Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.951
Ahmad Tohri, Huldiya Syamsiar, Abdul Rasyad, Abdul Hafiz, Rizkah Rizkah
Penelitian ini merupakan studi pustaka dari berbagai tulisan ilmiah yang relevan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan budaya lokal di era masyarakat digital. Teknik analisis menggunakan analisis domain dan analisis isi secara sistematis dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran IPS terpadu berorientasi pada kebermaknaan tujuan dan pencapaian pembelajaran terkait dengan penyiapan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia dan menjalin interaksi antar masyarakat internasional sebagai salah satu wujud keterampilan abad ke-21, yaitu kolaborasi. Metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal relevan dengan tujuan pendidikan nasional sebagai upaya mewarisi dan melestarikan budaya bangsa serta membangun karakter bangsa melalui pendidikan. Rasionalisasi metode pembelajaran IPS terpadu di era masyarakat digital berfungsi sebagai pendorong dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk memahami sesama manusia, peduli terhadap relasi teman sebaya dan relasi sosial, serta menjadi filter individu dan kontrol sosial. dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan. Selain itu, metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal juga sangat relevan dan strategis untuk pengajaran dan penanaman nilai-nilai kearifan, perilaku demokratis, pengambilan pelajaran dari masa lalu, identifikasi dan refleksi realitas kehidupan saat ini, sikap optimis tentang masa depan, dan tanggung jawab. Media sosial merupakan bagian dari masyarakat global yang saling terhubung dan bergantung di era masyarakat digital This study is a literature review from some relevant scientific literatures. The objective of this study is to know the relevance of integrated local-wisdom-based social science learning method in the digital society era. Analysis technique is through domain and content analysis systematically and contextually. The study result shows that integrated local-wisdom-based social science learning method is oriented to the meaningfulness of learning objectives as well as achievements in relation to the student preparation to actively participate in developing Indonesia and establishing interaction among international society as the realization of one of the 21st century skills, collaboration. Integrated local-wisdom-based social science learning method is relevant to the national education objectives of inheriting and conserving nation culture as well as constructing nation characters through education. Rationale of the integrated social science learning method in digital society era functions as a driving factor for the student awareness in understanding human being, caring for friendship as well as social relationship, and being individual filter as well as social controller for the future changes and challenges. Besides, integrated local[1]wisdom-based social science learning method is also relevant and strategic for the teach
本研究是对各种相关科学著作的库进行研究。此外,本研究的目的是确定以数字社会为基础的基于当地文化审慎的综合IPS学习方法的相关性。使用域分析和内容分析系统和上下文分析的分析技术。研究结果表明,IPS综合学习方法的目标和学习成就与培养积极参与建设印尼的学习者,并将国际社会的互动编织成21世纪最先进的技能之一,即协作。以地方教育为基础的综合IPS学习方法与国家教育目标相关,即通过教育来继承和保护国家文化,建立国家品格。在数字社会的统一IPS学习方法的合理性是提高学生理解人类、关心同伴和社会关系、成为个人过滤器和社会控制的动力。面对未来的变化和挑战。此外,以地方智慧为基础的基于IPS的综合学习方法对教育和培养审慎、民主行为、从过去吸取教训、识别和反思当今生活的现实、对未来的乐观态度和责任也是非常相关和具有战略意义的。在数字社会的时代,社交媒体是一个相互联系、相互依赖的全球社会的一部分。这项研究的目的是了解在数字社会中基于社会科学学习方法的当地社区的相关性。技术分析是通过域和包容分析系统和音高分析。The study论点节目发展到这种集成(social science注重学习方法是local-wisdom-based meaningfulness》学习objectives as well as achievements in》的关系的学生准备actively participate in developing印尼和establishing interaction realization of一号》》国际协会美国21世纪技能的,collaboration。以社会科学为基础的社会科学学习方法与国家的内在教育和保护国家文化的目标相关。在数字社会的实践中,社会科学的方法作为理解人类的工具,关心友谊,就像社会关系一样,作为未来改变和挑战的个人过滤器。此外,集成local [1] (social science学习方法是wisdom-based也相关的当地战略#教书和implanting价值观的智慧,民主attitudes课学习从美国过去,美国identification嗯倒影》当前的现实生活,optimistic态度toward the future,和责任。社交媒体是在数字社会社会中相互依赖和支配的全球社会的一部分。
