Proses pembelajaran di SD/MI telah menggunakan kurikulum 2013 namun belum didukung bahan ajar berupa printed text selain buku dari pemerintah dan LKS yang mengedepankan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul tematik integratif dengan pendekatan kurikulum 2013 berbasis character building pada tema 9 subtema 3. Modul dikembangkan menggunakan Model Borg and Gall, dengan 10 langkah namun peneliti hanya menggunakan 5 langkah. Uji validasi dengan ahli materi, bahasa dan media. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 1 orang guru SD dan 10 siswa SD kelas 4. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian modul layak digunakan, berdasarkan penilaian ahli materi memperoleh skor 88,51%, ahli bahasa 88,89%, ahli media 94,44% dan peer reviewer 79,41%. Modul praktis digunakan dengan perolehan skor 91,72%, dan efektif digunakan dengan perolehan skor rata-rata 83,75%. Diharapkan untuk pengguna modul tematik-integratif berbasis character building dapat dijadikan sebagai penunjang bahan ajar.
{"title":"PENGEMBANGAN MODUL TEMATIK INTEGRATIF BERBASIS CHARACTER BUILDING","authors":"Y. Yulianti","doi":"10.21067/JBPD.V3I1.2960","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V3I1.2960","url":null,"abstract":"Proses pembelajaran di SD/MI telah menggunakan kurikulum 2013 namun belum didukung bahan ajar berupa printed text selain buku dari pemerintah dan LKS yang mengedepankan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul tematik integratif dengan pendekatan kurikulum 2013 berbasis character building pada tema 9 subtema 3. \u0000Modul dikembangkan menggunakan Model Borg and Gall, dengan 10 langkah namun peneliti hanya menggunakan 5 langkah. Uji validasi dengan ahli materi, bahasa dan media. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah 1 orang guru SD dan 10 siswa SD kelas 4. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analisis data menggunakan data kuantitatif dan data kualitatif. \u0000Hasil penelitian modul layak digunakan, berdasarkan penilaian ahli materi memperoleh skor 88,51%, ahli bahasa 88,89%, ahli media 94,44% dan peer reviewer 79,41%. Modul praktis digunakan dengan perolehan skor 91,72%, dan efektif digunakan dengan perolehan skor rata-rata 83,75%. Diharapkan untuk pengguna modul tematik-integratif berbasis character building dapat dijadikan sebagai penunjang bahan ajar. \u0000 ","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-02-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42469187","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Membangun etika berbahasa, ada pola sikap yang harus disampaikan sebagai pesan moral, mulai dari tatakrama dan andhap asor yaitu akhlak baik dan sopan santun dalam etika berkomunikasi, semuanya bersumber dari kesantunan berbahasa seseorang. Penelitian ini menelaah kesantunan berbahasa dan fenomena kedwibahasaan antara Siswa dengan Guru, Kepala Sekolah, Staff TU, Tukang Kebun dan dengan sesama Siswa. Selama ini, kedwibahasaan bisa ditemui pada remaja, dewasa dan bahkan anak-anak usia sekolah dasar yang sudah menguasai bahasa pertama (B1) bahasa daerah (Madura), dan bahasa kedua (B2) adalah bahasa Indonesia atau sebaliknya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan bentuk kualitatif, artinya mengkaji tentang kesantunan berbahasa dengan fenomena kedwibahasaan. Penelitian fokus analisis kata-kata (tertulis) atau perilaku dari individu atau kelompok.Pada siswa kelas IV SDN Nyapar dan SDN Batubelah terjadi konteks kedwibahasaan sub-ordinatif (kompleks). Kedwibahasaan sub-ordinatif adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa pada saat memakai B1 (bahasa ibu) seorang individu sering memasukkan unsur B2 (bahasa Indonesia).
