首页 > 最新文献

Jurnal Akuakultur Indonesia最新文献

英文 中文
Interaction of dietary protein and energy-protein ratio on growth performance of snakehead Channa striata 饲料蛋白质和能量蛋白质比对黑鱼生长性能的互作
Pub Date : 2018-11-16 DOI: 10.19027/jai.18.1.70-79
Hani Wijianti, M. Suprayudi, N. Utomo, D. Jusadi
ABSTRACTThe study proposed to discover the optimum protein content and energy-protein ratio in practical diet for snakehead, Channa striata. The experiment applied complete randomized design, consisted of six treatments with four replications on each treatment. The treatments were: A (32.5%; 11.82 kcal GE/g), B (32.5%; 13.32 kcal GE/g), C (37.17%; 10.64 kcal GE/g), D (37.33%; 12.07 kcal GE/g), E (43.08%; 10.02 kcal GE/g), and F (42.88%; 10.66 kcal GE/g). Snakehead with average weight of 6.21 ± 0.03 g were reared for 8 weeks. The treatments showed significant results. Increased protein dietary level had increased the growth rate and treatment with high energy-protein ratio at the same protein dietary level provided better growth performance. However, increased energy-protein ratio at E and F treatments caused a decline in growth performance. The improvement of energy-protein dietary ratio had positive correlation with the level of lipid and protein content in fish body. Similar finding was found in liver and muscle glycogen. The results also showed that the increament of energy-protein dietary ratio was significantly and positively correlated with cholesterol, triglyceride, HDL, glucose, and albumin, yet it had no significant effect on LDL. It can be concluded that excellent growth performance was achieved by protein dietary level of 37.33% and energy-protein ratio of 12.07 kcal GE/g.Keywords: energy-protein ratio, growth, snakehead ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar protein dan rasio energi-protein pakan buatan yang optimum bagi performa pertumbuhan ikan gabus. Penelitian ini mengaplikasikan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu: A (32,78%;11,82  kkal GE/g), B (32,56%;13,32 kkal GE/g), C (37,17%:10,64 kkal GE/g), D (37,33%:12,07 kkal GE/g), E (43,08%:10,02 kkal GE/g), dan F (42,88%:10,66 kkal GE/g) dan masing-masing terdiri 4 ulangan. Bobot rata-rata ikan gabus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6,21 ± 0,03 g dan dipelihara selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar protein pakan meningkatkan laju pertumbuhan, dan perlakuan dengan rasio energi-protein tinggi pada level protein pakan yang sama memberikan kinerja pertumbuhan yang lebih baik. Namun demikian, pada perlakuan E dan F, peningkatan rasio energi-protein menyebabkan penurunan kinerja pertumbuhan. Peningkatan rasio energi-protein pakan berkorelasi positif terhadap kadar lemak dan protein tubuh ikan. Hal yang sama juga terjadi pada glikogen hati dan otot. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio energi-protein pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dan  berkorelasi positif terhadap kolesterol, trigliserida, HDL, dan albumin, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap LDL  (P>0.05). Kesimpulan yang didapat adalah kinerja pertumbuhan optimal dihasilkan oleh kadar protein pakan 37,33% dan rasio energi protein pakan 12,07 kkal GE/g.Kata kunci: albumin, energi, ikan gabus, pertumbuhan, protein 
摘要本研究旨在探索实际饲料中黑鱼的最佳蛋白质含量和能量蛋白比。试验采用完全随机设计,6个处理,每个处理4个重复。处理分别为:A组(32.5%);11.82 kcal GE/g), B (32.5%;13.32 kcal GE/g), C (37.17%;10.64 kcal GE/g), D (37.33%;12.07 kcal GE/g), E (43.08%;10.02 kcal GE/g), F (42.88%;10.66千卡GE/g)。黑鱼平均体重为6.21±0.03 g,饲养8周。治疗效果显著。提高蛋白质饲粮水平提高了生长速度,相同蛋白质饲粮水平下高能量蛋白质比处理具有更好的生长性能。然而,E和F处理的能量蛋白质比升高导致生长性能下降。能量-蛋白质日粮比例的提高与鱼体脂肪和蛋白质含量水平呈正相关。在肝糖原和肌糖原中也有类似的发现。结果还表明,能量蛋白饲粮比例的增加与胆固醇、甘油三酯、HDL、葡萄糖和白蛋白呈显著正相关,而对LDL无显著影响。综上所述,饲粮蛋白质水平为37.33%,能量蛋白质比为12.07 kcal GE/g时,可获得良好的生长性能。关键词:能量蛋白比,生长,黑头鱼摘要:黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼,黑头鱼Penelitian ini mengapplikasikan rangangan acak lengkap dengan 6 perlakan, yitu: A (32.78%;11,82 kkal GE/g), B (32.56%;13,32 kkal GE/g), C (37.17%:10,64 kkal GE/g), D (37.33%:12,07 kkal GE/g), E (43,08%:10,02 kkal GE/g),丹F (42.88%:10,66 kkal GE/g)丹-乌兰干4。Bobot rata-rata ikkan gabus yang digunakan dalam penelitian ini yitu 6,21±0.03 g dan dipelihara selama 8 minggu。pakan脑膜katkan laju pertumbuhan, danperlakan dengan rasio能量蛋白tinggi水平蛋白pakan yang sama memberikan kinerja pertumbuhan yang lebih baik。引用本文:Namun demikian, pada perlakuan E dan F, peningkatan rasio能量蛋白menyebabkan penurunan kinerja pertumbuhan。Peningkatan rasio能量蛋白pakan berkorelasi阳性,kadar lemak蛋白tubukan阳性。Hal yang sama juga terjadi pada glikogen hati dan otot。Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio能量蛋白pakan berpengaruh nyata (P0.05)。kespulpulan yang didapat adalah kinerja pertumbuhan最优dihasilkan oleh kadar蛋白pakan 37,33%和rasio能量蛋白pakan 12,07 kkal GE/g。Kata kunci:白蛋白,能量,ikkan gabus, pertumbuhan,蛋白质
{"title":"Interaction of dietary protein and energy-protein ratio on growth performance of snakehead Channa striata","authors":"Hani Wijianti, M. Suprayudi, N. Utomo, D. Jusadi","doi":"10.19027/jai.18.1.70-79","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/jai.18.1.70-79","url":null,"abstract":"ABSTRACTThe study proposed to discover the optimum protein content and energy-protein ratio in practical diet for snakehead, Channa striata. The experiment applied complete randomized design, consisted of six treatments with four replications on each treatment. The treatments were: A (32.5%; 11.82 kcal GE/g), B (32.5%; 13.32 kcal GE/g), C (37.17%; 10.64 kcal GE/g), D (37.33%; 12.07 kcal GE/g), E (43.08%; 10.02 kcal GE/g), and F (42.88%; 10.66 kcal GE/g). Snakehead with average weight of 6.21 ± 0.03 g were reared for 8 weeks. The treatments showed significant results. Increased protein dietary level had increased the growth rate and treatment with high energy-protein ratio at the same protein dietary level provided better growth performance. However, increased energy-protein ratio at E and F treatments caused a decline in growth performance. The improvement of energy-protein dietary ratio had positive correlation with the level of lipid and protein content in fish body. Similar finding was found in liver and muscle glycogen. The results also showed that the increament of energy-protein dietary ratio was significantly and positively correlated with cholesterol, triglyceride, HDL, glucose, and albumin, yet it had no significant effect on LDL. It can be concluded that excellent growth performance was achieved by protein dietary level of 37.33% and energy-protein ratio of 12.07 kcal GE/g.Keywords: energy-protein ratio, growth, snakehead ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk memperoleh kadar protein dan rasio energi-protein pakan buatan yang optimum bagi performa pertumbuhan ikan gabus. Penelitian ini mengaplikasikan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu: A (32,78%;11,82  kkal GE/g), B (32,56%;13,32 kkal GE/g), C (37,17%:10,64 kkal GE/g), D (37,33%:12,07 kkal GE/g), E (43,08%:10,02 kkal GE/g), dan F (42,88%:10,66 kkal GE/g) dan masing-masing terdiri 4 ulangan. Bobot rata-rata ikan gabus yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 6,21 ± 0,03 g dan dipelihara selama 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar protein pakan meningkatkan laju pertumbuhan, dan perlakuan dengan rasio energi-protein tinggi pada level protein pakan yang sama memberikan kinerja pertumbuhan yang lebih baik. Namun demikian, pada perlakuan E dan F, peningkatan rasio energi-protein menyebabkan penurunan kinerja pertumbuhan. Peningkatan rasio energi-protein pakan berkorelasi positif terhadap kadar lemak dan protein tubuh ikan. Hal yang sama juga terjadi pada glikogen hati dan otot. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa peningkatan rasio energi-protein pakan berpengaruh nyata (P<0,05) dan  berkorelasi positif terhadap kolesterol, trigliserida, HDL, dan albumin, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap LDL  (P>0.05). Kesimpulan yang didapat adalah kinerja pertumbuhan optimal dihasilkan oleh kadar protein pakan 37,33% dan rasio energi protein pakan 12,07 kkal GE/g.Kata kunci: albumin, energi, ikan gabus, pertumbuhan, protein ","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"234 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-11-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74949363","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Growth performance and survival of snakehead Channa striata juvenile with different stocking density reared in recirculation system 不同放养密度下黑鱼幼鱼的生长性能及成活率
Pub Date : 2018-07-31 DOI: 10.19027/JAI.17.2.104-112
A. Saputra, T. Budiardi, R. Samsudin, Naufal Dwi Rahmadya
ABSTRACTSnakehead Channa striata is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition. Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate  ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik. Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, pa
摘要黑鱼是我国特有鱼类,具有很高的经济价值。到目前为止,由于蛇头的养殖还不发达,蛇头的生产仍然依赖于自然捕捞。制约黑鱼养殖的主要因素是黑鱼幼鱼养殖阶段的高死亡率。本研究旨在确定黑鱼幼鱼养殖的最佳放养密度,以达到最佳产量。试验采用的放养密度分别为1只/L、2只/L和3只/L。体长为3.41±0.39 cm,体重为0.28±0.07 g的黑头鱼幼鱼在容积为40 l、尺寸为40×40×40 cm的水族箱中饲养42 d。结果表明,不同处理对黑头鱼幼鱼的存活、生长和RNA/DNA比值无显著影响。幼鱼成活率为92.5 ~ 94.58% (P>0.05)。水质测量结果表明,在3尾鱼/L放养密度下,最适宜蛇头生长。此外,再循环可以用来维持水质的最佳状态。因此,在循环水系统中饲养黑头鱼幼鱼可采用3尾/L的放养密度,循环水系统可保持良好的水质。关键词:生长、循环系统、黑头鱼、放养密度、存活率Sampai saat ini produksi kan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya kan gabus masih belum banyak berkbang。Kendala utama dalam buddidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benh。Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik。Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, 3 ekor/L。benikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41±0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28±0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. benikan gabus diberikan pakan berupa cacchtera secara and libera。Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA与kan gabus比较(P> 0.05)。中国农业大学学报92,5 - 94,58%。Hasil企鹅terhadap kualitas air paada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih kan gabus seingga system resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik。Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus padas system resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan system resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik。Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, padat tebar, sintasan, system ressirkulasi。
{"title":"Growth performance and survival of snakehead Channa striata juvenile with different stocking density reared in recirculation system","authors":"A. Saputra, T. Budiardi, R. Samsudin, Naufal Dwi Rahmadya","doi":"10.19027/JAI.17.2.104-112","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.104-112","url":null,"abstract":"ABSTRACTSnakehead Channa striata is a local specific fish species and has high economic value. Until now the production of snakehead still reelies on the catch of nature because cultivation of snakehead is still underdeveloped. The main constraint in snakehead fish farming is high mortality on snakehead juvenile rearing phase. This study was conducted to determine the best stocking density on snakehead juvenile rearing to achieve optimal production. The treatments used in this study were stocking density of 1 juvenile/L, 2 juveniles/L, and 3 juveniles/L. Snakehead juveniles with a length of 3.41 ± 0.39 cm and weight 0.28 ± 0.07 g, were reared for 42 days in the aquarium sized 40×40×40 cm with a volume of 40 L. Fishes were fed by bloodworms in ad libitum method. The result showed that the treatments did not affect the survival, growth and the ratio of RNA/DNA of snakehead juvenile. Survival of juvenile snakehead ranged 92.5‒94.58% (P>0.05). The result of water quality measurement showed that it was on optimum condition to supporting snakehead growth at 3 juveniles/L stocking density. Furthermore, recirculation can be use to maintenance water quality for optimum condition. Thus, the rearing of snakehead fish juvenile in the recirculation system can use a stocking density of 3 juveniles/L, and the recirculation system could maintain the water quality in good condition. Keywords: growth, recirculation system, snakehead fish, stocking density, survival rate  ABSTRAK Ikan gabus Channa striata merupakan ikan spesifik lokal dan mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sampai saat ini produksi ikan gabus masih mengandalkan tangkapan dari alam karena kegiatan budidaya ikan gabus masih belum banyak berkembang. Kendala utama dalam budidaya ikan gabus adalah tingginya mortalitas pada fase pemeliharaan benih. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan padat tebar terbaik dalam upaya memperoleh pertumbuhan dan sintasan terbaik. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah padat tebar 1 ekor/L, 2 ekor/L, dan 3 ekor/L. Benih ikan gabus dengan panjang rata-rata 3,41± 0,39 cm dan bobot rata-rata 0,28 ± 0,07 g dipelihara selama 42 hari di dalam akuarium berukuran 40×40×40 cm dengan volume air 40 L. Benih ikan gabus diberikan pakan berupa cacing sutera secara ad libitum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan padat penebaran yang berbeda tidak memengaruhi sintasan dan pertumbuhan dan rasio RNA/DNA benih ikan gabus (P>0,05). Sintasan benih ikan gabus pada akhir pemeliharaan berkisar antara 92,5‒94,58%. Hasil pengukuran terhadap kualitas air pada kepadatan 3 ekor/L masih dalam kondisi optimum untuk mendukung pertumbuhan benih ikan gabus sehingga sistem resirkulasi yang digunakan dapat mempertahankan kualitas air dengan baik. Hasil penelitian menunjukkan pemeliharaan benih ikan gabus pada sistem resirkulasi sebaiknya menggunakan padat tebar 3 ekor/L dan sistem resirkulasi dapat mempertahankan kualitas air dalam kondisi baik. Kata kunci: ikan gabus, pertumbuhan, pa","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"20 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74386515","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 12
The growth performance and resistance to salinity stress of striped catfish Pangasius sp. juvenile in biofloc system with different feeding rates 不同摄食率下斑纹鲶鱼幼鱼的生长性能及对盐度胁迫的抗性
Pub Date : 2018-07-31 DOI: 10.19027/JAI.17.2.113-119
Wellya Wichi Meritha, M. Suprayudi, J. Ekasari
