diabetes Mellitus (DM). High carbohydrate, fat, protein, and low fiber diets can increase the risk of type 2 DM occurrence, especially in the patient’s family as a risk group. Previous research on students with DM families in Central Java still had a high-calorie food consumption pattern. The diversity of population, culture, and age may affect the results. Therefore, this study aimed to describe the diet in the family of patients with type 2 DM in the working area of Puskemas (Community Health Center) Garuda Bandung. This research used a quantitative descriptive method by purposive sampling technique. The respondents in this study involved 46 people who were the children of type 2 DM patients in the working area of Puskesmas Garuda. Dietary data obtained from the food record sheet for 3 days and was calculated using Nutrisurvey software in kilocalories (kcal) as the unit of measurement then the results were categorized based on Consensus Perkeni 2015. Data analysis was using frequency distribution. The results showed that 39 (84.8%) respondents in the diet category less than body requirements, 37 (80.4%) respondents in the category of sufficient carbohydrate intake, 39 (84.6%) respondents in the category of excess fat intake, 45 (97.8%) respondents in the category of adequate protein intake, and 41 (89.1%) respondents in the category of less fiber. The conclusions from this study that almost all families of patients with type 2 DM in the work area of Puskesmas Garuda were in the diet category less than body requirement but with the excess fat intake and less fiber. Based on these results, the nurses in Puskesmas are expected to optimize the outreach programs by addressing families of DM patients to make the diet as an attempt to prevent the risk in the family of patients with type 2 DM. Key words: Diet, DM patients’ families, food record. Gambaran Diet pada Keluarga Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Abstrak Diet adalah salah satu faktor utama yang berhubungan dengan berbagai penyakit termasuk Diabetes Melitus (DM). Diet tinggi karbohidrat, lemak, protein, serta rendah serat dapat meningkatkan risiko kejadian DM tipe 2 terutama pada keluarga pasien sebagai kelompok berisiko. Penelitian sebelumnya pada mahasiswa dengan keluarga DM di Jawa Tengah masih memiliki pola konsumsi makanan yang tinggi kalori. Perbedaan populasi, budaya, serta usia mungkin akan mempengaruhi hasil. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menggambarkan diet pada keluarga pasien DM tipe 2 di wilayah kerja Puskemas Garuda Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini berjumlah 46 orang yang merupakan anak kandung pasien DM tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Garuda. Data diet diperoleh melalui lembar food record selama 3 hari dihitung mengunakan software Nutrisurvey dengan hasil ukur dalam kilokalori (kcal) yang kemudia","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"16 1","pages":"69-77"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72746788","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The Relationship Between Adversity Quotient and Career Adaptability of Internship Nursing Students 实习护生逆境商与职业适应的关系
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15761
Annida Nur Shalihah, Kurniawan Yudianto, N. Hidayati
A competitive job market is a challenge that needs to be faced by every university graduate. It is expected that every graduate has capability to keep face with expansion in job sectors. To be able to adapt to the job situation, a specific intelligence to face in facing every challenge and obstacle namely adversity quotient, is required. This study aimed to identify the correlation between adversity quotient (AQ) and career adaptability of internship nursing students. This study was descriptive correlational. Samples were recruited using a total sampling tecnique (n=142). Data were collected using a questionnaire consisting of a demographic survey, an Adversity Response Profile (ARP) Quick TakeTM and a Career Adapt-Abilities Scale (CAAS). Data were analyzed using descriptive statistics and Rank Spearman correlation test. The result of this study indicated that no students were in quitter category, only 0,7% of them were in quitter to camper transition, 76,8% of them were campers, 21,8% of the students were in camper to climber transition, 0,7% of all respondents were climbers. No students had a very low career adaptability, only 1,4% of them had a low career adaptability, while the proportions of students with a high and very high career adaptability were 75,4% and 23,2 % respectively. No significant correlation was found between AQ and career adaptability (p value >0,05; Spearman’s ρ +0,122). It can be concluded that most of internship nursing students at Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran were campers and had a high level of career adaptability. There was also no significant correlation between AQ and career adaptability. Further research needs to explore about contributing factors related to career adaptability in internship nursing students. Keywords: Adversity quotient, career adaptability, internship nursing student. Hubungan Adversity Quotient dan Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Profesi Ners Abstrak Dalam menghadapi pasar kerja yang semakin ketat, setiap lulusan universitas diharapkan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan perkembangan pada dunia kerja. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya kecerdasan dalam menghadapi setiap tantangan dan hambatan yang disebut adversity quotient (AQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AQ dan adaptabilitas karier pada mahasiswa profesi ners. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif. Responden penelitian berjumlah 181orang mahasiswa program profesi ners angkatan 32 dan 33 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang di ambil dengan teknik total sampling dengan response rate 78,45%. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Adversity Response Profile (ARP) Quick TakeTM dan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skoring ARP QuickTakeTM, skoring CAAS, serta uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seorangpun responden ya
竞争激烈的就业市场是每个大学毕业生都需要面对的挑战。预计每个毕业生都有能力面对就业领域的扩张。为了能够适应工作环境,在面对每一个挑战和障碍时都需要一种特定的智能,即逆境商。本研究旨在探讨实习护生逆境商(AQ)与职业适应能力的关系。本研究为描述性相关研究。样本采用全抽样技术(n=142)。采用人口调查问卷、逆境反应量表(ARP)和职业适应能力量表(CAAS)进行数据收集。资料分析采用描述性统计和Rank Spearman相关检验。本研究结果表明,没有学生属于放弃者,只有0.7%的学生处于放弃者到露营者的过渡,76.8%的学生是露营者,21.8%的学生处于露营者到登山者的过渡,0.7%的学生是登山者。没有学生的职业适应性非常低,只有1.4%的学生职业适应性较低,而职业适应性高和职业适应性非常高的学生所占比例分别为75.4%和23.2%。心理素质与职业适应无显著相关(p值> 0.05;斯皮尔曼ρ +0,122)研究结果表明,Padjadjaran护理大学的实习护生以营员为主,具有较高的职业适应能力。心理素质与职业适应的关系也不显著。实习护生职业适应的影响因素有待进一步研究。关键词:逆境商,职业适应能力,实习护生。湖北大学逆境商数与适应能力与适应能力与适应能力与适应能力与适应能力与适应能力、适应能力与适应能力、适应能力与适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力、适应能力等。Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya kecerdasan dalam menghadapi setiap tantangan dan hambatan yang disebut逆境商(AQ)。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AQ和adaptivilitas hapa mahasiswa教授。peneltian ini mongunakan方法描述。被调查者为penelitian berjumlah 181orang mahasiswa项目教授angkatan 32 dan 33 di Fakultas keperwatan Universitas Padjadjaran yang di ambil dengan teknik,总抽样回复率为78,45%。采用逆境反应量表、快速反应量表和职业适应能力量表。技术分析数据yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skoring ARP QuickTakeTM, skoring CAAS, serta uji korelasi Rank Spearman。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seorangpun respondenada pada kategori放弃者,sebanyak 0.7% dari respondenada pada kategori transisi放弃者像露营者一样,pada kategori露营者sebanyak 76,8%, pada kategori transisi露营者像登山者sebanyak 21,8%, dan pada kategori登山者sebanyak 0,7%。Tidak ada mahasiswa dengan adaptabilitas karier sangat rendah, hanya 1,4% mahasiswa dengan adaptabilitas karier rendah, sedangkan mahasiswa dengan adaptabilitas karier tinggi dan sangat tinggi masing-masing proportion sinya sebanyak 75,4% dan23,2 %。青藏高原海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度、海拔高度等均有显著差异(p值> 0.05);斯皮尔曼ρ +0,122)新加坡国立大学教授、印尼国立大学教授、印尼国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授、印度国立大学教授。Meskipun demikian, tidak terdapat hubungan bermakna antara AQ和adaptabilitas karier。Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian terkait factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factor - factorKata kunci:逆境商,适应力强,mahasiswa教授。
