首页 > 最新文献

Health Science Journal of Indonesia最新文献

英文 中文
How to control the sexually transmitted diseases in Benjina?: qualitative studies on the practice of prostitution 如何控制贝宁的性传播疾病?:关于卖淫行为的定性研究
Pub Date : 2019-07-26 DOI: 10.22435/hsji.v10i1.1044
A. Laksono, Santi Dwiningsih
Latar Belakang: Prostitusi yang muncul bersamaan dengan industri besar menimbulkan masalah kesehatan, masalah sosial ekonomi, dan budaya. Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik prostitusi di Benjina dan mengeksplorasi potensi untuk mengendalikan dampak penyakit penularan melalui hubungan seks. Metode: Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan etnografi. Wawancara mendalam dan observasi partisipatif dilakukan terhadap 30 informan yang terkait langsung dengan praktik prostitusi di Benjina. Hasil: Tidak ditemukan lokalisasi di Benjina. Praktik pelacuran ditemukan sebagai hal yang biasa di tempat yang disebut rumah karaoke yang menyediakan peralatan menyanyi sederhana, minuman keras, dan layanan seksual. Ada 46 pekerja seks perempuan yang bekerja di 12 rumah karaoke. Faktor ekonomi ditemukan sebagai faktor dominan yang mendorong para pelaku pelacuran, di samping balas dendam. Ada beberapa kendala dalam menggunakan kondom dalam praktik pelacuran ini. Di antara mereka adalah bentuk fisiologi penis yang mengalami modifikasi, dan hubungan pekerja seks khusus dengan kekasih mereka. Ada potensi Sasi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit penularan melalui hubungan seks. Kesimpulan: Sasi sebagai hukum adat berpotensi menjadi hukum positif untuk menerapkan kondomisasi secara keseluruhan di Benjina. Kata kunci: Penyakit menular seksual, pelacuran, hukum adat, Sasi, adat istiadat.   Abstract Background: Prostitution that appears together with massive industry raises health problems, socioeconomic problems, and culture. This article was intended to explore factors related to prostitution practices in Benjina and explore the potential for controlling the impact of sex transmission disease. Methods: This qualitative study was carried out with an ethnographic approach. In-depth interviews and participatory observation were carried out on 30 informants who were directly related to the practice of prostitution in Benjina. Results: No localization was found at Benjina. The practice of prostitution was found to be commonplace in a place called karaoke houses that provided simple singing equipment, liquor, and sexual services. There were 46 female sex workers who worked in 12 karaoke houses. Economic factors were found to be the dominant factor driving the perpetrators of prostitution, in addition to revenge. There are some obstacles to using condoms in this practice. Among them were the forms of penile physiology that experience modification, and the relationship of special sex workers with their lovers. There was a Sasi potential that can be used as an effort to control sex transmission disease. Conclusion: Sasi as a customary law has the potential to be a positive law to implement condomization as a whole in Benjina. Keywords: sexually transmitted disease, prostitution, customary law, Sasi, traditional customs.
背景:卖淫与大企业同时出现,造成健康、社会经济和文化问题。这篇文章的目的是探索本吉纳与卖淫有关的因素,并探索通过性行为控制传染病影响的可能性。方法:这种定性研究是通过人种志的方法进行的。对30名与Benjina卖淫有直接关系的告密者进行了深入的采访和参与观察。结果:Benjina没有妓院。卖淫在所谓的卡拉ok场所很常见,卡拉ok提供简单的唱歌设备、酒和性服务。有46名女性工作者在12家卡拉ok公司工作。经济因素被发现是导致卖淫和报复的主要因素。在这种卖淫行为中使用避孕套存在一些障碍。其中包括阴茎的生理机能,以及与爱人的特殊性关系。有潜在的杂交可以作为性传播疾病控制的努力。结论:作为自然法的标准化有可能成为一种积极的法律,在Benjina应用整个姜化。关键词:性传播疾病、卖淫、普通法、礼仪、习俗。抽象背景:引导与众多工业健康问题、社会经济问题和文化共同呼吁。这篇文章的目的是探索Benjina的应用程序的潜在原因,并解释控制性传播疾病影响的可能性。方法:这项质量研究有一个ethno图形的批准。在国务院的采访和参与观察结果中,有30名线人被发现,他们直接与Benjina的prostitution工作相关。建议:在Benjina没有发现localization。prostitution的实践是在一个叫做卡拉ok的地方找到的合适场所,那里提供了一个简单的歌唱、酒和性服务。有46名女性性工作者在12间卡拉ok屋工作。经济因素被发现是主导因素推动了对妓女的报复。在这个活动中使用美国公民身份有一些障碍。他们都是惯于修改的物理实验的倾向,以及与他们所爱的人的特殊性关系。有一种潜在的联系,可以用作一种努力控制性变性疾病。Conclusion:美国海关法律的标准化有可能成为一项积极的法律在整个Benjina实施合同。性传播疾病,妓女,海关,正规法,传统习俗。
{"title":"How to control the sexually transmitted diseases in Benjina?: qualitative studies on the practice of prostitution","authors":"A. Laksono, Santi Dwiningsih","doi":"10.22435/hsji.v10i1.1044","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v10i1.1044","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Prostitusi yang muncul bersamaan dengan industri besar menimbulkan masalah kesehatan, masalah sosial ekonomi, dan budaya. Artikel ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang berkaitan dengan praktik prostitusi di Benjina dan mengeksplorasi potensi untuk mengendalikan dampak penyakit penularan melalui hubungan seks. \u0000Metode: Penelitian kualitatif ini dilakukan dengan pendekatan etnografi. Wawancara mendalam dan observasi partisipatif dilakukan terhadap 30 informan yang terkait langsung dengan praktik prostitusi di Benjina. \u0000Hasil: Tidak ditemukan lokalisasi di Benjina. Praktik pelacuran ditemukan sebagai hal yang biasa di tempat yang disebut rumah karaoke yang menyediakan peralatan menyanyi sederhana, minuman keras, dan layanan seksual. Ada 46 pekerja seks perempuan yang bekerja di 12 rumah karaoke. Faktor ekonomi ditemukan sebagai faktor dominan yang mendorong para pelaku pelacuran, di samping balas dendam. Ada beberapa kendala dalam menggunakan kondom dalam praktik pelacuran ini. Di antara mereka adalah bentuk fisiologi penis yang mengalami modifikasi, dan hubungan pekerja seks khusus dengan kekasih mereka. Ada potensi Sasi yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mengendalikan penyakit penularan melalui hubungan seks. \u0000Kesimpulan: Sasi sebagai hukum adat berpotensi menjadi hukum positif untuk menerapkan kondomisasi secara keseluruhan di Benjina. \u0000Kata kunci: Penyakit menular seksual, pelacuran, hukum adat, Sasi, adat istiadat. \u0000  \u0000Abstract \u0000Background: Prostitution that appears together with massive industry raises health problems, socioeconomic problems, and culture. This article was intended to explore factors related to prostitution practices in Benjina and explore the potential for controlling the impact of sex transmission disease. \u0000Methods: This qualitative study was carried out with an ethnographic approach. In-depth interviews and participatory observation were carried out on 30 informants who were directly related to the practice of prostitution in Benjina. \u0000Results: No localization was found at Benjina. The practice of prostitution was found to be commonplace in a place called karaoke houses that provided simple singing equipment, liquor, and sexual services. There were 46 female sex workers who worked in 12 karaoke houses. Economic factors were found to be the dominant factor driving the perpetrators of prostitution, in addition to revenge. There are some obstacles to using condoms in this practice. Among them were the forms of penile physiology that experience modification, and the relationship of special sex workers with their lovers. There was a Sasi potential that can be used as an effort to control sex transmission disease. \u0000Conclusion: Sasi as a customary law has the potential to be a positive law to implement condomization as a whole in Benjina. \u0000Keywords: sexually transmitted disease, prostitution, customary law, Sasi, traditional customs.","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47819876","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 6
Evaluation of claim submission and returning for BPJS inpatient services: a case study of hospital X in 2017 BPJS住院服务的索赔提交和退回评估:2017年X医院的案例研究
Pub Date : 2019-07-26 DOI: 10.22435/HSJI.V10I1.1845
Cicih Opitasari, N. Nurhayati
Latar belakang: Keterlambatan dan ketidaklengkapan pengajuan klaim menyebabkan keterlambatan pembayaran klaim yang akan berdampak pada arus kas rumah sakit (RS). Artikel ini bertujuan untuk menilai pengajuan dan pengembalian klaim pada pelayanan rawat inap pasien BPJS. Metode: Penelitian potong lintang dengan desain studi kasus. Sumber data menggunakan data pengajuan dan pengembalian klaim rawat inap pasien BPJS periode Januari-Juni 2017. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil: Frekuensi pengajuan klaim rawat inap terbanyak 17 kali dan terendah 13 kali dalam sebulan, yang berarti RS mengajukan klaim ke BPJS hampir setiap 2-3 hari sekali.Dari 11,945 berkas klaim, sebanyak 3,013 (25,2%) berkas klaim dikembalikan ke RS oleh BPJS. Nilai klaim yang diajukan untuk 11,945 berkas adalah Rp. 146,967,494,700, sedangkan nilai klaim dari berkas yang dikembalikan sebesar Rp. 45,150,888,100-. Alasan berkas dikembaliakn antara lain masalah administrasi, ketidaklengkapan resume medis, pemeriksaan penunjang, konfirmasi koding, tidak layak, pinjam status, dan TXT yang tidak terbaca. Penyebab paling banyak berkas dikembalikan adalah konfirmasi koding (42,4%) dan ketidaklengkapan resume medis (30,3%). Kesimpulan: Tampaknya RS tidak pernah mengalami keterlambatan dalam pengajuan klaim, namun berkas klaim yang dikembalikan BPJS masih banyak, yang utamanya disebabkan oleh permasalahan koding dan ketidaklengkapan resume medis.  Kata kunci: Penilaian, klaim, pengajuan, pengembalian.   