Bella Donna Perdana Putra, Budi Suprapti, Arina Dery Puspita Sari, Mulya Sundari
Permasalahan: COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. COVID-19 telah menyebar secara global hingga tanggal 25 Januari 2022 total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia berjumlah 355.682.845 kasus dengan angka kematian sebesar 5.623.412 (CFR 1,6%) yang terjadi di 225 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 4.289.305 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan angka kematian sebesar 144.227 (CFR 3,4%). Komplikasi yang menyertai COVID-19 adalah terjadinya koagulopati, untuk itu antikoagulan merupakan salah satu obat yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan teknik time limited sampling, dimana data berasal dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu dan memenuhi kriteria inklusi pada periode April 2020–Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh 258 rekam medis pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi, dengan proporsi lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (58,1%) dibanding perempuan (41,9%). Penggunaan antikoagulan terbesar pada usia 56-65 tahun mencapai 37,6%. Fondaparinuks merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (51,2%) diikuti dengan antikoagulan heparin (36,8%) dan enoksaparin (12,1%). Kesimpulan: Laki-laki dengan usia 56-65 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan komplikasi koagulopati sehingga membutuhkan penggunaan antikoagulan. Fondaparinuks paling banyak digunakan pada penelitian ini untuk mencegah kejadian tromboemboli dan meningkatkan prognosis pasien COVID-19 dengan koagulopati.
问题:COVID-19是一种呼吸道传染病,可由SARS-CoV-2引起。截至2022年1月25日,全球共有355,682,845例确诊病例,在225个国家,死亡人数为562,412人(CFR 1.6%)。然而,仅在印度尼西亚就有4289,305人确认死亡人数为144,227 (CFR 3.4%)。伴随COVID-19而来的并发症是凝血剂,抗凝剂是COVID-19治疗中使用的药物之一。然而,由印度尼西亚健康研究与发展机构组织的COVID-19患者的抗凝剂记录仍然不完整。研究目的:了解在IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu治疗的COVID-19患者的资料。研究方法:这项研究是通过时间限制技术进行的一项回溯性观察研究,通过时间限制技术进行分析。结果:这项研究获得了258名符合纳入标准的COVID-19患者的医疗记录,其中男性(58.1%)比女性(41.9%)的比例更高。56-65岁时使用的最大抗凝剂达到37.6%。Fondaparinuks是最常用的抗凝剂(51.2%),其次是抗凝血酶(36.8%)和enoksaparin(12.1%)。结论:56-65岁的男性更容易感染COVID-19及其并发症,因此需要使用抗凝剂。Fondaparinuks在这项研究中使用最广泛,以防止血栓发生,并用凝血剂增强患者COVID-19的预后。
{"title":"PROFIL PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID-19 DI IRNA FATMAWATI RSUD DR M YUNUS BENGKULU","authors":"Bella Donna Perdana Putra, Budi Suprapti, Arina Dery Puspita Sari, Mulya Sundari","doi":"10.33088/jmk.v15i1.741","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.741","url":null,"abstract":"Permasalahan: COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. COVID-19 telah menyebar secara global hingga tanggal 25 Januari 2022 total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia berjumlah 355.682.845 kasus dengan angka kematian sebesar 5.623.412 (CFR 1,6%) yang terjadi di 225 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 4.289.305 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan angka kematian sebesar 144.227 (CFR 3,4%). Komplikasi yang menyertai COVID-19 adalah terjadinya koagulopati, untuk itu antikoagulan merupakan salah satu obat yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan teknik time limited sampling, dimana data berasal dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu dan memenuhi kriteria inklusi pada periode April 2020–Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh 258 rekam medis pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi, dengan proporsi lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (58,1%) dibanding perempuan (41,9%). Penggunaan antikoagulan terbesar pada usia 56-65 tahun mencapai 37,6%. Fondaparinuks merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (51,2%) diikuti dengan antikoagulan heparin (36,8%) dan enoksaparin (12,1%). Kesimpulan: Laki-laki dengan usia 56-65 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan komplikasi koagulopati sehingga membutuhkan penggunaan antikoagulan. Fondaparinuks paling banyak digunakan pada penelitian ini untuk mencegah kejadian tromboemboli dan meningkatkan prognosis pasien COVID-19 dengan koagulopati.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82853468","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Prevalensi dismenore Menurut data World Health Organization (WHO) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore dengan 10-15 % mengalami dismenore berat . Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi, secara nonfarmakologi salah satunya dengan aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi Lavender terhadap nyeri haid (dismenore) pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan metode penelitian two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15-19 tahun yang mengalami dismenore berjumlah 45 orang di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu, dengan pengambilan sampel menggunakan rumus lemeshow sehingga didapatkan 30 orang responden yang akan diteliti, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklist NRC (Numeric Rating Scale). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai p-value 0,000 (<0,05) artinya terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore setelah pemberian aromaterapi lemon dan hasil Wilcoxon pada kelompok aromaterapi lavender menunjukkan nilai p-value 0,000(<0,05) artinya terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore setelah pemberian aromaterapi lavender. Hasil analisis uji Mann-Whitney didapatkan nilai P-value 0,273 (>0,005) dari hasil diatas diketahui bahwa tidak ada perbedaan pemberian aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender terhadap tingkat nyeri dismenore pada remaja putri. Diharapkan remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing yang mengalami dismenore dapat menggunakan aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender untuk mengurangi tingkat nyeri dismenore
{"title":"PERBEDAAN PEMBERIAN AROMATERAPI LEMON DAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP NYERI HAID (DISMENORE) PADA REMAJA PUTRI","authors":"Helmia Meinika, L. Andriani","doi":"10.33088/jmk.v15i1.752","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.752","url":null,"abstract":"Prevalensi dismenore Menurut data World Health Organization (WHO) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) wanita yang mengalami dismenore dengan 10-15 % mengalami dismenore berat . Penatalaksanaan nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi, secara nonfarmakologi salah satunya dengan aromaterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbedaan Pemberian Aromaterapi Lemon dan Aromaterapi Lavender terhadap nyeri haid (dismenore) pada remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu. \u0000Jenis penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dengan rancangan metode penelitian two group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri usia 15-19 tahun yang mengalami dismenore berjumlah 45 orang di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing Kota Bengkulu, dengan pengambilan sampel menggunakan rumus lemeshow sehingga didapatkan 30 orang responden yang akan diteliti, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Instrumen penelitian menggunakan lembar ceklist NRC (Numeric Rating Scale). Analisis data menggunakan uji Wilcoxon dan uji Mann-Whitney. \u0000Hasil uji wilcoxon menunjukkan nilai p-value 0,000 (<0,05) artinya terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore setelah pemberian aromaterapi lemon dan hasil Wilcoxon pada kelompok aromaterapi lavender menunjukkan nilai p-value 0,000(<0,05) artinya terdapat perbedaan tingkat nyeri dismenore setelah pemberian aromaterapi lavender. Hasil analisis uji Mann-Whitney didapatkan nilai P-value 0,273 (>0,005) dari hasil diatas diketahui bahwa tidak ada perbedaan pemberian aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender terhadap tingkat nyeri dismenore pada remaja putri. \u0000Diharapkan remaja putri di wilayah kerja Puskesmas Kuala Lempuing yang mengalami dismenore dapat menggunakan aromaterapi lemon dan aromaterapi lavender untuk mengurangi tingkat nyeri dismenore","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"33 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76209303","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
