首页 > 最新文献

JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia最新文献

英文 中文
Perkembangan Terapi Farmakologis pada Gagal Jantung Akut Dekompensasi 急性肝功能脱发的药理治疗的进展
Pub Date : 2021-02-23 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.265
Bistamy Muhammad Nursabur
ABSTRAK Pendahuluan: Gagal jantung akut dekompensasi ialah penyakit pada jantung yang merupakan manifestasi dari gagal jantung yang kronik maupun dapat muncul secara de novo. Dengan prevalensi kejadiannya yang tinggi, maka terdapat berbagai pengembangan dan penemuan baru dari terapi-terapi secara farmakologis.Metode: Artikel ini ditulis menggunakan metode literature review, meliputi 24 sumber yang berasal dari jurnal dan buku berbahasa inggris hasil literature searching dari search engine Google Scholar.Pembahasan: Kontrol neurohormonal yang terganggu menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dekompensasi yang ditandai dengan peningkatan cairan yang abnormal pada plasma darah sehingga bermanifestasi pada berbagai kelainan yang terjadi pada jantung dan paru-paru. Sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron, vasopresin arginin, dan peptida natriuretik mengalami peningkatan fungsi dan konsentrasi yang berperan dalam gagalnya kontrol neurohormonal dari jantung. Selain itu, gagal jantung menyebabkan dilepaskannya molekul-molekul seperti adrenomedullin dan troponin kardiak. Berbagai terapi farmakologis dikembangkan sebagai manajemen dari gagal jantung akut dekompensasi, yaitu adrecizumab, sacubitril-valsartan, donor nitroxyl, dan diuretik.Simpulan: Penelitian-penelitian terhadap terapi-terapi farmakologis pada gagal jantung akut dekompensasi perlu terus dilakukan dalam menemukan terapi-terapi yang baru maupun mengembangkan terapi yang sebelumnya sudah diterapkan.Kata kunci: gagal jantung akut dekompensasi, terapi
先入之见:急性心脏衰竭是慢性心力衰竭的一种症状,也可能在novo中出现。由于死亡率高,药物治疗有了新的发展和发现。方法:本文采用的是识字检讨方法,其中有24个资料来源,来自谷歌学者搜索引擎的英语期刊和书籍。讨论:受到干扰的神经激素控制导致急性心脏不补偿性衰竭,其特征是血浆中的异常液体增加,表现为心脏和肺部出现了多种疾病。交感神经系统,肠血管激素、血管介质、血管二甲胺和促红细胞生成素,在心脏神经激素控制功能障碍中起作用并集中作用。此外,心脏衰竭导致肾上腺素、肌钙素和肌钙蛋白等分子释放。许多药理学治疗是由急性心脏补偿衰竭(ad接收器zumab)、肌萎缩-缬啶、固氮和利尿剂捐献者而开发的。结论:在发现新的治疗方法或开发以前应用的治疗方面,对急性心脏补偿衰竭的药理学治疗的研究必须继续进行。关键词:急性心肌梗死,治疗
{"title":"Perkembangan Terapi Farmakologis pada Gagal Jantung Akut Dekompensasi","authors":"Bistamy Muhammad Nursabur","doi":"10.53366/jimki.v8i3.265","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.265","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Pendahuluan: Gagal jantung akut dekompensasi ialah penyakit pada jantung yang merupakan manifestasi dari gagal jantung yang kronik maupun dapat muncul secara de novo. Dengan prevalensi kejadiannya yang tinggi, maka terdapat berbagai pengembangan dan penemuan baru dari terapi-terapi secara farmakologis.Metode: Artikel ini ditulis menggunakan metode literature review, meliputi 24 sumber yang berasal dari jurnal dan buku berbahasa inggris hasil literature searching dari search engine Google Scholar.Pembahasan: Kontrol neurohormonal yang terganggu menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dekompensasi yang ditandai dengan peningkatan cairan yang abnormal pada plasma darah sehingga bermanifestasi pada berbagai kelainan yang terjadi pada jantung dan paru-paru. Sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron, vasopresin arginin, dan peptida natriuretik mengalami peningkatan fungsi dan konsentrasi yang berperan dalam gagalnya kontrol neurohormonal dari jantung. Selain itu, gagal jantung menyebabkan dilepaskannya molekul-molekul seperti adrenomedullin dan troponin kardiak. Berbagai terapi farmakologis dikembangkan sebagai manajemen dari gagal jantung akut dekompensasi, yaitu adrecizumab, sacubitril-valsartan, donor nitroxyl, dan diuretik.Simpulan: Penelitian-penelitian terhadap terapi-terapi farmakologis pada gagal jantung akut dekompensasi perlu terus dilakukan dalam menemukan terapi-terapi yang baru maupun mengembangkan terapi yang sebelumnya sudah diterapkan.Kata kunci: gagal jantung akut dekompensasi, terapi","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78013309","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perbandingan Hasil Framingham Risk Score (FRS) dan QRISK2 Pada Dewasa Usia Produktif terhadap WHO Chart 将弗雷明明Risk得分(FRS)和QRISK2在世界卫生组织的工作图表中进行比较
Pub Date : 2021-02-23 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.135
Isra Sabrina
Pendahuluan: FRS dan QRISK2 adalah algoritma penilaian risiko penyakit kardiovaskuler (PKV) yang direkomendasikan oleh American Heart Assosiationsebagai pedoman untuk deteksi dini risiko PKV dalm upaya menurunkan angka morbiditas dan mortilitas akibat PKV, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil penilaian risiko PKV menggunakan FRS dan QRISK2 pada dewasa usia produktif di Jakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan studi uji diagnostik dengan desain potong lintang pada 173 responden di kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat pada bulan September-November 2018. Data penelitian adalah data primer berupa data diri beserta riwayat penyakit dan hasil pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol, dan IMT. Semua data primer dihitung menggunakan kalkulator dalam jaringan FRS dan QRISK2 dan dianalisis menggunakan program SPSS. Hasil: Didapatkan nilai ROC beruturut-turut FRS dan QRISK2 sebesar 0.60 dan 0.69. Kemudian untuk sensitifitas, spesifitas, nilai prediksi positive, dan nilai prediksi negative FRS sebesar 31%, 90%, 35%, dan 88%. Sementara itu untuk QRISK2 sebesar 58%, 81%, 34%, dan 91%. Sehingga dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa QRISK2 memiliki nilai kepercayaan lebih besar pada populasi dibandingkan FRS. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil prediksi risiko PKV menggunakan FRS dan QRISK2. Berdasarkan nilai sensitifitas dan spesifitas, didapatkan QRISK2 lebih baik dibandingkan FRS. Akan tetapi, berdasarkan nilai praduga positif dan negatif, FRS lebih baik dibandingkan  QRISK2. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini, pengunaan FRS untuk prediksi risiko PKV pada layanan primer lebih baik dibandingkan QRISK2.      