Abstract   Background: Incomplete and late claim submission may result in the delay of claim payment. The impact of late payment will certainly disrupt the cash flow of the hospital. This study aims to evaluate the claim submission and returning for BPJS inpatient services. Methods: This was cross sectional study with a case study design approach. The source of data used was submission and returned claim data from hospital financing department during the period of January to June 2017. The data were analyzed descriptively. Results: The highest frequency for inpatients claim submission was 17 times and the lowest was 13 times. The hospital submit the claim file almost every 2-3 days. Of the 11.945 inpatient claims, as many as 3.013 claim files were returned by BPJS. The total claim amounts of 11,945 files was Rp. 146.967.494.700,- and, the total amount of returned claim was Rp. 45.150.888.100,-. The reasons of claim returned including administrative completeness, incomplete summary discharge , confirmation of coding, inappropriate files, unreadable TXT in BPJS application and supporting examination. The most common causes of claim files returned was confirmation of coding (42.4%) and incompleteness of discharge summary (30.3%). Conclusion: The hospital was never late in submitting claim documents but the claim returned by BPJS were still high. The most common causes of claim returned to the hospital was coding confirmation and incompleteness of discharge summary. Keywords: Eval
背景:索赔处理的延迟和不完整导致索赔支付的延迟,这将影响医院的现金流。本文旨在评估住院BPJS患者索赔的提交和恢复情况。方法:采用交叉研究与个案研究设计相结合的方法。数据来源使用2017年1月至6月BPJS患者招待索赔的销售和回收数据。对数据进行描述性分析。结果:住院索赔发生率最高和最低的是每月17次和13次,这意味着医院几乎每2-3天就向BPJS索赔一次。在11945份索赔文件中,3013份(25.2%)索赔文件由BPJS退回医院。11945个文件的索赔价值为146967494700印尼盾,而返回文件的索赔值为45150888100印尼盾。文件被退回的原因包括管理问题、医疗简历不完整、崩溃检查、编码确认、无效、状态借用和未读TXT。档案退回最常见的原因是编码确认(42.4%)和医疗简历不完整(30.3%)。结论:医院似乎从未出现过索赔处理延迟的情况,但BPJS返回的索赔文件仍然很大,主要是由于编码问题和医疗简历不完整。关键词:评估、索赔、促销、退货。背景:不完整和延迟提交索赔可能导致索赔付款延迟。延迟付款的影响肯定会扰乱医院的现金流。本研究旨在评估BPJS住院服务的索赔提交和退回情况。方法:采用病例研究设计法进行横断面研究。使用的数据来源是2017年1月至6月期间医院财务部门提交和返回的索赔数据。对数据进行了描述性分析。结果:住院病人的索赔提交频率最高为17次,最低为13次。医院几乎每2-3天提交一次索赔文件。在11.945份住院索赔中,多达3.013份索赔文件由BPJS退回。11945份文件的索赔总额为146.967.494.700卢比,-,退回索赔总额为45.150.888.100卢比,-。退回索赔的原因包括行政完整性、简易程序不完整、编码确认、文件不合适、BPJS申请中的TXT不可读以及支持性检查。索赔文件退回的最常见原因是编码确认(42.4%)和出院总结不完整(30.3%)。索赔退回医院的最常见原因是编码确认和出院总结不完整。关键词:评估、索赔、提交、退货
{"title":"Evaluation of claim submission and returning for BPJS inpatient services: a case study of hospital X in 2017","authors":"Cicih Opitasari, N. Nurhayati","doi":"10.22435/HSJI.V10I1.1845","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSJI.V10I1.1845","url":null,"abstract":"Latar belakang: Keterlambatan dan ketidaklengkapan pengajuan klaim menyebabkan keterlambatan pembayaran klaim yang akan berdampak pada arus kas rumah sakit (RS). Artikel ini bertujuan untuk menilai pengajuan dan pengembalian klaim pada pelayanan rawat inap pasien BPJS. \u0000Metode: Penelitian potong lintang dengan desain studi kasus. Sumber data menggunakan data pengajuan dan pengembalian klaim rawat inap pasien BPJS periode Januari-Juni 2017. Data dianalisis secara deskriptif. \u0000Hasil: Frekuensi pengajuan klaim rawat inap terbanyak 17 kali dan terendah 13 kali dalam sebulan, yang berarti RS mengajukan klaim ke BPJS hampir setiap 2-3 hari sekali.Dari 11,945 berkas klaim, sebanyak 3,013 (25,2%) berkas klaim dikembalikan ke RS oleh BPJS. Nilai klaim yang diajukan untuk 11,945 berkas adalah Rp. 146,967,494,700, sedangkan nilai klaim dari berkas yang dikembalikan sebesar Rp. 45,150,888,100-. Alasan berkas dikembaliakn antara lain masalah administrasi, ketidaklengkapan resume medis, pemeriksaan penunjang, konfirmasi koding, tidak layak, pinjam status, dan TXT yang tidak terbaca. Penyebab paling banyak berkas dikembalikan adalah konfirmasi koding (42,4%) dan ketidaklengkapan resume medis (30,3%). \u0000Kesimpulan: Tampaknya RS tidak pernah mengalami keterlambatan dalam pengajuan klaim, namun berkas klaim yang dikembalikan BPJS masih banyak, yang utamanya disebabkan oleh permasalahan koding dan ketidaklengkapan resume medis.  \u0000Kata kunci: Penilaian, klaim, pengajuan, pengembalian. \u0000  \u0000Abstract \u0000  \u0000Background: Incomplete and late claim submission may result in the delay of claim payment. The impact of late payment will certainly disrupt the cash flow of the hospital. This study aims to evaluate the claim submission and returning for BPJS inpatient services. \u0000Methods: This was cross sectional study with a case study design approach. The source of data used was submission and returned claim data from hospital financing department during the period of January to June 2017. The data were analyzed descriptively. \u0000Results: The highest frequency for inpatients claim submission was 17 times and the lowest was 13 times. The hospital submit the claim file almost every 2-3 days. Of the 11.945 inpatient claims, as many as 3.013 claim files were returned by BPJS. The total claim amounts of 11,945 files was Rp. 146.967.494.700,- and, the total amount of returned claim was Rp. 45.150.888.100,-. The reasons of claim returned including administrative completeness, incomplete summary discharge , confirmation of coding, inappropriate files, unreadable TXT in BPJS application and supporting examination. The most common causes of claim files returned was confirmation of coding (42.4%) and incompleteness of discharge summary (30.3%). \u0000Conclusion: The hospital was never late in submitting claim documents but the claim returned by BPJS were still high. The most common causes of claim returned to the hospital was coding confirmation and incompleteness of discharge summary. \u0000Keywords: Eval","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41620128","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Correlation of overweight and academic achievement at grade 1-3 pupil at school of highscope Indonesia 2018 2018年印尼highscope学校1-3年级学生体重超重与学业成绩的相关性研究
Pub Date : 2019-07-25 DOI: 10.22435/hsji.v10i1.1957
M. Sahid
Latar belakang: Berdasarkan data WHO pada tahun 2011 menunjukkan 1 dari 10 anak di dunia mengalami obesitas (WHO, 2011). Data status gizi pada anak usia 5-12 tahun di DKI Jakarta menunjukkan underweight 14,0% dan overweight 6,8%. Data secara spesifik untuk wilayah Jakarta Selatan adalah underweight 7,4% dan overweight 7,3%. Permasalahan gizi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Tujuan dari penelitian: mengetahui pengaruh status gizi terhadap prestasi akademik siswa kelas 1-3 sekolah dasar. Metode: desain yang digunakan adalah cohort restrospective dengan melihat hubungan antara hasil School Wide Assessment (SWA) dengan status gizi anak pada 9 bulan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1-3 sekolah dasar di Sekolah HighScope Indonesia dengan total sampling yaitu berjumlah 480 anak. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel status gizi terhadap prestasi akademik 6:29 RR (95% CI 3,82-10,35). Dalam analisis regresi cox menunjukkan status gizi yang baik memiliki RR pada 3,17 (95% CI 2,404 hingga 4,204) dan signifikan pada nilai p-value 0,000. Artinya, siswa yang memiliki kelebihan berat badan memiliki risiko kinerja akademik yang buruk. Sedangkan variabel lainnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dengan risiko memiliki kinerja akademik yang buruk. Pada model akhir analisis regresi cox pada variabel status gizi pada prestasi juga menunjukkan nilai RR sebesar 3,09 (95% CI 2,365 hingga 4,053) p-value 0,000. Kesimpulan: Anak-anak dengan kelebihan berat badan berisiko untuk memiliki prestasi akademik yang buruk sebesar 6.3 kali.  Kata kunci: Status gizi, prestasi belajar, faktor risiko, cohort retrospective   Abstract Background: Based on WHO data in 2011, 1 in 10 children in the world are obese (WHO, 2011). Nutritional status data in children aged 5-12 years in DKI Jakarta shows 14.0% underweight and overweight 6.8%. Data specifically for the South Jakarta region is 7.4% underweight and 7.3% overweight. Nutritional problems are one of the important factors that influence student academic achievement. The purpose of the study: to determine the effect of nutritional status on academic achievement of students in grades 1-3 in elementary school. Methods: the design used was a retrospective cohort by looking at the relationship between the School Wide Assessment (SWA) score and the nutritional status of children in the previous 9 months. The population in this study were students in grades 1-3 at HighScope Indonesia School with a total sampling of 480 children. Results: The results of this study indicate that there is a significant relationship between variables of nutritional status on academic achievement 6:29 RR (95% CI 3.82-10.35). In the cox regression analysis showed good nutritional status had RR at 3.17 (95% CI 2.404 to 4.204) and was significant at p-value 0.000. While other variables indicate that there