ABSTRACTThis study aimed to evaluate the growth performance and resistance to salinity stress of striped catfish juvenile reared in biofloc with different feeding rate (FR). The treatments applied in this study were rearing the fish in biofloc with FR 5% and 8% of biomass per day, and rearing the fish with a FR of 8% per day without biofloc system as the control. The fish with an initial average length of 1.81 ± 0.20 cm were stocked in 9 units of  50 L aquaria with density of 40 ind/aquaria (800 ind/m3) for 15 days rearing period. In biofloc systems, the addition of tapioca as a source of organic carbon was done every day with an estimated C/N ratio of 10. No water exchange was done in biofloc systems, whereas regular water exchange was applied in the control. Results of the experiment showed that survival was not significantly different amongst treatments (P>0.05).  However, the specific growth rate of the fish in biofloc system with a FR of 8% per day showed the highest value and was significantly different from other treatments (P<0.05). Fish reared in biofloc system tend to have lower feed conversion ratios (FCRs) than the control. The lowest FCR was found in fish reared in biofloc system with 5% FR and significantly lower than control (P<0.05).  Salinity stress test was conducted by soaking 15 juveniles in water with a salinity of 20 g/L for an hour. The survival of fish after salinity stress test were significantly higher for fish reared in bifloc system than control (P<0.05). These data showed that rearing striped catfish juvenile in biofloc system could reduce FCR, increase the growth, and robustness of fish. Keywords: biofloc, feeding rate, growth, salinity stress test, striped catfish  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan ketahanan benih ikan patin terhadap stres salinitas yang dipelihara dalam sistem bioflok dengan tingkat pemberian pakan (FR) berbeda. Perlakuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah benih patin yang dipelihara dalam sistem bioflok dengan FR 5% dan 8% per hari, dan pemeliharaan benih dengan FR 8% per hari tanpa penambahan sumber karbon sebagai kontrol. Benih patin dengan panjang rata-rata awal 1,81 ± 0,20 cm dipelihara dalam 9 unit akuarium dengan volume air 50 L dan kepadatan 40 ekor/akuarium (800 ekor/m3) selama 15 hari. Pada sistem bioflok, penambahan tapioka sebagai sumber karbon dilakukan setiap hari dengan C/N 10. Pada sistem bioflok tidak dilakukan pergantian air, sedangkan pada kontrol dilakukan pergantian air. Kelangsungan hidup ikan tidak berbeda nyata antar perlakuan. Namun, tingkat pertumbuhan spesifik ikan dalam sistem bioflok dengan FR 8% per hari menunjukkan nilai tertinggi dan berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Benih yang dipelihara pada sistem bioflok memiliki rasio konversi pakan (FCR) yang lebih rendah dibandingkan kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan bioflok (P>0,05). Uji stres salinitas dilakukan dengan merendam 15 ek
摘要本研究旨在评价不同摄食率(FR)生物群落中条纹鲶鱼幼鱼的生长性能及对盐度胁迫的抗性。本研究采用的处理为:在生物量的5%和8%的生物絮团中每天饲养鱼,在生物量为8%的生物絮团中每天饲养鱼作为对照。初始平均体长为1.81±0.20 cm,在9个50 L水族箱中放养,密度为40头/水族箱(800头/m3),放养期为15 d。在生物絮团系统中,每天添加木薯粉作为有机碳的来源,估计C/N比为10。在生物絮凝体系统中不进行水交换,而在对照组中进行常规水交换。试验结果显示,不同处理间存活率无显著差异(P>0.05)。而在FR为8% / d的生物絮团系统中,鱼的特定生长率最高,与其他处理差异显著(p < 0.05)。Uji应力盐浓度为dilakukan dengan merendendan,浓度为15 μ g/L,空气盐浓度为20 g/L。Kelangsungan hidup setelah uji胁迫下的盐渍化程度高于对照(P< 0.05)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan benih . patat menurunkan FCR, dan meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan ikan terhadap stres salinitas。Kata kunci:生物形态学,摄食率,pertumbuhan, uji应力盐,ikan tin
{"title":"The growth performance and resistance to salinity stress of striped catfish Pangasius sp. juvenile in biofloc system with different feeding rates","authors":"Wellya Wichi Meritha, M. Suprayudi, J. Ekasari","doi":"10.19027/JAI.17.2.113-119","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.113-119","url":null,"abstract":"ABSTRACTThis study aimed to evaluate the growth performance and resistance to salinity stress of striped catfish juvenile reared in biofloc with different feeding rate (FR). The treatments applied in this study were rearing the fish in biofloc with FR 5% and 8% of biomass per day, and rearing the fish with a FR of 8% per day without biofloc system as the control. The fish with an initial average length of 1.81 ± 0.20 cm were stocked in 9 units of  50 L aquaria with density of 40 ind/aquaria (800 ind/m3) for 15 days rearing period. In biofloc systems, the addition of tapioca as a source of organic carbon was done every day with an estimated C/N ratio of 10. No water exchange was done in biofloc systems, whereas regular water exchange was applied in the control. Results of the experiment showed that survival was not significantly different amongst treatments (P>0.05).  However, the specific growth rate of the fish in biofloc system with a FR of 8% per day showed the highest value and was significantly different from other treatments (P<0.05). Fish reared in biofloc system tend to have lower feed conversion ratios (FCRs) than the control. The lowest FCR was found in fish reared in biofloc system with 5% FR and significantly lower than control (P<0.05).  Salinity stress test was conducted by soaking 15 juveniles in water with a salinity of 20 g/L for an hour. The survival of fish after salinity stress test were significantly higher for fish reared in bifloc system than control (P<0.05). These data showed that rearing striped catfish juvenile in biofloc system could reduce FCR, increase the growth, and robustness of fish. Keywords: biofloc, feeding rate, growth, salinity stress test, striped catfish  ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja pertumbuhan dan ketahanan benih ikan patin terhadap stres salinitas yang dipelihara dalam sistem bioflok dengan tingkat pemberian pakan (FR) berbeda. Perlakuan yang terdapat dalam penelitian ini adalah benih patin yang dipelihara dalam sistem bioflok dengan FR 5% dan 8% per hari, dan pemeliharaan benih dengan FR 8% per hari tanpa penambahan sumber karbon sebagai kontrol. Benih patin dengan panjang rata-rata awal 1,81 ± 0,20 cm dipelihara dalam 9 unit akuarium dengan volume air 50 L dan kepadatan 40 ekor/akuarium (800 ekor/m3) selama 15 hari. Pada sistem bioflok, penambahan tapioka sebagai sumber karbon dilakukan setiap hari dengan C/N 10. Pada sistem bioflok tidak dilakukan pergantian air, sedangkan pada kontrol dilakukan pergantian air. Kelangsungan hidup ikan tidak berbeda nyata antar perlakuan. Namun, tingkat pertumbuhan spesifik ikan dalam sistem bioflok dengan FR 8% per hari menunjukkan nilai tertinggi dan berbeda nyata antar perlakuan (P<0,05). Benih yang dipelihara pada sistem bioflok memiliki rasio konversi pakan (FCR) yang lebih rendah dibandingkan kontrol, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara perlakuan bioflok (P>0,05). Uji stres salinitas dilakukan dengan merendam 15 ek","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73628472","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Biochemical study of striped catfish Pangasianodon hypophthalmus broodstock induced by PMSG hormone + anti‒dopamine and turmeric addition PMSG激素+抗多巴胺和姜黄添加诱导泛亚洲斑鲶鱼低眼仔鱼的生化研究
Pub Date : 2018-07-30 DOI: 10.19027/JAI.17.2.191-198
H. Arfah, A. Sudrajat, M. Suprayudi, M. Z. Junior
ABSTRACT This study aimed to evaluate biochemical changes (cholesterol, triglyceride, HDL, LDL, glucose, and plasma protein) on striped catfish Pangasianodon hypophthalmus broodstock induced with PMSG hormone and turmeric addition. An observation was also done to blood glycogen content. The striped catfish broodstock was fed on commercial feed without any addition (control) and with turmeric addition (HKu). In control treatment, there was a decreasing on cholesterol, meanwhile, the triglyceride (TG) value was increased. The HDL concentration was decreased in 2nd sampling and increased in 4th sampling. In 1st until 4th sampling, glucose was quite stable, while LDL was on extremely low concentration. In HKu treatment, the cholesterol value was higher than the control treatment. The TG concentration also higher than control in 3rd sampling and decreased in 4th sampling. The HDL concentration was increased and higher than the control treatment, while LDL concentration was lower. The liver glycogen content on the control and HKu treatment were 0.015 (mg/100 mL) and 0.181 (mg/100 mL) respectively; while in the flesh of the control and HKu treatment were 0.76 (mg/100 mL) and 1.19 (mg/100 mL) respectively; and in the gonad of control and HKu treatment were 0.10 (mg/100 mL) and 0.70 (mg/100 mL) respectively. It was shown that the glycogen content in the liver, flesh, and gonad on experimental fish was higher than control treatment. Keywords : biochemistry, hormone, turmeric, channel catfish, reproduction  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan biokimia (kolesterol, trigliserida, HDL, LDL, glukosa dan protein plasma) induk ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang diberi perlakuan hormon PMSG dan kunyit (HKu). Pengamatan juga dilakukan terhadap glikogen dalam darah induk patin. Induk ikan patin diberi pakan tanpa penambahan kunyit (kontrol) dan pakan yang diberi HKu. Hasil penelitian pada kontrol menunjukkan adanya penurunan kolesterol, sedangkan pada TG mengalami peningkatan. HDL menurun pada sampling ke‒2 dan meningkat pada sampling ke‒4. Sementara itu, pada LDL rendah sekali dan pada glukosa terlihat stabil dari sampling ke‒1 sampai ke‒4. Pada perlakuan HKu terlihat bahwa pada kolesterol menghasilkan nilai lebih tinggi dibanding kontrol. Pada TG terlihat juga nilai lebih tinggi dibanding kontrol pada sampling ke‒3 dan menurun pada sampling ke‒4. Konsentrasi HDL meningkat dan lebih tinggi dibanding kontrol, sedangkan nilai LDL lebih rendah. Data yang diperoleh pada kadar glikogen hati perlakuan kontrol adalah 0,015 (mg/100 mL) dan HKu 0,181 (mg/100 mL); sedangkan pada daging kontrol sebesar 0,76 (mg/100 mL) dan HKu 1,19 (mg/100 mL); serta gonad kontrol 0,10 (mg/100 mL) dan HKu 0,70 (mg/100 mL). Hal ini menunjukkan kadar glikogen pada hati, daging, dan gonad ikan yang diberi perlakuan bernilai lebih tinggi dibanding kontrol.           Kata kunci : biokimia, hormon, kunyit, ikan patin, reproduksi  
摘要:本研究旨在评价PMSG激素和姜黄对低眼斑鲶鱼(Pangasianodon hypoophthalmus brofish)的生化变化(胆固醇、甘油三酯、HDL、LDL、葡萄糖和血浆蛋白)。同时对血糖原含量进行了观察。以不添加任何添加剂(对照)和添加姜黄(HKu)的商品饲料饲喂条纹鲶鱼亲鱼。对照治疗组胆固醇降低,甘油三酯(TG)升高。第2次采样时HDL浓度下降,第4次采样时升高。在第1 - 4次采样中,葡萄糖非常稳定,而LDL浓度极低。在HKu处理中,胆固醇值高于对照处理。第3次取样TG浓度高于对照,第4次取样TG浓度下降。HDL浓度较对照组升高,LDL浓度较对照组降低。对照组和HKu组的肝糖原含量分别为0.015 (mg/100 mL)和0.181 (mg/100 mL);对照组和HKu处理肉中分别为0.76 (mg/100 mL)和1.19 (mg/100 mL);对照组和HKu处理性腺分别为0.10 (mg/100 mL)和0.70 (mg/100 mL)。结果表明,实验鱼的肝脏、肉和性腺中的糖原含量均高于对照处理。摘要:Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan biokimia(胆固醇,甘油三酯,HDL, LDL,糖糖蛋白血浆);Pengamatan juga dilakukan terhadap glikogen dalam darah induk patiin。indk ikkan patin diberi pakan tanpa penambahan kunyit(控制)dan pakan yang diberi香港大学。Hasil penelitian pada control menunjukkan adanya penurunan胆固醇,sedangkan pada TG mengalami peningkatan。高密度脑膜蛋白采样ke-2和脑膜蛋白采样ke-4。Sementara itu, pada LDL rendah sekali和pada glukosa terliza稳定dari采样ke-1 sampai ke-4。Pada perlakuan HKu terlihat bahwa Pada kol胆固醇,menghasilkan nilai lebih, tinggi控制。Pada TG terlihat, juga nilai, lebih, dididing控制Pada采样ke-3和menurun Pada采样ke-4。高密度脂蛋白(HDL)与低密度脂蛋白(LDL)的差异有统计学意义。数据阳双peroleh pada kadar glikogen hati perakuan对照adalah 0,015 (mg/100 mL)和HKu 0,181 (mg/100 mL);sedangkan paada老化对照sebesar 0,76 (mg/ 100ml)和HKu 1,19 (mg/ 100ml);性腺控制剂0,10 (mg/ 100ml)和HKu 0,70 (mg/ 100ml)。halini menunjukkan kadar glikogen padhati, daaging, dangonad ikan yang diberi perlakuan berilai lebii, tinggi didiberi控制。Kata kunci:生物,激素,kunyit, ikkan,生殖
{"title":"Biochemical study of striped catfish Pangasianodon hypophthalmus broodstock induced by PMSG hormone + anti‒dopamine and turmeric addition","authors":"H. Arfah, A. Sudrajat, M. Suprayudi, M. Z. Junior","doi":"10.19027/JAI.17.2.191-198","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.191-198","url":null,"abstract":"ABSTRACT This study aimed to evaluate biochemical changes (cholesterol, triglyceride, HDL, LDL, glucose, and plasma protein) on striped catfish Pangasianodon hypophthalmus broodstock induced with PMSG hormone and turmeric addition. An observation was also done to blood glycogen content. The striped catfish broodstock was fed on commercial feed without any addition (control) and with turmeric addition (HKu). In control treatment, there was a decreasing on cholesterol, meanwhile, the triglyceride (TG) value was increased. The HDL concentration was decreased in 2nd sampling and increased in 4th sampling. In 1st until 4th sampling, glucose was quite stable, while LDL was on extremely low concentration. In HKu treatment, the cholesterol value was higher than the control treatment. The TG concentration also higher than control in 3rd sampling and decreased in 4th sampling. The HDL concentration was increased and higher than the control treatment, while LDL concentration was lower. The liver glycogen content on the control and HKu treatment were 0.015 (mg/100 mL) and 0.181 (mg/100 mL) respectively; while in the flesh of the control and HKu treatment were 0.76 (mg/100 mL) and 1.19 (mg/100 mL) respectively; and in the gonad of control and HKu treatment were 0.10 (mg/100 mL) and 0.70 (mg/100 mL) respectively. It was shown that the glycogen content in the liver, flesh, and gonad on experimental fish was higher than control treatment. Keywords : biochemistry, hormone, turmeric, channel catfish, reproduction  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan biokimia (kolesterol, trigliserida, HDL, LDL, glukosa dan protein plasma) induk ikan patin Pangasianodon hypophthalmus yang diberi perlakuan hormon PMSG dan kunyit (HKu). Pengamatan juga dilakukan terhadap glikogen dalam darah induk patin. Induk ikan patin diberi pakan tanpa penambahan kunyit (kontrol) dan pakan yang diberi HKu. Hasil penelitian pada kontrol menunjukkan adanya penurunan kolesterol, sedangkan pada TG mengalami peningkatan. HDL menurun pada sampling ke‒2 dan meningkat pada sampling ke‒4. Sementara itu, pada LDL rendah sekali dan pada glukosa terlihat stabil dari sampling ke‒1 sampai ke‒4. Pada perlakuan HKu terlihat bahwa pada kolesterol menghasilkan nilai lebih tinggi dibanding kontrol. Pada TG terlihat juga nilai lebih tinggi dibanding kontrol pada sampling ke‒3 dan menurun pada sampling ke‒4. Konsentrasi HDL meningkat dan lebih tinggi dibanding kontrol, sedangkan nilai LDL lebih rendah. Data yang diperoleh pada kadar glikogen hati perlakuan kontrol adalah 0,015 (mg/100 mL) dan HKu 0,181 (mg/100 mL); sedangkan pada daging kontrol sebesar 0,76 (mg/100 mL) dan HKu 1,19 (mg/100 mL); serta gonad kontrol 0,10 (mg/100 mL) dan HKu 0,70 (mg/100 mL). Hal ini menunjukkan kadar glikogen pada hati, daging, dan gonad ikan yang diberi perlakuan bernilai lebih tinggi dibanding kontrol.           Kata kunci : biokimia, hormon, kunyit, ikan patin, reproduksi  ","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85371419","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Efficacy of Streptococcus agalactiae vaccine strains N3M and N4M in fry tilapia infected by different strains of S. agalactiae 无乳链球菌疫苗株N3M和N4M对不同菌株感染罗非鱼苗的效果观察
Pub Date : 2018-07-30 DOI: 10.19027/JAI.17.2.168-180
S. Sukenda, Arif Firmansyah, Rahman Rahman, S. Nuryati, Dendi Hidayatullah