{"title":"The Relationship Between Adversity Quotient and Career Adaptability of Internship Nursing Students","authors":"Annida Nur Shalihah, Kurniawan Yudianto, N. Hidayati","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15761","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15761","url":null,"abstract":"A competitive job market is a challenge that needs to be faced by every university graduate. It is expected that every graduate has capability to keep face with expansion in job sectors. To be able to adapt to the job situation, a specific intelligence to face in facing every challenge and obstacle namely adversity quotient, is required. This study aimed to identify the correlation between adversity quotient (AQ) and career adaptability of internship nursing students. This study was descriptive correlational. Samples were recruited using a total sampling tecnique (n=142). Data were collected using a questionnaire consisting of a demographic survey, an Adversity Response Profile (ARP) Quick TakeTM and a Career Adapt-Abilities Scale (CAAS). Data were analyzed using descriptive statistics and Rank Spearman correlation test. The result of this study indicated that no students were in quitter category, only 0,7% of them were in quitter to camper transition, 76,8% of them were campers, 21,8% of the students were in camper to climber transition, 0,7% of all respondents were climbers. No students had a very low career adaptability, only 1,4% of them had a low career adaptability, while the proportions of students with a high and very high career adaptability were 75,4% and 23,2 % respectively. No significant correlation was found between AQ and career adaptability (p value >0,05; Spearman’s ρ +0,122). It can be concluded that most of internship nursing students at Faculty of Nursing Universitas Padjadjaran were campers and had a high level of career adaptability. There was also no significant correlation between AQ and career adaptability. Further research needs to explore about contributing factors related to career adaptability in internship nursing students. Keywords: Adversity quotient, career adaptability, internship nursing student. Hubungan Adversity Quotient dan Adaptabilitas Karier pada Mahasiswa Profesi Ners Abstrak Dalam menghadapi pasar kerja yang semakin ketat, setiap lulusan universitas diharapkan memiliki kemampuan untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan perkembangan pada dunia kerja. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan adanya kecerdasan dalam menghadapi setiap tantangan dan hambatan yang disebut adversity quotient (AQ). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan AQ dan adaptabilitas karier pada mahasiswa profesi ners. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif. Responden penelitian berjumlah 181orang mahasiswa program profesi ners angkatan 32 dan 33 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran yang di ambil dengan teknik total sampling dengan response rate 78,45%. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu Adversity Response Profile (ARP) Quick TakeTM dan Career Adapt-Abilities Scale (CAAS). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skoring ARP QuickTakeTM, skoring CAAS, serta uji korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak seorangpun responden ya","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"45 1","pages":"24-33"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76915639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
Death Anxiety Level among Patients with Chronic Renal Failure Undergoing Hemodialysis 慢性肾衰竭血液透析患者的死亡焦虑水平
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15757
Anneke Dewina, E. Emaliyawati, Atlastika Praptiwi
Chronic renal failure (CRF) is one of chronic diseases that can decrease the quality of life and trigger anxiety that is formed by negative thinking, including thought of death. The excessive thought of death will cause stress. This situation will have an impact on care planning, preparation for facing death and difficulties in achieving a dignified quality of death. This study aimed to identify the level of death anxiety among CRF patients undergoing haemodialysis. This study used a quantitative descriptive method involving 73 patients recruited by using a consecutive sampling technique. Data were collected by using a Death Anxiety Scale (DAS) Templer instrument that was adapted for haemodialysis patient. Data were analyzed using descriptive statistics (mean, frequency, and percentage).The results of this study showed that nearly half of the patients had moderate death anxiety (n=35), 27.4% respondents (n=20) experienced low death anxiety, and 24.7% respondents (n=18) experienced high death anxiety. Based on the results, it is necessary to manage the death anxiety of CRF patients undergoing haemodialysis. Some potential approaches may include spiritual therapy, group counselling during haemodialysis, cognitive therapy (positive perception strengthening), and health education related to haemodialysis procedures and chronic renal failure. Keyword : Chronic renal failure, death anxiety, haemodialysis. Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis dalam Menghadapi Kematian Abstrak Penyakit gagal ginjal kronik dapat menurunkan kualitas hidup sehingga memicu kecemasan akibat dari pemikiran negatif termasuk pemikiran akan kematian. Pemikiran kematian yang berlebihan menimbulkan stres tersendiri sehingga berdampak pada perencanaan perawatan, persiapan menghadapi kematian dan sulitnya mencapai kualitas kematian yang bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dalam menghadapi kematian. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan 73 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen Death Anxiety Scale (DAS) Templer yang diadaptasi untuk pasien hemodialisis. Data dianalisis dengan statistik deskriptif (frekuensi dan persentasi). Hasil penelitian menunjukkan separuh dari jumlah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami kecemasan kematian tingkat sedang (n=35), 27.4% responden (n=20) mengalami kecemasan rendah, dan 24.7% responden (n=18) mengalami kecemasan kematian tinggi. Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan pengelolaan terhadap kecemasan menghadapi kematian pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Bentuk pengelolaan kecemasan menghadapi kematian diantaranya dengan terapi spiritualitas, konseling kelompok, terapi kognitif (penguatan persepsi positif), dan pemberian pendidikan kesehatan terkait dengan prosedur hem
