首页 > 最新文献

Seminar Nasional Geomatika最新文献

英文 中文
PEMETAAN SAWAH EKSISTING MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SPASIAL MENUJU KEBIJAKAN SATU PETA Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.940
M. Rusdi, S. Sugianto, Rudi Fadhli, Yulia Dewi Fazlina
Keberadaan lahan sawah diseluruh Indonesia termasuk Aceh, terus mengalami perubahan luas untuk peruntukan lain. Sementara itu, pemerintah terus mendorong kemandirian pangan dan energi menjadi target utama pembangunan. Salah satu programnya adalah mencetak sawah baru. Perencaan sawah baru memerlukan sawah eksisting. Hal ini, menuntut ketepatan dan kecepatan informasi spasial lahan sawah dengan harapan kedepannya kebijakan pengembangan perluasan sawah secara objektif dapat tersusun dengan baik, tepat tujuan dan tepat sasaran. Fokus penelitian berpusat pada aplikasi sistem informasi geografis dalam menangani data spasial lahan sawah. Teknik interpretasi citra menggunakan interpretasi visual on screen mengikut konsep kunci interpretasi citra yang dipadukan dengan kegiatan lapangan. Penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian ini akan memudahkan dan mempercepatkan proses analisis data. Didapati adanya perbedaan luas antara data eksisting dan analisis spasial seluas ± 12.358,92 hektar atau sekitar 26,47% dari luas wilayah Aceh Besar dan sebesar ± 6.382,59 hektar atau sekitar 52,49% dari luas wilayah Aceh Jaya
包括亚齐在内的印尼各地的稻田继续发生大规模变化。与此同时,政府继续将粮食和能源推向发展的主要目标。其中一个项目是印刷新的稻田。新加工的稻田需要现有的稻田。这需要精确和速度的水稻土地信息,以希望未来的水稻扩张政策能够客观地、准确地、准确地规划它们的目标。研究重点集中在处理稻田空间数据的地理信息系统的应用上。图像解释技术使用屏幕上的视觉解释,遵循图像解释与现场活动相结合的概念。在本研究中使用地理信息系统技术将有助于并加快数据分析过程。空间被广泛的现有数据和分析之间的差别(±12.358,92英亩左右的26,47%面积大小的大亚齐和±6.382,59英亩左右的52,49%面积亚齐Jaya
{"title":"PEMETAAN SAWAH EKSISTING MENGGUNAKAN TEKNOLOGI SPASIAL MENUJU KEBIJAKAN SATU PETA Studi Kasus di Kabupaten Aceh Besar dan Aceh Jaya","authors":"M. Rusdi, S. Sugianto, Rudi Fadhli, Yulia Dewi Fazlina","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.940","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.940","url":null,"abstract":"Keberadaan lahan sawah diseluruh Indonesia termasuk Aceh, terus mengalami perubahan luas untuk peruntukan lain. Sementara itu, pemerintah terus mendorong kemandirian pangan dan energi menjadi target utama pembangunan. Salah satu programnya adalah mencetak sawah baru. Perencaan sawah baru memerlukan sawah eksisting. Hal ini, menuntut ketepatan dan kecepatan informasi spasial lahan sawah dengan harapan kedepannya kebijakan pengembangan perluasan sawah secara objektif dapat tersusun dengan baik, tepat tujuan dan tepat sasaran. Fokus penelitian berpusat pada aplikasi sistem informasi geografis dalam menangani data spasial lahan sawah. Teknik interpretasi citra menggunakan interpretasi visual on screen mengikut konsep kunci interpretasi citra yang dipadukan dengan kegiatan lapangan. Penggunaan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dalam kajian ini akan memudahkan dan mempercepatkan proses analisis data. Didapati adanya perbedaan luas antara data eksisting dan analisis spasial seluas ± 12.358,92 hektar atau sekitar 26,47% dari luas wilayah Aceh Besar dan sebesar ± 6.382,59 hektar atau sekitar 52,49% dari luas wilayah Aceh Jaya","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122124363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
METADATA UNTUK PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL Kepastian Dalam Penyusunan Perencanaan Tata Ruang 用于数据利用和地理信息的元数据在空间规划中的确定性
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.1031
S. Hadi, S. Syahrudin, Ratih Kusumawardani
Data dan informasi saat ini merupakan kebutuhan yang tiap saat bergerak dan dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam sudut pandang pembangunan, salah satu kebutuhan data, tercermin dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 yaitu meningkatnya kualitas dan kuantitas Rencana Tata Ruang serta terwujudnya tertib pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kebutuhan pemanfaatan data dalam penyusunan rencana tata ruang meliputi wilayah darat, laut, dan wilayah udara serta dibawah permukaan bumi. Hal ini membutuhkan data dan informasi yang spesifik dan beragam. Oleh karena itu diperlukan standard dalam tiap spesifikasi produk informasi geospasial yang dihasilkan. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi ditemukan saat melakukan integrasi horisontal maupun vertikal. Seringkali ditemukan data dengan perbedaan skala, namun perlu dilihat kembali spesifikasi minimal yang disyaratkan oleh Rencana Tata Ruang. Proses merge, overlay, edge matching antar wilayah juga menjadi masalah Rencana Tata Ruang dengan dua atau lebih wilayah yang berdekatan dengan klasifikasi yang berbeda. Proses integrasi tata ruang secara vertikal, juga dapat menjadi masalah, apabila kelas yang disusun tidak dapat dilakukan generalisasi dalam skala besar ke skala kecil maupun menyusun informasi rinci dari skala kecil ke skala yang lebih besar. Metadata dapat memberikan gambaran awal apakah pengguna dapat menggunakan sebuah produk informasi geospasial atau menolak penggunaan produk tersebut. Metadata terdiri dari beberapa paket seperti informasi set entitas, representasi spasial, sistem referensi, ekstensi metadata, identifikasi, informasi konten, informasi distribusi, kualitas data, katalog penyajian, batasan penggunaan, skema aplikasi dan informasi pemeliharaan data. Paket informasi kualitas dalam metadata, terdiri dari elemen scope, lineage dan report. Secara rinci, report dalam metadata menggambarkan detil kondisi kualitas data contohnya sub elemen Completeness, Logical Consistency, Positional Accuracy, Thematic Accuracy dan Temporal Acuracy. Pembangunan nasional salah satunya perencanaan tata ruang merupakan salah satu program yang memerlukan data dan informasi geospasial. Tiap informasi geospasial harus dilengkapi dengan metadata agar pengguna mendapatkan informasi yang pasti. Oleh karena itu tiap produsen data perlu menyusun metadata dari produk yang dihasilkan. Kelengkapan informasi metadata menentukan kepastian pengguna dalam pemanfaatan data dan informasi geospasial.