ABSTRACT

   

Streptococcus agalactiae is a major bacterial streptococcosis disease that infects tilapia. This study aimed to analyze a specific and nonspecific immune system in fry tilapia that has been given with S. agalactiae vaccine from N3M and N4M strain and examine the protective immunity against S. agalactiae N3M, N4M, N17O, NK1,  and N14G strains infection. Fry tilapia used in this study has the weight of 7.086±0.948 g and length of 7.443±0.353 cm. The S. agalactiae strains that used were N3M, N4M, N17O, NK1,and N14G. Fry tilapia was vaccinated through intraperitoneal injection method with 0.1 mL per fish of N3M and N4M vaccines. Fish reared in aquarium sizing of 60×30×50 cm3 with a density of 10 fishes aquarium-1. Two weeks after vaccination, fry tilapia was tested with 0.1 mL fish-1 of each N3M, N4M, N17O, NK1, and N14G strains through intraperitoneal injection method. Antibody level measured with indirect enzym-linked immunosorbent assay (ELISA) method. The result of antibody level in vaccinated fish after vaccination of N3M, N4M vaccine, N3M and N4M control were 0.767; 0.743; 0.587; and 0.544, respectively. Relative percent survival in N3M vaccinated fish after challenged with N3M and N4M was 87.50% dan 64.70%, respectively, otherwise in N4M vaccinated fish was 62.50% dan 76.47%, respectively. N3M and N4M vaccine strain have better protection as only if it tested with similar bacteria strain.

 

Keywords: formalin-killed cell, tilapia, protection, Streptococcus agalactiae, strains

 

 

ABSTRAK

 

Streptococcus agalactiae merupakan bakteri utama penyakit streptococcosis yang menginfeksi ikan nila. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem imun spesifik dan nonspesifik pada benih ikan nila yang diberi vaksin S. agalactiae strain N3M dan N4M serta mengkaji imunitas protektif terhadap infeksi S. agalactiae strain N3M, N4M, N17O, NK1, dan N14G. Benih ikan nila yang digunakan memiliki bobot 7,086±0,948 g dan panjang 7,443±0,353 cm. Bakteri yang digunakan adalah S. agalactiae strain N3M, N4M, N17O, NK1,danN14G. Benih ikan nila divaksinasi menggunakan metode injeksi pada bagian intraperitoneal sebanyak 0,1 mL ekor-1