: FRS和QRISK2是初步的心血管疾病风险评估(PKV)算法推荐美国心Assosiationsebagai指导,以早期发现里面PKV努力降低风险造成的发病率和mortilitas PKV相比,本研究旨在探讨如何用FRS和QRISK2 PKV风险评估结果在雅加达的劳动年龄长大。方法:该研究于2018年9月至11月,在雅加达西部的Grogol Wijaya Kusuma提交的基于纬度设计的诊断测试研究173。研究数据是自我记录、疾病史、血压、胆固醇水平和IMT等最重要的数据。所有主要数据都使用FRS和QRISK2网络中的计算器进行计算,并使用SPSS程序进行分析。结果:获得ROC的等级是FRS和QRISK2的0.60和0.69。然后对于敏感性、物种、阳性预测值和负FRS值的31%、90%、35%和88%。同时QRISK2为58% 81% 34%和91%。因此,分析可以得出结论,QRISK2在人群中比FRS更有信心。结论:这项研究表明,PKV使用FRS和QRISK2的风险预测结果有所不同。根据敏感性和规范的价值,QRISK2比FRS好,然而,根据积极和消极假设的价值,FRS比QRISK2好。因此,在本研究中可以得出结论,FRS在初级服务中对PKV风险的评估比QRISK2更好。
{"title":"Perbandingan Hasil Framingham Risk Score (FRS) dan QRISK2 Pada Dewasa Usia Produktif terhadap WHO Chart","authors":"Isra Sabrina","doi":"10.53366/jimki.v8i3.135","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.135","url":null,"abstract":"Pendahuluan: FRS dan QRISK2 adalah algoritma penilaian risiko penyakit kardiovaskuler (PKV) yang direkomendasikan oleh American Heart Assosiationsebagai pedoman untuk deteksi dini risiko PKV dalm upaya menurunkan angka morbiditas dan mortilitas akibat PKV, sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil penilaian risiko PKV menggunakan FRS dan QRISK2 pada dewasa usia produktif di Jakarta. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan studi uji diagnostik dengan desain potong lintang pada 173 responden di kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol, Jakarta Barat pada bulan September-November 2018. Data penelitian adalah data primer berupa data diri beserta riwayat penyakit dan hasil pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol, dan IMT. Semua data primer dihitung menggunakan kalkulator dalam jaringan FRS dan QRISK2 dan dianalisis menggunakan program SPSS. \u0000Hasil: Didapatkan nilai ROC beruturut-turut FRS dan QRISK2 sebesar 0.60 dan 0.69. Kemudian untuk sensitifitas, spesifitas, nilai prediksi positive, dan nilai prediksi negative FRS sebesar 31%, 90%, 35%, dan 88%. Sementara itu untuk QRISK2 sebesar 58%, 81%, 34%, dan 91%. Sehingga dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa QRISK2 memiliki nilai kepercayaan lebih besar pada populasi dibandingkan FRS. \u0000Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil prediksi risiko PKV menggunakan FRS dan QRISK2. Berdasarkan nilai sensitifitas dan spesifitas, didapatkan QRISK2 lebih baik dibandingkan FRS. Akan tetapi, berdasarkan nilai praduga positif dan negatif, FRS lebih baik dibandingkan  QRISK2. Sehingga dapat disimpulkan pada penelitian ini, pengunaan FRS untuk prediksi risiko PKV pada layanan primer lebih baik dibandingkan QRISK2. \u0000  \u0000  \u0000 ","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83691042","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
TINGKAT PENGETAHUAN SISWA/SISWI SMA MUHAMMADIYAH 01 MEDAN TERHADAP PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN 学生/女学生的知识水平
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.250
M. Ritonga, M. Ritonga, Zaldi Sp.M
yaitu faktor lingkungan yang memegang peranan penting pada terjadinya kelainan refraksi seperti kebiasaan beraktivitas dalam jarak dekat termasuk membaca, menggunakan komputer dan bermain video game. Tujuan: Penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi SMA Muhammadiyah 01 Medan terhadap penurunan ketajaman penglihatan. Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional yaitu penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Hasil:Sebanyak 44 responden laki-laki, 4 dengan pengetahuan kurang, 7 dengan pengetahuan cukup dan 33 dengan pengetahuan baik. Sebanyak 42 responden perempuan, 1 responden dengan pengetahuan kurang, 7 dengan pengetahuan cukup dan 34 dengan pengetahuan baik. Kesimpulan: tingkat pengetahuan siswa/siswi kelas XII SMA Muhammadiyah 01 Medan terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada umumnya dalam kategori baik.