今天的数据和信息是一种被社会流动和消费的需求。从发展的角度来看,这是一种数据需求,反映在2018年政府的工作计划中,该计划提高了空间规划的质量和数量,实现了空间利用和利用。规划中的数据利用需求包括陆地、海洋、空中和地球表面以下地区。这需要具体而多样化的数据和信息。因此,它需要生产每个geospatic信息产品规范中的标准。在进行水平和垂直整合时出现问题的一个例子。通常可以在规模上找到数据,但需要重新查看布局计划所要求的最小规范。合并、覆盖、边缘边缘与电路之间的关系也成为一个空间规划问题,同时存在两个或多个不同分类的区域。如果组织的教室不能在小规模上进行大规模的概括,或者在更大的尺度上对小规模的详细信息进行分类,那么垂直的空间整合也可能成为一个问题。元数据可以提供用户是否可以使用geospatic信息产品或拒绝该产品的初步说明。元数据由几个包组成,如实体组信息、空间表示、引用系统、元数据扩展、标识、内容信息、分配信息、数据质量、演示目录、使用限制、应用程序方案和数据维护信息。元数据的质量信息包,包括scope元素、lineage和报告。元数据报告详细描述了像子元素完整、可持续性、准确、准确、准确和时间感受等等数据质量的细节。国家发展规划是一个需要地理空间数据和信息的项目。每个地理位置信息都必须配备元数据,以获得最终信息。因此,每个数据生产商都需要对其生产的产品进行元数据整理。元数据信息的完整性决定了用户对数据和地理信息使用的确定性。
{"title":"METADATA UNTUK PEMANFAATAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL Kepastian Dalam Penyusunan Perencanaan Tata Ruang","authors":"S. Hadi, S. Syahrudin, Ratih Kusumawardani","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1031","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1031","url":null,"abstract":"Data dan informasi saat ini merupakan kebutuhan yang tiap saat bergerak dan dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam sudut pandang pembangunan, salah satu kebutuhan data, tercermin dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2018 yaitu meningkatnya kualitas dan kuantitas Rencana Tata Ruang serta terwujudnya tertib pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang. Kebutuhan pemanfaatan data dalam penyusunan rencana tata ruang meliputi wilayah darat, laut, dan wilayah udara serta dibawah permukaan bumi. Hal ini membutuhkan data dan informasi yang spesifik dan beragam. Oleh karena itu diperlukan standard dalam tiap spesifikasi produk informasi geospasial yang dihasilkan. Salah satu contoh permasalahan yang terjadi ditemukan saat melakukan integrasi horisontal maupun vertikal. Seringkali ditemukan data dengan perbedaan skala, namun perlu dilihat kembali spesifikasi minimal yang disyaratkan oleh Rencana Tata Ruang. Proses merge, overlay, edge matching antar wilayah juga menjadi masalah Rencana Tata Ruang dengan dua atau lebih wilayah yang berdekatan dengan klasifikasi yang berbeda. Proses integrasi tata ruang secara vertikal, juga dapat menjadi masalah, apabila kelas yang disusun tidak dapat dilakukan generalisasi dalam skala besar ke skala kecil maupun menyusun informasi rinci dari skala kecil ke skala yang lebih besar. Metadata dapat memberikan gambaran awal apakah pengguna dapat menggunakan sebuah produk informasi geospasial atau menolak penggunaan produk tersebut. Metadata terdiri dari beberapa paket seperti informasi set entitas, representasi spasial, sistem referensi, ekstensi metadata, identifikasi, informasi konten, informasi distribusi, kualitas data, katalog penyajian, batasan penggunaan, skema aplikasi dan informasi pemeliharaan data. Paket informasi kualitas dalam metadata, terdiri dari elemen scope, lineage dan report. Secara rinci, report dalam metadata menggambarkan detil kondisi kualitas data contohnya sub elemen Completeness, Logical Consistency, Positional Accuracy, Thematic Accuracy dan Temporal Acuracy. Pembangunan nasional salah satunya perencanaan tata ruang merupakan salah satu program yang memerlukan data dan informasi geospasial. Tiap informasi geospasial harus dilengkapi dengan metadata agar pengguna mendapatkan informasi yang pasti. Oleh karena itu tiap produsen data perlu menyusun metadata dari produk yang dihasilkan. Kelengkapan informasi metadata menentukan kepastian pengguna dalam pemanfaatan data dan informasi geospasial.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"90 9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128595924","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EVALUASI PEMANFAATAN APLIKASI SMART PTSL DALAM PEMBUATAN PETA KERJA PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP 评估智能创伤后应激障碍应用程序在系统地注册地图工作中的应用
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.924
R. Abdullah, Suharno Suharno, W. Wahyuni
Ketersedian akan peta kerja merupakan tahapan awal perencanaan yang sangat penting dalam kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Peta kerja memuat potensi bidang tanah dalam suatu wilayah lokasi PTSL berupa jumlah bidang tanah, klasifikasi kluster bidang tanah dan keterangan subyek/pemilik tanah yang terintegrasi antara data spasial dan data tekstual dalam suatu basis data pertanahan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kedayagunaan aplikasi SMART PTSL berbasis smartphone. Analisis kebutuhan pengguna melalui formulir-formulir berupa kuesioner yang diperlukan dalam mengetahui kemanfaatan aplikasi SMART PTSL.
