首页 > 最新文献

Gelar Jurnal Seni Budaya最新文献

英文 中文
TRANSFORMASI DEO KAYANGAN MENJADI TARI MAMBANG DEO-DEO KAYANGAN DI PEKANBARU 世界的世界的转变法语世界的世界
Pub Date : 2019-06-13 DOI: 10.33153/GLR.V16I2.2484
Nur Desmawati, Sri Rochana Widyastutieningrum
ABSTRAKDeo Kayangan merupakan ritual pengobatan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan gaib. Ritual ini ada di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Ritual tersebut dipimpin oleh dukun Melayu bernama Tuk Damai. Tuk Damai diminta oleh masyarakat untuk menjadikan ritual tersebut sebagai hiburan dengan membuat imitasi Deo Kayangan yang diberi nama Badeo. Realitas tersebut memberikan kebebasan penafsiran baru oleh Wan Harun Ismail dengan mentransformasi menjadi suatu bentuk baru serta fungsi dan makna yang berbeda yaitu ditransformasi menjaditari Mambang Deo-Deo Kayangan sebagai ungkapan ekspresi. Fenomena ini kemudian menjadi sebuah topik pembicaraan yang hangat di Pekanbaru sejak tarian karya Wan Harun Ismail tersebut tampil di acara Parade Tari dan Pemilihan Bujang Dara Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut secara runut. Mulai dari bentuk asli ritual Deo Kayangan hingga menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sosok Wan Harun Ismail sebagai seniman yang melakukan transformasi Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, serta menjelaskan tanggapan masyarakat terhadap transformasi bentuk Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan.Kata kunci: Ritual Deo Kayangan, transformasi, Tari Mambang Deo-Deo Kayangan.ABSTRACTDeo Kayangan is a ritual for the treatment of diseases caused by magical powers. This ritual is in the Village of Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir District, Pekanbaru City, Riau Province. The ritual was led by a Malay shaman named Tuk Damai. Tuk Damai was asked by the community to make the ritual an entertainment by making a Deo Kayangan imitation named Badeo. The reality provides a free interpretation of Wan Harun Ismail by transforming it into a new form and different functions and meanings which are transformed into Mambang Deo-Deo Kayangan dance as his expression. This phenomenon later became a hot topic of conversation in Pekanbaru since the dance by Wan Harun Ismail appeared in the Dance Parade and the Election of Bujang Dara Kota Pekanbaru. This study aims to explain this phenomenon in a continuous manner. It starts from the original form of Deo Kayangan ritual up to the Mambang Deo-Deo Kayangan dance; knowing the factors that influence Wan Harun Ismail as an artist who transforms Deo Kayangan into Mambang Deo-Deo Kayangan dance and explains the community’s response to Deo Kayangan’s transformation into Mambang Deo-Deo Kayangan dance.Keywords: Deo Kayangan Ritual, transformation, Mambang Deo-Deo Kayangan Dance.
ABSTRAKDeo阴影是一种治疗由无形力量引起的疾病的仪式。这一仪式在廖内省Pekanbaru市的海洋Rumbai距离的Okura高边界走廊举行。这个仪式是由一位名叫Tuk Peace的Melayu僧侣主持的。公众要求Tuk Peace模仿名为Badeo的Deo Kayangan,使仪式成为一种娱乐。现实赋予了Wan Harun Ismail一种新的解释自由,将其转变为一种新形式、一种不同的功能和意义,即将其转化为Mambang Deo Deo Kayangan一词作为一种表达。这一现象后来成为北京热议的话题,因为万哈伦伊斯梅尔的舞蹈出现在《大游行》和《新城市的漫长选择》中。本研究旨在深入解释这一现象。从Deo Kayangan仪式的最初形式到Deo Deo Kay扬an Mambang舞蹈,了解影响Wan Harun Ismail作为一名将Deo Kayang转变为Deo Deo-Kayangan Mambag舞蹈的艺术家的因素,关键词:仪式Deo Kayangan,变身,舞蹈Mambang Deo Deo Kayang。BSTRACTDoo Kayangan是一种治疗由魔力引起的疾病的仪式。这个仪式在廖内省Pekanbaru市Rumbai Pessir区的Tebing Tinggi Okura村举行。该仪式由一位名叫Tuk Damai的马来萨满主持。社区要求Tuk Damai制作一个名为Badeo的Deo Kayangan仿制品,将仪式作为一种娱乐。现实为Wan Harun Ismail(UNK)提供了一种自由的诠释,将其转化为一种新的形式和不同的功能和意义,并转化为他的曼邦舞蹈。这一现象后来成为联合国教科文组织Pekanbaru的热门话题。Wan Harun Ismail的舞蹈出现在舞蹈游行和布江选举中。本研究旨在以连续的方式解释这一现象。它从Deo Kayangan仪式的最初形式开始,一直到Mambang Deo Deo Kay扬an舞蹈;了解【UNK】影响Wan Harun Ismail的因素,他是一位将Deo Kayangan转变为Mambang Deo Kayang【UNK)舞蹈的艺术家,并解释了社区对Deo Kayan转变为曼邦Deo Kayangandance的反应。关键词:Deo Kayangan仪式,转变,曼邦Deo Deo Kayang舞蹈。
{"title":"TRANSFORMASI DEO KAYANGAN MENJADI TARI MAMBANG DEO-DEO KAYANGAN DI PEKANBARU","authors":"Nur Desmawati, Sri Rochana Widyastutieningrum","doi":"10.33153/GLR.V16I2.2484","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/GLR.V16I2.2484","url":null,"abstract":"ABSTRAKDeo Kayangan merupakan ritual pengobatan penyakit yang disebabkan oleh kekuatan gaib. Ritual ini ada di Kelurahan Tebing Tinggi Okura, Kecamatan Rumbai Pesisir, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Ritual tersebut dipimpin oleh dukun Melayu bernama Tuk Damai. Tuk Damai diminta oleh masyarakat untuk menjadikan ritual tersebut sebagai hiburan dengan membuat imitasi Deo Kayangan yang diberi nama Badeo. Realitas tersebut memberikan kebebasan penafsiran baru oleh Wan Harun Ismail dengan mentransformasi menjadi suatu bentuk baru serta fungsi dan makna yang berbeda yaitu ditransformasi menjaditari Mambang Deo-Deo Kayangan sebagai ungkapan ekspresi. Fenomena ini kemudian menjadi sebuah topik pembicaraan yang hangat di Pekanbaru sejak tarian karya Wan Harun Ismail tersebut tampil di acara Parade Tari dan Pemilihan Bujang Dara Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena tersebut secara runut. Mulai dari bentuk asli ritual Deo Kayangan hingga menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sosok Wan Harun Ismail sebagai seniman yang melakukan transformasi Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan, serta menjelaskan tanggapan masyarakat terhadap transformasi bentuk Deo Kayangan menjadi tari Mambang Deo-Deo Kayangan.Kata kunci: Ritual Deo Kayangan, transformasi, Tari Mambang Deo-Deo Kayangan.ABSTRACTDeo Kayangan is a ritual for the treatment of diseases caused by magical powers. This ritual is in the Village of Tebing Tinggi Okura, Rumbai Pesisir District, Pekanbaru City, Riau Province. The ritual was led by a Malay shaman named Tuk Damai. Tuk Damai was asked by the community to make the ritual an entertainment by making a Deo Kayangan imitation named Badeo. The reality provides a free interpretation of Wan Harun Ismail by transforming it into a new form and different functions and meanings which are transformed into Mambang Deo-Deo Kayangan dance as his expression. This phenomenon later became a hot topic of conversation in Pekanbaru since the dance by Wan Harun Ismail appeared in the Dance Parade and the Election of Bujang Dara Kota Pekanbaru. This study aims to explain this phenomenon in a continuous manner. It starts from the original form of Deo Kayangan ritual up to the Mambang Deo-Deo Kayangan dance; knowing the factors that influence Wan Harun Ismail as an artist who transforms Deo Kayangan into Mambang Deo-Deo Kayangan dance and explains the community’s response to Deo Kayangan’s transformation into Mambang Deo-Deo Kayangan dance.Keywords: Deo Kayangan Ritual, transformation, Mambang Deo-Deo Kayangan Dance.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47808866","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
DAMAR KURUNG HASIL AKULTURASI KEBUDAYAAN MASYARAKAT GRESIK 在伟大的社会自由的世界里
Pub Date : 2019-06-13 DOI: 10.33153/GLR.V16I2.2486
Firman Azis, Novita Wahyuningsih
ABSTRAKDamar kurung memiliki kemiripan seperti lampion yang berasal dari Cina yaitu sebagai sebuah lentera namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal ini disebabkan karena akulturasi yang terjadi di daerah Gresik. Damarkurung sempat berada diambang kepunahan, namun berkat seorang seniman bernama Masmundari yang mengangkat kembali dan melestarikan damar kurung sehingga masih tetap bertahan sampai sekarang ini. Tujuandibuatnya penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana asal-usul damar kurung ini dapat tercipta dan menjadi kebudayaan dari masyarakat Gresik. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan sejarah dan studi literatur. Sumber informasi atau sumber data didapat dari buku-buku, jurnal, artikel serta gambar atau foto yang berhubungan dengan penulisan ini. Sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan yang dapat diterima oleh masyarakat luas mengenai sejarahdamar kurung yang merupakan peninggalankebudayaan dari daerah Gresik. Manfaat dari dibuatnya penulisan artikel ini adalah agar masyarakat bisa menambah wawasan kebudayaan mengenai damar kurung, dan juga sebagai sumber informasi danreferensitentang damar kurung. Damar kurung masih bisa dilestarikan oleh masyarakat modern, baik oleh orang dewasa maupun oleh anak-anak agar kebudayaan Indonesia khususnya dari daerah Gresik dapat terus dinikmati sampai kapanpun.Kata kunci: Akulturasi, Damar Kurung, Gresik, Kebudayaan, Masyarakat.ABSTRACTDamar Kurung are similar to Chinese lanterns which have different shapes. This is due to the acculturation that occurred in Gresik area. Damar Kurung had almost been extinct but it still survives today because of the artist named Masmundari who raised and preserved Damar Kurung. The purpose of this writing is to explain how the origins of Damar Kurung that becomes a culture of Gresik community. The approach taken is a historical approach and literary study. Data sources come from books, journals, articles and images or photos related tothis writing. So that the conclusions regarding the history can be drawn and accepted by the community of Damar Kurung which represent the cultural relics from Gresik area. This article is very useful that people canadd their cultural insights about Damar Kurung and besides, it is also as a source of information and references about Damar Kurung. Damar Kurung can still be preserved by modern society, by adults as well as bychildren so that Indonesian culture especially from Gresik area can be enjoyed at any time.Keywords: Acculturation, Damar Kurung, Gresik, Culture, community.
