Suherman Jaksa, Abul Ala Al-Maududi, Munaya Fauziah, Noor Latifah, Nur Romdhona, Yosi Duwita Arinda, Tyas Aprilia
Jumlah penduduk di Indonesia memiliki laju pertumbuhan yang cukup pesat dan terus meningkat. Salah satu upaya pemerintah untuk membatasi peningkatan jumlah penduduk yang pesat adalah dengan melakukan pengendalian angka kelahiran. Program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu program Keluarga Berencana (KB) dengan salah satu sasarannya yaitu menentukan jenis kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan status ekonomi terhadap pemilihan kontrasepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (p-value = 0,005; OR=1,137) dan status ekonomi (p-value = 0,000; OR=0,328) dengan pemilihan kontrasepsi WUS di Indonesia. Bagi pemberi pelayanan kontrasepsi disarankan untuk lebih memberikan infomasi terkait pentingnya penggunaan metode kontrasepsi terutama yang memiliki efektivitas jangka panjang pada wanita dengan paritas tinggi terkait risiko pada kehamilan yang tidak diinginkan.
{"title":"Hubungan Paritas dan Status Ekonomi Terhadap Pemilihan Kontrasepsi Wanita Usia Subur di Indonesia","authors":"Suherman Jaksa, Abul Ala Al-Maududi, Munaya Fauziah, Noor Latifah, Nur Romdhona, Yosi Duwita Arinda, Tyas Aprilia","doi":"10.24853/jkk.19.1.26-32","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.26-32","url":null,"abstract":"Jumlah penduduk di Indonesia memiliki laju pertumbuhan yang cukup pesat dan terus meningkat. Salah satu upaya pemerintah untuk membatasi peningkatan jumlah penduduk yang pesat adalah dengan melakukan pengendalian angka kelahiran. Program yang dicanangkan oleh pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yaitu program Keluarga Berencana (KB) dengan salah satu sasarannya yaitu menentukan jenis kontrasepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan paritas dan status ekonomi terhadap pemilihan kontrasepsi pada Wanita Usia Subur (WUS) di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan data sekunder SDKI tahun 2017. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara paritas (p-value = 0,005; OR=1,137) dan status ekonomi (p-value = 0,000; OR=0,328) dengan pemilihan kontrasepsi WUS di Indonesia. Bagi pemberi pelayanan kontrasepsi disarankan untuk lebih memberikan infomasi terkait pentingnya penggunaan metode kontrasepsi terutama yang memiliki efektivitas jangka panjang pada wanita dengan paritas tinggi terkait risiko pada kehamilan yang tidak diinginkan.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"100 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718395","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Malnutrisi pada anak tetap menjadi salah satu penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas di dunia. Di Indonesia, malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk menilai proporsi malnutrisi dan faktor-faktor terkait diantara balita di daerah pesisir Jakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional berbasis masyarakat dilakukan pada 177 balita berusia 6-59 bulan dan dipilih secara purposive sampling dengan waktu penelitian selama 6 bulan. Hasil analisis univariat menunjukkan terdapat 25 balita (14.1 %) memiliki status gizi malnutrisi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara pendidikan ibu (p value = 0,76), status pekerjaan ibu (p value = 1,00), pendapatan keluarga (p value = 0,24), riwayat penyakit ISPA (p value = 0,36), tingkat pengetahuan ibu (p value = 0,82), asupan energi (p value = 0,51), karbohidrat (p value = 0,88), lemak (p value = 1,00), dan protein (p value = 0,52) balita dengan kejadian malnutrisi pada balita. Diharapkan kepada ibu balita agar lebih variatif dalam memilih menu untuk konsumsi balita.