无乳链球菌是一种主要感染罗非鱼的细菌性链球菌病。本研究旨在分析接种N3M和N4M株无乳链球菌疫苗的罗非鱼苗的特异性和非特异性免疫系统,并检测其对N3M、N4M、N17O、NK1和N14G株无乳链球菌感染的保护性免疫。本研究使用的罗非鱼苗体重为7.086±0.948 g,体长为7.443±0.353 cm。使用的无乳链球菌有N3M、N4M、N17O、NK1和N14G。采用腹腔注射法接种罗非鱼苗,每尾鱼分别接种N3M和N4M疫苗0.1 mL。鱼在水族箱中饲养,尺寸为60×30×50 cm3,密度为10条鱼。接种2周后,分别用N3M、N4M、N17O、NK1、N14G菌株各0.1 mL的fish-1对罗非鱼苗进行腹腔注射。间接酶联免疫吸附试验(ELISA)测定抗体水平。接种N3M、N4M疫苗、N3M和N4M对照后接种鱼的抗体水平为0.767;0.743;0.587;和0.544。N3M和N4M接种鱼的相对存活率分别为87.50%和64.70%,N4M接种鱼的相对存活率分别为62.50%和76.47%。N3M和N4M疫苗株只有在与相似的菌株进行试验时才具有更好的保护作用。关键词:福尔马林杀伤细胞;罗非鱼;保护;无乳链球菌;图juan penelitian ini adalah mengan分析系统免疫特异性和非特异性特异性帕达达,如肯尼拉阳diberi vaksin无乳链球菌菌株N3M和N4M,孟卡吉免疫保护性菌株N3M, N4M, N17O, NK1,和N14G。Benih ikkan nila yang digunakan memiliki bobot 7,086±0,948 g dan panjang 7,443±0,353 cm。无乳巴克特菌N3M, N4M, N17O, NK1,danN14G。本研究采用腹腔注射方法,腹腔注射0,1 mL ekor-1 vaksin N3M和N4M。Pemeliharaan dilakukan pada akuarium berukuran 60×30×50 cm3 dengan kepadatan 10 ekor akuarium-1。Dua minggu setelah vaksinasi benih鱼diuji tantang dengan应变bakteri N3M, N4M, N17O, NK1, danN14G menggunakan metode injeksi篇bagian腹腔dengan剂量0,1毫升ekor-1。间接酶联免疫吸附测定法(ELISA)。Hasil menunjukkan水平抗体kan setelah vaksinaspa perlakuan vaksinn3m, N4M, control N3M, dancontrol N4M berturut-turut为0,767;0743;0587;0544年丹。Kelangsungan hidup相对于N3M、setelah、diuji、tangang dengan品系N3M、N4M、berturut-turut 87、50%、64,70%,sedangkan帕达、ikan yang品系N4M、berturut-turut 62、50%、76,47%。Vaksin菌株N3M和N4M memiliki蛋白,lebik, jika, diuji, tangang, dengan, bakteri yang。福尔马林杀死细胞,无乳链球菌,菌株,蛋白,nila
{"title":"Efficacy of Streptococcus agalactiae vaccine strains N3M and N4M in fry tilapia infected by different strains of S. agalactiae","authors":"S. Sukenda, Arif Firmansyah, Rahman Rahman, S. Nuryati, Dendi Hidayatullah","doi":"10.19027/JAI.17.2.168-180","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.168-180","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class=\"Default\"><em>    </em></p><p><em>Streptococcus agalactiae </em>is a major bacterial streptococcosis disease that infects tilapia. This study aimed to analyze a specific and nonspecific immune system in fry tilapia that has been given with <em>S. agalactiae </em>vaccine from N<sub>3</sub>M and N<sub>4</sub>M strain and examine the protective immunity against <em>S. agalactiae</em> N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M, N<sub>17</sub>O, NK<sub>1,  </sub>and N<sub>14</sub>G strains infection. Fry tilapia used in this study has the weight of 7.086±0.948 g and length of 7.443±0.353 cm. The <em>S. agalactiae</em> strains that used were N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M, N<sub>17</sub>O, NK<sub>1</sub>,and N<sub>14</sub>G. Fry tilapia was vaccinated through intraperitoneal injection method with 0.1 mL per fish of N<sub>3</sub>M and N<sub>4</sub>M vaccines. Fish reared in aquarium sizing of 60×30×50 cm<sup>3</sup> with a density of 10 fishes aquarium<sup>-1</sup>. Two weeks after vaccination, fry tilapia was tested with 0.1 mL fish<sup>-1</sup> of each N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M, N<sub>17</sub>O, NK<sub>1</sub>, and N<sub>14</sub>G strains through intraperitoneal injection method. Antibody level measured with indirect enzym-linked immunosorbent assay<em> </em>(ELISA) method. The result of antibody level in vaccinated fish after vaccination of N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M vaccine, N<sub>3</sub>M and N<sub>4</sub>M control were 0.767; 0.743; 0.587; and 0.544, respectively. Relative percent survival in N<sub>3</sub>M vaccinated fish after challenged with N<sub>3</sub>M and N<sub>4</sub>M was 87.50% dan 64.70%, respectively, otherwise in N<sub>4</sub>M vaccinated fish was 62.50% dan 76.47%, respectively. N<sub>3</sub>M and N<sub>4</sub>M vaccine strain have better protection as only if it tested with similar bacteria strain.</p><p> </p><p>Keywords: formalin-killed cell, tilapia, protection, <em>S</em><em>treptococcus</em><em> </em><em>agalactiae</em>, strains</p><p><strong> </strong></p><p><strong> </strong></p><p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p class=\"Paragraf\"><em>Streptococcus agalactiae</em> merupakan bakteri utama penyakit streptococcosis yang menginfeksi ikan nila. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem imun spesifik dan nonspesifik pada benih ikan nila yang diberi vaksin <em>S. agalactiae </em>strain N<sub>3</sub>M dan N<sub>4</sub>M serta mengkaji imunitas protektif terhadap infeksi <em>S. agalactiae </em>strain N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M, N<sub>17</sub>O, NK<sub>1</sub>, dan N<sub>14</sub>G. Benih ikan nila yang digunakan memiliki bobot 7,086±0,948 g dan panjang 7,443±0,353 cm. Bakteri yang digunakan adalah <em>S. agalactiae </em>strain N<sub>3</sub>M, N<sub>4</sub>M, N<sub>17</sub>O, NK<sub>1</sub>,danN<sub>14</sub>G. Benih ikan nila divaksinasi menggunakan metode injeksi pada bagian intraperitoneal sebanyak 0,1 mL ekor<sup>-1</s","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90506073","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The comparative studies of Borneo plant extracts to increases vaccine efficacy in tilapia, Oreochromis niloticus 婆罗洲植物提取物提高罗非鱼疫苗效力的比较研究
Pub Date : 2018-07-30 DOI: 10.19027/JAI.17.2.158-167
Esti Handayani Hardi, Komsanah Sukarti, M. Agriandini, I. Kusuma, R. Nugroho
ABSTRACT  This study was investigated the adjuvant effect of Boesenbergia pandurata (BP), Zingiber zerumbet (ZZ), Solanum ferox (SF) on protection of tilapia with injection Pseudomonas sp. (Pseumulvacc) vaccination. The extract concentrations of BP (600 mg/L), ZZ (200 mg/L), and SF (900 mg/L) were combined with the vaccine, ratio between vaccine and extract was 1:1. Tilapia fish (weight 15 g) were intraperitoneally injected with vaccine mix the extract and challenged at days 7 (d7), 14 (d14), and 21 (d21) post vaccination through intramuscular injection with Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens (105 CFU/mL each pathogen bacteria). The results shown that the fish with BP+V were found in fin rot at d14 days challenge.  The same symptoms was found in ZZ+V at d14 challenge as much 11.11% and 42.86%. while, in the vaccine groups (V), after the challenge, tilapia were found fin rot and darkness color until the last experiment. The BP+V and SF+ZZ+V groups shown reducing the number of bacteria in the fish body after challenge test on d7, d14, and d 21. The efficacy of Pseumulvacc vaccine has increased after its administration with BP (BP+V) on day 7 and day 14 after challenge (90%) and 100% at the time of challenge test d21. The conclusion is B. pandurata extract might be a promising adjuvant candidate for fish vaccination, and B. pandurata extract is the best plants as an adjuvant that mixed with the vaccine to against A. hydrophila and P. fluorescens infection. Keywords: Adjuvant, plant extract, vaccine, fish pathogen bacteria  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek adjuvan dari ekstrak tanaman temu kunci (Boesenbergia pandurata/BP), lempuyang (Zingiber zerumbet/ZZ), dan terung asam (Solanum ferox/SF) pada ikan nila yang diberikan bersama dengan vaksin bakteri Pseudomonas sp. (Pseumulvacc) melalui injeksi. Dosis yang digunakan yaitu ekstrak BP 600 mg/L, ZZ 200 mg/L, dan SF 900 mg/L, dengan rasio antara vaksin dan ekstrak adalah 1:1. Pengujian diawali dengan menginjeksi ikan nila (bobot tubuh 15 g) melalui intraperitoneal dengan campuran vaksin dan ekstrak tanaman, dilanjutkan dengan uji tantang pada hari 7 (d7), 14 (d14) dan 21 (d21) pascavaksinasi dengan bakteri gabungan Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas fluorescens (kepadatan bakteri masing-masing 105 CFU/mL) melalui intramuskular. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ikan yang diberi vaksin dengan penambahan ekstrak BP (BP+V) masih ditemukan mengalami sirip gripis pada waktu uji tantang hari ke 14, gejala serupa juga ditemukan pada pemberian vaksin yang dicampur dengan ZZ (ZZ+V) pada waktu uji tantang d14, sebesar 11.11 % dan 42.86%. Sedangkan ikan yang diberi vaksin tanpa campuran ekstrak (V) masih ditemukan ikan mengalami sirip gripis dan warna menghitam pada waktu uji tantang d14. Pada perlakuan BP+V dan SF+ZZ+V mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam tubuh ikan nila pasca uji tantang d7, d14 dan d21, dan jumlahnya lebih rendah dibandingkan  dengan perlakuan lainnya
摘要:本研究研究了黄花蒿(Boesenbergia pandurata, BP)、生姜(Zingiber zerumbet, ZZ)、龙葵(Solanum ferox, SF)对罗非鱼注射假单胞菌(pseudulvacc)疫苗的保护作用。将BP (600 mg/L)、ZZ (200 mg/L)、SF (900 mg/L)的提取物与疫苗混合,疫苗与提取物的比例为1:1。对罗非鱼(体重15 g)腹腔注射混合疫苗提取物,于接种后第7天(d7)、14天(d14)和21天(d21)肌肉注射嗜水气单胞菌和荧光假单胞菌(每种病原菌105 CFU/mL)。结果表明,攻毒后第14天,鱼鳍中出现了BP+V的鱼体。在第14 d14攻毒时,ZZ+V出现相同症状的比例分别为11.11%和42.86%。而在疫苗组(V),攻毒后,罗非鱼发现鳍腐,颜色深,直到最后一次实验。在第7天、第14天和第21天的攻毒试验中,BP+V和SF+ZZ+V组均能减少鱼体内的细菌数量。在攻毒后第7天和第14天用BP (BP+V)给药后,其效力提高了90%,在攻毒试验d21时达到100%。结论:本品提取物是一种很有前景的鱼免疫佐剂候选物,与疫苗混合可作为抗嗜水单胞菌和荧光单胞菌感染的最佳佐剂。【摘要】【摘要】潘氏菌(Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek adjuvan dari tanaman temu kunci (Boesenbergia pandurata/BP)】、【lempuyang (Zingiber zerumbet/ZZ)】、【龙葵(Solanum ferox/SF)】、【龙葵(Solanum ferox)】、【龙葵(nilila yang diberikan bersama dengan】和【伪单胞菌(pseudoulvacc)】。多斯阳地古纳坎雅图酯酯BP 600 mg/L, ZZ 200 mg/L,丹参酯900 mg/L,丹参酯1:1。企鹅diawali dengan menginjeksi ikkan nila (bobot tubuh 15 g)千层膜内dengan campuran vaksin dan ekstrak tanaman, dilanjutkan dengan uji tantanang pahari 7 (d7), 14 (d14)和21 (d21) pascavaksinasi dengan bakteri gabungan嗜水气单胞菌和荧光假单胞菌(kepadatan bakteri masing-masing 105 CFU/mL)千层膜内。Hasil pengujian menunjukkan bahwa ikan yang diberi vaksin dengan penambahan ekstrak BP (BP+V) masih ditemukan mengalami sirip gripis pada waktu uji tantang hari ke 14, gejala serupa juga ditemukan pada pemberian vaksin yang dicampur dengan ZZ (ZZ+V) pada waktu uji tantang d14, sebesar 11.11% dan 42.86%。14. Sedangkan ikan yang diberi vaksin tanpa campuran ekstrak (V) masih ditemukan ikan mengalami sirip gripis dan warna menghitam pada waktu uji tantanang。Pada perlakuan BP+V dan SF+ZZ+V mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam tubuh ikan nila pasca uji tantanang d7, d14 dan d21, dan jumlahnya lebih rendah dibandingkan dengan perlakuan lainnya。Efikasi vaksin pumulvacc mengalami peningkatan pada BP+V pada hari 7 dan hari 14 pasca ujitantang mencapai 90%, dan 100% pada waktu ujitantang d21。Semakin lama waktu uji tantanang (d21), berdampak pada tingkat perlindungan vaksin加上ekstrak yang makintinggi dibandingkan dengan waktu uji tantang pada hari d7 dan d14。赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌,赤潮菌Kata kunci: Adjuvan, ekstrak tanaman, vaksin, patada ikan