背景:根据世界卫生组织2011年的数据,世界上每10名儿童中就有1名患有肥胖症(世界卫生组织,2011年)。雅加达DKI 5-12岁儿童的测试状态数据显示,体重不足14.0%,超重6.8%。雅加达南部地区的具体数据为减持7.4%,增持7.3%。吉兹问题是影响学生学习成绩的重要因素之一。研究目的:了解学费状况对小学生学习成绩的影响。方法:采用的设计是一个回顾性队列,通过观察学校范围评估(SWA)结果与九个月前儿童精神状态之间的关系。本研究中的人群是印尼HighScope学校的一至三年级小学,共有480名儿童。结果:本研究结果表明,学费的状态变量与学习成绩之间存在显著相关性:6:29RR(95%CI 3.82-10.35)。在cox回归分析中,良好的吉兹状态显示RR为3.17(95%CI 2.404至4.204),p值0.000时显著。这意味着体重增加的学生有学习成绩不佳的风险。而其他变量表明,学习成绩不好与风险没有显著关系。在最后的模型中,对表现gizi状态变量的cox回归分析也显示RR值为3.09(95%CI 2.365至4.053),p值为0.000。结论:超重儿童的学习成绩有6.3倍的不良风险。【UNK】关键词:状态gizi、学习成绩、危险因素、队列回顾性【UNK〕摘要背景:根据世界卫生组织2011年的数据,世界上每10名儿童中就有1名肥胖(世界卫生组织,2011)。DKI雅加达5-12岁儿童的营养状况数据显示,14.0%的儿童体重不足,6.8%的儿童超重。雅加达南部地区的数据显示,7.4%的儿童重量不足,7.3%的儿童过重。营养问题是影响学生学习成绩的重要因素之一。本研究的目的:确定营养状况对小学1-3年级学生学业成绩的影响。方法:采用的设计是一个回顾性队列,通过观察学校范围评估(SWA)评分与前9个月儿童营养状况之间的关系。这项研究的对象是HighScope Indonesia学校1-3年级的学生,共抽样480名儿童。结果:本研究结果表明,营养状况变量对学业成绩的影响存在显著关系:6:29 RR(95%CI 3.82-10.35)。在cox回归分析中,良好营养状况的RR为3.17(95%CI 2.404-4.204),p值0.000时显著。而其他变量表明,与学习成绩不佳的风险没有显著关系。在最终模型中,对成就的可变营养状况的cox回归分析也显示RR值为3.09(95%CI 2.365至4.053),p值为0.000。结论:超重儿童的学习成绩有6.3倍的不良风险。关键词:营养状况、学习成绩、危险因素、回顾性队列
{"title":"Correlation of overweight and academic achievement at grade 1-3 pupil at school of highscope Indonesia 2018","authors":"M. Sahid","doi":"10.22435/hsji.v10i1.1957","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v10i1.1957","url":null,"abstract":"Latar belakang: Berdasarkan data WHO pada tahun 2011 menunjukkan 1 dari 10 anak di dunia mengalami obesitas (WHO, 2011). Data status gizi pada anak usia 5-12 tahun di DKI Jakarta menunjukkan underweight 14,0% dan overweight 6,8%. Data secara spesifik untuk wilayah Jakarta Selatan adalah underweight 7,4% dan overweight 7,3%. Permasalahan gizi merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap prestasi akademik siswa. Tujuan dari penelitian: mengetahui pengaruh status gizi terhadap prestasi akademik siswa kelas 1-3 sekolah dasar. \u0000Metode: desain yang digunakan adalah cohort restrospective dengan melihat hubungan antara hasil School Wide Assessment (SWA) dengan status gizi anak pada 9 bulan sebelumnya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1-3 sekolah dasar di Sekolah HighScope Indonesia dengan total sampling yaitu berjumlah 480 anak. \u0000Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel status gizi terhadap prestasi akademik 6:29 RR (95% CI 3,82-10,35). Dalam analisis regresi cox menunjukkan status gizi yang baik memiliki RR pada 3,17 (95% CI 2,404 hingga 4,204) dan signifikan pada nilai p-value 0,000. Artinya, siswa yang memiliki kelebihan berat badan memiliki risiko kinerja akademik yang buruk. Sedangkan variabel lainnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan dengan risiko memiliki kinerja akademik yang buruk. Pada model akhir analisis regresi cox pada variabel status gizi pada prestasi juga menunjukkan nilai RR sebesar 3,09 (95% CI 2,365 hingga 4,053) p-value 0,000. \u0000Kesimpulan: Anak-anak dengan kelebihan berat badan berisiko untuk memiliki prestasi akademik yang buruk sebesar 6.3 kali.  \u0000Kata kunci: Status gizi, prestasi belajar, faktor risiko, cohort retrospective \u0000  \u0000Abstract \u0000Background: Based on WHO data in 2011, 1 in 10 children in the world are obese (WHO, 2011). Nutritional status data in children aged 5-12 years in DKI Jakarta shows 14.0% underweight and overweight 6.8%. Data specifically for the South Jakarta region is 7.4% underweight and 7.3% overweight. Nutritional problems are one of the important factors that influence student academic achievement. The purpose of the study: to determine the effect of nutritional status on academic achievement of students in grades 1-3 in elementary school. \u0000Methods: the design used was a retrospective cohort by looking at the relationship between the School Wide Assessment (SWA) score and the nutritional status of children in the previous 9 months. The population in this study were students in grades 1-3 at HighScope Indonesia School with a total sampling of 480 children. \u0000Results: The results of this study indicate that there is a significant relationship between variables of nutritional status on academic achievement 6:29 RR (95% CI 3.82-10.35). In the cox regression analysis showed good nutritional status had RR at 3.17 (95% CI 2.404 to 4.204) and was significant at p-value 0.000. While other variables indicate that there","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44841674","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Screening of Legionella pneumophila from water sources in the hospitals in Jakarta 雅加达医院水源中嗜肺军团菌的筛查
Pub Date : 2019-07-25 DOI: 10.22435/hsji.v10i1.1852
L. Moehario, T. Robertus, Y. Grace, E. Tjoa
Latar belakang: Pneumonia akibat bakteri Legionella masih menjadi masalah di berbagai tempat di dunia; menjadi penyebab 2-15 % dari pneumonia yang perlu di rawat di Rumah Sakit. Kasus legionellosis di Indonesia dilaporkan terjadi di Bali pada tahun 1996 dan di Tangerang tahun 1999. Keberadaan Legionella di fasilitas Pelayanan Kesehatan berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial. Bakteri Legionella hidup di lingkungan perairan hangat dan lembab, juga ditemukan diberbagai sumber air seperti, sumber air sistem pendingin ruangan, kolam renang, tempat penampungan air di rumah sakit, perkantoran, hotel, dan perumahan sehingga turut berkontribusi dalam terjadinya community acquired dan pneumonia nosokomial. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk penapisan keberadaan Legionella pneumophila diberbagai sumber dan penampungan air di Rumah Sakit (RS) di Jakarta dengan menggunakan medium Legionella Charcoal Yeast Extract (CYE) dan dengan berbagai suplemen. Tujuh belas sampel air yang berasal dari berbagai sumber air di dua RS yang berlokasi diJakarta Utara dan Barat telah diteliti. Hasil: Dua puluh satu koloni yang ditemukan memiliki karakterisitik L. pneumophila dari semua varian medium, namun pada tes agglutinasi latex tidak memberikan reaksi positif. Kesimpulan: L. pneumophila tidak ditemukan diberbagai sumber air dari dua RS ini. Penggunaan metode yang lebih sensitif dan spesifik perlu dilakukan untuk memastikan ditemukannya L. pneumophila.  Kata kunci: Legionellosis, Legionella pneumophila, medium BCYE   Abstract Background: Pneumonia due to Legionella bacteria is still a problem in various places in the world, causes 2 15% of pneumonia that need hospitalization. In Indonesia, legionellosis cases have been reported in Bali in 1996 and Tangerang in 1999. The existence of Legionella in healthcare facilities is potential to cause nosocomial infections. Legionella bacteria live in warm and humid waters, and are also commonly found in various water sources, such as water cooling systems, swimming pools, water reservoirs in hospitals, offices, hotels and housing. These bacteria contribute to the occurrence of community-acquired and nosocomial pneumonia. Methods: This study was a descriptive research, and aimed to screen water sources and reservoirs in the hospitals in Jakarta for the existence of Legionella pneumophilla using Legionella Charcoal Yeast Extract (CYE) medium with various supplements. A total of 17 water samples from 2 hospitals located in West and North Jakarta have been examined. Results: The results showed a total of 21 colonies with characteristics as of L. pneumophila were obtained from those water samples, however, none showed positive results in the latex agglutination test. Conclusion: L. pneumophila was not found thus far in the water sources in these two hospitals. A more sensitive and specific approaches might be used to enable the findings of L. pneumophila.  Keywords: Legionellosis,
背景:军团性肺炎在世界各地仍然是一个问题;导致需要住院治疗的2- 15%的肺炎。据报道,印度尼西亚的雷病病病例于1996年在巴厘岛发生,1999年在Tangerang发生。吉奥内拉在医疗保健设施中的存在可能是宿主性感染的潜在原因。雷戈内拉细菌生活在温暖潮湿的水域环境中,也发现了空调系统、游泳池、医院、办公室、酒店和住宅蓄水池等水源,为社区净化器和新科肺炎贡献了自己的力量。方法:这项研究是一项描述性的研究,旨在确定雅加达各大医院的气动病军团(RS)的来源和蓄水池。研究了位于雅加达北部和西部两家医院的17个水源样本。结果:21个被发现的菌落具有所有介质变种的气动特性,但在凝集乳胶测试中没有任何积极的反应。结论:风动病在这两家医院的不同水源中都找不到。需要采用更敏感和具体的方法来确保L。关键词:雷氏病、气动病雷氏病、BCYE Abstract介质:全球沙文传染病的肺炎在印度尼西亚,1996年和1999年,结核病军团在巴厘岛报道。医疗护理军团的存在可能导致nosocomial感染。军团细菌生活在温暖而潮湿的水域,同样常见的发现在不同的水库,像水冷却系统,游泳池水,在医院,办公室,酒店和住所。这些细菌与occurrence的异位和淋巴瘤有关。本研究是一项描述性研究,并允许在雅加达医院研究肺炎军团的存在。在西和北雅加达,来自两家医院的17个样本均已被查封。结果:最近的结果显示,21个具有性格特征的柱石家族已经从水的样本中分离出来,霍夫弗,没有在latex aglutintest测试中进行试剂测试。结论:在这两家医院的这两份工作中,L。更敏感和特别的影响可能会被用来获得L。气动障碍的最终结果。传染病,肺炎军团,BCYE媒介