儿童营养不良仍然是世界上发病率和死亡率最重要的原因之一。在印度尼西亚,营养不良是一个严重的公共卫生问题。本研究旨在评估营养不良比例和沿海地区幼儿雅加达之间的相关因素。该研究的设计是基于社区的跨部门设计,采用的是6-59个月大的幼儿,并根据研究时间的6个月进行采样。因式分析的结果显示有25(14。1 %)有幼儿营养不良状况根据索引BB / PB或BB /结核病。与二元Chi-Square试验分析表明教育妈妈之间没有显著关系(p value =),捡起一些尘土,母亲的工作状态(p value = 1),家庭收入(p value = 0,24),抗生素治疗(p value = 0.36病史),知识水平(p value = 0,82母亲),能量摄入(p value = 0,51)碳水化合物(p value = 0.88), (p value = 1),脂肪和蛋白质(p value = 0.52)蹒跚学步的幼儿的营养不良事件。希望蹒跚学步的母亲在选择供婴儿消费的菜单时能做出更多样化的选择。
{"title":"Analisis Faktor Risiko Malnutrisi pada Balita Daerah Pesisir Jakarta Tahun 2022","authors":"Sugiatmi Sugiatmi, Lily Herlinah, Endang Rudiatin, Putri Wredatami","doi":"10.24853/jkk.19.1.65-73","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.65-73","url":null,"abstract":"Malnutrisi pada anak tetap menjadi salah satu penyebab terpenting morbiditas dan mortalitas di dunia. Di Indonesia, malnutrisi merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang serius. Penelitian ini bertujuan untuk menilai proporsi malnutrisi dan faktor-faktor terkait diantara balita di daerah pesisir Jakarta. Desain penelitian ini adalah cross sectional berbasis masyarakat dilakukan pada 177 balita berusia 6-59 bulan dan dipilih secara purposive sampling dengan waktu penelitian selama 6 bulan. Hasil analisis univariat menunjukkan terdapat 25 balita (14.1 %) memiliki status gizi malnutrisi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB. Analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan tidak adanya hubungan signifikan antara pendidikan ibu (p value = 0,76), status pekerjaan ibu (p value = 1,00), pendapatan keluarga (p value = 0,24), riwayat penyakit ISPA (p value = 0,36), tingkat pengetahuan ibu (p value = 0,82), asupan energi (p value = 0,51), karbohidrat (p value = 0,88), lemak (p value = 1,00), dan protein (p value = 0,52) balita dengan kejadian malnutrisi pada balita. Diharapkan kepada ibu balita agar lebih variatif dalam memilih menu untuk konsumsi balita.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"113 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Maulana Iqbal, Dessy Triana, Debie Rizqoh, Lala Foresta Valentine Gunasari, Liya Agustin Umar
Soil transmitted helminth (STH) penyebab infeksi kecacingan dengan insiden 24% pada populasi di dunia. Diagnosis infeksi STH dapat dilakukan dengan pemeriksaan feses secara mikroskopis dengan metode Kato-Katz sebagai baku emas dan metode Mini-Flotac. Tujuan penelitian menganalisis akurasi hasil pemeriksaan feses menggunakan metode Kato-Katz dan metode Mini-Flotac pada feses awetan formalin 10%. Rancangan penelitian menggunakan studi observasional dengan uji diagnostik. Subjek pada penelitian berjumlah 140 sampel feses awetan formalin 10% selama 13 bulan. Pemeriksaan spesimen feses awetan menggunakan metode Kato-Katz dan Mini-Flotac serta diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Data analisis dilakukan dengan uji T. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel feses awetan terinfeksi Ascaris lumbricoides dengan metode Kato-Katz (34,28%) dan Mini-Flotac (41,42%), dan infeksi Trichuris trichiura dengan metode Kato-Katz (15,71%) dan Mini-Flotac (22,85%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode Kato-Katz dan Mini-Flotac dalam mendeteksi infeksi Ascaris lumbricoides (p=0.96) dan Trichuris trichiura (p=0,76). Metode Mini-Flotac dapat menjadi alternatif dalam diagnosis infeksi STH.
