Kecacingan paling banyak menyerang anak-anak yang disebabkan oleh cacing dan termasuk dalam golongan Neglected Tropical Disease (NTDs). Di Indonesia, prevalensi kecacingan masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30-90% pada anak berusia 1-6 tahun (pra-sekolah) dan 7-12 tahun (sekolah). Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor kurangnya pengetahuan tentang penyakit cacingan, serta personal hygiene yang buruk, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, kebersihan setelah buang air besar dan kuku yang tidak dijaga, perilaku jajan di sembarang tempat, serta kebiasaan anak-anak bermain di tempat kotor dan tidak menggunakan alas kaki. Penyakit ini menyebabkan malnutrisi, keterlambatan tumbuh kembang, serta terhambatnya fungsi kognitif pada anak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan personal hygiene tentang kecacingan pada siswa-siswi di SD Negeri Kejambon 7 Tegal tahun 2022. Studi deskriptif cross sectional dilakukan terhadap 95 responden yang dipilih dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan dan personal hygiene. Sebanyak 77 (81,1%) responden dari 95 responden memiliki pengetahuan yang baik tentang kecacingan dan 91 (95,8%) responden memiliki personal hygiene yang baik. Kesimpulan dari studi ini ialah sebagian siswa telah memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit cacingan dan mayoritas siswa telah memiliki kebiasaan personal hygiene yang baik untuk mengurangi jumlah penyebaran penyakit ini.
{"title":"Pengetahuan dan personal hygiene siswa/i SDN Kejambon 7 Tegal tentang kecacingan tahun 2022","authors":"Septian Arinda, Ria Buana","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24401","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24401","url":null,"abstract":"Kecacingan paling banyak menyerang anak-anak yang disebabkan oleh cacing dan termasuk dalam golongan Neglected Tropical Disease (NTDs). Di Indonesia, prevalensi kecacingan masih cukup tinggi, yaitu sekitar 30-90% pada anak berusia 1-6 tahun (pra-sekolah) dan 7-12 tahun (sekolah). Hal tersebut dipengaruhi oleh faktor kurangnya pengetahuan tentang penyakit cacingan, serta personal hygiene yang buruk, seperti tidak mencuci tangan sebelum makan, kebersihan setelah buang air besar dan kuku yang tidak dijaga, perilaku jajan di sembarang tempat, serta kebiasaan anak-anak bermain di tempat kotor dan tidak menggunakan alas kaki. Penyakit ini menyebabkan malnutrisi, keterlambatan tumbuh kembang, serta terhambatnya fungsi kognitif pada anak. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan personal hygiene tentang kecacingan pada siswa-siswi di SD Negeri Kejambon 7 Tegal tahun 2022. Studi deskriptif cross sectional dilakukan terhadap 95 responden yang dipilih dengan metode quota sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan dan personal hygiene. Sebanyak 77 (81,1%) responden dari 95 responden memiliki pengetahuan yang baik tentang kecacingan dan 91 (95,8%) responden memiliki personal hygiene yang baik. Kesimpulan dari studi ini ialah sebagian siswa telah memiliki pengetahuan yang baik tentang penyakit cacingan dan mayoritas siswa telah memiliki kebiasaan personal hygiene yang baik untuk mengurangi jumlah penyebaran penyakit ini.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"125413938","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Minuman kafein sangat digemari di kalangan mahasiswa kedokteran. Kafein dapat membantu fungsi kognitif dalam pembelajaran serta memori. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan konsumsi minuman mengandung kafein dengan fungsi kognitif mahasiswa. Studi terhadap 100 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021 ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan cara cross-sectional. Pemilihan responden menggunakan metode consecutive non-random sampling. Fungsi kognitif mahasiswa diukur dengan kuesioner Mini Mental State Examination dan asupan konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, coklat, minuman berenergi menggunakan kusioner konsumsi frekuensi makan. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan fisher exact test dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value untuk setiap jenis konsumsi minuman berkafein terhadap fungsi kognitif lebih besar dari 0,05, yakni minuman kopi sebesar 0,493; teh sebesar 0,544; cokelat sebesar 0,386 dan soda sebesar 1,00. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik setiap jenis minuman berkafein (kopi, teh, coklat maupun soda) dengan fungsi kognitif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021.