{"title":"The comparative studies of Borneo plant extracts to increases vaccine efficacy in tilapia, Oreochromis niloticus","authors":"Esti Handayani Hardi, Komsanah Sukarti, M. Agriandini, I. Kusuma, R. Nugroho","doi":"10.19027/JAI.17.2.158-167","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.158-167","url":null,"abstract":"ABSTRACT  This study was investigated the adjuvant effect of Boesenbergia pandurata (BP), Zingiber zerumbet (ZZ), Solanum ferox (SF) on protection of tilapia with injection Pseudomonas sp. (Pseumulvacc) vaccination. The extract concentrations of BP (600 mg/L), ZZ (200 mg/L), and SF (900 mg/L) were combined with the vaccine, ratio between vaccine and extract was 1:1. Tilapia fish (weight 15 g) were intraperitoneally injected with vaccine mix the extract and challenged at days 7 (d7), 14 (d14), and 21 (d21) post vaccination through intramuscular injection with Aeromonas hydrophila and Pseudomonas fluorescens (105 CFU/mL each pathogen bacteria). The results shown that the fish with BP+V were found in fin rot at d14 days challenge.  The same symptoms was found in ZZ+V at d14 challenge as much 11.11% and 42.86%. while, in the vaccine groups (V), after the challenge, tilapia were found fin rot and darkness color until the last experiment. The BP+V and SF+ZZ+V groups shown reducing the number of bacteria in the fish body after challenge test on d7, d14, and d 21. The efficacy of Pseumulvacc vaccine has increased after its administration with BP (BP+V) on day 7 and day 14 after challenge (90%) and 100% at the time of challenge test d21. The conclusion is B. pandurata extract might be a promising adjuvant candidate for fish vaccination, and B. pandurata extract is the best plants as an adjuvant that mixed with the vaccine to against A. hydrophila and P. fluorescens infection. Keywords: Adjuvant, plant extract, vaccine, fish pathogen bacteria  ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek adjuvan dari ekstrak tanaman temu kunci (Boesenbergia pandurata/BP), lempuyang (Zingiber zerumbet/ZZ), dan terung asam (Solanum ferox/SF) pada ikan nila yang diberikan bersama dengan vaksin bakteri Pseudomonas sp. (Pseumulvacc) melalui injeksi. Dosis yang digunakan yaitu ekstrak BP 600 mg/L, ZZ 200 mg/L, dan SF 900 mg/L, dengan rasio antara vaksin dan ekstrak adalah 1:1. Pengujian diawali dengan menginjeksi ikan nila (bobot tubuh 15 g) melalui intraperitoneal dengan campuran vaksin dan ekstrak tanaman, dilanjutkan dengan uji tantang pada hari 7 (d7), 14 (d14) dan 21 (d21) pascavaksinasi dengan bakteri gabungan Aeromonas hydrophila dan Pseudomonas fluorescens (kepadatan bakteri masing-masing 105 CFU/mL) melalui intramuskular. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ikan yang diberi vaksin dengan penambahan ekstrak BP (BP+V) masih ditemukan mengalami sirip gripis pada waktu uji tantang hari ke 14, gejala serupa juga ditemukan pada pemberian vaksin yang dicampur dengan ZZ (ZZ+V) pada waktu uji tantang d14, sebesar 11.11 % dan 42.86%. Sedangkan ikan yang diberi vaksin tanpa campuran ekstrak (V) masih ditemukan ikan mengalami sirip gripis dan warna menghitam pada waktu uji tantang d14. Pada perlakuan BP+V dan SF+ZZ+V mampu mengurangi jumlah bakteri di dalam tubuh ikan nila pasca uji tantang d7, d14 dan d21, dan jumlahnya lebih rendah dibandingkan  dengan perlakuan lainnya","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86015498","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
The used of chopped banana Musa paradisiaca stem for stimulating immune responses and streptococcosis resistance of Nile tilapia Oreochromis niloticus 芭蕉碎茎刺激尼罗罗非鱼免疫反应和抗链球菌性的研究
Pub Date : 2018-07-30 DOI: 10.19027/JAI.17.2.147-157
L. Nurjanah, S. Nuryati, A. Alimuddin, K. Nirmala
ABSTRACT Streptococcosis caused by Streptococcus agalactiae bacteria, is a type of disease that often found in Nile tilapia farming. This study was performed to determine the effectiveness of the concentration and frequency of giving chopped banana stem as the immunostimulant to stimulate the non‒specific immune system of tilapia against S. agalactiae infection. This study used factorial completely randomized design, consisted of two factors: concentration and changing frequency (replacement time interval) of banana stem on Nile tilapia rearing media with 11 treatment and each treatment was given three replications. The concentration of 5 g/L, 10 g/L and 15 g/L and the three days, seven days and no replacement time interval were used in this study. The immersion treatment with the chopped banana stem was done for 14 days, then the challenge test with S. agalactiae was on the 15th day for 14 days observation. The result showed that chopped banana stem contained active compounds of alkaloids, namely: 17.63% flavonoids, 0.02% tannin and 0.24% saponins. This active compounds could increase the non-specific immune system including respiratory burst, lysozyme activity, phagocyte activity, erythrocyte, leucocyte and haemoglobin. Treatment with a concentration of 5 g/L and no replacement of the chopped banana stem was the best treatment with 75% relative percent survival, highest than other treatments. In addition, it also has highest phagocytes (36.3%), respiratory burst (0.58 at O.D. 630), and lysozyme activity (72.7 unit/mL) after four days challenged with S. agalactiae. Keywords: Banana stem, immunostimulant, Nile tilapia, non-specific immune system, Streptococcus agalatiae   ABSTRAK Penyakit Streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae merupakan jenis penyakit  yang sering ditemukan pada budidaya ikan nilaPenelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang sebagai imunostimulan yang optimum sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan nila terhadap serangan penyakit streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri S. agalactiae. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang pada media pemeliharaan ikan dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentras batang pisang yang digunakan yaitu 5 g/L, 10 g/L dan 15 g/L, sedangkan frekuensi pergantian batang pisang dalam penelitian ini yaitu tiga hari, tujuh hari dan tanpa pergantian batang pisang. Perlakuan perendaman dengan cacahan batang pisang dilakukan selama 14 hari, kemudian dilakukan uji tantang dengan bakteri S. agalactiae pada hari ke-15 selama 14 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacahan batang pisang ambon mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid (17,63%), tanin (0,02%) dan saponin (0,24%). Senyawa aktif tersebut mampu meningkatkan respons imun non-spesifik pada ikan nila yaitu respirato
摘要由无乳链球菌引起的链球菌病是尼罗罗非鱼养殖中常见的一种疾病。本研究旨在确定给予切碎的香蕉茎作为免疫刺激剂的浓度和频率对罗非鱼非特异性免疫系统抗无乳链球菌感染的有效性。本试验采用因子完全随机设计,包括2个因素:尼罗罗非鱼养殖培养基上香蕉茎的浓度和更换频率(更换时间间隔),共11个处理,每个处理3个重复。本研究采用5 g/L、10 g/L和15 g/L的浓度,3天、7天,无替代时间间隔。剁碎香蕉茎浸渍处理14 d,第15天进行无乳链球菌攻毒试验,观察14 d。结果表明,香蕉茎的活性成分为:总黄酮含量为17.63%,单宁含量为0.02%,皂苷含量为0.24%。这些活性化合物可以增加非特异性免疫系统,包括呼吸爆发、溶菌酶活性、吞噬细胞活性、红细胞、白细胞和血红蛋白。浓度为5 g/L且不更换香蕉茎的处理为最佳处理,相对存活率为75%,高于其他处理。此外,无乳链球菌攻毒4天后,其吞噬细胞(36.3%)、呼吸爆发(0.58)和溶菌酶活性(72.7单位/mL)最高。关键词:香蕉茎,免疫刺激剂,尼罗罗非鱼,非特异性免疫系统,【摘要】Penyakit Streptococcus yang disebabkan oleh bakteri无乳链球菌merupakkan jenis Penyakit无乳链球菌merupakkan bakteri无乳链球菌merupakkan bakteri无乳链球菌merupakkan无乳链球菌merupakkan无乳链球菌merupakkan无乳链球菌链球菌peneltian ini menggunakan ranancan acak lengkap制品厂。Perlakuan terdiri dari dua fakakan, yititkonsentrasi, danfrekuenis, perpertantancacahan, batang, pisang, pagada media, Perlakuan, dan3 ulangan。Konsentras batang pisang yang digunakan yitu 5 g/L, 10 g/L dan 15 g/L, sedangkan frekuensi pergantian batang pisang dalam penelitian ini yitu tiga hari, tujuh hari dan tanpa pergantian batang pisang。Perlakuan perendaman dengan cacahan batang pisang dilakukan selama 14 hari, kemudian dilakukan uji tangang dengan bakteri S. galactiae padhari ke-15 selama 14 hari pengamatan。Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacahan batang pisang ambon mengandung senyawa aktif berupa生物碱,类黄酮(17.63%),单宁(0.02%),丹皂苷(0.24%)。猴脑膜炎反应:猴脑膜炎反应:非特异性免疫反应:猴脑膜炎反应;呼吸爆发;活跃性休克;活跃性休克;5 g/L丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参、丹参。Selain itu, perlakuan ini memiliki nilai tertingi pada aktivitas fagositik(36.6%),呼吸爆发(0.58 pada o.d 630 nm)和活络菌(72,7 Unit/mL) setelah hari - 4 uji tantang dengan bakteri S.无乳杆菌。Kata kunci:巴唐匹桑,伊坎尼拉,免疫刺激剂,免疫反应,无乳链球菌
{"title":"The used of chopped banana Musa paradisiaca stem for stimulating immune responses and streptococcosis resistance of Nile tilapia Oreochromis niloticus","authors":"L. Nurjanah, S. Nuryati, A. Alimuddin, K. Nirmala","doi":"10.19027/JAI.17.2.147-157","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.147-157","url":null,"abstract":"ABSTRACT Streptococcosis caused by Streptococcus agalactiae bacteria, is a type of disease that often found in Nile tilapia farming. This study was performed to determine the effectiveness of the concentration and frequency of giving chopped banana stem as the immunostimulant to stimulate the non‒specific immune system of tilapia against S. agalactiae infection. This study used factorial completely randomized design, consisted of two factors: concentration and changing frequency (replacement time interval) of banana stem on Nile tilapia rearing media with 11 treatment and each treatment was given three replications. The concentration of 5 g/L, 10 g/L and 15 g/L and the three days, seven days and no replacement time interval were used in this study. The immersion treatment with the chopped banana stem was done for 14 days, then the challenge test with S. agalactiae was on the 15th day for 14 days observation. The result showed that chopped banana stem contained active compounds of alkaloids, namely: 17.63% flavonoids, 0.02% tannin and 0.24% saponins. This active compounds could increase the non-specific immune system including respiratory burst, lysozyme activity, phagocyte activity, erythrocyte, leucocyte and haemoglobin. Treatment with a concentration of 5 g/L and no replacement of the chopped banana stem was the best treatment with 75% relative percent survival, highest than other treatments. In addition, it also has highest phagocytes (36.3%), respiratory burst (0.58 at O.D. 630), and lysozyme activity (72.7 unit/mL) after four days challenged with S. agalactiae. Keywords: Banana stem, immunostimulant, Nile tilapia, non-specific immune system, Streptococcus agalatiae   ABSTRAK Penyakit Streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus agalactiae merupakan jenis penyakit  yang sering ditemukan pada budidaya ikan nilaPenelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang sebagai imunostimulan yang optimum sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan nila terhadap serangan penyakit streptococcosis yang disebabkan oleh bakteri S. agalactiae. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial. Perlakuan terdiri dari dua faktor yaitu konsentrasi dan frekuensi pergantian cacahan batang pisang pada media pemeliharaan ikan dengan 11 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentras batang pisang yang digunakan yaitu 5 g/L, 10 g/L dan 15 g/L, sedangkan frekuensi pergantian batang pisang dalam penelitian ini yaitu tiga hari, tujuh hari dan tanpa pergantian batang pisang. Perlakuan perendaman dengan cacahan batang pisang dilakukan selama 14 hari, kemudian dilakukan uji tantang dengan bakteri S. agalactiae pada hari ke-15 selama 14 hari pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacahan batang pisang ambon mengandung senyawa aktif berupa alkaloid, flavonoid (17,63%), tanin (0,02%) dan saponin (0,24%). Senyawa aktif tersebut mampu meningkatkan respons imun non-spesifik pada ikan nila yaitu respirato","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"148 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75015602","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
The effect of temperature on the physiological condition and growth performance of freshwater eel elver Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844 温度对淡水鳗鳗生理状态和生长性能的影响
Pub Date : 2018-07-28 DOI: 10.19027/JAI.17.2.181-190
L. Fekri, R. Affandi, M. F. Rahardjo, T. Budiardi, C. P. Simanjuntak, Tezza Fauzan, I. Indrayani