全球24%的人口中,Soil递质helminth导致疾病感染。STH感染的诊断可以通过将katokatz的方法视为黄金原料和Mini-Flotac方法进行显微镜检查。研究的目的是分析粪便检查的准确性,使用Kato-Katz方法和p - flotac方法处理thses 10%的甲醛。利用观察研究与诊断测试进行研究。研究对象在13个月内有140个样本属于甲醛10%。标本标本采用Kato-Katz和Mini-Flotac方法进行检查,并使用光学显微镜观察。分析数据与T. the research results进行了分析,结果显示,大多数feses awetan样本与Kato-Katz(34.28%)和mini flotac(41,42%)和mini flochiura感染的样本与Kato-Katz(15.71%)和Mini-Flotac(22.85%)的方法结合在一起。Kato-Katz和Mini-Flotac检测传染病(p=0.96)和Trichuris trichiura (p= 0.76)之间没有明显的区别。Mini-Flotac可以成为替代方法在诊断感染某事。
{"title":"Akurasi Pemeriksaan Kato-Katz dan Mini-Flotac Dalam Diagnosis Kecacingan pada Feses Segar dan Feses Awetan","authors":"Maulana Iqbal, Dessy Triana, Debie Rizqoh, Lala Foresta Valentine Gunasari, Liya Agustin Umar","doi":"10.24853/jkk.19.1.74-82","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.74-82","url":null,"abstract":"Soil transmitted helminth (STH) penyebab infeksi kecacingan dengan insiden 24% pada populasi di dunia. Diagnosis infeksi STH dapat dilakukan dengan pemeriksaan feses secara mikroskopis dengan metode Kato-Katz sebagai baku emas dan metode Mini-Flotac. Tujuan penelitian menganalisis akurasi hasil pemeriksaan feses menggunakan metode Kato-Katz dan metode Mini-Flotac pada feses awetan formalin 10%. Rancangan penelitian menggunakan studi observasional dengan uji diagnostik. Subjek pada penelitian berjumlah 140 sampel feses awetan formalin 10% selama 13 bulan. Pemeriksaan spesimen feses awetan menggunakan metode Kato-Katz dan Mini-Flotac serta diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Data analisis dilakukan dengan uji T. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar sampel feses awetan terinfeksi Ascaris lumbricoides dengan metode Kato-Katz (34,28%) dan Mini-Flotac (41,42%), dan infeksi Trichuris trichiura dengan metode Kato-Katz (15,71%) dan Mini-Flotac (22,85%). Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara metode Kato-Katz dan Mini-Flotac dalam mendeteksi infeksi Ascaris lumbricoides (p=0.96) dan Trichuris trichiura (p=0,76). Metode Mini-Flotac dapat menjadi alternatif dalam diagnosis infeksi STH.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"47 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718432","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, memiliki dua faktor risiko yaitu tidak dapat diubah salah satunya aktivitas fisik, etnis Minangkabau mempunyai kejadian terkena hipertensi 78,6% yang berkaitan dengan gaya hidup salah satunya kurangnya aktivitas fisik dengan penderita pada perempuan 36,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua perempuan etnis Minangkabau yang menderita hipertensi di Puskesmas Anak Air kota Padang dengan 52 sampel case dan 52 sampel control menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat disajikan menggunakan software SPSS. Perempuan etnis Minangkabau dengan hipertensi mayoritas adalah yang tidak bekerja dan beraktivitas fisik ringan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan hipertensi (p value = 0,076), namun terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (p value = 0,046) pada perempuan etnis Minangkabau. Bagi masyarakat terutama perempuan etnis Minangkabau yang mengalami hipertensi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik agar dapat mencegah komplikasi kardiovaskuler.