{"title":"Pengaruh konsumsi minuman berkafein terhadap fungsi kognitif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020-2021","authors":"Naufal Ikbar Rian Adnan, Susy Olivia Lontoh","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24391","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24391","url":null,"abstract":"Minuman kafein sangat digemari di kalangan mahasiswa kedokteran. Kafein dapat membantu fungsi kognitif dalam pembelajaran serta memori. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan konsumsi minuman mengandung kafein dengan fungsi kognitif mahasiswa. Studi terhadap 100 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021 ini bersifat observasional analitik dengan menggunakan cara cross-sectional. Pemilihan responden menggunakan metode consecutive non-random sampling. Fungsi kognitif mahasiswa diukur dengan kuesioner Mini Mental State Examination dan asupan konsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi, coklat, minuman berenergi menggunakan kusioner konsumsi frekuensi makan. Hubungan antar variabel dianalisis menggunakan fisher exact test dengan taraf signifikansi 5% (p < 0,05). Hasil uji statistik didapatkan nilai p-value untuk setiap jenis konsumsi minuman berkafein terhadap fungsi kognitif lebih besar dari 0,05, yakni minuman kopi sebesar 0,493; teh sebesar 0,544; cokelat sebesar 0,386 dan soda sebesar 1,00. Hasil studi tidak didapatkan hubungan bermakna secara statistik setiap jenis minuman berkafein (kopi, teh, coklat maupun soda) dengan fungsi kognitif pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2020 dan 2021.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126619669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Selama masa pandemi COVID-19, lansia berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan isolasi mandiri yang diterapkan untuk mengurangi penyebaran virus. Gangguan kecemasan seringkali menyebabkan gangguan tidur yang berdampak pada kualitas tidur lansia sehingga memengaruhi konsentrasi, kesehatan, serta penurunan sistem imun lansia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur lansia di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat pada masa pandemi COVID-19. Metode studi analitik ini ialah cross-sectional menggunakan analisis fisher’s exact dengan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur. Pengambilan data dengan wawancara berdasarkan instrumen penelitian pada 35 subjek di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat pada bulan Januari 2023. Pemilihan subjek studi menggunakan total sampling. Hasil studi didapatkan 23 (65,7%) subjek tidak mengalami kecemasan dan 21 (60%) subjek memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji statistik didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur lansia di Panti Werdha Wisma Mulia pada masa pandemi COVID-19, namun lansia yang tidak cemas akan 3,13 kali lebih baik kualitas tidurnya dibandingkan lansia yang memiliki kecemasan (p-value = 0,07; PRR = 3,13).
{"title":"Hubungan kecemasan dengan kualitas tidur pada lansia di Panti Werdha Wisma Mulia selama Pandemi COVID-19","authors":"Putu Regitha Gayatri, P. Gunawan","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24394","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24394","url":null,"abstract":"Selama masa pandemi COVID-19, lansia berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan akibat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat dan isolasi mandiri yang diterapkan untuk mengurangi penyebaran virus. Gangguan kecemasan seringkali menyebabkan gangguan tidur yang berdampak pada kualitas tidur lansia sehingga memengaruhi konsentrasi, kesehatan, serta penurunan sistem imun lansia. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas tidur lansia di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat pada masa pandemi COVID-19. Metode studi analitik ini ialah cross-sectional menggunakan analisis fisher’s exact dengan instrumen Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk mengukur tingkat kecemasan dan Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur. Pengambilan data dengan wawancara berdasarkan instrumen penelitian pada 35 subjek di Panti Werdha Wisma Mulia Jakarta Barat pada bulan Januari 2023. Pemilihan subjek studi menggunakan total sampling. Hasil studi didapatkan 23 (65,7%) subjek tidak mengalami kecemasan dan 21 (60%) subjek memiliki kualitas tidur buruk. Hasil uji statistik didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur lansia di Panti Werdha Wisma Mulia pada masa pandemi COVID-19, namun lansia yang tidak cemas akan 3,13 kali lebih baik kualitas tidurnya dibandingkan lansia yang memiliki kecemasan (p-value = 0,07; PRR = 3,13).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"131845908","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Earth Policy Institute melaporkan bahwa sekitar satu triliun kantong plastik digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia pada setiap tahunnya. Penggunaan kantong plastik dapat mengakibatkan menumpuknya sampah di lingkungan sehingga mengakibatkan pencemaran yang akan berdampak pada kesehatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal 1 Juli 2020, mengeluarkan aturan mengenai larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Meski terdapat aturan penggunaan kantong plastic tetapi kebiasaan masyarakat masih tinggi dalam menggunakan kantong plastik, maka peneliti ingin melakukan studi terkait hal tersebut dengan tujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan tentang aturan larangan penggunaan kantong plastik dengan kebiasaan penggunaan kantong plastik pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara. Desain studi ini ialah analitik cross sectional dan pengambilan sampel secara total sampling. Analisis statistik hubungan kedua variabel menggunakan uji statisik chi-square. Hasil penelitian pada 311 responden didapatkan 54% (168) mahasiswa mempunyai pengetahuan yang baik, 57% (167) mahasiswa memiliki kebiasaan yang buruk. Hasil analisis diperoleh p-value 0,003 dengan PRR 1,373. Studi ini didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan kebiasaan penggunaan kantong plastik serta bagi mahasiswa yang pengetahuannya kurang mempunyai risiko menggunakan kantong plastik lebih besar 1,373 kali dibandingkan yang pengetahuannya baik.
