The feasibility of a building is generally viewed from a safety perspective which is reviewed against all possible loads that will occur on it. Meanwhile, in reinforced concrete buildings, a planner is required to build a ductile structure, namely a building that can withstand the loads it carries before the building collapses. This is of course influenced by the dynamics of natural conditions, such as earthquakes, which are increasingly dangerous, as shown on earthquake maps from year to year. Seeing this phenomenon, the building specifications need to be improved to meet the strength aspects of earthquake-resistant structures. The purpose of this research is to plan a joint lecture building at the State University of Malang using SNI 1726:2019 and SNI 2847:2019. The results of the structural analysis program show that the inter-story drift is 85.4 mm in the x-direction and 49.5 mm in the y-direction. The results of earthquake loading using the response spectrum method produced a basic shear of 19165.9 kN in the x-direction and 19251.8 kN in the y-direction. Meanwhile, based on the results of the modal analysis, the cumulative value of mass participation was 95.7% in the x-direction and 95.4% in the y-direction. From the design of each structural component, the strength/resistance (∅𝑅n) exceeds the required strength (𝑅u). ABSTRAK Kelayakan suatu bangunan umumnya ditinjau dari segi keamanan yang ditinjau terhadap semua kemungkinan beban yang akan terjadi padanya. Selain itu pada bangunan beton bertulang, seorang perencana dituntut untuk membangun suatu struktur yang daktail, yaitu bangunan yang mampu menahan beban-beban yang dipikulnya sebelum akhirnya bangunan tersebut mengalami keruntuhan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh dinamika kondisi alam seperti halnya gempa bumi yang semakin hari memiliki potensi bahaya yang semakin besar, seperti ditunjukan pada peta gempa dari tahun ke tahun. Melihat fenomena tersebut spesifikasi gedung perlu di tingkatkan guna memenuhi aspek kekuatan struktur tahan gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan gedung kuliah bersama di Universitas Negeri Malang menggunakan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019. Hasil dari program analisis struktur menunjukkan simpangan antar lantai sebesar 85.4 mm pada arah x dan 49.5 mm pada arah y. Hasil dari pembebanan gempa menggunakan metode respon spektrum menghasilkan gaya geser dasar sebesar 19165.9 kN pada arah x dan 19251.8 kN pada arah y. Sedangkan berdasarkan hasil analisis modal didapatkan nilai kumulatif partisipasi massa sebesar 95.7% pada arah x dan 95.4% pada arah y. Dari desain masing-masing komponen struktur didapatkan kekuatan/tahanan (∅𝑅n) yang melebihi dari kuat perlunya (𝑅u).
建筑物的可行性通常是从安全的角度来考虑的,这是针对所有可能发生在建筑物上的负荷进行审查的。同时,在钢筋混凝土建筑中,规划师需要建造延性结构,即在建筑物倒塌之前能够承受其承载的载荷的建筑物。这当然受到自然条件动态的影响,比如地震,正如地震地图逐年显示的那样,地震越来越危险。看到这种现象,建筑规范需要改进,以满足抗震结构的强度方面。本研究的目的是使用SNI 1726:2019和SNI 2847:2019在玛琅州立大学规划一座联合教学楼。结构分析程序的结果表明,层间位移在x方向上为85.4 mm,在y方向上为49.5 mm。地震荷载反应谱法计算结果显示,x方向基本剪力为19165.9 kN, y方向基本剪力为19251.8 kN。同时,根据模态分析结果,大众参与的累积值在x方向为95.7%,在y方向为95.4%。从各结构构件设计来看,其强度/阻力(∅𝑅n)均超过要求强度(𝑅u)。【摘要】【中文摘要】【中文摘要】Kelayakan suatu bangunan umumnya ditinjau dari segi keamanan yang ditinjau terhadap semua kemungkinan beban yang akan terjadi padanya。Selain i pada bangunan betuntuang, seorang perencana dituntu untuk成员suatu struk yang daktail, yitu bangunan yang mampu menahan beban-beban yang dipikulnya sebelum akhirnya bangunan tersebut mengalami keruntuhan。halini tentu saja dipengaruhi oleh dinamika kondisi alam seperti halnya genpai bumi yang semakin hameiliki poteni bahaya yang semakin besar, seperti ditunjukan pada peta genpai dari tahun ke tahun。Melihat现象简单但具体地说,是在一种特殊的情况下发生的,即在一种特殊的情况下发生的,即在一种特殊情况下发生的。Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan gedung kuliah bersama di Universitas Negeri Malang menggunakan SNI 1726:2019和SNI 2847:2019。struktur Hasil达里语项目分析menunjukkan simpangan安塔尔兰太sebesar 85.4毫米篇亚拉丹x 49.5毫米篇亚拉y。Hasil达里语pembebanan gempa menggunakan metode响应spektrum menghasilkan迦耶格dasar sebesar 19165.9 kN篇亚拉x丹19251.8 kN篇亚拉y。而berdasarkan Hasil分析模态didapatkan汝kumulatif partisipasi马萨sebesar 95.7%篇亚拉x丹95.4%篇亚拉y。达里语desain masing-masing komponen合写didapatkan kekuatan / tahanan(∅𝑅n)Melebihi dari kuat perlunya(𝑅u)。
{"title":"Perencanaan Struktur Atas Gedung Kuliah Bersama Universitas Negeri Malang Dengan Menggunakan SNI 2847:2019 dan SNI 1726:2019","authors":"Dhaniar Muchlis Prayoga, Windarti Wahyuningtyas, Dwi Nurtanto","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.18987","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.18987","url":null,"abstract":"The feasibility of a building is generally viewed from a safety perspective which is reviewed against all possible loads that will occur on it. Meanwhile, in reinforced concrete buildings, a planner is required to build a ductile structure, namely a building that can withstand the loads it carries before the building collapses. This is of course influenced by the dynamics of natural conditions, such as earthquakes, which are increasingly dangerous, as shown on earthquake maps from year to year. Seeing this phenomenon, the building specifications need to be improved to meet the strength aspects of earthquake-resistant structures. The purpose of this research is to plan a joint lecture building at the State University of Malang using SNI 1726:2019 and SNI 2847:2019. The results of the structural analysis program show that the inter-story drift is 85.4 mm in the x-direction and 49.5 mm in the y-direction. The results of earthquake loading using the response spectrum method produced a basic shear of 19165.9 kN in the x-direction and 19251.8 kN in the y-direction. Meanwhile, based on the results of the modal analysis, the cumulative value of mass participation was 95.7% in the x-direction and 95.4% in the y-direction. From the design of each structural component, the strength/resistance (∅𝑅n) exceeds the required strength (𝑅u). \u0000ABSTRAK \u0000Kelayakan suatu bangunan umumnya ditinjau dari segi keamanan yang ditinjau terhadap semua kemungkinan beban yang akan terjadi padanya. Selain itu pada bangunan beton bertulang, seorang perencana dituntut untuk membangun suatu struktur yang daktail, yaitu bangunan yang mampu menahan beban-beban yang dipikulnya sebelum akhirnya bangunan tersebut mengalami keruntuhan. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh dinamika kondisi alam seperti halnya gempa bumi yang semakin hari memiliki potensi bahaya yang semakin besar, seperti ditunjukan pada peta gempa dari tahun ke tahun. Melihat fenomena tersebut spesifikasi gedung perlu di tingkatkan guna memenuhi aspek kekuatan struktur tahan gempa. Tujuan dari penelitian ini adalah merencanakan gedung kuliah bersama di Universitas Negeri Malang menggunakan SNI 1726:2019 dan SNI 2847:2019. Hasil dari program analisis struktur menunjukkan simpangan antar lantai sebesar 85.4 mm pada arah x dan 49.5 mm pada arah y. Hasil dari pembebanan gempa menggunakan metode respon spektrum menghasilkan gaya geser dasar sebesar 19165.9 kN pada arah x dan 19251.8 kN pada arah y. Sedangkan berdasarkan hasil analisis modal didapatkan nilai kumulatif partisipasi massa sebesar 95.7% pada arah x dan 95.4% pada arah y. Dari desain masing-masing komponen struktur didapatkan kekuatan/tahanan (∅𝑅n) yang melebihi dari kuat perlunya (𝑅u).","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"54 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128448591","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.27915
Lianda Akti Leo Puteri, Conshita Hubertha Dhiu, M. E. Syharto, H. H. Purba