{"title":"FENOMENA KEDWIBAHASAAN DI SEKOLAH DASAR; SEBUAH KONDISI DAN BENTUK KESANTUNAN BERBAHASA","authors":"S. Bahri","doi":"10.21067/JBPD.V2I2.2649","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V2I2.2649","url":null,"abstract":"Membangun etika berbahasa, ada pola sikap yang harus disampaikan sebagai pesan moral, mulai dari tatakrama dan andhap asor yaitu akhlak baik dan sopan santun dalam etika berkomunikasi, semuanya bersumber dari kesantunan berbahasa seseorang. Penelitian ini menelaah kesantunan berbahasa dan fenomena kedwibahasaan antara Siswa dengan Guru, Kepala Sekolah, Staff TU, Tukang Kebun dan dengan sesama Siswa. Selama ini, kedwibahasaan bisa ditemui pada remaja, dewasa dan bahkan anak-anak usia sekolah dasar yang sudah menguasai bahasa pertama (B1) bahasa daerah (Madura), dan bahasa kedua (B2) adalah bahasa Indonesia atau sebaliknya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan bentuk kualitatif, artinya mengkaji tentang kesantunan berbahasa dengan fenomena kedwibahasaan. Penelitian fokus analisis kata-kata (tertulis) atau perilaku dari individu atau kelompok.Pada siswa kelas IV SDN Nyapar dan SDN Batubelah terjadi konteks kedwibahasaan sub-ordinatif (kompleks). Kedwibahasaan sub-ordinatif adalah kedwibahasaan yang menunjukkan bahwa pada saat memakai B1 (bahasa ibu) seorang individu sering memasukkan unsur B2 (bahasa Indonesia).","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49041307","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang valid, praktis, dan efektif bagi siswa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4D yang meliputi empat tahap mendefinisikan, mendesain, mengembangkan dan menyebarluaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan kategori sangat baik oleh validator. Penerapan perangkat pembelajaran dapat terlaksana dengan kategori sangat baik dan respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Terdapat perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan kelas kontrol yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunkan pendekatan Contextual Teaching and Learning memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar bagi siswa kelas IV SD.
{"title":"PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR","authors":"Rizky Nugroho","doi":"10.21067/JBPD.V2I2.2638","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V2I2.2638","url":null,"abstract":"Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yang valid, praktis, dan efektif bagi siswa kelas IV SD. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan menggunakan model pengembangan 4D yang meliputi empat tahap mendefinisikan, mendesain, mengembangkan dan menyebarluaskan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran dinyatakan valid dengan kategori sangat baik oleh validator. Penerapan perangkat pembelajaran dapat terlaksana dengan kategori sangat baik dan respon siswa terhadap perangkat pembelajaran berada pada kategori sangat baik. Terdapat perbedaan motivasi belajar dan hasil belajar yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan perangkat pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan kelas kontrol yang tidak menggunakan perangkat pembelajaran hasil pengembangan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pengembangan perangkat pembelajaran dengan menggunkan pendekatan Contextual Teaching and Learning memenuhi kriteria valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar bagi siswa kelas IV SD.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46188874","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Namun pada kenyataanya media sangat jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas juga terkesan monoton karena seringkali hanya memanfaatkan gambar sebagai media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif. Untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas, membutuhkan sebuah media dengan inovasi yang menyenangkan dan menumbuhkan keingintahuan siswa yaitu dengan menggunakan media Pop-Up Book. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan, keterterapan serta keefektifitasan penggunaan media Pop-Up Book. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan prosedur pengembangan menurut Sugiyono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelayakan produk oleh ahli materi dan ahli media termasuk dalam kategori valid dan layak digunakan namun perlu direvisi. Dari hasil data keterterapan media menunjukkan hasil media pembelajaran Pop-Up Book valid dan layak diterapkan pada pembelajaran IPA. Tingkat keefektifitasan media juga menunjukkan bahwa siswa secara keseluruhan tuntas dalam pembelajaran dengan melihat rata-rata nilai siswa berada di atas KKM yakni sebesar 95,3.