{"title":"Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota PadangHubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Hipertensi pada Perempuan Etnis Minangkabau di Kota Padang","authors":"Muhammad Reza Ramdhika, Wisda Widiastuti, Dita Hasni, Budi Yulhasfi Febrianto, Srinani Jelmila","doi":"10.24853/jkk.19.1.91-97","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.91-97","url":null,"abstract":"Hipertensi merupakan penyakit tidak menular, memiliki dua faktor risiko yaitu tidak dapat diubah salah satunya aktivitas fisik, etnis Minangkabau mempunyai kejadian terkena hipertensi 78,6% yang berkaitan dengan gaya hidup salah satunya kurangnya aktivitas fisik dengan penderita pada perempuan 36,9%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi pada perempuan etnis Minangkabau. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control. Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah semua perempuan etnis Minangkabau yang menderita hipertensi di Puskesmas Anak Air kota Padang dengan 52 sampel case dan 52 sampel control menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data univariat dan bivariat disajikan menggunakan software SPSS. Perempuan etnis Minangkabau dengan hipertensi mayoritas adalah yang tidak bekerja dan beraktivitas fisik ringan. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan hipertensi (p value = 0,076), namun terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan hipertensi (p value = 0,046) pada perempuan etnis Minangkabau. Bagi masyarakat terutama perempuan etnis Minangkabau yang mengalami hipertensi diharapkan dapat meningkatkan aktivitas fisik agar dapat mencegah komplikasi kardiovaskuler.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"145 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718400","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Solideo Gloria Tering, Wilson Wilson, Eka Ardiani Putri
Stroke menyebabkan kecacatan fisik dan hilangnya fungsi fisik seperti kelumpuhan dan gangguan komunikasi. Hal tersebut menimbulkan dampak terhadap psikologis seperti kecemasan dan perubahan konsep diri. Adanya perubahan konsep diri dapat berkaitan dengan tingkat depresi. Konsep diri yang baik akan berpengaruh terhadap rendahnya tingkat depresi. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional. Sebanyak 73 sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai konsep diri dan tingkat depresi didapatkan dari hasil pemeriksaan menggunakan kuisioner konsep diri Robson dan Zung Self- Rating Depression Scale. Analisis statistik menggunakan uji Gamma diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara konsep diri dan tingkat depresi pada pasien stroke. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkategorikan tingkat stroke pada pasien stroke dan bisa mencari indikator lain yang berpengaruh pada variabel yang akan diteliti.
{"title":"Hubungan Konsep Diri Terhadap Tingkat Depresi pada Pasien Stroke di RSUD Kota Pontianak","authors":"Solideo Gloria Tering, Wilson Wilson, Eka Ardiani Putri","doi":"10.24853/jkk.19.1.18-25","DOIUrl":"https://doi.org/10.24853/jkk.19.1.18-25","url":null,"abstract":"Stroke menyebabkan kecacatan fisik dan hilangnya fungsi fisik seperti kelumpuhan dan gangguan komunikasi. Hal tersebut menimbulkan dampak terhadap psikologis seperti kecemasan dan perubahan konsep diri. Adanya perubahan konsep diri dapat berkaitan dengan tingkat depresi. Konsep diri yang baik akan berpengaruh terhadap rendahnya tingkat depresi. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain cross sectional. Sebanyak 73 sampel dalam penelitian ini dipilih dengan teknik consecutive sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data mengenai konsep diri dan tingkat depresi didapatkan dari hasil pemeriksaan menggunakan kuisioner konsep diri Robson dan Zung Self- Rating Depression Scale. Analisis statistik menggunakan uji Gamma diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000. Berdasarkan hasil analisis didapatkan hubungan yang bermakna secara statistik antara konsep diri dan tingkat depresi pada pasien stroke. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengkategorikan tingkat stroke pada pasien stroke dan bisa mencari indikator lain yang berpengaruh pada variabel yang akan diteliti.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"135718431","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-09DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.536
Indra Fauzi Sabban, Erlinda Magdalena, S. Wardani, I. Wahyuni
Typhoid fever is a systemic infection of the digestive system caused by the bacteria Salmonella typhi and Salmonella paratyphi. This disease is still a major health problem in the world. One of the tests for typhoid fever is the slide method widal test which measures antibodies to Salmonella typhi antigens. The most frequently used specimen is serum, but some hospitals use plasma as a substitute for serum. The purpose of this study was to compare the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City. The research design used a comparative study with a total population of 54 people. The study sample consisted of 15 patients using the quota sampling method. Analysis of research data used the Lilliefors test to test data normality and the Wilcoxon test to determine whether there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The results showed that there were differences in the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The conclusion of the study was that there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City.