慢性肾衰竭(CRF)是一种慢性疾病,它会降低生活质量,引发焦虑,这种焦虑是由消极思维形成的,包括死亡的想法。过多地想到死亡会造成压力。这种情况将对护理规划、面对死亡的准备以及实现有尊严的死亡质量方面的困难产生影响。本研究旨在确定接受血液透析的CRF患者的死亡焦虑水平。本研究采用定量描述方法,采用连续抽样技术招募73例患者。采用适于血液透析患者的坦普勒死亡焦虑量表(DAS)收集数据。使用描述性统计(平均值、频率和百分比)分析数据。本研究结果显示,近一半的患者有中度死亡焦虑(n=35), 27.4% (n=20)的受访者有轻度死亡焦虑,24.7% (n=18)的受访者有重度死亡焦虑。基于本研究结果,有必要对血液透析患者的死亡焦虑进行管理。一些潜在的方法可能包括精神治疗、血液透析期间的小组咨询、认知治疗(积极感知强化)以及与血液透析程序和慢性肾功能衰竭相关的健康教育。关键词:慢性肾功能衰竭,死亡焦虑,血液透析。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”Pemikiran kematian yang berlebihan menimbulkan stres tersendiri sehinga berdampak pada perencananperawatan, permikiiran menghadapi kematian and sulitnyya menkalitas kematian yang bermartabat。Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasen gagal genjals kronik yang menjalani血液透析dalam menghadaapi kematian。Penelitian deskkripkantiantiantikital, melibatkan, 73例患者,阴部,阴部,血液透析,血液透析,双ambil,登革,连续取样。彭普兰数据:死亡焦虑量表(DAS);数据分析和统计文件(frekuensi dan persentasi)。Hasil penelitian menunjukkan separuh dari jumlah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani haemdialis mengalami kecemasan kematian tingkat sedang (n=35),应答者27.4% (n=20),应答者24.7% (n=18)。Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan pengelolaan terhadap kecemasan menghadapi kematian pasen gagal genal kronik yang menjalani血液透析。本uk pengelolaan kecemasan menghadapi kematian diantaranya dengan terapi spiritualitas, konseling kelompok, terapi kognitif(企鹅积极的),dan penberian pendidikan kesehatan terkait dengan procheur血液透析dan penyakit gagal生殖器kronik。Kata kunci: Gagal ginjal kronik,血液透析,kecemasan menghadapi kematian。
{"title":"Death Anxiety Level among Patients with Chronic Renal Failure Undergoing Hemodialysis","authors":"Anneke Dewina, E. Emaliyawati, Atlastika Praptiwi","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15757","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15757","url":null,"abstract":"Chronic renal failure (CRF) is one of chronic diseases that can decrease the quality of life and trigger anxiety that is formed by negative thinking, including thought of death. The excessive thought of death will cause stress. This situation will have an impact on care planning, preparation for facing death and difficulties in achieving a dignified quality of death. This study aimed to identify the level of death anxiety among CRF patients undergoing haemodialysis. This study used a quantitative descriptive method involving 73 patients recruited by using a consecutive sampling technique. Data were collected by using a Death Anxiety Scale (DAS) Templer instrument that was adapted for haemodialysis patient. Data were analyzed using descriptive statistics (mean, frequency, and percentage).The results of this study showed that nearly half of the patients had moderate death anxiety (n=35), 27.4% respondents (n=20) experienced low death anxiety, and 24.7% respondents (n=18) experienced high death anxiety. Based on the results, it is necessary to manage the death anxiety of CRF patients undergoing haemodialysis. Some potential approaches may include spiritual therapy, group counselling during haemodialysis, cognitive therapy (positive perception strengthening), and health education related to haemodialysis procedures and chronic renal failure. Keyword : Chronic renal failure, death anxiety, haemodialysis. Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis dalam Menghadapi Kematian Abstrak Penyakit gagal ginjal kronik dapat menurunkan kualitas hidup sehingga memicu kecemasan akibat dari pemikiran negatif termasuk pemikiran akan kematian. Pemikiran kematian yang berlebihan menimbulkan stres tersendiri sehingga berdampak pada perencanaan perawatan, persiapan menghadapi kematian dan sulitnya mencapai kualitas kematian yang bermartabat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dalam menghadapi kematian. Penelitian deskriptif kuantitatif ini melibatkan 73 pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen Death Anxiety Scale (DAS) Templer yang diadaptasi untuk pasien hemodialisis. Data dianalisis dengan statistik deskriptif (frekuensi dan persentasi). Hasil penelitian menunjukkan separuh dari jumlah pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis mengalami kecemasan kematian tingkat sedang (n=35), 27.4% responden (n=20) mengalami kecemasan rendah, dan 24.7% responden (n=18) mengalami kecemasan kematian tinggi. Berdasarkan hasil tersebut perlu dilakukan pengelolaan terhadap kecemasan menghadapi kematian pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis. Bentuk pengelolaan kecemasan menghadapi kematian diantaranya dengan terapi spiritualitas, konseling kelompok, terapi kognitif (penguatan persepsi positif), dan pemberian pendidikan kesehatan terkait dengan prosedur hem","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"47 1","pages":"1"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88994713","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 10
Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit Jantung Koroner 评估患有冠心病的客户的学习需求
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15771
Rega Dwi Putri, Aan Nuraeni, Valentina Belinda
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang harus dikontrol seumur hidup. Hal ini membutuhkan kepatuhan dari penderitanya, salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan adalah melalui pendidikan kesehatan, namun demikian pendidikan kesehatan seringkali kurang efektif karena tidak melalui hasil kajian kebutuhan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan belajar klien dengan PJK di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah klien PJK yang menjalani rawat inap dan rawat jalan. Teknik sampling dilakukan dengan consecutive sampling, pengambilan data dilakukan selama 30 hari dan didapatkan sebanyak 105 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen A Turkish Version of the Cardiac Patients Learning Needs Inventory (TR-CPLNI). Analisis data menggunakan mean dan distribusi frekuensi dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima kebutuhan belajar dengan mean tertinggi, yaitu kebutuhan tentang anatomi dan fisiologi jantung (4,41±0,71); kebutuhan tentang informasi obat (4,34±0,76); kebutuhan informasi tentang gaya hidup (4,30±0,77); kebutuhan tentang informasi diet (4,19±0,82); serta kebutuhan tentang manajemen gejala (4,08±0,93), dan kelima kebutuhan ini masuk kedalam kategori kebutuhan belajar yang penting bagi pasien PJK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan belajar pasien PJK berdasarkan persepsi pasien adalah penting, termasuk didalamnya kebutuhan tentang informasi anatomi dan fisiologi jantung yang menjadi kebutuhan belajar yang paling penting dirasakan oleh pasien PJK. Tenaga kesehatan perlu memenuhi dan menyusun program pendidikan kesehatan bagi pasien PJK, meliputi seluruh kebutuhan belajar pasien ini. Kata kunci: Kajian, kebutuhan belajar, penyakit jantung koroner. Study of The Learning Needs for Clients with Coronary Heart Disease Abstract Coronary Heart Disease (CHD) is a disease that must be controlled. This requires adherence from the sufferer, and one of efforts improving adherence can be done through health education. However, health education is often less effective because it is not based on the needs assessment. The purpose of the study was identified the learning needs of clients with CHD in one hospital in Bandung. The method of the research used quantitative descriptive method. The samples was patients with CAD who undergone inpatient and outpatient. The sampling technique used consecutive sampling, data retrieval for 30 days and obtained of 105 respondents. The data was collected by A Turkish Version of the Cardiac Patients Learning Needs Inventory (TR-CPLNI) instrument. Data was analized using mean and frequency distribution with percentage. The results showed that there were five learning needs with the highest mean, namely the need for anatomy and cardiac physiology (4.41±0.71); the need for drug information (4.34±0.76); need for information about lifestyl