Cost is a fundamental component of any construction project. Observations show that cost overrun is a significant phenomenon in the construction industry worldwide. Therefore, it is essential to know the factors that cause cost swelling. This paper aims to identify the recent top significant factors causing the swelling of construction project construction costs in both developed and developing countries (in particular) according to many variables over the last three decades. Through a comprehensive literature review, the most common and most common causes of cost swelling worldwide and developing countries, in particular, are listed; the factors are: Estimation Errors, Addition of items/VO, Finance, Team Participation, and environment, respectively factors are prioritized according to their emergence, and it is concluded that cost overrun factors vary significantly across countries. The studies on cost overrun factors in construction projects provide a reference for other projects that may be executed under similar circumstances and provide valuable information for international companies intending to provide construction projects. ABSTRAK Biaya adalah komponen mendasar untuk setiap proyek konstruksi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembengkakan biaya (cost overrun) adalah fenomena utama dalam industri konstruksi di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama teratas terbaru penyebab pembengkakan biaya proyek konstruksi baik di negara maju dan berkembang (khususnya) menurut banyak variabel selama tiga dekade terakhir. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, yang paling umum dan penyebab pembengkakan biaya yang sering terjadi di seluruh dunia dan negara-negara berkembang khususnya, faktor-faktornya adalah: Kesalahan Estimasi, Penambahan item/VO, Finance, Partisipasi Tim dan lingkungan, masing-masing faktor diprioritaskan menurut kemunculannya dan disimpulkan bahwa faktor penyebab cost overrun sangat bervariasi di seluruh negara. Studi tentang faktor penyebab pembengkakan biaya dalam proyek konstruksi akan memberikan referensi untuk proyek lain yang mungkin dieksekusi dalam keadaan serupa dan juga akan memberikan informasi berharga bagi perusahaan internasional yang bermaksud untuk menyediakan proyek konstruksi.
成本是任何建设项目的基本组成部分。观察表明,成本超支是全世界建筑业的一个重要现象。因此,了解导致成本膨胀的因素是至关重要的。本文旨在根据过去三十年的许多变量,确定最近导致发达国家和发展中国家(特别是)建筑项目建设成本膨胀的最重要因素。通过全面的文献回顾,列出了世界范围内,特别是发展中国家成本膨胀的最常见和最常见的原因;这些因素是:估计误差,增加项目/VO,财务,团队参与和环境,分别根据其出现的因素进行优先排序,并得出结论,成本超支因素在各国之间差异很大。对建设项目成本超支因素的研究,为类似情况下可能实施的其他项目提供了参考,也为有意提供建设项目的国际公司提供了有价值的信息。【摘要】【摘要】紫杉醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇醇。Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembengkakan biaya(成本超支)adalah现象(工业建设)。Oleh karena, penting untuk mengetahui fakto yang menyebabkan penbengkakan biaya。Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi factor - factor for utama teratas terbaru penyebab penbengkakan biaya proyek konstruksi baik di negara maju dan berkembang (khususnya) menurut banyak变量selama tiga dekade terakhir。Melalui tinjauan文学综合,yang paling umum dan penyebab pembengkakan biaya yang sering terjadi di seluruh dunia dan negara berkembang khususnya, factor - faktorya adalah: Kesalahan Estimasi, Penambahan项目/VO, Finance, Partisipasi Tim dan lingkungan, masing-masing factor for pripriitaskan menurut kemunculannya dan dispulpulkan bawa factor for penyebab成本超支sangat bervariasi di seluruh negara。学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习、学习。
{"title":"Analisis Risiko Cost Overrun (Pembengkakan Biaya) Pada Proyek Konstruksi: Kajian Literatur","authors":"Lianda Akti Leo Puteri, Conshita Hubertha Dhiu, M. E. Syharto, H. H. Purba","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.27915","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.27915","url":null,"abstract":"Cost is a fundamental component of any construction project. Observations show that cost overrun is a significant phenomenon in the construction industry worldwide. Therefore, it is essential to know the factors that cause cost swelling. This paper aims to identify the recent top significant factors causing the swelling of construction project construction costs in both developed and developing countries (in particular) according to many variables over the last three decades. Through a comprehensive literature review, the most common and most common causes of cost swelling worldwide and developing countries, in particular, are listed; the factors are: Estimation Errors, Addition of items/VO, Finance, Team Participation, and environment, respectively factors are prioritized according to their emergence, and it is concluded that cost overrun factors vary significantly across countries. The studies on cost overrun factors in construction projects provide a reference for other projects that may be executed under similar circumstances and provide valuable information for international companies intending to provide construction projects. \u0000ABSTRAK \u0000Biaya adalah komponen mendasar untuk setiap proyek konstruksi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pembengkakan biaya (cost overrun) adalah fenomena utama dalam industri konstruksi di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui faktor yang menyebabkan pembengkakan biaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama teratas terbaru penyebab pembengkakan biaya proyek konstruksi baik di negara maju dan berkembang (khususnya) menurut banyak variabel selama tiga dekade terakhir. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, yang paling umum dan penyebab pembengkakan biaya yang sering terjadi di seluruh dunia dan negara-negara berkembang khususnya, faktor-faktornya adalah: Kesalahan Estimasi, Penambahan item/VO, Finance, Partisipasi Tim dan lingkungan, masing-masing faktor diprioritaskan menurut kemunculannya dan disimpulkan bahwa faktor penyebab cost overrun sangat bervariasi di seluruh negara. Studi tentang faktor penyebab pembengkakan biaya dalam proyek konstruksi akan memberikan referensi untuk proyek lain yang mungkin dieksekusi dalam keadaan serupa dan juga akan memberikan informasi berharga bagi perusahaan internasional yang bermaksud untuk menyediakan proyek konstruksi.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"44 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122712339","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.28049
Nunung Nuring Hayati, Dano Quinta Revana
The Covid-19 virus, which attacks the respiratory system and is classified as an infectious disease, has been designated a global pandemic. One way to prevent the Covid-19 virus is to implement physical distancing from other people. The impact of this pandemic is affecting the learning system so that the teaching and learning process is carried out online during the pandemic. If later the teaching and learning process is carried out offline, it is necessary to prevent and anticipate the virus so that it does not spread during the teaching and learning process, such as the design of the classroom layout, the design of a virus barrier product design, and the design of a special room design for people with infectious diseases. The layout design in the classroom is made at 50% of the capacity it should have during the previous normal study, to implement physical distancing or keep a distance. Normal human circulation is 2 m2/person, in the new normal period a minimum of 4 m2/person is required. The product design is to limit oneself when the teaching and learning process takes place with the Divider product which is placed on the classroom desk. This divider is made of clear acrylic, sized according to a study table that can be easily carried, easy to store, safe, sturdy, and easy to clean. ABSTRAK Virus Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan dan tergolong penyakit menular yang telah ditetapkan menjadi pandemi global. Salah satu pencegahan virus Covid-19 yaitu menerapkan physical distancing dengan orang lain. Dampak dari pandemi ini adalah mempengaruhi pada sistem belajar, sehingga proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama pandemi. Jika nantinya proses belajar mengajar dilakukan secara luring, diperlukan pencegahan dan antisipasi virus agar tidak menyebar selama proses belajar mengajar, seperti perancangan tata ruang dalam kelas, perancangan desain produk pembatas virus, dan desain perancangan ruangan khusus untuk penderita penyakit menular. Perancangan tata letak pada ruang kelas dibuat 50% dari kapasitas seharusnya saat belajar normal sebelumnya, guna menerapkan physical distancing atau jaga jarak. Normal sirkulasi manusia adalah 2 m2/orang, pada masa new normal dibutuhkan minimal 4 m2/orang. Perancangan produk guna membatasi diri ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan produk Divider yang diletakkan pada meja belajar kelas, Pembatas ini terbuat dari akrilik bening, berukuran sesuai dengan meja belajar yang dapat mudah dibawa, mudah disimpan, aman, kokoh, dan mudah untuk dibersihkan.
