Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.20851
Z. Zahra
Stroke merupakan salah satu penyakit dengan risiko kecacatan ketiga tertinggi di dunia dan prevelensinya terus meningkat di Indonesia. Kecacatan pada pasien stroke mengakibatkan keterbatasan bagi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga pasien membutuhkan bantuan orang lain sebagai caregiver dalam memenuhi kebutuhan hariannya. Perawatan jangka panjang yang diberikan oleh caregiver akan memberi dampak negatif bagi caregiver berupa beban fisik, emosi, mental, dan sosial yang disebut dengan caregiver burden. Burden yang dirasakan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah pendapatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi pada keluarga pasien stroke. Metode penelitian ini berupa analitik observasional dengan desain cross sectional, dilakukan pada 80 keluarga pasien stroke di poliklinik saraf RSUDZA Banda Aceh diambil dengan teknik accidental sampling. Pengambilan data diambil secara pengisian kuesioner Caregiver Burden Asessment semi wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearmen. Hasil penelitian menunjukkan 45% caregiver mengalami caregiver burden tingkat tinggi, 35% responden memiliki tingkat pendapatan rendah, dan terdapat korelasi yang sedang (p=0.00,r= -0,419) antara tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi keluarga pasien stroke. Kesimpulan dari penelitian ini, mayoritas responden memiliki tingkat caregiver burden yang tinggi, tingkat pendapatan ekonomi yang rendah, dan terdapat korelasi yang sedang antar tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi keluarga pasien stroke.Kata Kunci: caregiver burden, caregiver, stroke, pendapatan ekonomi
{"title":"Korelasi tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi pada keluarga pasien stroke di RSUDZA Banda Aceh","authors":"Z. Zahra","doi":"10.24815/jks.v21i3.20851","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20851","url":null,"abstract":"Stroke merupakan salah satu penyakit dengan risiko kecacatan ketiga tertinggi di dunia dan prevelensinya terus meningkat di Indonesia. Kecacatan pada pasien stroke mengakibatkan keterbatasan bagi pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga pasien membutuhkan bantuan orang lain sebagai caregiver dalam memenuhi kebutuhan hariannya. Perawatan jangka panjang yang diberikan oleh caregiver akan memberi dampak negatif bagi caregiver berupa beban fisik, emosi, mental, dan sosial yang disebut dengan caregiver burden. Burden yang dirasakan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah pendapatan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi antara tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi pada keluarga pasien stroke. Metode penelitian ini berupa analitik observasional dengan desain cross sectional, dilakukan pada 80 keluarga pasien stroke di poliklinik saraf RSUDZA Banda Aceh diambil dengan teknik accidental sampling. Pengambilan data diambil secara pengisian kuesioner Caregiver Burden Asessment semi wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan uji Spearmen. Hasil penelitian menunjukkan 45% caregiver mengalami caregiver burden tingkat tinggi, 35% responden memiliki tingkat pendapatan rendah, dan terdapat korelasi yang sedang (p=0.00,r= -0,419) antara tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi keluarga pasien stroke. Kesimpulan dari penelitian ini, mayoritas responden memiliki tingkat caregiver burden yang tinggi, tingkat pendapatan ekonomi yang rendah, dan terdapat korelasi yang sedang antar tingkat caregiver burden dengan tingkat pendapatan ekonomi keluarga pasien stroke.Kata Kunci: caregiver burden, caregiver, stroke, pendapatan ekonomi","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78936882","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.23857
Vera Dewi Mulia, Nurrahmah Latifa, Mirfandi Amirsyah, Hijra Suardi Novia
Abstrak. Kanker serviks merupakan silent killer disease dengan penderita risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20 tahun. Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyebab terjadinya kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi HPV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 82 Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Pemilihan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuisioner online (google form). Uji hipotesis yang digunakan adalah fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 41 Mahasiswi (50.0%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan sikap positif terhadap imunisasi vaksin HPV sebanyak 78 Mahasiswi (95.1%). Hasil uji statistik fisher exact test diperoleh p-value sebesar 0.000 (p 0.05), sehingga H0 ditolak. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, imunisasi vaksin HPV, mahasiswi Abstract. Cervical cancer is the silent killer disease with high risk patients in women starting at 20 years old. Human Papilloma Virus (HPV) is known as precursor of cervical cancer. Cervical cancer can be prevented effectively by practicing HPV vaccine. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for student in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. This research is an observational analytic study with cross sectional design. The sample of this research are students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University with the quantity of 82 students taken by using proportional random smapling technique. The data was collected by filling out an online questionnaire (google form). The hypothesis in this study was analyzed by fisher exact test. The results showed that there was 41 college student (50.0%) had a good of knowledge and positive attitude about HPV vaccination there was 78 college students (95.1%). Fisher exact test statistic test result obtained p-value was 0.000 (p 0.05), so H0 was rejected. The conclusion is there was a relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. Keywords: Knowledge, attitude, HPV vaccination immunization, college student
