Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor usaha, terutama sektor pariwisata. Ketika transisi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi era new normal dimana destinasi pariwisata mulai kembali beroperasi. Para pelaku usaha harus menyusun strategi agar tetap bertahan menghadapi persaingan bisnis di masa pandemi. Hal ini pula yang dilakukan oleh The Lodge Maribaya (TLM)melalu istrategi marketing public relations. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi MPR yang dilakukan oleh The Lodge Maribaya dalam menghadapi persaingan bisnis wisata yang semakin berkembang. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh TLM meliputi publikasi, event, media visit, radio interview,seminar CSR dan Charity. Kegiatan tersebut sejalan dengan three ways strategy yang dikemukakan oleh Thomas L Harris meliputi push, pull, dan pass strategy. Strategi tersebut digunakan oleh TLM dalam menghadapi bisnis wisata yang kompetitif. Saran dari peneliti, sebaiknya TLM dapat menentukan tujuan dan target sasaran secara lebih spesifik. Riset dan evaluasi dalam penentuan target sasaran di setiap strategi perlu dilakukan secara spesifik agar pesan yang ingin disampaikan sesuai sasaran dan memenuhi target. Selain itu, lebih mengeksplor taktik yang dapat dilakukan sehingga kegiatan perusahaan menjadi lebih bervariasi. Kata-kata Kunci: Marketing Public Relations, The Lodge Maribaya, Pariwisata, Ecowisata
{"title":"STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS THE LODGE MARIBAYA LEMBANG KOTA BANDUNG SEBAGAI DESTINASI","authors":"Arnesa Aynun Najmi, Hanny Hafiar, Susi Perbawasari","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24643","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24643","url":null,"abstract":"Pandemi Covid-19 berdampak terhadap semua sektor usaha, terutama sektor pariwisata. Ketika transisi dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi era new normal dimana destinasi pariwisata mulai kembali beroperasi. Para pelaku usaha harus menyusun strategi agar tetap bertahan menghadapi persaingan bisnis di masa pandemi. Hal ini pula yang dilakukan oleh The Lodge Maribaya (TLM)melalu istrategi marketing public relations. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi MPR yang dilakukan oleh The Lodge Maribaya dalam menghadapi persaingan bisnis wisata yang semakin berkembang. Penelitian ini menggunakan paradigma positivisme, pendekatan kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan kegiatan promosi yang dilakukan oleh TLM meliputi publikasi, event, media visit, radio interview,seminar CSR dan Charity. Kegiatan tersebut sejalan dengan three ways strategy yang dikemukakan oleh Thomas L Harris meliputi push, pull, dan pass strategy. Strategi tersebut digunakan oleh TLM dalam menghadapi bisnis wisata yang kompetitif. Saran dari peneliti, sebaiknya TLM dapat menentukan tujuan dan target sasaran secara lebih spesifik. Riset dan evaluasi dalam penentuan target sasaran di setiap strategi perlu dilakukan secara spesifik agar pesan yang ingin disampaikan sesuai sasaran dan memenuhi target. Selain itu, lebih mengeksplor taktik yang dapat dilakukan sehingga kegiatan perusahaan menjadi lebih bervariasi. Kata-kata Kunci: Marketing Public Relations, The Lodge Maribaya, Pariwisata, Ecowisata","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-16","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89516155","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
RSUD Pandega Pangandaran adalah sebuah rumah sakit pemerintah baru sehingga memiliki tantangan untuk dapat memperkenalkan rumah sakit kepada masyarakat melalui media sosial. Rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan Promosi Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Dengan pengelolaan media sosial yang baik, rumah sakit dapat menyajikan berbagai informasi kesehatan untuk masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan media sosial yang dilakukan oleh RSUD Pandega Pangandaran dengan menggunakan model sirkuler SoMe dari Regina Luttrel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran secara aktif membagikan informasi seputar rumah sakit dan informasi kesehatan. Optimalisasi media sosial dilakukan dengan menetapkan standar dalam desain konten, keterangan gambar dan tagar yang digunakan dalam setiap unggahan di akun media sosial agar konten yang diunggah konsisten. Pengelolaan media sosial RSUD Pandega dilakukan secara manual dengan mengamati insight media sosial. Interaksi pengikut pada media sosial belum optimal serta engagement rate masih menjadi tantangan bagi pengelola media sosial RSUD Pandega. Pengelola dapat memaksimalkan fitur yang ada pada media sosial dan meningkatkan interaksi dengan pengguna media sosial.Kata kunci: Humas; Informasi; Media Sosial; Promosi Kesehatan; Rumah Sakit.