新冠肺炎(Covid-19)病毒攻击呼吸系统,被列为传染病,已被指定为全球大流行。预防新冠病毒的一种方法是与他人保持身体距离。这次大流行的影响正在影响学习系统,以便在大流行期间在线进行教学和学习过程。如果后来的教与学过程是线下进行的,那么就需要在教与学的过程中对病毒进行预防和预测,使其不传播,比如教室布局的设计、病毒屏障产品设计的设计、传染病患者专用房间设计的设计等。教室的布局设计是按照之前正常学习时应有容量的50%进行的,以实现物理距离或保持距离。正常的人体循环是2平方米/人,在新的正常时期,至少需要4平方米/人。产品的设计是在教学和学习过程中限制自己,使用放在课桌上的divide产品。这种隔板由透明丙烯酸制成,根据学习桌的大小,可以轻松携带,易于存储,安全,坚固,易于清洁。【摘要】新型冠状病毒肺炎(Covid-19)全球大流行。萨拉赫表示,新冠病毒Covid-19已被感染,并与登甘橙保持身体距离。Dampak dari流行病ini adalah mempengaruhi paada系统belajar, sehinga propros belajar mengajar dilakukan secara勇敢的selama流行病。吉卡·南蒂亚(Jika nantinya)研究了白拉贾(belajar mengajar) dilakukan secara luring, diperlukan pencegahan danantisipasi virus, perancangan tata ruang dalam kelas, perancangan desain产品pembatas病毒,dan desain perancangan ruangan khusus untuk penderita penyakit menular。Perancangan tata letak pada ruang kelas dibut 50% dari kapasitas seharusnya saat belajar正常sebelumnya, guna menerapkan物理距离与jaga jarak。正常鼻梁2 m2/只,新鼻梁最小4 m2/只。Perancangan producduk guna membatasi diri ketika proproses belajar mengajar berlangsung dengan producter Divider yang diletakkan pada meja belajar kelas, Pembatas ini terbuat dari akrilik bening, berukuran sesuai dengan meja belajar yang dapat mudah dibawa, mudah disimpan, aman, kokoh, dan mudah untuk dibersihkan。
{"title":"Perancangan Sarana Layanan Akademik Dalam Mengantisipasi Penyebaran Penyakit Menular (Covid-19) Pasca Pandemik","authors":"Nunung Nuring Hayati, Dano Quinta Revana","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.28049","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.28049","url":null,"abstract":"The Covid-19 virus, which attacks the respiratory system and is classified as an infectious disease, has been designated a global pandemic. One way to prevent the Covid-19 virus is to implement physical distancing from other people. The impact of this pandemic is affecting the learning system so that the teaching and learning process is carried out online during the pandemic. If later the teaching and learning process is carried out offline, it is necessary to prevent and anticipate the virus so that it does not spread during the teaching and learning process, such as the design of the classroom layout, the design of a virus barrier product design, and the design of a special room design for people with infectious diseases. The layout design in the classroom is made at 50% of the capacity it should have during the previous normal study, to implement physical distancing or keep a distance. Normal human circulation is 2 m2/person, in the new normal period a minimum of 4 m2/person is required. The product design is to limit oneself when the teaching and learning process takes place with the Divider product which is placed on the classroom desk. This divider is made of clear acrylic, sized according to a study table that can be easily carried, easy to store, safe, sturdy, and easy to clean. \u0000ABSTRAK \u0000Virus Covid-19 yang menyerang sistem pernapasan dan tergolong penyakit menular yang telah ditetapkan menjadi pandemi global. Salah satu pencegahan virus Covid-19 yaitu menerapkan physical distancing dengan orang lain. Dampak dari pandemi ini adalah mempengaruhi pada sistem belajar, sehingga proses belajar mengajar dilakukan secara daring selama pandemi. Jika nantinya proses belajar mengajar dilakukan secara luring, diperlukan pencegahan dan antisipasi virus agar tidak menyebar selama proses belajar mengajar, seperti perancangan tata ruang dalam kelas, perancangan desain produk pembatas virus, dan desain perancangan ruangan khusus untuk penderita penyakit menular. Perancangan tata letak pada ruang kelas dibuat 50% dari kapasitas seharusnya saat belajar normal sebelumnya, guna menerapkan physical distancing atau jaga jarak. Normal sirkulasi manusia adalah 2 m2/orang, pada masa new normal dibutuhkan minimal 4 m2/orang. Perancangan produk guna membatasi diri ketika proses belajar mengajar berlangsung dengan produk Divider yang diletakkan pada meja belajar kelas, Pembatas ini terbuat dari akrilik bening, berukuran sesuai dengan meja belajar yang dapat mudah dibawa, mudah disimpan, aman, kokoh, dan mudah untuk dibersihkan.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126550841","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.25540
Danang Suryadi, Dwi Nurtanto, Erno Widayanto
The compaction method of concrete using a vibrating table uses vibration waves propagation from the base of manufacture and vibration vibrations into the mixed concrete. In this research, variations of frequency use are 40 Hz, 50 Hz, and 60 Hz, with a duration of 8 seconds and 12 seconds. The test objects have cube-shaped with each side measuring 15 centimeters. The mold of concrete is made from plywood boards containing 6 cubes. The concrete was tested using the Compressive Test Concrete tool to determine the compressive strength of the concretes. The research results show that the highest compressive strength is 60 Hz and 12 seconds, which is 32,44 MPa and the lowest compressive strength is 28,74 MPa. ABSTRAK Metode pemadatan beton menggunakan meja getar menggunakan perambatan gelombang getar dari dasar cetakan dan gelombang getaran diserap ke dalam adonan beton. Pada penelitian ini, getaran yang digunakan untuk proses pemadatan memiliki variasi frekuensi 40 Hz, 50 Hz, dan 60 Hz, dan durasi getaran 8 detik dan 12 detik. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan tiap sisi berukuran 15 cm. Cetakan beton terbuat dari triplek berisi 6 buah kubus setiap cetakan. plate ini. Beton diuji menggunakan alat Compressive Test Concrete untuk mengetahui kuat tekan beton. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi yaitu 60 Hz dan 12 detik yaitu 32,44 MPa dan kuat tekan terendah yaitu 28,74 MPa.