{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin Human Papilloma Virus sebagai pencegahan primer kanker serviks pada mahasiswi fakultas keperawatan Unsyiah","authors":"Vera Dewi Mulia, Nurrahmah Latifa, Mirfandi Amirsyah, Hijra Suardi Novia","doi":"10.24815/jks.v21i3.23857","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.23857","url":null,"abstract":" Abstrak. Kanker serviks merupakan silent killer disease dengan penderita risiko tinggi pada perempuan mulai umur 20 tahun. Human Papilloma Virus (HPV) adalah penyebab terjadinya kanker serviks. Kanker serviks dapat dicegah secara efektif dengan vaksinasi HPV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah 82 Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Pemilihan sampel menggunakan teknik proportional random sampling. Pengambilan data dilakukan dengan mengisi kuisioner online (google form). Uji hipotesis yang digunakan adalah fisher exact test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 41 Mahasiswi (50.0%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan sikap positif terhadap imunisasi vaksin HPV sebanyak 78 Mahasiswi (95.1%). Hasil uji statistik fisher exact test diperoleh p-value sebesar 0.000 (p 0.05), sehingga H0 ditolak. Kesimpulan yang diperoleh adalah terdapat hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap terhadap imunisasi vaksin HPV sebagai pencegahan primer kanker serviks pada Mahasiswi Fakultas Keperawatan Unsyiah. Kata kunci: Pengetahuan, sikap, imunisasi vaksin HPV, mahasiswi Abstract. Cervical cancer is the silent killer disease with high risk patients in women starting at 20 years old. Human Papilloma Virus (HPV) is known as precursor of cervical cancer. Cervical cancer can be prevented effectively by practicing HPV vaccine. The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for student in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. This research is an observational analytic study with cross sectional design. The sample of this research are students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University with the quantity of 82 students taken by using proportional random smapling technique. The data was collected by filling out an online questionnaire (google form). The hypothesis in this study was analyzed by fisher exact test. The results showed that there was 41 college student (50.0%) had a good of knowledge and positive attitude about HPV vaccination there was 78 college students (95.1%). Fisher exact test statistic test result obtained p-value was 0.000 (p 0.05), so H0 was rejected. The conclusion is there was a relationship between knowledge and attitude toward HPV vaccination as primary prevention of cervical cancer for students in Nursing Faculty of Syiah Kuala University. Keywords: Knowledge, attitude, HPV vaccination immunization, college student","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"195 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72839818","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Efusi pleura merupakan problem diagnosticutama pada kelainanparukarena pleura merupakansuaturongga yang melapisiparutanpaadaaksesapapun. Analisissitologiefusi pleura seringkalidigunakansebagailinipertamapenapisandalampenegakan diagnosis dan tindakanpenatalaksananlebihlanjut. Pemeriksaansitologiefusi pleura sangatpentingkarenadapatmemberikaninformasiinflamasi, keganasan dan metastasis.Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif, mengamatiseluruhbahanefusi pleura yang dilakukananalisissitologiselamaperiodeduatahun dan diperoleh 697 kasusefusi pleura di laboratoriumPatologiAnatomiRumahSakitZainoelAbidin, Banda Aceh. Hasil pemeriksaansitologi 697 bahanefusi pleura ditemukan paling banyakmenunjukkan diagnosis klinistidakdapatdisimpulkan 344 efusi pleura dan diagnosis klinisbukansuatu proses keganasan 294 (total 91,52%), diantaranya paling banyakmenunjukkansuatuperadangankronisdengansebaransellimfosit yang dominanyaitu 124 (41.5%). Dan dari 59 bahanefusi pleura denganjeniskeganasanmenunjukkanbahwa paling banyakditemukan adenocarsinomayaitu 29 (49,1%) dan terdapat 22 (37,3%) bahanefusi pleura denganjeniskeganasan primer yaituSquamousCellCarsinoma. Sitologiefusi pleura merupakanmodalitasdiagnosticmudah dan sederhana yang sangatmembantudalammenegakkan diagnosis efusi pleura dan berperandalammelakukaneksplorasietiologi dan prognosis penyakit. Oleh karenaitu, semuakelainanefusi pleura yang belumterdiagnosissebaiknyadilakukanpemeriksaansitologiuntuk diagnosis awal dan manajemenpasienselanjutnya.