{"title":"Screening of Legionella pneumophila from water sources in the hospitals in Jakarta","authors":"L. Moehario, T. Robertus, Y. Grace, E. Tjoa","doi":"10.22435/hsji.v10i1.1852","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v10i1.1852","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pneumonia akibat bakteri Legionella masih menjadi masalah di berbagai tempat di dunia; menjadi penyebab 2-15 % dari pneumonia yang perlu di rawat di Rumah Sakit. Kasus legionellosis di Indonesia dilaporkan terjadi di Bali pada tahun 1996 dan di Tangerang tahun 1999. Keberadaan Legionella di fasilitas Pelayanan Kesehatan berpotensi sebagai penyebab infeksi nosokomial. Bakteri Legionella hidup di lingkungan perairan hangat dan lembab, juga ditemukan diberbagai sumber air seperti, sumber air sistem pendingin ruangan, kolam renang, tempat penampungan air di rumah sakit, perkantoran, hotel, dan perumahan sehingga turut berkontribusi dalam terjadinya community acquired dan pneumonia nosokomial. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk penapisan keberadaan Legionella pneumophila diberbagai sumber dan penampungan air di Rumah Sakit (RS) di Jakarta dengan menggunakan medium Legionella Charcoal Yeast Extract (CYE) dan dengan berbagai suplemen. Tujuh belas sampel air yang berasal dari berbagai sumber air di dua RS yang berlokasi diJakarta Utara dan Barat telah diteliti. \u0000Hasil: Dua puluh satu koloni yang ditemukan memiliki karakterisitik L. pneumophila dari semua varian medium, namun pada tes agglutinasi latex tidak memberikan reaksi positif. \u0000Kesimpulan: L. pneumophila tidak ditemukan diberbagai sumber air dari dua RS ini. Penggunaan metode yang lebih sensitif dan spesifik perlu dilakukan untuk memastikan ditemukannya L. pneumophila.  \u0000Kata kunci: Legionellosis, Legionella pneumophila, medium BCYE \u0000  \u0000Abstract \u0000Background: Pneumonia due to Legionella bacteria is still a problem in various places in the world, causes 2 15% of pneumonia that need hospitalization. In Indonesia, legionellosis cases have been reported in Bali in 1996 and Tangerang in 1999. The existence of Legionella in healthcare facilities is potential to cause nosocomial infections. Legionella bacteria live in warm and humid waters, and are also commonly found in various water sources, such as water cooling systems, swimming pools, water reservoirs in hospitals, offices, hotels and housing. These bacteria contribute to the occurrence of community-acquired and nosocomial pneumonia. \u0000Methods: This study was a descriptive research, and aimed to screen water sources and reservoirs in the hospitals in Jakarta for the existence of Legionella pneumophilla using Legionella Charcoal Yeast Extract (CYE) medium with various supplements. A total of 17 water samples from 2 hospitals located in West and North Jakarta have been examined. \u0000Results: The results showed a total of 21 colonies with characteristics as of L. pneumophila were obtained from those water samples, however, none showed positive results in the latex agglutination test. \u0000Conclusion: L. pneumophila was not found thus far in the water sources in these two hospitals. A more sensitive and specific approaches might be used to enable the findings of L. pneumophila.  \u0000Keywords: Legionellosis, ","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"44862571","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Construction of plasmids expressing recombinant B cell epitopes of PD1 表达重组B细胞PD1抗原表位质粒的构建
Pub Date : 2019-07-25 DOI: 10.22435/hsji.v10i1.1848
Sofy Meilany, A. Andrijono, Pauline Phoebe Halim, B. Bela
Latar Belakang: Pengobatan kanker di Indonesia umumnya menggunakan pengobatan dengan kemoterapi atau dengan operasi. Efek samping dari pengobatan ini antara lain adalah kerontokan rambut, mual dan penurunan berat badan. Saat ini sedang berkembang alternatif terapi kanker dengan menggunakan immunoterapi. Kemampuan sel kanker untuk menghindar dari sistem imun disebabkan adanya protein PD-1 pada sel T yang berikatan dengan ligannya PD-L1. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian awal yaitu pembuatan rekombinan PQE PD-1 dan menggunakan bagian soluble dari PD-1 yang disebut dengan EP2PD1 yang akan digunakan untuk pembuatan antibodi monoklonal dan sistem pendeteksi antibodi monoklonal. Metode pembuatan rekombinan PD-1 dan EP2PD1 dengan cara penentuan sekuens epitop sel B yang paling imunogenik dilanjutkan dengan amplifikasi sekuen tersebut dengan PCR dan diligasi ke vektor pengekspresi PQE80. Hasil: Telah terbentuk konstruksi rekombinan PQE80 PD-1 dan PQEEP2PD1 yang diverifikasi menggunakan PCR koloni, pemotongan enzimatik dan sekuensing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epitop PD1 telah terklona ke PQE 80 dan tidak ditemukan mutasi dalam urutan asam amino. Kesimpulan: Konstruksi yang dibuat tidak mempunya mutasi dan dapat dilanjutkan untuk pembuatan antibodi monoklonal.  Kata Kunci: PD1, Epitop, Kanker, Immunotherapy   Abstract Background: Medications on cancer to date in Indonesia is mostly by surgical or chemotherapy, this type of medications is not always curing the patients. The side effect of the chemotherapy drugs sometimes more challenging such as hair loss, nausea and lost weight. One of the promising targets for cancer is using immune therapy. Cancer cells can avoid immune response by surprising immunity through activation of specific inhibitory signalling pathways, referred to as immune checkpoints. Immune check points like PD-1, PD-L1 are breakthrough therapies in oncology and this monoclonal antibody have been approved by the FDA for treatment. In this research we develop full PD-1 and part of PD1 sequence as an insert then we construct with plasmid PQE80L. This recombinant called PQE PD-1 and PQEEP2PD1. The aim of this study is to make recombinant which would be used to detect PD1 full clone monoclonal antibodies. Methods: In this study, we designed our recombinants using Indonesian HLA and others using in silico models, this prototype will not only cover Indonesian patients but also other country. Results: The result showed that the epitope sequence of PD1 has been clone to PQE 80 wt and verified using colony PCR, Enzyme Digestion and Sanger Sequencing. The Clone than will be expressed and injected to animal model to produce antibody. Conclusion: Construction of recombinant PQE PD-1 and PQE EP2PD1 are constructed without any mutation in the sequence, this recombinant can be used in the next study for protein expression of PQE PD-1 and PQE EP2PD1.  Keywords: PD1, Epitope , Cancer, Immunotherapy  
背景:印度尼西亚的癌症治疗主要采用化疗或手术治疗。这些治疗的副作用包括脱发、恶心和减肥。目前正在发展利用免疫疗法替代癌症的方法。癌细胞在免疫系统中的回避能力是由于T细胞中与病变相结合的dd - l1蛋白。方法:这项研究是最初的研究,即重新合成PQE pd1,并使用pd2pd1中被称为EP2PD1的可溶剂部分,用于生成单克隆抗体和单克隆抗体检测系统。根据d -1和EP2PD1的定义,最免疫源的B细胞上皮序数与PCR一起进行放大,并将PQE80解析载体。结果:已在PCR殖民地、enzimatic切割和测序中建立了重组PQE80 pd1和PQEEP2PD1得到验证。研究表明,PD1的上皮已经被分离到PQE 80中,没有氨基酸序列的突变。结论:没有突变的结构可以继续制造单克隆抗体。关键字:PD1、Epitop、癌症、免疫治疗背景:在印度尼西亚,癌症治疗主要由外科或化疗治疗,这种治疗方法并不总是忽视病人。化疗的副作用有时更像头发失去、恶心和失重。癌症的承诺之一是通过免疫治疗。巨蟹座的细胞可能会对惊喜的免疫反应通过技术入侵路径,推荐作为免疫检查点。免疫检查点就像dd -1, PD-L1在肿瘤学中突破了热区,而这种单克隆的抗体已经被FDA批准接受治疗。在这项研究中,我们开发了PD-1和PD1的部分,然后我们用质构成PQE80L。这个建议叫做PQE pd1和PQEEP2PD1。这项研究的目标是确定将用来发现的全部蒙洛龙抗尸克隆的目标。方法:在这项研究中,我们设计了我们用印尼语HLA和其他在硅模型中使用的应用程序,这个原型不仅覆盖了印尼患者,还覆盖了其他国家。结果:最近的证据表明,PD1中的上位步骤已被克隆到PCR柱体、Enzyme Digestion和Sanger中验证。克隆要比活化和注射给动物模型产生抗体还要多。Conclusion: PQE pd1和PQE EP2PD1在同步过程中没有变化,这个推荐可以在下一次研究中使用PQE pd1和PQE EP2PD1的蛋白质表达。键盘:PD1,位元,巨蟹座,免疫疗法
{"title":"Construction of plasmids expressing recombinant B cell epitopes of PD1","authors":"Sofy Meilany, A. Andrijono, Pauline Phoebe Halim, B. Bela","doi":"10.22435/hsji.v10i1.1848","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v10i1.1848","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Pengobatan kanker di Indonesia umumnya menggunakan pengobatan dengan kemoterapi atau dengan operasi. Efek samping dari pengobatan ini antara lain adalah kerontokan rambut, mual dan penurunan berat badan. Saat ini sedang berkembang alternatif terapi kanker dengan menggunakan immunoterapi. Kemampuan sel kanker untuk menghindar dari sistem imun disebabkan adanya protein PD-1 pada sel T yang berikatan dengan ligannya PD-L1. \u0000Metode: Penelitian ini merupakan penelitian awal yaitu pembuatan rekombinan PQE PD-1 dan menggunakan bagian soluble dari PD-1 yang disebut dengan EP2PD1 yang akan digunakan untuk pembuatan antibodi monoklonal dan sistem pendeteksi antibodi monoklonal. Metode pembuatan rekombinan PD-1 dan EP2PD1 dengan cara penentuan sekuens epitop sel B yang paling imunogenik dilanjutkan dengan amplifikasi sekuen tersebut dengan PCR dan diligasi ke vektor pengekspresi PQE80. \u0000Hasil: Telah terbentuk konstruksi rekombinan PQE80 PD-1 dan PQEEP2PD1 yang diverifikasi menggunakan PCR koloni, pemotongan enzimatik dan sekuensing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa epitop PD1 telah terklona ke PQE 80 dan tidak ditemukan mutasi dalam urutan asam amino. \u0000Kesimpulan: Konstruksi yang dibuat tidak mempunya mutasi dan dapat dilanjutkan untuk pembuatan antibodi monoklonal.  \u0000Kata Kunci: PD1, Epitop, Kanker, Immunotherapy \u0000  \u0000Abstract \u0000Background: Medications on cancer to date in Indonesia is mostly by surgical or chemotherapy, this type of medications is not always curing the patients. The side effect of the chemotherapy drugs sometimes more challenging such as hair loss, nausea and lost weight. One of the promising targets for cancer is using immune therapy. Cancer cells can avoid immune response by surprising immunity through activation of specific inhibitory signalling pathways, referred to as immune checkpoints. Immune check points like PD-1, PD-L1 are breakthrough therapies in oncology and this monoclonal antibody have been approved by the FDA for treatment. In this research we develop full PD-1 and part of PD1 sequence as an insert then we construct with plasmid PQE80L. This recombinant called PQE PD-1 and PQEEP2PD1. The aim of this study is to make recombinant which would be used to detect PD1 full clone monoclonal antibodies. \u0000Methods: In this study, we designed our recombinants using Indonesian HLA and others using in silico models, this prototype will not only cover Indonesian patients but also other country. \u0000Results: The result showed that the epitope sequence of PD1 has been clone to PQE 80 wt and verified using colony PCR, Enzyme Digestion and Sanger Sequencing. The Clone than will be expressed and injected to animal model to produce antibody. \u0000Conclusion: Construction of recombinant PQE PD-1 and PQE EP2PD1 are constructed without any mutation in the sequence, this recombinant can be used in the next study for protein expression of PQE PD-1 and PQE EP2PD1.  \u0000Keywords: PD1, Epitope , Cancer, Immunotherapy \u0000 ","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2019-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46851644","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Clinical and virological profile of Dengue cases: a study in Samarinda and Manado 登革热病例的临床和病毒学概况:萨马林达和万鸦老的一项研究