这是一个环境因素,对短距离活动等反射障碍(例如阅读、使用电脑和玩电子游戏)至关重要。目的:本研究要求了解学生/女学生的知识水平方法:采用的类型是观察研究,即经截面设计的分析描述性研究。结果:多达44名男性受访者,4人缺乏知识,7人拥有足够的知识,33人拥有良好的知识。42名女性受访者,1人知识较低,7人知识较好,34人知识较好。结论:12年级学生/学生的知识水平
{"title":"TINGKAT PENGETAHUAN SISWA/SISWI SMA MUHAMMADIYAH 01 MEDAN TERHADAP PENURUNAN KETAJAMAN PENGLIHATAN","authors":"M. Ritonga, M. Ritonga, Zaldi Sp.M","doi":"10.53366/jimki.v8i3.250","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.250","url":null,"abstract":"yaitu faktor lingkungan yang memegang peranan penting pada terjadinya kelainan refraksi seperti kebiasaan beraktivitas dalam jarak dekat termasuk membaca, menggunakan komputer dan bermain video game. \u0000Tujuan: Penelitian ini adalah mengetahui tingkat pengetahuan siswa/siswi SMA Muhammadiyah 01 Medan terhadap penurunan ketajaman penglihatan. \u0000Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional yaitu penelitian deskriptif analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). \u0000Hasil:Sebanyak 44 responden laki-laki, 4 dengan pengetahuan kurang, 7 dengan pengetahuan cukup dan 33 dengan pengetahuan baik. Sebanyak 42 responden perempuan, 1 responden dengan pengetahuan kurang, 7 dengan pengetahuan cukup dan 34 dengan pengetahuan baik. \u0000Kesimpulan: tingkat pengetahuan siswa/siswi kelas XII SMA Muhammadiyah 01 Medan terhadap penurunan ketajaman penglihatan pada umumnya dalam kategori baik.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76698403","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Coaching Caregiver: Aplikasi Telehealth Berbasis Edukasi dan Konsultasi Kepada Caregiver Pasien Skizofrenia 职业咨询:以教育为基础的电讯应用,咨询精神分裂症患者
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.239
Ni Made Natalisa Putri, Rovie Hikari Parastan, I. K. W. P. Dyatmika, Cokorda Bagus Jaya Lesmana
Skizofrenia adalah sebuah masalah psikiatri yang serius dan dialami di seluruh dunia. Pada 2018, terdapat 6.7 per 1000 kasus skizofrenia di Indonesia. Penanganan yang direkomendasikan untuk pasien skizofrenia adalah pengobatan farmakologi dan non-farmakologi yang memerlukan dukungan dari caregiver atau pengasuh untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai seseorang yang terdekat dengan pasien, keluarga memiliki peran penting dalam menjaga dan mengasuh pasien yang terkena skizofrenia. Namun, status quo saat ini menyatakan bahwa caregiver tidak paham bagaimana cara mengatasi pasien skizofrenia dalam berbagai kondisi. Maka dari itu, caregiver harus mendapatkan pelatihan maupun edukasi mengenai pasien skizofrenia dengan harapan caregiver dapat mengasuh keluarga/kerabat mereka dengan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ozkan dan Khatri, dengan menyediakan data psikoedukasi melalui internet/teknologi (telehealth) kepada caregiver, menunjukan adanya perkembangan yang signifikan pada caregiver dalam menangani pasien skizofrenia. Maka, Coaching Caregiver hadir sebagai inovasi dan solusi  untuk membantu caregiver dalam merawat keluarganya yang mengalami skizofrenia. Beberapa aspek yang terdapat di program ini berdasarkan dengan DSM V dan PPDGJ III, seperti informasi dan edukasi melalui video dan artikel, konsultasi dan support dalam pengambilan keputusan, terapi psikososial dan prilaku, dukungan sosial, dan monitoring. Pendekatan berbasis teknologi diharapkan dapat menyediakan layanan kesehatan dan pelatihan untuk lebih banyak orang. Sebagai tambahan, Coaching Caregiver juga diharapkan untuk dapat membekali caregiver dengan pengetahuan dan pelatihan yang memadai untuk merawat keluarga mereka yang mengalami skizofrenia.
精神分裂症是一种世界性的严重精神疾病。到2018年,印尼1000例精神分裂症病例有6.7例。精神分裂症患者的推荐治疗是一种药理学和非药理学治疗,需要护理人员或看护者的支持,以帮助改善患者的生活质量。作为与病人最亲近的人,家庭在照顾和照顾患有精神分裂症的病人方面发挥着重要作用。然而,现状表明,护理人员不明白如何在各种情况下治疗精神分裂症患者。因此,护理人员应该接受精神分裂症患者的培训和教育,希望护理人员能够妥善照顾他们的家庭/亲属。根据Ozkan和Khatri进行的一项研究,通过互联网/技术向就业中心提供心理教育数据,显示了职业精神分裂症患者的显著发展。因此,促进就业作为一种创新和解决方案,以帮助就业管理照顾他患有精神分裂症的家庭。该项目的一些方面是基于DSM V和PPDGJ III,如视频和文章中的信息和教育、决策咨询和支持、心理社会治疗和行为、社会支持和监督。基于技术的方法预计将为更多的人提供卫生和培训服务。此外,Coaching Caregiver还希望为照顾精神分裂症患者的家庭提供足够的知识和培训。
{"title":"Coaching Caregiver: Aplikasi Telehealth Berbasis Edukasi dan Konsultasi Kepada Caregiver Pasien Skizofrenia","authors":"Ni Made Natalisa Putri, Rovie Hikari Parastan, I. K. W. P. Dyatmika, Cokorda Bagus Jaya Lesmana","doi":"10.53366/jimki.v8i3.239","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.239","url":null,"abstract":"Skizofrenia adalah sebuah masalah psikiatri yang serius dan dialami di seluruh dunia. Pada 2018, terdapat 6.7 per 1000 kasus skizofrenia di Indonesia. Penanganan yang direkomendasikan untuk pasien skizofrenia adalah pengobatan farmakologi dan non-farmakologi yang memerlukan dukungan dari caregiver atau pengasuh untuk membantu meningkatkan kualitas hidup pasien. Sebagai seseorang yang terdekat dengan pasien, keluarga memiliki peran penting dalam menjaga dan mengasuh pasien yang terkena skizofrenia. Namun, status quo saat ini menyatakan bahwa caregiver tidak paham bagaimana cara mengatasi pasien skizofrenia dalam berbagai kondisi. Maka dari itu, caregiver harus mendapatkan pelatihan maupun edukasi mengenai pasien skizofrenia dengan harapan caregiver dapat mengasuh keluarga/kerabat mereka dengan baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ozkan dan Khatri, dengan menyediakan data psikoedukasi melalui internet/teknologi (telehealth) kepada caregiver, menunjukan adanya perkembangan yang signifikan pada caregiver dalam menangani pasien skizofrenia. Maka, Coaching Caregiver hadir sebagai inovasi dan solusi  untuk membantu caregiver dalam merawat keluarganya yang mengalami skizofrenia. Beberapa aspek yang terdapat di program ini berdasarkan dengan DSM V dan PPDGJ III, seperti informasi dan edukasi melalui video dan artikel, konsultasi dan support dalam pengambilan keputusan, terapi psikososial dan prilaku, dukungan sosial, dan monitoring. Pendekatan berbasis teknologi diharapkan dapat menyediakan layanan kesehatan dan pelatihan untuk lebih banyak orang. Sebagai tambahan, Coaching Caregiver juga diharapkan untuk dapat membekali caregiver dengan pengetahuan dan pelatihan yang memadai untuk merawat keluarga mereka yang mengalami skizofrenia.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"74536478","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Patofisiologi Acute Mountain Sickness 急性高山病病理学