{"title":"RELEVANSI METODE PEMBELAJARAN IPS TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI ERA MASYARAKAT DIGITAL","authors":"Ahmad Tohri, Huldiya Syamsiar, Abdul Rasyad, Abdul Hafiz, Rizkah Rizkah","doi":"10.32550/teknodik.vi.951","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.951","url":null,"abstract":"Penelitian ini merupakan studi pustaka dari berbagai tulisan ilmiah yang relevan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui relevansi metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan budaya lokal di era masyarakat digital. Teknik analisis menggunakan analisis domain dan analisis isi secara sistematis dan kontekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran IPS terpadu berorientasi pada kebermaknaan tujuan dan pencapaian pembelajaran terkait dengan penyiapan peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam membangun Indonesia dan menjalin interaksi antar masyarakat internasional sebagai salah satu wujud keterampilan abad ke-21, yaitu kolaborasi. Metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal relevan dengan tujuan pendidikan nasional sebagai upaya mewarisi dan melestarikan budaya bangsa serta membangun karakter bangsa melalui pendidikan. Rasionalisasi metode pembelajaran IPS terpadu di era masyarakat digital berfungsi sebagai pendorong dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk memahami sesama manusia, peduli terhadap relasi teman sebaya dan relasi sosial, serta menjadi filter individu dan kontrol sosial. dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan. Selain itu, metode pembelajaran IPS terpadu berbasis kearifan lokal juga sangat relevan dan strategis untuk pengajaran dan penanaman nilai-nilai kearifan, perilaku demokratis, pengambilan pelajaran dari masa lalu, identifikasi dan refleksi realitas kehidupan saat ini, sikap optimis tentang masa depan, dan tanggung jawab. Media sosial merupakan bagian dari masyarakat global yang saling terhubung dan bergantung di era masyarakat digital\u0000 \u0000This study is a literature review from some relevant scientific literatures. The objective of this study is to know the relevance of integrated local-wisdom-based social science learning method in the digital society era. Analysis technique is through domain and content analysis systematically and contextually. The study result shows that integrated local-wisdom-based social science learning method is oriented to the meaningfulness of learning objectives as well as achievements in relation to the student preparation to actively participate in developing Indonesia and establishing interaction among international society as the realization of one of the 21st century skills, collaboration. Integrated local-wisdom-based social science learning method is relevant to the national education objectives of inheriting and conserving nation culture as well as constructing nation characters through education. Rationale of the integrated social science learning method in digital society era functions as a driving factor for the student awareness in understanding human being, caring for friendship as well as social relationship, and being individual filter as well as social controller for the future changes and challenges. Besides, integrated local[1]wisdom-based social science learning method is also relevant and strategic for the teach","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46005990","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.890
Zainul Mustofa
Mengantarkan siswa untuk segera menguasai konsep dasar fisika merupakan tujuan penting dalam pembelajaran. Terlebih lagi untuk siswa SMK, fisika merupakan dasar bidang keahlian sekaligus terintegrasi dengan kompetensi keahlian yang dipilihnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana modeling instruction mengantarkan siswa menguasai konsep suhu dan kalor serta aplikasinya dalam bidang informatika. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan design embedded experimental model. Subjek penelitian terdiri atas 34 siswa teknik komputer dan jaringan SMK Al Munawwariyyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai n-gain rata-rata sebesar 0,49 (medium) dengan effect size sebesar 1,04 (sangat tinggi). Fasilitas pembelajaran modeling instruction yang memberikan kesempatan siswa memodelkan masalah berhasil menghantarkan siswa untuk meningkatkan kemampuanny dalam membuat model konversi suhu, deteksi suhu berbasis Arduino, dan analisis model perpindahan kalor dalam sistem CPU. Beberapa materi yang secara signifikan berhasil meningkat yaitu konversi suhu, perpindahan kalor, dan analisis troubleshooting masalah sistem pendingin CPU.