用振动台压实混凝土的方法是利用振动波从制造底座和振动振动传播到混合混凝土中。在本研究中,频率使用的变化为40hz, 50hz和60hz,持续时间为8秒和12秒。测试对象是立方体,每边长15厘米。混凝土模具由6个立方体的胶合板制成。采用抗压混凝土测试工具对混凝土进行测试,以确定混凝土的抗压强度。研究结果表明,最高抗压强度为60 Hz和12秒,即32,44 MPa,最低抗压强度为28,74 MPa。【摘要】方法:在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间,在孟古纳克之间。padpenelitian ini, getaran yang digunakan untuk提出padatan memiliki variasfrekues 40 Hz, 50 Hz, 60 Hz, ddurasi getaran 8 detik和12 detik。Benda uji yang diunakan berbentuk kubus dunan tiap sisi berukuran 15厘米。Cetakan beton terbut dari triplek berisi 6 buah kubus seap Cetakan。板ini。混凝土抗压试验;混凝土抗压试验;Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi yitu 60 Hz dan 12 detik yitu 32,44 MPa dan kuat tekan terendah yitu 28,74 MPa。
{"title":"Pengaruh Frekuensi dan Durasi Getaran pada Meja Getar Terhadap Kuat Tekan Beton","authors":"Danang Suryadi, Dwi Nurtanto, Erno Widayanto","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.25540","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.25540","url":null,"abstract":"The compaction method of concrete using a vibrating table uses vibration waves propagation from the base of manufacture and vibration vibrations into the mixed concrete. In this research, variations of frequency use are 40 Hz, 50 Hz, and 60 Hz, with a duration of 8 seconds and 12 seconds. The test objects have cube-shaped with each side measuring 15 centimeters. The mold of concrete is made from plywood boards containing 6 cubes. The concrete was tested using the Compressive Test Concrete tool to determine the compressive strength of the concretes. The research results show that the highest compressive strength is 60 Hz and 12 seconds, which is 32,44 MPa and the lowest compressive strength is 28,74 MPa. \u0000ABSTRAK \u0000Metode pemadatan beton menggunakan meja getar menggunakan perambatan gelombang getar dari dasar cetakan dan gelombang getaran diserap ke dalam adonan beton. Pada penelitian ini, getaran yang digunakan untuk proses pemadatan memiliki variasi frekuensi 40 Hz, 50 Hz, dan 60 Hz, dan durasi getaran 8 detik dan 12 detik. Benda uji yang digunakan berbentuk kubus dengan tiap sisi berukuran 15 cm. Cetakan beton terbuat dari triplek berisi 6 buah kubus setiap cetakan. plate ini. Beton diuji menggunakan alat Compressive Test Concrete untuk mengetahui kuat tekan beton. Hasil dari penelitian ini adalah kuat tekan tertinggi yaitu 60 Hz dan 12 detik yaitu 32,44 MPa dan kuat tekan terendah yaitu 28,74 MPa.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123616537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
In some cases, basement wall work still often occurs as a construction failure with a variety of causes. One of them is a basement construction project for an apartment and mall in Grand Dharmahusada Lagoon. The first plan of the basement wall didn’t strong enough to resist a lateral movement of the soil. The previous studies have been carried out by redesigning the retaining wall using a diaphragm wall and ground anchor as a support system. The results are obtained that the use of diaphragm walls can decrease the value of displacement that occurs on the wall. However, previous studies have only conducted a review of the diaphragm wall thickness. This study adds several numbers of anchors as research variables to find effective and efficient combinations. This study compares the effect of diaphragm wall dimensions with a different number of anchors on the deformation value and safety factor. Based on the results of the study, a wall thickness of 1.75 m with a depth of 33 m using 3 anchors a deformation occurred are 3.63 m while using 4 anchors a deformation occurred are 2.37 m. The difference in deformation is 1.26 m. Because the value of deformation was still large, it carried out a re-design for the anchor position, and diaphragm wall dimension with the same number of anchors, and the deformation results were reduced to 15.81 cm with a safety factor of 1.3. ABSTRAK Pada beberapa kasus, pekerjaan dinding basement masih sering mengalami kegagalan konstruksi dengan berbagai macam penyebab. Salah satu diantaranya pada proyek pekerjaan dinding basement apartemen dan mall Grand Dharmahusada Lagoon. Dinding basement yang direncanakan diawal ternyata tidak cukup kuat untuk menahan pergerakan lateral tanah. Telah dilakukan pada penelitian sebelumnya dengan merencanakan ulang dinding penahan tanah menggunakan dinding diafragma dan sistem penunjang angkur tanah. Kemudian didapatkan hasil yaitu penggunaan dinding diafragma mampu memperkecil displacement yang terjadi pada dinding. Namun penelitian sebelumnya hanya melakukan tinjauan pada ketebalan dinding diafragma. Penelitian ini menambahkan jumlah angkur sebagai variabel penelitian untuk mencari kombinasi yang efektif dan efisien. Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan dimensi dinding diafragma dengan jumlah angkur yang berbeda terhadap nilai deformasi dan faktor keamanan. Berdasarkan hasil analisa menggunakan PLAXIS V8.6, pada ketebalan dinding 1,75 m dengan kedalaman 33 m menggunakan 3 angkur terjadi deformasi sebesar 3,63 m sedangkan dengan penggunaan 4 angkur terjadi deformasi 2,37 m. Selisih deformasi yang terjadi sebesar 1,26 m. Direncanakan ulang untuk penempatan angkur, dimensi dinding pada jumlah angkur yang sama maka didapatkan hasil deformasi berkurang hingga 15,81 cm dengan faktor keamanan 1,3.
在某些情况下,由于各种原因,地下室墙体工作仍然经常发生施工失败。其中之一是大达摩胡萨达泻湖的一个公寓和购物中心的地下室建设项目。第一个方案的地下室墙不够坚固,无法抵抗土壤的横向移动。以前的研究是通过使用连续墙和地锚作为支撑系统重新设计挡土墙来进行的。结果表明,连续墙的使用可以减小墙体上的位移值。然而,以往的研究只对膈壁厚度进行了回顾。本研究增加若干锚点作为研究变量,寻找有效和高效的组合。比较了不同锚杆个数下连续墙尺寸对变形值和安全系数的影响。根据研究结果,在厚度为1.75 m、深度为33 m的井壁中,使用3个锚杆时的变形量为3.63 m,使用4个锚杆时的变形量为2.37 m。变形差为1.26 m。由于变形值仍然较大,在锚杆数量相同的情况下,对锚杆位置和连续墙尺寸进行了重新设计,变形结果减小到15.81 cm,安全系数为1.3。【摘要】植物生长发育,植物生长发育,植物生长发育,植物生长发育,植物生长发育。Salah satu diantaranya pada proyek pekerjaan dinding地下室公寓dan mall大Dharmahusada泻湖。丁丁基底阳迪伦加那坎,阳迪伦加那坎,阳迪那坎,阳迪那坎,阳迪那坎,阳迪那坎,阳迪那坎,阳迪那坎,阳迪那坎。Telah dilakukan paada penelitian sebelumnya dengan merencanakan ulang dinding penahan tanah menggunakan dinding diagram dan system penunjang angkur tanahKemudian didapatkan hasil yitu penggunaan dinding图mampu成员位移yang terjadi padada dinding。Namun penelitian sebelumnya hanya melakukan tinjauan pada ketebalan ding图。Penelitian ini menambahkan jumlah angkur sebagai变量Penelitian untuk mengari kombinasi yang efektif dan finisien。Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan dimension dinding diagram dengan jumlah angkur yang berbeda terhadap nilai deformasi dan factor for keamanan。Berdasarkan hasil analisa menggunakan PLAXIS V8.6, pada ketebalan dinding 1,75 m dunan kedalaman 33 m menggunakan 3 angkur terjadi deformasi sebesar 3,63 m sedangkan dengan penggunaan 4 angkur terjadi deformasi 2,37 m。Selisih deformasi yang terjadi sebesar 1,26 m。Direncanakan ulang untuk penempatan angkur, dimensions dinding pada jumlah angkur yang sama maka didapatkan hasil deformasi berkurang hingga 15,81 cm dengan factor for keamanan 1,3。
{"title":"Desain Ulang Dinding Penahan Tanah Menggunakan Dinding Diafragma dan Angkur pada Tanah Lunak (Studi Kasus: Grand Dharmahusada Lagoon)","authors":"Tiara Maharani, Indra Nurtjahjaningtyas, Luthfi Amri Wicaksono","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.19035","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.19035","url":null,"abstract":"In some cases, basement wall work still often occurs as a construction failure with a variety of causes. One of them is a basement construction project for an apartment and mall in Grand Dharmahusada Lagoon. The first plan of the basement wall didn’t strong enough to resist a lateral movement of the soil. The previous studies have been carried out by redesigning the retaining wall using a diaphragm wall and ground anchor as a support system. The results are obtained that the use of diaphragm walls can decrease the value of displacement that occurs on the wall. However, previous studies have only conducted a review of the diaphragm wall thickness. This study adds several numbers of anchors as research variables to find effective and efficient combinations. This study compares the effect of diaphragm wall dimensions with a different number of anchors on the deformation value and safety factor. Based on the results of the study, a wall thickness of 1.75 m with a depth of 33 m using 3 anchors a deformation occurred are 3.63 m while using 4 anchors a deformation