ABSTRAKDamar监狱看起来像一个来自中国的讽刺,它是一个镜头,但形状不同。这是因为希腊地区正在发生的文化。Damarkurung濒临灭绝,但多亏了一位名叫Masmundari的艺术家,他挺身而出,维护了监狱的和平,使监狱一直持续到现在。这篇文章的目的是解释这个监狱最初的和平建议是如何被创造出来并成为希腊社会的一种文化的。方法是接近历史和文学研究。信息或数据来源于与本写作相关的书籍、期刊、文章和图像或照片。因此,我们最终可以得出一个结论,即公众可以接受监狱的历史,这是希腊地区的文化遗产。写这篇文章的好处是,社会可以提高监狱和平文化的知名度,也可以作为监狱和平信息和参考的来源。监狱大坝仍然可以由现代社会修复,包括成人和儿童,这样印尼文化,特别是希腊地区的文化,可以随时继续享受。关键词:Aculturalization,Damar Kurung,Greek,Culture,Society.答:Damar Kurong类似于中国的灯笼,有不同的形状。这是由于在格雷西克地区发生的文化适应。达玛尔·库隆几乎已经灭绝,但它仍然存活至今,这是因为一位名叫马斯蒙达里的艺术家抚养并保护了达玛尔·库隆。这篇文章的目的是解释【UNK】是如何起源于Damar Kurung,成为Gresik社区的一种文化的。所采取的方法是一种历史方法和文学研究。数据来源于与他的写作相关的书籍、期刊、文章和图像或照片。以便代表Gresik地区文物的[UNK]DamarKurung社区能够得出并接受有关历史的结论。这篇文章非常有用,人们可以添加他们对达玛尔·库隆的文化见解,此外,它也是关于达玛尔·库隆的信息和参考文献的来源。Damar Kurung仍然可以被现代社会、成人和儿童所保护,因此印尼文化,特别是来自Gresik地区的文化,可以随时欣赏。关键词:文化适应,Damar Kurung,希腊语,文化,社区。
{"title":"DAMAR KURUNG HASIL AKULTURASI KEBUDAYAAN MASYARAKAT GRESIK","authors":"Firman Azis, Novita Wahyuningsih","doi":"10.33153/GLR.V16I2.2486","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/GLR.V16I2.2486","url":null,"abstract":"ABSTRAKDamar kurung memiliki kemiripan seperti lampion yang berasal dari Cina yaitu sebagai sebuah lentera namun memiliki bentuk yang berbeda. Hal ini disebabkan karena akulturasi yang terjadi di daerah Gresik. Damarkurung sempat berada diambang kepunahan, namun berkat seorang seniman bernama Masmundari yang mengangkat kembali dan melestarikan damar kurung sehingga masih tetap bertahan sampai sekarang ini. Tujuandibuatnya penulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana asal-usul damar kurung ini dapat tercipta dan menjadi kebudayaan dari masyarakat Gresik. Pendekatan yang dilakukan adalah dengan pendekatan sejarah dan studi literatur. Sumber informasi atau sumber data didapat dari buku-buku, jurnal, artikel serta gambar atau foto yang berhubungan dengan penulisan ini. Sehingga pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan yang dapat diterima oleh masyarakat luas mengenai sejarahdamar kurung yang merupakan peninggalankebudayaan dari daerah Gresik. Manfaat dari dibuatnya penulisan artikel ini adalah agar masyarakat bisa menambah wawasan kebudayaan mengenai damar kurung, dan juga sebagai sumber informasi danreferensitentang damar kurung. Damar kurung masih bisa dilestarikan oleh masyarakat modern, baik oleh orang dewasa maupun oleh anak-anak agar kebudayaan Indonesia khususnya dari daerah Gresik dapat terus dinikmati sampai kapanpun.Kata kunci: Akulturasi, Damar Kurung, Gresik, Kebudayaan, Masyarakat.ABSTRACTDamar Kurung are similar to Chinese lanterns which have different shapes. This is due to the acculturation that occurred in Gresik area. Damar Kurung had almost been extinct but it still survives today because of the artist named Masmundari who raised and preserved Damar Kurung. The purpose of this writing is to explain how the origins of Damar Kurung that becomes a culture of Gresik community. The approach taken is a historical approach and literary study. Data sources come from books, journals, articles and images or photos related tothis writing. So that the conclusions regarding the history can be drawn and accepted by the community of Damar Kurung which represent the cultural relics from Gresik area. This article is very useful that people canadd their cultural insights about Damar Kurung and besides, it is also as a source of information and references about Damar Kurung. Damar Kurung can still be preserved by modern society, by adults as well as bychildren so that Indonesian culture especially from Gresik area can be enjoyed at any time.Keywords: Acculturation, Damar Kurung, Gresik, Culture, community.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-06-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44782903","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
MAKNA SIMBOLIK TOR-TO RSOMBAH DALAM UPACARA ADAT KEMATIAN SAYUR MATUA PADA MASYARAKAT SUKU BATAK SIMALUNGUN 它的象征意义是在巴塔克西马龙根部落的传统蔬菜死亡仪式上
Pub Date : 2019-03-29 DOI: 10.33153/GLR.V16I2.2490
Febrina Athylata Purba, S. Slamet
Penelitian yang berjudul “Makna Simbolik Tor-torsombah Dalam Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun” merupakan bentuk pertunjukan tari yang terkait dalam upacara adat kematian sayur matua. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna simbolik Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua, bagaimana hubungan antara Tor-tor Sombah Sombah dengan upacara adat kematian sayur matua pada masyarakat suku Batak Simalungun, serta bentuk pertunjukan Tor-tor Sombah Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua. Permasalahan dalam penelitian ini diungkapkan dengan mendeskripsikan bentuk dari Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah yang dilihat dari elemen-elemen koreografi dengan dibantu oleh notasi laban dan dianalisis dengan memakai teori dari Laban yaitu effort dan shape. Selain itu juga dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis Tor-tor Sombah yang dilihat dari dua bagian yaitu aspek dalam dan aspek luar dengan konsep dari Allegra Fuller Synder. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data lapangan menggunakan model dari Kurath dengan metode etnografi tari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua bagi masyarakat suku Batak Simalungun dilaksanakan sebagai penyampaian rasa hormat anak kepada orang tua yang sudah meninggal. Tor-tor Sombah dalam kehidupan masyarakat suku Batak Simalungun saling berkaitan dan merupakan bagian dari adat yang digerakkan secara simbolis pada upacara adat. Tor-tor Sombah memiliki makna dan simbol dalam unsur sajian yang ditampilkan yaitu: dalam gerak tangan, iringan musik, busana, tata rias, properti, dan umpasa. Gerakan pada tangan yang terdapat dalam Tor-tor Sombah mempunyai tigabentuk, yaitu :sombah, mangalo-alo, mamasu-masu. Selain menunjukkan bahwa Tor-tor Sombah memiliki makna simbolik, berkaitan juga sebagai media komunikasi, dan melalui gerak yang disajikan terjadi interaksi antar peserta upacara. Tor-tor Sombah menjadi bagian dari kebudayaan yang berfungsi untuk menjaga serta mempertahankan kelangsungan sistem sosialnya pada masyarakat suku Batak Simalungun. Kata kunci: or-tor Sombah, Upacara Adat Kematian Sayur Matua Batak Simalungun, Koreografi, Makna Simbolik. ABSTRACT The study entitled “Makna Simbolik Tor-tor Sombah Dalam Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun” is a form of dance performance concerning the traditional ceremony of Sayur Matua death. This study aims to explore the symbolic meaning of Tor-tor Sombah in Sayur Matua death ceremony, how the relationship between Tor-tor Sombah and the traditional ceremony of Sayur Matua death in Batak Simalungun tribe, as well as the form of Tor-tor Sombah performance at the ceremony of Sayur Matua death. The problems in this study are expressed by describing the form of Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah which is seen from the choreogra
一项名为“死亡时代托尔·托松巴对西马伦贡王冠人民的象征性调整”的研究是一种与死亡之眼调整仪式有关的舞蹈形式。本研究的目的是挖掘托尔·松巴在原始蔬菜死亡仪式中的象征意义,托尔·松巴·松巴与巴塔克西马伦贡社区原始蔬菜死亡典礼之间的关系,以及托尔·松帕展览在原始蔬菜死礼中的形式。本研究中的问题是在对手记谱的支持下,从舞蹈元素的角度描述Tor Tor Tor Tor Sombah Tor Tor的形状,并使用Laban is effect和shape理论进行分析。此外,在本研究中,目的也是从两个部分来分析托托颂巴符号的含义,即内部和外部两个方面,用Allegra Fuller Synder的概念。就本次数据收集中使用的方法而言,是一种具有民族理论方法的定性方法。现场数据收集技术使用Kurath模型和舞蹈民族志方法。研究表明,Tor Tor Sombah Tor Tor Sombah在为巴塔克西马伦贡人举行的圣母死亡仪式中是为了表示对已故父母的尊重。西马伦贡-巴塔克社区生活中的Tor Tor Sombah是相互关联的,是习俗仪式中象征性传达的习俗的一部分。Tor Tor Sombah在所展示的纯粹元素中具有意义和象征:手部动作、音乐伴奏、时尚、节奏、特性和装饰。手上的动作有三种形状,分别是傲慢、mangalo alo、masu masu。除了表明Tor Tor Sombah具有象征意义外,还与媒体沟通有关,并通过提供的手势在表演者之间进行互动。Tor Tor Sombah是一种文化的一部分,该文化致力于维护和维护其社会系统在Simalungun Batak社会中的生存。关键词:or tor Sombah,老年死亡适应事件Simalungun,朝鲜学,象征性Makna。这项名为“Makna Simbolik Tor Tor Sombah In Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun”的研究是一种关于Sayur Mattua传统死亡仪式的舞蹈表演形式。本研究旨在探讨Tor Tor Sombah在Sayur Matua死亡仪式中的象征意义,Tor Tor Sonmbah与Batak Simalungun部落传统的Sayur Mattua死亡仪式之间的关系,以及Tor Tor Sombah在萨尤尔·马图阿死亡仪式上的表演形式。本研究中的问题是通过描述Tor Tor Sombah Tor or Sombah的形式来表达的,该形式是通过Laban记谱从舞蹈元素中看到的,并使用Laban理论进行分析,即努力和形状。此外,本研究还旨在运用Allegra Fuller Synder的概念,从内外两个方面分析《颂》的象征意义。数据是通过使用定性方法和民族舞蹈学方法收集的。野外数据收集采用库拉斯舞蹈民族志方法的模型。研究结果表明,Batak Simalungun部落Sayur Matua的Tor Tor Sombah死亡仪式代表了儿童对已故父母的尊重。Tor Tor Sombah与巴塔克-西马伦贡部落的生活息息相关,是传统仪式中象征性呈现的习俗的一部分。Tor Tor Sombah在呈现元素中具有含义和符号,即:手势、音乐伴奏、服装、化妆、财产和umpasa。《颂颂》中的手势有三种形式,即:颂颂、颂颂颂和颂颂颂。除了《颂》所包含的象征意义外,它还代表着一种交流媒介。呈现的动作引起了仪式参与者之间的互动。Tor Tor Sombah是一种文化的一部分,这种文化有助于保持巴塔克-西马伦贡部落社会制度的连续性。〔UNK〕关键词:Tor Tor Sombah,巴塔克·西玛伦贡萨尤尔·马图阿逝世传统仪式,编舞,象征意义。