{"title":"Profil Sitologi Efusi Pleura di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh","authors":"Fitri Dewi Ismida, Budi Yanti, Cut Asmaul Husna, Istanul Badiri, Reno Keumalazia Kamarlis","doi":"10.24815/jks.v21i3.23805","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.23805","url":null,"abstract":"Efusi pleura merupakan problem diagnosticutama pada kelainanparukarena pleura merupakansuaturongga yang melapisiparutanpaadaaksesapapun. Analisissitologiefusi pleura seringkalidigunakansebagailinipertamapenapisandalampenegakan diagnosis dan tindakanpenatalaksananlebihlanjut. Pemeriksaansitologiefusi pleura sangatpentingkarenadapatmemberikaninformasiinflamasi, keganasan dan metastasis.Penelitianinimenggunakanmetodedeskriptif, mengamatiseluruhbahanefusi pleura yang dilakukananalisissitologiselamaperiodeduatahun dan diperoleh 697 kasusefusi pleura di laboratoriumPatologiAnatomiRumahSakitZainoelAbidin, Banda Aceh. Hasil pemeriksaansitologi 697 bahanefusi pleura ditemukan paling banyakmenunjukkan diagnosis klinistidakdapatdisimpulkan 344 efusi pleura dan diagnosis klinisbukansuatu proses keganasan 294 (total 91,52%), diantaranya paling banyakmenunjukkansuatuperadangankronisdengansebaransellimfosit yang dominanyaitu 124 (41.5%). Dan dari 59 bahanefusi pleura denganjeniskeganasanmenunjukkanbahwa paling banyakditemukan adenocarsinomayaitu 29 (49,1%) dan terdapat 22 (37,3%) bahanefusi pleura denganjeniskeganasan primer yaituSquamousCellCarsinoma. Sitologiefusi pleura merupakanmodalitasdiagnosticmudah dan sederhana yang sangatmembantudalammenegakkan diagnosis efusi pleura dan berperandalammelakukaneksplorasietiologi dan prognosis penyakit. Oleh karenaitu, semuakelainanefusi pleura yang belumterdiagnosissebaiknyadilakukanpemeriksaansitologiuntuk diagnosis awal dan manajemenpasienselanjutnya.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84303720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.21813
Kahlil Gibran, Syarifaha Ihsan, Jason Theola
Abses hepar amebiasis merupakan manifestasi ekstra intestinal tersering yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Peran metronidazole monoterapi merupakan pengobatan standar pada penyakit ini dengan ukuran abses kecil. Namun, penggunaan aspirasi perkutan pada abses hepar amebik masih belum jelas. Studi ini bertujuan untuk menilai pengaruh perbaikan klinis terhadap kombinasi aspirasi perkutan dengan metronidazole dibandingkan dengan metronidazole monoterapi pada pasien abses hepar amebik. Pencarian literatur melalui PubMed, Cochrane, ProQuest, dan Scopus dengan kata kunci sesuai pertanyaan klinis dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan menggunakan Oxford Centre for Evidence-Based Medicine critical appraisal tool. Dua artikel ditelaah kritis berdasarkan validity, importance, dan applicability. Kedua studi dinilai valid, penting, dan aplikabel. Studi Kumar et al menunjukkan penggunaan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole lebih cepat dalam resolusi nyeri dan nyeri tekan abdomen. Studi Chavez et al juga menemukan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole lebih cepat dalam resolusi nyeri, nyeri tekan abdomen, dan lama rawat inap. Penggunaan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole dapat digunakan pada pasien abses hepar amebik karena mempercepat perbaikan klinis, seperti nyeri, nyeri tekan abdomen, dan lama rawat inap.