对工作地图的可用是系统地注册活动(ptsd)的一个重要的早期规划阶段。工作地图在一个创伤后应激障碍区域中包含了一个潜在的土壤领域,即土地的数量、集束类分类和土地数据与土地数据库中空间数据和文本数据结合的主题/所有者。本文的目的是了解基于智能ptsd的智能ptsd应用程序的广泛使用。通过了解智能创伤后应激障碍应用的有效性所需要的问卷来分析用户的需求。
{"title":"EVALUASI PEMANFAATAN APLIKASI SMART PTSL DALAM PEMBUATAN PETA KERJA PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP","authors":"R. Abdullah, Suharno Suharno, W. Wahyuni","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.924","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.924","url":null,"abstract":"Ketersedian akan peta kerja merupakan tahapan awal perencanaan yang sangat penting dalam kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Peta kerja memuat potensi bidang tanah dalam suatu wilayah lokasi PTSL berupa jumlah bidang tanah, klasifikasi kluster bidang tanah dan keterangan subyek/pemilik tanah yang terintegrasi antara data spasial dan data tekstual dalam suatu basis data pertanahan. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana kedayagunaan aplikasi SMART PTSL berbasis smartphone. Analisis kebutuhan pengguna melalui formulir-formulir berupa kuesioner yang diperlukan dalam mengetahui kemanfaatan aplikasi SMART PTSL.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"140 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127928391","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PEMODELAN SPASIAL ZONASI POTENSI RAWAN KONFLIK OJEK KONVENSIONAL DENGAN OJEK ONLINE Studi Kasus di Kecamatan Arcamanik Bandung 传统OJEK的空间区域模型和在线案例研究在万隆街市进行
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.1006
M. Fatimah, I. Setiawan, Lili Somantri
Keberadaan ojek online membuat ruang ojek konvensional menjadi sempit. Kondisi inilah yang mengakibatkan adanya penolakan dan memunculkan konflik di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ojek konvensional dan ojek online serta mengetahui faktor penyebab konflik diantara keduanya, melalui pemodelan zonasi potensi konflik ojek konvensional dengan ojek online. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi, observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berdasarkan skala likert, skoring, overlay, serta korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi ojek online lebih baik dibandingkan ojek konvensional dalam hal lamanya waktu kerja, tujuan perjalanan, jumlah penumpang dan penghasilan; 2) Wilayah yang mempunyai potensi konflik diantara ojek konvensional dengan ojek online adalah wilayah yang mempunyai pangkalan ojek dan dimasuki oleh ojek online, sebaliknya untuk wilayah yang tidak mempunyai pangkalan ojek potensi konflik lebih cendrung lebih rendah; 3) Parameter yang digunakan untuk pemodelan zonasi potensi rawan konflik ojek konvensional dengan ojek online memiliki hubungan yang saling berkaitan dengan konflik yang pernah terjadi di Kecamatan Arcamanik Bandung;. 4) Persebaran ojek konvensional dan ojek online menjadi faktor terbesar penyebab konflik diantara keduanya.
在线摩托车的存在使传统的摩托车空间狭窄。这就是导致否认和冲突的原因。本研究的目的是通过传统的ojek和在线ojek的情况来了解传统ojek和在线ojek之间冲突的原因,并通过传统ojek与在线ojek的潜在配角来了解它们之间冲突的原因。方法是一种定量描述性的方法,采用文献研究、观察、采访和问卷调查技术。本研究采用利基特、分数、覆盖和相关性的描述性分析来分析本研究中的数据。研究结果表明,在工作时间、旅游目的地、乘客数量和收入方面,在线摩托车的状况比传统摩托车更好。2)传统的在线摩托车出租司机之间潜在冲突的地区是拥有ojek基础并由在线摩托车出租公司入侵的地区,而那些没有ojek站点的地区则倾向于较低的目标;3)传统的在线摩托车手使用的区域模型参数与万隆街边发生的冲突有关;4)传统的摩托车出租和在线摩托车出租是造成这两种冲突的最大因素。
{"title":"PEMODELAN SPASIAL ZONASI POTENSI RAWAN KONFLIK OJEK KONVENSIONAL DENGAN OJEK ONLINE Studi Kasus di Kecamatan Arcamanik Bandung","authors":"M. Fatimah, I. Setiawan, Lili Somantri","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1006","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1006","url":null,"abstract":"Keberadaan ojek online membuat ruang ojek konvensional menjadi sempit. Kondisi inilah yang mengakibatkan adanya penolakan dan memunculkan konflik di antara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi ojek konvensional dan ojek online serta mengetahui faktor penyebab konflik diantara keduanya, melalui pemodelan zonasi potensi konflik ojek konvensional dengan ojek online. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data studi dokumentasi, observasi, wawancara, dan kuesioner. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif berdasarkan skala likert, skoring, overlay, serta korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kondisi ojek online lebih baik dibandingkan ojek konvensional dalam hal lamanya waktu kerja, tujuan perjalanan, jumlah penumpang dan penghasilan; 2) Wilayah yang mempunyai potensi konflik diantara ojek konvensional dengan ojek online adalah wilayah yang mempunyai pangkalan ojek dan dimasuki oleh ojek online, sebaliknya untuk wilayah yang tidak mempunyai pangkalan ojek potensi konflik lebih cendrung lebih rendah; 3) Parameter yang digunakan untuk pemodelan zonasi potensi rawan konflik ojek konvensional dengan ojek online memiliki hubungan yang saling berkaitan dengan konflik yang pernah terjadi di Kecamatan Arcamanik Bandung;. 4) Persebaran ojek konvensional dan ojek online menjadi faktor terbesar penyebab konflik diantara keduanya.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"50 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128075581","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ZONASI KERENTANAN AIR TANAH PADA BENTANG ALAM KARST DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN TATA RUANG 喀斯特自然景观中地下水脆性分区与地理信息系统为空间布局的基础
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.958
A. Wuryanta
Bentang alam karst memiliki karakter morfologi, geologi, hidrogeologi dan lingkungan hayati yang berbeda dibandingkan dengan bentang alam lainnya. Kondisi lahan di atas permukaan tanah pada bentang alam karst pada umumnya kering dan kritis, sedangkan di bawah permukaan tanah terdapat potensi sumberdaya air yang sangat berlimpah. Lokasi kajian terletak di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Alang, Kabupaten Wonogiri. Tujuan kajian adalah menentukan zona kerentanan air tanah dengan menggunakan metode APLIS (Altitude, Slope, Litology, Infiltration and Soils). Parameter yang digunakan adalah ketinggian, kelerengan, batuan, zona infiltrasi dan jenis tanah. Kelas kelerengan dan ketinggian diperoleh dari analisis peta kontur skala 1: 25.000, jenis tanah diperoleh dari peta tanah sedangkan jenis batuan dan infiltrasi diperoleh dari peta geologi. Masing – masing parameter dilakukan overlay dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil kajian menunjukkan, terdapat 4 tingkat kerentanan air tanah di sub DAS Alang yaitu sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Tingkat kerentanan air tanah tinggi (zona perlindungan air tanah) menempati areal paling luas yaitu 15.541,79 ha (91,75 % dari total luas sub DAS Alang). Pada wilayah ini, kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah penambangan dan industri karena dapat mencemari air tanah. Sedangkan tingkat kerentanan sangat rendah, rendah dan sangat tinggi berturut – turut menempati areal seluas 10,34 ha, 1.382,35 ha dan 3,64 ha. Penerapan metode APLIS dengan perangkat lunak SIG dapat digunakan untuk menentukan zona tingkat kerentanan air tanah. Disamping itu distribusi spasial zona kerentanan air tanah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan didalam penyusunan tata ruang kawasan bentang alam karst.