冠心病是一种终生受控的疾病。这需要患者的服从,增加服从的一种方法是通过健康教育,但健康教育往往不那么有效,因为它不是通过对需求的研究。本研究旨在确定万隆一家医院PJK客户的学习需求。本研究的方法是定量描述性的。该研究的样本是患有重症监护和门诊的PJK客户端。采用恒心抽样技术,进行30天的数据检索,获得多达105名受访者。数据收集使用鲤鱼耐心学习需求的土耳其工具。数据分析使用均值和频率分布与百分比。研究结果表明,有五个需求最高的平均值,即需求了解心脏解剖学和生理学(4,41±0,71);关于药物信息的需求(4,34±英尺),捡起一些尘土;关于生活方式的信息需求(4±0.77);关于饮食信息需求(4,19±0,82);以及关于管理症状的需求(4.08±0.93),这一需求进入第五类别学习冠心病病人至关重要的需求。根据研究结果,可以得出结论,PJK患者的全部学习需要基于病人的感知,包括对心脏解剖学和生理信息的需求,而心脏病患者最重要的学习需求就是这些信息。卫生保健工作者需要满足和为冠心病患者编写健康教育项目,包括患者的全部学习需求。关键词:研究、学习需要、冠心病。学习需要带着冠状动脉疾病的心脏血管疾病的疾病是一种必须控制的疾病。这些要求来自sufferer,其中一种令人印象深刻的努力可以通过健康教育实现。悬浮,健康教育几乎没有什么效果,因为它不是基于需求评估。这项研究的目的确定了万隆一家医院中CHD患者的学习需求。研究用的量量方法。病人和病人都是病人。样本技术康化采样,30天检索,105个响应。由土耳其语学习需要工具的土耳其语版本收集数据。数据分析了均值和频率分布的数据。results那里的那里是五学习需要和《需要为最高,namely均值(anatomy和心脏physiology(41±0。4 71页);毒品的需要资讯网(4 . 34±0 . 76);需要为资讯网关于生活方式(4 30±0。77页);dietary资讯网的需要(4 . 19±0。82);和症状管理的需要(4 . 08±0 . 93),和这些需要在重要类别弥足病人知觉。基于研究的结果,可以确定所有基于病人接受的信息都是重要的,而在医疗和物理上的信息也变得最重要。健康工作人员需要满足和发展他们的健康教育计划来掩盖所有这些病人的学习需要。心冠状动脉疾病,学习需求。
{"title":"Kajian Kebutuhan Belajar Klien dengan Penyakit Jantung Koroner","authors":"Rega Dwi Putri, Aan Nuraeni, Valentina Belinda","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15771","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15771","url":null,"abstract":"Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang harus dikontrol seumur hidup. Hal ini membutuhkan kepatuhan dari penderitanya, salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan adalah melalui pendidikan kesehatan, namun demikian pendidikan kesehatan seringkali kurang efektif karena tidak melalui hasil kajian kebutuhan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kebutuhan belajar klien dengan PJK di salah satu rumah sakit di Kota Bandung. Metode dalam penelitian ini deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah klien PJK yang menjalani rawat inap dan rawat jalan. Teknik sampling dilakukan dengan consecutive sampling, pengambilan data dilakukan selama 30 hari dan didapatkan sebanyak 105 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen A Turkish Version of the Cardiac Patients Learning Needs Inventory (TR-CPLNI). Analisis data menggunakan mean dan distribusi frekuensi dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat lima kebutuhan belajar dengan mean tertinggi, yaitu kebutuhan tentang anatomi dan fisiologi jantung (4,41±0,71); kebutuhan tentang informasi obat (4,34±0,76); kebutuhan informasi tentang gaya hidup (4,30±0,77); kebutuhan tentang informasi diet (4,19±0,82); serta kebutuhan tentang manajemen gejala (4,08±0,93), dan kelima kebutuhan ini masuk kedalam kategori kebutuhan belajar yang penting bagi pasien PJK. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan belajar pasien PJK berdasarkan persepsi pasien adalah penting, termasuk didalamnya kebutuhan tentang informasi anatomi dan fisiologi jantung yang menjadi kebutuhan belajar yang paling penting dirasakan oleh pasien PJK. Tenaga kesehatan perlu memenuhi dan menyusun program pendidikan kesehatan bagi pasien PJK, meliputi seluruh kebutuhan belajar pasien ini. Kata kunci: Kajian, kebutuhan belajar, penyakit jantung koroner. Study of The Learning Needs for Clients with Coronary Heart Disease Abstract Coronary Heart Disease (CHD) is a disease that must be controlled. This requires adherence from the sufferer, and one of efforts improving adherence can be done through health education. However, health education is often less effective because it is not based on the needs assessment. The purpose of the study was identified the learning needs of clients with CHD in one hospital in Bandung. The method of the research used quantitative descriptive method. The samples was patients with CAD who undergone inpatient and outpatient. The sampling technique used consecutive sampling, data retrieval for 30 days and obtained of 105 respondents. The data was collected by A Turkish Version of the Cardiac Patients Learning Needs Inventory (TR-CPLNI) instrument. Data was analized using mean and frequency distribution with percentage. The results showed that there were five learning needs with the highest mean, namely the need for anatomy and cardiac physiology (4.41±0.71); the need for drug information (4.34±0.76); need for information about lifestyl","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"6 5-6","pages":"60-68"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91499142","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Adolescent Moslem Students Sleep Hygiene Behaviour Description At Pondok Pesantren 蓬德小学回教青少年学生睡眠卫生行为描述
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15760
S. Alfiyah, F. S. Susilaningsih, Kurniawan Yudianto
School activities and socialization consume a lot of time for adolescents and leave a little time for adolescents to rest or sleep. Changes in environment, independence and changes in sleep patterns commonly occur for students who undergo pesantren activities, thus affecting the quantity and sleep quality of students. Sleep deprivation is associated with poor sleep hygiene behaviour. This study used descriptive quantitative method with single variable. Sampling technique used at this study is stratified random sampling. This study involved as many as 161 adolescent moslem students at the age of 11-20 years in Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Tanjungkerta Sumedang Distric. Data collected by using Adolescent Sleep Hygiene Scale Questionnaire and analyzed by using mean value. The result of this study showed that more than half of the respondents had good sleep hygiene practices (68,3%). There are four aspects of adolescent moslem students sleep hygiene in good category : cognitive/emotional aspect, sleep environment aspect, sleep stability aspect and substance use aspect. Two aspects of sleep hygiene in bad category are in the daytime sleep aspect and bedtime routine aspects. Meanwhile physiological aspect and behavioural arousal aspect have an almost balance values. Monitoring moslem students sleep schedule not to exceed 24.00, providing separate room for moslem study self study, habits of toothbrush before bed, monitoring of cigarette use in cottage environment, not providing tea at dinner time, and monitoring of moslem students activity outside school or cottage Pesantren is a thing that should be attention. Keyword: Adolescent, moslem students, sleep hygiene. Gambaran Sleep Hygiene Santri Remaja Pondok Pesantren Abstrak Aktivitas sekolah dan sosialisasi yang dilakukan oleh remaja mengakibatkan banyaknya waktu yang tersita dan hanya sedikit waktu yang disisakan untuk beristirahat ataupun tidur. Perubahan lingkungan, kemandirian dan perubahan pola tidur yang tajam biasa terjadi bagi siswa yang menjalani kegiatan pesantren, sehingga berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas tidur siswa. Kekurangan tidur ini berhubungan dengan buruknya perilaku sleep hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran 8 aspek sleep hygiene, serta gambaran sleep hygiene berdasarkan latar belakang demografi santri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal. Adapun teknik sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 161 santri remaja usia 11-20 tahun di Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Adolescent Sleep Hygiene Scale serta dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 68,3% responden memiliki praktik sleep hygiene yang baik. Aspek-aspek sleep hygiene santri yang berada dalam kategori baik terdapat pada aspek kognitif emosional, aspek lingkunga