There is an increase in cases of HIV Aids in South Kalimantan every year, but different cases detected in the field are like an iceberg phenomenon. The incidence of this case is increasing in adolescents, while adolescents are the hope of the nation. One of the reasons is the lack of adolescent knowledge about HIV Aids which can affect behavior. The purpose of the study was to determine the determinants of adolescent knowledge about HIV Aids in South Kalimantan (2017 IDHS Data Analysis). Quantitative research methods using secondary data from the 2017 IDHS on adolescents aged 15-24 years in South Kalimantan were 585 respondents (total population). Data were analyzed by univariate and bivariate with chi-square test. The results of the study were 55.7% of adolescents with good knowledge and there was a significant relationship with education level with p = 0.00 (OR = 1.864) and source of information with p = 0.00 (OR 2.198), while age, wealth quintile, and place of residence were found there is no significant relationship to the knowledge of adolescents about HIV Aids in South Kalimantan. It is necessary to increase the knowledge of adolescents, especially about the mode of transmission and attitudes of people with HIV Aids through utilizing information media or directly to teachers, peers, and families by paying attention to the level of education of adolescents. Keywords: Adolescents, Knowledge of HIV/ AIDS, South Kalimantan
{"title":"DETERMINAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG HIV/ AIDS DI KALIMANTAN SELATAN","authors":"Noorhayati Maslani, Serilaila Serilaila, Darmayanti Darmayanti, Nurlaili Habiba","doi":"10.33088/jmk.v15i1.749","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.749","url":null,"abstract":"There is an increase in cases of HIV Aids in South Kalimantan every year, but different cases detected in the field are like an iceberg phenomenon. The incidence of this case is increasing in adolescents, while adolescents are the hope of the nation. One of the reasons is the lack of adolescent knowledge about HIV Aids which can affect behavior. The purpose of the study was to determine the determinants of adolescent knowledge about HIV Aids in South Kalimantan (2017 IDHS Data Analysis). Quantitative research methods using secondary data from the 2017 IDHS on adolescents aged 15-24 years in South Kalimantan were 585 respondents (total population). Data were analyzed by univariate and bivariate with chi-square test. The results of the study were 55.7% of adolescents with good knowledge and there was a significant relationship with education level with p = 0.00 (OR = 1.864) and source of information with p = 0.00 (OR 2.198), while age, wealth quintile, and place of residence were found there is no significant relationship to the knowledge of adolescents about HIV Aids in South Kalimantan. It is necessary to increase the knowledge of adolescents, especially about the mode of transmission and attitudes of people with HIV Aids through utilizing information media or directly to teachers, peers, and families by paying attention to the level of education of adolescents. \u0000Keywords: Adolescents, Knowledge of HIV/ AIDS, South Kalimantan","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"7 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84188784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Antioxidant compounds have the ability to inhibit or prevent oxidative damage to target molecules. Oxidative damage is one of the agents that play a role in the development of cancer cells. It is interesting to conduct research to find other anti-cancer compounds in order to minimize the side effects of these anti-cancer drugs. This study aimed to examine the antioxidant activity and cytotoxicity in vitro of acetone extract of cocoa pods (Theobroma cacao L.) on WiDr cells. This research is an experimental study, to see the effect of giving cocoa pod peel extract on the inhibition of free radicals, and WiDr cell death. Samples were extracted using 80% acetone. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH method. The anti-cancer activity test was carried out using the MTT assay method. The test results obtained the IC50 value which indicates the cell death rate related to the concentration of the extract using linear regression analysis, as well as the percentage of antioxidant inhibition. Cocoa pod peel extract has an IC50 of 15.41 ppm and is classified as a very strong antioxidant. The IC50 value of the extract for vero cells was 528.13 ppm, while the IC50 value of the extract for WiDr cells was 47.47 ppm. This study showed that cocoa pod peel extract was classified as a very strong antioxidant component and was active in inhibiting the growth of WiDr cells and not actively inhibiting the growth of normal vero cells.