{"title":"Hubungan pengetahuan mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara terhadap aturan penggunaan kantong plastik dengan kebiasaan menggunakan kantong plastik","authors":"Wawan Kurnia, Ernawati.","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24411","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24411","url":null,"abstract":"Earth Policy Institute melaporkan bahwa sekitar satu triliun kantong plastik digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia pada setiap tahunnya. Penggunaan kantong plastik dapat mengakibatkan menumpuknya sampah di lingkungan sehingga mengakibatkan pencemaran yang akan berdampak pada kesehatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada tanggal 1 Juli 2020, mengeluarkan aturan mengenai larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai. Meski terdapat aturan penggunaan kantong plastic tetapi kebiasaan masyarakat masih tinggi dalam menggunakan kantong plastik, maka peneliti ingin melakukan studi terkait hal tersebut dengan tujuan untuk melihat hubungan antara pengetahuan tentang aturan larangan penggunaan kantong plastik dengan kebiasaan penggunaan kantong plastik pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara. Desain studi ini ialah analitik cross sectional dan pengambilan sampel secara total sampling. Analisis statistik hubungan kedua variabel menggunakan uji statisik chi-square. Hasil penelitian pada 311 responden didapatkan 54% (168) mahasiswa mempunyai pengetahuan yang baik, 57% (167) mahasiswa memiliki kebiasaan yang buruk. Hasil analisis diperoleh p-value 0,003 dengan PRR 1,373. Studi ini didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dan kebiasaan penggunaan kantong plastik serta bagi mahasiswa yang pengetahuannya kurang mempunyai risiko menggunakan kantong plastik lebih besar 1,373 kali dibandingkan yang pengetahuannya baik. ","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"123 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127411446","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pada masa pubertas, menstruasi menjadi tanda kematangan organ seksual. Namun, saat menstruasi biasanya muncul keluhan nyeri yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari (dismenorea). Kejadian dismenorea di Indonesia diperkirakan mencapai 55% di kalangan wanita usia produktif. Pengetahuan mengenai dismenorea pada mahasiswi adalah hal sangat penting sehingga mereka dapat mengetahui dan memiliki perilaku penanganan dismenorea yang baik. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap dismenorea dengan perilaku penanganananya. Studi ini bersifat analitik observasional dengan metode cross-sectional. Pengambilan 194 mahasiswi Kedokteran Universitas Tarumangara angkatan 2020-2022 sebagai subjek studi menggunakan teknik consecutive non-random sampling. Pengambilan data pengetahuan dan penanganan dismenorea menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Data yang didapatkan mayoritas subjek memiliki pengetahuan baik (71,6%) dan perilaku positif terhadap penanganan dismenorea (61,9%). Analisis secara statistik didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea (p-value = 0,022 dan 0,046). Mahasiswi yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik pada umumnya juga memiliki perilaku penanganan yang positif (nilai PRR = 1,43 dan 1,88).