hepar amecus是由Entamoeba histolytica引起的最常见的特异性表现。节拍器独白疗法的作用是治疗这种疾病的标准方法,其规模为小脓肿。然而,冲击抱负在abses hepar amebic中的用法仍不清楚。本研究旨在评估打击理想与节拍器节拍器和节拍器单疗法对其临床改善的影响,并将其与患者hepar hepa阿美。通过耻笑、Cochrane、ProQuest和Scopus进行基于临床问题的关键词并根据包容和排斥标准进行选择。研究人员使用牛津大学中心进行了关键研究,以获得基于证据的医学专业知识工具。基于有效性、重要性和应用能力进行了两篇批判性研究。两项研究都被认为是有效的、重要的和应用程序。Kumar et al的研究表明,在治疗腹部疼痛的同时,经配合节拍器和节拍器的使用速度更快。查韦斯和al的研究还发现,经配合节拍器和节拍器混合速度更快,可以通过疼痛、腹部疼痛和长期住院。由于疼痛、腹痛、腹痛和住院时间的快速临床修复,经配合角质层和节拍器混合可以用于患者hepar hepar痢疾的组合。
{"title":"Perbandingan Metronidazole Monoterapi dan Kombinasi Metronidazole dengan Aspirasi Perkutan Pada Pasien Abses Hepar Amebik","authors":"Kahlil Gibran, Syarifaha Ihsan, Jason Theola","doi":"10.24815/jks.v21i3.21813","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.21813","url":null,"abstract":"Abses hepar amebiasis merupakan manifestasi ekstra intestinal tersering yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica. Peran metronidazole monoterapi merupakan pengobatan standar pada penyakit ini dengan ukuran abses kecil. Namun, penggunaan aspirasi perkutan pada abses hepar amebik masih belum jelas. Studi ini bertujuan untuk menilai pengaruh perbaikan klinis terhadap kombinasi aspirasi perkutan dengan metronidazole dibandingkan dengan metronidazole monoterapi pada pasien abses hepar amebik. Pencarian literatur melalui PubMed, Cochrane, ProQuest, dan Scopus dengan kata kunci sesuai pertanyaan klinis dan diseleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Telaah kritis dilakukan menggunakan Oxford Centre for Evidence-Based Medicine critical appraisal tool. Dua artikel ditelaah kritis berdasarkan validity, importance, dan applicability. Kedua studi dinilai valid, penting, dan aplikabel. Studi Kumar et al menunjukkan penggunaan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole lebih cepat dalam resolusi nyeri dan nyeri tekan abdomen. Studi Chavez et al juga menemukan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole lebih cepat dalam resolusi nyeri, nyeri tekan abdomen, dan lama rawat inap. Penggunaan kombinasi aspirasi perkutan dan metronidazole dapat digunakan pada pasien abses hepar amebik karena mempercepat perbaikan klinis, seperti nyeri, nyeri tekan abdomen, dan lama rawat inap.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86561696","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.22197
Iskandar Iskandar
Gynaecology literally means "the science of women" or science of woman, which is a branch of medical science that specifically studies and treats diseases of the female reproductive system. The scope of gynecology includes, among others, menstrual disorders and AUB, infectious diseases, tumors, post-treatment and so on. Uterine fibroids are the most common benign tumor found with a worldwide incidence of 20–35%. This research is a descriptive study with the research design used is across-sectional studyconducted in the Gynecology Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital, North Aceh. The study was conducted in June 2021 with a population and sample of all patients in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital North Aceh in 2020. The variables of this study were types of gynecological diseases which were divided into menstrual disorders, infections, benign tumors, malignant tumors and so on. Univariate analysis was used to describe the characteristics of the types of gynecological diseases that existed in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital North Aceh in 2020. The patients who were treated in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia North Aceh Hospital in 2020 were 70 patients who were divided into groups of menstruation disorders and AUB, infectious diseases, tumors and so on. The percentage of benign and post-operative tumors is the largest group of diseases, while infections and malignant tumors are the least. Uterine fibroids are the most common disease, followed by menstrual disorders (AUB), uterine prolapse, ovarian cysts and endometrial hyperplasia.