occurred are 2.37 m. The difference in deformation is 1.26 m. Because the value of deformation was still large, it carried out a re-design for the anchor position, and diaphragm wall dimension with the same number of anchors, and the deformation results were reduced to 15.81 cm with a safety factor of 1.3. \u0000ABSTRAK \u0000Pada beberapa kasus, pekerjaan dinding basement masih sering mengalami kegagalan konstruksi dengan berbagai macam penyebab. Salah satu diantaranya pada proyek pekerjaan dinding basement apartemen dan mall Grand Dharmahusada Lagoon. Dinding basement yang direncanakan diawal ternyata tidak cukup kuat untuk menahan pergerakan lateral tanah. Telah dilakukan pada penelitian sebelumnya dengan merencanakan ulang dinding penahan tanah menggunakan dinding diafragma dan sistem penunjang angkur tanah. Kemudian didapatkan hasil yaitu penggunaan dinding diafragma mampu memperkecil displacement yang terjadi pada dinding. Namun penelitian sebelumnya hanya melakukan tinjauan pada ketebalan dinding diafragma. Penelitian ini menambahkan jumlah angkur sebagai variabel penelitian untuk mencari kombinasi yang efektif dan efisien. Penelitian ini membandingkan pengaruh penggunaan dimensi dinding diafragma dengan jumlah angkur yang berbeda terhadap nilai deformasi dan faktor keamanan. Berdasarkan hasil analisa menggunakan PLAXIS V8.6, pada ketebalan dinding 1,75 m dengan kedalaman 33 m menggunakan 3 angkur terjadi deformasi sebesar 3,63 m sedangkan dengan penggunaan 4 angkur terjadi deformasi 2,37 m. Selisih deformasi yang terjadi sebesar 1,26 m. Direncanakan ulang untuk penempatan angkur, dimensi dinding pada jumlah angkur yang sama maka didapatkan hasil deformasi berkurang hingga 15,81 cm dengan faktor keamanan 1,3.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122099284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-05-31DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.18936
Haribaan Ari Purnawirawan, Ani Ratnaningsih, J. Irawan
The problem of global warming and the damage to the ozone layer is very worrying, especially in buildings that function as places of academic activity, buildings that support academic activities should have standards to support the reduction of global warming, environmentally friendly, safe for their users and ensure comfort for building users. The Medical Faculty lecture building is a building that serves as a place for lectures, seminars, and academic offices, and all academic support activities must immediately carry out a green building assessment to determine the rank of the green building obtained. This study was conducted to determine the assessment in every detail of the categories that have been set by the GBCI (Green Building Council Indonesia. The method used in this study is to conduct interviews with the building management and to measure the temperature, noise, light intensity, and humidity of the room. The values obtained in each category will be calculated using the Matlab application with the Fuzzy Logic method. In this study, the building of the Medicine Faculty of the University of Jember received a silver rating with 51.9 points. ABSTRAK Permasalahan tentang pemanasan global dan kerusakan lapisan ozon sudah sangat menghawatirkan, terutama pada bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas akademik, seharusnya gedung penunjang aktivitas akademik sudah memiliki standar untuk mendukung dalam pengurangan pemanasan global, ramah lingkungan, aman bagi penggunanya serta menjamin kenyamanan bagi pengguna gedung. Gedung kuliah Fakultas Kedokteran merupakan gedung yang berfungsi sebagai tempat kuliah, seminar, kantor akademik dan semua aktivitas penunjang akademik harus segera melaksanakan penilaian green building untuk mengetahui peringkat green building yang diperoleh. Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penilaian dalam setiap detail kategori yang telah ditetapkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara pada pihak pengelola gedung, dan melakukan pengukuran suhu, kebisingan, intensitas cahaya, serta kelembaban ruangan. Nilai-nilai yang diperoleh pada setiap kategori akan dilakukan perhitungan menggunakan aplikasi matlab dengan metode Fuzzy Logic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peringkat yang diperoleh adalah silver dengan poin 51,9.
全球变暖和臭氧层破坏的问题是非常令人担忧的,特别是在作为学术活动场所的建筑中,支持学术活动的建筑应该有标准来支持减少全球变暖,环保,对用户安全,并确保建筑用户的舒适度。医学院报告楼是作为讲座、研讨会和学术办公场所的建筑,所有学术支持活动必须立即进行绿色建筑评估,以确定获得的绿色建筑等级。本研究的目的是确定印度尼西亚绿色建筑委员会(GBCI)设定的类别的每一个细节的评估。本研究采用的方法是与建筑管理人员进行访谈,测量房间的温度、噪音、光强和湿度。在每个类别中得到的值将使用Matlab应用程序与模糊逻辑方法进行计算。在本次研究中,Jember大学医学院大楼获得了51.9分的银质评分。摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract摘要/ abstract在研讨会上,我们邀请了两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,两位学者,Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penilaian dalam设置细节kategori yang telah ditetapkan oleh GBCI(印度尼西亚绿色建筑委员会)。Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yitu melakukan wawancara padhak pengelola gedung, dan melakukan pengukuran suhu, kebisingan, intensitas cahaya, serta kelembaban ruangan。应用matlab登根方法,模糊逻辑。哈西尔penelitian ini menunjukkan bahwa peringkat yang diperoleh adalah silver dengan点51,9。
{"title":"Assessment Green Building Pada Gedung Kuliah Fakultas Kedokteran Universitas Jember Menggunakan Perangkat Penilaian Greenship Untuk Bangunan Baru Versi 1.2","authors":"Haribaan Ari Purnawirawan, Ani Ratnaningsih, J. Irawan","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.18936","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.18936","url":null,"abstract":"The problem of global warming and the damage to the ozone layer is very worrying, especially in buildings that function as places of academic activity, buildings that support academic activities should have standards to support the reduction of global warming, environmentally friendly, safe for their users and ensure comfort for building users. The Medical Faculty lecture building is a building that serves as a place for lectures, seminars, and academic offices, and all academic support activities must immediately carry out a green building assessment to determine the rank of the green building obtained. This study was conducted to determine the assessment in every detail of the categories that have been set by the GBCI (Green Building Council Indonesia. The method used in this study is to conduct interviews with the building management and to measure the temperature, noise, light intensity, and humidity of the room. The values obtained in each category will be calculated using the Matlab application with the Fuzzy Logic method. In this study, the building of the Medicine Faculty of the University of Jember received a silver rating with 51.9 points. \u0000ABSTRAK \u0000Permasalahan tentang pemanasan global dan kerusakan lapisan ozon sudah sangat menghawatirkan, terutama pada bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas akademik, seharusnya gedung penunjang aktivitas akademik sudah memiliki standar untuk mendukung dalam pengurangan pemanasan global, ramah lingkungan, aman bagi penggunanya serta menjamin kenyamanan bagi pengguna gedung. Gedung kuliah Fakultas Kedokteran merupakan gedung yang berfungsi sebagai tempat kuliah, seminar, kantor akademik dan semua aktivitas penunjang akademik harus segera melaksanakan penilaian green building untuk mengetahui peringkat green building yang diperoleh. Dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui penilaian dalam setiap detail kategori yang telah ditetapkan oleh GBCI (Green Building Council Indonesia). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melakukan wawancara pada pihak pengelola gedung, dan melakukan pengukuran suhu, kebisingan, intensitas cahaya, serta kelembaban ruangan. Nilai-nilai yang diperoleh pada setiap kategori akan dilakukan perhitungan menggunakan aplikasi matlab dengan metode Fuzzy Logic. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peringkat yang diperoleh adalah silver dengan poin 51,9.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131143567","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-19DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.23682
Mawiti Infantri Yekti, I. B. G. Indrayana, I. K. Arsana
The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods. ABSTRAK Ketidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang.