学校活动和社交消耗了青少年大量的时间,留给青少年休息或睡眠的时间很少。学生在参加课外活动时,通常会出现环境变化、独立性变化、睡眠模式变化等情况,从而影响学生的睡眠数量和睡眠质量。睡眠不足与不良的睡眠卫生行为有关。本研究采用单变量描述性定量方法。本研究采用分层随机抽样的抽样技术。这项研究涉及了Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Tanjungkerta Sumedang区的161名11-20岁的青少年穆斯林学生。采用青少年睡眠卫生量表问卷收集数据,采用均值法进行分析。本研究结果显示,超过一半的受访者有良好的睡眠卫生习惯(68.3%)。回教青少年学生的睡眠卫生状况在认知/情绪方面、睡眠环境方面、睡眠稳定性方面和物质使用方面表现良好。睡眠卫生不良的两个方面是白天睡眠方面和就寝习惯方面。同时,生理方面和行为唤醒方面具有几乎平衡的价值。监控回教学生的睡眠时间不超过24点,提供单独的房间供回教学生自习,睡前刷牙的习惯,监控回教学生在小屋环境中吸烟,不提供晚餐时间的茶,监控回教学生在学校或小屋Pesantren外的活动,都是应该注意的事情。关键词:青少年,回教学生,睡眠卫生。甘巴兰睡眠卫生学,三生学,本德学,三生学文摘,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学,睡眠卫生学秘鲁语,kalmandirian dan Perubahan pola tidur yang tajam biasa terjadi bagi siswa yang menjalani kegiatan pesantren, sehinga berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas tidur siswa。睡眠卫生。Penelitian ini bertujuan untuk menggetahui gambaran 8讲睡眠卫生,serta gambaran睡眠卫生berdasarkan latar belakang人口学研究。Penelitian ini mongunakan的设计描述:定量的登根变量。采用分层随机抽样法进行抽样。Penelitian dilakukan terhadap 161 santri remajusia 11-20 tahun di Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang。数据:《青少年睡眠卫生量表》采用蒙古那坎青少年睡眠卫生量表,分析蒙古那坎青少年睡眠卫生量表的平均值。受访者中有68.3%的人认为睡眠卫生与睡眠卫生有关。睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生、睡眠卫生。睡眠卫生,睡眠卫生,睡眠卫生,睡眠卫生,睡眠卫生,睡眠卫生世党干说,学,学,学,学,学,学,学。今天下午4点00分,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看,我要去看一看。Kata kunci: Remaja, santri,睡眠卫生。
{"title":"Adolescent Moslem Students Sleep Hygiene Behaviour Description At Pondok Pesantren","authors":"S. Alfiyah, F. S. Susilaningsih, Kurniawan Yudianto","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15760","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15760","url":null,"abstract":"School activities and socialization consume a lot of time for adolescents and leave a little time for adolescents to rest or sleep. Changes in environment, independence and changes in sleep patterns commonly occur for students who undergo pesantren activities, thus affecting the quantity and sleep quality of students. Sleep deprivation is associated with poor sleep hygiene behaviour. This study used descriptive quantitative method with single variable. Sampling technique used at this study is stratified random sampling. This study involved as many as 161 adolescent moslem students at the age of 11-20 years in Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Tanjungkerta Sumedang Distric. Data collected by using Adolescent Sleep Hygiene Scale Questionnaire and analyzed by using mean value. The result of this study showed that more than half of the respondents had good sleep hygiene practices (68,3%). There are four aspects of adolescent moslem students sleep hygiene in good category : cognitive/emotional aspect, sleep environment aspect, sleep stability aspect and substance use aspect. Two aspects of sleep hygiene in bad category are in the daytime sleep aspect and bedtime routine aspects. Meanwhile physiological aspect and behavioural arousal aspect have an almost balance values. Monitoring moslem students sleep schedule not to exceed 24.00, providing separate room for moslem study self study, habits of toothbrush before bed, monitoring of cigarette use in cottage environment, not providing tea at dinner time, and monitoring of moslem students activity outside school or cottage Pesantren is a thing that should be attention. Keyword: Adolescent, moslem students, sleep hygiene. Gambaran Sleep Hygiene Santri Remaja Pondok Pesantren Abstrak Aktivitas sekolah dan sosialisasi yang dilakukan oleh remaja mengakibatkan banyaknya waktu yang tersita dan hanya sedikit waktu yang disisakan untuk beristirahat ataupun tidur. Perubahan lingkungan, kemandirian dan perubahan pola tidur yang tajam biasa terjadi bagi siswa yang menjalani kegiatan pesantren, sehingga berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas tidur siswa. Kekurangan tidur ini berhubungan dengan buruknya perilaku sleep hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran 8 aspek sleep hygiene, serta gambaran sleep hygiene berdasarkan latar belakang demografi santri. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan variabel tunggal. Adapun teknik sampling yang digunakan yaitu stratified random sampling. Penelitian dilakukan terhadap 161 santri remaja usia 11-20 tahun di Pondok Pesantren Darul Hikmah Tanjungmekar Kecamatan Tanjungkerta Kabupaten Sumedang. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Adolescent Sleep Hygiene Scale serta dianalisis menggunakan nilai mean. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 68,3% responden memiliki praktik sleep hygiene yang baik. Aspek-aspek sleep hygiene santri yang berada dalam kategori baik terdapat pada aspek kognitif emosional, aspek lingkunga","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"42 1","pages":"16"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77980249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Women’s Health Behaviour in The Perinatal Period 妇女围产期的健康行为
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/jnc.v1i1.15759
R. Widiasih, E. Ermiati, Anita Setyawati
Background Indonesia failed to achieve the maternal mortality rate target as the MDGs’ agreement in 2015. The Ministry of Health has developed health promotion and illness prevention programmes to improve women’s health and wealthiness. However, only few studies provide information of women’s health behaviour related to a health promotion and an illness prevention in the perinatal period comprehensively. This study aimed to determine women’s health behaviour related to the health promotion and the illness prevention in the perinatal period; pre, intra, and postnatal. Method This study applied a descriptive quantitative approach. Samples were chosen using the Convenience sampling method. 51 women from Sukapada, Bandung were involved in this study. Data were collected using a questionarrie and analysed using a frequency distribution. Result This study found that the majority of respondents (96%) visited health services for prenatal visit. Women also concerned with other health activities including having tetanus vaccination (49%), consuming Iron tables and nutrisious food (65% and 61% respectively), and having give birth at health facilities (100%). In contrast, this study also found that women’s participation in prenatal classes was limited (25%). In addition, to prevent prenatal and postnatal complications, women need to have a good understanding of dangerous signs in pregnancy and postpartum. However, the majority of them had limited health literacy about it. Conclusion Women’s health behaviour in the perinatal period is varied. Health education programmes are required for increasingwomen’s health literacy and awareness of health promotion and illness prevention in this period. Keywords: Health promotion, illness prevention, perinatal period. “Health Behaviour” Perempuan Usia Produktif saat Periode Perinatal Abstrak Latarbelakang, Target Millennium Development Goals tahun 2015 berkaitan dengan Angka Kematian Ibu tidak dapat dicapai oleh Indonesia. Kementerian kesehatan Republik Indonesia mengembangkan berbagai program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Namun, riset yang menginformasikan tentang perilaku kesehatan pada perempuan yang komprehensif berkaitan dengan promosi kesehatan dan prevensi pada periode perinatal masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku perempuan berkaitan dengan promosi dan prevensi kesehatan pada periode perinatal yang meliputi: hamil, melahirkan, postpartum. Metode, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Convenience sampling. Sebanyak 51 perempuan dari Sukapada, Bandung berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisa dalam bentuk distribusi frekwensi. Hasil menunjukan sebagian besar perempuan (96%) melakukan kontrol kehamilan, 49% mendapatkan immunisasi TT, 65% mengkonsumsi tablet Fe, 61% mengkonsumsi makanan bergizi,
