Pub Date : 2019-06-05DOI: 10.14421/jpai.2019.161-03
Ahmad Hanani, Nurhkolis Hamidi
This article examines the relation and position of human beings in the context of "educational mysticism". This study is important to do using the literature approach to descriptive conceptual research to see the position of man as a creature of God specifically created by God and for certain purposes. Humans according to mysticism are creatures of God that are specially created ("copy") by God and for the purpose of His tajalli (tanazul) and because humans have the potential of the lut because of certain temptations he can glide to a low level, if he wants to return to his fitrah, then he should make a certain effort (mujahadah and riyadlah) in order to climb (taraqi) again "unite" with Him throughthe fourstages of tajalli. That tajalli, both in the process of tanazul and taraqqi, should be understood figuratively and metaphorically (majazi). This situation is due to the existence of love and longing for Allah SWT, so that what is seen and felt is He alone, like someone who is hit by romance with his lover, who is loved and loved, always imagined in his eyes and heart. Thus, a compromise can be made between the concept of Sufism al-Shafi, namely Sufism which combines Sufic vision with a vision of philosophy and Sunni Sufism, namely Sufism which assumes itself to the Koran and Al-Hadist. Keywords: Mysticism, Education, Sprituality, Insan Kamil, Tanazul dan Taraqqi. Abstrak Artikel ini mengkaji relasi dan kedudukan manusia dalam konteks “tasawuf pendidikan”. Kajian ini penting dilakukan dengan menggunakan pendekatan literature research-konseptual deskriptif untuk melihat kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang dicipta secara khusus oleh Tuhan dan untuk tujuan tertentu. Manusia menurut tasawuf adalah makhluk Tuhan yang dicipta secara khusus (“copi”) oleh Tuhan dan untuk tujuan tajalli-Nya (tanazul) dan karena manusia mempunyai potensi lahut yang karena berbagai godaan tertentu dia bisa meluncur ke tingkat yang rendah, apabila dia ingin kembali ke fitrahnya, maka hendaknya melakukan upaya tertentu (mujahadah dan riyadlah) agar bisa mendaki (taraqi) kembali “bersatu” dengan-Nya melalui empat tahap tajalli. Bahwa tajalli, baik dalam proses tanazul dan taraqqi itu, hendaknya dipahami secara figuratif dan metoforis(majazi). Dengan demikian, maka bisa dilakukan kompromis antara konsep tasawuf al-shafi, yaitu tasawuf yang memadukan antara visi sufistik dengan visi filsafat dan tasawuf sunni, yaitu tasawuf yang mengasaskan diri kepada Al-Quran dan Al-Hadist. Kata kunci: Tasawuf, Pendidikan, Spritualitas, Insan Kamil, Tanazul dan Taraqqi.
{"title":"TASAWUF PENDIDIKAN: DARI SPIRITUALITAS MANUSIA MENUJU INSAN KAMIL","authors":"Ahmad Hanani, Nurhkolis Hamidi","doi":"10.14421/jpai.2019.161-03","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.2019.161-03","url":null,"abstract":"This article examines the relation and position of human beings in the context of \"educational mysticism\". This study is important to do using the literature approach to descriptive conceptual research to see the position of man as a creature of God specifically created by God and for certain purposes. Humans according to mysticism are creatures of God that are specially created (\"copy\") by God and for the purpose of His tajalli (tanazul) and because humans have the potential of the lut because of certain temptations he can glide to a low level, if he wants to return to his fitrah, then he should make a certain effort (mujahadah and riyadlah) in order to climb (taraqi) again \"unite\" with Him throughthe fourstages of tajalli. That tajalli, both in the process of tanazul and taraqqi, should be understood figuratively and metaphorically (majazi). This situation is due to the existence of love and longing for Allah SWT, so that what is seen and felt is He alone, like someone who is hit by romance with his lover, who is loved and loved, always imagined in his eyes and heart. Thus, a compromise can be made between the concept of Sufism al-Shafi, namely Sufism which combines Sufic vision with a vision of philosophy and Sunni Sufism, namely Sufism which assumes itself to the Koran and Al-Hadist. \u0000Keywords: Mysticism, Education, Sprituality, Insan Kamil, Tanazul dan Taraqqi. \u0000Abstrak \u0000Artikel ini mengkaji relasi dan kedudukan manusia dalam konteks “tasawuf pendidikan”. Kajian ini penting dilakukan dengan menggunakan pendekatan literature research-konseptual deskriptif untuk melihat kedudukan manusia sebagai makhluk Tuhan yang dicipta secara khusus oleh Tuhan dan untuk tujuan tertentu. Manusia menurut tasawuf adalah makhluk Tuhan yang dicipta secara khusus (“copi”) oleh Tuhan dan untuk tujuan tajalli-Nya (tanazul) dan karena manusia mempunyai potensi lahut yang karena berbagai godaan tertentu dia bisa meluncur ke tingkat yang rendah, apabila dia ingin kembali ke fitrahnya, maka hendaknya melakukan upaya tertentu (mujahadah dan riyadlah) agar bisa mendaki (taraqi) kembali “bersatu” dengan-Nya melalui empat tahap tajalli. Bahwa tajalli, baik dalam proses tanazul dan taraqqi itu, hendaknya dipahami secara figuratif dan metoforis(majazi). Dengan demikian, maka bisa dilakukan kompromis antara konsep tasawuf al-shafi, yaitu tasawuf yang memadukan antara visi sufistik dengan visi filsafat dan tasawuf sunni, yaitu tasawuf yang mengasaskan diri kepada Al-Quran dan Al-Hadist. \u0000Kata kunci: Tasawuf, Pendidikan, Spritualitas, Insan Kamil, Tanazul dan Taraqqi.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44224321","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-05DOI: 10.14421/jpai.jpai.2019.161-02
Aset Sugiana
This study aims to: describe the implementation of the PAI curriculum in the subjects of Aqeedah Akhlaq. This is a qualitative research. The research data were obtained from Aqeedah Akhlaq teacher in implementing PAI curriculum. Data analysis technique used is classifying, combining, interpreting, and concluding. The results of research on the development of the PAI curriculum: 1) Focusing on the development potential, needs, and interests of students and their environment, 2) Diverse and integrated, 3) Responsiveness to the development of science, technology, and art, 4) Relevant to the needs of life, 5) Comprehensive and continuous, 6) Lifelong learning, 7) Balance between national interests and regional interests. Implementation at MTs Nurul Ummah Yogyakarta, namely: 1) Organizing Workshops or socialization about making lesson plans, 2) Using textbooks from the Ministry of Religion and also pesantren (The Yellow Book), 3) Learning Aqeedah Akhlaq focuses on three aspects: cognitive, affective, and psychomotor, 4) Using the nahwu amtsilati learning method from Jepara and curriculum integration from Purworejo. Abstrak Penelitian bertujuan untuk: mendeskripsikan tentang implementasi kurikulum PAI pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari hasil pencatatan dari guru Aqidah Akhlaq dalam mengimplementasikan kurikulum PAI. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mengklasifikasikan, menggabungkan, menafsirkan, dan menyimpulkan. Hasil penelitian tentang pengembangan kurikulum PAI: 1) Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, 2) Beragam dan terpadu, 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, 5) Menyeluruh dan berkesinambungan, 6) Belajar sepanjang hayat, 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Implementasi di MTs Nurul Ummah Yogyakarta, yaitu: 1) Mengadakan Workshop atau mensosialisasikan tentang pembuatan RPP, 2) Menggunakan buku paket dari Kemenag dan juga kitab pesantren (Kitab Kuning), 3) Dalam pembelajaran PAI Aqidah Akhlaq pada tiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan 4) Menggunakan metode pembelajaran nahwu amtsilati dari Jepara dan integrasi kurikulum dari Purworejo.