河道容纳地表径流的能力不足会引起洪水。Pangkung Lebak mding通道是Tukad Mati流域的一部分,从2009年到2019年仍然经历了洪水。对Pangkung Lebak - mding河道的洪点进行了评价,将现有河道的容量与设计流量进行了比较,确定了新河道的容量。使用Google Earth和GIS应用程序进行初始通道映射。将评价结果重新映射,以比较和显示洪水点的差异。鉴定结果表明,二、三级水渠2年重现期有9个洪点,5 ~ 10年重现期有10个洪点。而在主通道中,所有返回时间都有2个洪水点。评估该航道容量的解决方案是,二级和三级航道疏浚深度为0.46 m,一级航道疏浚深度为1 m。评价结果表明,所有二级和三级河道在所有回归期均未发生淹水。【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】【摘要】Saluran Pangkung Lebak mding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019。Evaluasi titik-titik banjir篇saluran Pangkung Lebak泥浆dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan借方desain,拉鲁menentukan kapasitas saluran巴鲁。Pemetaan saluran awal menggunakan在GIS中应用了Google Earth。Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir。Hasil identifii menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier。Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang。Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder 1 m untuk saluran primer。在此基础上,建立了一种新的评估方法,即在此基础上建立一种新的评估方法,即在此基础上建立新的评估方法。
{"title":"Evaluasi Lokasi Titik Banjir di Sub Sistem III Kota Denpasar Berbasis Geographic Information System","authors":"Mawiti Infantri Yekti, I. B. G. Indrayana, I. K. Arsana","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.23682","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.23682","url":null,"abstract":"The inability of the channel capacity to accommodate surface runoff can cause flooding. The Pangkung Lebak Muding channel, which is part of the Tukad Mati watershed, still experienced flooding from 2009 to 2019. Evaluation of flood points in the Pangkung Lebak Muding channel was carried out by comparing the capacity of the existing channel with the design discharge, then determining the capacity of the new channel. Initial channel mapping using Google Earth and GIS applications. The evaluation results are remapped to compare and display differences in flood points. The identification results show that there are 9 flood points for a 2 year return period and 10 points for a 5 to 10 year return period in secondary and tertiary canals. While in the primary channel there are 2 flood points for all return times. The solution to evaluating the capacity of this channel is dredging to a depth of 0.46 m for the secondary and tertiary channels and 1 m for the primary channel. The evaluation results show that all secondary and tertiary channels are not flooded in all return periods. \u0000ABSTRAK \u0000Ketidakmampuan kapasitas saluran untuk menampung limpasan permukaan dapat menyebabkan banjir. Saluran Pangkung Lebak Muding yang merupakan bagian DAS Tukad Mati, masih mengalami banjir dari tahun 2009 sampai 2019. Evaluasi titik-titik banjir pada saluran Pangkung Lebak Muding dilakukan dengan membandingan kapasitas saluran eksisting dengan debit desain, lalu menentukan kapasitas saluran baru. Pemetaan saluran awal menggunakan aplikasi Google Earth dan GIS. Hasil evaluasi dipetakan kembali untuk membandingkan dan menampilkan perbedaan titik banjir. Hasil identifikasi menunjukan terdapat 9 titik banjir untuk kala ulang 2 tahun dan 10 titik untuk kala ulang 5 sampai 10 tahun pada saluran sekunder dan tersier. Sedangkan pada saluran primer terdapat 2 titik banjir untuk semua kala ulang. Solusi dalam evaluasi kapasitas saluran ini dilakukan pengerukan sedalam 0,46 m untuk saluran sekunder dan tersier dan 1 m untuk saluran primer. Hasil evaluasi menunjukan semua saluran sekunder dan tersier tidak banjir pada seluruh kala ulang. \u0000 ","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"189 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133565553","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-16DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.28852
Nova Nevila Rodhi, Luluk Isro'iyah
This study aims to determine the performance of signalized intersections and determine the value of the occupancy rate, the level of violations, and the success rate of RHK two-wheeled vehicles at the signalized intersection of the research location. The average percentage of RHK's success rate on its capacity in the entire approach arm is 16.13%. Thus, it is stated that RHK is less effective to be implemented. The average percentage of RHK success rate is only filled by motorcycles in the entire approach arm of 80.51%. Based on the behavior of road users, RHK is effectively implemented. Based on the level of violations, the percentage of violations of 4.34% or less than 5%. It can be stated that RHK in each arm of the approach is effectively implemented. ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal serta nilai tingkat pemenuhan, tingkat pelanggaran serta tingkat keberhasilan RHK kendaraan roda dua pada simpang bersinyal lokasi penelitian. Prosentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK terhadap kapasitasnya pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 16,13% sehingga dinyatakan bahwa RHK kurang efektif diterapkan. Presentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK hanya diisi oleh sepedah motor pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 80,51% dapat dinyatakan bahwa RHK efektif diterapkan, jika ditinjau dari perilaku pengguna jalan. Tingkat keberhasilan RHK jika ditinjau dari tingkat pelanggarannya, memiliki presentase pelanggaran 4,34% atau kurang dari 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa RHK pada masing-masing lengan pendekat efektif diterapkan.