{"title":"Karakteritik Pasien Ginekologi di RSU Cut Meutia Aceh Utara Selama Pandemi Covid-19 Tahun 2020","authors":"Iskandar Iskandar","doi":"10.24815/jks.v21i3.22197","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.22197","url":null,"abstract":"Gynaecology literally means \"the science of women\" or science of woman, which is a branch of medical science that specifically studies and treats diseases of the female reproductive system. The scope of gynecology includes, among others, menstrual disorders and AUB, infectious diseases, tumors, post-treatment and so on. Uterine fibroids are the most common benign tumor found with a worldwide incidence of 20–35%. This research is a descriptive study with the research design used is across-sectional studyconducted in the Gynecology Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital, North Aceh. The study was conducted in June 2021 with a population and sample of all patients in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital North Aceh in 2020. The variables of this study were types of gynecological diseases which were divided into menstrual disorders, infections, benign tumors, malignant tumors and so on. Univariate analysis was used to describe the characteristics of the types of gynecological diseases that existed in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia Hospital North Aceh in 2020. The patients who were treated in the Gynecological Inpatient Room at the Cut Meutia North Aceh Hospital in 2020 were 70 patients who were divided into groups of menstruation disorders and AUB, infectious diseases, tumors and so on. The percentage of benign and post-operative tumors is the largest group of diseases, while infections and malignant tumors are the least. Uterine fibroids are the most common disease, followed by menstrual disorders (AUB), uterine prolapse, ovarian cysts and endometrial hyperplasia. ","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"257 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79580740","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.20705
Alfitachiyyah Alfitachiyyah
Pada tahun 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan Corona Virus Disease 19 atau Covid-19 sebagai pandemi global dan menghimbau untuk melakukan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Perubahan yang terjadi pada mahasiswa akibat Covid-19 tentunya berdampak pada psikologis mahasiswa, salah satunya adalah stres. Seseorang yang sedang mengalami situasi atau keadaan yang menimbulkan stres, akan berusaha secara alamiah untuk mengatasinya dengan menggunakan sejumlah perilaku tertentu, salah satunya adalah dengan menggunakan smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres terhadap smartphone addiction pada mahasiswa. Nilai tingkat stress didapatkan dengan Perceived Stress Scale – 10 dan nilai smartphone addiction didapatkan dengan SAS-Short Version yang sudah dimodifikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 185 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan (p = 0,364) antara tingkat stres dengan smartphone addiction. Hal ini disebabkan mahasiswa menggunakan smartphone dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, perubahan proses pembelajaran tersebut menyebabkan tingginya penggunaan smartphone yang dialami oleh mahasiswa
{"title":"HUBUNGAN TINGKAT STRES TERHADAP SMARTPHONE ADDICTION PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA TAHUN 2020","authors":"Alfitachiyyah Alfitachiyyah","doi":"10.24815/jks.v21i3.20705","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20705","url":null,"abstract":"Pada tahun 2020, World Health Organization (WHO) menetapkan Corona Virus Disease 19 atau Covid-19 sebagai pandemi global dan menghimbau untuk melakukan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Perubahan yang terjadi pada mahasiswa akibat Covid-19 tentunya berdampak pada psikologis mahasiswa, salah satunya adalah stres. Seseorang yang sedang mengalami situasi atau keadaan yang menimbulkan stres, akan berusaha secara alamiah untuk mengatasinya dengan menggunakan sejumlah perilaku tertentu, salah satunya adalah dengan menggunakan smartphone. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres terhadap smartphone addiction pada mahasiswa. Nilai tingkat stress didapatkan dengan Perceived Stress Scale – 10 dan nilai smartphone addiction didapatkan dengan SAS-Short Version yang sudah dimodifikasi. Desain penelitian yang digunakan adalah potong lintang. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 185 orang yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian ini tidak terdapat hubungan (p = 0,364) antara tingkat stres dengan smartphone addiction. Hal ini disebabkan mahasiswa menggunakan smartphone dalam melakukan pembelajaran jarak jauh, perubahan proses pembelajaran tersebut menyebabkan tingginya penggunaan smartphone yang dialami oleh mahasiswa","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"81 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78445148","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.22965
Raudatul Janah
Abstrac: Sebaceous gland carcinoma is a rare and fast-growing, potentially lethal skin malignant tumor originating from the adnexal epithelium of the sebaceous glands. This carcinoma is more common in the superior palpebral than the inferior palpebral in a ratio of 3:1 and is more common in the elderly with a predilection for women. Because it is clinically similar to a chalazion or a chronic inflammatory condition that can cause delays in diagnosis. Because of this rarity, we report a case of sebaceous gland carcinoma of the superior palpebral left eye in a 67-year-old man. Keyword. Sebaseous gland carcinoma, superior palpebral, ocular sinistra
{"title":"KARSINOMA KELENJAR SEBASEA DI PALPEBRA SUPERIOR MATA KIRI: LAPORAN KASUS","authors":"Raudatul Janah","doi":"10.24815/jks.v21i3.22965","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.22965","url":null,"abstract":"Abstrac: Sebaceous gland carcinoma is a rare and fast-growing, potentially lethal skin malignant tumor originating from the adnexal epithelium of the sebaceous glands. This carcinoma is more common in the superior palpebral than the inferior palpebral in a ratio of 3:1 and is more common in the elderly with a predilection for women. Because it is clinically similar to a chalazion or a chronic inflammatory condition that can cause delays in diagnosis. Because of this rarity, we report a case of sebaceous gland carcinoma of the superior palpebral left eye in a 67-year-old man. Keyword. Sebaseous gland carcinoma, superior palpebral, ocular sinistra ","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"262 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82722345","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.20777
Liza Salawati
Abstrak. Human immunodeficiency virus (HIV)/ Acquired immuno deficiencysyndrome (AIDS) terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 349.882 orang dengan HIV dan 117.064 orang dengan AIDS. Persentase kumulatif AIDS tertinggi ada pada kelompok usia produktif. Salah satu sektor yang berisiko terinfeksi HIV adalah pekerja di sektor konstruksi yang merupakan High Risk Man yaitu laki-laki mempunyai uang, mobilitas tinggi dan jauh dari keluarga serta berada di lingkungan kerja macho. Dalam rangka menuju eliminasi HIV di Indonesia tahun 2030 khususnya di sektor konstruksi maka perlu penguatan komitmen dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, peningkatan dan perluasan akses layanan skrining, diagnostik dan pengobatan yang komprehensif dan bermutu, penguatan program pencegahan dan pengendalian, penguatan kemitraan, pengembangan inovasi program, penguatan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.Kata kunci: HIV/AIDS, Pencegahan, pengendalian, pekerja, konstruksi’Abstract. Human immunodeficiency virus (HIV) / Acquired immuno deficiencysyndrome (AIDS) continues to increase from year to year. In 2019 there were 349,882 people with HIV and 117,064 people with AIDS. The highest cumulative percentage of AIDS is in the productive age group. One of the sectors at risk of being infected with HIV is workers in the construction sector who are High Risk Man, namely men who have money, high mobility and are far from their families and are in a relatively more macho work environment. In order to eliminate HIV in Indonesia by 2030, especially in the construction sector, it is necessary to strengthen the commitment of the Ministry of Public Works and Public Housing, increase and expand access to comprehensive and quality screening, diagnostic and treatment services, strengthen prevention and control programs, strengthen partnerships, develop program innovation, strengthening monitoring, evaluation, and follow-up. Keywords: HIV / AIDS, prevention, control, workers, construction