印度尼西亚未能在2015年实现千年发展目标商定的孕产妇死亡率目标。卫生部制定了促进健康和预防疾病方案,以改善妇女的健康和财富。然而,只有少数研究全面提供了妇女在围产期促进健康和预防疾病方面的健康行为信息。本研究旨在了解围产期妇女在促进健康和预防疾病方面的健康行为;产前、产中和产后。方法本研究采用描述性定量方法。样本选择采用便利抽样法。来自万隆苏卡帕达的51名妇女参与了这项研究。数据收集使用问卷调查和分析使用频率分布。结果调查结果显示,绝大多数(96%)的被调查者在产前到卫生服务机构就诊。妇女还参与其他保健活动,包括接种破伤风疫苗(49%)、食用铁质食品和营养食品(分别为65%和61%)以及在保健设施分娩(100%)。相比之下,本研究还发现,妇女参加产前课程的人数有限(25%)。此外,为了预防产前和产后并发症,女性需要对孕期和产后的危险体征有一个很好的了解。然而,他们中的大多数人对这方面的健康知识有限。结论围生期妇女健康行为存在差异。在这一时期,需要制订保健教育方案,提高妇女的保健知识和对促进健康和预防疾病的认识。关键词:健康促进,疾病预防,围产期《健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》、《儿童健康行为》。Kementerian keshatan共和国印度尼西亚mengembangkan berbagai项目促进kesehatan dan penegahan penyakit untuk menmenkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan。Namun,杨riset menginformasikan tentang perilaku kesehatan篇perempuan杨komprehensif berkaitan dengan promosi kesehatan丹prevensi篇里面有围产期masih terbatas。Penelitian ini bertujuan untuk mengidentififiaku perempuan berkaitan dengan促进和预防kesehatanpada期围产期yang melitputi: hamil, melahirkan,产后。方法,Penelitian ini merupakan Penelitian deskkritif定量。样品采用登干蒙古纳坎方法,取样方便。51年,上海,上海,上海,上海,上海,上海,上海,上海。数据来源:北京大学,北京大学,北京大学,北京大学,北京大学,北京大学,北京大学。Hasil menunjukan sebagian besar perempuan(96%)为melakukan对照kehamilan, 49%为mendapatkan immunisasi TT, 65%为mengkonsumsi片剂Fe, 61%为mengkonsumsi makanan bergizi, dan seluruh perempuan(100%)为melahirkan dengan ditolong oleh pertugas kesehatan。Namun sebaliknya, sebagian kecil perempuan (25%) berpartisipasi dalam kelas产前。Selain itu, dalam upaya penegahan komplikasi kehamilan dan产后,perempuan diharapkan memoriliki pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan dan产后。如果你是肯雅塔人,你就会有一个很好的机会,你就会有一个很好的机会,你会有一个很好的机会。围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良,围生期胎儿发育不良。程序pendidikan kesehatan berkaan dengan period围产期dibutuhkan untuk meningkatkan pengetahuan dankesadaran perempuan berkaan dengan upaya promosi kesehatan danpenegahan penyakit pengan period terbut。Kata kunci: Promosi kesehatan, penegahan penyakit,围产期。
{"title":"Women’s Health Behaviour in The Perinatal Period","authors":"R. Widiasih, E. Ermiati, Anita Setyawati","doi":"10.24198/jnc.v1i1.15759","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/jnc.v1i1.15759","url":null,"abstract":"Background Indonesia failed to achieve the maternal mortality rate target as the MDGs’ agreement in 2015. The Ministry of Health has developed health promotion and illness prevention programmes to improve women’s health and wealthiness. However, only few studies provide information of women’s health behaviour related to a health promotion and an illness prevention in the perinatal period comprehensively. This study aimed to determine women’s health behaviour related to the health promotion and the illness prevention in the perinatal period; pre, intra, and postnatal. Method This study applied a descriptive quantitative approach. Samples were chosen using the Convenience sampling method. 51 women from Sukapada, Bandung were involved in this study. Data were collected using a questionarrie and analysed using a frequency distribution. Result This study found that the majority of respondents (96%) visited health services for prenatal visit. Women also concerned with other health activities including having tetanus vaccination (49%), consuming Iron tables and nutrisious food (65% and 61% respectively), and having give birth at health facilities (100%). In contrast, this study also found that women’s participation in prenatal classes was limited (25%). In addition, to prevent prenatal and postnatal complications, women need to have a good understanding of dangerous signs in pregnancy and postpartum. However, the majority of them had limited health literacy about it. Conclusion Women’s health behaviour in the perinatal period is varied. Health education programmes are required for increasingwomen’s health literacy and awareness of health promotion and illness prevention in this period. Keywords: Health promotion, illness prevention, perinatal period. “Health Behaviour” Perempuan Usia Produktif saat Periode Perinatal Abstrak Latarbelakang, Target Millennium Development Goals tahun 2015 berkaitan dengan Angka Kematian Ibu tidak dapat dicapai oleh Indonesia. Kementerian kesehatan Republik Indonesia mengembangkan berbagai program promosi kesehatan dan pencegahan penyakit untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Namun, riset yang menginformasikan tentang perilaku kesehatan pada perempuan yang komprehensif berkaitan dengan promosi kesehatan dan prevensi pada periode perinatal masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku perempuan berkaitan dengan promosi dan prevensi kesehatan pada periode perinatal yang meliputi: hamil, melahirkan, postpartum. Metode, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Convenience sampling. Sebanyak 51 perempuan dari Sukapada, Bandung berpartisipasi dalam penelitian ini. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisa dalam bentuk distribusi frekwensi. Hasil menunjukan sebagian besar perempuan (96%) melakukan kontrol kehamilan, 49% mendapatkan immunisasi TT, 65% mengkonsumsi tablet Fe, 61% mengkonsumsi makanan bergizi,","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"16 1","pages":"8"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72847606","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Kebutuhan Orang Tua dengan Anak Disabilitas 残疾儿童的父母需要
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15764
S. Lestari, Desy Indra Yani, Ikeu Nurhidayah
Hasil studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan masih banyak orang tua yang minder dan malu dengan keadaan anak mereka. Selain itu, masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan dan tidak mengetahui informasi terkait terapi untuk anak dengan disabilitas. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti terganggunya tumbuh kembang anak dan kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling dari 31 keluarga (ayah dan ibu). Kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas diukur menggunakan kuesioner Assessment of Family Needs-FNS versi Jepang yang diadopsi dari Bailey dan Simerson (1988). Analisis data menggunakan persentase nilai setiap domain dan rerata skor yang dihitung dengan menggunakan nilai minimal dan maksimal (1-3) dari setiap item pertanyaan dari setiap sub-kebutuhan. Hasil menunjukkan kebutuhan ibu jika diurutkan dari tertinggi ke terendah adalah kebutuhan informasi dan dukungan profesional 71,0%, pelayanan komunitas 64,5%, menjelaskan kepada orang lain 38,7%, kebutuhan finansial 22,6%, perawatan anak 16,1%, dan dukungan keluarga/sosial 12,9%. Kebutuhan ayah dari tertinggi ke terendah yaitu kebutuhan informasi 71,0%, pelayanan komunitas 64,5%, dukungan profesional 61,0%, menjelaskan kepada orang lain 45,2%, kebutuhan finansial 29,0%, perawatan anak 22,6%, dan dukungan keluarga/sosial 19,4%. Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan paling dibutuhkan. Sehingga perlu adanya akses informasi yang dibutuhkan untuk mememuhi kebutuhan informasi tersebut. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi orang tua, maka orang tua akan lebih mengetahui cara merawat dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak mereka. Kata kunci: Anak disabilitas, kebutuhan keluarga, orang tua. Parents’ Need of Children with Disability Abstract The result of the preliminary study showed that there were parents who felt embarassed with their children’s condition.In addition, there were parents who did not send their children to schools and education and did not know the information related to therapy for children with disabilities. If it was left it could cause serious problems, such as disruption of child growth and the needs of families with children with disabilities. The purpose of this study was to determine the needs of families with disable children in The Association of Families with Disabled Children at Cimekar Village District of Cileunyi Bandung Regency. The research method used was descriptive quantitative with total sampling technique which consisted of 31 families (31 mother and 31 father). The data analysis used was the percentages of the scores of each domain and the average scores calculated by using the minimum and maximum scores (1-3) of each question i