本研究旨在确定信号交叉口的性能,确定RHK两轮车辆在研究位置的信号交叉口的占用率、违规程度和成功率的值。香港皇家机场在整个进近臂上的平均成功率为16.13%。因此,有人认为RHK的实施效率较低。在整个进近臂中,RHK成功率的平均百分比只有摩托车占80.51%。根据道路使用者的行为,有效地实施“交通安全管制”。根据违规程度,违规比例在4.34%或5%以下。可以说,RHK在各个环节的做法都得到了有效的实施。摘要/ abstract摘要:Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang bersinal serta nilai tingkat pemenuhan, tingkat pelanggaran serta tingkat keberhasilan RHK kendaraan roda dua padang bersinal lokasi penelitian。Prosentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK terhadap kapasitasnya pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 16,13% seingga dinyatakan bahwa RHK kurang efektif diiterapkan。现在,rata-rata tingkat keberhasilan RHK hanya diisi oleh sepedah motor paada keseluruhan lengan pendekat sebesar 80,51% dapat dinyatakan bahwa RHK efektif diterapkan, jika ditinjau dari peraku pengguna jalan。Tingkat keberhasilan RHK jika ditinjau dari Tingkat pelanggarannya, memiliki presentase pelanggaran 4,34% atau kurang dari 5% sehinga dapat dinyatakan bahwa RHK padmasing -masing lengan pendekat efektif diterapkan。
{"title":"Analisa Nilai Efektivitas Ruang Henti Khusus (RHK) untuk Sepedah Motor Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus : Persimpangan Jalan Diponegoro – Jalan Panglima Sudirman – Jalan AKBP. M. Suroko – Jalan Teuku Umar Bojonegoro)","authors":"Nova Nevila Rodhi, Luluk Isro'iyah","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.28852","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.28852","url":null,"abstract":"This study aims to determine the performance of signalized intersections and determine the value of the occupancy rate, the level of violations, and the success rate of RHK two-wheeled vehicles at the signalized intersection of the research location. The average percentage of RHK's success rate on its capacity in the entire approach arm is 16.13%. Thus, it is stated that RHK is less effective to be implemented. The average percentage of RHK success rate is only filled by motorcycles in the entire approach arm of 80.51%. Based on the behavior of road users, RHK is effectively implemented. Based on the level of violations, the percentage of violations of 4.34% or less than 5%. It can be stated that RHK in each arm of the approach is effectively implemented. \u0000ABSTRAK \u0000Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal serta nilai tingkat pemenuhan, tingkat pelanggaran serta tingkat keberhasilan RHK kendaraan roda dua pada simpang bersinyal lokasi penelitian. Prosentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK terhadap kapasitasnya pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 16,13% sehingga dinyatakan bahwa RHK kurang efektif diterapkan. Presentase rata-rata tingkat keberhasilan RHK hanya diisi oleh sepedah motor pada keseluruhan lengan pendekat sebesar 80,51% dapat dinyatakan bahwa RHK efektif diterapkan, jika ditinjau dari perilaku pengguna jalan. Tingkat keberhasilan RHK jika ditinjau dari tingkat pelanggarannya, memiliki presentase pelanggaran 4,34% atau kurang dari 5% sehingga dapat dinyatakan bahwa RHK pada masing-masing lengan pendekat efektif diterapkan.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115404782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-16DOI: 10.19184/jrsl.v5i2.25244
Ahmad Zaki Romadhoni, Dyah ari Wulandari, S. Suharyanto
Climate change is a global phenomenon that become a concern. Climate change affects the hydrological conditions of a watershed, including rainfall. Saguling Reservoir has a high erosion rate on the watershed. One factor that affects erosion based on USLE is the rain erosivity index which has a relation with rainfall amount. So the climate change effect of rainfall on erosivity factor in Saguling Reservoir watershed needs to be investigated because it will affect the erosion rate which is useful to determine the sedimentation rate of the reservoir. The purpose of this study was to analyze the effect of climate change on the erosivity index. Climate change (rainfall) was analyzed using GCM CanESM2 Model in the RCP scenario through a downscaling process. Downscaling has been done with SDSM. The rain erosivity index was analyzed using Lenvain’s formula. Downscaling with the SDSM method was able to give good results based on the coefficient of determination and it was found that there was a change of monthly rainfall in the short, medium, and long term periods, as well as an increase in annual rainfall up to 34.3%. The annual rainfall erosivity index changes along with changes in rainfall due to climate change and there is an increase of up to 44.1%. ABSTRAK Perubahan iklim merupakan fenomena global yang kini menjadi perhatian. Perubahan iklim mempengaruhi kondisi hidrologi suatu DTA (Daerah Tangkapan Air) antara lain terjadinya perubahan curah hujan. Waduk Saguling memiliki laju erosi tinggi pada DTA. Salah satu faktor yang mempengaruhi erosi berdasarkan Persamaan USLE adalah indeks erosivitas hujan yang terkait erat dengan besarnya curah hujan. Sehingga Pengaruh perubahan iklim terhadap faktor erosivitas hujan di DTA Waduk Saguling perlu diteliti karena akan mempengaruhi laju erosi yang berguna untuk menentukan laju sedimentasi waduk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap indeks erosivitas hujan. Analisis perubahan iklim (curah hujan) dilakukan dengan Model GCM CanESM2 skenario RCP melalui proses downscaling. Downscaling dilakukan dengan metode SDSM. Indeks erosivitas hujan dianalisis berdasarkan rumus Lenvain. Downscaling dengan metode SDSM mampu memberikan hasil yang baik berdasarkan koefisien determinasi dan didapatkan perubahan curah hujan bulanan pada periode jangka pendek, menengah dan panjang, serta untuk curah hujan tahunan terdapat peningkatan hingga 34,3%. Indeks erosivitas hujan tahunan di DTA Waduk Saguling mengalami perubahan seiring dengan berubahnya curah hujan akibat perubahan iklim dan terdapat peningkatan hingga 44,1%.
气候变化是一个令人担忧的全球现象。气候变化影响流域的水文条件,包括降雨。Saguling水库对流域的侵蚀速率较高。影响USLE侵蚀的因素之一是降雨侵蚀指数,降雨侵蚀指数与降雨量有关。因此,降雨对萨古岭水库流域侵蚀因子的气候变化影响是确定水库沉积速率的重要依据,因此有必要研究降雨对流域侵蚀因子的影响。本研究的目的是分析气候变化对侵蚀力指数的影响。采用GCM CanESM2模式对RCP情景下的气候变化(降雨)进行了降尺度分析。SDSM已经缩小了规模。采用Lenvain公式对雨蚀指数进行了分析。SDSM方法降尺度后,基于确定系数得到了较好的结果,发现月降雨量在短、中、长期均有变化,年降雨量增加34.3%。由于气候变化,年降雨量侵蚀力指数随降雨量变化而变化,最高可达44.1%。【摘要】全球阳痿现象的研究。秘鲁,不丹,不丹,不丹,不丹,不丹,秘鲁,不丹,秘鲁。Waduk Saguling memoriliki laju rosi tinggi pad DTA。Salah satu factor for yang mempengaruhi erosi berdasarkan Persamaan USLE adalah indeks erosivitas hujan yang terkait erengan bersanya curah hujan。sehinga Pengaruh perubahan iklim terhadap factor of糜蚀性vitas hujan di DTA Waduk Saguling perlu diteliti karena akan mempengaruhi laju erosi yang berguna untuk menentukan laju沉积岩Waduk。图胡安penelitian ini adalah menganalis pengaruh perubahan iklim侵蚀性vitas hujan。模型GCM CanESM2情景RCP melalui过程降尺度分析。降阶的dilakukan dengan方法SDSM。索引侵蚀性vitas的翻译结果:Downscaling dengan method SDSM mampu成员kan hasil yang baik berdasarkan koefisien determinasi dan didapatkan perubahan curah hujan bulanan pada period jangka pendek, menengah dan panjang, serta untuk curah hujan ta湖南terdapat peningkatan hinga 34,3%。索引侵蚀性vitas hujan ta湖南di DTA Waduk Saguling mengalami perubahan seiring dengan berubahnya curah hujan akibat perubahan iklim dan terdapat peningkatan hinga 44.1%。