{"title":"Eksplorasi Potensi Antioksidan dan Sitotoksisitas Metabolit Sekunder Ekstrak Kulit Buah Kakao (Theobroma cacao L) Pada Sel WiDr","authors":"Dewi Chusniasih, Tutik Tutik","doi":"10.26630/jak.v11i1.3144","DOIUrl":"https://doi.org/10.26630/jak.v11i1.3144","url":null,"abstract":"Antioxidant compounds have the ability to inhibit or prevent oxidative damage to target molecules. Oxidative damage is one of the agents that play a role in the development of cancer cells. It is interesting to conduct research to find other anti-cancer compounds in order to minimize the side effects of these anti-cancer drugs. This study aimed to examine the antioxidant activity and cytotoxicity in vitro of acetone extract of cocoa pods (Theobroma cacao L.) on WiDr cells. This research is an experimental study, to see the effect of giving cocoa pod peel extract on the inhibition of free radicals, and WiDr cell death. Samples were extracted using 80% acetone. The antioxidant activity test was carried out using the DPPH method. The anti-cancer activity test was carried out using the MTT assay method. The test results obtained the IC50 value which indicates the cell death rate related to the concentration of the extract using linear regression analysis, as well as the percentage of antioxidant inhibition. Cocoa pod peel extract has an IC50 of 15.41 ppm and is classified as a very strong antioxidant. The IC50 value of the extract for vero cells was 528.13 ppm, while the IC50 value of the extract for WiDr cells was 47.47 ppm. This study showed that cocoa pod peel extract was classified as a very strong antioxidant component and was active in inhibiting the growth of WiDr cells and not actively inhibiting the growth of normal vero cells.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"19 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"85127784","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Nyeri memengaruhi kehidupan setidaknya 10% populasi dunia atau sekitar 60 juta penduduk. Badan Statistika Nasional menyebutkan di tahun 2019 respon lansia terhadap keluhan kesehatan yang mereka alami di Provinsi Bengkulu adalah dengan cara mengobati sendiri atau swamedikasi, berobat jalan, dan kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi prevalensi dan pengetahuan swamedikasi menggunakan analgetika pada lansia di Kota Bengkulu. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional study dari populasi lanjut usia. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 400 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah lansia yang melakukan swamedikasi analgetika sebanyak 51.5% perempuan dan 48.5% laki-laki. Lansia yang mengetahui nama obat yang digunakan hanyak sebanyak 40%, lansia yang mengetahui dosis obat sebanyak 13.2% dan lansia yang mengetahui efek samping obat hanya 6.2%.
{"title":"PREVALENSI DAN PENGETAHUAN SWAMEDIKASI MENGGUNAKAN ANALGETIKA PADA LANSIA DI KOTA BENGKULU","authors":"Yona Harianti Putri, Reza Rahmawati, Dwi Dominica","doi":"10.33088/jmk.v15i1.767","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.767","url":null,"abstract":"Nyeri memengaruhi kehidupan setidaknya 10% populasi dunia atau sekitar 60 juta penduduk. Badan Statistika Nasional menyebutkan di tahun 2019 respon lansia terhadap keluhan kesehatan yang mereka alami di Provinsi Bengkulu adalah dengan cara mengobati sendiri atau swamedikasi, berobat jalan, dan kombinasi keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi prevalensi dan pengetahuan swamedikasi menggunakan analgetika pada lansia di Kota Bengkulu. Penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional study dari populasi lanjut usia. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 400 responden. Hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah lansia yang melakukan swamedikasi analgetika sebanyak 51.5% perempuan dan 48.5% laki-laki. Lansia yang mengetahui nama obat yang digunakan hanyak sebanyak 40%, lansia yang mengetahui dosis obat sebanyak 13.2% dan lansia yang mengetahui efek samping obat hanya 6.2%.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"21 6 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89340457","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Selama masa kehamilan banyak perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada wanita, salah satunya adalah membesarnya uterus yang dapat menimbulkan nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil terutama pada trimester III. Nyeri punggung yang tidak tertangani dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Ibu hamil dapat mengurangi nyeri punggung dengan menggunakan terapi non-farmakologis diantaranya kompres hangat dan akupresur. Tujuan literatur review untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dan akupresur terhadap nyeri punggung bagian bawah pada ibu hamil trimester III. Metode yang digunakan adalah literature riview pada database jurnal kesehatan yaitu Google Scholar diperoleh 59 artikel, 27 artikel di Pubmed, 5 artikel di The Lancet, 28 artikel di Springer dan di Elsevier 1 artikel terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir. Hasil studi literatur melalui database menunjukkan bahwa kompres hangat dan akupresur merupakan metode yang efektif untuk mengurangi keluhan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Kompres hangat dan akupresur sama-sama memiliki efektifitas terhadap penurunan skala nyeri punggung, tetapi kompres hangat lebih mudah digunakan dibandingkan akupresur yang harus dilakukan dan didampingi oleh seseorang yang terlatih.