{"title":"GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN WIDAL MENGGUNAKAN SERUM DAN PLASMA EDTA PADA SUSPEK DEMAM TIFOID DI RUMAH SAKIT UMUM DAHA HUSADA KOTA KEDIRI","authors":"Indra Fauzi Sabban, Erlinda Magdalena, S. Wardani, I. Wahyuni","doi":"10.56127/jukeke.v2i1.536","DOIUrl":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.536","url":null,"abstract":"Typhoid fever is a systemic infection of the digestive system caused by the bacteria Salmonella typhi and Salmonella paratyphi. This disease is still a major health problem in the world. One of the tests for typhoid fever is the slide method widal test which measures antibodies to Salmonella typhi antigens. The most frequently used specimen is serum, but some hospitals use plasma as a substitute for serum. The purpose of this study was to compare the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City. The research design used a comparative study with a total population of 54 people. The study sample consisted of 15 patients using the quota sampling method. Analysis of research data used the Lilliefors test to test data normality and the Wilcoxon test to determine whether there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The results showed that there were differences in the results of the widal examination using EDTA serum and plasma. The conclusion of the study was that there was a comparison of the results of the widal examination using EDTA serum and plasma in suspected typhoid fever at Daha Husada General Hospital, Kediri City.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73064371","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-09DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.526
Indah Dewi Sari, Dian Zuiatna, Cut Julia Andria
Pregnancy check-up as one of the early prevention efforts from risk factors for pregnancy. The low coverage of K4 visits in Indonesia is as much as 74.1% of prenatal care in the third trimester. The aim of the study was to find out the factors associated with third trimester pregnancy checks at the UPTD Puskesmas Langsa City in 2021. This study used an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were all third trimester pregnant women as many as 65 respondents. Data collection techniques using primary data. In this study using univariate and bivariate data analysis. The results of this study used the Pearson Chi-Square statistical test for third trimester antenatal visits on knowledge with a p-value of 0.000, education with a p-value of 0.168, employment with a p-value of 0.000, family support with a p-value of 0.000, information with a p-value 0.000. The conclusion in this study is that knowledge and support from family, work and information have a relationship with examination of third trimester pregnancy visits. This research suggests health workers to provide health information to increase knowledge about the importance of third trimester pregnancy visits.
{"title":"ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA","authors":"Indah Dewi Sari, Dian Zuiatna, Cut Julia Andria","doi":"10.56127/jukeke.v2i1.526","DOIUrl":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.526","url":null,"abstract":"Pregnancy check-up as one of the early prevention efforts from risk factors for pregnancy. The low coverage of K4 visits in Indonesia is as much as 74.1% of prenatal care in the third trimester. The aim of the study was to find out the factors associated with third trimester pregnancy checks at the UPTD Puskesmas Langsa City in 2021. This study used an analytic survey with a cross sectional approach. The population in this study were all third trimester pregnant women as many as 65 respondents. Data collection techniques using primary data. In this study using univariate and bivariate data analysis. The results of this study used the Pearson Chi-Square statistical test for third trimester antenatal visits on knowledge with a p-value of 0.000, education with a p-value of 0.168, employment with a p-value of 0.000, family support with a p-value of 0.000, information with a p-value 0.000. The conclusion in this study is that knowledge and support from family, work and information have a relationship with examination of third trimester pregnancy visits. This research suggests health workers to provide health information to increase knowledge about the importance of third trimester pregnancy visits.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"44 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82489306","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-09DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.631
Erni Kadir, Adam Badwi
Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja. Sumber daya manusia (SDM) merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar Kota Makassar Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah Informan sebanyak 6 orang. Hasil penelitian ini adalah pendidikan formal Informan menunjukkan bahwa kurangnya minat pegawai melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi dengan berbagai alasan, yang dapat mempengaruhi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Pada dasarnya kurangnya minat pegawai dalam mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan pegawai dengan alasan tidak ada motivasi dari tuntutan pekerjaan dan management Rumah sakit. Promosi jabatan di Rumah sakit tingkat II Pelamonia Makassar tidak hanya dari pangkat militer saja yang mendapatkan promosi jabatan tapi juga dari Sipil mendapatkan promosi jabatan namun membutuhkan persyaratan tertentu. Saran dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan SDM pegawai disarankan penentu kebijakan Rumah sakit Tingkat Pelamonia Makassar agar semua pegawai diberikan motivasi untuk melajutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi dengan memberikan bea siswa pegawai. Di sarankan kepada management Rumah sakit agar melakukan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan skill/keterampilan pegawai agar SDM pegawai dapat meningkat. Untuk mengembangkan SDM pegawai maka disarankan agar salah satu syarat promosi jabatan dari militer mengutamakan yang pendidikannya tinggi.