{"title":"PENGELOLAAN MEDIA SOSIAL OLEH HUMAS RUMAH SAKIT PANDEGA PANGANDARAN DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KESEHATAN","authors":"Retasari Dewi, Renata Anisa, Yustikasari Yustikasari","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24576","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24576","url":null,"abstract":"RSUD Pandega Pangandaran adalah sebuah rumah sakit pemerintah baru sehingga memiliki tantangan untuk dapat memperkenalkan rumah sakit kepada masyarakat melalui media sosial. Rumah sakit juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan Promosi Kesehatan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi, dan membantu masyarakat agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan serta menjaga dan meningkatkan kesehatan menuju derajat kesehatan yang optimal. Dengan pengelolaan media sosial yang baik, rumah sakit dapat menyajikan berbagai informasi kesehatan untuk masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan media sosial yang dilakukan oleh RSUD Pandega Pangandaran dengan menggunakan model sirkuler SoMe dari Regina Luttrel. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran secara aktif membagikan informasi seputar rumah sakit dan informasi kesehatan. Optimalisasi media sosial dilakukan dengan menetapkan standar dalam desain konten, keterangan gambar dan tagar yang digunakan dalam setiap unggahan di akun media sosial agar konten yang diunggah konsisten. Pengelolaan media sosial RSUD Pandega dilakukan secara manual dengan mengamati insight media sosial. Interaksi pengikut pada media sosial belum optimal serta engagement rate masih menjadi tantangan bagi pengelola media sosial RSUD Pandega. Pengelola dapat memaksimalkan fitur yang ada pada media sosial dan meningkatkan interaksi dengan pengguna media sosial.Kata kunci: Humas; Informasi; Media Sosial; Promosi Kesehatan; Rumah Sakit. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"28 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86198651","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-13DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.24277
Aprilia Pratiwi, Cikal Dara Pangestu
Telah terjadi pergeseran cara dalam melakukan perlawanan petani. Dahulu, aktivis petani hanya mengandalkan cara konvensional seperti demonstrasi ke lapangan untuk menuntut hak mereka. Saat ini cara lama itu didukung pemanfaatan digitalisasi, yaitu dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan sebagai medium perlawanan petani adalah Instagram. Instagram digunakan oleh Akmisosial, sebuah organisasi politik independen, sebagai medium bagi perlawanan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat yang lahannya telah dirampas oleh pihak swasta secara semena-mena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Instagram sebagai medium perlawanan petani di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Media Siber (AMS) dengan metode etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan petani yang dilakukan melalui media sosial tidak hanya sebatas jari saja, namun juga dapat menjadi aksi nyata, baik dalam bentuk materi seperti penggalangan dana bagi petani yang sedang berada di pengungsian atau aksi nyata dengan ikut langsung ke lapangan. Hal tersebut dapat ditemukan pada respon-respon yang diberikan oleh followers. Instagram sebagai media sosial yang mengandalkan aspek visual, dengan unggahan berupa foto dan video, mampu menggugah atensi para followers untuk berpartisipasi. Diharapkan kepada aktivis-aktivis perlawanan petani lain agar dapat memanfaatkan media sosial dalam melakukan aksi perlawanan supaya partisipan yang lebih luas dapat terjangkau.Kata-kata Kunci: Analisis Media Siber; era digital; etnografi virtual; Instagram; perlawanan petani
{"title":"INSTAGRAM SEBAGAI MEDIUM PERLAWANAN PETANI DI ERA DIGITAL","authors":"Aprilia Pratiwi, Cikal Dara Pangestu","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24277","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24277","url":null,"abstract":"Telah terjadi pergeseran cara dalam melakukan perlawanan petani. Dahulu, aktivis petani hanya mengandalkan cara konvensional seperti demonstrasi ke lapangan untuk menuntut hak mereka. Saat ini cara lama itu didukung pemanfaatan digitalisasi, yaitu dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan sebagai medium perlawanan petani adalah Instagram. Instagram digunakan oleh Akmisosial, sebuah organisasi politik independen, sebagai medium bagi perlawanan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat yang lahannya telah dirampas oleh pihak swasta secara semena-mena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Instagram sebagai medium perlawanan petani di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Media Siber (AMS) dengan metode etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan petani yang dilakukan melalui media sosial tidak hanya sebatas jari saja, namun juga dapat menjadi aksi nyata, baik dalam bentuk materi seperti penggalangan dana bagi petani yang sedang berada di pengungsian atau aksi nyata dengan ikut langsung ke lapangan. Hal tersebut dapat ditemukan pada respon-respon yang diberikan oleh followers. Instagram sebagai media sosial yang mengandalkan aspek visual, dengan unggahan berupa foto dan video, mampu menggugah atensi para followers untuk berpartisipasi. Diharapkan kepada aktivis-aktivis perlawanan petani lain agar dapat memanfaatkan media sosial dalam melakukan aksi perlawanan supaya partisipan yang lebih luas dapat terjangkau.Kata-kata Kunci: Analisis Media Siber; era digital; etnografi virtual; Instagram; perlawanan petani","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"35 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77869721","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-11DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.24450
Halimatus Sa’diah
New media menciptakan ruang yang terintegrasi untuk mengakses informasi maupun bersosialisasi. Sebagai bagian dari new media, YouTube menyediakan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah dan cepat. YouTube dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan hiburan namun juga dapat memberikan edukasi kepada publik. Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan salah satu lembaga pemerintah yang juga menggunakan YouTube untuk edukasi bencana. Selama pandemi COVID-19, pihak lapas membatasi mobilisasi narapidana. Pihak lapas melakukan edukasi bencana dengan memutarkan video dari YouTube untuk menghadapi bahaya bencana di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi new media untuk edukasi bencana di lapas. Peneliti melakukan studi kasus di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta dengan melibatkan staf lapas sebagai informan penelitian. Informan dalam penelitian ini merupakan staf lapas, perwakilan yang dianggap mengetahui dan terlibat secara langsung dalam sistem pemasyarakatan. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif meliputi data primer dan sekunder. Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumen untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa new media sangat berkontribusi di lapas karena menyajikan berbagai informasi terkait dengan kebencanaan. Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta memiliki keterbatasan selama penyelenggaraan edukasi bencana. New media menjadi solusi alternatif bagi pihak lapas untuk tetap menyelenggarakan edukasi bencana kepada narapidana.Kata Kunci : New Media, Youtube, Edukasi Bencana
{"title":"KONTRIBUSI NEW MEDIA UNTUK EDUKASI BENCANA DI LAPAS","authors":"Halimatus Sa’diah","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24450","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24450","url":null,"abstract":"New media menciptakan ruang yang terintegrasi untuk mengakses informasi maupun bersosialisasi. Sebagai bagian dari new media, YouTube menyediakan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah dan cepat. YouTube dapat digunakan tidak hanya untuk keperluan hiburan namun juga dapat memberikan edukasi kepada publik. Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta merupakan salah satu lembaga pemerintah yang juga menggunakan YouTube untuk edukasi bencana. Selama pandemi COVID-19, pihak lapas membatasi mobilisasi narapidana. Pihak lapas melakukan edukasi bencana dengan memutarkan video dari YouTube untuk menghadapi bahaya bencana di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi new media untuk edukasi bencana di lapas. Peneliti melakukan studi kasus di Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta dengan melibatkan staf lapas sebagai informan penelitian. Informan dalam penelitian ini merupakan staf lapas, perwakilan yang dianggap mengetahui dan terlibat secara langsung dalam sistem pemasyarakatan. Jenis data yang digunakan adalah kualitatif meliputi data primer dan sekunder. Peneliti melakukan wawancara, observasi, dan studi dokumen untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Hasil penelitian menunjukan bahwa new media sangat berkontribusi di lapas karena menyajikan berbagai informasi terkait dengan kebencanaan. Lapas Perempuan Kelas IIB Yogyakarta memiliki keterbatasan selama penyelenggaraan edukasi bencana. New media menjadi solusi alternatif bagi pihak lapas untuk tetap menyelenggarakan edukasi bencana kepada narapidana.Kata Kunci : New Media, Youtube, Edukasi Bencana","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83302262","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-04DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.24082
Atika Ayu Safitri, Yuhastina Yuhastina, Yosafat Hermawan Tri Nugraha
