首页 > 最新文献

Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum最新文献

英文 中文
Proses Mediasi dan Arbitrase dalam Penyelesaian Sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya 泗水消费者争端解决机构的争端解决调解和仲裁程序
Pub Date : 2024-03-13 DOI: 10.15642/mal.v4i6.306
Alif Tirta Amarta, Daman Huri
Abstract: There are many disputes in society, especially between consumers and business actors. Data from the Surabaya Consumer Dispute Settlement Agency from 2019-2022 totals approximately 100 disputes. Dispute resolution at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency is in accordance with what is regulated in Law no. 30 of 1999. However, in resolving disputes at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency from 2019-2020, according to existing data, at most two dispute resolution methods were used, namely Mediation and Arbitration. This article aims to find out the comparison in the mediation and arbitration dispute resolution process at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency. This writing uses an empirical approach with collection techniques through observations supported by interviews. The results of this research conclude that in the comparison of the administrative processes between arbitration and mediation they are the same. What is different when entering the trial is that there are several things that are different. One of them concerns the difference in the role of the assembly as a mediator between business actors and consumers. The role of the tribunal when resolving through arbitration will be active, whereas if resolving through mediation the tribunal will be passive.Keywords: Comparison, Mediation, Arbitration, Consumer Disputes. Abstrak: Terdapat banyak sengketa di masyarakat khususnya antara pihak konsumen dan pihak pelaku usaha. Data Badan Penyelesaian Segketa Konsumen Surabaya dari tahun 2019-2022 total sebanyak kurang lebih 100 sengketa. Penyelesaian sengketa di Badan Peyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya telah sesuai dengan yang diatur didalam UU No. 30 Tahun 1999. Tetapi didalam penyelesaian sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya dari tahun 2019-2020 sesuai data yang ada paling banyak menggunakan dua cara penyelesaian sengeketa yaitu Mediasi dan Arbitrase. Tulisan ini bertujuan mengetahui perbandingan dalam proses penyelesaian sengketa mediasi dan arbitrase di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya. Penulisan ini menggunakan pendekatan empiris dengan teknik pengumpulan melalui observasi/pengamatan didukung dengan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa didalam perbandingan proses administrasi antara arbitrase dengan mediasi mnunjukkan hasil yang sama. Hal yang membedakan ialah terletak pada saat proses persidangan dan beberapa hal yang berbeda. Salah satunya mengenai perbedaan peran majelis sebagai penengah antara pelaku usaha dan konsumen. Peran majelis jika menyelesaikan secara arbitrase akan bersifat aktif sebaliknya jika penyelesaiannya secara mediasi majelis akan bersifat pasif.Kata Kunci: Perbandingan, mediasi, arbitrase, sengketa konsumen.
摘要社会上有许多纠纷,尤其是消费者与企业行为者之间的纠纷。来自泗水消费者纠纷解决机构2019-2022年的数据显示,纠纷总数约为100起。泗水消费者纠纷解决机构的纠纷解决方式符合 1999 年第 30 号法律的规定。然而,根据现有数据,2019-2020 年泗水消费者争议解决机构在解决争议时最多使用两种争议解决方法,即调解和仲裁。本文旨在找出泗水消费者争议解决机构在调解和仲裁争议解决过程中的比较。本文采用实证方法,通过观察和访谈收集资料。研究结果表明,仲裁和调解在行政程序上的比较是相同的。进入审判阶段的不同之处在于有几件事情是不同的。其中之一是仲裁庭作为企业行为者和消费者之间的调解人所扮演的角色不同。通过仲裁解决时,仲裁庭的角色是主动的,而通过调解解决时,仲裁庭的角色是被动的:比较 调解 仲裁 消费纠纷摘要社会上有许多纠纷,尤其是消费者与企业行为者之间的纠纷。来自泗洪县消费者纠纷调解机构2019-2022年的数据显示,纠纷总数约为100起。泗水消费者争议解决机构的争议解决符合 1999 年第 30 号法律的规定。然而,根据现有数据,在 2019-2020 年期间泗水消费者争议解决机构的争议解决中,大多数使用两种争议解决方法,即调解和仲裁。本文旨在确定泗水消费者争议解决机构在调解和仲裁争议解决过程中的比较。本文采用实证方法,通过观察和访谈收集资料。研究结果表明,仲裁与调解的行政程序比较结果相同。不同之处在于审判过程和几个不同的方面。其中之一是仲裁庭作为企业行为者和消费者之间的调解人所扮演的角色不同。如果以仲裁方式解决,仲裁庭的角色将是主动的;反之,如果以调解方式解决,仲裁庭的角色将是被动的:比较、调解、仲裁、消费纠纷。