{"title":"PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN IMPLEMENTASINYA DI MTS NURUL UMMAH YOGYAKARTA","authors":"Aset Sugiana","doi":"10.14421/jpai.jpai.2019.161-02","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.jpai.2019.161-02","url":null,"abstract":"This study aims to: describe the implementation of the PAI curriculum in the subjects of Aqeedah Akhlaq. This is a qualitative research. The research data were obtained from Aqeedah Akhlaq teacher in implementing PAI curriculum. Data analysis technique used is classifying, combining, interpreting, and concluding. The results of research on the development of the PAI curriculum: 1) Focusing on the development potential, needs, and interests of students and their environment, 2) Diverse and integrated, 3) Responsiveness to the development of science, technology, and art, 4) Relevant to the needs of life, 5) Comprehensive and continuous, 6) Lifelong learning, 7) Balance between national interests and regional interests. Implementation at MTs Nurul Ummah Yogyakarta, namely: 1) Organizing Workshops or socialization about making lesson plans, 2) Using textbooks from the Ministry of Religion and also pesantren (The Yellow Book), 3) Learning Aqeedah Akhlaq focuses on three aspects: cognitive, affective, and psychomotor, 4) Using the nahwu amtsilati learning method from Jepara and curriculum integration from Purworejo. \u0000Abstrak \u0000Penelitian bertujuan untuk: mendeskripsikan tentang implementasi kurikulum PAI pada mata pelajaran Aqidah Akhlaq. Metode penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh dari hasil pencatatan dari guru Aqidah Akhlaq dalam mengimplementasikan kurikulum PAI. Teknik analisis data yang digunakan yaitu mengklasifikasikan, menggabungkan, menafsirkan, dan menyimpulkan. Hasil penelitian tentang pengembangan kurikulum PAI: 1) Berpusat pada potensi perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya, 2) Beragam dan terpadu, 3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, 4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan, 5) Menyeluruh dan berkesinambungan, 6) Belajar sepanjang hayat, 7) Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah. Implementasi di MTs Nurul Ummah Yogyakarta, yaitu: 1) Mengadakan Workshop atau mensosialisasikan tentang pembuatan RPP, 2) Menggunakan buku paket dari Kemenag dan juga kitab pesantren (Kitab Kuning), 3) Dalam pembelajaran PAI Aqidah Akhlaq pada tiga aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik, dan 4) Menggunakan metode pembelajaran nahwu amtsilati dari Jepara dan integrasi kurikulum dari Purworejo.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49356753","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2019-06-05DOI: 10.14421/jpai.jpai.2019.161-01
Muhammad Mushfi El Iq Bali, Susilowati Susilowati
This paper aims to analyze students' moral decadence problems in school. Brawls, free sex and narcotics on students is evidence of school failure in building the religious character of students. One of the educational institutions that have succeeded in building the religious character of students is pesantren. This success was proven by a little reporting of deviant behaviour among santri. By using descriptive qualitative methods, researchers want to reveal the profile of public schools that not only excellent academic achievement but are also able to produce students who have a religious culture so as to avoid various deviant behaviours. The religious culture is formed through the internalization of the values of the pesantren, namely to incorporate Islamic values through habituation manifested in school programs like a pesantren. The implication of this study is to internalize the value of pesantren in schools that can shape the religious character of students. Students can avoid bad behaviour. Abstrak Tulisan ini bertujuan untuk menelaah masalah dekadensi moral yang banyak dialami pelajar di sekolah. Tawuran, sex bebas, dan narkotika dikalangan pelajar merupakan wujud nyata kegagalan sekolah dalam membangun karakter religius siswa. Salah satu lembaga pendidikan yang dianggap berhasil membangun karakter religius siswa adalah pesantren. Keberhasilan tersebut terbukti dengan minimnya pemberitaan perilaku menyimpang dikalangan santri. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, peneliti hendak mengungkap profil sekolah umum yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik namun juga mampu mencetak siswa yang memiliki budaya religius sehingga terhindar dari berbagai perilaku menyimpang. Budaya religius tersebut terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai kepesantrenan yakni menanamkan nilai-nilai Islam melalui pembiasaan yang diwujudkan dalam program-program sekolah layaknya sebuah pesantren. Implikasi dari studi ini adalah internalisasi nilai-nilai kepesantrenan di sekolah dapat membentuk karakter religius siswa sehingga dapat mencegah siswa dari perilaku menyimpang.