在青春期,月经成为性器官成熟的标志。然而,月经期间经常出现疼痛症状,可能会干扰日常活动。据估计,印尼的痛经事件占生产年龄妇女的55%。男女同校的痛经知识是如此重要,以至于他们能够很好地识别和处理痛经。本研究的目的是确定智力与痛经和治疗行为之间的关系。本研究采用分段法进行分析观察。塔鲁马拉大学(Tarumangara school of medicine) 20-2022名医科学生被选为研究非随机抽样consecutive技术。痛经数据检索和处理方法使用已验证的问卷。大多数受试者获得的数据具有良好的知识(71.6%),对痛经治疗(61.9%)采取积极的态度。通过统计分析,在知识水平与处理痛经的行为之间获得有意义的关系。知识水平好的学生通常也有积极的处理行为(PRR = 1.43和1.88)。
{"title":"Pengaruh pengetahuan tentang dismenorea terhadap penanganannya pada mahasiswi kedokteran Universitas Tarumanagara","authors":"Yesan Suci Paramitha, Fadil Hidayat","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24376","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24376","url":null,"abstract":"Pada masa pubertas, menstruasi menjadi tanda kematangan organ seksual. Namun, saat menstruasi biasanya muncul keluhan nyeri yang dapat mengganggu kegiatan sehari-hari (dismenorea). Kejadian dismenorea di Indonesia diperkirakan mencapai 55% di kalangan wanita usia produktif. Pengetahuan mengenai dismenorea pada mahasiswi adalah hal sangat penting sehingga mereka dapat mengetahui dan memiliki perilaku penanganan dismenorea yang baik. Tujuan studi ini untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan terhadap dismenorea dengan perilaku penanganananya. Studi ini bersifat analitik observasional dengan metode cross-sectional. Pengambilan 194 mahasiswi Kedokteran Universitas Tarumangara angkatan 2020-2022 sebagai subjek studi menggunakan teknik consecutive non-random sampling. Pengambilan data pengetahuan dan penanganan dismenorea menggunakan kuesioner yang telah divalidasi. Data yang didapatkan mayoritas subjek memiliki pengetahuan baik (71,6%) dan perilaku positif terhadap penanganan dismenorea (61,9%). Analisis secara statistik didapatkan hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku penanganan dismenorea (p-value = 0,022 dan 0,046). Mahasiswi yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik pada umumnya juga memiliki perilaku penanganan yang positif (nilai PRR = 1,43 dan 1,88).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"207 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116630627","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gita Manerlin Kasihita Simatupang, David Limanan, Frans Ferdinal, Eny Yulianti
Tanaman mimba atau Azadirachta indica A. Juss termasuk dalam family Meliaceae yang sejak zaman kuno sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit manusia dalam rumah tangga. Tanaman ini juga dikenal akan kandungan antioksidannya. Ketidakseimbangan antioksidan dan oksidan dapat menyebabkan kematian sel sehingga terjadi penurunan enzim katalase yang menjadikan stress oksidatif. Oleh sebab itu, dibutuhkan daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) sebagai antioksidan eksogen. Studi ini untuk mengetahui peranan daun mimba dengan melakukan uji fitokimia, kapasitas antioksidan dan uji toksisitas. Pada studi ini, daun mimba dikeringkan lalu dijadikan bubuk, kemudian diekstraksi menggunakan metanol dengan menggunakan metode maserasi untuk didapatkan simplisia-metanol. Hasil studi pada uji fitokimia didapatkan daun mimba mengandung alkaloid, antosianin, betasianin, kardioglikosida, kumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, saponin, steroid, terpenoid dan tannin. Uji kapasitas antioksidan didapati IC50 = 97,241 µg/mL. Uji toksisitas didapatkan LC50 = 123,596 µg/mL. Daun mimba memiliki efek antioksidan kuat dan sitotoksisitas terhadap larva Artemia salina Leach. Daun mimba dapat dijadikan kandidat obat anti kanker.