喀斯特地貌与其他地貌相比具有不同的形态学、地质学、水文和生物环境特征。喀斯特高原表层土壤的土壤通常是干燥和关键的,而土壤表面之下蕴藏着巨大的水资源潜力。吉兰的位置位于班戈里省的下游地区。本研究的目标是使用APLIS方法(Altitude、Slope、Litology、filtration and Soils)确定地下水的脆弱区。使用的参数是高度、净态性、岩石、渗透区和土壤类型。倾斜和高度的等级来自于对1:25000尺度地图的分析,土壤类型来自地面地图,岩石类型类型和从地质地图中渗透而来。每一个参数都是通过地理信息系统软件(SIG)覆盖的。研究表明,芦苇中四种地下水脆弱性非常低,非常低,非常高。高含水率(地下水保护区)占据了最多的面积为15541.79 ha(91.75%的芦苇总面积)。在这个地区,采矿和工业因污染地下水而被禁止。同时,脆弱性水平非常低,低和高——也占据了10.34 ha, 1,382,35 ha和3,64 ha的面积。SIG软件应用APLIS方法可以用来确定地下水脆弱性的区域。此外,地下水脆性区域的空间分布可以作为喀斯特景观布局中的一个考虑因素。
{"title":"ZONASI KERENTANAN AIR TANAH PADA BENTANG ALAM KARST DENGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN TATA RUANG","authors":"A. Wuryanta","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.958","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.958","url":null,"abstract":"Bentang alam karst memiliki karakter morfologi, geologi, hidrogeologi dan lingkungan hayati yang berbeda dibandingkan dengan bentang alam lainnya. Kondisi lahan di atas permukaan tanah pada bentang alam karst pada umumnya kering dan kritis, sedangkan di bawah permukaan tanah terdapat potensi sumberdaya air yang sangat berlimpah. Lokasi kajian terletak di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Alang, Kabupaten Wonogiri. Tujuan kajian adalah menentukan zona kerentanan air tanah dengan menggunakan metode APLIS (Altitude, Slope, Litology, Infiltration and Soils). Parameter yang digunakan adalah ketinggian, kelerengan, batuan, zona infiltrasi dan jenis tanah. Kelas kelerengan dan ketinggian diperoleh dari analisis peta kontur skala 1: 25.000, jenis tanah diperoleh dari peta tanah sedangkan jenis batuan dan infiltrasi diperoleh dari peta geologi. Masing – masing parameter dilakukan overlay dengan menggunakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG). Hasil kajian menunjukkan, terdapat 4 tingkat kerentanan air tanah di sub DAS Alang yaitu sangat rendah, rendah, tinggi dan sangat tinggi. Tingkat kerentanan air tanah tinggi (zona perlindungan air tanah) menempati areal paling luas yaitu 15.541,79 ha (91,75 % dari total luas sub DAS Alang). Pada wilayah ini, kegiatan yang tidak boleh dilakukan adalah penambangan dan industri karena dapat mencemari air tanah. Sedangkan tingkat kerentanan sangat rendah, rendah dan sangat tinggi berturut – turut menempati areal seluas 10,34 ha, 1.382,35 ha dan 3,64 ha. Penerapan metode APLIS dengan perangkat lunak SIG dapat digunakan untuk menentukan zona tingkat kerentanan air tanah. Disamping itu distribusi spasial zona kerentanan air tanah dapat dimanfaatkan sebagai salah satu pertimbangan didalam penyusunan tata ruang kawasan bentang alam karst.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130462826","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON DI KOTA BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN 在加里曼丹南部城市BANJARMASIN减少碳气体排放方面的绿色开放空间有效性
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.979
Elva Azzahra Puji Lestari
Konsep Kota Hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang menyelaraskan lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Menurut Undangundang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan paling sedikit 30% dari luas wilayah keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas RTH dalam mereduksi emisi gas karbon dioksida di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengandalkan parameter NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta observasi lapangan berupa perhitungan emisi gas karbon dioksida dan wawancara instansi. Metode analisis data yang digunakan adalah berdasarkan hasil perhitungan emisi gas karbon dioksida kendaraan dan daya serap RTH yang menghasilkan arahan pengembangan RTH yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian meliputi RTH jalan pada kota Banjarmasin yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Banjarmasin memiliki keterkaitan dengan penyerapan emisi gas karbon dioksida. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ruang terbuka hijau belum efektif menyerap emisi gas CO2. Strategi pengembangan RTH Kota Banjarmasin difokuskan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH sehingga dipandang sebagai salah satu upaya penanganan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang paling implementatif dibandingkan cara lainnya.