{"title":"TRANSINTERNALISASI NILAI-NILAI KEPESANTRENAN MELALUI KONSTRUKSI BUDAYA RELIGIUS DI SEKOLAH","authors":"Muhammad Mushfi El Iq Bali, Susilowati Susilowati","doi":"10.14421/jpai.jpai.2019.161-01","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.jpai.2019.161-01","url":null,"abstract":"This paper aims to analyze students' moral decadence problems in school. Brawls, free sex and narcotics on students is evidence of school failure in building the religious character of students. One of the educational institutions that have succeeded in building the religious character of students is pesantren. This success was proven by a little reporting of deviant behaviour among santri. By using descriptive qualitative methods, researchers want to reveal the profile of public schools that not only excellent academic achievement but are also able to produce students who have a religious culture so as to avoid various deviant behaviours. The religious culture is formed through the internalization of the values of the pesantren, namely to incorporate Islamic values through habituation manifested in school programs like a pesantren. The implication of this study is to internalize the value of pesantren in schools that can shape the religious character of students. Students can avoid bad behaviour. \u0000Abstrak \u0000Tulisan ini bertujuan untuk menelaah masalah dekadensi moral yang banyak dialami pelajar di sekolah. Tawuran, sex bebas, dan narkotika dikalangan pelajar merupakan wujud nyata kegagalan sekolah dalam membangun karakter religius siswa. Salah satu lembaga pendidikan yang dianggap berhasil membangun karakter religius siswa adalah pesantren. Keberhasilan tersebut terbukti dengan minimnya pemberitaan perilaku menyimpang dikalangan santri. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, peneliti hendak mengungkap profil sekolah umum yang tidak hanya unggul dalam prestasi akademik namun juga mampu mencetak siswa yang memiliki budaya religius sehingga terhindar dari berbagai perilaku menyimpang. Budaya religius tersebut terbentuk melalui internalisasi nilai-nilai kepesantrenan yakni menanamkan nilai-nilai Islam melalui pembiasaan yang diwujudkan dalam program-program sekolah layaknya sebuah pesantren. Implikasi dari studi ini adalah internalisasi nilai-nilai kepesantrenan di sekolah dapat membentuk karakter religius siswa sehingga dapat mencegah siswa dari perilaku menyimpang.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"43655459","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/JPAI.2018.152-03
Muhammad Mustofa
Abstract The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta held several pieces of training, both from Student Organizations and from their own faculties. With some training available at the faculty, the author needs to examine any training that is useful for PAI students of the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training to become teachers later. Of the many existing pieces of training, one of which is the Interactive Learning Multimedia Lecture (Lectora Inspire) held by the Student Program for Information and Communication Technology at the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training at Sunan Kalijaga State Islamic University in Yogyakarta. This article aims to find out the training held by the Information and Communication Technology Student Program. Abstrak Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan beberapa pelatihan, baik itu dari Lembaga Kemahasiswaan (LKM) maupun dari fakultas sendiri. Dengan beberapa pelatihan yang ada di fakultas, maka penulis perlu meneliti pelatihan apa saja yang bermanfaat bagi mahasiswa PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk menjadi guru nantinya. Dari banyaknya pelatihan-pelatihan yang ada, salah satunya adalah Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif (Lectore Inspire) yang diadakan oleh Program Mahasiswa Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan yang diadakan Program Mahasiswa Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.
日惹大学Sunan Kalijaga日惹分校的Tarbiyah和教师培训学院举办了几次来自学生组织和自己学院的培训。由于学院提供一些培训,作者需要审查对Tarbiyah学院的PAI学生和教师培训学生日后成为教师有用的任何培训。在现有的许多培训项目中,其中之一是由Tarbiyah学院信息和通信技术学生项目和日惹Sunan Kalijaga州立伊斯兰大学教师培训项目举办的互动学习多媒体讲座(Lectora Inspire)。本文旨在了解信息与通信技术专业学生的培训情况。摘要:日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹,日惹。当我在这里的时候,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是。日惹市,日惹市,日惹市,日惹市,日惹市,日惹市,日惹市。Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan yang diadakan计划Mahasiswa Bidang技术信息和Komunikasi tersebut。
{"title":"EFEKTIVITAS PELATIHAN PROGRAM MAHASISWA BIDANG TIK DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI CALON GURU PAI (Studi di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga)","authors":"Muhammad Mustofa","doi":"10.14421/JPAI.2018.152-03","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/JPAI.2018.152-03","url":null,"abstract":"Abstract \u0000The Faculty of Tarbiyah and Teacher Training at UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta held several pieces of training, both from Student Organizations and from their own faculties. With some training available at the faculty, the author needs to examine any training that is useful for PAI students of the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training to become teachers later. Of the many existing pieces of training, one of which is the Interactive Learning Multimedia Lecture (Lectora Inspire) held by the Student Program for Information and Communication Technology at the Faculty of Tarbiyah and Teacher Training at Sunan Kalijaga State Islamic University in Yogyakarta. This article aims to find out the training held by the Information and Communication Technology Student Program. \u0000Abstrak \u0000Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengadakan beberapa pelatihan, baik itu dari Lembaga Kemahasiswaan (LKM) maupun dari fakultas sendiri. Dengan beberapa pelatihan yang ada di fakultas, maka penulis perlu meneliti pelatihan apa saja yang bermanfaat bagi mahasiswa PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk menjadi guru nantinya. Dari banyaknya pelatihan-pelatihan yang ada, salah satunya adalah Pelatihan Multimedia Pembelajaran Interaktif (Lectore Inspire) yang diadakan oleh Program Mahasiswa Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui pelatihan yang diadakan Program Mahasiswa Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42469848","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/JPAI.2018.152-04
Ahmad Syafii
in the world of education The issue of ideology is interesting because it relates to the values or patterns of ideas that are reflected in human life. College as an important part of life should be able to provide refreshment to human culture. For that reason the pattern of ideas within the educational ideology of the college curriculum is interesting to discuss. From the results of the study showed that: 1) Profile picture in general is to achieve the profile of graduates. There are three profiles of PAI graduates: educators, education counselors, and educational researchers. curriculum objectives in the form of learning achievement. The curriculum materials are courses that are derivatives of the curriculum. The curriculum method uses student centered learning (SCL) principles, and curriculum evaluation using the rubric system. 2) The educational ideology contained in the Curriculum refers to KKNI and SNPT berparadigma Integration-Interconnection applied in PAI Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta is an eclectic ideology. This shows that the educational ideology in the curriculum has its own distinctive characteristics. Keywords: curriculum referring KKNI and SNPT Paradigm Integration-Interconnection, Education Ideology. Abstrak dalam dunia pendidikan Persoalan ideologi menarik karena berhubungan dengan nilai atau pola gagasan yang tercermin dalam kehidupan manusia. Perguruan tinggi sebagai salah satu bagian penting dalam kehidupan harus dapat memberikan penyegaran terhadap kebudayaan manusia. Untuk itu maka pola gagasan di dalam ideologi pendidikan dari kurikulum perguruan tinggi menarik untuk dibahas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gambaran profil secara umum adalah untuk mencapai profil lulusan. Terdapat tiga profil lulusan PAI yaitu pendidik, konselor pendidikan, dan peneliti pendidikan. tujuan kurikulum berupa capaian pembelajaran. Materi kurikulum adalah mata kuliah yang merupakan turunan dari kurikulum. Metode kurikulum menggunakan prinsip student centered learning (SCL), dan evaluasi kurikulum menggunakan sistem rubrik. 2) Muatan ideologi pendidikan yang terdapat pada Kurikulum mengacu KKNI dan SNPT berparadigma Integrasi-Interkoneksi yang diterapkan di Program Studi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah ideologi yang bersifat eklektik. Hal ini menunjukkan bahwa ideologi pendidikan dalam kurikulum memiliki karakteristik tersendiri yang khas. Kata kunci: kurikulum mengacu KKNI dan SNPT Berparadigma Integrasi-Interkoneksi, Ideologi Pendidikan.