ABSTRACT

 

This study aimed to analyze the effect of water temperature on the physiological condition and growth performance of freshwater eel elver Anguilla bicolor bicolor (McClelland, 1844). This study was conducted in March 2017 at the Physiology Laboratory of Aquatic Animal, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bogor Agricultural University. The study used a completely randomized design with five different levels of temperature (22°C, 24°C, 26°C, 28°C, and 30°C) as treatments with two replications. The size of elver was 2‒3 g. Fish were fed with 1 mm pellet containing 45% of protein. The feeding level was 7 % of fish biomass and the feeding frequency was two times a day. The results showed that temperatures range from 24‒30°C could be used for freshwater eel elver rearing and 28‒30°Cwere the best temperatures to support survival and growth performance of eel elver. A temperature of 24°C was the best temperature that could reduce the metabolism rate and did not cause stress on the elver.

 

Keywords: elver, physiological conditions, growth performance, metabolism, temperature

 

 

ABSTRAK

 

Penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh suhu terhadap kondisi fisiologis dan kinerja pertumbuhan elver ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844) telah dilakukan pada bulan Maret 2017 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air FPIK IPB. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan suhu berbeda (22°C, 24°C, 26°C, 28°C, dan 30°C) dengan masing-masing dua ulangan. Ukuran benih yang digunakan 2‒3 g. Pakan yang diberikan berupa pellet berukuran 1 mm dengan kadar protein 45%. Jumlah pakan yang diberikan (FR) adalah 7% dari biomassa ikan dan diberikan dua kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran suhu 24‒30°C dapat digunakan dalam pemeliharaan elver ikan sidat, dan suhu 28‒30°C merupakan suhu yang sangat baik untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan elver ikan sidat. Suhu media 24°C adalah suhu terbaik yang dapat menekan laju metabolisme dengan tidak menyebabkan stres pada elver ikan sidat.