{"title":"Pengaruh Modeling Instruction dalam Mengantarkan Siswa Menguasai Topik Suhu dan Kalor Serta Aplikasinya","authors":"Zainul Mustofa","doi":"10.32550/teknodik.vi.890","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.890","url":null,"abstract":"Mengantarkan siswa untuk segera menguasai konsep dasar fisika merupakan tujuan penting dalam pembelajaran. Terlebih lagi untuk siswa SMK, fisika merupakan dasar bidang keahlian sekaligus terintegrasi dengan kompetensi keahlian yang dipilihnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana modeling instruction mengantarkan siswa menguasai konsep suhu dan kalor serta aplikasinya dalam bidang informatika. Penelitian ini merupakan penelitian mixed method dengan design embedded experimental model. Subjek penelitian terdiri atas 34 siswa teknik komputer dan jaringan SMK Al Munawwariyyah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi kenaikan nilai n-gain rata-rata sebesar 0,49 (medium) dengan effect size sebesar 1,04 (sangat tinggi). Fasilitas pembelajaran modeling instruction yang memberikan kesempatan siswa memodelkan masalah berhasil menghantarkan siswa untuk meningkatkan kemampuanny dalam membuat model konversi suhu, deteksi suhu berbasis Arduino, dan analisis model perpindahan kalor dalam sistem CPU. Beberapa materi yang secara signifikan berhasil meningkat yaitu konversi suhu, perpindahan kalor, dan analisis troubleshooting masalah sistem pendingin CPU.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44598926","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.950
Zahra Fadhilah Putri, Nurkholifatul Maula
Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan dan pengujian kurikulum yang telah direncanakan dan disusun sebelumnya. Metode/strategi kurikulum berbasis at home menjadi ciri khas dan keunggulan dalam kegiatan belajar mengajar di Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah Implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Mengelola pembelajaran baik pada tahap persiapan sebelum, selama pembelajaran berlangsung, maupun setelah program belajar diselenggarakan. Hal ini juga meliputi pengamatan siswa selama pembelajaran, strategi/metode kegiatan belajar mengajar dalam pengembangan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan Informan dari penelitian ini adalah staff kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interview, konseling dan standar penerimaan peserta didik baru maupun orang tua yang bertujuan menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dengan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga di akhir kegiatan belajar mengajar, tutor memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melaukan pembelajaran dan isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan siswa, potensi, minat bakat, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya maupun lingkungannya melalui program pembiasaan, talent class dan melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap.
{"title":"Implementasi Kurikulum Berbasis At Home Dalam Pengembangan Karakter Di Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan","authors":"Zahra Fadhilah Putri, Nurkholifatul Maula","doi":"10.32550/teknodik.vi.950","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.950","url":null,"abstract":"Implementasi kurikulum merupakan proses pelaksanaan dan pengujian kurikulum yang telah direncanakan dan disusun sebelumnya. Metode/strategi kurikulum berbasis at home menjadi ciri khas dan keunggulan dalam kegiatan belajar mengajar di Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah Implementasi kurikulum berbasis at home dalam pengembangan karakter anak pada homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Mengelola pembelajaran baik pada tahap persiapan sebelum, selama pembelajaran berlangsung, maupun setelah program belajar diselenggarakan. Hal ini juga meliputi pengamatan siswa selama pembelajaran, strategi/metode kegiatan belajar mengajar dalam pengembangan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara dengan Informan dari penelitian ini adalah staff kurikulum dan tutor Homeschooling Kak Seto Tangerang Selatan. Implementasi kurikulum berbasis at home diawali dengan melakukan asesmen, interview, konseling dan standar penerimaan peserta didik baru maupun orang tua yang bertujuan menyesuaikan antara kebutuhan peserta didik dengan program belajar. Selama kegiatan belajar mengajar, tutor mengondisikan suasana pembelajaran yang nyaman dengan kegiatan pembiasaan hingga di akhir kegiatan belajar mengajar, tutor memberikan apresiasi dan melakukan tanya jawab dengan anak terkait bagaimana perasaan siswa setelah melaukan pembelajaran dan isi dari materi belajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum berbasis at home menjadi inovasi dalam pengembangan karakter siswa yang didasarkan pada kebutuhan siswa, potensi, minat bakat, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi baik akademik maupun nonakademik yang berguna bagi dirinya maupun lingkungannya melalui program pembiasaan, talent class dan melihat perkembangan siswa melalui tujuh penilaian sikap.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"48886009","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.926
R. M. Hariastuti
Besek is part of the local wisdom of the Papring, Kalipuro, Banyuwangi. Besek making besides being a source of livelihood for Papring residents, especially women, is also a skill that is passed down from generation to generation. Besek is made of woven bamboo with a certain pattern which in the end is a three-dimensional product. This condition shows the existence of mathematical concepts in the process of making besek Papring. Exploration of the making of besek papring shows the process of splitting bamboo, ndawat, drying, working (ngenam, mbucon, ngelimpeni, natasi), and the final process (ngelolop). The mathematical concepts that can be identified from besek Papring include permutations, counting, social arithmetic, sets, arithmetic operations, fractions, time, number patterns, non-standard unit, sequences, 2-dimensional, 3-dimensional, relationships between lines, transformations, and comparisons. The use of besek as a contextual tool in learning mathematics is one of the efforts to make learning more meaningful. Â