{"title":"IDEOLOGI PENDIDIKAN DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN TINGGI MENGACU KKNI DAN SNPT BERPARADIGMA INTEGRASI-INTERKONEKSI","authors":"Ahmad Syafii","doi":"10.14421/JPAI.2018.152-04","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/JPAI.2018.152-04","url":null,"abstract":"in the world of education The issue of ideology is interesting because it relates to the values or patterns of ideas that are reflected in human life. College as an important part of life should be able to provide refreshment to human culture. For that reason the pattern of ideas within the educational ideology of the college curriculum is interesting to discuss. From the results of the study showed that: 1) Profile picture in general is to achieve the profile of graduates. There are three profiles of PAI graduates: educators, education counselors, and educational researchers. curriculum objectives in the form of learning achievement. The curriculum materials are courses that are derivatives of the curriculum. The curriculum method uses student centered learning (SCL) principles, and curriculum evaluation using the rubric system. 2) The educational ideology contained in the Curriculum refers to KKNI and SNPT berparadigma Integration-Interconnection applied in PAI Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta is an eclectic ideology. This shows that the educational ideology in the curriculum has its own distinctive characteristics. \u0000 Keywords: curriculum referring KKNI and SNPT Paradigm Integration-Interconnection, Education Ideology. \u0000 Abstrak \u0000dalam dunia pendidikan Persoalan ideologi menarik karena berhubungan dengan nilai atau pola gagasan yang tercermin dalam kehidupan manusia. Perguruan tinggi sebagai salah satu bagian penting dalam kehidupan harus dapat memberikan penyegaran terhadap kebudayaan manusia. Untuk itu maka pola gagasan di dalam ideologi pendidikan dari kurikulum perguruan tinggi menarik untuk dibahas. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Gambaran profil secara umum adalah untuk mencapai profil lulusan. Terdapat tiga profil lulusan PAI yaitu pendidik, konselor pendidikan, dan peneliti pendidikan. tujuan kurikulum berupa capaian pembelajaran. Materi kurikulum adalah mata kuliah yang merupakan turunan dari kurikulum. Metode kurikulum menggunakan prinsip student centered learning (SCL), dan evaluasi kurikulum menggunakan sistem rubrik. 2) Muatan ideologi pendidikan yang terdapat pada Kurikulum mengacu KKNI dan SNPT berparadigma Integrasi-Interkoneksi yang diterapkan di Program Studi PAI Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta adalah ideologi yang bersifat eklektik. Hal ini menunjukkan bahwa ideologi pendidikan dalam kurikulum memiliki karakteristik tersendiri yang khas. \u0000 Kata kunci: kurikulum mengacu KKNI dan SNPT Berparadigma Integrasi-Interkoneksi, Ideologi Pendidikan.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46542537","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/JPAI.2018.152-02
Asmiyati Asmiyati
Abstract The research aims to improve the competence of teachers PAI SD in Piyungan Bantul Regency in drawing up scientific approach based RPP. This Research Action Research shaped the school (School Action Research) collaboration between researchers and teachers. This research uses descriptive method with engineering workshop to see improvement happening from cycle to cycle the results showed that coaching through the workshop can enhance teacher competencies PAI SD in district Piyungan Bantul Regency in preparation of the RPP by using scientific approach. Increased value and competence that occurs after the execution of the workshop teachers PAI elementary school in kecamatan Piyungan Bantul Regency was amounting to 43 points. This can be seen from the results of the calculation of the increase in the average value of a participant on one cycle only gets 69 points or 2.3 later increased to 112 or 3.7 indicating is in compliance with the criteria and expectations of researchers. Abstrak Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru PAI SD di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam menyusun RPP berbasis pendekatan saintifik. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research) hasil kerjasama antara peneliti dan guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik workshop untuk melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pembinaan melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru PAI SD di kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam penyusunan RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik. Peningkatan nilai dan kompetensi yang terjadi setelah pelaksanaan workshop guru PAI SD di kecamatan Piyungan kabupaten Bantul adalah sebesar 43 poin. Hal ini dapat terlihat dari hasil perhitungan kenaikan rata-rata nilai peserta yang pada siklus satu hanya mendapatkan 69 poin atau 2,3 kemudian meningkat menjadi 112 atau 3,7 yang mengindikasikan sudah sesuai dengan kriteria dan harapan peneliti.