{"title":"PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN POP-UP BOOK PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN 3 JUNJUNG KECAMATAN SUYMBERGEMPOL KABUPATEN TULUNGAGUNG","authors":"E. Khoiriyah, Eka Yuliana Sari","doi":"10.21067/JBPD.V2I2.2495","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V2I2.2495","url":null,"abstract":"Media pembelajaran merupakan hal yang terpenting dalam tercapainya tujuan pembelajaran. Namun pada kenyataanya media sangat jarang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas juga terkesan monoton karena seringkali hanya memanfaatkan gambar sebagai media pembelajaran. Hal ini menyebabkan siswa merasa jenuh dan menyebabkan pembelajaran menjadi tidak efektif. Untuk membangkitkan semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas, membutuhkan sebuah media dengan inovasi yang menyenangkan dan menumbuhkan keingintahuan siswa yaitu dengan menggunakan media Pop-Up Book. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kelayakan, keterterapan serta keefektifitasan penggunaan media Pop-Up Book. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian dan pengembangan (R&D) dengan prosedur pengembangan menurut Sugiyono. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kelayakan produk oleh ahli materi dan ahli media termasuk dalam kategori valid dan layak digunakan namun perlu direvisi. Dari hasil data keterterapan media menunjukkan hasil media pembelajaran Pop-Up Book valid dan layak diterapkan pada pembelajaran IPA. Tingkat keefektifitasan media juga menunjukkan bahwa siswa secara keseluruhan tuntas dalam pembelajaran dengan melihat rata-rata nilai siswa berada di atas KKM yakni sebesar 95,3.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41963878","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting di kelas V SDN Tanjungrejo 01. Penelitian menggunakan Quasy Eksperimental Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Uji analisis data meliputi: uji instrumen, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar peserta didik kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata (84,53). (2) hasil belajar peserta didik kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata (64,22). Hal tersebut dibuktikan dengan menggunakan uji independent sample t-test yang menunjukkan jika dilihat dari signifikan lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,00. (0,05>0,00) jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting.
{"title":"PERBEDAAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN YANG MENGGUNAKAN DAN TIDAK MENGGUNAKAN TEKNIK PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING","authors":"Prihatin Sulistyowati","doi":"10.21067/JBPD.V2I2.2691","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V2I2.2691","url":null,"abstract":"Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting di kelas V SDN Tanjungrejo 01. Penelitian menggunakan Quasy Eksperimental Design. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V. Analisis data menggunakan analisis data kuantitatif. Uji analisis data meliputi: uji instrumen, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil belajar peserta didik kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata (84,53). (2) hasil belajar peserta didik kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata (64,22). Hal tersebut dibuktikan dengan menggunakan uji independent sample t-test yang menunjukkan jika dilihat dari signifikan lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,00. (0,05>0,00) jadi pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan hasil belajar pembelajaran yang menggunakan dan tidak menggunakan teknik pembelajaran probing prompting.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46580635","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Media puzzle SOGAM merupakan pengembangan puzzle dengan menggunakan 2 sisi gambar. Bagian depan terdapat latihan soal dan pasangan jawaban, bagian belakang terdapat gambar hewan/tumbuhan yang berfungsi untuk menilai kebenaran jawaban bagaian depan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan menghasilkan produk media puzzle SOGAM pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Uji coba produk dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba lapangan lebih luas dengan subjek uji coba peserta didik kelas 1 SD Kartika IV-I Malang. Instrument yang digunakan adalah angket dan tes. Media puzzle SOGAM dinyatakan layak berdasarkan uji kelayakan yang diperoleh dari ahli media dengan presentase total 93,7 %, dan ahli materi dengan presentase total 85,3%. Uji kepraktisan media puzzle SOGAM diperoleh dari angket respon calon pengguna (mahasiswa) dengan presentase total 96,8%, angket respon guru dengan presentase total 100% dan angket respon siswa dengan presentase total 100%. Media puzzle SOGAM telah teruji keefektifannya hasil pretest dan postest dengan presentase pretest sebesar 80% dan postest sebesar 90%.