Terdapat tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil yang dapat dilihat dari proses konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar yaitu terdapat beberapa stigma yang muncul akibat konstruksi mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar. Pertama, konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar pasti merupakan seseorang yang mudah marah, emosian, dan memiki karakter yang menggebu gebu. Kedua, Konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang berbeda. Ketiga, Konstruksi stigma mahasiswa yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang suka membahayakan dirinya sendiri. Keempat, Konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang egois. Kelima, Adanya konstruksi stigma yang diberikan oleh mahasiswa yaitu menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang hebat. Konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar tidak bisa lepas dari peran media massa sebagai salah satu pusat informasi mengenai bipolar.Kata-kata Kunci: Konstruksi; Stigma; Mahasiswa; Bipolar; Media Massa
{"title":"KONSTRUKSI STIGMA MAHASISWA TERHADAP SESEORANG YANG BIPOLAR","authors":"Atika Ayu Safitri, Yuhastina Yuhastina, Yosafat Hermawan Tri Nugraha","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24082","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24082","url":null,"abstract":"Terdapat tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui berbagai konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil yang dapat dilihat dari proses konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar yaitu terdapat beberapa stigma yang muncul akibat konstruksi mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar. Pertama, konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar pasti merupakan seseorang yang mudah marah, emosian, dan memiki karakter yang menggebu gebu. Kedua, Konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang berbeda. Ketiga, Konstruksi stigma mahasiswa yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang suka membahayakan dirinya sendiri. Keempat, Konstruksi stigma yang menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang egois. Kelima, Adanya konstruksi stigma yang diberikan oleh mahasiswa yaitu menganggap bahwa seseorang yang bipolar merupakan seseorang yang hebat. Konstruksi stigma mahasiswa terhadap seseorang yang bipolar tidak bisa lepas dari peran media massa sebagai salah satu pusat informasi mengenai bipolar.Kata-kata Kunci: Konstruksi; Stigma; Mahasiswa; Bipolar; Media Massa","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"141 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73504984","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-04DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.24250
Dian Budi Wijaksono
Penelitian ini membahas tentang strategi digital public relation yang digunakan oleh Bank Syariah Indonesia pada masa Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi digital public relation pada masa Covid-19. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan. Tekni pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa Covid-19, Bank Syariah Indonesia menggunakan berbagai macam strategi digital public relation. Adapun strategi yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu strategi eksternal berupa optimalisasi publikasi menggunakan media online dan strategi internal dengan program-program yang membangun enggament antar pegawai. Kata-kata Kunci: Strategi, Digital Public Relation, Covid-19
{"title":"STRATEGI DIGITAL PUBLIC RELATION BANK SYARIAH INDONESIA PADA MASA COVID-19","authors":"Dian Budi Wijaksono","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.24250","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.24250","url":null,"abstract":"Penelitian ini membahas tentang strategi digital public relation yang digunakan oleh Bank Syariah Indonesia pada masa Covid-19. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan strategi digital public relation pada masa Covid-19. Paradigma yang digunakan adalah konstruktivisme dengan pendekatan penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah studi deskriptif. Subjek penelitian dalam penelitian ini terdiri dari informan kunci dan informan. Tekni pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada masa Covid-19, Bank Syariah Indonesia menggunakan berbagai macam strategi digital public relation. Adapun strategi yang digunakan terbagi menjadi dua yaitu strategi eksternal berupa optimalisasi publikasi menggunakan media online dan strategi internal dengan program-program yang membangun enggament antar pegawai. Kata-kata Kunci: Strategi, Digital Public Relation, Covid-19 ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-04","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89495668","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-04-03DOI: 10.52423/jikuho.v7i2.22404