初步研究表明,许多家长对孩子的病情仍然感到自卑和羞愧。此外,许多家长不上学,也不知道残疾儿童的治疗信息。如果任其发展,可能会导致严重的问题,如儿童鲜花和残疾儿童家庭的需要。本研究旨在了解万隆区奇布兰残疾儿童社区中儿童残疾家庭的需要。该研究采用一种定量描述性的方法,从31个家庭(父亲和母亲)提取总样本技术。残疾儿童家庭的需求是用贝利和塞默森(1988)采用的日本版的家庭针刺评估问卷来衡量的。数据分析使用每个域的值百分率和分数平均值以最小和最大值(1-3)进行计算的数据分析。结果表明,母亲的需求从上到下是71.0%的专业信息和支持,64.5%的社区服务,向他人解释38.7%的经济需求,226%的财务需求,16.1%的儿童护理,以及129%的家庭/社会支持。父亲的需求从高到低,信息需求71.0%,社区服务64.5%,专业支持61.0%,向其他人解释45.2%,经济需求29.0%,儿童照顾226%,家庭/社会支持194%。信息的需要是最需要的。因此,需要获得必要的信息来满足这些信息的需求。随着父母对信息的充分需求,父母将更好地了解如何照顾和培养孩子的潜力。关键词:残疾儿童、家庭需求、父母。父母需要有残疾的孩子,有先验研究的结果表明,有父母对孩子的情况感到尴尬。此外,还有一些父母没有把孩子送到学校和教育,也没有知道应对残疾儿童的信息相关的治疗。如果留下这可能导致严重问题,就像儿童成长和有残疾儿童家庭的需求一样令人不安。这项研究的目的是确定在Cileunyi Regency农村地区有残疾儿童协会的家庭成员的需求。研究应用的方法是对31个家庭的总样本技术进行描述。所使用的数据分析是每个域和平均分数的两分之三分数的一般性分析。research findings那里的儿童和残疾人家庭之需要sorted从《lowest率最高的是和《职业需要的资讯网和supports有不变percentage 71页。(0%,《社区服务是64 5%,explaining to其他人是38。7%,金融需求是22。6%、儿童护理》是16 . 1%和家庭与社会supports是12 . 9%。信息从highest到lowest rate的父亲的需求是70.0%,社区服务是64.5%,专业支持得到相同的61.0%因此,信息的需求是遭受歧视的家庭中最需要的。需要为家长提供方便的信息,以满足需要的信息。当他们吃饱的时候,父母会知道更多关于如何照顾他们的孩子和培养他们的孩子的潜力。儿童、家庭需求、父母。
{"title":"Kebutuhan Orang Tua dengan Anak Disabilitas","authors":"S. Lestari, Desy Indra Yani, Ikeu Nurhidayah","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15764","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15764","url":null,"abstract":"Hasil studi pendahuluan yang dilakukan menunjukkan masih banyak orang tua yang minder dan malu dengan keadaan anak mereka. Selain itu, masih banyak orang tua yang tidak menyekolahkan dan tidak mengetahui informasi terkait terapi untuk anak dengan disabilitas. Jika hal tersebut dibiarkan, maka dapat menyebabkan masalah yang serius, seperti terganggunya tumbuh kembang anak dan kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas di Komunitas Ikatan Keluarga dengan Anak Disabilitas Desa Cimekar Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Penelitian menggunakan deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel total sampling dari 31 keluarga (ayah dan ibu). Kebutuhan keluarga dengan anak disabilitas diukur menggunakan kuesioner Assessment of Family Needs-FNS versi Jepang yang diadopsi dari Bailey dan Simerson (1988). Analisis data menggunakan persentase nilai setiap domain dan rerata skor yang dihitung dengan menggunakan nilai minimal dan maksimal (1-3) dari setiap item pertanyaan dari setiap sub-kebutuhan. Hasil menunjukkan kebutuhan ibu jika diurutkan dari tertinggi ke terendah adalah kebutuhan informasi dan dukungan profesional 71,0%, pelayanan komunitas 64,5%, menjelaskan kepada orang lain 38,7%, kebutuhan finansial 22,6%, perawatan anak 16,1%, dan dukungan keluarga/sosial 12,9%. Kebutuhan ayah dari tertinggi ke terendah yaitu kebutuhan informasi 71,0%, pelayanan komunitas 64,5%, dukungan profesional 61,0%, menjelaskan kepada orang lain 45,2%, kebutuhan finansial 29,0%, perawatan anak 22,6%, dan dukungan keluarga/sosial 19,4%. Kebutuhan informasi merupakan kebutuhan paling dibutuhkan. Sehingga perlu adanya akses informasi yang dibutuhkan untuk mememuhi kebutuhan informasi tersebut. Dengan terpenuhinya kebutuhan informasi orang tua, maka orang tua akan lebih mengetahui cara merawat dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak mereka. Kata kunci: Anak disabilitas, kebutuhan keluarga, orang tua. Parents’ Need of Children with Disability Abstract The result of the preliminary study showed that there were parents who felt embarassed with their children’s condition.In addition, there were parents who did not send their children to schools and education and did not know the information related to therapy for children with disabilities. If it was left it could cause serious problems, such as disruption of child growth and the needs of families with children with disabilities. The purpose of this study was to determine the needs of families with disable children in The Association of Families with Disabled Children at Cimekar Village District of Cileunyi Bandung Regency. The research method used was descriptive quantitative with total sampling technique which consisted of 31 families (31 mother and 31 father). The data analysis used was the percentages of the scores of each domain and the average scores calculated by using the minimum and maximum scores (1-3) of each question i","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"1 1","pages":"50"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89636867","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
Tingkat Kecemasan pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Pub Date : 2018-02-12 DOI: 10.24198/JNC.V1I1.15773
Maya Atikasuri, Henny Suzana Mediani, Nita Fitria
Masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia. Kejadian dan kualitas kenakalannya terus meningkat hingga menjurus pada tindak kriminalitas yang menyebabkan remaja terjerat di ranah hukum. Stigma negatif di masyarakat yang diberikan kepada mantan tahanan membuat Andikpas enggan keluar dari LPKA dan cenderung merasakan kecemasan menjelang masa kebebasannya, terlebih lagi usia remaja merupakan usia dimana keadaan emosional dan psikologis yang belum stabil membuat remaja mudah mengalami kecemasan dan berdampak tidak baik jika terus dibiarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Andikpas menjelang bebas di LPKA Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan teknik consecutive sampling dengan populasi Andikpas menjelang bebas sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 Andikpas yang diteliti hampir setengahnya yaitu 25 Andikpas (44,64%) tidak mengalami kecemasan, sementara sebagian besar Andikpas yang mengalami kecemasan yaitu 19 Andikpas (33,93%) mengalami kecemasan ringan-sedang, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 9 Andikpas (16,07%) mengalami kecemasan berat, serta yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 Andikpas (5,35%) mengalami panik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya dari Andikpas yang diteliti tidak mengalami kecemasan, namun lebih dari setengahnya juga Andikpas pada penelitian ini mengalami kecemasan baik dari tingkatan ringan sampai dengan panik. Peningkatan program pembinaan dan konseling serta pemberdayaan tenaga kesehatan di LPKA sangat dibutuhkan agar dapat menurunkan tingkat kecemasan pada Andikpas. Kata kunci : Andikpas, kenakalan remaja, menjelang bebas, tahanan. Description of Anxiety Disorder among Inmate 14–18 Years Old Pre Release at Lembaga Pembinaan Khusus Anak Class II Abstract Juvenile delinquency has become one of the main problems in Indonesia. The incidence and mischievousness quality increase which is lead to crime action. This situation may cause adolescent entangled in the realm of law. The negative stigma in society given to inmates former make inmate reluctant to get out of LPKA and tends to feel anxiety ahead of their pre-release. Adolescent is a phase of a transitional period from children into adulthood where emotional and psychological states are not stable, and anxiety is need to be noticed. Moreover, psychological burden that experienced by adolescent was harder when they lived in LPKA. This study aims to identify anxiety scale of pre-release juvenile inmates at LPKA Class II Bandung. This study use quantitative descriptive research with cross-sectional approach and consecutive sampling technique with 56 pre-release juvenile inmates as population and used Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) with Likert Scale as data analyze. The result showed that 2