{"title":"BESEK PAPRING : ANTARA MATA PENCAHARIAN, PRESERVASI BUDAYA, DAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA","authors":"R. M. Hariastuti","doi":"10.32550/teknodik.vi.926","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.926","url":null,"abstract":"Besek is part of the local wisdom of the Papring, Kalipuro, Banyuwangi. Besek making besides being a source of livelihood for Papring residents, especially women, is also a skill that is passed down from generation to generation. Besek is made of woven bamboo with a certain pattern which in the end is a three-dimensional product. This condition shows the existence of mathematical concepts in the process of making besek Papring. Exploration of the making of besek papring shows the process of splitting bamboo, ndawat, drying, working (ngenam, mbucon, ngelimpeni, natasi), and the final process (ngelolop). The mathematical concepts that can be identified from besek Papring include permutations, counting, social arithmetic, sets, arithmetic operations, fractions, time, number patterns, non-standard unit, sequences, 2-dimensional, 3-dimensional, relationships between lines, transformations, and comparisons. The use of besek as a contextual tool in learning mathematics is one of the efforts to make learning more meaningful. Â ","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49080534","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.1015
D. Oktavianto
Penelitan ini mengkaji aktivitas geographic inquiry pada project-based learning untuk meningkatkan berpikir spasial siswa. Diferensiasi yang dimasukkan sebagai variable moderator yakni berupa gaya belajar. Siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 71 siswa SMK yang belajar pemetaan topografi pada Program Keahlian Geologi Pertambangan. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dua jalur, dengan faktorial 2x3 melalui program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan signifikan antara model pembelajaran terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,003, (2) ada perbedaan signifikan antar gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,004 dan (3) ada interaksi signifikan antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,000. Aktivitas geographic inquiry pada project-based learning paling sesuai digunakan pada siswa dengan gaya belajar kinestetik.
{"title":"PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR SPASIAL MELALUI AKTIVITAS GEOGRAPHIC INQUIRY PADA PROJECT BASED LEARNING BERDEFERENSIASI","authors":"D. Oktavianto","doi":"10.32550/teknodik.vi.1015","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.1015","url":null,"abstract":"Penelitan ini mengkaji aktivitas geographic inquiry pada project-based learning untuk meningkatkan berpikir spasial siswa. Diferensiasi yang dimasukkan sebagai variable moderator yakni berupa gaya belajar. Siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 71 siswa SMK yang belajar pemetaan topografi pada Program Keahlian Geologi Pertambangan. Data yang didapat kemudian dianalisis menggunakan ANOVA dua jalur, dengan faktorial 2x3 melalui program SPSS 24. Hasil penelitian menunjukkan (1) ada perbedaan signifikan antara model pembelajaran terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,003, (2) ada perbedaan signifikan antar gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,004 dan (3) ada interaksi signifikan antara model pembelajaran dan gaya belajar terhadap keterampilan berpikir spasial, dengan nilai sig 0,000. Aktivitas geographic inquiry pada project-based learning paling sesuai digunakan pada siswa dengan gaya belajar kinestetik.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41554808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-12-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.876
Fira Saputri, Adam Mudinillah
Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam hal teknologi, makin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan apabila kita bisa mengimbanginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar melalui penggunaan aplikasi KineMaster di kalangan pemula, guru-guru di sekolah dasar, serta muda-mudi yang membuat media pembelajaran berbasis multimedia sebagai bahan ajar ataupun penugasan kuliah. Saat pandemi Covid-19, proses belajar mengajar pun turut berubah. Jika semula para guru terbiasa memberi materi lewat buku, sekarang bahan ajar diberikan lewat media online berupa ebook, kelas digital, atau video pembelajaran. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para guru SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membuat media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi KineMaster. KineMaster memiliki beberapa fitur yang menarik di antaranya background, musik; penggabungan video yang terputus, dan memasukkan animasi yang menarik lainnya. Aplikasi KineMaster adalah aplikasi yang pintar dalam editing video yang bisa tampil di layar smartphone dan di laptop yang dilengkapi dengan Android yang bekerja sangat profesional dan lengkap dengan fitur menarik. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang mengandung makna lebih dalam. Pelaksanaan pengabdian ini diselesaikan dalam tiga tahapan kegiatan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Persiapan dilakukan dengan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para guru dalam kegiatan pengajaran di kelas. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan media daring, yaitu dengan aplikasi Zoom, dilanjutkan dengan praktik langsung dibantu oleh tim, disertai dengan tanya jawab dan latihan oleh para peserta pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat. Tahap pelaporan dilakukan setelah selesainya kegiatan pengabdian ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari dalam satu sesi pengabdian pada masyarakat, yaitu tanggal 30 November--04 Desember 2021 mulai pukul 09.00--12.00 WIB, bertempat di SD 03 Koto Pulai, Provinisi Sumatra Barat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, para guru terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh tim pengabdi Along with the development of the time, especially in terms of technology, more benefits can be obtained if we can make use of it. This study aims to develop learning media in elementary schools with KineMaster application by the beginners, elementary school teachers, and youths who make multimedia-based learning media as teaching materials or lecture assignments. During the COVID-19 pandemic, the teaching-learning process changes. The teachers were used to teaching with books, now they teach via online media such as ebook, digital class, and learning video. This community service aims to provide insights to SD 03 Koto Pulai teachers, West Sumatra Province to i