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.271
Muhammad Orri Baskoro
Pendahuluan: Acute mountain sickness (AMS) adalah kelainan neurologis yang biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di ketinggian akibat hipoksia kronis pada tekanan parsial oksigen rendah. Walaupun seringkali bersifat self-limiting, AMS dapat menyebabkan edema pulmonal dan serebral yang dapat bersifat fatal. Popularitas pendakian gunung yang meningkat dan mudahnya akses beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan jumlah pendaki yang berisiko mengalami bahaya AMS. Pembahasan: Rendahnya tekanan oksigen pada ketinggian akan memicu 4 mekanisme refleks: respons ventilasi hipoksia, respons ventilasi hiperkapnia, vasodilatasi pembuluh otak terhadap hipoksia, dan vasokonstriksi pembuluh darah otak terhadap hipokapnia. Kejadian ini akan memicu pembengkakan astrosit dan aktivasi sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. Kesimpulan: Pada keadaan di ketinggian, terjadi penurunan tekanan parsial O2 sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pendaki. Kegagalan autoregulasi aliran darah otak akan menyebabkan peningkatan tekanan kranial melalui gaya mekanik dan kebocoran kapiler melalui gaya kimia. Hipertensi intrakranial akan menyebabkan perpindahan dan peregangan serabut saraf sensitif yang tidak termielinisasi pada sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki.  
引言:急性高山病(pr)是一种神经疾病,通常会影响长期缺氧、部分缺氧而处于高度的登山者。虽然内啡肽通常是自我限制的,但它可能会引起肺水肿和脑死亡。在过去的几年里,登山的受欢迎程度增加了,容易进入山区的人数也增加了,也增加了患急性高山症的风险。讨论:低海拔氧气压力会引发4种反射机制:反应这一事件会触发trigeminovaskular系统激活星形和肿胀,导致神经系统症状登山者。结论:在高度情况下,部分氧气压力下降,导致登山者的低氧。autoregulasi失败会导致颅内压增加大脑血液化学通过机械风格和毛细血管渗漏的风格。颅内高血压会导致移位和舒张敏感神经纤维,这些神经纤维没有被完全免疫,导致攀登者神经症状。
{"title":"Patofisiologi Acute Mountain Sickness","authors":"Muhammad Orri Baskoro","doi":"10.53366/jimki.v8i3.271","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.271","url":null,"abstract":"Pendahuluan: Acute mountain sickness (AMS) adalah kelainan neurologis yang biasanya menyerang pendaki gunung yang berada di ketinggian akibat hipoksia kronis pada tekanan parsial oksigen rendah. Walaupun seringkali bersifat self-limiting, AMS dapat menyebabkan edema pulmonal dan serebral yang dapat bersifat fatal. Popularitas pendakian gunung yang meningkat dan mudahnya akses beberapa tahun terakhir menyebabkan peningkatan jumlah pendaki yang berisiko mengalami bahaya AMS. \u0000Pembahasan: Rendahnya tekanan oksigen pada ketinggian akan memicu 4 mekanisme refleks: respons ventilasi hipoksia, respons ventilasi hiperkapnia, vasodilatasi pembuluh otak terhadap hipoksia, dan vasokonstriksi pembuluh darah otak terhadap hipokapnia. Kejadian ini akan memicu pembengkakan astrosit dan aktivasi sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \u0000Kesimpulan: Pada keadaan di ketinggian, terjadi penurunan tekanan parsial O2 sehingga menyebabkan terjadinya hipoksemia pada pendaki. Kegagalan autoregulasi aliran darah otak akan menyebabkan peningkatan tekanan kranial melalui gaya mekanik dan kebocoran kapiler melalui gaya kimia. Hipertensi intrakranial akan menyebabkan perpindahan dan peregangan serabut saraf sensitif yang tidak termielinisasi pada sistem trigeminovaskular sehingga menyebabkan gejala neurologis pendaki. \u0000 ","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89332157","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
UJI EFEKTIVITAS MADU KONSENTRASI 50% DAN 100% DIBANDINGKAN DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (MUS MUSCULUS) 蜂蜜浓度为50%到100%,而不是POVIDONE碘治疗肌肉刀伤。
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.237
M. Nasution, Yenita Muslimdjas
ABSTRAK Latar Belakang: Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan. Untuk mempercepat penyembuhan luka secara medis bisa dioles preparat antibiotik atau gel penutup luka salah satunya adalah povidone iodine 10%. Namun bahan tersebut ber-efek samping dan kurang ekonomis. Sehingga diperlukan alternatif yang lebih murah dan mudah didapat, salah satunya dengan pemberian madu. Efek madu seperti keasaman, efek osmotic, efek kimia,  dan aktivitas antimikroba merupakan sumber utama dalam penyembuhan luka. Tujuan:  Untuk membuktikan efektivitas perawatan luka menggunakan madu 50% dan 100% terhadap penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan povidone iodine 10%  Metode: Penelitian eksperimen murni laboratorium. Sebanyak 3 kelompok diberi perlakuan selama paling lama 14 hari dan satu kelompok tidak diberi perlakuan. Hasil: Kelompok Madu 100% ada perbedaan yang signifikan terhadap kelompok povidone iodine 10% sedangkan kelompok madu 50% tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kelompok povidone iodine 10%. Kesimpulan: Pemberian Madu 100% lebih efektif dalam menyembuhkan luka sayat dibandingkan dengan pemberian madu 50% dan povidone iodine 10%.