{"title":"MAKNA SIMBOLIK TOR-TO RSOMBAH DALAM UPACARA ADAT KEMATIAN SAYUR MATUA PADA MASYARAKAT SUKU BATAK SIMALUNGUN","authors":"Febrina Athylata Purba, S. Slamet","doi":"10.33153/GLR.V16I2.2490","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/GLR.V16I2.2490","url":null,"abstract":"Penelitian yang berjudul “Makna Simbolik Tor-torsombah Dalam Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun” merupakan bentuk pertunjukan tari yang terkait dalam upacara adat kematian sayur matua. Penelitian ini bertujuan untuk menggali makna simbolik Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua, bagaimana hubungan antara Tor-tor Sombah Sombah dengan upacara adat kematian sayur matua pada masyarakat suku Batak Simalungun, serta bentuk pertunjukan Tor-tor Sombah Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua. Permasalahan dalam penelitian ini diungkapkan dengan mendeskripsikan bentuk dari Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah yang dilihat dari elemen-elemen koreografi dengan dibantu oleh notasi laban dan dianalisis dengan memakai teori dari Laban yaitu effort dan shape. Selain itu juga dalam penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna simbolis Tor-tor Sombah yang dilihat dari dua bagian yaitu aspek dalam dan aspek luar dengan konsep dari Allegra Fuller Synder. Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan etnokoreologi. Teknik pengumpulan data lapangan menggunakan model dari Kurath dengan metode etnografi tari. Hasil penelitian menunjukan bahwa Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah dalam upacara adat kematian sayur matua bagi masyarakat suku Batak Simalungun dilaksanakan sebagai penyampaian rasa hormat anak kepada orang tua yang sudah meninggal. Tor-tor Sombah dalam kehidupan masyarakat suku Batak Simalungun saling berkaitan dan merupakan bagian dari adat yang digerakkan secara simbolis pada upacara adat. Tor-tor Sombah memiliki makna dan simbol dalam unsur sajian yang ditampilkan yaitu: dalam gerak tangan, iringan musik, busana, tata rias, properti, dan umpasa. Gerakan pada tangan yang terdapat dalam Tor-tor Sombah mempunyai tigabentuk, yaitu :sombah, mangalo-alo, mamasu-masu. Selain menunjukkan bahwa Tor-tor Sombah memiliki makna simbolik, berkaitan juga sebagai media komunikasi, dan melalui gerak yang disajikan terjadi interaksi antar peserta upacara. Tor-tor Sombah menjadi bagian dari kebudayaan yang berfungsi untuk menjaga serta mempertahankan kelangsungan sistem sosialnya pada masyarakat suku Batak Simalungun. Kata kunci: or-tor Sombah, Upacara Adat Kematian Sayur Matua Batak Simalungun, Koreografi, Makna Simbolik. ABSTRACT The study entitled “Makna Simbolik Tor-tor Sombah Dalam Upacara Adat Kematian Sayur Matua Pada Masyarakat Suku Batak Simalungun” is a form of dance performance concerning the traditional ceremony of Sayur Matua death. This study aims to explore the symbolic meaning of Tor-tor Sombah in Sayur Matua death ceremony, how the relationship between Tor-tor Sombah and the traditional ceremony of Sayur Matua death in Batak Simalungun tribe, as well as the form of Tor-tor Sombah performance at the ceremony of Sayur Matua death. The problems in this study are expressed by describing the form of Tor-tor Sombah Tor-tor Sombah which is seen from the choreogra","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-03-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47037143","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
AKSARA JAWA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA TARI AKSARA TUBUH OLEH BOBY ARI SETIAWAN 阿克萨拉向奥勒·博比·戴回答了卡亚·黑暗的原则
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2337
Fani Dwi Hapsari, R. Pramutomo
ABSTRAK “Aksara Jawa Sebagai Ide Penciptaan Karya Tari Aksara Tubuh Oleh Boby Ari Setiawan”. Penelitian ini dilakukan sebagai ide penciptaan sebuah karya baru yang bersumber dari huruf aksara Jawa. Sebagai salah satu bentuk kesenian tari kontemporer. Penelitian tentang karya tari Aksara Tubuh sebagai sesuatu yang bermuatan kreatif. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah, bentuk ide penciptaan karya tari Aksara Tubuh beserta elemen-elemen koreografi yang ada pada karya ini. Beberapa rumusan masalah tersebut terinci sebagai berikut: 1. Mengapa Boby Ari Setiawan menggunakan aksara Jawa sebagai acuan karya tari Aksara Tubuh? Bagaimana kreativitas aksara Jawa menjadi bentuk koreografi Aksara Tubuh? 3. Bagaimana visualisasi Aksara Tubuh karya Boby Ari Setiawan? Untuk mengungkap berbagai aspek tersebut menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode Etnokoreologi. Metode yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan landasan konseptual dan teori yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Boby Ari Setiawan mempunyai ciri-ciri pribadi yang kreatif. Mengembangkan bakat dengan didasari latar belakang kesenimanan Boby, dan tidak lepas dari dasar tari tradisi Jawa. Eksplorasi merupakan proses berfikir, berimajinasi serta merasakan dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera. Penggabungan dan penggunaan dua objek mate-rial antara bentuk huruf aksara. Jawa dan dasar tari tradisi gaya Surakarta. Dapat diambil kesimpulan bahwa seorang koreografer perlu berfikir kreatif tentang suatu objek hingga menjadi ide kreatif dalam karyanya dan tidak lepas dari nilai pendidikan yang ada. Kata kunci: Aksara Jawa, Aksara Tubuh, Boby Ari Setiawan.  ABSTRACT “Aksara Jawa As The Ideas For The Creation Of A Dance Work Aksara Tubuh By Boby Ari Setiawan”. This research is carried out as the idea of creating a new work based on Javanese script as a form of contempo-rary dance art. The research is about a dance work Aksara Tubuh as something that is creative. The problem studied in this study is the form of the idea of creating the dance work Aksara Tubuh along with the choreo-graphic elements in this work. The problems are formulated as the followings: 1. Why Boby Ari Setiawan use Javanese script as the reference for the dance Aksara Tubuh ; 2. How can the creativity of Javanese script become the choreographic form of Aksara Tubuh ; and 3. How the visualization of Aksara Tubuh by Boby Ari Setiawan is? To convey these various aspects, the research uses a case study approach with Ethnocoreology method. The method used is qualitative research method. The data is analyzed by a conceptual basis. The results showed that Boby AriSetiawan had creative personal characteristics. He develops his talent based on his artistic background, and the Javanese traditional dance. Exploration is a process of thinking, imagining, feeling and responding to an object obtained through t
ABSTRAK〔UNK〕“由Boby Ari个人创造身体角色舞蹈工作的负责任角色的想法”。这项研究是为了创作一部由爪哇人角色组成的新作品。作为当代舞蹈艺术的一种形式。研究形体舞蹈作为一种创造性的东西。这项研究中测试的问题是,创造身体角色舞蹈的想法以及其中的舞蹈元素。关于这个问题的一些传言被封存如下:1。为什么每个Boby Ari都用Jawa角色作为身体角色跳舞的尖锐?Jawa角色的创造力是如何成为身体角色编排的一种形式的?3.Boby Ari对每个人身体特征的可视化效果如何?运用民族学方法,运用个案研究的方法来揭示这些不同的方面。方法是定性研究。然后使用与提出的问题相匹配的概念路径和理论对数据进行分析。研究表明,每个人都有创造性的个人特征。根据波比的安全背景培养人才,而不是超越贾瓦的传统舞蹈基础。爆炸是一个思考、想象、感知并对通过感官获得的物体做出反应的过程。在字符之间组合和使用两个矩阵对象。回答和基础苏拉卡塔风格的传统舞蹈。可以得出的结论是,编舞家需要创造性地思考一个物体,使其成为作品中的一个创造性想法,而不是超越现有的教育价值。关键词:Jawa角色,身体角色,Boby Ari每个。[UNK][UNK]摘要[UNK]“创作Boby Ari Setiawan的舞蹈作品Aksara Body的想法”。本研究的目的是在爪哇文的基础上创作一部新作品,作为当代舞蹈艺术的一种形式。本研究所研究的问题是舞蹈作品Aksara Tubuh的创作理念的形式以及该作品中的舞蹈图形元素。现将问题表述如下:1。为什么Boby Ari Setiawan使用爪哇文作为舞蹈Aksara Tubuh的参考;2、爪哇文字的创造性如何成为阿克萨拉·图布赫的舞蹈形式;和3。Boby Ari Everyone对身体角色的可视化效果如何?为了传达这些不同的方面,本研究采用了民族学方法的案例研究方法。所使用的方法是定性研究方法。数据是以概念为基础进行分析的。结果表明,Boby AriSetiawan具有创造性的个人特征。他根据自己的艺术背景和爪哇传统舞蹈发展自己的才华。探索是通过五种感官对物体进行思考、想象、感受和反应的过程。它是关于爪哇文字和基本苏拉卡塔风格传统舞蹈之间两种物质对象的结合和使用。可以说,编舞家需要创造性地思考一个物体,使其成为一个创造性的想法,并且不能脱离教育的价值。〔UNK〕关键词:爪哇文,身体特征,Boby Ari Setiawan。
{"title":"AKSARA JAWA SEBAGAI IDE PENCIPTAAN KARYA TARI AKSARA TUBUH OLEH BOBY ARI SETIAWAN","authors":"Fani Dwi Hapsari, R. Pramutomo","doi":"10.33153/glr.v16i1.2337","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2337","url":null,"abstract":"ABSTRAK “Aksara Jawa Sebagai Ide Penciptaan Karya Tari Aksara Tubuh Oleh Boby Ari Setiawan”. Penelitian ini dilakukan sebagai ide penciptaan sebuah karya baru yang bersumber dari huruf aksara Jawa. Sebagai salah satu bentuk kesenian tari kontemporer. Penelitian tentang karya tari Aksara Tubuh sebagai sesuatu yang bermuatan kreatif. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah, bentuk ide penciptaan karya tari Aksara Tubuh beserta elemen-elemen koreografi yang ada pada karya ini. Beberapa rumusan masalah tersebut terinci sebagai berikut: 1. Mengapa Boby Ari Setiawan menggunakan aksara Jawa sebagai acuan karya tari Aksara Tubuh? Bagaimana kreativitas aksara Jawa menjadi bentuk koreografi Aksara Tubuh? 3. Bagaimana visualisasi Aksara Tubuh karya Boby Ari Setiawan? Untuk mengungkap berbagai aspek tersebut menggunakan pendekatan studi kasus dengan metode Etnokoreologi. Metode yang dilakukan adalah metode penelitian kualitatif. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan landasan konseptual dan teori yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Hasil penelitian menunjukan bahwa Boby Ari Setiawan mempunyai ciri-ciri pribadi yang kreatif. Mengembangkan bakat dengan didasari latar belakang kesenimanan Boby, dan tidak lepas dari dasar tari tradisi Jawa. Eksplorasi merupakan proses berfikir, berimajinasi serta merasakan dan merespon suatu objek yang diperoleh melalui panca indera. Penggabungan dan penggunaan dua objek mate-rial antara bentuk huruf aksara. Jawa dan dasar tari tradisi gaya Surakarta. Dapat diambil kesimpulan bahwa seorang koreografer perlu berfikir kreatif tentang suatu objek hingga menjadi ide kreatif dalam karyanya dan tidak lepas dari nilai pendidikan yang ada. Kata kunci: Aksara Jawa, Aksara Tubuh, Boby Ari Setiawan.  ABSTRACT “Aksara Jawa As The Ideas For The Creation Of A Dance Work Aksara Tubuh By Boby Ari Setiawan”. This research is carried out as the idea of creating a new work based on Javanese script as a form of contempo-rary dance art. The research is about a dance work Aksara Tubuh as something that is creative. The problem studied in this study is the form of the idea of creating the dance work Aksara Tubuh along with the choreo-graphic elements in this work. The problems are formulated as the followings: 1. Why Boby Ari Setiawan use Javanese script as the reference for the dance Aksara Tubuh ; 2. How can the creativity of Javanese script become the choreographic form of Aksara Tubuh ; and 3. How the visualization of Aksara Tubuh by Boby Ari Setiawan is? To convey these various aspects, the research uses a case study approach with Ethnocoreology method. The method used is qualitative research method. The data is analyzed by a conceptual basis. The results showed that Boby AriSetiawan had creative personal characteristics. He develops his talent based on his artistic background, and the Javanese traditional dance. Exploration is a process of thinking, imagining, feeling and responding to an object obtained through t","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49631590","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEBERADAAN BATIK TUTUR BLITAR KARYA EDDY DEWA 神仙艾迪的蜡染语言的存在
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2342
Rengga Kusuma Nawala Sari