{"title":"PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PEGAWAI RUMAH SAKIT TAHUN 2021","authors":"Erni Kadir, Adam Badwi","doi":"10.56127/jukeke.v2i1.631","DOIUrl":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.631","url":null,"abstract":"Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi kinerja. Sumber daya manusia (SDM) merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya mewujudkan visi dan misinya. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui informasi yang mendalam tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Pegawai Rumah Sakit Tingkat II Pelamonia Makassar Kota Makassar Tahun 2021. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jumlah Informan sebanyak 6 orang. Hasil penelitian ini adalah pendidikan formal Informan menunjukkan bahwa kurangnya minat pegawai melanjutkan pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi dengan berbagai alasan, yang dapat mempengaruhi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Pegawai di Rumah Sakit Pelamonia Makassar. Pada dasarnya kurangnya minat pegawai dalam mengikuti pelatihan yang dapat meningkatkan keterampilan pegawai dengan alasan tidak ada motivasi dari tuntutan pekerjaan dan management Rumah sakit. Promosi jabatan di Rumah sakit tingkat II Pelamonia Makassar tidak hanya dari pangkat militer saja yang mendapatkan promosi jabatan tapi juga dari Sipil mendapatkan promosi jabatan namun membutuhkan persyaratan tertentu. Saran dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan SDM pegawai disarankan penentu kebijakan Rumah sakit Tingkat Pelamonia Makassar agar semua pegawai diberikan motivasi untuk melajutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi dengan memberikan bea siswa pegawai. Di sarankan kepada management Rumah sakit agar melakukan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan skill/keterampilan pegawai agar SDM pegawai dapat meningkat. Untuk mengembangkan SDM pegawai maka disarankan agar salah satu syarat promosi jabatan dari militer mengutamakan yang pendidikannya tinggi.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"8 5","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72476781","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-09DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.605
Anggita Sofianti, Firman Rezaldi, I. Mathar, Ade Sumiardi, Mu’jijah, Ahmad Subagiyo
Kombucha bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai minuman probiotik peningkat sisrtem imun, bahan aktif obat dan kosmetik, bahkan bahan pupuk cair organik. Salah satu bakteri gram positif yang dapat menyebabkan inflamasi pada gigi yaitu Staphylococcus aureus sehingga dalam menghambat pertumbuhan nya perlu dicegah melalui rajin berkumur dengan obat kumur herbal yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi dan sediaan obat kumur herbal yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang untuk dirancang menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan cara membuat formulasi dan sediaan obat kumur tanpa zat aktif sebagai basis dan kontrol negatif. Menyediakan obat kumur yang telah terjual dipasaran sebagai pembanding (kontrol positif). Membuat formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang yang meliputi konsentrasi gula 20%, 30%, dan 40%. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA one way dilanjutkan dengan uji lanjut berupa analisis pos hoc. Hasil penelitian ini telah terbukti bahwa formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif kombucha bunga telang pada konsentrasi gula 20% tidak berbeda nyata dengan 30% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, namun berbeda nyata dengan konsentrasi 40%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 40% pada formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang merupakan perlakuan yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus.