抽象。人类免疫缺陷病毒/获得免疫力缺乏症(艾滋病)正逐年增加。到2019年,有349,882人感染艾滋病毒,117,064人感染艾滋病。生产力年龄群体中艾滋病的累积比例最高。受艾滋病毒感染的风险之一是建筑行业的工人,他们有资金、高度流动和远离家庭、有男子气概的工作环境。为了到2030年消除艾滋病毒在印尼中尤其是在建筑业就需要强化人民公共工程和住房部长的承诺,增加和扩大全面的筛查、诊断和治疗服务,加强预防和控制项目质量,加强合作,创新发展程序,加强监测、评价和后续行动。关键词:人类免疫缺陷病毒/获得免疫力缺乏症(艾滋病)不断增加。2019年有349,882人感染艾滋病毒和117.064人患有艾滋病。艾滋病最最有效的治疗方法是在生产时代集团。被感染艾滋病毒的风险之一是那些风险高的人,那些拥有金钱、流动性和远离家庭、更有男子气概的环境的人。在订单to eliminate艾滋病毒在印尼:2030年,尤其是在建筑区,它是有必要去巩固commitment》of Public Works)和公共部门的房子,增加扩access to综合学校和品质筛查、诊断和治疗服务,巩固预防和控制项目,巩固伙伴关系,冲洗创新项目,强化监测、调查员和follow-up。关键词:艾滋病毒/艾滋病,预防,控制,工作人员,建设
{"title":"Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS pada Pekerja Konstruksi Menuju Eliminasi HIV di Indonesia tahun 2030","authors":"Liza Salawati","doi":"10.24815/jks.v21i3.20777","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20777","url":null,"abstract":"Abstrak. Human immunodeficiency virus (HIV)/ Acquired immuno deficiencysyndrome (AIDS) terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 349.882 orang dengan HIV dan 117.064 orang dengan AIDS. Persentase kumulatif AIDS tertinggi ada pada kelompok usia produktif. Salah satu sektor yang berisiko terinfeksi HIV adalah pekerja di sektor konstruksi yang merupakan High Risk Man yaitu laki-laki mempunyai uang, mobilitas tinggi dan jauh dari keluarga serta berada di lingkungan kerja macho. Dalam rangka menuju eliminasi HIV di Indonesia tahun 2030 khususnya di sektor konstruksi maka perlu penguatan komitmen dari kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, peningkatan dan perluasan akses layanan skrining, diagnostik dan pengobatan yang komprehensif dan bermutu, penguatan program pencegahan dan pengendalian, penguatan kemitraan, pengembangan inovasi program, penguatan monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut.Kata kunci: HIV/AIDS, Pencegahan, pengendalian, pekerja, konstruksi’Abstract. Human immunodeficiency virus (HIV) / Acquired immuno deficiencysyndrome (AIDS) continues to increase from year to year. In 2019 there were 349,882 people with HIV and 117,064 people with AIDS. The highest cumulative percentage of AIDS is in the productive age group. One of the sectors at risk of being infected with HIV is workers in the construction sector who are High Risk Man, namely men who have money, high mobility and are far from their families and are in a relatively more macho work environment. In order to eliminate HIV in Indonesia by 2030, especially in the construction sector, it is necessary to strengthen the commitment of the Ministry of Public Works and Public Housing, increase and expand access to comprehensive and quality screening, diagnostic and treatment services, strengthen prevention and control programs, strengthen partnerships, develop program innovation, strengthening monitoring, evaluation, and follow-up. Keywords: HIV / AIDS, prevention, control, workers, construction ","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89465594","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Ketombe atau pityriasis sicca adalah penyakit yang umum diderita oleh orang dewasa di seluruh dunia dengan gejala klinis sisik yang berwarna putih hingga kekuningan tanpa menimbulkan peradangan pada kulit kepala. Ketombe diderita hampir 50% oleh penduduk di dunia yang dimulai dari usia pubertas hingga dewasa tanpa memandang etnis dan suku. Jika berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih sering mengalami ketombe dibandingkan wanita, hal ini berhubungan dengan hormon seks pada laki-laki yaitu androgen. Bagi laki-laki sendiri rambut adalah mahkota, maka rambut menjadi perhatian serius agar selalu terlihat indah dan rapi. Dalam hal tersebut biasanya laki-laki memerlukan hairstyling. Salah satu contoh hairstyling yang sering muncul di pasaran adalah pomade. Pomade dapat menyebabkan rambut menjadi lebih lembab. Keadaan kulit kepala yang lebih lembab dibandingkan biasanya merupakan salah satu pencetus meningkatnya pertumbuhan jamur Malassezia dan memicu timbulnya ketombe. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada 153 mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data primer dengan menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas oleh peneliti. Data penelitian di uji dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala dengan p-value adalah 0,000 (p0,005).