ABSTRAK

 

Batik Tutur merupakan hasil pengembangan dari motif batik Afkomstig Uit Blitar 1902, warisan budaya masyarakat blitar pada masa lampau yang dikoleksi museum belanda. Saat ini batik tutur memiliki 15 motif dengan berbagai macam nama sesuai motif dan makna, nama pada setiap motif mengandung pesan moral atau pitutur yang ingin disampaikan Eddy Dewa sebagai pencipta motif kepada pemakainya. Tujuan penelitian ini yaitu latar belakang penciptaan batik tutur karya Eddy Dewa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan pengolahan datanya menggunakan interaksi analisis,hasil analiss dari penelitian ini yang didapat adalah batik tutur memiliki fungsi sebagai sarung dengan pola motif yang sama dengan pola sarung yang memiliki tumpal tengah, dan makna yang terkandung merupakan intepratasi Eddy Dewa dalam memaknai lingkungan sekitar.

 

Kata kunci: Revitalisasi, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.

 

 

ABSTRACT

 

Batik Tutur is the result of the development of batik motif Afkomstig Uit Blitar 1902. It is the cultural heritage of Blitar community in the past which was collected by the Dutch museum. Currently, batik tutur has 15 motifs with various names according to the motives and meanings. The name of each motif contains a moral mes-sage or a message that Eddy Dewa wishes to convey as the creator of the motif to the consumers. The purpose of this study is to know the background of batik tutur creation by Eddy Dewa. The research used is qualitative research methods with data collection and data processing. Data collection includes observation, interviews, and literature study, while the data processing uses interaction analysis. The results of this re-search tells that batik tutur has a function as a sarong with the same motif pattern as a sarong pattern that has a middle tumpal. The meaning contained tells about Eddy Dewa’s interpretation in handling interpreting the surrounding environment.

 

Keywords: Revitalization, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.