绿色城市的概念是可持续城市发展的概念,将自然环境和人造环境结合起来,以应对环境破坏。根据2007年RI第26号条例,空间的排列表明,在整个城市地区中,绿色开放空间的比例至少占城市面积的30%。本研究旨在研究RTH如何有效地降低Banjarmasin市的二氧化碳气体排放。本研究采用的方法依赖NDVI参数(非标准蔬菜指数)以及对二氧化碳气体排放计算和访谈机构的实地观察。所使用的数据分析方法是基于汽车二氧化碳排放和RTH吸收能力的计算结果,这导致了符合该区域特征的RTH发展方向。研究地点包括班雅尔马辛镇中央班雅尔马辛街和北班雅尔马辛街的RTH。研究结果表明,Banjarmasin市的绿色开放空间与二氧化碳气体排放有关。这可能会得出结论,整个绿色空间还没有有效地吸收二氧化碳排放。本市RTH开发战略的重点是维持和提高RTH的质量,因此被认为是处理温室气体排放上升的最有效措施之一。
{"title":"EFEKTIVITAS RUANG TERBUKA HIJAU DALAM MEREDUKSI EMISI GAS KARBON DI KOTA BANJARMASIN, KALIMANTAN SELATAN","authors":"Elva Azzahra Puji Lestari","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.979","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.979","url":null,"abstract":"Konsep Kota Hijau adalah konsep pembangunan kota berkelanjutan yang menyelaraskan lingkungan alam dan lingkungan buatan manusia sebagai respon terhadap kerusakan lingkungan. Menurut Undangundang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dinyatakan bahwa proporsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) pada wilayah perkotaan paling sedikit 30% dari luas wilayah keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas RTH dalam mereduksi emisi gas karbon dioksida di Kota Banjarmasin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu mengandalkan parameter NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) serta observasi lapangan berupa perhitungan emisi gas karbon dioksida dan wawancara instansi. Metode analisis data yang digunakan adalah berdasarkan hasil perhitungan emisi gas karbon dioksida kendaraan dan daya serap RTH yang menghasilkan arahan pengembangan RTH yang sesuai dengan karakteristik wilayah. Lokasi penelitian meliputi RTH jalan pada kota Banjarmasin yaitu Kecamatan Banjarmasin Tengah dan Banjarmasin Utara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan ruang terbuka hijau di Kota Banjarmasin memiliki keterkaitan dengan penyerapan emisi gas karbon dioksida. Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan ruang terbuka hijau belum efektif menyerap emisi gas CO2. Strategi pengembangan RTH Kota Banjarmasin difokuskan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas RTH sehingga dipandang sebagai salah satu upaya penanganan terhadap meningkatnya emisi gas rumah kaca yang paling implementatif dibandingkan cara lainnya.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133510797","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
EVALUASI KETELITIAN HASIL ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI MENGGUNAKAN DEM STEREO-PAIR PLEIADES 使用两对昴宿星进行的高分辨率卫星图像的精确评估
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.923
D. C. K. Yuwana, Maundri Prihanggo, A. Syetiawan
Implementasi proses orthorektifikasi membutuhkan data Digital Elevation Model (DEM) yang akurat. Ketersediaan data DEM yang akurat menjadi permasalahan tersendiri dalam proses orthorektifikasi. DEM hasil proses stereo-pair citra satelit pleiades menjadi sebuah alternatif. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji ketelitian geometrik hasil orthorektifikasi dengan masukan DEM hasil stereo-pair (1m) citra satelit plaiades dengan DEM IFSAR (5m). Data yang digunakan meliputi sepasang Citra Satelit Pleiades, data hasil pengukuran GPS sebanyak 23 titik yang nantinya 11 titik dijadikan sebagai Ground Control Point (GCP) dan 12 titik dijadikan sebagai Independent Check Point (ICP), dan data DEM Ifsar 5 meter. Penelitian ini mendasarkan pada perbandingan ketelitian geometrik antara citra hasil othorektifikasi menggunakan masukan DEM IFSAR 5 m dengan masukan DEM dari hasil proses stereo-pair dua pasang citra satelit pleiades. Metode rational polynomial coefficient (RPC) digunakan untuk mendapatkan pembentukan epipolar citra dan citra ortho. DEM hasil stereo-pair citra satelit plaiades memiliki rentang -37 meter sampai dengan 155 meter di atas mean sea level (MSL). DEM hasil stereo-pair jauh lebih detail dari DEM IFSAR, kondisi perumahan dan jalan raya terepresentasikan lebih baik dan lebih jelas. Akurasi pada citra hasil orthorektifikasi menggunkan DEM stereo-pair 1 m adalah 1,04019 lebih baik dari hasil ortho menggunakan DEM IFSAR 5 m yaitu 1,12783. Perbedaan resolusi DEM sebesar 4 meter tidak signifikan mempengaruhi hasil orthorektifikasi citra satelit resolusi tinggi. Secara keseluruhan hasil akhir yang didapat dari kedua citra ortho dengan masukan data DEM tersebut masuk dalam ketelitian peta skala 1:5000 kelas 2 CE90.