Pub Date : 2018-12-31 DOI: 10.22435/hsji.v9i2.909
R. Herman
Latar Belakang: Infeksi virus dengue masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Studi inidilakukan di Samarinda dan Manado, tujuannya untuk mendapatkan profil klinis dan virologi daripenderita anak dan dewasa di Wilayah Tengah Indonesia. Metode: Ini merupakan studi deskriptif, kasus infeksi dengue didapat dari Rumah Sakit Umum diSamarinda dan Manado pada tahun 2012-2013. Sampel darah berasal dari penderita infeksi dengue yangdirawat di Bagian Anak dan Penyakit Dalam. Konfirmasi infeksi dengue dilakukan dengan pemeriksaannested RT-PCR, deteksi antibodi Ig M dan Ig G dilakukan dengan capture ELISA untuk menentukankemungkian infeksi dengue maupun jenis infeksi. Definisi infeksi primer dan sekunder berdasarkankeberadaan antibodi Ig G. Profil klinis dijabarkan berdasarkan sampel terkonfirmasi infeksi dengue. Hasil: Sebanyak 485 penderita ikut dalam penelitian ini, 40 % diantaranya terkonfirmasi infeksi dengue.Tiga puluh lima persen diantaranya kemungkinan terinfeksi virus dengue berdasarkan antibodi. Secaraumum virus dengue serotipe 2 (DENV-2) paling banyak ditemukan pada penelitian ini, selain itu ditemukanjuga infeksi campuran (2 serotip berbeda) di Samarinda. Sebanyak 72 % dari kasus terkonfirmasi infeksidengue merupakan infeksi sekunder, demikian juga pada penderita anak. Demam, sakit kepala, mual dannyeri pada perut merupakan profil klinis yang paling banyak ditemukan. Kesimpulan: Keempat serotip virus dengue ditemukan dari kasus-kasus di RS Abdul Wahab Sjahranie,Samarinda dan RS. Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado, secara umum DENV-2 merupakan yang palingdominan. Kebanyakan penderita sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya demikian juga penderita anak.(Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):76-81) Kata kunci: Infeksi dengue, Samarinda, Manado Abstract Background: Dengue infection is one of public health problem in Indonesia. This study was conductedSamarinda and Manado, which aimed to report of clinical and virological profile among hospitalizedchildren and adult dengue patients in central region of Indonesia. Method: This was a descriptive study, dengue cases were collected in general hospital in Samarinda andManado from 2012 to 2013. Patient with dengue infection when admitted from pediatric and internaldiseases ward included in this study. Sera were collected and nested RT-PCR was performed to confirmeddengue virus. Dengue Ig M/Ig G antibodies detected using capture ELISA for probability of dengueinfection. Definition of primary and secondary infection was based on existence of IgG antibodies. Clinicalprofile was described base on confirmed results. Results: Four hundred and eighty five cases were included; 40 % were confirmed dengue infection and35 % were probably dengue infection based on antibody. Dengue serotype 2 was dominant from bothsites, furthermore mixed infections were found in Samarinda. Seventy two percent of confirmed caseswere secondary infection, likewise in children. Fever, headache, nausea and abdominal pain
背景:登革热病毒感染仍然是印尼的一个健康问题。这项研究是在萨林达和马纳多进行的,目的是获得印度尼西亚中部地区儿童和成人的临床资料和病毒学。方法:这是一项描述性研究,2013年12月至2013年在萨玛林达和马纳多综合医院获得登革热感染病例。血液样本来自经治疗的登革热感染儿童和疾病科。确认登革热感染是通过检查抗生素RT-PCR来进行的,检测Ig M和Ig G的抗体与ELISA捕获来确定登革热感染的风险或类型。登革热感染的确诊样本列出了Ig G抗体存在的主感染和次级感染的定义。结果:共有485名患者参与这项研究,其中40%的人证实感染了登革热。有35%的几率感染了基于抗体的登革热病毒。登革热2型病毒(DENV-2)在本研究中最为常见,而且在萨马林达发现了两种混合感染(2种不同的serotip)。其中72%的登革热感染是一种继发性感染,儿童感染也是如此。发烧、头痛、恶心和腹痛是最常见的临床资料。结论:在Abdul Wahab Sjahranie、samardna和nadou博士,Manado博士,总的来说,DENV-2病毒是最主要的。大多数患者以前都有过登革热,儿童也有。(《印尼健康科学杂志》;9(2):76-81)关键词:登革热感染、萨马林达、马纳多Abstract背景:登革热感染是印尼的公共卫生问题之一。这项研究是由萨林达和马纳多负责的,这可以作为印度尼西亚中央地区临床和病毒性档案的报告。方法:这是一项正式的研究,登革热保险从2012年到2013年在萨马林达和马纳多综合医院接受治疗。当住院医生从儿科和内科住院时,该科住院期间伴有登革热病变。塞拉被收纳,被检测出rts - pcr病毒已经证实。登革热Ig M/Ig抗体被发现使用ELISA捕获的可能登革热感染的方法。小学和二级感染的定义是基于IgG antibodies的存在。客户介绍的基础是肯定的推荐。推荐:4hundred和eighty cases包括;40%的人证实了登革热感染,35%的人可能患有登革热。登革热serotype 2是来自bothsites的,furthermore混杂感染在萨林达发现。像孩子们一样,百分之七二的中肯持股。发烧、头痛、恶心和疼痛是最常见的症状和确定的理由。结论:登v的四种serotype都在Abdul Wahab Sjahranie医院、萨马丹丹医生、马纳多医院、通常是多米尼加医生。大多数案例都曾暴露在与儿童类似的疾病中。(印尼《健康科学杂志》2018年;9(2):76-81)Keywords:登革热感染、萨马林达、马纳多
{"title":"Clinical and virological profile of Dengue cases: a study in Samarinda and Manado","authors":"R. Herman","doi":"10.22435/hsji.v9i2.909","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.909","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Infeksi virus dengue masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia. Studi inidilakukan di Samarinda dan Manado, tujuannya untuk mendapatkan profil klinis dan virologi daripenderita anak dan dewasa di Wilayah Tengah Indonesia. \u0000Metode: Ini merupakan studi deskriptif, kasus infeksi dengue didapat dari Rumah Sakit Umum diSamarinda dan Manado pada tahun 2012-2013. Sampel darah berasal dari penderita infeksi dengue yangdirawat di Bagian Anak dan Penyakit Dalam. Konfirmasi infeksi dengue dilakukan dengan pemeriksaannested RT-PCR, deteksi antibodi Ig M dan Ig G dilakukan dengan capture ELISA untuk menentukankemungkian infeksi dengue maupun jenis infeksi. Definisi infeksi primer dan sekunder berdasarkankeberadaan antibodi Ig G. Profil klinis dijabarkan berdasarkan sampel terkonfirmasi infeksi dengue. \u0000Hasil: Sebanyak 485 penderita ikut dalam penelitian ini, 40 % diantaranya terkonfirmasi infeksi dengue.Tiga puluh lima persen diantaranya kemungkinan terinfeksi virus dengue berdasarkan antibodi. Secaraumum virus dengue serotipe 2 (DENV-2) paling banyak ditemukan pada penelitian ini, selain itu ditemukanjuga infeksi campuran (2 serotip berbeda) di Samarinda. Sebanyak 72 % dari kasus terkonfirmasi infeksidengue merupakan infeksi sekunder, demikian juga pada penderita anak. Demam, sakit kepala, mual dannyeri pada perut merupakan profil klinis yang paling banyak ditemukan. \u0000Kesimpulan: Keempat serotip virus dengue ditemukan dari kasus-kasus di RS Abdul Wahab Sjahranie,Samarinda dan RS. Prof. Dr. R.D. Kandou, Manado, secara umum DENV-2 merupakan yang palingdominan. Kebanyakan penderita sudah pernah terinfeksi dengue sebelumnya demikian juga penderita anak.(Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):76-81) \u0000Kata kunci: Infeksi dengue, Samarinda, Manado \u0000Abstract \u0000Background: Dengue infection is one of public health problem in Indonesia. This study was conductedSamarinda and Manado, which aimed to report of clinical and virological profile among hospitalizedchildren and adult dengue patients in central region of Indonesia. \u0000Method: This was a descriptive study, dengue cases were collected in general hospital in Samarinda andManado from 2012 to 2013. Patient with dengue infection when admitted from pediatric and internaldiseases ward included in this study. Sera were collected and nested RT-PCR was performed to confirmeddengue virus. Dengue Ig M/Ig G antibodies detected using capture ELISA for probability of dengueinfection. Definition of primary and secondary infection was based on existence of IgG antibodies. Clinicalprofile was described base on confirmed results. \u0000Results: Four hundred and eighty five cases were included; 40 % were confirmed dengue infection and35 % were probably dengue infection based on antibody. Dengue serotype 2 was dominant from bothsites, furthermore mixed infections were found in Samarinda. Seventy two percent of confirmed caseswere secondary infection, likewise in children. Fever, headache, nausea and abdominal pain","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"47252912","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City 萨马林达市lemake公共卫生中心高血压患者中草药与常规药物依从性的比较
Pub Date : 2018-12-28 DOI: 10.22435/HSJI.V9I2.1080
S. Paramita, Evi Fitriany, M. S. Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit
Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda Abstract Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal
背景:高血压是包括印尼在内的世界主要健康问题。在过去十年中,天然药物治疗高血压的使用有所增加。使用天然药物的成本被认为更便宜,副作用更少。这项研究旨在观察在东加里曼丹萨马林达公共卫生中心(Puskesmas)接受治疗的高血压患者的药物依赖程度。方法:该研究于2017年7月至8月在Samarinda镇山谷中心进行。使用Morisky药物依从性量表对下一位高血压患者进行访谈。结果:56%的高血压患者也使用传统药物以外的天然药物治疗高血压。陶瓷叶(番荔枝)、蝾螈叶(Syzygium polyanthum)和葫芦是高血压患者最常用的天然物质。与传统药物使用者相比,自然资源较低的患者的收缩压(p=0.004;95%CI-19.8-3.8)和舒张压(p=0.038;95%CI-9.6-0.29)的比例。与传统药物使用者相比,天然物质使用者的MMAS比率更高(p=0.004;95%CI 0.31-1.6)。研究表明,与传统药物相比,患者更有可能使用天然药物治疗高血压。结论:研究表明,无论是天然药物还是传统药物,社区都需要高血压治疗教育。研究还表明,与传统药物相比,使用天然药物治疗高血压的相关性更好。它显示了天然药物在未来高血压治疗中的潜在应用前景。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):82-6)关键词:服从,自然药物,高血压,Puskesmas Lempake Kota Samarinda摘要背景:高血压是包括印度尼西亚在内的世界范围内的主要健康问题。在过去的十年里,草药治疗高血压的使用有所增加。草药的价格被认为更便宜,副作用更少。本研究试图了解东加里曼丹省Samarinda市社区卫生中心高血压患者对药物使用的依从性水平。方法:本研究于2017年7月至8月在Samarinda市Lempake社区卫生中心进行。这项研究的受试者是63名高血压患者,符合研究人员设定的样本标准。本研究采用Morisky药物依从性量表对高血压患者进行问卷调查。结果:56%的高血压患者也使用传统药物以外的草药。Soursop(Annona muricata)叶、salam(Syzygium polyanthum)叶和黄瓜(Cucumis sativus)果是高血压患者最常使用的草药。与传统药物使用者相比,草药使用者的平均血压在收缩压(p=0.004;95%CI-19.8-3.8)和舒张压(p=0.038;95%CI-9.6-0.29)方面显著降低。与传统药物相比,患者更坚持使用草药治疗高血压。结论:本研究结果表明,社区对高血压进行中草药和常规医学教育是必要的。研究结果还表明,与传统药物相比,患者对草药的依从性更好,这是草药治疗高血压的良好前景。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):82-6)关键词:依从性,草药,高血压,Samarinda市Lempake公共卫生中心
{"title":"Comparison of Adherence to the Use of Herbal Medicine with Conventional Medicine in Hypertensive Patients at Lempake Public Health Center, Samarinda City","authors":"S. Paramita, Evi Fitriany, M. S. Tiyantara, Aditiya Setyorini, Trikortea E. Cahyasit","doi":"10.22435/HSJI.V9I2.1080","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/HSJI.V9I2.1080","url":null,"abstract":"Latar belakang: Hipertensi adalah masalah kesehatan utama di dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi telah meningkat dalam dekade terakhir. Biaya penggunaan obat bahan alam dianggap lebih murah dengan efek samping yang lebih sedikit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat kepatuhan penggunaan obat pada pasien hipertensi yang berobat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. \u0000Metode: Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Lempake Kota Samarinda pada bulan Juli hingga Agustus 2017.Responden penelitian adalah 63 pasien hipertensi yang datang berobat dan memenuhi kriteria penelitian. Pasien hipertensi selanjutnya diwawancarai menggunakan kuesioner MMAS (Morisky Medication Adherence Scale). \u0000Hasil: Sebanyak 56% pasien hipertensi juga menggunakan obat bahan alam selain obat konvensional untukhipertensi. Daun sirsak (Annona muricata), daun salam (Syzygium polyanthum), dan buah mentimun (Cucumissativus) adalah bahan alam yang paling banyak digunakan oleh pasien hipertensi. Rerata tekanan darah sistolik(p=0,004; 95% CI -19,8 – -3,8) dan diastolik (p=0,038; 95% CI -9,6 – -0,29) untuk pengguna bahan alam lebihrendah jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional. Rerata MMAS untuk pengguna bahan alam lebih tinggi jika dibandingkan dengan pengguna obat konvensional (p=0,004; 95% CI 0,31 – 1,6). Hal ini menunjukkan bahwa pasien lebih patuh menggunakan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. \u0000Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan perlunya edukasi pengobatan hipertensi ke komunitas, baik itu obat bahan alam maupun konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan kepatuhan yang lebih baik pada penggunaan obat bahan alam dibandingkan obat konvensional untuk hipertensi. Hal ini menunjukkan potensi menjanjikan penggunaan obat bahan alam untuk hipertensi di masa depan. (Health Science Journal of Indonesia 2018;9(2):82-6) \u0000Kata kunci: Kepatuhan, obat bahan alam, hipertensi, Puskesmas Lempake Kota Samarinda \u0000Abstract \u0000Background: Hypertension is major health problem worldwide, including Indonesia. The use of herbal medicines for hypertension has increased in the past decade. The price of herbal medicines considered cheaper with fewer side effects. This study tried to see the level of adherence to the use of medicine by hypertensive patients in community health center at Samarinda City, East Kalimantan. \u0000Methods: This study conducted at Lempake Community Health Center in Samarinda City from July until August2017. The subjects of this study are 63 hypertensive patients and meet the sample criteria set by the researchers. The study interviewing hypertensive patients with MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) questionnaire. \u0000Results: The results showed 56% of hypertensive patients also use herbal other than conventional medicine. Soursop (Annona muricata) leaves, salam (Syzygium polyanthum) leaves, and cucumber (Cucumis sativus) fruit were the most frequent herbal","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"41399852","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
Quality of life among Methadone Maintenance Treatment (MMT) patients with higher education 高等教育美沙酮维持治疗(MMT)患者的生活质量
Pub Date : 2018-12-27 DOI: 10.22435/hsji.v9i2.810
A. B. Anggraini
Latar belakang: Salah satu penilaian keberhasilan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang merupakanprogram rehabilitasi terhadap pengguna narkoba -- khususnya pengguna narkotika suntik -- adalah kualitashidup klien. Oleh karena itu perlu diidentifikasi beberapa faktor yang dominan mempengaruhinya. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kedung Badakdan Bogor Timur di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesionerWHOQOL-BREF pada April-Juni 2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linier multivariabel. Hasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kualitashidup klien PTRM di Kota Bogor pada domain fisik sebesar 57,6; domain psikologis sebesar 57,5; domain sosialsebesar 63,6; dan domain lingkungan 63,9. Dibandingkan rerata skor populasi sehat di Indonesia, domain fisikdan psikologis lebih rendah daripada populasi tersebut, sedangkan domain psikologis tidak berbeda denganpopulasi tersebut. Adapun skor domain lingkungan lebih tinggi dibandingkan populasi sehat Indonesia. Faktoryang dominan dalam menentukan kualitas hidup pada domain fisik dan lingkungan adalah tingkat pendidikan,sedangkan domain psikologis adalah dosis metadon. Faktor yang dominan dalam menentukan kualitas hidupdomain sosial adalah adanya seseorang yang dapat diajak bicara. Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat pendidikan klien, maka kualitas hidup klien pada seluruh domain akansemakin baik. Klien PTRM dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah harus dipantau untuk meningkatkankualitas hidupnya. Penanganan klien dengan pendekatan individual dan dukungan sosial dari keluarga danteman diperlukan untuk meningkatkan motivasi serta kepatuhan klien dalam menjalani terapi metadon. (HealthScience Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) Kata kunci: Kualitas hidup, metadon Abstract Background: One of the objective in Methadone Maintenance Therapy (MMT) which is a rehabilitationprogram for injecting drug users is quality of life. The purpose of this study was to determine quality oflife among MMT patients. Methods: The cross sectional study was conducted in Kedung Badak Primary Health Care and BogorTimur in Bogor. Data were collected from interview and filling out WHOQOL-BREF questionnaire fromApril-June 2018. Analysis was performed using multiple linier regression. Results: Total subjects in this study was 62 subjects. The results showed mean scores for physical domainwas 57.6; psychological domain was 57.5; social domain was 63.6; and environmental domain was 63.9.Compared with Indonesian, MMT patient scores were higher in environmental domain and lower inphysical and psychological domain while social domain had no different with it. The dominant factor indetermining physical and environmental domain was level of education, while the psychological domainwas methadone dose, and the existence of someones to talk to was dominant factor for social do
背景:Metadon传统治疗计划(PTRM)是一项针对吸毒者(尤其是注射吸毒者)的康复计划,对其成功的一个评估是客户的质量。因此,我们需要确定一些影响它的主要因素。方法:采用斯德哥尔摩中心和波哥大东部十字路口的设计进行研究。2018年4月至6月,通过访谈和凝聚力填充WHOQOL BREF进行了数据收集。使用多变量线性回归进行分析。结果:本研究共有62名受访者。研究显示,茂物市PTRM客户在物理域上的平均质量得分为57.6;心理领域为57.5;63.6的社交领域;63.9个环境领域。与印尼健康人群的平均得分相比,生理和心理领域低于健康人群,而心理领域与健康人群没有什么不同。环境领域得分高于印尼健康人群。决定生理和环境领域生活质量的主要因素是教育水平,而心理领域是美沙酮的剂量。决定社会领域生活质量的主要因素是有人可以与之交谈。结论:客户教育水平越高,整个领域的客户生活质量就越好。应监测教育水平较低的PTRM客户,以提高他们的生活质量。为了增强美沙酮治疗的动机和客户参与度,需要通过丹特曼家族的个人方法和社会支持进行客户管理。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):93-9)关键词:生活质量,metadon摘要背景:美沙酮维持治疗(MMT)是一项针对注射吸毒者的康复计划,其目标之一是生活质量。本研究的目的是确定MMT患者的生活质量。方法:采用横断面研究方法,在波哥大的Kedung Badak初级卫生保健中心和BogorTimur进行。数据收集自2018年4月至6月的访谈和填写WHOQOL-BREF问卷。使用多元线性回归进行分析。结果:本研究共有62名受试者。结果显示,物理领域的平均得分为57.6;心理领域为57.5;社会领域为63.6;环境领域得分为63.9。与印尼相比,MMT患者在环境领域得分较高,在生理和心理领域得分较低,而社会领域得分与之没有差异。决定生理和环境领域的主导因素是教育水平,而心理领域是美沙酮剂量,-和某人交谈是社会领域的主导因素。结论:教育水平越高,各个领域的生活质量就会越高。必须对受教育程度较低的MMT患者进行监测,以提高他们的生活质量。建议根据个人方法对患者进行治疗,需要家人和朋友的支持来激励患者并坚持治疗。(《印度尼西亚健康科学杂志》2018;9(2):93-9)关键词:美沙酮,生活质量