抽象背景:伤口是因损伤或手术而破坏组织连续性的。为了加速伤口的医学治疗,我们可以用抗生素制剂或膏药凝胶来治疗伤口,其中之一是百分之十的碘片。但它们有副作用,而且不那么经济。因此,需要一种更便宜、更容易获得的替代方案,一种通过蜂蜜喂养的替代方案。蜂蜜酸、渗透性、化学和抗菌素活动等效应是伤口愈合的主要来源。目的:证明伤口治疗有效使用50%至100%的蜂蜜治疗与10%的碘酒治疗方法:纯实验研究实验室。最多有3个小组接受治疗14天,其中一个小组不接受治疗。结果:蜂蜜组100%与百分之一的碘化钾组有显著区别,而50%的蜂蜜组与百分之一的碘化钾组没有显著差异。结论:蜂蜜100%治疗伤口比50%的蜂蜜和10%的碘酒更有效。
{"title":"UJI EFEKTIVITAS MADU KONSENTRASI 50% DAN 100% DIBANDINGKAN DENGAN POVIDONE IODINE TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA SAYAT PADA MENCIT (MUS MUSCULUS)","authors":"M. Nasution, Yenita Muslimdjas","doi":"10.53366/jimki.v8i3.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.237","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang: Luka adalah terputusnya kontinuitas jaringan karena cedera atau pembedahan. Untuk mempercepat penyembuhan luka secara medis bisa dioles preparat antibiotik atau gel penutup luka salah satunya adalah povidone iodine 10%. Namun bahan tersebut ber-efek samping dan kurang ekonomis. Sehingga diperlukan alternatif yang lebih murah dan mudah didapat, salah satunya dengan pemberian madu. Efek madu seperti keasaman, efek osmotic, efek kimia,  dan aktivitas antimikroba merupakan sumber utama dalam penyembuhan luka. \u0000Tujuan:  Untuk membuktikan efektivitas perawatan luka menggunakan madu 50% dan 100% terhadap penyembuhan luka sayat dibandingkan dengan povidone iodine 10%  Metode: Penelitian eksperimen murni laboratorium. Sebanyak 3 kelompok diberi perlakuan selama paling lama 14 hari dan satu kelompok tidak diberi perlakuan. \u0000Hasil: Kelompok Madu 100% ada perbedaan yang signifikan terhadap kelompok povidone iodine 10% sedangkan kelompok madu 50% tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kelompok povidone iodine 10%. \u0000Kesimpulan: Pemberian Madu 100% lebih efektif dalam menyembuhkan luka sayat dibandingkan dengan pemberian madu 50% dan povidone iodine 10%.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"88584398","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Faktor-Faktor Konversi BTA Penderita Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Haji Medan 哈吉Medan公立医院结核病BTA的转变因素
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.259
Ayunda Pratiwi L. Tobing, Ance Roslina
Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Beberapa yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit TB paru diantaranya adalah umur, jenis kelamin, riwayat OAT, penyakit penyerta seperti DM dan HIV serta konsumsi rokok dan alkohol. Pemeriksaan biakan sputum merupakan gold standard yang digunakan dalam memantau pengobatan pada pasien TB. Evaluasi konversi BTA dari positif menjadi negatif dari bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan indikator yang penting untuk memantau pengobatan pada pasien TB. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konversi BTA penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan mengumpulkan data rekam medis, penelitian ini di lakukan pada bulan Januari 2018 – November 2019 dengan sampel sebanyak 71. Hasil Penelitian : hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi BTA terbanyak terjadi pada usia 20-29 tahun, 50,7% berjenis kelamin perempuan, 70,4% tidak memiliki riwayat penyerta DM, 94,4% tidak memiliki riwayat penyerta HIV, 100% tidak memiliki riwayat OAT sebelumnya, 72.4% tidak merokok, dan 86,2% tidak mengkonsumsi alkohol. Kesimpulan : konversi BTA banyak terjadi pada usia muda, jenis kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat DM dan HIV, tidak mempunyai riwayat OAT, tidak merokok dan menggunakan alkohol.