Tika Mutia
The advances in communication technology that is so dynamic in the all-digital era now also penetrated the television media. Many platforms use the internet to reach a wider audience. No exception on-campus community television such as Suska TV using the Youtube account "Suska TV Official" took part in providing information to the campus community. The purpose of this study was to determine the extent of internet-based live streaming video into alternative communication media at Suska TV as campus television. The research uses an interpretive paradigm with a qualitative method and case study approach. Data collection techniques using observation, in-depth interviews, and online search. The results found 3 factors utilizing live streaming video using virtual mixer technology and internet networks in Suska TV. First, it can generate live shows anywhere. Production of news broadcasts, campus programs, and events does not have to be done in Suska TV studios. Secondly, Following communication technology trends. Through a YouTube account, it gives freedom for the campus community to choose to watch the programs they want from their respective gadgets. Meanwhile, the inhibiting factors are the bandwidth needed in The UIN Suska Riau campus which still needs to be increased. This is needed for broadcast-quality to still maintain and isn’t constrained by delays. Secondly, the qualification of the live streaming technology that is used must always keep up with existing developments. This requires a lot of money and Human Resources (HR) so that Suska TV can still actively carry out production through broadcast digitization.Keywords: Live Streaming, Youtube, Campus Television, Alternative Media Communication,
在全数字时代如此活跃的通信技术的进步现在也渗透到电视媒体中。许多平台利用互联网来接触更广泛的受众。校园社区电视也不例外,如Suska TV使用Youtube帐户“Suska TV Official”参与向校园社区提供信息。本研究的目的是要确定网路直播视频流在Suska TV作为校园电视的替代传播媒体的程度。本研究采用定性研究和个案研究相结合的解释范式。使用观察、深度访谈和在线搜索的数据收集技术。结果发现了Suska TV使用虚拟混音器技术和互联网网络使用直播视频的3个因素。首先,它可以在任何地方生成现场表演。新闻广播、校园节目和活动的制作不必在苏斯卡电视演播室完成。第二,紧跟通信技术的发展趋势。通过一个YouTube账户,校园社区可以自由选择从各自的设备上观看他们想要的节目。同时,抑制因素是UIN苏斯卡廖校区所需的带宽仍然需要增加。这是保持广播质量和不受延迟限制所必需的。其次,所使用的直播技术的资格必须始终跟上现有的发展。这需要大量的资金和人力资源(HR), Suska TV仍然可以通过广播数字化积极进行制作。关键词:直播,Youtube,校园电视,另类媒体传播
{"title":"ANALISIS PENERAPAN LIVE STREAMING YOUTUBE SUSKA TV SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF TELEVISI KAMPUS","authors":"Tika Mutia","doi":"10.52423/jikuho.v7i2.22404","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i2.22404","url":null,"abstract":"The advances in communication technology that is so dynamic in the all-digital era now also penetrated the television media. Many platforms use the internet to reach a wider audience. No exception on-campus community television such as Suska TV using the Youtube account \"Suska TV Official\" took part in providing information to the campus community. The purpose of this study was to determine the extent of internet-based live streaming video into alternative communication media at Suska TV as campus television. The research uses an interpretive paradigm with a qualitative method and case study approach. Data collection techniques using observation, in-depth interviews, and online search. The results found 3 factors utilizing live streaming video using virtual mixer technology and internet networks in Suska TV. First, it can generate live shows anywhere. Production of news broadcasts, campus programs, and events does not have to be done in Suska TV studios. Secondly, Following communication technology trends. Through a YouTube account, it gives freedom for the campus community to choose to watch the programs they want from their respective gadgets. Meanwhile, the inhibiting factors are the bandwidth needed in The UIN Suska Riau campus which still needs to be increased. This is needed for broadcast-quality to still maintain and isn’t constrained by delays. Secondly, the qualification of the live streaming technology that is used must always keep up with existing developments. This requires a lot of money and Human Resources (HR) so that Suska TV can still actively carry out production through broadcast digitization.Keywords: Live Streaming, Youtube, Campus Television, Alternative Media Communication, ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"4 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87233987","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-03DOI: 10.52423/jikuho.v7i1.22323
Eka Dana Afriza, Nafiah Ariyani