{"title":"Identifikasi fitokimia dan kapasitas total antioksidan daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) serta uji toksisitasnya terhadap larva Artemia salina Leach","authors":"Gita Manerlin Kasihita Simatupang, David Limanan, Frans Ferdinal, Eny Yulianti","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24383","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24383","url":null,"abstract":"Tanaman mimba atau Azadirachta indica A. Juss termasuk dalam family Meliaceae yang sejak zaman kuno sudah digunakan sebagai obat tradisional untuk berbagai penyakit manusia dalam rumah tangga. Tanaman ini juga dikenal akan kandungan antioksidannya. Ketidakseimbangan antioksidan dan oksidan dapat menyebabkan kematian sel sehingga terjadi penurunan enzim katalase yang menjadikan stress oksidatif. Oleh sebab itu, dibutuhkan daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) sebagai antioksidan eksogen. Studi ini untuk mengetahui peranan daun mimba dengan melakukan uji fitokimia, kapasitas antioksidan dan uji toksisitas. Pada studi ini, daun mimba dikeringkan lalu dijadikan bubuk, kemudian diekstraksi menggunakan metanol dengan menggunakan metode maserasi untuk didapatkan simplisia-metanol. Hasil studi pada uji fitokimia didapatkan daun mimba mengandung alkaloid, antosianin, betasianin, kardioglikosida, kumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, saponin, steroid, terpenoid dan tannin. Uji kapasitas antioksidan didapati IC50 = 97,241 µg/mL. Uji toksisitas didapatkan LC50 = 123,596 µg/mL. Daun mimba memiliki efek antioksidan kuat dan sitotoksisitas terhadap larva Artemia salina Leach. Daun mimba dapat dijadikan kandidat obat anti kanker.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130015426","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Alexander Halim Santoso, Dorna Yanti Lola Silaban, Olivia Charissa
Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam regulasi metabolisme, absorpsi kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang, serta berbagai fungsi lainnya. Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan dunia. Kadar serum yang bervariasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, lama terpapar sinar matahari, dan juga asupan makanan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko penyebab defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat. Studi ini bersifat deskriptif dengan jumlah subjek 33 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara consecutive sampling dan menggunakan kuesioner semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) untuk mendapatkan data asupan vitamin D, pengambilan darah vena untuk mengukur kadar vitamin D dalam darah dan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk data antropometri. Hasil studi didapatkan rerata usia sujek pada penelitian ini adalah 31,75 tahun, 54,5% berpendidikan SMA, 51,5% memiliki pendapatan di atas UMR, rerata lama bekerja di bawah sinar matahari sebesar 119,09 menit, dan rerata asupan vitamin D sebesar 5,4 mg/hari. Sebanyak 60,6% kadar 25(OH)D3 subjek tergolong defisiensi dan 33,3% tergolong insufisiensi. Sebesar 93,9% kadar 25(OH)D3 subjek pada studi pemetaan ini mengalami insufisiensi hingga defisiensi dan asupan vitamin D merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya defisiensi.