{"title":"MEDIA PUZZLE SOGAM (SOAL DAN GAMBAR) PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN","authors":"Nyamik Sri","doi":"10.21067/JBPD.V2I2.2690","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/JBPD.V2I2.2690","url":null,"abstract":" Media puzzle SOGAM merupakan pengembangan puzzle dengan menggunakan 2 sisi gambar. Bagian depan terdapat latihan soal dan pasangan jawaban, bagian belakang terdapat gambar hewan/tumbuhan yang berfungsi untuk menilai kebenaran jawaban bagaian depan. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses dan menghasilkan produk media puzzle SOGAM pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan. Pengembangan pada penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Uji coba produk dilakukan dengan uji coba terbatas dan uji coba lapangan lebih luas dengan subjek uji coba peserta didik kelas 1 SD Kartika IV-I Malang. Instrument yang digunakan adalah angket dan tes. Media puzzle SOGAM dinyatakan layak berdasarkan uji kelayakan yang diperoleh dari ahli media dengan presentase total 93,7 %, dan ahli materi dengan presentase total 85,3%. Uji kepraktisan media puzzle SOGAM diperoleh dari angket respon calon pengguna (mahasiswa) dengan presentase total 96,8%, angket respon guru dengan presentase total 100% dan angket respon siswa dengan presentase total 100%. Media puzzle SOGAM telah teruji keefektifannya hasil pretest dan postest dengan presentase pretest sebesar 80% dan postest sebesar 90%.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-09-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45033554","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konten mata kuliah Media Pembelajaran di PGSD mengalami perkembangan terus menerus berdasarkan hasil-hasil riset pengembangan media pembelajaran. RBL dinilai relevan untuk di implementasikan pada perkuliahan Media Pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang karakteristik mata kuliah media pembelajaran PGSD dan implementasi RBL pada mata kuliah media pembelajaran di PGSD. Penelitian ini merupakan Classroom Research dilaksanakan pada pembelajaran mata kuliah Media Pembelajaran di Prodi PGSD Kebumen FKIP UNS dengan jumlah 106 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. Analisis data meliputi; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa mata kuliah media pembelajaran bertujuan membekali mahasiswa PGSD dalam penggunaan dan pengembangan media pembelajaran di SD. RBL pada mata kuliah Media Pembelajaran dapat dilaksanakan dua siklus; 1) mahasiswa menganalisis media pembelajaran dan kebutuhan media pembelajaran, 2) mahasiswa mengembangkan media pembelajaran sesuai kebutuhan di SD
{"title":"IMPLEMENTASI RESEARCH BASED LEARNING- RBL PADA MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN: PENELITIAN KELAS PADA MAHASISWA CALON GURU SD","authors":"Ratna Hidayah","doi":"10.21067/jbpd.v2i2.2307","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i2.2307","url":null,"abstract":"Konten mata kuliah Media Pembelajaran di PGSD mengalami perkembangan terus menerus berdasarkan hasil-hasil riset pengembangan media pembelajaran. RBL dinilai relevan untuk di implementasikan pada perkuliahan Media Pembelajaran. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang karakteristik mata kuliah media pembelajaran PGSD dan implementasi RBL pada mata kuliah media pembelajaran di PGSD. Penelitian ini merupakan Classroom Research dilaksanakan pada pembelajaran mata kuliah Media Pembelajaran di Prodi PGSD Kebumen FKIP UNS dengan jumlah 106 mahasiswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan wawancara. Analisis data meliputi; pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa mata kuliah media pembelajaran bertujuan membekali mahasiswa PGSD dalam penggunaan dan pengembangan media pembelajaran di SD. RBL pada mata kuliah Media Pembelajaran dapat dilaksanakan dua siklus; 1) mahasiswa menganalisis media pembelajaran dan kebutuhan media pembelajaran, 2) mahasiswa mengembangkan media pembelajaran sesuai kebutuhan di SD","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49535613","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Fakta di lapangan memberikan gambaran bahwa terdapat praktik-praktik pendidikan di saat ini mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah implementasi pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter bermuara pada praktik teladan dari setiap stake holder yang ada di