ABSTRAKōBatik Tutur是Afkomstig Uit Blitar 1902特技主题的发展成果,这是荷兰博物馆收藏的过去闪电社会的文化遗产。目前,声带有15个主题,每个主题的名字都符合动机和含义,每个主题上的名字都包含道德信息或卡通,Eddy God希望将其作为动机创造者传达给用户。本研究的目的是为Eddy God的词汇创造背景。所使用的方法是一种定性研究方法,包括数据收集和数据收集。数据收集包括观察、访谈和图书馆研究,而数据拒绝使用分析互动,我们获得的这项研究的分析结果是,声带具有手套的功能,其图案与具有中间褶皱的手套图案相同,所包含的含义是Eddy God融入周围环境。关键词:复兴,巴特克·阿夫科姆斯蒂格·乌伊特·布利塔尔,巴特克·图图。[UNK][UNK]摘要[UNK]BatikTutur是1902年Afkomstig Uit Blitar蜡染图案发展的产物。它是布利塔社区过去的文化遗产,由荷兰博物馆收藏。目前,蜡染芭蕾舞裙有15个图案,根据动机和含义有不同的名称。每个主题的名称都包含一个道德格言或Eddy Dewa希望作为主题的创造者向消费者传达的信息。本研究旨在了解Eddy Dewa蜡染芭蕾舞裙创作的背景。所使用的研究是定性研究方法,包括数据收集和数据处理。数据收集包括观察、访谈和文献研究,而数据处理则使用互动分析。这项研究的结果告诉蜡染裙具有纱笼的功能,其主题图案与具有中间腹部的纱笼图案相同。所包含的含义告诉了Eddy Dewa在解读周围环境时的解读。【UNK】关键词:振兴,Batik Afkomstig uit Blitar,Batik Tutur。
{"title":"KEBERADAAN BATIK TUTUR BLITAR KARYA EDDY DEWA","authors":"Rengga Kusuma Nawala Sari","doi":"10.33153/glr.v16i1.2342","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2342","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Batik Tutur merupakan hasil pengembangan dari motif batik <em>Afkomstig Uit Blitar 1902</em>, warisan budaya masyarakat blitar pada masa lampau yang dikoleksi museum belanda. Saat ini batik tutur memiliki 15 motif dengan berbagai macam nama sesuai motif dan makna, nama pada setiap motif mengandung pesan moral atau pitutur yang ingin disampaikan Eddy Dewa sebagai pencipta motif kepada pemakainya. Tujuan penelitian ini yaitu latar belakang penciptaan batik tutur karya Eddy Dewa. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan studi pustaka, sedangkan pengolahan datanya menggunakan interaksi analisis,hasil analiss dari penelitian ini yang didapat adalah batik tutur memiliki fungsi sebagai sarung dengan pola motif yang sama dengan pola sarung yang memiliki tumpal tengah, dan makna yang terkandung merupakan intepratasi Eddy Dewa dalam memaknai lingkungan sekitar.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong>Revitalisasi, Batik<strong> </strong><em>Afkomstig Uit Blitar</em>, Batik Tutur.</p><p> </p><p> </p><p align=\"center\"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p> </p><p><em>Batik Tutur is the result of the development of batik motif Afkomstig Uit Blitar 1902. It is the cultural heritage of Blitar community in the past which was collected by the Dutch museum. Currently, batik </em>tutur<em> has 15 motifs with various names according to the motives and meanings. The name of each motif contains a moral mes-sage or a message that Eddy Dewa wishes to convey as the creator of the motif to the consumers. The purpose of this study is to know the background of batik </em>tutur<em> creation by Eddy Dewa. The research used is qualitative research methods with data collection and data processing. Data collection includes observation, interviews, and literature study, while the data processing uses interaction analysis. The results of this re-search tells that batik </em>tutur<em> has a function as a sarong with the same motif pattern as a sarong pattern that has a middle tumpal. The meaning contained tells about Eddy Dewa’s interpretation in handling interpreting the surrounding environment.</em></p><p> </p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Revitalization, Batik Afkomstig Uit Blitar, Batik Tutur.</em></p>","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42859585","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
ESTETIKA WANGSALAN DALAM LAGU SINDHENAN KARAWITAN JAWA 世界预警静态
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2338
Sukesi Rahayu
ABSTRAK Sindhenan merupakan salah satu aspek penting dalam pergelaran Karawitan Jawa baik dalam pertunjukan mandiri maupun fungsi karawitan sebagai salah satu pendukung pertunjukan yang memiliki unsur-unsur estetis maupun etis. Unsur-unsur estetis berkaitan dengan bentuk susunan frasa serta diksi yang digunakan dalam teks sindhenan, antara lain yang terdapat dalam wangsalan. Wangsalan merupakan salah satu teks sindhenan yang memiliki kandungan nilai yang dihayati dan diyakini sebagai pandangan hidup masyarakat jawa, nilai-nilai tersebut selanjutnya disebut sebagai nilai etis yang terbingkai dalam budaya jawa. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji makna yang terkandung dalam wangsalan sindhenan yang dikaji dengan perspekstif estetika bunyi dan persajakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model penelitian kualitatif dimana data yang disajikan merupaka data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, dengan sudut pandang penulis sebagai pelaku. Hasil dari penelitian ini mengungkap makna yang terkandung dalam wangsalan yang disampaikan oleh seorang sindhen hubunganya dengan ideologi serta cara pandang orang jawa dalam memaknai kehidupan. Kata kunci: Sindhen, Wangsalan, Estetika Bunyi.  ABSTRACT Sindhenan is an important aspect in the performance of Javanese Karawitan both in independent perfor-mances and karawitan functions as one of the supporting aspects of the performance that has aesthetic and ethical elements. Aesthetic elements are related to the form of the phrase structure and the diction used in the sindhenan text, including those in the wangsalan. Wangsalan is one of the sindhenan texts which has values that are appreciated and believed to be a Javanese view of life. These values are then referred to as ethical values framed in Javanese culture. This research studies the meaning contained in the sindhenan wangsalan which is studied with aesthetic perspectives of sound and poetry. The method used in this study is a qualitative research model where the data presented is data obtained directly from the field, with the author’s perspective as the actor. The results of this study reveal the meaning contained in wangsalan conveyed by a sindhen in relation to the Javanese view and ideology in interpreting life. Keywords: Sindhen, Wangsalan, Sound Aesthetics.
ABSTRAK〔UNK〕辛德那尼斯是卡拉维派斗争的重要方面之一。无论是在自我表演中,还是在卡拉维派作为具有美学或伦理元素的表演的支持者之一的功能中。与短语布局的形式和合成文本中使用的措辞有关的美学元素,以及在节奏中发现的其他元素。废物是一种综合文本,其中包含的价值观是有回报的,被认为是负责任社会的生活观,这些价值观被称为伦理价值观,反映在反应文化中。本研究是一项从声音与调和的美学角度来研究综合节奏所包含的意义的研究。本研究中使用的方法是一种定性研究模型,其中提供的数据是直接从现场获得的数据,作者是犯罪者。这项研究的结果揭示了辛迪加与意识形态关系的荣誉表达所包含的意义,以及人们从生活的角度看待它的方式。关键词:深圳,旺萨兰,Estetica声音。[UNK][UNK]摘要[UNK]信德是爪哇卡拉威人表演的一个重要方面,无论是在独立表演中,卡拉威人的功能都是表演的支撑方面之一,具有美学和伦理元素。审美元素与辛德赫南文本中使用的短语结构形式和措辞有关,包括《王萨兰》中的审美元素。《王萨兰》是辛德赫南语文本中的一本,其价值观受到赞赏,并被认为是爪哇人的生活观。这些价值观被称为爪哇文化中的伦理价值观。本研究从声音和诗歌的美学角度来研究《辛德南王萨兰》所包含的意义。本研究中使用的方法是一种定性研究模型,其中所提供的数据是直接从现场获得的数据,作者的观点是参与者。本研究的结果揭示了一位新教徒所传达的王萨兰所包含的意义与爪哇人解读生活的观点和意识形态之间的关系。【UNK】关键词:辛旦、汪萨兰、声音美学。
{"title":"ESTETIKA WANGSALAN DALAM LAGU SINDHENAN KARAWITAN JAWA","authors":"Sukesi Rahayu","doi":"10.33153/glr.v16i1.2338","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2338","url":null,"abstract":"ABSTRAK Sindhenan merupakan salah satu aspek penting dalam pergelaran Karawitan Jawa baik dalam pertunjukan mandiri maupun fungsi karawitan sebagai salah satu pendukung pertunjukan yang memiliki unsur-unsur estetis maupun etis. Unsur-unsur estetis berkaitan dengan bentuk susunan frasa serta diksi yang digunakan dalam teks sindhenan, antara lain yang terdapat dalam wangsalan. Wangsalan merupakan salah satu teks sindhenan yang memiliki kandungan nilai yang dihayati dan diyakini sebagai pandangan hidup masyarakat jawa, nilai-nilai tersebut selanjutnya disebut sebagai nilai etis yang terbingkai dalam budaya jawa. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengkaji makna yang terkandung dalam wangsalan sindhenan yang dikaji dengan perspekstif estetika bunyi dan persajakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan model penelitian kualitatif dimana data yang disajikan merupaka data yang diperoleh secara langsung dari lapangan, dengan sudut pandang penulis sebagai pelaku. Hasil dari penelitian ini mengungkap makna yang terkandung dalam wangsalan yang disampaikan oleh seorang sindhen hubunganya dengan ideologi serta cara pandang orang jawa dalam memaknai kehidupan. Kata kunci: Sindhen, Wangsalan, Estetika Bunyi.  ABSTRACT Sindhenan is an important aspect in the performance of Javanese Karawitan both in independent perfor-mances and karawitan functions as one of the supporting aspects of the performance that has aesthetic and ethical elements. Aesthetic elements are related to the form of the phrase structure and the diction used in the sindhenan text, including those in the wangsalan. Wangsalan is one of the sindhenan texts which has values that are appreciated and believed to be a Javanese view of life. These values are then referred to as ethical values framed in Javanese culture. This research studies the meaning contained in the sindhenan wangsalan which is studied with aesthetic perspectives of sound and poetry. The method used in this study is a qualitative research model where the data presented is data obtained directly from the field, with the author’s perspective as the actor. The results of this study reveal the meaning contained in wangsalan conveyed by a sindhen in relation to the Javanese view and ideology in interpreting life. Keywords: Sindhen, Wangsalan, Sound Aesthetics.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47535092","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
STRATEGI CITY BRANDING PEKALONGAN “WORLD’S CITY OF BATIK” 战略城市将佩卡隆甘打造为“世界蜡染之都”
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2343
Rifda Amalia Susanti
ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang strategi kota Pekalongan dalam mempromosikan city branding “World’s City of Batik”. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu telaah dokumen, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari tulisan ini adalah (a) menghasilkan pemaparan tentang aset kota yang dimiliki oleh kota Pekalongan, yaitu budaya (cultural) yang diwakili oleh pariwisata berbasis batik dan kemudahan (amenity) termasuk fasilitas yang tersedia di kota Pekalongan. Aset kota ini merupakan salah satu penguat branding kota. (b) strategi branding yang dilakukan pemerintah kota meliputi strategi visual dan strategi promosi. Strategi visual yang dilakukan di antaranya penciptaan identitas visual yang merepresentasikan karakter kota Pekalongan seperti logo, tagline, warna dan tipografi. Identitas visual ini nantinya dikomunikasikan dalam berbagai media promosi seperi merchandise, spanduk, poster, leaflet, dan sebagainya. Strategi promosi yang dilakukan oleh pemerintah kota yaitu dengan mengadakan festival tahunan Pekan Batik, membuat labelisasi batik, landmark, zebracross batik. Selain logo branding, kota Pekalongan secara konsisten menggunakan motif batik khas Pekalongan, yaitu Jlamprang dalam media promosi. Kata kunci: City Branding, Pekalongan, Batik.  ABSTRACT This paper discusses about the strategy of Pekalongan city in promoting the city branding “World’s City of Batik”. The method used is qualitative descriptive, with data collection techniques namely document review, interviews and literature study. The results of this paper are (a) an explanation of the city assets owned by Pekalongan city, it is the culture represented by batik-based tourism and convenience (amenities) including available facilities in Pekalongan. This city asset is one of the city’s branding boosters. (b) the branding strategy carried out by the city government includes visual and promotion strategies. Visual strategies carried out include the creation of visual identities that represent the character of Pekalongan city such as logos, taglines, colors and typography. This visual identity will be communicated in various promotional media such as merchandise, banners, posters, leaflets, and so on. Promotional strategies carried out by the city govern-ment include an annual Batik Festival, making batik labels, landmarks, and zebra cross batik. In addition to the branding logo, Pekalongan city consistently uses typical batik motifs of Pekalongan, namely Jlamprang in promotional media. Keywords: City Branding, Pekalongan, Batik.