 

Kata kunci: elver, kondisi fisiologis, kinerja pertumbuhan, metabolisme, suhu

 

 

摘要本研究旨在分析水温对淡水鳗鳗(Anguilla bicolor bicolor, McClelland, 1844)生理状况和生长性能的影响。该研究于2017年3月在茂物农业大学渔业与海洋科学学院水生动物生理学实验室进行。本研究采用完全随机设计,采用5种不同温度水平(22°C、24°C、26°C、28°C和30°C)处理,重复2次。银的大小为2-3克。饲喂含45%蛋白质的1 mm颗粒。投喂量为鱼生物量的7%,投喂频率为2次/ d。结果表明,24 ~ 30℃是淡水鳗养殖的适宜温度,28 ~ 30℃是维持淡水鳗生存和生长性能的最佳温度。24℃是降低代谢速率且不产生应激的最佳温度。摘要Penelitian dengan tujuan menganalis pengaruh suhu terhadap kondisi fisiologis dan kinerja pertumbuhan elver ikan sidat (Anguilla bicolor McClelland, 1844), telah dilakukan pada bulan市场,2017年,河湾鱼类实验室,河湾Air FPIK IPB。Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan suhu berbeda(22°C, 24°C, 26°C, 28°C, dan 30°C) dengan -masing dua ulangan。乌兰豆豉2-3克。巴坎阳diberikan berupa颗粒berukuran 1毫米登坎卡达尔蛋白45%。Jumlah pakan yang diberikan (FR) adalah 7% dari biomassa ikan dan diberikan dua kali sehari。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran suhu 24-30°C dapat digunakan dalam pemeliharaan elver ikan sidat, dan suhu 28-30°C merupakan suhu yang sangat baik untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan elver ikan sidat。苏湖介质24°C adalah, Suhu terbaik yang, dapat menekan, laju代谢,dengan, dengan, menkean, menkean,应激,pada, elkan, sidat。Kata kunci: elver, kondisi fisiologogy, kinerja pertumbuhan, metabolisme, suhu
{"title":"The effect of temperature on the physiological condition and growth performance of freshwater eel elver Anguilla bicolor bicolor McClelland, 1844","authors":"L. Fekri, R. Affandi, M. F. Rahardjo, T. Budiardi, C. P. Simanjuntak, Tezza Fauzan, I. Indrayani","doi":"10.19027/JAI.17.2.181-190","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.181-190","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p align=\"center\"> </p><p>This study aimed to analyze the effect of water temperature on the physiological condition and growth performance of freshwater eel elver<em> Anguilla bicolor bicolor </em>(McClelland, 1844). This study was conducted in March 2017 at the Physiology Laboratory of Aquatic Animal, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Bogor Agricultural University. The study used a completely randomized design with five different levels of temperature (22<sup>°</sup>C, 24<sup>°</sup>C, 26<sup>°</sup>C, 28<sup>°</sup>C, and 30<sup>°</sup>C) as treatments with two replications. The size of elver was 2‒3 g. Fish were fed with 1 mm pellet containing 45% of protein. The feeding level was 7 % of fish biomass and the feeding frequency was two times a day. The results showed that temperatures range from 24‒30<sup>°</sup>C could be used for freshwater eel elver rearing and 28‒30<sup>°</sup>Cwere the best temperatures to support survival and growth performance of eel elver. A temperature of 24<sup>°</sup>C was the best temperature that could reduce the metabolism rate and did not cause stress on the elver.</p><p> </p><p>Keywords: elver, physiological conditions, growth performance, metabolism, temperature</p><p> </p><p> </p><p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p align=\"center\"><strong> </strong></p><p>Penelitian dengan tujuan menganalisis pengaruh suhu terhadap kondisi fisiologis dan kinerja pertumbuhan <em>elver</em> ikan sidat (<em>Anguilla bicolor bicolor</em> McClelland, 1844) telah dilakukan pada bulan Maret 2017 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air FPIK IPB. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan suhu berbeda (22<sup>°</sup>C, 24<sup>°</sup>C, 26<sup>°</sup>C, 28<sup>°</sup>C, dan 30<sup>°</sup>C) dengan masing-masing dua ulangan. Ukuran benih yang digunakan 2‒3 g. Pakan yang diberikan berupa pellet berukuran 1 mm dengan kadar protein 45%. Jumlah pakan yang diberikan (FR) adalah 7% dari biomassa ikan dan diberikan dua kali sehari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran suhu 24‒30<sup>°</sup>C dapat digunakan dalam pemeliharaan <em>elver</em> ikan sidat, dan suhu 28‒30<sup>°</sup>C merupakan suhu yang sangat baik untuk mendukung kelangsungan hidup dan pertumbuhan <em>elver</em> ikan sidat. Suhu media 24<sup>°</sup>C adalah suhu terbaik yang dapat menekan laju metabolisme dengan tidak menyebabkan stres pada <em>elver </em>ikan sidat.</p><p> </p><p>Kata kunci: <em>elver</em>, kondisi fisiologis, kinerja pertumbuhan, metabolisme, suhu</p><p> </p><p> </p>","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"27 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75459070","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 11
Inorganic nitrogen absorption in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) at uneven retention periods 不均匀保存期桑古良鲶鱼水培养殖对无机氮的吸收
Pub Date : 2018-07-28 DOI: 10.19027/JAI.17.2.130-136
Z. Zahidah, Y. Andriani, Y. Dhahiyat, I. Nurruhwati, A. Sahidin, H. Hamdani, Stephanie Marcelia Victoria
AbstractAquaponics is new aquaculture integrating the technology of fishes and plants due to less availability of land. This study aimed to determine the optimum retention period in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) integrated with water spinach (Ipomoea reptan) to generate the water to support the catfish production. This study conducted in 40 days between May to June 2016 at Ciparanje Fish Hatchery Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran. The design of this study was completely randomized, with five treatments and three replications. The treatments retention periods were 5, 10, 15, 20 minutes, and control (no water flow). The study showed that the retention period affected water spinach’s inorganic nutrient absorption in sangkuriang catfish farm. The 15 minutes retention period gave the most desirable result, with a flow of 0.072 L/s that reduced 58.83% of nitrate, and 33.32% of ammonia has been produced by fish farming activities. The highest specific growth rate of the sangkuriang catfish obtained in 15 minute retention period of 4.01 % Keywords: aquaponics, sangkuriang catfish, water spinach, retention periods  AbstrakAkuaponik adalah teknologi akuakultur baru yang mengintegrasikan ikan dan tanaman karena ketersediaan lahan yang semakin rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode retensi optimum pada budidaya akuaponik ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terintegrasi dengan kangkung air (Ipomoea reptan) untuk menghasilkan air yang mendukung produksi lele. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari di Laboratorium Budidaya  Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa periode retensi 5, 10, 15, 20 menit, dan kontrol (tidak ada aliran air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode retensi memengaruhi penyerapan nutrisi anorganik oleh bayam air dalam budidaya ikan lele sangkuriang. Periode retensi 15 menit memberikan hasil yang paling baik,  dengan aliran 0,072 L/s mengurangi 58,83% nitrat, dan 33,32% amonia dalam media budidaya ikan. Laju pertumbuhan spesifik ikan lele sangkuriangtertinggi diperoleh pada perlakuan waktu retensi 15 menit, yaitu sebesar 4,01%.  Kata kunci: akuaponik, ikan lele sangkuriang, kangkung darat, waktu retensi  
摘要水产共生是由于土地资源不足而发展起来的一种新型水产养殖技术。本研究旨在确定桑古良鲶鱼(Clarias gariepinus)与水菠菜(Ipomoea reptan)复合水培养殖的最佳保存期,以产生支持鲶鱼生产的水。该研究于2016年5月至6月在帕德加兰大学渔业和海洋科学学院Ciparanje鱼类孵化场实验室进行,为期40天。本研究的设计是完全随机的,有5个治疗和3个重复。滞留时间分别为5、10、15、20分钟和对照组(无水流)。研究表明,保存期对桑古梁鲶鱼养殖场水菠菜的无机养分吸收有一定影响。停留时间为15 min的效果最为理想,其流量为0.072 L/s,硝酸盐降低58.83%,养殖活动产生了33.32%的氨。关键词:水培法;桑库良鲶鱼;水菠菜;保存期;关键词:水培法;桑库良鲶鱼;Penelitian ini bertujuan untuk menentukan期retensi最优pada budidaya akuaponik ikkan leele sangkuriang (Clarias gariepanus) yang terintegra (Ipomoea reptan) dunan kangkung air (menghasilkan air) yang mendudukung产品duksi leele。Penelitian ini dilakukan selama 40 hari di Laboratorium buddidaya Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan和Ilmu Kelautan, Padjadjaran大学。Penelitian ini menggunakan ranchanan acak lengkap, dengan lima perlakuan dantiga kali ulangan。Perlakuan berupa期保留5、10、15、20分钟,但控制(tidak ada aliran air)。Hasil penelitian menunjukkan bahwa - periotensi memengaruhi penyerapan nutrisi anorganik olem air dalam buddidaya ikan lele sangkurang。周期保留15名成员,哈西尔·杨帕林·拜克,邓安·阿里兰,072 L/s,孟古朗吉58,83%硝酸盐,丹33,32%氨,达拉姆介质budidaya ikan。拉州pertumbuhan特产,如:lelesankuriangtertingi, diperoleh, perlakuan waktu,保留率为15%,yitu sebesar为4.1%。Kata kunci: akuaponik, ikkan leele sangkuriang, kangkung darat, waktu retensi
{"title":"Inorganic nitrogen absorption in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) at uneven retention periods","authors":"Z. Zahidah, Y. Andriani, Y. Dhahiyat, I. Nurruhwati, A. Sahidin, H. Hamdani, Stephanie Marcelia Victoria","doi":"10.19027/JAI.17.2.130-136","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.130-136","url":null,"abstract":"AbstractAquaponics is new aquaculture integrating the technology of fishes and plants due to less availability of land. This study aimed to determine the optimum retention period in the aquaponics farming of sangkuriang catfish (Clarias gariepinus) integrated with water spinach (Ipomoea reptan) to generate the water to support the catfish production. This study conducted in 40 days between May to June 2016 at Ciparanje Fish Hatchery Laboratory, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran. The design of this study was completely randomized, with five treatments and three replications. The treatments retention periods were 5, 10, 15, 20 minutes, and control (no water flow). The study showed that the retention period affected water spinach’s inorganic nutrient absorption in sangkuriang catfish farm. The 15 minutes retention period gave the most desirable result, with a flow of 0.072 L/s that reduced 58.83% of nitrate, and 33.32% of ammonia has been produced by fish farming activities. The highest specific growth rate of the sangkuriang catfish obtained in 15 minute retention period of 4.01 % Keywords: aquaponics, sangkuriang catfish, water spinach, retention periods  AbstrakAkuaponik adalah teknologi akuakultur baru yang mengintegrasikan ikan dan tanaman karena ketersediaan lahan yang semakin rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan periode retensi optimum pada budidaya akuaponik ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus) yang terintegrasi dengan kangkung air (Ipomoea reptan) untuk menghasilkan air yang mendukung produksi lele. Penelitian ini dilakukan selama 40 hari di Laboratorium Budidaya  Ikan Ciparanje, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap, dengan lima perlakuan dan tiga kali ulangan. Perlakuan berupa periode retensi 5, 10, 15, 20 menit, dan kontrol (tidak ada aliran air). Hasil penelitian menunjukkan bahwa periode retensi memengaruhi penyerapan nutrisi anorganik oleh bayam air dalam budidaya ikan lele sangkuriang. Periode retensi 15 menit memberikan hasil yang paling baik,  dengan aliran 0,072 L/s mengurangi 58,83% nitrat, dan 33,32% amonia dalam media budidaya ikan. Laju pertumbuhan spesifik ikan lele sangkuriangtertinggi diperoleh pada perlakuan waktu retensi 15 menit, yaitu sebesar 4,01%.  Kata kunci: akuaponik, ikan lele sangkuriang, kangkung darat, waktu retensi  ","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"14 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85257315","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Performance of zero water discharge (ZWD) system with nitrifying bacteria Bacillus megaterium and microalgae Chaetoceros calcitrans components in super intensive pacific white shrimp Litopenaeus vannamei culture at low salinity 硝化细菌巨型芽孢杆菌和微藻钙化毛藻组成的零水排放(ZWD)系统在低盐度条件下对凡纳滨对虾养殖效果的影响
Pub Date : 2018-07-26 DOI: 10.19027/JAI.17.2.137-146
R. Rahim, G. Suantika, H. Muhammad