{"title":"PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAI DALAM MENYUSUN RPP BERBASIS SAINTIFIK DI SD PIYUNGAN BANTUL TA 2016/2017","authors":"Asmiyati Asmiyati","doi":"10.14421/JPAI.2018.152-02","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/JPAI.2018.152-02","url":null,"abstract":"Abstract \u0000The research aims to improve the competence of teachers PAI SD in Piyungan Bantul Regency in drawing up scientific approach based RPP. This Research Action Research shaped the school (School Action Research) collaboration between researchers and teachers. This research uses descriptive method with engineering workshop to see improvement happening from cycle to cycle the results showed that coaching through the workshop can enhance teacher competencies PAI SD in district Piyungan Bantul Regency in preparation of the RPP by using scientific approach. Increased value and competence that occurs after the execution of the workshop teachers PAI elementary school in kecamatan Piyungan Bantul Regency was amounting to 43 points. This can be seen from the results of the calculation of the increase in the average value of a participant on one cycle only gets 69 points or 2.3 later increased to 112 or 3.7 indicating is in compliance with the criteria and expectations of researchers. \u0000 \u0000Abstrak \u0000Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru PAI SD di Kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam menyusun RPP berbasis pendekatan saintifik. Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Sekolah (School Action Research) hasil kerjasama antara peneliti dan guru. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik workshop untuk melihat peningkatan yang terjadi dari siklus ke siklus Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pembinaan melalui workshop dapat meningkatkan kompetensi guru PAI SD di kecamatan Piyungan Kabupaten Bantul dalam penyusunan RPP dengan menggunakan pendekatan saintifik. Peningkatan nilai dan kompetensi yang terjadi setelah pelaksanaan workshop guru PAI SD di kecamatan Piyungan kabupaten Bantul adalah sebesar 43 poin. Hal ini dapat terlihat dari hasil perhitungan kenaikan rata-rata nilai peserta yang pada siklus satu hanya mendapatkan 69 poin atau 2,3 kemudian meningkat menjadi 112 atau 3,7 yang mengindikasikan sudah sesuai dengan kriteria dan harapan peneliti.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42640447","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/jpai.2018.152-08
Reksiana Reksiana
Abstract In education, several terms such as strategy, approach, model and method are often used to describe the teaching and learning situation. And these terms are often inconsistent and often overlapping occurs in their use. To differentiate and clarify each of these terms, it needs to be reviewed and discussed contextually and comprehensively. This needs to be done in order to avoid confusion and misunderstanding the meaning of each of these terms. This paper will specifically try to describe the four terms because the four terms are most widely used and referred to by practitioners in the field of education. Clarification of these terms will help to explain the ambiguity of understanding meaning in the world of education and literacy. Abstrak Dalam pendidikan, beberapa istilah seperti strategi, pendekatan, model dan metode sering digunakan untuk menggambarkan situasi belajar-mengajar. Dan istilah-istilah tersebut sering tidak konsisten dan acap kali terjadi overlapping dalam penggunaannya. Untuk membedakan dan memperjelas perbedaan masing-masing istilah tersebut, perlu dikaji dan dibahas secara kontekstual dan komprehensif. Hal ini perlu dilakukan, guna tidak terjadi lagi kerancuan dan salah pemahaman makna dari beberapa istilah tersebut. Tulisan ini secara khusus akan mencoba menguraikan keempat istilah tersebut, karena keempat istilah tersebut paling banyak digunakan dan diacu oleh para praktisi di bidang pendidikan. Klarifikasi terhadap istilah-istilah tersebut akan membantu untuk menguraikan kerancuan pemahaman makna dalam dunia pendidikan dan dunia literasi.
{"title":"DISKURSUS TERMINOLOGI MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, DAN METODE PEMBELAJARAN PAI","authors":"Reksiana Reksiana","doi":"10.14421/jpai.2018.152-08","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-08","url":null,"abstract":"Abstract \u0000In education, several terms such as strategy, approach, model and method are often used to describe the teaching and learning situation. And these terms are often inconsistent and often overlapping occurs in their use. To differentiate and clarify each of these terms, it needs to be reviewed and discussed contextually and comprehensively. This needs to be done in order to avoid confusion and misunderstanding the meaning of each of these terms. This paper will specifically try to describe the four terms because the four terms are most widely used and referred to by practitioners in the field of education. Clarification of these terms will help to explain the ambiguity of understanding meaning in the world of education and literacy. \u0000Abstrak \u0000Dalam pendidikan, beberapa istilah seperti strategi, pendekatan, model dan metode sering digunakan untuk menggambarkan situasi belajar-mengajar. Dan istilah-istilah tersebut sering tidak konsisten dan acap kali terjadi overlapping dalam penggunaannya. Untuk membedakan dan memperjelas perbedaan masing-masing istilah tersebut, perlu dikaji dan dibahas secara kontekstual dan komprehensif. Hal ini perlu dilakukan, guna tidak terjadi lagi kerancuan dan salah pemahaman makna dari beberapa istilah tersebut. Tulisan ini secara khusus akan mencoba menguraikan keempat istilah tersebut, karena keempat istilah tersebut paling banyak digunakan dan diacu oleh para praktisi di bidang pendidikan. Klarifikasi terhadap istilah-istilah tersebut akan membantu untuk menguraikan kerancuan pemahaman makna dalam dunia pendidikan dan dunia literasi. \u0000 ","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45920043","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/jpai.2018.152-09
Syaefudin Syaefudin
Abstract This study aims to: First, know how to implement MMT in MI Ash-Siddiqiyyah-3. Second, knowing why it is necessary to implement MMT in Islamic Education Institutions. This type of research is qualitative. Using an educational sociology approach. Data collection was obtained directly from informants through interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data display, data verification and confirmation of conclusions. The results of this study indicate that: The implementation of MMT for Islamic Education Institutions in MI Ash-Siddiqiyyah-3 is quite good. However, in MMT implementation the problem solving cycle can be said to be imperfect. Because, although MI Ash-Siddiqiyyah-3 carries a quality system, the Madrasah has never produced a product / graduate. So, for the problem solving cycle, customer satisfaction and happiness can not be analyzed in the element of output. It is necessary to always implement MMT in Islamic Education Institutions, in order to measure the satisfaction-not category, and whether or not happy education customers. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: Pertama, tahu bagaimana menerapkan MMT di MI Ash-Siddiqiyyah-3. Kedua, mengetahui mengapa perlu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menggunakan pendekatan sosiologi pendidikan. Pengumpulan data diperoleh langsung dari informan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, tampilan data, verifikasi data, dan konfirmasi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Implementasi MMT untuk Lembaga Pendidikan Islam di MI Ash-Siddiqiyyah-3 cukup baik. Namun, dalam implementasi MMT, siklus penyelesaian masalah dapat dikatakan tidak sempurna. Karena, walaupun MI Ash-Siddiqiyyah-3 mengusung sistem mutu, Madrasah tidak pernah menghasilkan produk / lulusan. Jadi, untuk siklus pemecahan masalah, kepuasan dan kebahagiaan pelanggan tidak dapat dianalisis dalam elemen output. Perlu untuk selalu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam, untuk mengukur kategori kepuasan-tidak, dan apakah pelanggan pendidikan senang atau tidak.