{"title":"Proses Mediasi dan Arbitrase dalam Penyelesaian Sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya","authors":"Alif Tirta Amarta, Daman Huri","doi":"10.15642/mal.v4i6.306","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i6.306","url":null,"abstract":"Abstract: There are many disputes in society, especially between consumers and business actors. Data from the Surabaya Consumer Dispute Settlement Agency from 2019-2022 totals approximately 100 disputes. Dispute resolution at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency is in accordance with what is regulated in Law no. 30 of 1999. However, in resolving disputes at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency from 2019-2020, according to existing data, at most two dispute resolution methods were used, namely Mediation and Arbitration. This article aims to find out the comparison in the mediation and arbitration dispute resolution process at the Surabaya Consumer Dispute Resolution Agency. This writing uses an empirical approach with collection techniques through observations supported by interviews. The results of this research conclude that in the comparison of the administrative processes between arbitration and mediation they are the same. What is different when entering the trial is that there are several things that are different. One of them concerns the difference in the role of the assembly as a mediator between business actors and consumers. The role of the tribunal when resolving through arbitration will be active, whereas if resolving through mediation the tribunal will be passive.\u0000Keywords: Comparison, Mediation, Arbitration, Consumer Disputes.\u0000 \u0000Abstrak: Terdapat banyak sengketa di masyarakat khususnya antara pihak konsumen dan pihak pelaku usaha. Data Badan Penyelesaian Segketa Konsumen Surabaya dari tahun 2019-2022 total sebanyak kurang lebih 100 sengketa. Penyelesaian sengketa di Badan Peyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya telah sesuai dengan yang diatur didalam UU No. 30 Tahun 1999. Tetapi didalam penyelesaian sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya dari tahun 2019-2020 sesuai data yang ada paling banyak menggunakan dua cara penyelesaian sengeketa yaitu Mediasi dan Arbitrase. Tulisan ini bertujuan mengetahui perbandingan dalam proses penyelesaian sengketa mediasi dan arbitrase di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen Surabaya. Penulisan ini menggunakan pendekatan empiris dengan teknik pengumpulan melalui observasi/pengamatan didukung dengan wawancara. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa didalam perbandingan proses administrasi antara arbitrase dengan mediasi mnunjukkan hasil yang sama. Hal yang membedakan ialah terletak pada saat proses persidangan dan beberapa hal yang berbeda. Salah satunya mengenai perbedaan peran majelis sebagai penengah antara pelaku usaha dan konsumen. Peran majelis jika menyelesaikan secara arbitrase akan bersifat aktif sebaliknya jika penyelesaiannya secara mediasi majelis akan bersifat pasif.\u0000Kata Kunci: Perbandingan, mediasi, arbitrase, sengketa konsumen.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"380 3","pages":""},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2024-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"140246910","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Implementasi Kaidah Fikih Dharar terhadap Ajaran Dualistis dalam Tindak Pidana Pencurian Ringan 《佛法法典》对轻罪双重主义教义的实施
Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.15642/mal.v4i3.253
Ainun Najib, Mohammad Aqil Al-Huda, Jundullah Faqihuddin Ramadhan
Pencurian merupakan tindak pidana purba yang sudah ada sejak zaman dahulu. Sampai pada zaman modern ini pencurian masih banyak dilakukan yang salah satu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup maka sering nominal curiannya hanya sedikit dan masuk kategori pencurian ringan. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah ajaran dualistis dapat diterapkan pada tindak pidana pencurian ringan dalam putusan nomor 43/Pid.C/2020/Pn Prp, dan untuk menjawab bagaimana ajaran dualistis dalam kacamata kaidah Fiqhiyyah dharar. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan dua model pendekatan yaitu pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach). Bahan hukum dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, ajaran dualistis bisa dan harus diterapkan dalam putusan nomor 43/Pid.C/2020/Pn Prp, Hakim harus mempertahankan segala aspek, meliputi kondisi psikis pelaku, keadaan ekonomi pelaku, dan tujuan pelaku. Kedua, hukum Islam sudah lebih dahulu meneapkan ajaran dualistis, kaidah fiqhiyyah dharar merupakan dasar kerangka berpikir dalam hukum Islam dalam membebasakan seseorang dari pertanggungjawan pidana. Kaidah fiqhiyyah dharar merupakan representasi dari ajaran dualistis dalam hukum positif.
偷窃是一种古老的犯罪行为,可以追溯到古代。在现代,偷窃在很大程度上是为了满足生活必需品。因为只是为了满足生活的需要,所以通常只是小额的盗窃和小额的盗窃。这篇文章的目的是回答第43号(Pid)第C/2020/Pn Prp中是否适用于轻微盗窃罪的问题,并回答《法希耶达尔法典》(Fiqhiyyah dharar act)的观点中的二元原则。该研究是对规范法律的研究,使用两种方法的方法,即案例方法和法律方法。本研究的法律资料是通过图书馆研究收集的。研究结果表明;首先,双重主义教义可以而且应该适用于第43号判决。第二,伊斯兰法是首先提出双重主义教义的,即《佛法法典》是伊斯兰法在免除犯罪责任方面的思想框架的基础。《佛法法典》是积极法律的二元主义教义的代表。
{"title":"Implementasi Kaidah Fikih Dharar terhadap Ajaran Dualistis dalam Tindak Pidana Pencurian Ringan","authors":"Ainun Najib, Mohammad Aqil Al-Huda, Jundullah Faqihuddin Ramadhan","doi":"10.15642/mal.v4i3.253","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i3.253","url":null,"abstract":"Pencurian merupakan tindak pidana purba yang sudah ada sejak zaman dahulu. Sampai pada zaman modern ini pencurian masih banyak dilakukan yang salah satu tujuannya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Karena hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup maka sering nominal curiannya hanya sedikit dan masuk kategori pencurian ringan. Tulisan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah ajaran dualistis dapat diterapkan pada tindak pidana pencurian ringan dalam putusan nomor 43/Pid.C/2020/Pn Prp, dan untuk menjawab bagaimana ajaran dualistis dalam kacamata kaidah Fiqhiyyah dharar. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan menggunakan dua model pendekatan yaitu pendekatan kasus (case approach) dan pendekatan Perundang-Undangan (Statute Approach). Bahan hukum dalam penelitian ini dikumpulkan melalui studi pustaka (library research). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; pertama, ajaran dualistis bisa dan harus diterapkan dalam putusan nomor 43/Pid.C/2020/Pn Prp, Hakim harus mempertahankan segala aspek, meliputi kondisi psikis pelaku, keadaan ekonomi pelaku, dan tujuan pelaku. Kedua, hukum Islam sudah lebih dahulu meneapkan ajaran dualistis, kaidah fiqhiyyah dharar merupakan dasar kerangka berpikir dalam hukum Islam dalam membebasakan seseorang dari pertanggungjawan pidana. Kaidah fiqhiyyah dharar merupakan representasi dari ajaran dualistis dalam hukum positif.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126041572","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Judical Restraint Kewenangan Badan Pengawas Pemilu Pasca Penetapan Hasil Perolehan Suara Secara Nasional 司法审查委员会在国家选举结果确定后恢复选举监督机构的权力