orthorek认证进程的实现需要精确的数字跟踪模型(DEM)。数据的准确可用性是orthorek认证过程中的一个单独的问题。昴宿星卫星图像的协同配对进程产生了一个替代方案。这项研究的重点是对经过配对(1m)的卫星图像plaiades (5m)的orthorek认证几何指标的精确度。使用的数据包括两组昴宿星卫星图像、全球定位系统测量数据,共23个点,11个点为地面控制点,12个点为独立性检查点,以及5米长的数据。这项研究的基础是,othorek认证图像使用5米(5.m)的DEM IFSAR输入与两对昴宿星卫星图像的stere-配对进程结果的DEM输入之间的几何精确度比较。可摄取多面咖啡的理性方法是用来创建极端图像和意象的。卫星plaiades的实况图像分布在-37米至155米的平均水平线(MSL)以上。二车道工程比开箱工程更详细,房屋和公路的状况也变得更好、更清晰。orthorek认证的图像使用m stere-对1 m的DEM stere-对是104019比ortho使用5m的DEM IFSAR即12783的结果要好。四米的德姆分辨率差异对高分辨率卫星图像的orthorek认证影响不大。从这两种图形中得到的全部最终结果,这些数据输入了一个精确的1.5000级2 CE90类地图。
{"title":"EVALUASI KETELITIAN HASIL ORTHOREKTIFIKASI CITRA SATELIT RESOLUSI TINGGI MENGGUNAKAN DEM STEREO-PAIR PLEIADES","authors":"D. C. K. Yuwana, Maundri Prihanggo, A. Syetiawan","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.923","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.923","url":null,"abstract":"Implementasi proses orthorektifikasi membutuhkan data Digital Elevation Model (DEM) yang akurat. Ketersediaan data DEM yang akurat menjadi permasalahan tersendiri dalam proses orthorektifikasi. DEM hasil proses stereo-pair citra satelit pleiades menjadi sebuah alternatif. Penelitian ini berfokus untuk mengkaji ketelitian geometrik hasil orthorektifikasi dengan masukan DEM hasil stereo-pair (1m) citra satelit plaiades dengan DEM IFSAR (5m). Data yang digunakan meliputi sepasang Citra Satelit Pleiades, data hasil pengukuran GPS sebanyak 23 titik yang nantinya 11 titik dijadikan sebagai Ground Control Point (GCP) dan 12 titik dijadikan sebagai Independent Check Point (ICP), dan data DEM Ifsar 5 meter. Penelitian ini mendasarkan pada perbandingan ketelitian geometrik antara citra hasil othorektifikasi menggunakan masukan DEM IFSAR 5 m dengan masukan DEM dari hasil proses stereo-pair dua pasang citra satelit pleiades. Metode rational polynomial coefficient (RPC) digunakan untuk mendapatkan pembentukan epipolar citra dan citra ortho. DEM hasil stereo-pair citra satelit plaiades memiliki rentang -37 meter sampai dengan 155 meter di atas mean sea level (MSL). DEM hasil stereo-pair jauh lebih detail dari DEM IFSAR, kondisi perumahan dan jalan raya terepresentasikan lebih baik dan lebih jelas. Akurasi pada citra hasil orthorektifikasi menggunkan DEM stereo-pair 1 m adalah 1,04019 lebih baik dari hasil ortho menggunakan DEM IFSAR 5 m yaitu 1,12783. Perbedaan resolusi DEM sebesar 4 meter tidak signifikan mempengaruhi hasil orthorektifikasi citra satelit resolusi tinggi. Secara keseluruhan hasil akhir yang didapat dari kedua citra ortho dengan masukan data DEM tersebut masuk dalam ketelitian peta skala 1:5000 kelas 2 CE90.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132741601","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
RENCANA KONTINJENSI GUNUNGAPI BERBASIS INFORMASI GEOSPASIAL (Studi Kasus: Gunung Marapi Sumatera Barat) 基于地理空间信息的GUNUNGAPI应急计划(案例研究:西苏门答腊Marapi山)
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.1081
E. Purwaningsih
Gunung Marapi merupakan gunungapi aktif di wilayah Sumatera Barat, sehingga apabila terjadi erupsi/letusan akan berdampak pada kondisi sosial maupun kondisi ekonomi masyarakat di kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi timbulnya korban, maka perlu adanya penyusunan rencana kontinjensi yang merupakan salah satu rencana yang dibuat pada tahapan prabencana dan dilakukan pada kondisi normal atau potensi terjadinya suatu bencana. Rencana ini dapat dijadikan Rencana Operasi Tanggap Darurat, setelah terlebih dahulu melalui kaji cepat. Rencana kontinjensi sangat memerlukan aspek geospasial dalam pembuatannya. Informasi geospasial yang digunakan dalam pemecahan masalah bencana gunungapi khususnya letusan Gunung Marapi disajikan dalam bentuk peta yang terdiri atas: peta kawasan rawan bencana, peta kerentanan sosial, peta kerentanan ekonomi, peta kerentanan fisik dan peta risiko bencana letusan gunungapi. Untuk mencapai hasil pemetaan rencana kontinjensi bencana digunakan analisis spasial data primer berupa survei lapangan untuk mengetahui daerah terdampak yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan data sekunder. Komponen dan indikator untuk menghitung indeks ancaman bencana dan analisis pengkelasan Kawasan Rawan Bencana (KRB) mengikuti aturan Perka BNPB No.2 Tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis data spasial dan survei lapangan mengenai peta rencana kontinjensi bahaya letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, maka terdapat 65 nagari yang terkena dampak bahaya letusan gunungapi Marapi. Terdapat 10 nagari yang memiliki kelas risiko tinggi bencana letusan gunungapi Marapi.
Marapi是西苏门答腊地区活跃的gunungapi,因此如果爆发将影响该地区的社会和经济条件。预测受害者的出现需要有一个应急计划,这是在灾难发生的阶段制定并在正常或潜在的灾难条件下实施的计划之一。该计划可作为应急反应计划,必须经过头脑控制。应急计划迫切需要地理空间方面的帮助。古昂加皮灾难问题解决方案中使用的地理符号信息以地图的形式出现:灾难危险区地图、社会脆弱性地图、经济脆弱性地图、物理脆弱性地图和gunungapi灾害风险地图。为了实现救灾计划的测绘结果,使用主要的现场数据分析来确定影响地区的以色列区、农地区和次要数据。计算灾害威胁指数和灾害风险分析(KRB)的组件和指标遵循BNPB第2号规则。根据对空间数据的分析和实地勘察,四县和平地区的Marapi山爆发危险的应急计划地图显示,有65个nagari受到了gunungapi Marapi危险的影响。有10个纳格里火山爆发的风险很高。