{"title":"Hubungan Penggunaan Pomade dengan Kejadian Ketombe pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala","authors":"Dendri Yaneski, Wahyu Lestari, Cut Gina Inggriyani","doi":"10.24815/jks.v21i3.20667","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20667","url":null,"abstract":"Ketombe atau pityriasis sicca adalah penyakit yang umum diderita oleh orang dewasa di seluruh dunia dengan gejala klinis sisik yang berwarna putih hingga kekuningan tanpa menimbulkan peradangan pada kulit kepala. Ketombe diderita hampir 50% oleh penduduk di dunia yang dimulai dari usia pubertas hingga dewasa tanpa memandang etnis dan suku. Jika berdasarkan jenis kelamin, laki-laki lebih sering mengalami ketombe dibandingkan wanita, hal ini berhubungan dengan hormon seks pada laki-laki yaitu androgen. Bagi laki-laki sendiri rambut adalah mahkota, maka rambut menjadi perhatian serius agar selalu terlihat indah dan rapi. Dalam hal tersebut biasanya laki-laki memerlukan hairstyling. Salah satu contoh hairstyling yang sering muncul di pasaran adalah pomade. Pomade dapat menyebabkan rambut menjadi lebih lembab. Keadaan kulit kepala yang lebih lembab dibandingkan biasanya merupakan salah satu pencetus meningkatnya pertumbuhan jamur Malassezia dan memicu timbulnya ketombe. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti hubungan penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada 153 mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada mahasiswa Universitas Syiah Kuala. Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data primer dengan menggunakan kuisioner yang sudah diuji validitas oleh peneliti. Data penelitian di uji dengan uji Chi-Square. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan adanya hubungan antara penggunaan pomade dengan kejadian ketombe pada Mahasiswa Universitas Syiah Kuala dengan p-value adalah 0,000 (p0,005).","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77137296","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2021-12-23DOI: 10.24815/jks.v21i3.21860
Sarjani Sarjani, Teungku Puspa Dewi
ABSTRAKPendahuluan: Kembar siam mengacu pada kembar yang secara fisik menyatu dalam rahim dan akibatnya saat lahir. Penyebutan pertama kembar siam secara historis berasal dari periode neolitik. Jenis kehamilan ini adalah fenomena rumit yang memerlukan pendekatan interprofesional untuk mengelolanya secara efektif. Objek:Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pentingnya deteksi dini konjoin twin. Metode : Studi ini merupakan studi prospektif menggunakan metode pendekatan sehingga dapat mencapai diagnosis terbaik. Evaluasi obstetri dengan berbagai pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk mengetahui kondisi kedua janin.
{"title":"KETERLAMBATAN DETEKSI DINI PADA CONJOINED TWIN","authors":"Sarjani Sarjani, Teungku Puspa Dewi","doi":"10.24815/jks.v21i3.21860","DOIUrl":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.21860","url":null,"abstract":"ABSTRAKPendahuluan: Kembar siam mengacu pada kembar yang secara fisik menyatu dalam rahim dan akibatnya saat lahir. Penyebutan pertama kembar siam secara historis berasal dari periode neolitik. Jenis kehamilan ini adalah fenomena rumit yang memerlukan pendekatan interprofesional untuk mengelolanya secara efektif. Objek:Laporan kasus ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai pentingnya deteksi dini konjoin twin. Metode : Studi ini merupakan studi prospektif menggunakan metode pendekatan sehingga dapat mencapai diagnosis terbaik. Evaluasi obstetri dengan berbagai pemeriksaan diagnostik dilakukan untuk mengetahui kondisi kedua janin.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80856862","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}