青少年犯罪问题一直是印尼面临的主要问题之一。这些事件和不当行为的质量持续上升,导致犯罪行为导致青少年卷入法律领域。社会上对前囚犯的负面影响使社会停滞不前,使学生在获释前感到焦虑,更不用说青少年的年龄是一个情绪和心理状态不稳定的年龄,如果不加以控制,青少年很容易产生焦虑和不良反应。本研究的目的是了解万隆二年级LPKA释放前Andikpas的焦虑程度。采用的研究方法有一种抗试药和一种结位采样技术,释放了56人。所使用的工具是尊的自我通量。56 Andikpas的研究结果表明,将近一半的研究即25 Andikpas(44,64%)不焦虑,而焦虑的大部分Andikpas 19 Andikpas(33,93%)焦虑ringan-sedang,多达9 Andikpas(一小部分重16,07%)变得焦虑,,以及最少的多达3 Andikpas(5,35%)经历恐慌。该研究的结论是,几乎一半的研究听写者没有经历焦虑,但超过一半的听写者经历从轻微到恐慌的焦虑。在LPKA的培训和咨询计划以及卫生保健资源是降低抗焦虑水平所必需的。关键字:听写,青少年犯罪,接近自由,被拘留。14 - 18年的儿童辅导中心忽视了儿童II班学生摘要青少年犯罪学成为印尼主要问题之一。导致犯罪行为的非凡的增长。这种情况可能是由于青少年卷入法律领域。社会上的负面耻辱让处于劣势的人放松,使他们的兴趣脱离了LPKA,紧张地感到对预产期的焦虑。青春期是孩子们成长的一个阶段,在这个阶段,情感和心理状态是不稳定的,焦虑是需要注意的。此外,由青少年所经历的心理负担在LPKA生活时是很困难的。这个研究表明,在LPKA II班,青少年释放前的紧张局势。这是一项关于区域量化和协作技术的研究,有56种预先释放的《人口与耗竭自定义分析仪》。结果表明,25个不同的人(44.64%)经历了困难,然后他们中的大多数人经历了温和的困难:19个。这个研究的结论是由Andikpas实验的焦虑程度仅为一半,而在这个研究中,与其说是焦虑,不如说是一半。在LPKA的试验和评估项目和卫生工作人员的改进需要减少焦虑的水平。代码:Andikpas, inmates,青少年犯罪,预科释放。
{"title":"Tingkat Kecemasan pada Andikpas Usia 14-18 Tahun Menjelang Bebas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II","authors":"Maya Atikasuri, Henny Suzana Mediani, Nita Fitria","doi":"10.24198/JNC.V1I1.15773","DOIUrl":"https://doi.org/10.24198/JNC.V1I1.15773","url":null,"abstract":"Masalah kenakalan remaja telah menjadi salah satu masalah pokok yang dihadapi oleh Indonesia. Kejadian dan kualitas kenakalannya terus meningkat hingga menjurus pada tindak kriminalitas yang menyebabkan remaja terjerat di ranah hukum. Stigma negatif di masyarakat yang diberikan kepada mantan tahanan membuat Andikpas enggan keluar dari LPKA dan cenderung merasakan kecemasan menjelang masa kebebasannya, terlebih lagi usia remaja merupakan usia dimana keadaan emosional dan psikologis yang belum stabil membuat remaja mudah mengalami kecemasan dan berdampak tidak baik jika terus dibiarkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan pada Andikpas menjelang bebas di LPKA Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kuantitatif dan teknik consecutive sampling dengan populasi Andikpas menjelang bebas sebanyak 56 orang. Instrumen yang digunakan adalah Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) dengan skala likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 56 Andikpas yang diteliti hampir setengahnya yaitu 25 Andikpas (44,64%) tidak mengalami kecemasan, sementara sebagian besar Andikpas yang mengalami kecemasan yaitu 19 Andikpas (33,93%) mengalami kecemasan ringan-sedang, dan sebagian kecil yaitu sebanyak 9 Andikpas (16,07%) mengalami kecemasan berat, serta yang paling sedikit yaitu sebanyak 3 Andikpas (5,35%) mengalami panik. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa hampir setengahnya dari Andikpas yang diteliti tidak mengalami kecemasan, namun lebih dari setengahnya juga Andikpas pada penelitian ini mengalami kecemasan baik dari tingkatan ringan sampai dengan panik. Peningkatan program pembinaan dan konseling serta pemberdayaan tenaga kesehatan di LPKA sangat dibutuhkan agar dapat menurunkan tingkat kecemasan pada Andikpas. Kata kunci : Andikpas, kenakalan remaja, menjelang bebas, tahanan. Description of Anxiety Disorder among Inmate 14–18 Years Old Pre Release at Lembaga Pembinaan Khusus Anak Class II Abstract Juvenile delinquency has become one of the main problems in Indonesia. The incidence and mischievousness quality increase which is lead to crime action. This situation may cause adolescent entangled in the realm of law. The negative stigma in society given to inmates former make inmate reluctant to get out of LPKA and tends to feel anxiety ahead of their pre-release. Adolescent is a phase of a transitional period from children into adulthood where emotional and psychological states are not stable, and anxiety is need to be noticed. Moreover, psychological burden that experienced by adolescent was harder when they lived in LPKA. This study aims to identify anxiety scale of pre-release juvenile inmates at LPKA Class II Bandung. This study use quantitative descriptive research with cross-sectional approach and consecutive sampling technique with 56 pre-release juvenile inmates as population and used Zung’s Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS) with Likert Scale as data analyze. The result showed that 2","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"123 1","pages":"78-84"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75380607","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DENGAN POTENSI RAWAT LANJUT DI RUANG DARUSALAM 5 RS AL ISLAM BANDUNG
Pub Date : 2018-02-07 DOI: 10.32700/JNC.V2I2.63
Deviany Eka Puteri, F. S. Susilaningsih, Valentina Lumbantobing
Discharge planning for hospitalized patient where nurse's role is not limited to only routine actvities, which is re-control information only. Discharge planning is a form of nurse attitude in nursing services. It is often found where discharge planning execution was only given when patient is about to leave the hospital and nurse's role in implementing discharge planning is not optimal. The aim of this study is to find out patients' perception toward discharge planning execution in Room Darusalam 5 Al Islam Bandung Hospital. This study is a descriptive study using consecutive sampling technique. The sample of this study were inpatients in Room Darusalam 5 Al Islam Hospital consist of 50 inpatients, the average of patient going home each day is 2-3 patients. The result of this study shows that patients' perception toward discharge planning execution overall is 54% positive, however, there are still discharge planning execution lacking according to its components which are communication support fulfillment and education info fulfillment which has 58% patients' perception as less positive. Therefore, strategy development in implementing discharge planning is needed.
住院病人的出院计划,其中护士的角色不限于常规活动,这只是再控制信息。出院计划是护理服务中护士态度的一种表现形式。出院计划的执行往往是在病人即将出院时才进行的,护士在执行出院计划中的作用不是最优的。本研究旨在了解万隆医院达鲁萨兰5号病房病人对出院计划执行的看法。本研究采用连续抽样方法进行描述性研究。本研究的样本为Darusalam 5 Al Islam医院的住院患者,共50名住院患者,平均每天有2-3名患者回家。本研究结果显示,患者对出院计划执行的总体感知为54%,但从出院计划执行的沟通支持履行和教育信息履行的组成部分来看,出院计划执行仍然缺乏,其中58%的患者感知为不太积极。因此,需要制定实施出院计划的战略。
{"title":"PERSEPSI PASIEN TERHADAP PELAKSANAAN DISCHARGE PLANNING DENGAN POTENSI RAWAT LANJUT DI RUANG DARUSALAM 5 RS AL ISLAM BANDUNG","authors":"Deviany Eka Puteri, F. S. Susilaningsih, Valentina Lumbantobing","doi":"10.32700/JNC.V2I2.63","DOIUrl":"https://doi.org/10.32700/JNC.V2I2.63","url":null,"abstract":"Discharge planning for hospitalized patient where nurse's role is not limited to only routine actvities, which is re-control information only. Discharge planning is a form of nurse attitude in nursing services. It is often found where discharge planning execution was only given when patient is about to leave the hospital and nurse's role in implementing discharge planning is not optimal. The aim of this study is to find out patients' perception toward discharge planning execution in Room Darusalam 5 Al Islam Bandung Hospital. This study is a descriptive study using consecutive sampling technique. The sample of this study were inpatients in Room Darusalam 5 Al Islam Hospital consist of 50 inpatients, the average of patient going home each day is 2-3 patients. The result of this study shows that patients' perception toward discharge planning execution overall is 54% positive, however, there are still discharge planning execution lacking according to its components which are communication support fulfillment and education info fulfillment which has 58% patients' perception as less positive. Therefore, strategy development in implementing discharge planning is needed.","PeriodicalId":22775,"journal":{"name":"The journal of nursing care","volume":"50 1","pages":"84-91"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-02-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79409914","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
The journal of nursing care
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1