{"title":"RENCANA KONTINJENSI GUNUNGAPI BERBASIS INFORMASI GEOSPASIAL (Studi Kasus: Gunung Marapi Sumatera Barat)","authors":"E. Purwaningsih","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1081","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1081","url":null,"abstract":"Gunung Marapi merupakan gunungapi aktif di wilayah Sumatera Barat, sehingga apabila terjadi erupsi/letusan akan berdampak pada kondisi sosial maupun kondisi ekonomi masyarakat di kawasan tersebut. Untuk mengantisipasi timbulnya korban, maka perlu adanya penyusunan rencana kontinjensi yang merupakan salah satu rencana yang dibuat pada tahapan prabencana dan dilakukan pada kondisi normal atau potensi terjadinya suatu bencana. Rencana ini dapat dijadikan Rencana Operasi Tanggap Darurat, setelah terlebih dahulu melalui kaji cepat. Rencana kontinjensi sangat memerlukan aspek geospasial dalam pembuatannya. Informasi geospasial yang digunakan dalam pemecahan masalah bencana gunungapi khususnya letusan Gunung Marapi disajikan dalam bentuk peta yang terdiri atas: peta kawasan rawan bencana, peta kerentanan sosial, peta kerentanan ekonomi, peta kerentanan fisik dan peta risiko bencana letusan gunungapi. Untuk mencapai hasil pemetaan rencana kontinjensi bencana digunakan analisis spasial data primer berupa survei lapangan untuk mengetahui daerah terdampak yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan data sekunder. Komponen dan indikator untuk menghitung indeks ancaman bencana dan analisis pengkelasan Kawasan Rawan Bencana (KRB) mengikuti aturan Perka BNPB No.2 Tahun 2012. Berdasarkan hasil analisis data spasial dan survei lapangan mengenai peta rencana kontinjensi bahaya letusan Gunung Marapi di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, maka terdapat 65 nagari yang terkena dampak bahaya letusan gunungapi Marapi. Terdapat 10 nagari yang memiliki kelas risiko tinggi bencana letusan gunungapi Marapi.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"39 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130939693","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KERAWANAN KEJAHATAN DI KAWASAN PERKOTAAN Studi Kasus di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung 环境条件对万隆市万隆市市个案研究城市治安问题的影响
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.1009
M. Dede, Dede Sugandi, I. Setiawan
Kejahatan merupakan perubahan yang tidak direncanakan akibat proses pengembangan perkotaan. Pendekatan geografis dalam analisis kejahatan mampu menganalisis pola kejahatan menggunakan sistem informasi geografis, sekaligus mengkaji hubungan antara kejahatan dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh kondisi lingkungan terhadap kerawanan kejahatan di Kecamatan Sumur Bandung. Kondisi lingkungan terbagi atas batas antar ruang privat, aksesibilitas, jumlah penduduk, kondisi ekonomi, dan iklim sosial. Penelitian ini berbasis pada penelitian survei dengan menggunakan 176 responden dan margin of error 3,5 persen yang dipilih secara multistage random sampling. Data kejahatan eksiting dianalisis menggunakan KDE guna menghasilkan informasi kerawanan kejahatan. Interaksi antar variabel dianalisis menggunakan multiple linear regression dan partial correlation. Sumur Bandung memiliki kerawanan kejahatan yang lebih tinggi di bagian barat tepatnya di Kelurahan Braga dan Kelurahan Babakan Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan kondisi lingkungan memiliki pengaruh simultan terhadap kerawanan kejahatan secara signifikan. Secara parsial, variabel iklim sosial dan jumlah penduduk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kerawanan kejahatan. Variabel aksesibilitas berkontribusi secara positif dan tinggi terhadap kerawanan kejahatan, sedangkan batas antar ruang privat memiliki kontribusi negatif tertinggi terhadap kejahatan. Korelasi parsial menunjukkan hubungan antar variabel bebas yang signifikan antara kondisi ekonomi dengan batas antar ruang privat, serta jumlah penduduk dengan iklim sosial. Pemodelan kerawanan kejahatan memiliki korelasi yang kuat dan signifikan terhadap kerawanan kejahatan eksisting. Kerawanan kejahatan di Sumur Bandung memiliki pola yang semakin menurun ke bagian timur menuju Kelurahan Merdeka. Oleh sebab itu, pencegahannya harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan aspek lingkungan.
犯罪是城市发展过程的一次计划外的变化。犯罪分析的地理方法能够利用地理信息系统分析犯罪模式,同时研究犯罪与环境条件之间的关系。本研究旨在揭露环境条件对万隆区犯罪暴力的影响。环境条件被划分为私人空间、可及性、人口、经济条件和社会气候之间的边界。这项研究是基于176个受访者和3.5%的误差误差范围进行调查的。使用KDE分析了存在犯罪数据,产生犯罪反资料。变量之间的相互作用使用多线性回归和部分相关。万隆井在西部的布拉加湾和恰米斯湾有更高的犯罪率。研究表明,环境条件与犯罪的显著阻力同时产生影响。部分来说,社会气候变数和人口数量对犯罪的阻力没有重大影响。对危机的积极贡献和高可访问性变量,而私人空间限制犯罪有最高对犯罪的负面贡献。部分相关性之间表现出明显的自由变量之间的关系的经济状况与私人空间之间的界限,以及世界人口的社会氛围。犯罪反犯罪建模与存在犯罪具有强大而重要的相关性。万隆井的犯罪犯罪活动在东部逐渐减少到自由流动。因此,必须在环境方面采取统一的预防措施。
{"title":"PENGARUH KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP KERAWANAN KEJAHATAN DI KAWASAN PERKOTAAN Studi Kasus di Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung","authors":"M. Dede, Dede Sugandi, I. Setiawan","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1009","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1009","url":null,"abstract":"Kejahatan merupakan perubahan yang tidak direncanakan akibat proses pengembangan perkotaan. Pendekatan geografis dalam analisis kejahatan mampu menganalisis pola kejahatan menggunakan sistem informasi geografis, sekaligus mengkaji hubungan antara kejahatan dan kondisi lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengungkap pengaruh kondisi lingkungan terhadap kerawanan kejahatan di Kecamatan Sumur Bandung. Kondisi lingkungan terbagi atas batas antar ruang privat, aksesibilitas, jumlah penduduk, kondisi ekonomi, dan iklim sosial. Penelitian ini berbasis pada penelitian survei dengan menggunakan 176 responden dan margin of error 3,5 persen yang dipilih secara multistage random sampling. Data kejahatan eksiting dianalisis menggunakan KDE guna menghasilkan informasi kerawanan kejahatan. Interaksi antar variabel dianalisis menggunakan multiple linear regression dan partial correlation. Sumur Bandung memiliki kerawanan kejahatan yang lebih tinggi di bagian barat tepatnya di Kelurahan Braga dan Kelurahan Babakan Ciamis. Hasil penelitian menunjukkan kondisi lingkungan memiliki pengaruh simultan terhadap kerawanan kejahatan secara signifikan. Secara parsial, variabel iklim sosial dan jumlah penduduk tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kerawanan kejahatan. Variabel aksesibilitas berkontribusi secara positif dan tinggi terhadap kerawanan kejahatan, sedangkan batas antar ruang privat memiliki kontribusi negatif tertinggi terhadap kejahatan. Korelasi parsial menunjukkan hubungan antar variabel bebas yang signifikan antara kondisi ekonomi dengan batas antar ruang privat, serta jumlah penduduk dengan iklim sosial. Pemodelan kerawanan kejahatan memiliki korelasi yang kuat dan signifikan terhadap kerawanan kejahatan eksisting. Kerawanan kejahatan di Sumur Bandung memiliki pola yang semakin menurun ke bagian timur menuju Kelurahan Merdeka. Oleh sebab itu, pencegahannya harus dilakukan secara terpadu dengan melibatkan aspek lingkungan.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"253 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"129253589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