Today, media business are faced with rapidly changing technology as well as in consumer preferences. However, until now there is no integrated marketing communication (IMC) framework that can guarantee the continuity of the media business. The purpose of this study is to review IMC models that are relevant to the media business continuity in the future. To achieve this goal, a literature review for the period 2017-2021 was conducted to identify existing IMC models. Each model is evaluated for its feasibility in the context of the continuity of the media business. Eleven models were found and analyzed qualitatively. In the final result, three models were found and combined into one sustainable media integrated marketing communication framework. These three models are the Communication-in-use IMC (CIMC), the Sense, Inform, Respond (SIR), and the integrated view of IMC (IVIMC). Although the three models are comprehensive enough to represent the focus aspects (inside-out vs outside-in) and the temporal dimensions (business-as-usual and crisis), they are still incomplete because they still only sbusiness-to-consumer (B2C) models. The researcher asks for further research to formulate an IMC model that serves advertisers (business-to-business, B2B). This will make the resulting IMC framework more complete for media continuity.Keywords: integrated marketing communication, media business, business-to-business, business-to-consumer, business continuityPada masa kini, bisnis media dihadapkan pada perubahan teknologi media yang cepat serta perubahan dalam preferensi konsumen. Walau begitu, hingga sekarang belum ada kerangka komunikasi pemasaran terintegrasi yang dapat menjamin keberlanjutan bisnis media. Tujuan penelitian ini adalah meninjau model-model komunikasi pemasaran terintegrasi yang relevan dengan bisnis media dan keberlangsungan bisnisnya di masa datang. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah tinjauan literatur periode 2017-2021 dilakukan untuk mengidentifikasi model-model komunikasi pemasaran terintegrasi yang telah ada. Setiap model dievaluasi kelayakannya pada konteks media dan keberlanjutan bisnis media. Sebelas model ditemukan dan dianalisis secara kualitatif. Dalam hasil akhir, tiga model berhasil ditemukan dan digabungkan ke dalam satu kerangka komunikasi pemasaran terintegrasi media berkelanjutan. Ketiga model ini adalah model Communication-in-use Integrated Marketing Communication (CIMC), model Sense, Inform, Respond (SIR), dan model integrated view of IMC(IVIMC). Walaupun ketiga model telah cukup komprehensif mewakili aspek fokus (inside-out vs outside-in) dan dimensi temporal (business-as-usual dan crisis), ketiga model masih belum lengkap karena masih melayani konsumen (business-to-consumer, B2C). Peneliti meminta adanya penelitian lebih lanjut untuk merumuskan model IMC yang melayani organisasi pemasang iklan (business-to-business, B2B) sehingga menjadikan kerangka IMC yang dihasilkan lebih lengkap bagi keberlanjutan bisnis media.Kata kunc
今天,媒体业务面临着快速变化的技术和消费者偏好。然而,到目前为止,还没有一个能够保证媒体业务连续性的整合营销传播(IMC)框架。本研究的目的是检视与未来媒体业务连续性相关的整合整合传播模式。为了实现这一目标,对2017-2021年期间的文献进行了回顾,以确定现有的整合营销控制模型。在媒体业务连续性的背景下,评估每个模型的可行性。发现了11个模型并进行了定性分析。在最后的结果中,我们找到了三个模型,并将其组合成一个可持续的媒体整合营销传播框架。这三种模型分别是:通信使用IMC (Communication-in-use)、感知、通知、响应(Sense, Inform, response)和IMC集成视图(IVIMC)。尽管这三个模型足够全面,可以表示重点方面(由内到外vs由外到内)和时间维度(照常营业和危机),但它们仍然是不完整的,因为它们仍然只是企业对消费者(B2C)模型。研究人员要求进一步研究,以制定一个服务于广告商的IMC模型(企业对企业,B2B)。这将使由此产生的整合传播媒介管理框架更加完整,以实现媒体的连续性。关键词:整合营销传播,媒体业务,企业对企业,企业对消费者,业务连续性,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体,中国媒体瓦拉吉塔,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京,北京。图juan penelitian ini adalah meninjau模型-模型komunikasi pemasaran terintegrasi yang相关登登市媒体dan keberlangsungan bisnisnya di masa datang。[中文][中文]:中文文献期2017-2021[中文][中文]:中文]建立了一种模型,对中国媒体和中国媒体进行了双重评价。Sebelas模型的特征分析与质量分析。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Ketiga模型ini adalah模型Communication in-use整合营销传播(CIMC),模型Sense, Inform, response (SIR),模型IMC集成视图(IVIMC)。Walaupun的ketiga模型聚焦于(由内到外vs由外到内)和时间维度(照常营业和危机),ketiga模型masih belum lengkap karena masih melayani konsumen(企业对消费者,B2C)。Peneliti meminta adanya penelitian lebih lanjut untuk merumuskan模式IMC yang melayani organisasi pemasang iklan(企业对企业,B2B) seingga menjadikan kerangka IMC yang dihasilkan lebih lengkap bagi keberlanjutan bisnis媒体。Kata kunci: komunikasi pemasaran terintegrasi, bisnis media, bisnis ke konsumen, keberlanjutan bisnis。