{"title":"EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DAN AKUPRESUR TERHADAP NYERI PUNGGUNG BAGIAN BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III LITERATURE REVIEW","authors":"Kirana Dwi Prabandani, Rr. Catur Leny Wulandari, Atika Zahriah","doi":"10.33088/jmk.v14i2.713","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.713","url":null,"abstract":"Selama masa kehamilan banyak perubahan fisik maupun psikologis yang terjadi pada wanita, salah satunya adalah membesarnya uterus yang dapat menimbulkan nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan suatu ketidaknyamanan pada ibu hamil terutama pada trimester III. Nyeri punggung yang tidak tertangani dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Ibu hamil dapat mengurangi nyeri punggung dengan menggunakan terapi non-farmakologis diantaranya kompres hangat dan akupresur. Tujuan literatur review untuk mengetahui efektifitas kompres hangat dan akupresur terhadap nyeri punggung bagian bawah pada ibu hamil trimester III. Metode yang digunakan adalah literature riview pada database jurnal kesehatan yaitu Google Scholar diperoleh 59 artikel, 27 artikel di Pubmed, 5 artikel di The Lancet, 28 artikel di Springer dan di Elsevier 1 artikel terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir. Hasil studi literatur melalui database menunjukkan bahwa kompres hangat dan akupresur merupakan metode yang efektif untuk mengurangi keluhan nyeri punggung pada ibu hamil trimester III. Kompres hangat dan akupresur sama-sama memiliki efektifitas terhadap penurunan skala nyeri punggung, tetapi kompres hangat lebih mudah digunakan dibandingkan akupresur yang harus dilakukan dan didampingi oleh seseorang yang terlatih.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"118 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89860562","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Riana Versita, Nova Yustisia, Sefty Yolanda, Dwi Dominica
Pharmaceutical is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving good results that are sure to improve the quality of life of patients. One of the quality of pharmacy services is waiting time. The purpose of this study was to see the relationship between waiting time for concoction prescription services and patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy, Bengkulu City in April 2021. This study used observational analytic method with astudy approach cross sectional. The research instrument is an observation sheet, the sample of this research is 30 respondents. The sample was determined using purposive sampling technique. Data analysis was carried out using the chi square statistical test.. The results of the study showed that the level of patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy was 86.67% satisfied and 13.33% dissatisfied, while the waiting time for concoction prescription services at Medira Farma Pharmacy was said to be in accordance with the standard of 73.33% and not according to the standard of 26 ,67%. In thestatistical test chi square , the p value = 0.257 with the value = 0.05. The results of the data can be concluded that there is no relationship between waiting time for concoction prescription services to patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy, Bengkulu City with a closeness level of 0.23 which means low. The advice given is that Medira Farma Pharmacy should provide comfortable and adequate waiting room facilities to avoid patients feeling bored.
{"title":"HUBUNGAN ANTARA WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP RACIKAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI APOTEK MEDIRA FARMA KOTA BENGKULU BULAN APRIL TAHUN 2021","authors":"Riana Versita, Nova Yustisia, Sefty Yolanda, Dwi Dominica","doi":"10.33088/jmk.v14i2.707","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.707","url":null,"abstract":"Pharmaceutical is a direct and responsible service to patients related to pharmaceutical preparations with the aim of achieving good results that are sure to improve the quality of life of patients. One of the quality of pharmacy services is waiting time. The purpose of this study was to see the relationship between waiting time for concoction prescription services and patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy, Bengkulu City in April 2021. This study used observational analytic method with astudy approach cross sectional. The research instrument is an observation sheet, the sample of this research is 30 respondents. The sample was determined using purposive sampling technique. Data analysis was carried out using the chi square statistical test.. The results of the study showed that the level of patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy was 86.67% satisfied and 13.33% dissatisfied, while the waiting time for concoction prescription services at Medira Farma Pharmacy was said to be in accordance with the standard of 73.33% and not according to the standard of 26 ,67%. In thestatistical test chi square , the p value = 0.257 with the value = 0.05. The results of the data can be concluded that there is no relationship between waiting time for concoction prescription services to patient satisfaction at the Medira Farma Pharmacy, Bengkulu City with a closeness level of 0.23 which means low. The advice given is that Medira Farma Pharmacy should provide comfortable and adequate waiting room facilities to avoid patients feeling bored.