这篇摘要讨论了比加隆市在“蜡染世界”上的战略。所使用的方法是描述性质的方法,具有文件学习、访谈和库研究等数据收集技术。这篇文章的结果是(a)对庇加隆市拥有的城市资产进行了曝光,该文化由蜡染旅游和便利设施所代表,包括庇加隆市的现有设施。这个城市的资产是这个城市的基石之一。(b)市政府的品牌策略包括视觉策略和促销策略。创造视觉标识,以标志标志、标签、颜色和地形等城市特征为代表的视觉识别策略。这些视觉标识随后被传达到各种促销媒体,如商品、海报、传单等。市政府采用的促销策略是每年举办蜡染周,生产蜡染,地标蜡染。除了品牌标志外,庇加隆市一直使用当地的典型蜡染主题Jlamprang在宣传媒体上。关键词:城市品牌,建筑,蜡染。这篇关于促进城市品牌“蜡染之城”的策略的摘要。使用的方法是合格的描述,具有收集技术审查、审查和文学研究的数据。这篇论文的结果是(a)是由pekalungcity支撑的城市资产的代表,它是基于tourism和协议的文化所代表的。这个城市的资产是城市品牌助推器之一。(b)城市政府的品牌策略带来了视觉线索和推广策略。这种视觉策略包括对这样的术语、标签、颜色和类型特征的描述。这种身份将在诸如此类的媒体销售、横幅、邮寄、传单等各种各样的宣传中实现。城市政府正在考虑宣传策略,包括蜡染节、拉斯塔布、兰多品牌和斑马十字路口。在品牌标志的补充下,京东城市的uses典型的庇加隆蜡染动机,namely Jlamprang在宣传媒体。主题:品牌城市,建筑,蜡染。
{"title":"STRATEGI CITY BRANDING PEKALONGAN “WORLD’S CITY OF BATIK”","authors":"Rifda Amalia Susanti","doi":"10.33153/glr.v16i1.2343","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2343","url":null,"abstract":"ABSTRAK Tulisan ini membahas tentang strategi kota Pekalongan dalam mempromosikan city branding “World’s City of Batik”. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data yaitu telaah dokumen, wawancara dan studi pustaka. Hasil dari tulisan ini adalah (a) menghasilkan pemaparan tentang aset kota yang dimiliki oleh kota Pekalongan, yaitu budaya (cultural) yang diwakili oleh pariwisata berbasis batik dan kemudahan (amenity) termasuk fasilitas yang tersedia di kota Pekalongan. Aset kota ini merupakan salah satu penguat branding kota. (b) strategi branding yang dilakukan pemerintah kota meliputi strategi visual dan strategi promosi. Strategi visual yang dilakukan di antaranya penciptaan identitas visual yang merepresentasikan karakter kota Pekalongan seperti logo, tagline, warna dan tipografi. Identitas visual ini nantinya dikomunikasikan dalam berbagai media promosi seperi merchandise, spanduk, poster, leaflet, dan sebagainya. Strategi promosi yang dilakukan oleh pemerintah kota yaitu dengan mengadakan festival tahunan Pekan Batik, membuat labelisasi batik, landmark, zebracross batik. Selain logo branding, kota Pekalongan secara konsisten menggunakan motif batik khas Pekalongan, yaitu Jlamprang dalam media promosi. Kata kunci: City Branding, Pekalongan, Batik.  ABSTRACT This paper discusses about the strategy of Pekalongan city in promoting the city branding “World’s City of Batik”. The method used is qualitative descriptive, with data collection techniques namely document review, interviews and literature study. The results of this paper are (a) an explanation of the city assets owned by Pekalongan city, it is the culture represented by batik-based tourism and convenience (amenities) including available facilities in Pekalongan. This city asset is one of the city’s branding boosters. (b) the branding strategy carried out by the city government includes visual and promotion strategies. Visual strategies carried out include the creation of visual identities that represent the character of Pekalongan city such as logos, taglines, colors and typography. This visual identity will be communicated in various promotional media such as merchandise, banners, posters, leaflets, and so on. Promotional strategies carried out by the city govern-ment include an annual Batik Festival, making batik labels, landmarks, and zebra cross batik. In addition to the branding logo, Pekalongan city consistently uses typical batik motifs of Pekalongan, namely Jlamprang in promotional media. Keywords: City Branding, Pekalongan, Batik.","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"42624249","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 7
KENDANGAN PINATUT DALAM SAJIAN KLENENGAN
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/GLR.V16I1.2341
Sigit Setyawan
ABSTRAK Kendangan pinatut adalah aktivitas yang harus dilakukan pengendang untuk menghidupkan sajian gending pada sajian pertunjukan karawitan mandiri gaya Surakarta atau lazim disebut klenengan. Untuk alasan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengeksplanasi kendangan pinatut dengan cara mentransfer konsep musikal karawitan yang masih berada dalam ruang oral menjadi kajian ilmiah - keilmuan karawitan - menurut sudut pandang para praktisi karawitan. Maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi Alfred Schut. Schutz memandang manusia sebagai “self elucidation” atau “penjelasan atau uraian diri” yang dalam pelaksanaan penelitian lebih banyak menggali: apa yang mereka katakan, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka tafsirkan tentang dunia mereka(Walsh dan Wals, 1967). Pendekatan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah emic fenomenologi. Apa yang ingin dilukiskan dari suatu kebudayaan harus atau sebaiknya ditentukan secara emic, yakni mengikuti pandangan pemilik kebudayaannya (Ahimsa dalam Waridi, 2005: 34). Selain mencari data berdasarkan pustaka, penelitian ini menitik beratkan pada metode wawancara secara mendalam dari para praktisi karawitan kemudian dikomparasikan dengan data-data audio rekaman klenengan dan peristiwa klenengan secara langsung. Kendangan pinatut merupakan kendangan yang disajikan tanpa mengikuti konvensi serta sistematika kendangan yang telah disepakati oleh para pelaku karawitan. Kendangan pinatut disajikan berdasarkan faktor-faktor pembentuknya/ pemicunya, sehingga menghasilkan kesan rasa yang sesuai dan pantas. Kendangan pinatut hadir karena ada faktor pembentuknya yaitu lagu, berikut variasinya yaitu kalimat lagu, ritme, cakepan dan garap balungan. Kata kunci: karawitan, klenengan, kendangan, pinatut.  ABSTRACT Pinatut is an activity that has to be carried out by pengendang (the kendang player) to turn on the traditional gending in the Surakarta style of independent musical performances or commonly called klenengan. This study explains the pinatut kendangan by transferring karawitan concepts that are still in the oral space into scientific studies - karawitan science - according to the karawitan practitioners’ point of view. The approach used in this research is the phenomenology of Alfred Schut. Schutz views humans as “self-elucidation” or “explanation or self-description” which in the research explores more about: what they say, what they think, what they interpret about their world (Walsh and Wals, 1967). Another approach used in this study is emic phenomenology. What you want to describe from a culture must or should be determined emotionally. It is supposed to follow the owner’s view of the culture (Ahimsa in Waridi, 2005: 34). The data is based on literature, besides, this study focuses on in-depth interview methods from karawitan practitioners then compared with audio recordings of klenengan and incidental live events. kendangan pinatut is kendangan that is presented w
深奥的因此,需要进行研究,以指数级地开发需求驱动的车辆,以便从检疫实践的角度,将仍在口头室中的检疫音乐的概念转移到科学研究——检疫需求。因此,本研究所采用的方法是阿尔弗雷德·舒特的现象学。Schutz将人类视为“自我阐释”或“解释或自欺”,在研究中,他们更多地挖掘:他们说什么,他们想什么,他们揭示了他们的世界(Walsh和Wals,1967)。在这项研究中使用的另一种方法是化学现象学。一种文化的可取之处必须或应该通过电化学来确定,也就是说,根据其文化所有者的观点(Ahimsa in Waridi,2005:34)。除了寻找基于图书馆的数据外,本研究还侧重于从隔离实践中深入访谈的方法,然后将其与记录音频数据的客户和直接的客户活动进行比较。皮诺农场是在没有公约和检疫实施者同意的系统控制的情况下提供的车辆。菠萝种植是由其组成/触发因素提供的,从而产生适当和快速的味觉效果。皮纳塔的培养之所以存在,是因为它的组成中有一个因素,那就是歌曲、变体、歌词、节奏、外观和纽带的盐。关键词:karawitan,klenengan,坚持,坚持。[UNK][UNK]摘要[UNK]弹拨是一项必须由彭根当(肯当演奏者)进行的活动,以开启苏拉卡塔风格的传统弹拨,即通常所说的klenengan。根据卡拉维派实践者的观点,这项研究通过将仍然存在于口头空间中的卡拉维派概念转移到科学研究中——卡拉维派科学中来解释皮纳图特·肯丹根。本研究采用的方法是舒特现象学。Schutz将人类视为“自我阐释”或“解释或自我描述”,在研究中,这些解释或描述更多地探讨了:他们对自己的世界说了什么,想了什么,解释了什么(Walsh和Wals,1967)。本研究中使用的另一种方法是流行病现象学。你想从一种文化中描述什么,必须或应该在情感上决定。它应该遵循所有者对文化的看法(Ahimsa in Waridi,2005:34)。数据基于文献,此外,本研究侧重于卡拉维派从业者的深入采访方法,然后与克勒能派的录音和附带的现场活动进行比较。弹唱是在没有遵循乐手们对弹唱的惯例和系统性的情况下呈现的弹唱。Kendangan Pinatut是基于它们的形成/触发因素而呈现的,因此它产生了适当的味觉。Kendangan Pinatut的出现是由于歌曲及其变体的构成因素,即歌曲的句子、节奏、cakepan和garap balung。[UNK]关键词:卡拉维坦,克勒能坦,纪念品,皮纳塔。
{"title":"KENDANGAN PINATUT DALAM SAJIAN KLENENGAN","authors":"Sigit Setyawan","doi":"10.33153/GLR.V16I1.2341","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/GLR.V16I1.2341","url":null,"abstract":"ABSTRAK Kendangan pinatut adalah aktivitas yang harus dilakukan pengendang untuk menghidupkan sajian gending pada sajian pertunjukan karawitan mandiri gaya Surakarta atau lazim disebut klenengan. Untuk alasan tersebut maka diperlukan sebuah penelitian untuk mengeksplanasi kendangan pinatut dengan cara mentransfer konsep musikal karawitan yang masih berada dalam ruang oral menjadi kajian ilmiah - keilmuan karawitan - menurut sudut pandang para praktisi karawitan. Maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi Alfred Schut. Schutz memandang manusia sebagai “self elucidation” atau “penjelasan atau uraian diri” yang dalam pelaksanaan penelitian lebih banyak menggali: apa yang mereka katakan, apa yang mereka pikirkan, apa yang mereka tafsirkan tentang dunia mereka(Walsh dan Wals, 1967). Pendekatan lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah emic fenomenologi. Apa yang ingin dilukiskan dari suatu kebudayaan harus atau sebaiknya ditentukan secara emic, yakni mengikuti pandangan pemilik kebudayaannya (Ahimsa dalam Waridi, 2005: 34). Selain mencari data berdasarkan pustaka, penelitian ini menitik beratkan pada metode wawancara secara mendalam dari para praktisi karawitan kemudian dikomparasikan dengan data-data audio rekaman klenengan dan peristiwa klenengan secara langsung. Kendangan pinatut merupakan kendangan yang disajikan tanpa mengikuti konvensi serta sistematika kendangan yang telah disepakati oleh para pelaku karawitan. Kendangan pinatut disajikan berdasarkan faktor-faktor pembentuknya/ pemicunya, sehingga menghasilkan kesan rasa yang sesuai dan pantas. Kendangan pinatut hadir karena ada faktor pembentuknya yaitu lagu, berikut variasinya yaitu kalimat lagu, ritme, cakepan dan garap balungan. Kata kunci: karawitan, klenengan, kendangan, pinatut.  ABSTRACT Pinatut is an activity that has to be carried out by pengendang (the kendang player) to turn on the traditional gending in the Surakarta style of independent musical performances or commonly called klenengan. This study explains the pinatut kendangan by transferring karawitan concepts that are still in the oral space into scientific studies - karawitan science - according to the karawitan practitioners’ point of view. The approach used in this research is the phenomenology of Alfred Schut. Schutz views humans as “self-elucidation” or “explanation or self-description” which in the research explores more about: what they say, what they think, what they interpret about their world (Walsh and Wals, 1967). Another approach used in this study is emic phenomenology. What you want to describe from a culture must or should be determined emotionally. It is supposed to follow the owner’s view of the culture (Ahimsa in Waridi, 2005: 34). The data is based on literature, besides, this study focuses on in-depth interview methods from karawitan practitioners then compared with audio recordings of klenengan and incidental live events. kendangan pinatut is kendangan that is presented w","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":"1 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41256552","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PROSES PENCIPTAAN MUSIK SUARA SINDHEN: INTERPRETASI GENDHING GINONJING KARYA NUR HANDAYANI 辛德河南音乐构思过程&由吉宁·努尔·汉达亚尼作品解读
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2344
Nur Handayani