摘要本研究旨在:首先,了解如何在MI Ash-Siddiqiyyah-3中实现MMT。第二,了解伊斯兰教育机构实施MMT的必要性。这种类型的研究是定性的。运用教育社会学的方法。通过访谈、观察和记录直接从举报人处收集数据。使用的数据分析技术包括数据简化、数据显示、数据验证和结论确认。本研究结果表明:MI Ash-Siddiqiyyah-3伊斯兰教育机构MMT实施情况良好。然而,在MMT实现中,问题解决周期可以说是不完美的。因为,尽管MI Ash-Siddiqiyyah-3具有质量体系,但伊斯兰学校从未生产过产品/毕业生。因此,对于问题解决周期,客户满意度和快乐度不能在输出要素中进行分析。在伊斯兰教育机构中,有必要始终实施MMT,以衡量教育客户的满意与否,以及教育客户是否满意。摘要:penelitian ini bertujuan untuk: Pertama, tahu bagaimana menerapkan MMT di MI Ash-Siddiqiyyah-3。伊斯兰教,mengetahui mengapa perlu menerapkan MMT。Jenis penelitian ini adalah kuitatif。孟古纳坎,彭迪迪坎,彭迪迪坎。彭普兰的数据与其他国家的数据是一致的。泰克分析数据阳迪库纳坎adalah reduksi数据,tampilan数据,验证kasi数据,丹konfirmasi kespulan。Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa:实施MMT untuk Lembaga Pendidikan Islam di MI Ash-Siddiqiyyah-3 cuup baik。Namun, dalam implementasi MMT, siklus penyelesaian masalah dapat dikatakan tidak sempurna。Karena, walaupun MI Ash-Siddiqiyyah-3 mengusung系统mutu, Madrasah tidak pernah menghasilkan产品/ lulusan。Jadi, untuk siklus pemecahan masalah, kepuasan dan kebahagiaan pelanggan tidak dapat dianalis dalam元素输出。我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是。
{"title":"IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU TERPADU (MMT) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus di MI Unggulan Ash-Siddiqiyyah 3 Purworejo)","authors":"Syaefudin Syaefudin","doi":"10.14421/jpai.2018.152-09","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-09","url":null,"abstract":"Abstract \u0000This study aims to: First, know how to implement MMT in MI Ash-Siddiqiyyah-3. Second, knowing why it is necessary to implement MMT in Islamic Education Institutions. This type of research is qualitative. Using an educational sociology approach. Data collection was obtained directly from informants through interviews, observation, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data display, data verification and confirmation of conclusions. The results of this study indicate that: The implementation of MMT for Islamic Education Institutions in MI Ash-Siddiqiyyah-3 is quite good. However, in MMT implementation the problem solving cycle can be said to be imperfect. Because, although MI Ash-Siddiqiyyah-3 carries a quality system, the Madrasah has never produced a product / graduate. So, for the problem solving cycle, customer satisfaction and happiness can not be analyzed in the element of output. It is necessary to always implement MMT in Islamic Education Institutions, in order to measure the satisfaction-not category, and whether or not happy education customers. \u0000 \u0000AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: Pertama, tahu bagaimana menerapkan MMT di MI Ash-Siddiqiyyah-3. Kedua, mengetahui mengapa perlu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Menggunakan pendekatan sosiologi pendidikan. Pengumpulan data diperoleh langsung dari informan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, tampilan data, verifikasi data, dan konfirmasi kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Implementasi MMT untuk Lembaga Pendidikan Islam di MI Ash-Siddiqiyyah-3 cukup baik. Namun, dalam implementasi MMT, siklus penyelesaian masalah dapat dikatakan tidak sempurna. Karena, walaupun MI Ash-Siddiqiyyah-3 mengusung sistem mutu, Madrasah tidak pernah menghasilkan produk / lulusan. Jadi, untuk siklus pemecahan masalah, kepuasan dan kebahagiaan pelanggan tidak dapat dianalisis dalam elemen output. Perlu untuk selalu menerapkan MMT di Lembaga Pendidikan Islam, untuk mengukur kategori kepuasan-tidak, dan apakah pelanggan pendidikan senang atau tidak.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"66961266","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2018-12-30DOI: 10.14421/jpai.2018.152-07
Alimron Alimron
Abstract This research appears from the desire of researchers to see how the Problems of E-Learning Implementation in the Learning Process and analyze in a qualitative manner. This type of research is field research using a qualitative approach. The method of data collection is through observation, interviews, questionnaires and documentation. From the results of the study concluded that: First, the Perceptions of Lecturers and Students in the learning process using e-learning in the Islamic Religious Education Study Program of Raden Fatah State Islamic University of Palembang concerning: Aspects of the application of e-learning applications, Ease of Use of e-learning applications, Component aspects of e-learning application features, usefulness and Facility Aspects; secondly, the Application of E-Learning in the Learning Process in the Islamic Religious Education Study Program at the Raden Fatah State Islamic University in Palembang includes: e-learning Application System that use a moodle or LMS system including application manager admin, lecturer, and student ; third, the Problems of E-Learning Implementation in the Learning Process in the Islamic Education Study Program at the Raden Fatah State Islamic University in Palembang include: Organizational Problems in the implementation of E-Learning, Infrastructure Problems in the implementation of E-Learning, Problems in Human Resources in the implementation of E-Learning; fourth, supporting and inhibiting factors for the application of E-Learning which include: Supporting Factors, Rector who is fully supports the implementation of e-learning, university website, internet application, e-learning application, an admin that is reliable in applying ICT, E-Learning UIN RF is using a Moodle system, E-Learning is easy to operate, while the obstacle factors include, Facilities are still limited, Internet Networks are not stable, Implementation supervision is not maximum, less of Lecturer awareness and motivation, limitations of lecturers who can use the E-Lerning media, E-learning training is rarely implemented, Some lecturers who take e-learning training do not apply it in the lecture learning process, Some students do not have independence in learning motivation. Abstract Penelitian ini berawal dari keinginan peneliti untuk melihat bagaimana Problematika Penerapan E-Learning dalam Proses Pembelajaran dan menganalisanya dengan analisis data secara deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, Persepsi Dosen dan Mahasiswa dalam proses pembelajaran menggunakan e-learning pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menyangkut pada: Aspek Penerapan aplikasi e-learning, Aspek Kemudahan Penggunaan aplikasi e-learning, Aspek komponen