{"title":"PEMANFAATAN APLIKASI KINEMASTER DALAM PEMBUATAN VIDEO PEMBELAJARAN DI SD 03 KOTO PULAI","authors":"Fira Saputri, Adam Mudinillah","doi":"10.32550/teknodik.vi.876","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.876","url":null,"abstract":"Seiring berkembangnya zaman, terutama dalam hal teknologi, makin banyak pula keuntungan yang bisa didapatkan apabila kita bisa mengimbanginya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran di sekolah dasar melalui penggunaan aplikasi KineMaster di kalangan pemula, guru-guru di sekolah dasar, serta muda-mudi yang membuat media pembelajaran berbasis multimedia sebagai bahan ajar ataupun penugasan kuliah. Saat pandemi Covid-19, proses belajar mengajar pun turut berubah. Jika semula para guru terbiasa memberi materi lewat buku, sekarang bahan ajar diberikan lewat media online berupa ebook, kelas digital, atau video pembelajaran. Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para guru SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan mereka dalam membuat media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi KineMaster. KineMaster memiliki beberapa fitur yang menarik di antaranya background, musik; penggabungan video yang terputus, dan memasukkan animasi yang menarik lainnya. Aplikasi KineMaster adalah aplikasi yang pintar dalam editing video yang bisa tampil di layar smartphone dan di laptop yang dilengkapi dengan Android yang bekerja sangat profesional dan lengkap dengan fitur menarik. Metode dalam penelitian ini bersifat kualitatif yang mengandung makna lebih dalam. Pelaksanaan pengabdian ini diselesaikan dalam tiga tahapan kegiatan, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan. Persiapan dilakukan dengan melakukan survei pendahuluan untuk mengetahui apa yang dibutuhkan para guru dalam kegiatan pengajaran di kelas. Pelatihan dilaksanakan dengan menggunakan media daring, yaitu dengan aplikasi Zoom, dilanjutkan dengan praktik langsung dibantu oleh tim, disertai dengan tanya jawab dan latihan oleh para peserta pelatihan. Kegiatan ini dilaksanakan di SD 03 Koto Pulai, Provinsi Sumatra Barat. Tahap pelaporan dilakukan setelah selesainya kegiatan pengabdian ini. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima hari dalam satu sesi pengabdian pada masyarakat, yaitu tanggal 30 November--04 Desember 2021 mulai pukul 09.00--12.00 WIB, bertempat di SD 03 Koto Pulai, Provinisi Sumatra Barat. Berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan, para guru terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap materi yang disampaikan oleh tim pengabdi\u0000 \u0000Along with the development of the time, especially in terms of technology, more benefits can be obtained if we can make use of it. This study aims to develop learning media in elementary schools with KineMaster application by the beginners, elementary school teachers, and youths who make multimedia-based learning media as teaching materials or lecture assignments. During the COVID-19 pandemic, the teaching-learning process changes. The teachers were used to teaching with books, now they teach via online media such as ebook, digital class, and learning video. This community service aims to provide insights to SD 03 Koto Pulai teachers, West Sumatra Province to i","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46628284","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.740
Ade Koesnandar, Yan Setiawan, Saleh Sarifudin
This research is intended to find general patterns of management and utilization of Information and Communication Technology (ICT) -based Learning Resource Centers (LRC) in schools. There are three main questions to be answered from this research, which include; 1). What is the availability and general condition of LRC in schools? 2). How is the pattern of management and utilization of LRC in schools? 3) How is the implementation of LRC in developing ICT-based learning innovations? The research was conducted using a descriptive method by collecting data through surveys, followed by deepening the data through written testimonials. Respondents were participants of the LRC online class sympathetic.kemdikbud.go.id technical guidance which was held from February to May 2020, totaling 279 people. Recruitment of participants is open for teachers, school principals, and other education personnel at all levels of the school. The results showed: 1) in general, LRCs were already available in schools with a variety of devices and functions, but not many schools had complete LRC facilities. Meanwhile, some others already have LRC facilities but they are not sufficient. In fact, there are (20%) of the respondents who answered that there is no LRC service at their school. 2). The management of LRC in schools still varies with four main patterns, namely a. Moving equipment, b. Moving class, c. Local networked class, and d. LRC is connected to the internet. Meanwhile, the utilization of the LRC includes seven functions of the LRC in sequence; storage, service, presentation, development, training, innovation, and means of sharing. 3) Implementation in the development of learning innovations has occurred although still in a limited number. The existence of innovator teachers or driving teachers is a major factor in optimally utilizing the LRC function.