{"title":"Pemetaan awal kadar 25(OH)D dan faktor risiko defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat","authors":"Alexander Halim Santoso, Dorna Yanti Lola Silaban, Olivia Charissa","doi":"10.24912/tmj.v5i1.23706","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.23706","url":null,"abstract":"Vitamin D merupakan salah satu vitamin larut lemak yang memiliki peran penting dalam regulasi metabolisme, absorpsi kalsium dan fosfor untuk kesehatan tulang, serta berbagai fungsi lainnya. Defisiensi vitamin D merupakan masalah kesehatan dunia. Kadar serum yang bervariasi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti genetik, gaya hidup, lama terpapar sinar matahari, dan juga asupan makanan. Studi pendahuluan ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor risiko penyebab defisiensi vitamin D pada dewasa muda di Jakarta Barat. Studi ini bersifat deskriptif dengan jumlah subjek 33 orang. Pemilihan subjek dilakukan secara consecutive sampling dan menggunakan kuesioner semi-quantitative food frequency questionnaire (SQ-FFQ) untuk mendapatkan data asupan vitamin D, pengambilan darah vena untuk mengukur kadar vitamin D dalam darah dan pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk data antropometri. Hasil studi didapatkan rerata usia sujek pada penelitian ini adalah 31,75 tahun, 54,5% berpendidikan SMA, 51,5% memiliki pendapatan di atas UMR, rerata lama bekerja di bawah sinar matahari sebesar 119,09 menit, dan rerata asupan vitamin D sebesar 5,4 mg/hari. Sebanyak 60,6% kadar 25(OH)D3 subjek tergolong defisiensi dan 33,3% tergolong insufisiensi. Sebesar 93,9% kadar 25(OH)D3 subjek pada studi pemetaan ini mengalami insufisiensi hingga defisiensi dan asupan vitamin D merupakan salah satu faktor yang berperan dalam terjadinya defisiensi.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"41 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117189615","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Karsinoma kistik adenoid adalah tumor ganas langka yang secara klinis dan secara histologis berasal dari kelenjar saliva, namun dapat menyerang kelenjar lakrimal, kelenjar serumen, dan terkadang pada kelenjar ekskretoris dari saluran genital wanita. Karsinoma kistik adenoid memiliki ciri pola histologis yang khas, yaitu terdapat gambaran "sarang" yang abnormal atau sel epitel yang mengelilingi dan/atau menyusup ke saluran atau struktur kelenjar organ yang terkena. Kepastian diagnosis melalui pemeriksaan histopatologis dengan biopsi insisi. Hasilnya dapat memprediksi prognosis penyakit ini. Studi kasus ini melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 57 tahun yang datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 6 bulan. Pemeriksaan rhinoskopi anterior tampak massa berukuran 2x2cm yang menutupi cavum nasi dextra et sinistra. Inspeksi orofaring didapatkan palatum durum tampak massa berbenjol berukuran 2x2cm, berwarna kemerahan dan tidak nyeri. Hasil CT scan memperlihatkan lesi isodens pada sinus maxillaris dextra et sinistra, sinus etmoid dextra et sinistra, cavum nasi dextra et sinistra, serta sinus sfenoid dextra et sinistra dimana dengan diberikan kontras tampak penyangatan, osteomeatal kompleks tampak obliterasi, serta tampak destruksi tulang di sekitar lesi. Pemeriksaan patologi anatomi biopsi jaringan cavum nasi dextra menyimpulkan adenoid cystic carcinoma, grade 1. Pasien diresepkan asam mefenamat 500mg dan levofloxacin 500mg setelah ditegakkan diagnosis, lalu dirujuk ke RS tipe A untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Pasien juga diberikan edukasi mengenai penyakit pasien, rencana terapi, prognosis, alur pengobatan, dan higienitas rongga hidung dan mulut. Deteksi dini sangat diperlukan sehingga dapat dilakukan penanganan yang cepat sebelum massa tumor menginvasi jaringan yang lebih luas lagi atau bahkan bermetastasis dan menyebabkan banyak organ terdampak.
腺样体癌是一种罕见的恶性肿瘤,它在临床上和组织上都来自saliva腺,但它可以攻击腺样体、腺样体,有时也可以攻击女性生殖器通道的排他性腺。腺样体癌有一个典型的组织结构特征,即有一个不正常的“蜂巢”或上皮细胞包围和/或渗入受影响器官的通道或结构。内部活检对组织病理检查的确定性诊断。结果可以预测这种疾病的预后。该项研究报告称,一名57岁的男子在6个月后出现了鼻塞投诉。前鼻镜检查显示,覆盖腹腔的质量为2×2厘米。orofaring检查发现了硬刺,这是一种2×2厘米(2×2厘米)的锯齿状物质,呈红色,没有疼痛。CT扫描显示,maxillar dextra et sinistra中有异位损伤,sinistra和sinistra腔体中有异位体dextra et sinistra,通过提供明显的青瓷对比度、复合骨外化和损伤可见的骨样。腔内肌活检组织解剖病理学检查,结论是腺样体体癌,第一级。患者在确诊后会开500毫克的mefenamat和500mg的levofloxacin,然后转到A型医院进行进一步治疗。病人还接受了病人疾病、治疗计划、预后、治疗流程和鼻腔和口腔卫生方面的教育。早期发现是非常必要的,因此可以在肿瘤质量入侵更广泛的组织或甚至转移和影响许多器官之前迅速处理。