sekolah. Stake holder memiliki kontribusi yang besar tidak hanya sebagi praktisi pendidikan, tetapi juga sebagai ujung tombak keberhasilan penerapan pendidikan karakter bagi siswa. Penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis islam kemuhamadiyahan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di sekolah. Prosedur penelitian ini yaitu dengan cara mengamati kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung kemudian menganalisis apakah pelaksanan evaluasi dalam pembelajaran berbasis kemuhamamadiyahan mampu menumbuhkan pendidikan karakter siswa. Sebagian besar kegiatan implementasi kegiatan pembelajran islam kemuahmmadiyahan di SD Muhammadiyah 9 malang, sudah sesuai dengan standar implementasi kurikluum 2013. Pelakanaan implementasi kegiatan pembelajaran islam kemuhammadiyaan memiliki factor pendukung dan penghambat yang mana semua factor penghambat dapat di atasi dengan baik.
{"title":"EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN SEBAGAI INTERNALISASI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SD MUHAMMADIYAH KOTA MALANG","authors":"Delora jantung Amelia, Kuncahyono Kuncahyono","doi":"10.21067/jbpd.v2i2.2506","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i2.2506","url":null,"abstract":"Fakta di lapangan memberikan gambaran bahwa terdapat praktik-praktik pendidikan di saat ini mengalami perubahan. Perubahan yang dimaksud adalah implementasi pembelajaran dengan mengintegrasikan pendidikan karakter. Pendidikan karakter bermuara pada praktik teladan dari setiap stake holder yang ada di sekolah. Stake holder memiliki kontribusi yang besar tidak hanya sebagi praktisi pendidikan, tetapi juga sebagai ujung tombak keberhasilan penerapan pendidikan karakter bagi siswa. Penelitian ini mendeskripsikan pelaksanaan evaluasi pembelajaran berbasis islam kemuhamadiyahan sebagai upaya penguatan pendidikan karakter di sekolah. Prosedur penelitian ini yaitu dengan cara mengamati kegiatan guru dan siswa saat pembelajaran berlangsung kemudian menganalisis apakah pelaksanan evaluasi dalam pembelajaran berbasis kemuhamamadiyahan mampu menumbuhkan pendidikan karakter siswa. Sebagian besar kegiatan implementasi kegiatan pembelajran islam kemuahmmadiyahan di SD Muhammadiyah 9 malang, sudah sesuai dengan standar implementasi kurikluum 2013. Pelakanaan implementasi kegiatan pembelajaran islam kemuhammadiyaan memiliki factor pendukung dan penghambat yang mana semua factor penghambat dapat di atasi dengan baik.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48648211","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
The purpose of this study were (1) to test the differences in learning outcomes of social science learning skills writing skills between PGSD students facilitated by field study learning models and mind map learning models; (2) testing the differences in learning outcomes of writing social science learning skills between students who have high and low achievement motivation; (3) examine whether there is an interaction between learning models and achievement motivation in learning outcomes of scientific writing skills in social studies learning papers The design of this research is factorial non-equivalent of control group design, in this study the number of samples is all students of Primary School Teacher Education who take the course of social science learning in the even semester of academic year 2017/2018 a number of 65 people, each consisting of 32 students, got treated with a field-based learning model and 33 students received a mind-based learning model. Based on the data analysis, the research results can be summarized as follows: (1)the use of field-based learning models is significantly superior to mind-based learning models; (2) students who have high achievement motivation shows the value of learning achievement of writing skills of scientific papers significantly better than those with low achievement motivation. (3) There is no interaction between groups of students who are taught using the learning model and achievement motivation of the students. The learning model does not affect the achievement motivation on the learning outcomes of students the skills to write scientific papers