{"title":"MODEL KOMUNIKASI PEMASARAN TERINTEGRASI DALAM PENGEMBANGAN BISNIS MEDIA BERKELANJUTAN","authors":"Eka Dana Afriza, Nafiah Ariyani","doi":"10.52423/jikuho.v7i1.22323","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i1.22323","url":null,"abstract":"Today, media business are faced with rapidly changing technology as well as in consumer preferences. However, until now there is no integrated marketing communication (IMC) framework that can guarantee the continuity of the media business. The purpose of this study is to review IMC models that are relevant to the media business continuity in the future. To achieve this goal, a literature review for the period 2017-2021 was conducted to identify existing IMC models. Each model is evaluated for its feasibility in the context of the continuity of the media business. Eleven models were found and analyzed qualitatively. In the final result, three models were found and combined into one sustainable media integrated marketing communication framework. These three models are the Communication-in-use IMC (CIMC), the Sense, Inform, Respond (SIR), and the integrated view of IMC (IVIMC). Although the three models are comprehensive enough to represent the focus aspects (inside-out vs outside-in) and the temporal dimensions (business-as-usual and crisis), they are still incomplete because they still only sbusiness-to-consumer (B2C) models. The researcher asks for further research to formulate an IMC model that serves advertisers (business-to-business, B2B). This will make the resulting IMC framework more complete for media continuity.Keywords: integrated marketing communication, media business, business-to-business, business-to-consumer, business continuityPada masa kini, bisnis media dihadapkan pada perubahan teknologi media yang cepat serta perubahan dalam preferensi konsumen. Walau begitu, hingga sekarang belum ada kerangka komunikasi pemasaran terintegrasi yang dapat menjamin keberlanjutan bisnis media. Tujuan penelitian ini adalah meninjau model-model komunikasi pemasaran terintegrasi yang relevan dengan bisnis media dan keberlangsungan bisnisnya di masa datang. Untuk mencapai tujuan ini, sebuah tinjauan literatur periode 2017-2021 dilakukan untuk mengidentifikasi model-model komunikasi pemasaran terintegrasi yang telah ada. Setiap model dievaluasi kelayakannya pada konteks media dan keberlanjutan bisnis media. Sebelas model ditemukan dan dianalisis secara kualitatif. Dalam hasil akhir, tiga model berhasil ditemukan dan digabungkan ke dalam satu kerangka komunikasi pemasaran terintegrasi media berkelanjutan. Ketiga model ini adalah model Communication-in-use Integrated Marketing Communication (CIMC), model Sense, Inform, Respond (SIR), dan model integrated view of IMC(IVIMC). Walaupun ketiga model telah cukup komprehensif mewakili aspek fokus (inside-out vs outside-in) dan dimensi temporal (business-as-usual dan crisis), ketiga model masih belum lengkap karena masih melayani konsumen (business-to-consumer, B2C). Peneliti meminta adanya penelitian lebih lanjut untuk merumuskan model IMC yang melayani organisasi pemasang iklan (business-to-business, B2B) sehingga menjadikan kerangka IMC yang dihasilkan lebih lengkap bagi keberlanjutan bisnis media.Kata kunc","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"420 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80498669","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-03DOI: 10.52423/jikuho.v7i1.23522
Asmurti Asmurti, S. Burhan
Kelestarian hutan mangrove di Kabupaten Buton Utara semakin terancam seiring dengan perkembangan dan pembangunan kota. Selain itu besar juga dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani, di mana kehidupan mereka tergantung dari hasil tangkapan ikan, udang, kepiting, serta penjualan kayu bakar yang berasal dari mangrove. keberadaan hutan bakau ini terancam oleh perilaku masyarakat yang merusak lahan hutan seperti penebangan pohon yang dijadikan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara. Sementara untuk menganalisis data dilakukan dengan model analisis interaktif dari Miles dan Hubermann (Sugiyono, 2011). Kesimpulan dalam penelitian ini : 1. Memberitahu. Pemerintah Desa Eelahaji melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara yang salah adalah dengan dibuatnya papan informasi mengenai hal tersebut jika tidak diberikan jika melakukan penebangan mangrove secara ilegal. 2. Memotivasi. Adanya penyuluhan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa melalui perangkat desa dalam hal ini ketua RT untuk melakukan motivasi kepada masyarakat Desa Eelahaji untuk terus berlanjut dengan cara menekan harga Hutan Mangrove yang akan digunakan untuk keperluan kayu bakar dengan beralih menggunakan minyak tanah dan gas elpiji dengan yang lebih terjangkau. 3. Mendidik. Pemerintah Desa Eelahaji melalui rapat desa melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian Hutan Manggrove dengan melakukan penanaman hutan sesuai kebutuhan dan bukan untuk menjadi sumber pendapatan.Kata-kata Kunci: Strategi; Komunikasi; Hutan; Mangrove