{"title":"POLA UMUM PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN PUSAT SUMBER BELAJAR (PSB) DIGITAL DI SEKOLAH","authors":"Ade Koesnandar, Yan Setiawan, Saleh Sarifudin","doi":"10.32550/teknodik.vi.740","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.740","url":null,"abstract":"This research is intended to find general patterns of management and utilization of Information and Communication Technology (ICT) -based Learning Resource Centers (LRC) in schools. There are three main questions to be answered from this research, which include; 1). What is the availability and general condition of LRC in schools? 2). How is the pattern of management and utilization of LRC in schools? 3) How is the implementation of LRC in developing ICT-based learning innovations? The research was conducted using a descriptive method by collecting data through surveys, followed by deepening the data through written testimonials. Respondents were participants of the LRC online class sympathetic.kemdikbud.go.id technical guidance which was held from February to May 2020, totaling 279 people. Recruitment of participants is open for teachers, school principals, and other education personnel at all levels of the school. The results showed: 1) in general, LRCs were already available in schools with a variety of devices and functions, but not many schools had complete LRC facilities. Meanwhile, some others already have LRC facilities but they are not sufficient. In fact, there are (20%) of the respondents who answered that there is no LRC service at their school. 2). The management of LRC in schools still varies with four main patterns, namely a. Moving equipment, b. Moving class, c. Local networked class, and d. LRC is connected to the internet. Meanwhile, the utilization of the LRC includes seven functions of the LRC in sequence; storage, service, presentation, development, training, innovation, and means of sharing. 3) Implementation in the development of learning innovations has occurred although still in a limited number. The existence of innovator teachers or driving teachers is a major factor in optimally utilizing the LRC function.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44586214","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.790
Luksi Paryatno, Hari Linda Lukitowati, M. Ramadhan
Era digital telah memberikan pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka telah berubah melalui media digital. Pusdiklat Perdagangan sebagai instansi pemerintah yang berperan dalam proses pendidikan dan pelatihan turut serta beradaptasi menyelenggarakan pembelajaran melalui media digital, di antaranya melalui learning management system (LMS) dalam bentuk webinar. Tolak ukur kesuksesan dari penyelenggaran pembelajaran melalui webinar tidak hanya terlaksananya kegiatan, namun juga kualitas pelayanan yang dirasakan oleh peserta. Evaluasi kegiatan webinar dilakukan Pusdiklat Perdagangan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Evaluasi layanan dilakukan dengan pendekatan service quality (servqual) terhadap 4 dimensi pelaksanaan webinar, yaitu promosi, pelaksana, narasumber, dan materi. Hasil analisis dengan pendekatan importance performance matrix analysis (IPMA) menunjukkan bahwa narasumber dan materi adalah dua dimensi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi dan kinerja yang baik sedangkan pelaksana menjadi dimensi yang harus diperbaiki karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun kinerja yang rendah. Hal terpenting yang harus diperbaiki dalam pelaksana webinar adalah peran pemandu acara yang harus aktif memahami dan memenuhi kebutuhan peserta selama kegiatan webinar berlangsung.