背景:肺结核是一种由结核病引起的传染病。结核病的风险因素包括年龄、性别、OAT历史、DM、艾滋病毒、香烟和酒精消费等传粉因素。sputum诊断是一种用于监测结核病患者治疗的黄金标准。BTA将从正转化率到负转化率的结核病细菌是监测结核病患者治疗的重要指标。目的:确定影响肺结核病BTA改变的因素。方法:本研究是一种具有跨分段方法和医学记录数据收集的描述性研究,该研究于2018年1月至2019年11月进行,样本共71例。研究结果:研究表明,BTA转化最多发生在20-29岁、女性50.7%、70.4%没有DM授粉史、94.4%没有艾滋病毒传入史、100%没有先前的OAT历史、72.4%不吸烟,86.2%不喝酒。结论:BTA转换发生在年轻、女性、缺乏DM和艾滋病毒历史、无淀粉史、不吸烟和饮酒等人群中。
{"title":"Faktor-Faktor Konversi BTA Penderita Tuberkulosis Paru Di Rumah Sakit Umum Haji Medan","authors":"Ayunda Pratiwi L. Tobing, Ance Roslina","doi":"10.53366/jimki.v8i3.259","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.259","url":null,"abstract":"Latar Belakang : Tuberkulosis (TB) paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Beberapa yang menjadi faktor risiko terjadinya penyakit TB paru diantaranya adalah umur, jenis kelamin, riwayat OAT, penyakit penyerta seperti DM dan HIV serta konsumsi rokok dan alkohol. Pemeriksaan biakan sputum merupakan gold standard yang digunakan dalam memantau pengobatan pada pasien TB. Evaluasi konversi BTA dari positif menjadi negatif dari bakteri Mycobacterium tuberculosis merupakan indikator yang penting untuk memantau pengobatan pada pasien TB. Tujuan : Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konversi BTA penderita tuberkulosis paru di Rumah Sakit Umum Haji Medan. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dan mengumpulkan data rekam medis, penelitian ini di lakukan pada bulan Januari 2018 – November 2019 dengan sampel sebanyak 71. Hasil Penelitian : hasil penelitian menunjukkan bahwa konversi BTA terbanyak terjadi pada usia 20-29 tahun, 50,7% berjenis kelamin perempuan, 70,4% tidak memiliki riwayat penyerta DM, 94,4% tidak memiliki riwayat penyerta HIV, 100% tidak memiliki riwayat OAT sebelumnya, 72.4% tidak merokok, dan 86,2% tidak mengkonsumsi alkohol. Kesimpulan : konversi BTA banyak terjadi pada usia muda, jenis kelamin perempuan, tidak memiliki riwayat DM dan HIV, tidak mempunyai riwayat OAT, tidak merokok dan menggunakan alkohol.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84718779","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
PREVALENSI INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 105296 KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.249
Muhammad Jabbar Rahman Tapiheru, N. Zain
ABSTRAK Latar belakang: Infeksi Soil Transmitted Helminth adalah infeksi cacing yang paling sering ditemukan  pada manusia. Prevalensi infeksi STH di Indonesia pada umumnya masih  tinggi, terutama pada penduduk dengan sanitasi yang buruk, dengan data yang bervariasi 2,5% - 62% dan intensitas tertinggi didapatkan dikalangan anak presekolah dan sekolah dasar. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi STH pada murid sekolah dasar negeri 105296 di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil: Prevalensi  Infeksi STH  pada murid kelas I-VI SD Negeri 105296 Percut Sei Tuan pada tahun 2019 yaitu sebesar 29,9%. Jenis cacing yang menginfeksi merupakan cacing Ascaris lumbricoides sebesar 23,1 %, Trichuris trichiura dengan persentase 65,4 %, Hookworm tidak ditemukan dan infeksi campuran 11,5 % dari semua sampel. Kesimpulan: Prevalensi  Infeksi STH  pada murid kelas I-VI SD Negeri 105296 Percut Sei Tuan pada tahun 2019 yaitu sebesar 29,9%. Infeksi tersebut cukup tinggi, dimana seharusnya sudah sangat berkurang atau bahkan tidak terdapat lagi infeksi STH.
抽象背景:Soil发射器感染是人类最常见的蠕虫感染。印尼STH感染的流行率仍然很高,尤其是卫生条件差的居民,小学生和小学的孩子得到的数据高达2.5% - 62%,强度最高。目的:本研究旨在确定北苏门答腊苏马泰摄政区Percut Sei road上学生STH感染的流行情况。方法:该类型采用经分段法的分析描述性研究方法。结果:国家105296级I-VI SD学生感染发病率为29.9%。感染的蠕虫是23.1 %的Ascaris lumbriricoides蠕虫,是65.4%的Trichuris trichiura,没有发现hooworm和11.5的所有样本的混合感染。结论:在2019年,国中I-VI SD班的学生感染发病率为29.9%。感染程度很高,应该大大减少,甚至没有任何STH感染。
{"title":"PREVALENSI INFEKSI SOIL TRANSMITTED HELMINTH PADA MURID SEKOLAH DASAR NEGERI 105296 KECAMATAN PERCUT SEI TUAN, KABUPATEN DELI SERDANG, SUMATERA UTARA","authors":"Muhammad Jabbar Rahman Tapiheru, N. Zain","doi":"10.53366/jimki.v8i3.249","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.249","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar belakang: Infeksi Soil Transmitted Helminth adalah infeksi cacing yang paling sering ditemukan  pada manusia. Prevalensi infeksi STH di Indonesia pada umumnya masih  tinggi, terutama pada penduduk dengan sanitasi yang buruk, dengan data yang bervariasi 2,5% - 62% dan intensitas tertinggi didapatkan dikalangan anak presekolah dan sekolah dasar. \u0000Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi infeksi STH pada murid sekolah dasar negeri 105296 di Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. \u0000Metode: Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan Cross Sectional. \u0000Hasil: Prevalensi  Infeksi STH  pada murid kelas I-VI SD Negeri 105296 Percut Sei Tuan pada tahun 2019 yaitu sebesar 29,9%. Jenis cacing yang menginfeksi merupakan cacing Ascaris lumbricoides sebesar 23,1 %, Trichuris trichiura dengan persentase 65,4 %, Hookworm tidak ditemukan dan infeksi campuran 11,5 % dari semua sampel. \u0000Kesimpulan: Prevalensi  Infeksi STH  pada murid kelas I-VI SD Negeri 105296 Percut Sei Tuan pada tahun 2019 yaitu sebesar 29,9%. Infeksi tersebut cukup tinggi, dimana seharusnya sudah sangat berkurang atau bahkan tidak terdapat lagi infeksi STH.","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90451244","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) DAN TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.234
C. Amalia, D. Suryani