{"title":"STRATEGI KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA DALAM MENJAGA KELESTARIAN HUTAN MANGROVE DI DESA EELAHAJI, KABUPATEN BUTON UTARA SULAWESI TENGGARA","authors":"Asmurti Asmurti, S. Burhan","doi":"10.52423/jikuho.v7i1.23522","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i1.23522","url":null,"abstract":"Kelestarian hutan mangrove di Kabupaten Buton Utara semakin terancam seiring dengan perkembangan dan pembangunan kota. Selain itu besar juga dipengaruhi oleh kehidupan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani, di mana kehidupan mereka tergantung dari hasil tangkapan ikan, udang, kepiting, serta penjualan kayu bakar yang berasal dari mangrove. keberadaan hutan bakau ini terancam oleh perilaku masyarakat yang merusak lahan hutan seperti penebangan pohon yang dijadikan kayu bakar untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara. Sementara untuk menganalisis data dilakukan dengan model analisis interaktif dari Miles dan Hubermann (Sugiyono, 2011). Kesimpulan dalam penelitian ini : 1. Memberitahu. Pemerintah Desa Eelahaji melakukan kerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Buton Utara yang salah adalah dengan dibuatnya papan informasi mengenai hal tersebut jika tidak diberikan jika melakukan penebangan mangrove secara ilegal. 2. Memotivasi. Adanya penyuluhan yang dilakukan oleh Pemerintah Desa melalui perangkat desa dalam hal ini ketua RT untuk melakukan motivasi kepada masyarakat Desa Eelahaji untuk terus berlanjut dengan cara menekan harga Hutan Mangrove yang akan digunakan untuk keperluan kayu bakar dengan beralih menggunakan minyak tanah dan gas elpiji dengan yang lebih terjangkau. 3. Mendidik. Pemerintah Desa Eelahaji melalui rapat desa melakukan penyuluhan kepada masyarakat dengan cara memberikan informasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kelestarian Hutan Manggrove dengan melakukan penanaman hutan sesuai kebutuhan dan bukan untuk menjadi sumber pendapatan.Kata-kata Kunci: Strategi; Komunikasi; Hutan; Mangrove","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"23 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83944782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Pub Date : 2022-02-02DOI: 10.52423/jikuho.v7i1.23047
M. Y. Gafallo
Iklan Television Commercial Indonesia tidak terlepas dari manifestasi budaya Barat. Adanya manifestasi Barat pada khalayak disinyalir berdampak pada respons dan sikap khalayak terhadap pengetahuan bahkan objek sosial. Situasi tersebut membuat posisi iklan kontemporer menjadi sangat penting, mengingat pendistribusian iklan di tengah masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan audiens terhadap iklan Oppo F 5 Capture the Real You. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai resepsi audiens dengan menggunakan paradigma penelitian kualitatif. Melalui wawancara mendalam penelitian ini menemukan informan penelitian berada pada posisi negoisasi. Keempat informan tidak sependapat secara utuh sama dengan apa yang ditampilkan mengenai figur Indonesia pada sosok Chelsea Islan dalam iklan Oppo F 5 Capture the Real You. Melainkan sependapat mengenai budaya Indonesia yang termanifestasikan pada bahasa dan wajah. Akan tetapi, kondisi lainnya juga tidak sependapat mengenai figur Indonesia pada sosok Chelsea Islan yang syarat akan nilai budaya Barat seperti bebas berekspresi, warna rambut kemerah-merahan, mempunyai kredibilitas, teknologi yang maju dan bagus secara estetika.
{"title":"RESEPSI AUDIENS PADA IKLAN TELEVISI KOMERSIAL","authors":"M. Y. Gafallo","doi":"10.52423/jikuho.v7i1.23047","DOIUrl":"https://doi.org/10.52423/jikuho.v7i1.23047","url":null,"abstract":"Iklan Television Commercial Indonesia tidak terlepas dari manifestasi budaya Barat. Adanya manifestasi Barat pada khalayak disinyalir berdampak pada respons dan sikap khalayak terhadap pengetahuan bahkan objek sosial. Situasi tersebut membuat posisi iklan kontemporer menjadi sangat penting, mengingat pendistribusian iklan di tengah masyarakat Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan audiens terhadap iklan Oppo F 5 Capture the Real You. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai resepsi audiens dengan menggunakan paradigma penelitian kualitatif. Melalui wawancara mendalam penelitian ini menemukan informan penelitian berada pada posisi negoisasi. Keempat informan tidak sependapat secara utuh sama dengan apa yang ditampilkan mengenai figur Indonesia pada sosok Chelsea Islan dalam iklan Oppo F 5 Capture the Real You. Melainkan sependapat mengenai budaya Indonesia yang termanifestasikan pada bahasa dan wajah. Akan tetapi, kondisi lainnya juga tidak sependapat mengenai figur Indonesia pada sosok Chelsea Islan yang syarat akan nilai budaya Barat seperti bebas berekspresi, warna rambut kemerah-merahan, mempunyai kredibilitas, teknologi yang maju dan bagus secara estetika.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"133 33","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-02-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"72404654","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}