{"title":"Karsinoma kistik adenoid sinonasal: Studi kasus","authors":"Tiara Raisha Madani, Ardhian Noor Wicaksono","doi":"10.24912/tmj.v5i1.22010","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.22010","url":null,"abstract":"Karsinoma kistik adenoid adalah tumor ganas langka yang secara klinis dan secara histologis berasal dari kelenjar saliva, namun dapat menyerang kelenjar lakrimal, kelenjar serumen, dan terkadang pada kelenjar ekskretoris dari saluran genital wanita. Karsinoma kistik adenoid memiliki ciri pola histologis yang khas, yaitu terdapat gambaran \"sarang\" yang abnormal atau sel epitel yang mengelilingi dan/atau menyusup ke saluran atau struktur kelenjar organ yang terkena. Kepastian diagnosis melalui pemeriksaan histopatologis dengan biopsi insisi. Hasilnya dapat memprediksi prognosis penyakit ini. Studi kasus ini melaporkan kasus seorang laki-laki berusia 57 tahun yang datang dengan keluhan hidung tersumbat sejak 6 bulan. Pemeriksaan rhinoskopi anterior tampak massa berukuran 2x2cm yang menutupi cavum nasi dextra et sinistra. Inspeksi orofaring didapatkan palatum durum tampak massa berbenjol berukuran 2x2cm, berwarna kemerahan dan tidak nyeri. Hasil CT scan memperlihatkan lesi isodens pada sinus maxillaris dextra et sinistra, sinus etmoid dextra et sinistra, cavum nasi dextra et sinistra, serta sinus sfenoid dextra et sinistra dimana dengan diberikan kontras tampak penyangatan, osteomeatal kompleks tampak obliterasi, serta tampak destruksi tulang di sekitar lesi. Pemeriksaan patologi anatomi biopsi jaringan cavum nasi dextra menyimpulkan adenoid cystic carcinoma, grade 1. Pasien diresepkan asam mefenamat 500mg dan levofloxacin 500mg setelah ditegakkan diagnosis, lalu dirujuk ke RS tipe A untuk dilakukan penanganan lebih lanjut. Pasien juga diberikan edukasi mengenai penyakit pasien, rencana terapi, prognosis, alur pengobatan, dan higienitas rongga hidung dan mulut. Deteksi dini sangat diperlukan sehingga dapat dilakukan penanganan yang cepat sebelum massa tumor menginvasi jaringan yang lebih luas lagi atau bahkan bermetastasis dan menyebabkan banyak organ terdampak.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"37 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"116006712","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Novendy, Enny Irawaty, Hapsari Mustika Cahyani, Cindy Paramitha Sunardi, Randy William
Kasus kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Kronjo tahun 2021 terdapat sebanyak 2,8%, meningkat menjadi 4,5% kasus pada bulan Agustus 2022. Hasil mini survei yang telah dilakukan di Puskesmas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kurang energi kronis masih kurang. Selain itu studi terkait pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Kronjo belum dilakukan sehingga studi ini sangat perlu dilakukan sebagai data awal gambaran masyarakat mengenai penyakit ini. Studi ini menggunakan desain potong lintang. Teknik sampling untuk mengambil 157 responden yang digunakan ialah purposive non-random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi seputar pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai penyakit kurang energi kronis. Data kemudian disajikan dalam bentuk data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah yaitu sebesar 47,8% pengetahuan responden masih kurang mengenai penyakit kurang energi. Namun, sebesar 85,4% responden memiliki sikap yang baik serta 78,3% reponden memiliki perilaku yang baik mengenai penyakit kurang energi kronis. Edukasi kepada ibu hamil mengenai penyakit kurang energi kronis tetap harus dilakukan sebagai upaya mencegah timbulnya kurang energi kronis pada ibu hamil dan ibu dapat melahirkan bayi yang sehat.