ABSTRACT

This research aimed to obtain the performance of super intensive white shrimp rearing using zero water discharge (ZWD) system. This study consisted of four steps, (1) activation and cultivation of nitrifying bacteria, microalgae C. calcitrans and B. megaterium; (2) acclimatization of Pacific white shrimp PL10 with 30 g/L of salinity and decreasing salinity at 2–3 g/L/day; (3) conditioning of ZWD system; (4) white shrimp rearing in 400 L of tank for ten weeks. The experiment used three treatments, (a) shrimp reared without any addition of microbial agent with water exchange conducted every week as much as10–20% of total rearing volume as control (K); (b) ZWD systems with the applications of nitrifying bacteria, (C. calcitrans and B. megaterium) without water discharge  (P1); and (c) ZWD system with the application of microalgae C. calcitrans and B. megaterum without water discharge (P2). According to the results, application of nitrifying bacteria, microalgae C. calcitrans and B. megaterium were able to improve the performance of ZWD system performance of white shrimp rearing at low salinity. In addition, the ZWD system was also able to increase the growth rate and survival rate of shrimp when it compared to control. The best rearing performance was found in ZWD system with application of microalgae C. calcitrans and B. megaterium.

 

Keywords: Litopenaeus vannamei, ZWD, low salinity, microalgae, nitrification bacteria.

 

 

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja budidaya udang putih super intensif bersalinitas rendah menggunakan sistem zero water discharge (ZWD).  Penelitian ini terbagi dalam tiga, yaitu (1) aktivasi dan kultur bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterium; (2) aklimatisasi udang putih PL10 salinitas 30 g/L dan penurunan salinitas 2–3 g/L/hari; (3) pengondisian dari sistem ZWD; (4) pemeliharaan udang putih selama 10 minggu di bak bervolume 400 L. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan ; (a) perlakuan kontrol tanpa penambahan  mikroba dan pergantian air setiap minggu sebanyak 10–20% (K) ; (b) sistem ZWD dengan bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterium tanpa pergantian air (P1); (c) sistem ZWD dengan  mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum tanpa pergantian air (P2). Berdasarkan hasil yang didapat, aplikasi bakteri nitrifikasi, mikroalga C. calcitrans dan B. megaterum mampu meningkatkan kineja sistem ZWD pada budidaya udang putih L. vannamei be

摘要本研究旨在研究利用零水排放(ZWD)系统进行超集约化白对虾养殖的生产性能。本研究包括四个步骤:(1)硝化细菌、微藻C. calcitrans和b.m megaterium的活化与培养;(2)盐度为30 g/L、盐度为2 ~ 3 g/L/d时逐渐降低的太平洋白对虾PL10的驯化;(3) ZWD系统的调节;(4)白对虾在400l的水箱中饲养10周。试验采用3个处理,(a)不添加任何微生物剂饲养对虾,每周换水,以饲养总量的10 - 20%为对照(K);(b)应用硝化细菌(C. calcitrans和b . megaterium)的ZWD系统,不排水(P1);(c)应用微藻c . calcitrans和B. megaterum不排水的ZWD系统(P2)。综上所述,硝化细菌、微藻C. calcitrans和megaterium能够提高低盐度养殖白对虾ZWD系统的性能。此外,与对照相比,ZWD系统还能提高对虾的生长速度和成活率。在ZWD体系中,应用微藻C. calcitrans和B. megaterium的养殖效果最好。关键词:凡纳滨对虾,ZWD,低盐度,微藻,硝化菌摘要/ abstract摘要:利用超强盐渍化技术,研究了孟古纳坎系统的零水排放(ZWD)。(1)赤霉素(aktivasi)和硝化菌(bakteri nitrifikasi),微藻(C. calcitrans)和巨藻(B. megaterium);(2)盐碱浓度为30 g/L,盐碱浓度为2 ~ 3 g/L/hari;(3) pengondisian dari系统ZWD;(4) penelititian ini menggunakan tiga perlakuan;(a) perlakuan control tanpa penambahan mikroba和perpertian air set minggu sebanyak 10-20% (K);(b) ZWD登干硝化杆菌、微藻C. calcitrans和megaterium tanpa perantian air系统(P1);(c) ZWD登干微藻c . calcitrans和B. megaterum tanpa perantian air系统(P2)。微藻C. calcitranans和B. megaterum mampu meningkatkan kineja系统ZWD . padidaya . udang与L. vannamei bersalinitas rendah。采用微藻C. calcitrans和B. megaterum pagada系统ZWD juga mampu meningkatkan laju pertumbuhan、sintasan和udang puga防治。金氏微藻、钙化藻和巨藻的应用研究。Kata kunci:硝化杆菌,凡纳滨对虾,微藻,盐碱鱼,ZWD
{"title":"Performance of zero water discharge (ZWD) system with nitrifying bacteria Bacillus megaterium and microalgae Chaetoceros calcitrans components in super intensive pacific white shrimp Litopenaeus vannamei culture at low salinity","authors":"R. Rahim, G. Suantika, H. Muhammad","doi":"10.19027/JAI.17.2.137-146","DOIUrl":"https://doi.org/10.19027/JAI.17.2.137-146","url":null,"abstract":"<p class=\"NoParagraphStyle\" align=\"center\"><strong>ABSTRACT</strong></p><p class=\"NoParagraphStyle\">This research aimed to obtain the performance of super intensive white shrimp rearing using zero water discharge (ZWD) system. This study consisted of four steps, (1) activation and cultivation of nitrifying bacteria, microalgae <em>C. calcitrans</em> and <em>B. megaterium</em>; (2) acclimatization of Pacific white shrimp PL10 with 30 g/L of salinity and decreasing salinity at 2–3 g/L/day; (3) conditioning of ZWD system; (4) white shrimp rearing in 400 L of tank for ten weeks. The experiment used three treatments, (a) shrimp reared without any addition of microbial agent with water exchange conducted every week as much as10–20% of total rearing volume as control (K); (b) ZWD systems with the applications of nitrifying bacteria, (<em>C. calcitrans</em> and <em>B. megaterium</em>) without water discharge  (P1); and (c) ZWD system with the application of microalgae <em>C. calcitrans</em> and <em>B. megaterum</em> without water discharge (P2). According to the results, application of nitrifying bacteria, microalgae <em>C. calcitrans</em> and <em>B. megaterium</em> were able to improve the performance of ZWD system performance of white shrimp rearing at low salinity. In addition, the ZWD system was also able to increase the growth rate and survival rate of shrimp when it compared to control. The best rearing performance was found in ZWD system with application of microalgae <em>C. calcitrans</em> and <em>B. megaterium</em>.</p><p class=\"NoParagraphStyle\"> </p><p class=\"NoParagraphStyle\">Keywords: <em>Litopenaeus vannamei</em>, ZWD, low salinity, microalgae, nitrification bacteria.</p><p class=\"NoParagraphStyle\"> </p><p class=\"NoParagraphStyle\"> </p><p class=\"NoParagraphStyle\"> </p><p class=\"NoParagraphStyle\" align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p class=\"NoParagraphStyle\">Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja budidaya udang putih super intensif bersalinitas rendah menggunakan sistem <em>zero water discharge</em> (ZWD).  Penelitian ini terbagi dalam tiga, yaitu (1) aktivasi dan kultur bakteri nitrifikasi, mikroalga <em>C. calcitrans</em> dan <em>B. megaterium</em>; (2) aklimatisasi udang putih PL10 salinitas 30 g/L dan penurunan salinitas 2–3 g/L/hari; (3) pengondisian dari sistem ZWD; (4) pemeliharaan udang putih selama 10 minggu di bak bervolume 400 L. Penelitian ini menggunakan tiga perlakuan ; (a) perlakuan kontrol tanpa penambahan  mikroba dan pergantian air setiap minggu sebanyak 10–20% (K) ; (b) sistem ZWD dengan bakteri nitrifikasi, mikroalga <em>C. calcitrans</em> dan <em>B. megaterium</em> tanpa pergantian air (P1); (c) sistem ZWD dengan  mikroalga <em>C. calcitrans </em>dan <em>B. megaterum </em>tanpa pergantian air (P2). Berdasarkan hasil yang didapat, aplikasi bakteri nitrifikasi, mikroalga C<em>. calcitrans</em> dan <em>B. megaterum</em> mampu meningkatkan kineja sistem ZWD pada budidaya udang putih <em>L. vannamei </em>be","PeriodicalId":32090,"journal":{"name":"Jurnal Akuakultur Indonesia","volume":"32 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84891380","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Jurnal Akuakultur Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1