ABSTRAK Latar Belakang : Parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik yang paling sering digunakan, memiliki efek samping terbesar pada hati. Jintan hitam dan temulawak telah diteliti memiliki efek hepatoprotektor, namun belum ada peneliti yang membandingkan efektifitasnya sebagai hepatoprotektor. Karenanya, peneliti ingin mengetahui perbedaan efek antara keduanya. Tujuan: Untuk membandingkan efektifitas pada pemberian jintan hitam (Nigella sativa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) sebagai hepatoprotektor terhadap gambaran histopatologi hepar tikus yang di induksi parasetamol. Metode: Penelitian ini menggunakan hewan uji sebanyak 24 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: kontrol negatif ( aquades), kelompok positif ( parasetamol), kelompok perlakuan 1 (ekstrak jintan hitam 500mg/KgBB+ parasetamol 500mg/kgbb), dan kelompok perlakuan 2 (ekstrak temulawak 500mg/kgBB+ parasetamol 500mg/kgbb) selama 7 hari, Pada hari ke delapan hewan di matikan dan dilakukan pembuatan sediaan preparat histologi hepar dan diamati dibawah mikroskop , untuk menilai derajat kerusakan hepar tikus antar kelompok , kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Man Whitney. Hasil: Uji Kruskal Walis, menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antar seluruh kelompok perlakuan(p>0.05). Selanjutnya pada uji post hoc Mann- Whitney dijumpai perbedaan bermakna antar kelompok KN dan KP, juga pada KP dengan P1 dan P2. Kesimpulan: Efektifitas ekstrak jintan hitam dosis 500mg/KgBB sama dengan ekstrak temulawak dosis 500mg/KgBB.   ABSTRACT   Background: Paracetamol as the most commonly used analgesic and antipyretic has the biggest side effects on the liver. Black cumin and Temulawak have been investigated to have a hepatoprotector effect, but no researchers have compared its effectiveness as a hepatoprotector. Hence, the researchers wanted to see the difference in effect between the two. Objective: To compare the effectiveness of administration of black cumin (Nigella sativa) and temulawak (Curcuma xanthorrhiza) as a hepatoprotector against the histopathological picture of rat liver induced by parasetamol. Method: This study used 24 test animals of Wistar strain male rats divided into 4 groups, namely: negative control (aquades), positive group (p arasetamol), treatment group 1 (black cumin extract 500mg / KgBB + paracetamol 500mg / kgbb), and treatment group 2 (temulawak extract 500mg / kgBB + paracetamol 500mg / kgbb) for 7 days, on the eighth day the animals were killed and made preparations for liver histology preparations and observed under a microscope, to assess the degree of liver damage between groups, then analyzed with the Kruskal Wallis test and the Man Whitney test. Results: Kruskal Walis test, showed that there were significant differences between all treatment groups (p> 0.05). Furthermore, in the Mann-Whitney post hoc test, there were significant differences between the KN and KP groups, also in the KP with P1 and P2.
摘要背景:作为止痛药和抗抑郁药最常用的扑热息痛和抗抑郁药,对肝脏有最大的影响。黑孜然和铁面试已经被研究过对病原有影响,但还没有研究人员将其作为病原保护剂的效力进行比较。因此,研究人员想知道它们的影响有什么不同。目的:将黑孜然(Nigella sativa)和temulawak (curjust xanthorrhiza)的有效性与诱导扑热化的鼠蹄病理特征进行比较。方法:这项研究采用了多达24只雄性啮齿动物的测试方法,将其分为4组:负控制aquades),积极组织(扑热息痛),组1(黑孜然提取物待遇500mg / + KgBB扑热息痛500mg / KgBB待遇),组2 (temulawak提取物500mg / + KgBB扑热息痛500mg / KgBB)七天,一天到八关和做制作动物sediaan制剂等消化hepar在显微镜下观察,评估度hepar损伤组织的老鼠,然后分析通过测试Kruskal沃利斯和伙计惠特尼。结果:Kruskal Walis测试显示,整个治疗群体之间存在显著差异(p>0.05)。接下来,在post hoc Mann- Whitney发现KN和KP,以及P1和P2的KP之间存在明显的差异。结论:孜然提取物500毫克/KgBB剂量与侦查提取物500毫克/KgBB有效。摘要背景:最常见的镇痛和抗尿酸剂对肝脏有最大的影响。黑粉和研究人员一直在调查是否有肝病效果,但没有研究人员将其作为肝病保护者的效果相提并论。因此,研究人员想看到两者之间的不同效果。目标:比较一下黑粉管理局(Nigella sativa)和temulawak (curjust xanthorrhiza)对黑粉鼠用扑热息痛描绘的肝磷脂的有效效果。本研究方法:这项研究使用了24次威斯塔菌株测试,将老鼠分为4组,namely:负控制(aquades),阳性组(p arasetamol),治疗组1(黑孜然extract 500mg / + KgBB扑热息痛500mg / KgBB),和治疗组2 (temulawak extract 500mg / + KgBB扑热息痛500mg / KgBB)为7天,在《动物被杀和制造第八日preparations for肝脏histology preparations和observed下一个科学展览,来评估肝脏损害之学位集团之间,然后一起analyzed《伙计惠特尼Kruskal沃利斯测试和测试。结果:Kruskal Walis测试表明,所有治疗小组(p> 0.05)之间存在严重差异。在Mann-Whitney post hoc测试中,KN和KP groups之间的差异有很大的不同,在KP中有P1和P2。结论:500mg / KgBB的黑色cumin extract dose与500mg / KgBB的采样效果相同。
{"title":"PERBANDINGAN EFEK PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA) DAN TEMULAWAK (CURCUMA XANTHORRHIZA) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS YANG DIINDUKSI PARASETAMOL","authors":"C. Amalia, D. Suryani","doi":"10.53366/jimki.v8i3.234","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.234","url":null,"abstract":"ABSTRAK \u0000Latar Belakang : Parasetamol sebagai analgesik dan antipiretik yang paling sering digunakan, memiliki efek samping terbesar pada hati. Jintan hitam dan temulawak telah diteliti memiliki efek hepatoprotektor, namun belum ada peneliti yang membandingkan efektifitasnya sebagai hepatoprotektor. Karenanya, peneliti ingin mengetahui perbedaan efek antara keduanya. \u0000Tujuan: Untuk membandingkan efektifitas pada pemberian jintan hitam (Nigella sativa) dan temulawak (Curcuma xanthorrhiza) sebagai hepatoprotektor terhadap gambaran histopatologi hepar tikus yang di induksi parasetamol. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan hewan uji sebanyak 24 ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi dalam 4 kelompok, yaitu: kontrol negatif ( aquades), kelompok positif ( parasetamol), kelompok perlakuan 1 (ekstrak jintan hitam 500mg/KgBB+ parasetamol 500mg/kgbb), dan kelompok perlakuan 2 (ekstrak temulawak 500mg/kgBB+ parasetamol 500mg/kgbb) selama 7 hari, Pada hari ke delapan hewan di matikan dan dilakukan pembuatan sediaan preparat histologi hepar dan diamati dibawah mikroskop , untuk menilai derajat kerusakan hepar tikus antar kelompok , kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis dan uji Man Whitney. Hasil: Uji Kruskal Walis, menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antar seluruh kelompok perlakuan(p>0.05). Selanjutnya pada uji post hoc Mann- Whitney dijumpai perbedaan bermakna antar kelompok KN dan KP, juga pada KP dengan P1 dan P2. \u0000Kesimpulan: Efektifitas ekstrak jintan hitam dosis 500mg/KgBB sama dengan ekstrak temulawak dosis 500mg/KgBB. \u0000  \u0000ABSTRACT \u0000  \u0000Background: Paracetamol as the most commonly used analgesic and antipyretic has the biggest side effects on the liver. Black cumin and Temulawak have been investigated to have a hepatoprotector effect, but no researchers have compared its effectiveness as a hepatoprotector. Hence, the researchers wanted to see the difference in effect between the two. \u0000Objective: To compare the effectiveness of administration of black cumin (Nigella sativa) and temulawak (Curcuma xanthorrhiza) as a hepatoprotector against the histopathological picture of rat liver induced by parasetamol. \u0000Method: This study used 24 test animals of Wistar strain male rats divided into 4 groups, namely: negative control (aquades), positive group (p \u0000arasetamol), treatment group 1 (black cumin extract 500mg / KgBB + paracetamol 500mg / kgbb), and treatment group 2 (temulawak extract 500mg / kgBB + paracetamol 500mg / kgbb) for 7 days, on the eighth day the animals were killed and made preparations for liver histology preparations and observed under a microscope, to assess the degree of liver damage between groups, then analyzed with the Kruskal Wallis test and the Man Whitney test. \u0000Results: Kruskal Walis test, showed that there were significant differences between all treatment groups (p> 0.05). Furthermore, in the Mann-Whitney post hoc test, there were significant differences between the KN and KP groups, also in the KP with P1 and P2. \u0000","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84882604","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Non Perbedaan Rasio Trigliserida/High Density Lipoprotein Cholesterol (TG/HDL-C) pada Balita Stunting dan Non - Stunting di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah
Pub Date : 2021-02-21 DOI: 10.53366/jimki.v8i3.263
Ulfiah Fairuz Zhafirah
  ABSTRAK Pendahuluan: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dikarenakan asupan gizi yang tidak adekuat, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kondisi stunting pada masa anak – anak menjadi salah satu faktor kejadian sindrom metabolik saat remaja dan dewasa seperti obesitas, resistensi insulin, gangguan kardiometabolik, diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut dapat diukur dengan metode rasio TriGlycerida (TG) / High-Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) (TG/HDL-C). Metode :Desain penelitian ini adalah analitik komparatif cross sectional terhadap 26 balita stunting and 26 balita non-stunting umur 2 – 5 tahun. Data yang diambil berupa data primer yaitu hasil pemeriksaan darah berupa kadar TG and HDL-C. Hasil : Rerata rasio TG/HDL-C lebih tinggi pada balita stunting (3,8) dibanding rerata rasio TG/HDL-C pada balita non-stunting (1,94). Hasil independent T-test perbedaan rasio TG/HDL-C pada kedua kelompok adalah 0,000 (p>0,005) Kesimpulan : Terdapat perbedaan rasio TG/HDL-C yang bermakna pada balita stunting dan non – stunting.  
摘要:发育不良是由于营养不良、反复感染和社会精神刺激造成的儿童生长和发育障碍。儿童发育不良的情况——儿童成为青少年和成人代谢综合征的一个因素,如肥胖、胰岛素抵抗、代谢心血管疾病、糖尿病和心血管疾病。这种风险可以用三甘油化二醇(TG) /高密度脂蛋白比(HDL-C) (TG/HDL-C)来衡量。方法:这项研究的设计是对26名幼儿发育迟缓和26名2 - 5岁不发育不发育的儿童进行比较分析。采集的原始数据以TG和HDL-C水平的血液检测结果为基础。结果:在不发育不良的幼儿中,TG/HDL-C的比例比在非发育婴儿中的TG/HDL-C比reata高(1.94)。针对两组的TG/HDL-C差异测试结果为20,000 (p> 0.005)结论:gg /HDL-C比例差异对蹒跚学步者和非发育不良者都有意义。
{"title":"Non Perbedaan Rasio Trigliserida/High Density Lipoprotein Cholesterol (TG/HDL-C) pada Balita Stunting dan Non - Stunting di Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah","authors":"Ulfiah Fairuz Zhafirah","doi":"10.53366/jimki.v8i3.263","DOIUrl":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.263","url":null,"abstract":"  \u0000ABSTRAK \u0000Pendahuluan: Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak dikarenakan asupan gizi yang tidak adekuat, infeksi berulang, dan stimulasi psikososial yang tidak memadai. Kondisi stunting pada masa anak – anak menjadi salah satu faktor kejadian sindrom metabolik saat remaja dan dewasa seperti obesitas, resistensi insulin, gangguan kardiometabolik, diabetes mellitus dan penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut dapat diukur dengan metode rasio TriGlycerida (TG) / High-Density Lipoprotein Cholesterol (HDL-C) (TG/HDL-C). Metode :Desain penelitian ini adalah analitik komparatif cross sectional terhadap 26 balita stunting and 26 balita non-stunting umur 2 – 5 tahun. Data yang diambil berupa data primer yaitu hasil pemeriksaan darah berupa kadar TG and HDL-C. Hasil : Rerata rasio TG/HDL-C lebih tinggi pada balita stunting (3,8) dibanding rerata rasio TG/HDL-C pada balita non-stunting (1,94). Hasil independent T-test perbedaan rasio TG/HDL-C pada kedua kelompok adalah 0,000 (p>0,005) Kesimpulan : Terdapat perbedaan rasio TG/HDL-C yang bermakna pada balita stunting dan non – stunting. \u0000 ","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-02-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82239973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
期刊
JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1