{"title":"Quality of life among Methadone Maintenance Treatment (MMT) patients with higher education","authors":"A. B. Anggraini","doi":"10.22435/hsji.v9i2.810","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.810","url":null,"abstract":"Latar belakang: Salah satu penilaian keberhasilan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang merupakanprogram rehabilitasi terhadap pengguna narkoba -- khususnya pengguna narkotika suntik -- adalah kualitashidup klien. Oleh karena itu perlu diidentifikasi beberapa faktor yang dominan mempengaruhinya. \u0000Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kedung Badakdan Bogor Timur di Kota Bogor. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan pengisian kuesionerWHOQOL-BREF pada April-Juni 2018. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi linier multivariabel. \u0000Hasil: Responden dalam penelitian ini berjumlah 62 orang. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor kualitashidup klien PTRM di Kota Bogor pada domain fisik sebesar 57,6; domain psikologis sebesar 57,5; domain sosialsebesar 63,6; dan domain lingkungan 63,9. Dibandingkan rerata skor populasi sehat di Indonesia, domain fisikdan psikologis lebih rendah daripada populasi tersebut, sedangkan domain psikologis tidak berbeda denganpopulasi tersebut. Adapun skor domain lingkungan lebih tinggi dibandingkan populasi sehat Indonesia. Faktoryang dominan dalam menentukan kualitas hidup pada domain fisik dan lingkungan adalah tingkat pendidikan,sedangkan domain psikologis adalah dosis metadon. Faktor yang dominan dalam menentukan kualitas hidupdomain sosial adalah adanya seseorang yang dapat diajak bicara. \u0000Kesimpulan: Semakin tinggi tingkat pendidikan klien, maka kualitas hidup klien pada seluruh domain akansemakin baik. Klien PTRM dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah harus dipantau untuk meningkatkankualitas hidupnya. Penanganan klien dengan pendekatan individual dan dukungan sosial dari keluarga danteman diperlukan untuk meningkatkan motivasi serta kepatuhan klien dalam menjalani terapi metadon. (HealthScience Journal of Indonesia 2018;9(2):93-9) \u0000Kata kunci: Kualitas hidup, metadon \u0000Abstract \u0000Background: One of the objective in Methadone Maintenance Therapy (MMT) which is a rehabilitationprogram for injecting drug users is quality of life. The purpose of this study was to determine quality oflife among MMT patients. \u0000Methods: The cross sectional study was conducted in Kedung Badak Primary Health Care and BogorTimur in Bogor. Data were collected from interview and filling out WHOQOL-BREF questionnaire fromApril-June 2018. Analysis was performed using multiple linier regression. \u0000Results: Total subjects in this study was 62 subjects. The results showed mean scores for physical domainwas 57.6; psychological domain was 57.5; social domain was 63.6; and environmental domain was 63.9.Compared with Indonesian, MMT patient scores were higher in environmental domain and lower inphysical and psychological domain while social domain had no different with it. The dominant factor indetermining physical and environmental domain was level of education, while the psychological domainwas methadone dose, and the existence of someones to talk to was dominant factor for social do","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"49128508","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
The role of the medical committee in hospital clinical governance in Jambi province 医疗委员会在占碑省医院临床管理中的作用
Pub Date : 2018-12-27 DOI: 10.22435/hsji.v9i2.816
D. Ayuningtyas
Latar Belakang: Tata kelola klinis bertujuan untuk memastikan bahwa layanan kesehatan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang tinggi dan kualitas berkelanjutan. Komite Medis bertanggung jawab untuk pelaksanaan tata kelola klinis yang baik di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komite Medik dalam tata kelola klinis rumah sakit di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada RS Umum Daerah (RSUD) di Provinsi Jambi. Metode: Desain penelitian bersifat kualitatif. Pengumpulan data dari Agustus hingga Desember 2016 di tiga RSUD kelas C di Provinsi Jambi dan mencakup 23 informan yang diambil melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Medik belum berperan optimal dalam proses kredensialing, pemeliharaan mutu profesi dan penjagaan disiplin/etika profesi. Tugas dan fungsi kredensialing di beberapa rumah sakit belum berjalan sebagaimana mestinya (karena digunakan untuk persyaratan penerimaan dokter baru, tetapi tidak untuk menyaring kompetensi dokter), terkesan formalitas, serta sulit dilakukan karena belum memiliki Mitra Bestari. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional memberi pengaruh baik terhadap peran komite medik dalam tata kelola klinis RS, karena terdapat beberapa regulasi atau peraturan pelaksana tentang JKN yang terintegrasi dengan peran komite medik, khususnya pada aspek kendali mutu kendali biaya. Kesimpulan: Dapat disimpulkan Komite Medik secara umum belum berperan optimal dalam tata kelola klinis pada RSUD Kelas C di Provinsi Jambi. Oleh karena itu, rumah sakit perlu meningkatkan kompetensi, etika dan disiplin profesi medik, serta penyempurnaan regulasi terpadu terkait  tata kelola klinis di rumah sakit. Kata kunci: komite medik, tata kelola klinis, RS, Jaminan Kesehatan Nasional. Abstract Background: Clinical governance aims to ensure that health services run according to high safety standards and ongoing quality. The medical committee is responsible for the implementation of good clinical governance of the hospital. This study aims to analyze the role of the medical committee in the clinical governance of hospitals in the era of National Health Insurance (JKN). Methods: The research design is qualitative. Data collection spans from August to December 2016 in three hospitals in Jambi Province and includes 23 informants who were observed throughout in-depth interviews and focus group discussions. Results: The results show that the medical committee has not played an optimal role in the process of credentialing, maintaining professional quality, and guarding the discipline/professional ethics of the hospital. The duties and functions of credentials in some hospitals are not working properly (because used to apply to new doctor admission requirements, but not as to screen the competence of doctors), seem excessively formal and difficult to implement because they do not have Mitra Bestari yet. JKN policy has a good influence on the role of the medical com
背景:临床治理旨在确保卫生保健符合高标准和可持续质量。医疗委员会负责医院的良好临床管理。本研究旨在确定Jambi省地区公立医院(RSUD)国民健康管理(JKN)医疗委员会在临床管理中的作用。方法:研究设计是定性的。2016年8月至12月在Jambi省的三次C级RSUD收集数据,其中包括23名接受深度采访和焦点小组讨论的告密者。结果:研究表明,医疗委员会在证书、职业质量维护和职业纪律/伦理维护方面并没有发挥最佳作用。一些医院的证件和职能并没有发挥应有的作用(因为它用于新医生的入学要求,但没有过滤医生的能力)、这似乎是一种形式,而且由于还没有最好的合作伙伴,很难做到这一点。国家卫生安全政策对医疗委员会在RS临床管理中的作用产生了良好的影响,因为一些JKN的监管或执行条例与医疗委员会的作用相结合,特别是在成本控制质量控制方面。结论:可以得出结论,医学委员会还没有在Jambi省的C级住院管理中发挥最佳作用。因此,医院需要提高医疗专业的能力、伦理和纪律,以及改善医院临床管理的综合调节。关键词:医学委员会、临床管理、医院、国家健康保险。摘要背景:临床治理新闻,确保健康服务符合高安全标准和高质量。该医学委员会对好诊所治理的实施负责。这是一项调查,分析了美国国民健康保险时代临终关怀管理委员会的医疗委员会的角色。方法:研究设计是合理的。2016年8月到12月3日,在詹比省的三家医院,包括23名观察内部性采访和焦点小组讨论的情报人员,收集数据。推荐:推介显示,医学委员会没有在信誉、专业质量和支持医院的专业道德方面发挥最佳角色。某些机构的资金和信誉不太好(因为习惯于申请新医生的要求,但不像参加医生的限制那样),似乎过于正式和困难,因为他们还没有找到终身伴侣。JKN政策对医院的医疗管理角色有很好的影响,其中有几个规定是与医疗委员会的角色组成的,特别是在高质量控制和成本控制领域。结论:可以确定的是,在贾比省,医院的临床管理人员并没有扮演最优的角色。因此,有必要培养医院相关规定的医疗专业知识。kewords:医疗委员会,临床治理
{"title":"The role of the medical committee in hospital clinical governance in Jambi province","authors":"D. Ayuningtyas","doi":"10.22435/hsji.v9i2.816","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.816","url":null,"abstract":"Latar Belakang: Tata kelola klinis bertujuan untuk memastikan bahwa layanan kesehatan berjalan sesuai dengan standar keamanan yang tinggi dan kualitas berkelanjutan. Komite Medis bertanggung jawab untuk pelaksanaan tata kelola klinis yang baik di rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Komite Medik dalam tata kelola klinis rumah sakit di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada RS Umum Daerah (RSUD) di Provinsi Jambi. \u0000Metode: Desain penelitian bersifat kualitatif. Pengumpulan data dari Agustus hingga Desember 2016 di tiga RSUD kelas C di Provinsi Jambi dan mencakup 23 informan yang diambil melalui wawancara mendalam dan Focus Group Discussion. \u0000Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa Komite Medik belum berperan optimal dalam proses kredensialing, pemeliharaan mutu profesi dan penjagaan disiplin/etika profesi. Tugas dan fungsi kredensialing di beberapa rumah sakit belum berjalan sebagaimana mestinya (karena digunakan untuk persyaratan penerimaan dokter baru, tetapi tidak untuk menyaring kompetensi dokter), terkesan formalitas, serta sulit dilakukan karena belum memiliki Mitra Bestari. Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional memberi pengaruh baik terhadap peran komite medik dalam tata kelola klinis RS, karena terdapat beberapa regulasi atau peraturan pelaksana tentang JKN yang terintegrasi dengan peran komite medik, khususnya pada aspek kendali mutu kendali biaya. \u0000Kesimpulan: Dapat disimpulkan Komite Medik secara umum belum berperan optimal dalam tata kelola klinis pada RSUD Kelas C di Provinsi Jambi. Oleh karena itu, rumah sakit perlu meningkatkan kompetensi, etika dan disiplin profesi medik, serta penyempurnaan regulasi terpadu terkait  tata kelola klinis di rumah sakit. \u0000Kata kunci: komite medik, tata kelola klinis, RS, Jaminan Kesehatan Nasional. \u0000Abstract \u0000Background: Clinical governance aims to ensure that health services run according to high safety standards and ongoing quality. The medical committee is responsible for the implementation of good clinical governance of the hospital. This study aims to analyze the role of the medical committee in the clinical governance of hospitals in the era of National Health Insurance (JKN). \u0000Methods: The research design is qualitative. Data collection spans from August to December 2016 in three hospitals in Jambi Province and includes 23 informants who were observed throughout in-depth interviews and focus group discussions. \u0000Results: The results show that the medical committee has not played an optimal role in the process of credentialing, maintaining professional quality, and guarding the discipline/professional ethics of the hospital. The duties and functions of credentials in some hospitals are not working properly (because used to apply to new doctor admission requirements, but not as to screen the competence of doctors), seem excessively formal and difficult to implement because they do not have Mitra Bestari yet. JKN policy has a good influence on the role of the medical com","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"46295196","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Jamu formula could reduce plasma cholesterol patients with mild Hypercholesterolemia 加木方可降低轻度高胆固醇血症患者血浆胆固醇
Pub Date : 2018-12-27 DOI: 10.22435/hsji.v9i2.808
Z. Zulkarnain, A. Triyono, F. Novianto
Latar belakang: Pengobatan hiperkolesterolemia sering berlangsung seumur hidup sehingga menyebabkanpenderita meninggalkan obat kimia dan memilih obat herbal. Penelitian ini merupakan uji klinik yang bertujuanuntuk mengetahui khasiat dari formula jamu antikolesterol yang terdiri dari daun jati belanda, daun jati cina,daun tempuyung, daun teh hijau, rimpang temulawak, rimpang kunyit dan herba meniran dalam menurunkankadar kolesterol darah sebagai bagian dari program Saintifikasi Jamu. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan desain pre dan post. Jumlah subjek50 pasien dengan hiperkolesterolemia ringan yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan di RumahRiset Jamu (RRJ) Hortus Medicus Tawangmangu pada bulan September sampai Desember 2014. Uji statistikyang digunakan adalah uji t berpasangan dengan bantuan program SPSS 16. Hasil: Formula jamu antihiperkolesterol yang diminum setiap hari selama 28 hari mampu menurunkan rataratakadar kolesterol plasma subjek dari 212.42 mg / dl menjadi 196.6 mg / dl. Uji t test berpasangan didapatkanhasil p<0,05 yang berarti ada perbedaan rerata kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jamu.Kesimpulan: Formula jamu antihiperkolesterol mampu menurunkan kadar kolesterol plasma pasiendengan hiperkolesterolemia ringan pada pemberian selama 28 hari. (Health Science Journal of Indonesia2018;9(2):87-92) Kata kunci: hiperkosterolemia, jamu, saintifikasi jamu Abstract Background: Treatment of hypercholesterolemia often lasts a lifetime, therefore patients leavechemical drugs and choose herbal medicines. The aim of this clinical study is to evaluate the efficacy ofantihiperkolesterol jamu formula consists of Guazuma ulmifolia leaves, Cassia senna leaves, Sonchusarvensis leaves, Camellia sinensis leaves, Curcuma xanthorrhiza rhizomes, Curcuma longa rhizomes andPhyllanthus niruri herbs to lowering cholesterol plasma level as part of Saintifikasi Jamu program. Methods: This study was a quasi-experimental with pre and post test design. The total subjects were 50patients with mild hypercholesterolemia who met the inclusion criteria. The research took place at RRJ‘Hortus Medicus’ Tawangmangu between September to December 2014. The data were analyzed using apaired t-test with SPSS 16 software. Results: Results showed jamu anticholesterol formula which is taken every day for 28 days lowered themean of cholesterol plasma level of 212.42 mg / dl to 196.6 mg / dl. Paired t test at 95% confidence levelacquired p value <0.05, showed that there is significant differences in the mean cholesterol level subjectsbefore and after the study. Conclusion: The administration of jamu antihypercholesterol formula for 28 days could reduce plasmacholesterol level in subjects with mild hypercholesterolemia. (Health Science Journal of Indonesia2018;9(2):87-92) Keywords: hypercholesterolemia, Jamu, Saintifikasi Jamu
背景:高胆固醇治疗通常持续一生,使患者放弃化学药物并选择草药。这项研究是一项临床试验,旨在研究由荷兰柚木、中国柚木叶、铁杉叶、绿茶叶、藏红花、藏红花和草本植物配方的有效降低作为草药认证项目的一部分的抗胆固醇配方。方法:本研究采用预前和后设计的实验准体方法。测试对象50名患者患有轻微胆固醇异常,符合包裹体标准。2014年9月至12月,在草本植物研究(RRJ) Hortus Medicus Tawangmangu进行了研究。使用的统计结果是在SPSS 16项目的帮助下进行t配对测试。结果:一种每天服用28天的抗胆固醇草本植物配方,可以将血浆成分从12.42毫克/ dl降低到196.6毫克/ dl。t测试与p< 0.05的结果相匹配,这意味着在草药治疗前和治疗后胆固醇水平存在差异。结论:一种抗胆固醇草药配方可以通过适度的胆固醇喂养28天来降低病人的血浆胆固醇水平。(卫生科学杂志《印尼2018年》;9(2):87-92)关键词:夸张,草药,批准草药摘要的科学事实:十年的治疗左心肌酸毒品和草药选择。这临床研究之aim to evaluate The efficacy ofantihiperkolesterol草药配方的公司Guazuma ulmifolia树叶,树叶凯西塞纳树叶,树叶Sonchusarvensis茶花sinensis, Curcuma xanthorrhiza rhizomes, Curcuma longa rhizomes andPhyllanthus niruri全书到美国等离子lowering过高水平Saintifikasi草药项目的一部分。方法:这个研究是一种试验性的试验。总共有50名患者,他们的体重都是高胆固醇的。2014年9月至12月间数据是用SPSS 16软件对t测试进行分析。回收:回收的抗cholesterol配方每天耗时28天,其血浆浓度为212.42毫克/ dl至196.6毫克/ dl。95%的确认性levelacquired p值<0.05,表明在研究之前和之后的平均选择水平上存在显著差异。结论:28天抗高胆固醇草药配方的行政管理可以在测试中减少可的松醇水平。(印尼健康科学杂志:9(2):Keywords:高血压,草药,草药认证
{"title":"Jamu formula could reduce plasma cholesterol patients with mild Hypercholesterolemia","authors":"Z. Zulkarnain, A. Triyono, F. Novianto","doi":"10.22435/hsji.v9i2.808","DOIUrl":"https://doi.org/10.22435/hsji.v9i2.808","url":null,"abstract":"Latar belakang: Pengobatan hiperkolesterolemia sering berlangsung seumur hidup sehingga menyebabkanpenderita meninggalkan obat kimia dan memilih obat herbal. Penelitian ini merupakan uji klinik yang bertujuanuntuk mengetahui khasiat dari formula jamu antikolesterol yang terdiri dari daun jati belanda, daun jati cina,daun tempuyung, daun teh hijau, rimpang temulawak, rimpang kunyit dan herba meniran dalam menurunkankadar kolesterol darah sebagai bagian dari program Saintifikasi Jamu. \u0000Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental dengan desain pre dan post. Jumlah subjek50 pasien dengan hiperkolesterolemia ringan yang memenuhi kriteria inklusi. Penelitian dilakukan di RumahRiset Jamu (RRJ) Hortus Medicus Tawangmangu pada bulan September sampai Desember 2014. Uji statistikyang digunakan adalah uji t berpasangan dengan bantuan program SPSS 16. \u0000Hasil: Formula jamu antihiperkolesterol yang diminum setiap hari selama 28 hari mampu menurunkan rataratakadar kolesterol plasma subjek dari 212.42 mg / dl menjadi 196.6 mg / dl. Uji t test berpasangan didapatkanhasil p<0,05 yang berarti ada perbedaan rerata kadar kolesterol sebelum dan sesudah pemberian jamu.Kesimpulan: Formula jamu antihiperkolesterol mampu menurunkan kadar kolesterol plasma pasiendengan hiperkolesterolemia ringan pada pemberian selama 28 hari. (Health Science Journal of Indonesia2018;9(2):87-92) \u0000Kata kunci: hiperkosterolemia, jamu, saintifikasi jamu \u0000Abstract \u0000Background: Treatment of hypercholesterolemia often lasts a lifetime, therefore patients leavechemical drugs and choose herbal medicines. The aim of this clinical study is to evaluate the efficacy ofantihiperkolesterol jamu formula consists of Guazuma ulmifolia leaves, Cassia senna leaves, Sonchusarvensis leaves, Camellia sinensis leaves, Curcuma xanthorrhiza rhizomes, Curcuma longa rhizomes andPhyllanthus niruri herbs to lowering cholesterol plasma level as part of Saintifikasi Jamu program. \u0000Methods: This study was a quasi-experimental with pre and post test design. The total subjects were 50patients with mild hypercholesterolemia who met the inclusion criteria. The research took place at RRJ‘Hortus Medicus’ Tawangmangu between September to December 2014. The data were analyzed using apaired t-test with SPSS 16 software. \u0000Results: Results showed jamu anticholesterol formula which is taken every day for 28 days lowered themean of cholesterol plasma level of 212.42 mg / dl to 196.6 mg / dl. Paired t test at 95% confidence levelacquired p value <0.05, showed that there is significant differences in the mean cholesterol level subjectsbefore and after the study. \u0000Conclusion: The administration of jamu antihypercholesterol formula for 28 days could reduce plasmacholesterol level in subjects with mild hypercholesterolemia. (Health Science Journal of Indonesia2018;9(2):87-92) \u0000Keywords: hypercholesterolemia, Jamu, Saintifikasi Jamu","PeriodicalId":30666,"journal":{"name":"Health Science Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2018-12-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"45395639","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
期刊
Health Science Journal of Indonesia
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1