{"title":"Pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai kurang energi kronis","authors":"Novendy, Enny Irawaty, Hapsari Mustika Cahyani, Cindy Paramitha Sunardi, Randy William","doi":"10.24912/tmj.v5i1.22784","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.22784","url":null,"abstract":"Kasus kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Kronjo tahun 2021 terdapat sebanyak 2,8%, meningkat menjadi 4,5% kasus pada bulan Agustus 2022. Hasil mini survei yang telah dilakukan di Puskesmas menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat mengenai penyakit kurang energi kronis masih kurang. Selain itu studi terkait pengetahuan, sikap dan perilaku mengenai kurang energi kronis pada ibu hamil di Puskesmas Kronjo belum dilakukan sehingga studi ini sangat perlu dilakukan sebagai data awal gambaran masyarakat mengenai penyakit ini. Studi ini menggunakan desain potong lintang. Teknik sampling untuk mengambil 157 responden yang digunakan ialah purposive non-random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi seputar pengetahuan, sikap dan perilaku ibu hamil mengenai penyakit kurang energi kronis. Data kemudian disajikan dalam bentuk data deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan hampir setengah yaitu sebesar 47,8% pengetahuan responden masih kurang mengenai penyakit kurang energi. Namun, sebesar 85,4% responden memiliki sikap yang baik serta 78,3% reponden memiliki perilaku yang baik mengenai penyakit kurang energi kronis. Edukasi kepada ibu hamil mengenai penyakit kurang energi kronis tetap harus dilakukan sebagai upaya mencegah timbulnya kurang energi kronis pada ibu hamil dan ibu dapat melahirkan bayi yang sehat.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"9 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122311224","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Diabetes melitus ialah keadaan kadar gula darah dalam tubuh berlebih akibat kurangnya insulin. Jus tomat dan jus buah naga merupakan terapi nutrisi yang diaplikasikan untuk menangani penyakit diabetes melitus. Tomat (Solanum lypersicum) memiliki kandungan likopen yang memiliki fungsi untuk menangkal radikal bebas dan buah naga (Hylocereus undatus) memiliki banyak kandungan antioksidan dan serat. Kedua buah ini banyak diklaim dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan studi ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus tomat dan jus buah naga terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas III Kelurahan Peguyangan Kaja. Studi dilakukan dengan desain quasi eksperimental melalui two group pretest-posttest design pada Januari-Maret 2021. Data diolah dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon signed-ranks. Hasil studi didapatkan rerata kadar gula darah sebelum dilakukan pemberian jus buah naga yaitu 181±29,15 mg/dL, setelah dilakukan pemberian jus buah naga kadar gula darah turun menjadi 162±25,22 mg/dL (p-value = 0,003). Rerata kadar gula darah sebelum dilakukan pemberian jus tomat yaitu 173±33,53 mg/dL, setelah pemberian jus kadar gula darah turun menjadi 157 mg/dL±22,34 mg/dL (p-value = 0,001). Pemberian jus buah naga dan jus tomat memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas III Kelurahan Peguyangan Kaja.
{"title":"Pengaruh pemberian jus tomat dan jus buah naga terhadap kadar gula pasien diabetes di Puskesmas III Kelurahan Peguyangan Kaja","authors":"Ni Wayan Ela Swandesi, Oentarini Tjandra","doi":"10.24912/tmj.v5i1.24392","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v5i1.24392","url":null,"abstract":"Diabetes melitus ialah keadaan kadar gula darah dalam tubuh berlebih akibat kurangnya insulin. Jus tomat dan jus buah naga merupakan terapi nutrisi yang diaplikasikan untuk menangani penyakit diabetes melitus. Tomat (Solanum lypersicum) memiliki kandungan likopen yang memiliki fungsi untuk menangkal radikal bebas dan buah naga (Hylocereus undatus) memiliki banyak kandungan antioksidan dan serat. Kedua buah ini banyak diklaim dapat menurunkan kadar gula darah. Tujuan studi ini adalah mengetahui pengaruh pemberian jus tomat dan jus buah naga terhadap kadar gula darah pada pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas III Kelurahan Peguyangan Kaja. Studi dilakukan dengan desain quasi eksperimental melalui two group pretest-posttest design pada Januari-Maret 2021. Data diolah dengan analisa univariat dan bivariat dengan uji Wilcoxon signed-ranks. Hasil studi didapatkan rerata kadar gula darah sebelum dilakukan pemberian jus buah naga yaitu 181±29,15 mg/dL, setelah dilakukan pemberian jus buah naga kadar gula darah turun menjadi 162±25,22 mg/dL (p-value = 0,003). Rerata kadar gula darah sebelum dilakukan pemberian jus tomat yaitu 173±33,53 mg/dL, setelah pemberian jus kadar gula darah turun menjadi 157 mg/dL±22,34 mg/dL (p-value = 0,001). Pemberian jus buah naga dan jus tomat memiliki pengaruh terhadap penurunan kadar gula darah pasien diabetes melitus di wilayah kerja Puskesmas III Kelurahan Peguyangan Kaja.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"75 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"117083077","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}