{"title":"PRODUK BIOTEKNOLOGI FARMASI DENGAN AKTIVITAS FARMAKOLOGI SECARA IN VITRO SEBAGAI ANTIBAKTERI Staphylococcus aureus BERUPA FORMULASI DAN SEDIAAN OBAT KUMUR KOMBUCHA BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L)","authors":"Anggita Sofianti, Firman Rezaldi, I. Mathar, Ade Sumiardi, Mu’jijah, Ahmad Subagiyo","doi":"10.56127/jukeke.v2i1.605","DOIUrl":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.605","url":null,"abstract":"Kombucha bunga telang dapat dimanfaatkan sebagai minuman probiotik peningkat sisrtem imun, bahan aktif obat dan kosmetik, bahkan bahan pupuk cair organik. Salah satu bakteri gram positif yang dapat menyebabkan inflamasi pada gigi yaitu Staphylococcus aureus sehingga dalam menghambat pertumbuhan nya perlu dicegah melalui rajin berkumur dengan obat kumur herbal yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi dan sediaan obat kumur herbal yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang untuk dirancang menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium dengan cara membuat formulasi dan sediaan obat kumur tanpa zat aktif sebagai basis dan kontrol negatif. Menyediakan obat kumur yang telah terjual dipasaran sebagai pembanding (kontrol positif). Membuat formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang yang meliputi konsentrasi gula 20%, 30%, dan 40%. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ANOVA one way dilanjutkan dengan uji lanjut berupa analisis pos hoc. Hasil penelitian ini telah terbukti bahwa formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif kombucha bunga telang pada konsentrasi gula 20% tidak berbeda nyata dengan 30% dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, namun berbeda nyata dengan konsentrasi 40%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 40% pada formulasi dan sediaan obat kumur yang berbahan aktif larutan fermentasi kombucha bunga telang merupakan perlakuan yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. ","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88844823","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2023-02-09DOI: 10.56127/jukeke.v2i1.604
Dea Elsa Ananda, Mustopa
Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering terjadi pada tenaga kerja. Setiap tahun ada lebih dari 2,78 juta pekerja meninggal di tempat kerja karena kercelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, sebanyak 374 juta pekerja mengalami cedera setiap tahun yang mengakibatkan lebih dari 4 hari absen dari pekerjaan. Menurut International Labour Organization (ILO) setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh faktor kelelahan. Sedangkan jika pekerja mengalami kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh faktor kelelahan, maka akan berdampak langsung pada tingkat produktivitas kerjanya. Faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja yaitu shift kerja, beban kerja, dan lingkungan fisik kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Shift kerja, beban kerja, dan lingkungan fisik kerja terhadap kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma Tahun 2022. Jenis penelitian merupakan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian potong silang (cross sectional). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue = 0,000 <0,05), adanya hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue= 0,001 < 0,05), adanya hubungan lingkungan fisik kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue= 0,008 < 0,05). Untuk itu di perlukan adanya penambahan sumber daya manusia, sarana prasarana yang canggih, dan lingkungan fisik yang nyaman agar proses produksi dapat menghasilkan output yang besar.
{"title":"HUBUNGAN SHIFT KERJA, LINGKUNGAN FISIK KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI PT. MEDIFARMA TAHUN 2022","authors":"Dea Elsa Ananda, Mustopa","doi":"10.56127/jukeke.v2i1.604","DOIUrl":"https://doi.org/10.56127/jukeke.v2i1.604","url":null,"abstract":"Kelelahan kerja merupakan bagian dari permasalahan umum yang sering terjadi pada tenaga kerja. Setiap tahun ada lebih dari 2,78 juta pekerja meninggal di tempat kerja karena kercelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Selain itu, sebanyak 374 juta pekerja mengalami cedera setiap tahun yang mengakibatkan lebih dari 4 hari absen dari pekerjaan. Menurut International Labour Organization (ILO) setiap tahun sebanyak dua juta pekerja meninggal dunia karena kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh faktor kelelahan. Sedangkan jika pekerja mengalami kecelakaan kerja yang di sebabkan oleh faktor kelelahan, maka akan berdampak langsung pada tingkat produktivitas kerjanya. Faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja yaitu shift kerja, beban kerja, dan lingkungan fisik kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Shift kerja, beban kerja, dan lingkungan fisik kerja terhadap kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma Tahun 2022. Jenis penelitian merupakan kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian potong silang (cross sectional). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampel jenuh. Hasil dari penelitian ini yaitu adanya hubungan shift kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue = 0,000 <0,05), adanya hubungan beban kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue= 0,001 < 0,05), adanya hubungan lingkungan fisik kerja dengan kelelahan kerja pada karyawan bagian produksi di PT Medifarma (pvalue= 0,008 < 0,05). Untuk itu di perlukan adanya penambahan sumber daya manusia, sarana prasarana yang canggih, dan lingkungan fisik yang nyaman agar proses produksi dapat menghasilkan output yang besar.","PeriodicalId":34033,"journal":{"name":"Jurnal Kedokteran dan Kesehatan","volume":"66 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-02-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91334535","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}