{"title":"Dampak Perubahan Iklim Terhadap Indeks Erosivitas Hujan Pada Daerah Tangkapan Air Waduk Saguling","authors":"Ahmad Zaki Romadhoni, Dyah ari Wulandari, S. Suharyanto","doi":"10.19184/jrsl.v5i2.25244","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i2.25244","url":null,"abstract":"Climate change is a global phenomenon that become a concern. Climate change affects the hydrological conditions of a watershed, including rainfall. Saguling Reservoir has a high erosion rate on the watershed. One factor that affects erosion based on USLE is the rain erosivity index which has a relation with rainfall amount. So the climate change effect of rainfall on erosivity factor in Saguling Reservoir watershed needs to be investigated because it will affect the erosion rate which is useful to determine the sedimentation rate of the reservoir. The purpose of this study was to analyze the effect of climate change on the erosivity index. Climate change (rainfall) was analyzed using GCM CanESM2 Model in the RCP scenario through a downscaling process. Downscaling has been done with SDSM. The rain erosivity index was analyzed using Lenvain’s formula. Downscaling with the SDSM method was able to give good results based on the coefficient of determination and it was found that there was a change of monthly rainfall in the short, medium, and long term periods, as well as an increase in annual rainfall up to 34.3%. The annual rainfall erosivity index changes along with changes in rainfall due to climate change and there is an increase of up to 44.1%. \u0000ABSTRAK \u0000Perubahan iklim merupakan fenomena global yang kini menjadi perhatian. Perubahan iklim mempengaruhi kondisi hidrologi suatu DTA (Daerah Tangkapan Air) antara lain terjadinya perubahan curah hujan. Waduk Saguling memiliki laju erosi tinggi pada DTA. Salah satu faktor yang mempengaruhi erosi berdasarkan Persamaan USLE adalah indeks erosivitas hujan yang terkait erat dengan besarnya curah hujan. Sehingga Pengaruh perubahan iklim terhadap faktor erosivitas hujan di DTA Waduk Saguling perlu diteliti karena akan mempengaruhi laju erosi yang berguna untuk menentukan laju sedimentasi waduk. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh perubahan iklim terhadap indeks erosivitas hujan. Analisis perubahan iklim (curah hujan) dilakukan dengan Model GCM CanESM2 skenario RCP melalui proses downscaling. Downscaling dilakukan dengan metode SDSM. Indeks erosivitas hujan dianalisis berdasarkan rumus Lenvain. Downscaling dengan metode SDSM mampu memberikan hasil yang baik berdasarkan koefisien determinasi dan didapatkan perubahan curah hujan bulanan pada periode jangka pendek, menengah dan panjang, serta untuk curah hujan tahunan terdapat peningkatan hingga 34,3%. Indeks erosivitas hujan tahunan di DTA Waduk Saguling mengalami perubahan seiring dengan berubahnya curah hujan akibat perubahan iklim dan terdapat peningkatan hingga 44,1%.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128029206","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-16DOI: 10.19184/jrsl.v5i1.11996
Rizky Akbar Irhamullah Tunggal, W. Widiarti, Gusfan Halik
Jurang Dawir Irrigation Area passes through 3 sub-districts, they are Tekung District, Kunir District and Sumbersuko District. Jurang Dawir Irrigation Area is centered on the Dawir DAM located in Mojosari Village, Sumbersuko Sub-District Lumajang Regency. Jurang Dawir irrigation area is 1,088 ha which is divided into several irrigation buildings. The availability of water in the dry season has always been a serious problem in Jurang Dawir Irrigation Area. Therefore, optimization efforts using dynamic program is used to optimize irrigation water so that it can increase yields. The maximum profit that can be obtained from each standard season is Rp. 16,889,092,976.09 with a 9.44% increase in the low season, Rp. 14,963,754,778.30 with an increase of 3.49% in the dry season, and some additional calculations in 2015 reaching to Rp. 16,572,814,376.08 with an increase of 6.11%. ABSTRAK Daerah Irigasi Jurang Dawir melewati 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tekung, Kecamatan Kunir dan Kecamatan Sumbersuko. Daerah Irigasi Jurang Dawir berpusat pada DAM Jurang Dawir yang berlokasi di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Daerah irigasi Jurang memiliki luas sebesar 1.088 Ha yang dibagi menjadi beberapa bangunan irigasi. Ketersediaan air pada musim kemarau menjadi masalah serius pada Daerah Irigasi Jurang Dawir. Oleh karena itu perlu dioptimalkan menggunakan program dinamik agar pembagian air menjadi optimal dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan optimal yang diperoleh setiap tahun acuan sejumlah Rp. 16.889.092.976,09 dengan peningkatan 9,44% pada tahun rendah, keuntungan sebesar Rp. 14.963.754.778,30 dengan peningkatan 3,49 % pada tahun kering, dan perhitungan tambahan untuk tahun 2015 sebesar Rp. 16.572.814.376,08 dengan peningkatan sebesar 6,11%.
Jurang dair灌区由3个街道组成,分别是Tekung区、Kunir区和Sumbersuko区。Jurang Dawir灌溉区以位于Lumajang县Sumbersuko街道Mojosari村的Dawir DAM为中心。Jurang Dawir灌溉面积1088公顷,分为几个灌溉建筑。旱季水的供应一直是Jurang dair灌区面临的一个严重问题。因此,采用动态规划优化措施,优化灌溉用水,提高产量。每个标准季节可以获得的最大利润为16,889,092,976.09卢比,淡季增长9.44%,旱季为14,963,754,778.30卢比,增长3.49%,2015年一些额外的计算达到16,572,814,376.08卢比,增长6.11%。【摘要】kecamatan, kecamatan Tekung, kecamatan Kunir和kecamatan Sumbersuko。Daerah Irigasi Jurang Dawir berpusat pada DAM Jurang Dawir yang berlokasi di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang。Daerah irigasi Jurang memiliki luas sebesar 1.088 Ha yang dibagi menjadi beberapa bangunan irigasi。Ketersediaan air pada muslim kemarau menjadi masalah serius pada Daerah Irigasi Jurang dair。Oleh karena itu perlu dioptimalkan menggunakan程序dinamik agar pembagian air menjadi optimal dan mendapatkan keuntunan yang maksimal。keuntunan optimal yang diperoleh setiap tahun acan sejumlah Rp. 16.889.092.976,09 dengan peningkatan 9,44% pada tahun rendah, keuntunan sebesar Rp. 14.963.754.778,30 dengan peningkatan 3,49% pada tahun kering, dan perhitungan tambahan untuk tahun 2015 sebesar Rp. 16.572.814.376,08 dengan peningkatan sebesar 6,11%。
{"title":"Optimasi Pola Tata Tanam di Daerah Irigasi Jurang Dawir Kabupaten Lumajang dengan Menggunakan Program Dinamik","authors":"Rizky Akbar Irhamullah Tunggal, W. Widiarti, Gusfan Halik","doi":"10.19184/jrsl.v5i1.11996","DOIUrl":"https://doi.org/10.19184/jrsl.v5i1.11996","url":null,"abstract":"Jurang Dawir Irrigation Area passes through 3 sub-districts, they are Tekung District, Kunir District and Sumbersuko District. Jurang Dawir Irrigation Area is centered on the Dawir DAM located in Mojosari Village, Sumbersuko Sub-District Lumajang Regency. Jurang Dawir irrigation area is 1,088 ha which is divided into several irrigation buildings. The availability of water in the dry season has always been a serious problem in Jurang Dawir Irrigation Area. Therefore, optimization efforts using dynamic program is used to optimize irrigation water so that it can increase yields. The maximum profit that can be obtained from each standard season is Rp. 16,889,092,976.09 with a 9.44% increase in the low season, Rp. 14,963,754,778.30 with an increase of 3.49% in the dry season, and some additional calculations in 2015 reaching to Rp. 16,572,814,376.08 with an increase of 6.11%. \u0000ABSTRAK \u0000Daerah Irigasi Jurang Dawir melewati 3 kecamatan, yakni Kecamatan Tekung, Kecamatan Kunir dan Kecamatan Sumbersuko. Daerah Irigasi Jurang Dawir berpusat pada DAM Jurang Dawir yang berlokasi di Desa Mojosari, Kecamatan Sumbersuko Kabupaten Lumajang. Daerah irigasi Jurang memiliki luas sebesar 1.088 Ha yang dibagi menjadi beberapa bangunan irigasi. Ketersediaan air pada musim kemarau menjadi masalah serius pada Daerah Irigasi Jurang Dawir. Oleh karena itu perlu dioptimalkan menggunakan program dinamik agar pembagian air menjadi optimal dan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan optimal yang diperoleh setiap tahun acuan sejumlah Rp. 16.889.092.976,09 dengan peningkatan 9,44% pada tahun rendah, keuntungan sebesar Rp. 14.963.754.778,30 dengan peningkatan 3,49 % pada tahun kering, dan perhitungan tambahan untuk tahun 2015 sebesar Rp. 16.572.814.376,08 dengan peningkatan sebesar 6,11%.","PeriodicalId":247229,"journal":{"name":"Jurnal Rekayasa Sipil dan Lingkungan","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"121772557","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}