PERUBAHAN SISTEM SETTING TERHADAP PERKEMBANGAN AKTIVITAS PASCA REVITALISASI DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KOTA PONTINAK 安装系统改变了彭提纳克河沿岸恢复后活动的发展
Pub Date : 2019-02-15 DOI: 10.24895/SNG.2018.3-0.1027
Rido Nor Permadi, Ahmad Sarwadi
Kota Pontianak memiliki luas 107,82 km2 terdiri dari 6 kecamatan dan 29 kelurahan dengan populasi 618.388 jiwa (Kota Pontianak Dalam Angka 2017). Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tersebar pada beberapa kelurahan terutama di Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Timur. Faktor utama adalah migrasi penduduk yang menjadikan Kota Pontianak sebagai kota metropolitan yang padat sehingga rentan menyebabkan disparitas antar wilayahnya. Kota Pontianak masuk dalam RPJMN 2015-2019 sebagai salah satu Kota yang masuk dalam perencanaan Kota Baru yang akan direvitalisasi. Hal ini sejalan dengan RTRW 2013-2033 Kota Pontianak dalam pasal 5 strategi ke-7, dengan strategi meningkatkan aspek ekonomi, sosial budaya pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi diantaranya mengembangkan kegiatan pariwisata rekreasi dan perlindungan alam di kawasan pinggiran dan badan sungai kapuas dengan konsep waterfront city. Wilayah permukiman yang direvitalisasi dan direlokasi adalah Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Timur. Setiing permukiman tepian sungai yang sudah terbentuk dari ratusan tahun lalu kini berubah fungsi dan nilainya. Kawasan permukiman identik dengan budaya melayu dengan ciri khas berdiri diatas air merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang. Pemerintah menginisiasikan program revitalisasi ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan nilai budaya serta mengurangi daerah kumuh., Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kondisi sebelum dan sesudah revitalisasi di Tepian Sungai Kapuas dan mengkomparasikannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis yang digunakan adalah perbandingan kondisi sebelum dan sesudah (before and after comparations). Setelah itu, beberapa perubahan tersebut dituangkan kedalam sketsa model bantuan analisis pemetaan perilaku. Perubahan aktivitas pada sistem setting dipengaruhi oleh komponen fix, komponen semi fix dan komponen non-fix, hubungan anter elemen sangat berkaitan satu dengan yang lain, sehingga terbentuk sistem setting di Tepian Sungai Kapuas yang pasca revitalisasi.
{"title":"PERUBAHAN SISTEM SETTING TERHADAP PERKEMBANGAN AKTIVITAS PASCA REVITALISASI DI TEPIAN SUNGAI KAPUAS KOTA PONTINAK","authors":"Rido Nor Permadi, Ahmad Sarwadi","doi":"10.24895/SNG.2018.3-0.1027","DOIUrl":"https://doi.org/10.24895/SNG.2018.3-0.1027","url":null,"abstract":"Kota Pontianak memiliki luas 107,82 km2 terdiri dari 6 kecamatan dan 29 kelurahan dengan populasi 618.388 jiwa (Kota Pontianak Dalam Angka 2017). Pertumbuhan jumlah penduduk yang tinggi tersebar pada beberapa kelurahan terutama di Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Timur. Faktor utama adalah migrasi penduduk yang menjadikan Kota Pontianak sebagai kota metropolitan yang padat sehingga rentan menyebabkan disparitas antar wilayahnya. Kota Pontianak masuk dalam RPJMN 2015-2019 sebagai salah satu Kota yang masuk dalam perencanaan Kota Baru yang akan direvitalisasi. Hal ini sejalan dengan RTRW 2013-2033 Kota Pontianak dalam pasal 5 strategi ke-7, dengan strategi meningkatkan aspek ekonomi, sosial budaya pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi diantaranya mengembangkan kegiatan pariwisata rekreasi dan perlindungan alam di kawasan pinggiran dan badan sungai kapuas dengan konsep waterfront city. Wilayah permukiman yang direvitalisasi dan direlokasi adalah Kecamatan Pontianak Kota dan Kecamatan Pontianak Timur. Setiing permukiman tepian sungai yang sudah terbentuk dari ratusan tahun lalu kini berubah fungsi dan nilainya. Kawasan permukiman identik dengan budaya melayu dengan ciri khas berdiri diatas air merupakan warisan turun-temurun dari nenek moyang. Pemerintah menginisiasikan program revitalisasi ini untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar dan meningkatkan nilai budaya serta mengurangi daerah kumuh., Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan kondisi sebelum dan sesudah revitalisasi di Tepian Sungai Kapuas dan mengkomparasikannya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode analisis yang digunakan adalah perbandingan kondisi sebelum dan sesudah (before and after comparations). Setelah itu, beberapa perubahan tersebut dituangkan kedalam sketsa model bantuan analisis pemetaan perilaku. Perubahan aktivitas pada sistem setting dipengaruhi oleh komponen fix, komponen semi fix dan komponen non-fix, hubungan anter elemen sangat berkaitan satu dengan yang lain, sehingga terbentuk sistem setting di Tepian Sungai Kapuas yang pasca revitalisasi.","PeriodicalId":307659,"journal":{"name":"Seminar Nasional Geomatika","volume":"20 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115443695","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Seminar Nasional Geomatika
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1