ABSTRAK

 

Karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”, dilatarbelakangi oleh hasil olah pikir sekaligus interpretasi atas Gendhing Ginonjing. Bermula saat pengkarya membaca surat Kartini yang berkisah tentang Gendhing Ginonjing. Kegelisahan Kartini sepurnanya mendengarkan Gendhing Ginonjing, dituangkan lewat surat tersebut dengan sangat dramatis. Esensi surat tersebut, memberikan stimulan kepada pengkarya untuk membuat karya berdasarkan Gendhing Ginonjing. Jika Kartini dapat menuangkan kembali Gendhing Ginonjing secara sastrawi melalui suratnya, pengkarya sebagai pesindhen juga ingin mengungkapkan ulang Gendhing Ginonjing melalui olah pikir musikal dan diwujudkan dengan karya seni orkestrasi sindhen. Dari hasil pengamatan dan analisis, Gendhing Ginonjing dapat dipilah menjadi tiga konsep musikal. Pertama adalah andegan sindhenan Gendhing Ginonjing yang dikembangkan melibatkan wangsalan, abon-abon, parikan, senggakan, serta sekar bebas sebagai unsur teks. Dari unsur lagu, menyajikan perbenturan harmoni adumanis, salahnggumun, kempyung, pendawan, serta gembyang sehingga menciptakan harmoni unik atau nada yang membuat bunyi musik menjadi khas. Kedua adalah komposisi yang berakar dari selingan Gendhing Ginonjing berjudul Lelagon Lelo Ledung, yang digarap dan disajikan dengan model uro-uro atau akapela, dikemas dengan paradigma sindhenan gaya Surakarta, dengan menonjolkan dinamika power suara pesindhen serta memanfaatkan aspek keruangan dengan teknik akustika bunyi surround. Ketiga adalah komposisi yang berakar dari surat Kartini tentang Gendhing Ginonjing. Karya ini merepresentasikan perasaan Kartini yang tertuang dalam surat. Bagian ini menggarap elemen vokal melalui perpaduan berbagai gaya sindhenan meliputi: Jawa Barat, Banyumas, Jawa Tengah, serta Banyuwangi, yang kemudian diformulasikan kembali menjadi konsep musik garapan baru. Penyusunan karya ini menggunakan beberapa metode sebagai langkah penciptaannya, meliputi: menentukan bahan, mencari bahan, mengolah bahan, mengemas bahan, serta mempergelarkannya. Rangkaian tersebut adalah proses dari lahirnya karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”.

 

Kata kunci: Suara Sindhen, Gendhing Ginonjing, Komposisi Musik.

 

 

ABSTRACT

 

The work of “ Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing “ is based on the analysis and interpretation of Gendhing Ginonjing. It started when the creator read Kartini’s letter about Gendhing Ginonjing. Kartini’s anxiety was as easy as listening to Gendhing Ginonjing, written in the letter dramatically. The essence of the letter gives stimulants to the creator to create works based on Gendhing Ginonjing. If