{"title":"PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (STUDI LAPANGAN-PETA PIKIRAN) DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARYA ILMIAH PEMBELAJARAN IPS SD MAHASISWA PGSD MUHAMMADIYAH KUPANG","authors":"Sunimbar Sunimbar","doi":"10.21067/jbpd.v2i2.2535","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i2.2535","url":null,"abstract":"The purpose of this study were (1) to test the differences in learning outcomes of social science learning skills writing skills between PGSD students facilitated by field study learning models and mind map learning models; (2) testing the differences in learning outcomes of writing social science learning skills between students who have high and low achievement motivation; (3) examine whether there is an interaction between learning models and achievement motivation in learning outcomes of scientific writing skills in social studies learning papers The design of this research is factorial non-equivalent of control group design, in this study the number of samples is all students of Primary School Teacher Education who take the course of social science learning in the even semester of academic year 2017/2018 a number of 65 people, each consisting of 32 students, got treated with a field-based learning model and 33 students received a mind-based learning model. Based on the data analysis, the research results can be summarized as follows: (1)the use of field-based learning models is significantly superior to mind-based learning models; (2) students who have high achievement motivation shows the value of learning achievement of writing skills of scientific papers significantly better than those with low achievement motivation. (3) There is no interaction between groups of students who are taught using the learning model and achievement motivation of the students. The learning model does not affect the achievement motivation on the learning outcomes of students the skills to write scientific papers","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45107060","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Guru dituntut untuk menguasai berbagai kompetensi dalam menjalankan tugas menjadi pendidik yang baik. Lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkan pendidikan karakter melalui proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) kompetensi sosial guru di SDN 1 Moyoketen (2) pendidikan karakter di SDN 1 Moyoketen (3) kompetensi sosial guru terhadap pendidikan karakter di SDN 1 Moyoketen. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru kelas III SDN 1 Moyoketen termasuk sangat baik dengan hasil angket yang menunjukkan prosentase sebesar 89.17%. Nilai pendidikan karakter siswa termasuk sangat baik dengan hasil angket yang menunjukkan prosentase sebesar 87.92%. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guru kelas III SDN 1 Moyoketen sangat baik, pendidikan karakter siswa kelas III SDN 1 Moyoketen sangat baik, dan kompetensi sosial guru sangat penting dalam pembentukan nilai pendidikan karakter siswa.
{"title":"ANALISIS PENTINGNYA KOMPETENSI SOSIAL GURU TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPS DI SDN 1 MOYOKETEN KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2017/2018","authors":"Mei Agustina Sintawati","doi":"10.21067/jbpd.v2i2.2532","DOIUrl":"https://doi.org/10.21067/jbpd.v2i2.2532","url":null,"abstract":"Guru dituntut untuk menguasai berbagai kompetensi dalam menjalankan tugas menjadi pendidik yang baik. Lembaga pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkan pendidikan karakter melalui proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) kompetensi sosial guru di SDN 1 Moyoketen (2) pendidikan karakter di SDN 1 Moyoketen (3) kompetensi sosial guru terhadap pendidikan karakter di SDN 1 Moyoketen. Jenis penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Metode pengumpulan data menggunakan angket, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial guru kelas III SDN 1 Moyoketen termasuk sangat baik dengan hasil angket yang menunjukkan prosentase sebesar 89.17%. Nilai pendidikan karakter siswa termasuk sangat baik dengan hasil angket yang menunjukkan prosentase sebesar 87.92%. Dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial guru kelas III SDN 1 Moyoketen sangat baik, pendidikan karakter siswa kelas III SDN 1 Moyoketen sangat baik, dan kompetensi sosial guru sangat penting dalam pembentukan nilai pendidikan karakter siswa.","PeriodicalId":32382,"journal":{"name":"Jurnal Bidang Pendidikan Dasar","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43225337","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}