本研究源于研究者希望了解电子学习实施过程中存在的问题,并对其进行定性分析。这种类型的研究是使用定性方法的实地研究。数据收集的方法是通过观察、访谈、问卷调查和文献记录。从研究结果中得出结论:首先,在巨港拉登法塔赫州立伊斯兰大学伊斯兰宗教教育研究项目中,教师和学生对使用电子学习的学习过程的看法涉及:电子学习应用程序的应用方面,电子学习应用程序的易用性,电子学习应用程序的组成方面的功能,有用性和设施方面;其次,在巨港的拉登法塔赫州立伊斯兰大学的伊斯兰宗教教育研究项目中,电子学习在学习过程中的应用包括:使用moodle或LMS系统的电子学习应用系统,包括应用管理员、管理员、讲师和学生;第三,巨港拉登法塔赫州立伊斯兰大学伊斯兰教育研究项目学习过程中电子学习实施的问题包括:电子学习实施中的组织问题、电子学习实施中的基础设施问题、电子学习实施中的人力资源问题;四是E-Learning应用的支持与抑制因素,主要包括:支持因素,校长完全支持电子学习的实施,大学网站,互联网应用,电子学习应用,一个可靠的管理应用ICT,电子学习UIN RF使用Moodle系统,电子学习易于操作,而障碍因素包括,设施仍然有限,互联网网络不稳定,实施监督不是最大的,讲师的意识和动机较少,由于讲师能够使用E-learning媒体的局限性,E-learning培训很少被实施,一些接受E-learning培训的讲师没有将其应用到课堂学习过程中,一些学生在学习动机上没有独立性。摘要/ Abstract摘要:penelajaran数据分析是一种基于网络的数据分析方法,是一种基于网络的数据分析方法。Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan(实地考察)。北京气象台,北京气象台,北京气象台,北京气象台,北京气象台。Dari hasil penelitian diperoleh kespulpan bahwa: Pertama, persesi Dosen dan Mahasiswa dalam提出pembelajaran menggunakan电子学习项目研究Pendidikan Agama Islam university Negeri Raden Fatah Palembang menyangkut pada: penbelajaran应用电子学习,Aspek Kemudahan Penggunaan应用电子学习,Aspek komponen fitur应用电子学习,Aspek kebermanfaatan serta Aspek Sarana;E-Learning dalam Proses penbelajaran di Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Negeri Raden Fatah Palembang meliputi: system peneraperearning yang menggunakan system model atau LMS yang di dalamnya terdapat unsur pengguna meliputi,admin pengelola applikasi, dosen, dan mahasiswa;ketiga, Problematika Penerapan E-Learning dalam Proses penbelajaran di Program study Pendidikan Agama Islam university Negeri Raden Fatah Palembang meliputi: Problem Organisasi dalam Penerapan E-Learning, Problem infrastructure dalam Penerapan E-Learning, Problem Sumber Daya Manusia dalam Penerapan E-Learning;keempat, Faktor pendukung, penghambat, penpenjapan - learning yang meliputi:槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公,槟都公。Kesadaran dan motivasi kmasih,keterbatasan doseni yang bmandirian dalam belajan,马来西亚电子学习jarangdilaksanakan,马来西亚电子学习jarangmengikutan,马来西亚Mahasiswa belpunyai motivashikmandirian dalam belajar
{"title":"PROBLEMATIKA PENERAPAN E-LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN (Studi Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang)","authors":"Alimron Alimron","doi":"10.14421/jpai.2018.152-07","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-07","url":null,"abstract":"Abstract \u0000This research appears from the desire of researchers to see how the Problems of E-Learning Implementation in the Learning Process and analyze in a qualitative manner. This type of research is field research using a qualitative approach. The method of data collection is through observation, interviews, questionnaires and documentation. \u0000From the results of the study concluded that: First, the Perceptions of Lecturers and Students in the learning process using e-learning in the Islamic Religious Education Study Program of Raden Fatah State Islamic University of Palembang concerning: Aspects of the application of e-learning applications, Ease of Use of e-learning applications, Component aspects of e-learning application features, usefulness and Facility Aspects; secondly, the Application of E-Learning in the Learning Process in the Islamic Religious Education Study Program at the Raden Fatah State Islamic University in Palembang includes: e-learning Application System that use a moodle or LMS system including application manager admin, lecturer, and student ; third, the Problems of E-Learning Implementation in the Learning Process in the Islamic Education Study Program at the Raden Fatah State Islamic University in Palembang include: Organizational Problems in the implementation of E-Learning, Infrastructure Problems in the implementation of E-Learning, Problems in Human Resources in the implementation of E-Learning; fourth, supporting and inhibiting factors for the application of E-Learning which include: Supporting Factors, Rector who is fully supports the implementation of e-learning, university website, internet application, e-learning application, an admin that is reliable in applying ICT, E-Learning UIN RF is using a Moodle system, E-Learning is easy to operate, while the obstacle factors include, Facilities are still limited, Internet Networks are not stable, Implementation supervision is not maximum, less of Lecturer awareness and motivation, limitations of lecturers who can use the E-Lerning media, E-learning training is rarely implemented, Some lecturers who take e-learning training do not apply it in the lecture learning process, Some students do not have independence in learning motivation. \u0000Abstract \u0000Penelitian ini berawal dari keinginan peneliti untuk melihat bagaimana Problematika Penerapan E-Learning dalam Proses Pembelajaran dan menganalisanya dengan analisis data secara deskriptif kualitatif. Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yaitu melalui observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. \u0000Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa: Pertama, Persepsi Dosen dan Mahasiswa dalam proses pembelajaran menggunakan e-learning pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang menyangkut pada: Aspek Penerapan aplikasi e-learning, Aspek Kemudahan Penggunaan aplikasi e-learning, Aspek komponen ","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42777453","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Abstract This research was conducted to find out the teachers’ difficulty in explaining Fiqih lesson with circumcision (khitan) material. This research took place in MI Thoriqotus Sa’adah in Ngabab Village of Malang Regency. This study employed quantitative research method with interview and observation being the techniques of collecting data. Data analysis was carried out through data display, reduction, and description using Miles Huberman’s model. Cognitive learning theory was used as the analysis instrument to analyze the process of learning Fiqih with khitan material. The result of research showed that the challenge of teaching was affected by some factors: students have begun to be Mumayyiz, students have begun to understand sensitive parts of body, learning hour condition, monotonous seating style, and students’ habit of watching film. Theses obstacles could be dealt with by using a joyful learning strategy. It is in line with cognitive learning theory perspective encouraging the teacher to understand the students’ condition and learning material. Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan guru dalam menjelaskan pelajaran Fiqih materi khitan. Lokasi penelitian ini di MI Thoriqotus Sa’adah Desa Ngabab Kabupaten Malang. Penelitian menerapkan metode penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan melalui penyajian, reduksi dan dideskripsikan menggunakan model Miles Huberman. Teori pembelajaran kognitif sebagai pisau analisis digunakan untuk membedah proses pembelajaran Fiqih materi Khitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan mengajar dipengaruhi faktor siswa sudah mulai Mumayyiz, siswa mulai mengerti bagian-bagian sensitif, kondisi jam pelajaran, gaya tempat duduk yang monoton dan kebiasaan siswa menonton film. Kendala tersebut dapat diatasi melalui strategi pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini selaras dengan perspektif teori pembelajaran kognitif yang mendorong guru untuk memahami kondisi serta materi pelajaran siswa.
摘要本研究旨在找出教师在使用契丹割礼教材讲解斐奇语课时的困难。这项研究是在马郎县Ngabab村的MI thoriqutus Sa 'adah进行的。本研究采用定量研究方法,以访谈和观察为资料收集技术。数据分析采用Miles Huberman的模型,通过数据显示、还原和描述进行。以认知学习理论为分析工具,分析了契丹语学习者学习斐奇语的过程。研究结果表明,影响教学挑战的因素有:学生已经开始“mumayyz”,学生已经开始了解身体的敏感部位,学习时数条件,座位方式单调,学生看电影的习惯。这些障碍可以通过使用快乐的学习策略来解决。鼓励教师了解学生的情况和学习材料符合认知学习理论的观点。【摘要】Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan guru dalam menjelaskan pelajaran Fiqih material契丹。Lokasi penelitian ini di MI thororiqutus Sa 'adah Desa Ngabab Kabupaten Malang。Penelitian menerapkan方法;Penelitian quality quality; mongunakan技术;分析数据dilakkan melalui penyajian, reduksi dan dideskripkan menggunakan模型Miles Huberman。Teori pembelajaran kognitif sebagai pisau分析digunakan untuk成员提出了pembelajaran斐济材料契丹。Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantanangan mengajar dipengaruhi faktor siswa sudah mulai mumayyz, siswa mulai mengerti bagjian -bagian sensitif, kondisi jam pelajaran, gaya tempat duduk yang monoton dan kebiasaan siswa menonton电影。Kendala tersebut dapat diatasi melalui strategy . pembelajaran yang menyenangkan。halini selaras denan perspetei penbelajaran kogniif yang mendorong guru untuk memahami kondisi serta materi pelajaran siswa。
{"title":"TANTANGAN MENGAJAR PELAJARAN FIQIH MATERI KHITAN PADA JENJANG SEKOLAH DASAR","authors":"Najma Zahiroh, Susi Susanti, Rizka Maulidia Iffani Amalia, Joan Hesti Gita Purwasih","doi":"10.14421/jpai.2018.152-10","DOIUrl":"https://doi.org/10.14421/jpai.2018.152-10","url":null,"abstract":"Abstract \u0000This research was conducted to find out the teachers’ difficulty in explaining Fiqih lesson with circumcision (khitan) material. This research took place in MI Thoriqotus Sa’adah in Ngabab Village of Malang Regency. This study employed quantitative research method with interview and observation being the techniques of collecting data. Data analysis was carried out through data display, reduction, and description using Miles Huberman’s model. Cognitive learning theory was used as the analysis instrument to analyze the process of learning Fiqih with khitan material. The result of research showed that the challenge of teaching was affected by some factors: students have begun to be Mumayyiz, students have begun to understand sensitive parts of body, learning hour condition, monotonous seating style, and students’ habit of watching film. Theses obstacles could be dealt with by using a joyful learning strategy. It is in line with cognitive learning theory perspective encouraging the teacher to understand the students’ condition and learning material. \u0000Abstrak \u0000Penelitian ini dilatarbelakangi kesulitan guru dalam menjelaskan pelajaran Fiqih materi khitan. Lokasi penelitian ini di MI Thoriqotus Sa’adah Desa Ngabab Kabupaten Malang. Penelitian menerapkan metode penelitian kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan melalui penyajian, reduksi dan dideskripsikan menggunakan model Miles Huberman. Teori pembelajaran kognitif sebagai pisau analisis digunakan untuk membedah proses pembelajaran Fiqih materi Khitan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan mengajar dipengaruhi faktor siswa sudah mulai Mumayyiz, siswa mulai mengerti bagian-bagian sensitif, kondisi jam pelajaran, gaya tempat duduk yang monoton dan kebiasaan siswa menonton film. Kendala tersebut dapat diatasi melalui strategi pembelajaran yang menyenangkan. Hal ini selaras dengan perspektif teori pembelajaran kognitif yang mendorong guru untuk memahami kondisi serta materi pelajaran siswa.","PeriodicalId":32492,"journal":{"name":"Jurnal Pendidikan Agama Islam","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46944335","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}