{"title":"EVALUASI PEMBELAJARAN BERBASIS WEBINAR DENGAN IMPORTANCE PERFORMANCE MATRIX ANALYSIS (IPMA)","authors":"Luksi Paryatno, Hari Linda Lukitowati, M. Ramadhan","doi":"10.32550/teknodik.vi.790","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.790","url":null,"abstract":"Era digital telah memberikan pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang berlangsung secara tatap muka telah berubah melalui media digital. Pusdiklat Perdagangan sebagai instansi pemerintah yang berperan dalam proses pendidikan dan pelatihan turut serta beradaptasi menyelenggarakan pembelajaran melalui media digital, di antaranya melalui learning management system (LMS) dalam bentuk webinar. Tolak ukur kesuksesan dari penyelenggaran pembelajaran melalui webinar tidak hanya terlaksananya kegiatan, namun juga kualitas pelayanan yang dirasakan oleh peserta. Evaluasi kegiatan webinar dilakukan Pusdiklat Perdagangan untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperbaiki untuk memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Evaluasi layanan dilakukan dengan pendekatan service quality (servqual) terhadap 4 dimensi pelaksanaan webinar, yaitu promosi, pelaksana, narasumber, dan materi. Hasil analisis dengan pendekatan importance performance matrix analysis (IPMA) menunjukkan bahwa narasumber dan materi adalah dua dimensi yang mempunyai tingkat kepentingan tinggi dan kinerja yang baik sedangkan pelaksana menjadi dimensi yang harus diperbaiki karena memiliki tingkat kepentingan yang tinggi namun kinerja yang rendah. Hal terpenting yang harus diperbaiki dalam pelaksana webinar adalah peran pemandu acara yang harus aktif memahami dan memenuhi kebutuhan peserta selama kegiatan webinar berlangsung.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47733653","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.793
A. Nurhayati, K. Kusnandar, N. Mega, Warisno
Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan inovasi model pembelajaran berbasis TIK di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ditinjau dari aspek infrastruktur TIK, kesiapan pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan di SKB, dukungan kebijakan, motivasi peserta didik, serta inovasi model pembelajaran yang memanfaatkan TIK. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) apa saja infrastruktur TIK minimal yang diperlukan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB?; (2) bagaimana kesiapan pendidik dan peserta didik di SKB dalam pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis TIK?; (3) bagaimana dukungan kebijakan dalam pemanfaatan TIK untuk pengembangan model pembelajaran inovatif?; (4) bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik?; (5) inovasi model pembelajaran TIK seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SKB? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode campuran kuantititaf dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner daring, data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, kemudian dilakukan pendalaman data melalui diskusi terpumpun (FGD) secara daring. Pemilihan responden dilakukan secara purposive random sampling, pendalaman data dilakukan melalui teknik wawancara dan diskusi terpumpun secara daring. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan ketersediaan perangkat TIK dan jaringan di SKB telah tersedia dengan memadai. Kesiapan peserta didik dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat dikatakan cukup. Namun di sisi lain, masih terdapat sejumlah kendala yang terkait dengan kurangnya keikutsertaan pamong atau tutor dalam mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran, kurangnya program pelatihan serta minimnya aktivitas forum tutor atau pamong dalam pembahasan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Oleh karena itu inovasi model pembelajaran yang akan dikembangkan hendaknya sederhana, bermanfaat, dan menarik dengan menggunakan perangkat TIK yang dimiliki peserta didik dan pendidik, memadukan aktivitas tatap muka dan daring (blended), tugas mandiri, presentasi disertai tindak lanjut pada saat kehadiran, untuk mengakomodir karakteristik peserta didik, tutor/pamong di SKB, maupun kekhasan lingkungan pembelajaran. Model pembelajaran yang dikembangkan hendaknya dapat dimanfaatkan dengan aplikasi yang sudah dimiliki peserta didik dan mudah digunakan serta dapat memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pembelajaran di rumah atau di luar SKB