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"60 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82649325","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Kondiloma akuiminata anongenital (KAA) merupakan infeksi Human papillomavirus (HPV) yang terjadi pada anogenital yang biasanya bermanifestasi sebagai papula atau plak lunak pada genitalia eksterna, kulit perianal, perineum, atau inguinal. Di Indonesia, 13 rumah sakit (RS) pusat pendidikan spesialis kulit kelamin, terdapat peningkatan kasus kondiloma akuminata dalam 5 tahun terakhir (2007-2011). Di Poliklinik Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Kulit dan Kelamin RSUP Dr M DJamil Padang, tahun 2019 tercatat 36 kasus baru dan total kunjungan pasien kondiloma akuminata yang kontrol selama tahun 2019 sebanyak 288 kunjungan. Terapi KAA yang berkembang saat ini masih menunjukkan angka rekurensi yang cukup tinggi. Immunoterapi menggunakan vaksin mulai dikembangkan sebagai alternatif terapi bagi KAA. Vaksin HPV, Mumps Measles Rubella (MMR), Bacillus Calmette-Guerin (BCG), dan Mycobacterium indicus pranii (MIP) memberi manfaat terapetik pada KAA. Penggunaan vaksin HPV dapat dilakukan secara intralesi maupun intramuskular. Vaksin MMR dan BCG diinjeksikan secara intralesi. Sementara, vaksin MIP diberikan secara intradermal pada kedua deltoid. Keseluruhan vaksin diberikan dalam beberapa dosis dengan selang waktu yang berbeda. Stimulasi kekebalan tubuh seluler diperkirakan menjadi dasar kebermanfaatan vaksin sebagai terapi pada KAA. Belum ada studi yang mengungkapkan efek samping pemberian vaksin sebagai immunoterapi pada KAA yang bermakna.
{"title":"PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM VAKSIN PADA TERAPI KONDILOMA AKUMINATA ANOGENITAL","authors":"J. Wirman, Qaira Anum","doi":"10.33088/jmk.v14i2.709","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.709","url":null,"abstract":"Kondiloma akuiminata anongenital (KAA) merupakan infeksi Human papillomavirus (HPV) yang terjadi pada anogenital yang biasanya bermanifestasi sebagai papula atau plak lunak pada genitalia eksterna, kulit perianal, perineum, atau inguinal. Di Indonesia, 13 rumah sakit (RS) pusat pendidikan spesialis kulit kelamin, terdapat peningkatan kasus kondiloma akuminata dalam 5 tahun terakhir (2007-2011). Di Poliklinik Divisi Infeksi Menular Seksual (IMS) Kulit dan Kelamin RSUP Dr M DJamil Padang, tahun 2019 tercatat 36 kasus baru dan total kunjungan pasien kondiloma akuminata yang kontrol selama tahun 2019 sebanyak 288 kunjungan. Terapi KAA yang berkembang saat ini masih menunjukkan angka rekurensi yang cukup tinggi. Immunoterapi menggunakan vaksin mulai dikembangkan sebagai alternatif terapi bagi KAA. Vaksin HPV, Mumps Measles Rubella (MMR), Bacillus Calmette-Guerin (BCG), dan Mycobacterium indicus pranii (MIP) memberi manfaat terapetik pada KAA. Penggunaan vaksin HPV dapat dilakukan secara intralesi maupun intramuskular. Vaksin MMR dan BCG diinjeksikan secara intralesi. Sementara, vaksin MIP diberikan secara intradermal pada kedua deltoid. Keseluruhan vaksin diberikan dalam beberapa dosis dengan selang waktu yang berbeda. Stimulasi kekebalan tubuh seluler diperkirakan menjadi dasar kebermanfaatan vaksin sebagai terapi pada KAA. Belum ada studi yang mengungkapkan efek samping pemberian vaksin sebagai immunoterapi pada KAA yang bermakna.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83036282","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Sel punca mesenkimal / mesenchymal stem cells (MSC) merupakan sel yang paling banyak membentuk organ stroma sumsum tulang belakang. MSC memiliki kemampuan memperbarui diri sampai jumlah yang cukup untuk menyembuhkan luka. Media tempat tumbuh MSC yang belum berdiferensiasi disebut media terkondisi sel punca mesenkimal atau mesenchymal stem cells-conditioned medium (MSC-CM) dan mempunyai efek seperti MSC. Pada penelitian ini dilakukan analisa kandungan protein yang terdapat dalam MSC-CM yang diisolasi dari jaringan adiposa. Analisis protein menggunakan uji Ninhidrin dan Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Hasil Uji Ninhidrin menunjukkan terjadinya perubahan warna dari merah muda ke ungu yang berarti hasil positif terdapat asam amino. Hasil uji dengan metoda SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis), profil protein MSC-CM diamati berdasarkan berat molekulnya. Protein terdeteksi pada ukuran 38 kDa – 98 kDa yang terdiri dari VEGF pada 45 kDa, EGF containing fibulinlike pada 55 kDa, ECM protein 1 pada 61 kDa dan TGFꞵ pada 75 kDa. Berdasarkan uji identifikasi protein pada MSC-CM didapatkan hasil yang menunjukan positif adanya kandungan protein yang diprediksi sebagai faktor pertumbuhan yang disekresikan oleh MSC.