深奥的从工人们读到这张单独的关于金农静的卡片开始。卡蒂尼的焦虑完全听了金农静的话,很戏剧性地把那封信看完了。这封信的本质,是激励工人在《金农经》的基础上工作。如果Kartini可以通过他的信来重新分发Gendhing Ginonjing,那么作为导师的作者也希望通过音乐思维和辛迪加管弦乐队的艺术来重新分发Gendhing Gionjing。从观察和分析的角度来看,《金农经》可以被选为三个音乐概念。第一个是以植物群、灰烬、羊皮纸、沉思和无冻结为文本元素的Gendhing Ginonjing综合征的发展。从歌曲的元素出发,表演和谐冲突、和谐人群、营地、吊坠和啦啦队,从而创造出独特的和谐或音调,使音乐与众不同。第二首是基于Gendhing Ginonjing骨干的作品,名为Lelagon Lelo Ledung,希望并提供uro-uro模型或akapela,充满苏拉卡塔风格的syndigm范式,通过突出佩辛琴声音的力量动态,并将损失方面与周围的声学技术结合起来。三是枢机主教关于金农敬的信的根源构成。这张纸代表了信中留下的这张卡片的感受。本节通过混合不同风格的合成来触及声乐元素,包括:Jawa West、Banyumas、Jawa Middle和Banyuwangi,然后将其重新定义为车库音乐的新概念。这部作品的组织使用了几种方法作为创作的一个步骤,包括:识别材料、寻找材料、加工材料、包装材料和命名。网络是它从作品《深圳之声:金农经解读》中诞生的过程。关键词:深圳人声,金农静,作曲。《深圳之声》解读金农景“是基于对《金农经》的分析和解读。它始于创作者读到Kartini关于《金农》的信。Kartini的焦虑就像听了信中戏剧性地写的《金农镜》一样容易。信的本质激发了创作者创作基于《金农精》的作品。如果Kartini能重写《金农景》在信中,阿还希望通过音乐思想来揭示金的本质,通过辛的管弦乐艺术来体现金的本质。从观察和分析的角度来看,《金农经》可以分为三个音乐概念。第一个是以王萨兰、阿邦阿邦、帕里坎、僧伽坎以及无色卡为文本元素而展开的《金农经》场景。歌曲的元素融合了和声adumanis、salahnggumun、kempyung、pendawan以及gembyang,从而创造了一种独特的和声或音调,使音乐听起来与众不同。其次,该作品源于Gendhing Ginonjing音程《Lelagon Lelo Ledung》,用uro-uro或akapela模型处理和呈现,包装在苏拉卡塔风格的范式中,关注佩辛琴声音的动态力量,并利用环绕声声学技术的空间方面。第三篇是根据卡尔蒂尼关于詹丁·吉农敬的信创作的。这件作品代表了卡尔蒂尼在信中的感受。本节通过各种辛德赫南风格的组合来处理元音元素,包括:西爪哇、班尤马、中爪哇和班尤万吉,然后将其纳入新音乐的概念中。[UNK]这幅作品的构图在创作中使用了几种方法,包括:确定材料、寻找材料、加工材料、包装材料,然后呈现。该系列作品告诉了《深圳声音:金农经解读》的创作过程。【UNK】关键词:深圳人声、金农静、音乐创作
{"title":"PROSES PENCIPTAAN MUSIK SUARA SINDHEN: INTERPRETASI GENDHING GINONJING KARYA NUR HANDAYANI","authors":"Nur Handayani","doi":"10.33153/glr.v16i1.2344","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2344","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p>Karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”, dilatarbelakangi oleh hasil olah pikir sekaligus interpretasi atas Gendhing Ginonjing. Bermula saat pengkarya membaca surat Kartini yang berkisah tentang Gendhing Ginonjing. Kegelisahan Kartini sepurnanya mendengarkan Gendhing Ginonjing, dituangkan lewat surat tersebut dengan sangat dramatis. Esensi surat tersebut, memberikan stimulan kepada pengkarya untuk membuat karya berdasarkan Gendhing Ginonjing. Jika Kartini dapat menuangkan kembali Gendhing Ginonjing secara sastrawi melalui suratnya, pengkarya sebagai <em>pesindhen</em> juga ingin mengungkapkan ulang Gendhing Ginonjing melalui olah pikir musikal dan diwujudkan dengan karya seni orkestrasi <em>sindhen</em>. Dari hasil pengamatan dan analisis, Gendhing Ginonjing dapat dipilah menjadi tiga konsep musikal. Pertama adalah <em>andegan sindhenan</em> Gendhing Ginonjing yang dikembangkan melibatkan <em>wangsalan</em>, <em>abon-abon</em>, <em>parikan</em>, <em>senggakan</em>, serta sekar <em>bebas </em>sebagai unsur teks. Dari unsur lagu, menyajikan perbenturan harmoni<em> adumanis</em>,<em> salahnggumun</em>,<em> kempyung</em>,<em> pendawan</em>, serta<em> gembyang </em>sehingga menciptakan harmoni unik atau nada yang membuat bunyi<em> </em>musik menjadi khas. Kedua adalah komposisi yang berakar dari <em>selingan</em> Gendhing Ginonjing berjudul <em>Lelagon</em> Lelo Ledung, yang digarap dan disajikan dengan model <em>uro-uro</em> atau akapela, dikemas dengan paradigma <em>sindhenan </em>gaya Surakarta, dengan menonjolkan dinamika power suara<em> pesindhen </em>serta memanfaatkan aspek<em> </em>keruangan dengan teknik akustika bunyi <em>surround</em>. Ketiga adalah komposisi yang berakar dari surat Kartini tentang Gendhing Ginonjing. Karya ini merepresentasikan perasaan Kartini yang tertuang dalam surat. Bagian ini menggarap elemen vokal melalui perpaduan berbagai gaya <em>sindhenan</em> meliputi: Jawa Barat, Banyumas, Jawa Tengah, serta Banyuwangi, yang kemudian diformulasikan kembali menjadi konsep musik garapan baru. Penyusunan karya ini menggunakan beberapa metode sebagai langkah penciptaannya, meliputi: menentukan bahan, mencari bahan, mengolah bahan, mengemas bahan, serta mempergelarkannya. Rangkaian tersebut adalah proses dari lahirnya karya “Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing”.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong>Suara Sindhen, Gendhing Ginonjing, Komposisi Musik.</p><p> </p><p> </p><p align=\"center\"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p> </p><p><em>The work of “ Suara Sindhen: Interpretasi Gendhing Ginonjing “ is based on the analysis and interpretation of Gendhing Ginonjing. It started when the creator read Kartini’s letter about Gendhing Ginonjing. Kartini’s anxiety was as easy as listening to Gendhing Ginonjing, written in the letter dramatically. The essence of the letter gives stimulants to the creator to create works based on Gendhing Ginonjing. If ","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49320139","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
SULAPA EPPA PADA LIPA SABBE SENGKANG
Pub Date : 2019-01-24 DOI: 10.33153/glr.v16i1.2339
Supratiwi Amir

ABSTRAK

 

Lipa sabbe merupakan sebuah sarung yang terbuat dari benang sutra yang ditenun menggunakan alat walida dan bola-bola. Dalam masyarakat Bugis sarung telah menjadi bagian yang tidak pernah lepas dari kegiatan kehidupan sehari-hari, misalnya sarung tuk ibadah, memanjat pohon, mengusir nyamuk, menggendong anak, dan pakaian sehari-hari lain. Berbeda dengan lipa sabbe yang digunakan dalam kegiatan ritual khusus, juga memiliki motif yang mengandung sebuah makna. Kekhususan ini menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk mengkaji lipa sabbe. Melihat bentuk dan motif-motif lipa sabbe yang cenderung segi empat kotak-kotak merupakan sebuah manifestasi dari wujud sulapa eppa. Hal ini merupakan bentuk upaya masyarakat untuk melakukan sebuah pemaknaan, agar lipa sabbe mampu bereksistensi dan tidak hilang dari peradaban.

 

Kata kunci: Lipa’ Sabbe, Sulapa’ Eppa’, Sengkang.

 

 

ABSTRACT

 

Lipa sabbe is a sarong made of silk thread which is woven using a tool of walida and balls. In Bugis society, the sarong has become a part that has never been separated from the activities of daily life. The sarong for prayer gloves, for climbing trees, for repelling mosquitoes, for carrying children, and other everyday clothes are different. Lipa sabbe which is used in special ritual activities also has a different motive that contains a meaning. This particularity becomes an interesting thing for the writer to study lipa sabbe. Seeing the shape and motifs of lipa sabbe which tend to be rectangular squares is a manifestation of the sulapa eppa form. This is a form of community efforts to make a meaning in order that lipa sabbe is always exist and not disappear from civilization.

 

Keywords: Lipa ’Sabbe, Sulapa’ Eppa ’, Sengkang.

摘要Lipa sabbe是用瓦利达工具和球织成的丝线制成的纱套。在社区里,帆布手套成为日常生活活动的一部分,如礼拜手套、爬树、驱赶蚊子、抱孩子和其他日常衣服。与在特殊仪式活动中使用的lipa sabbe不同,它也有具有意义的动机。作家对利帕·萨布布(lipa sabbe)的严谨性提出了一个有趣的观点。看到利帕·萨布(lipa sabbe)的形状和动机,往往是苏拉帕·埃普帕(sulapa eppa)的表现。这是社会努力的一种形式,使lipa sabbe能够存在,而不会从文明中消失。关键词:Lipa ' Sabbe, Sulapa ' Eppa, Sengkang。卷毛是一根用瓦利达和睾丸工具做成的丝绸线。在布吉社会,萨尔贡已经成为从未与日常生活活动分离的一部分。为祈祷祈祷,为爬树,为摘蚊子,为照顾孩子,为每天的衣服都是不同的。利帕·萨布(Lipa sabbe)在特殊的仪式活动中使用,它还包含一种意义的不同动机。这种特殊的东西变成了一种有趣的东西,作家们研究lipa sabbe。看到利帕萨布的形状和动机,这是苏拉帕eppa的宣言。这是一种社区努力的形式,在lipa sabbe的命令下创造一个意义,而不是从文明中消失。密码:Lipa ' Sabbe, Sulapa ' Eppa, Sengkang。
{"title":"SULAPA EPPA PADA LIPA SABBE SENGKANG","authors":"Supratiwi Amir","doi":"10.33153/glr.v16i1.2339","DOIUrl":"https://doi.org/10.33153/glr.v16i1.2339","url":null,"abstract":"<p align=\"center\"><strong>ABSTRAK</strong></p><p> </p><p><em>Lipa sabbe </em>merupakan sebuah sarung yang terbuat dari benang sutra yang ditenun menggunakan alat walida<em> </em>dan bola-bola. Dalam masyarakat Bugis sarung telah menjadi bagian yang tidak pernah lepas dari kegiatan kehidupan sehari-hari, misalnya sarung tuk ibadah, memanjat pohon, mengusir nyamuk, menggendong anak, dan pakaian sehari-hari lain. Berbeda dengan <em>lipa sabbe</em> yang digunakan dalam kegiatan ritual khusus, juga memiliki motif yang mengandung sebuah makna. Kekhususan ini menjadi hal yang menarik bagi penulis untuk mengkaji <em>lipa sabbe</em>. Melihat bentuk dan motif-motif <em>lipa sabbe</em> yang cenderung segi empat kotak-kotak merupakan sebuah manifestasi dari wujud <em>sulapa eppa.</em> Hal ini merupakan bentuk upaya masyarakat untuk melakukan sebuah pemaknaan, agar <em>lipa sabbe</em> mampu bereksistensi dan tidak hilang dari peradaban.</p><p> </p><p><strong>Kata kunci: </strong>Lipa’ Sabbe, Sulapa’ Eppa’, Sengkang.</p><p> </p><p> </p><p align=\"center\"><strong><em>ABSTRACT</em></strong></p><p> </p><p><em>Lipa sabbe is a sarong made of silk thread which is woven using a tool of walida and balls. In Bugis society, the sarong has become a part that has never been separated from the activities of daily life. The sarong for prayer gloves, for climbing trees, for repelling mosquitoes, for carrying children, and other everyday clothes are different. Lipa sabbe which is used in special ritual activities also has a different motive that contains a meaning. This particularity becomes an interesting thing for the writer to study lipa sabbe. Seeing the shape and motifs of lipa sabbe which tend to be rectangular squares is a manifestation of the sulapa eppa form. This is a form of community efforts to make a meaning in order that lipa sabbe is always exist and not disappear from civilization.</em></p><p> </p><p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Lipa ’Sabbe, Sulapa’ Eppa ’, Sengkang.</em></p>","PeriodicalId":33299,"journal":{"name":"Gelar Jurnal Seni Budaya","volume":"68 11","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41246367","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Gelar Jurnal Seni Budaya
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1