{"title":"ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TERINTEGRASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI PADA SANGGAR KEGIATAN BELAJAR","authors":"A. Nurhayati, K. Kusnandar, N. Mega, Warisno","doi":"10.32550/teknodik.vi.793","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.793","url":null,"abstract":"Analisis kebutuhan ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan inovasi model pembelajaran berbasis TIK di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) ditinjau dari aspek infrastruktur TIK, kesiapan pendidik, peserta didik, dan tenaga kependidikan di SKB, dukungan kebijakan, motivasi peserta didik, serta inovasi model pembelajaran yang memanfaatkan TIK. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) apa saja infrastruktur TIK minimal yang diperlukan untuk mengembangkan model pembelajaran inovatif berbasis TIK di SKB?; (2) bagaimana kesiapan pendidik dan peserta didik di SKB dalam pengembangan model pembelajaran inovatif berbasis TIK?; (3) bagaimana dukungan kebijakan dalam pemanfaatan TIK untuk pengembangan model pembelajaran inovatif?; (4) bagaimana tingkat motivasi belajar peserta didik?; (5) inovasi model pembelajaran TIK seperti apa yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran di SKB? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode campuran kuantititaf dan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner daring, data diolah dengan menggunakan statistik deskriptif, kemudian dilakukan pendalaman data melalui diskusi terpumpun (FGD) secara daring. Pemilihan responden dilakukan secara purposive random sampling, pendalaman data dilakukan melalui teknik wawancara dan diskusi terpumpun secara daring. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan ketersediaan perangkat TIK dan jaringan di SKB telah tersedia dengan memadai. Kesiapan peserta didik dalam pemanfaatan TIK dalam pembelajaran dapat dikatakan cukup. Namun di sisi lain, masih terdapat sejumlah kendala yang terkait dengan kurangnya keikutsertaan pamong atau tutor dalam mengikuti kegiatan peningkatan kompetensi TIK untuk pembelajaran, kurangnya program pelatihan serta minimnya aktivitas forum tutor atau pamong dalam pembahasan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK. Oleh karena itu inovasi model pembelajaran yang akan dikembangkan hendaknya sederhana, bermanfaat, dan menarik dengan menggunakan perangkat TIK yang dimiliki peserta didik dan pendidik, memadukan aktivitas tatap muka dan daring (blended), tugas mandiri, presentasi disertai tindak lanjut pada saat kehadiran, untuk mengakomodir karakteristik peserta didik, tutor/pamong di SKB, maupun kekhasan lingkungan pembelajaran. Model pembelajaran yang dikembangkan hendaknya dapat dimanfaatkan dengan aplikasi yang sudah dimiliki peserta didik dan mudah digunakan serta dapat memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pembelajaran di rumah atau di luar SKB","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47556766","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-06-30DOI: 10.32550/teknodik.vi.930
Taridi, Susanto, Sudarman
Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran sekolah minggu Buddha dengan menerapkan metode Modelling The Way berbantuan multimedia efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif pendekatan Pre-Eksperimental designs. Penelitian ini dilakukan di wihara Metta jaya desa malang sari kecamatan Tanjung sari Lampung selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah minggu Buddha dengan jumlah siswa 12. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis dengan menggunakan Pairet samples T-Test  menunjukkan nilai Sig = 0,03=3% <5%. Artinya pembelajaran dengan menerapkan metode modeling The Way berbantuan multimedia efektif meningkatkan kemampuan berbicara. Peningkatan kemampuan berbicara juga dapat dilihat dari hasil observasi hasil pengamatan pertama sebesar 40%, kedua dan ketiga sebesar 83 %, keempat 80% ke lima 79% dan keenam 94% artinya meski hasil pengamatan cukup bervariatif namun masuk dalam kategori baik.
{"title":"PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA DENGAN METODE MODELLING THE WAY BERBANTUAN MULTIMEDIA","authors":"Taridi, Susanto, Sudarman","doi":"10.32550/teknodik.vi.930","DOIUrl":"https://doi.org/10.32550/teknodik.vi.930","url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini  adalah untuk mengetahui apakah pembelajaran sekolah minggu Buddha dengan menerapkan metode Modelling The Way berbantuan multimedia efektif untuk meningkatkan kemampuan berbicara. Penelitian yang dilakukan termasuk dalam jenis penelitian kuantitatif pendekatan Pre-Eksperimental designs. Penelitian ini dilakukan di wihara Metta jaya desa malang sari kecamatan Tanjung sari Lampung selatan. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa sekolah minggu Buddha dengan jumlah siswa 12. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, hasil analisis dengan menggunakan Pairet samples T-Test  menunjukkan nilai Sig = 0,03=3% <5%. Artinya pembelajaran dengan menerapkan metode modeling The Way berbantuan multimedia efektif meningkatkan kemampuan berbicara. Peningkatan kemampuan berbicara juga dapat dilihat dari hasil observasi hasil pengamatan pertama sebesar 40%, kedua dan ketiga sebesar 83 %, keempat 80% ke lima 79% dan keenam 94% artinya meski hasil pengamatan cukup bervariatif namun masuk dalam kategori baik.","PeriodicalId":33229,"journal":{"name":"Jurnal Teknodik","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47552058","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}