{"title":"ANALISIS PROTEIN PADA MEDIUM TERKONDISI SEL PUNCA MESENKIMAL","authors":"Reysa Pradifta, M. Marlina, Henny Lucida","doi":"10.33088/jmk.v14i2.720","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.720","url":null,"abstract":"Sel punca mesenkimal / mesenchymal stem cells (MSC) merupakan sel yang paling banyak membentuk organ stroma sumsum tulang belakang. MSC memiliki kemampuan memperbarui diri sampai jumlah yang cukup untuk menyembuhkan luka. Media tempat tumbuh MSC yang belum berdiferensiasi disebut media terkondisi sel punca mesenkimal atau mesenchymal stem cells-conditioned medium (MSC-CM) dan mempunyai efek seperti MSC. Pada penelitian ini dilakukan analisa kandungan protein yang terdapat dalam MSC-CM yang diisolasi dari jaringan adiposa. Analisis protein menggunakan uji Ninhidrin dan Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE). Hasil Uji Ninhidrin menunjukkan terjadinya perubahan warna dari merah muda ke ungu yang berarti hasil positif terdapat asam amino. Hasil uji dengan metoda SDS-PAGE (Sodium Dodecyl Sulphate Polyacrylamide Gel Electrophoresis), profil protein MSC-CM diamati berdasarkan berat molekulnya. Protein terdeteksi pada ukuran 38 kDa – 98 kDa yang terdiri dari VEGF pada 45 kDa, EGF containing fibulinlike pada 55 kDa, ECM protein 1 pada 61 kDa dan TGFꞵ pada 75 kDa. Berdasarkan uji identifikasi protein pada MSC-CM didapatkan hasil yang menunjukan positif adanya kandungan protein yang diprediksi sebagai faktor pertumbuhan yang disekresikan oleh MSC.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"59 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90360858","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Permasalahan : Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien anak yang sedang mengalami hospitalisasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design Hasil : Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi sebelum terapi bermain clay dengan nilai rata-rata kecemasan adalah 11.75. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi setelah terapi bermain clay dengan nilai rata-rata kecemasan adalah 8.60. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000, berarti < 0,05 (α) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu. Kesimpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat penurunan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi sebelum dan setelah terapi bermain clay dan dengan melihat nilai statistik didapatkan bahwa ada pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu.
{"title":"PENGARUH TERAPI BERMAIN CLAY TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-6 TAHUN) YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RUMAH SAKIT BENGKULU","authors":"Yenni Fusfitasari, Yeni Eliyanti","doi":"10.33088/jmk.v14i2.726","DOIUrl":"https://doi.org/10.33088/jmk.v14i2.726","url":null,"abstract":"Permasalahan : Kecemasan merupakan perasaan yang paling umum dialami oleh pasien anak yang sedang mengalami hospitalisasi. Tujuan Penelitian : Mengetahui pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu. Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah pre eksperimental design Hasil : Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi sebelum terapi bermain clay dengan nilai rata-rata kecemasan adalah 11.75. Hasil penelitian didapatkan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi setelah terapi bermain clay dengan nilai rata-rata kecemasan adalah 8.60. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000, berarti < 0,05 (α) sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu. Kesimpulan: Hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat penurunan nilai rata-rata kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi sebelum dan setelah terapi bermain clay dan dengan melihat nilai statistik didapatkan bahwa ada pengaruh terapi bermain clay terhadap kecemasan pada anak usia pra sekolah (3-6 tahun) yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Bengkulu.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"109 3 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"83564018","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}