Pub Date : 2023-06-30 DOI: 10.15642/mal.v4i3.237
Vina Septi Megita, Zainatul Ilmiyah
Salah satu syarat utama pemerintahan yang demokratis adalah adanya pemilu yang bebas dan tidak memihak. Berkenaan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang di satu sisi  menjalankan  fungsi  pengawasan  pemilu, dan di sisi lain mengadili pelanggaran pemilu apabila dilihat dari segi kelembagaan negara, maka dapat berpotensi munculnya abuse of power dalam suatu lembaga. Selain itu dengan adanya kewenangan mengadili pelanggaran administrasi pemilu khususnya pada proses perhitungan suara sering kali menimbulkan tumpang tindih kewenangan antara Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi kewenangan Bawaslu agar terciptanya pemilu yang demokratis. Berdasarkan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundangan-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach), dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam kasus pelanggaran pemilu yang baru dilaporkan dan diregistrasi oleh Bawaslu setelah adanya Penetapan Hasil Perolehan Suara secara Nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengakibatkan tumpang tindih kewenangan penyelesaian. Hal ini dikarenakan pelanggaran dan atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi yang ditangani oleh Bawaslu dan berdampak pada hasil, hal tersebut merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi. Sehingga konsep Judicial Restraint sebagai upaya pembatasan yudisial kewenangan yang dimiliki Bawaslu dalam menyelesaikan pelanggaran pemilu diperlukan dalam upaya mewujudkan pemilihan umum yang demokratis.  Sehingga dalam memutus pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu perlu dibentuk Pengadilan khusus pemilu.
民主政府的主要要求之一是自由公正的选举。至于一方面实行选举监督职能的选举监督机构(Bawaslu),另一方面,根据国家的制度来审判违反选举的行为,则可能会在一个机构中产生潜在的权力滥用。此外,在对违反选举管理的权力的审判中,特别是在投票计算过程中,经常导致巴瓦卢的权力与宪法法院的重叠。因此,这项研究的目的是优化巴瓦卢权力的作用,以便进行民主选举。根据研究方法perundangan-undangan (statute接近的地方)的方法,规范管辖权(conceptual接近的地方)的概念,方法和方法(凯斯接近的地方)为例,在这项研究中发现案件中违反选举新申报的投票结果以及后被Bawaslu diregistrasi任命全国选举委员会(选举委员会),导致重叠结业证书的权威。这是由于巴瓦卢的反应不当和不当行为,以及对结果的影响,这是宪法法院的授权。因此,司法审查的概念被认为是巴瓦卢在解决选举侵权问题上的司法权力限制,需要进行民主选举。因此,为了打破对选举的违反和对选举进程的争议,需要设立一个专门的选举法庭。
{"title":"Judical Restraint Kewenangan Badan Pengawas Pemilu Pasca Penetapan Hasil Perolehan Suara Secara Nasional","authors":"Vina Septi Megita, Zainatul Ilmiyah","doi":"10.15642/mal.v4i3.237","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i3.237","url":null,"abstract":"Salah satu syarat utama pemerintahan yang demokratis adalah adanya pemilu yang bebas dan tidak memihak. Berkenaan dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang di satu sisi  menjalankan  fungsi  pengawasan  pemilu, dan di sisi lain mengadili pelanggaran pemilu apabila dilihat dari segi kelembagaan negara, maka dapat berpotensi munculnya abuse of power dalam suatu lembaga. Selain itu dengan adanya kewenangan mengadili pelanggaran administrasi pemilu khususnya pada proses perhitungan suara sering kali menimbulkan tumpang tindih kewenangan antara Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi kewenangan Bawaslu agar terciptanya pemilu yang demokratis. Berdasarkan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundangan-undangan (statute approach), pendekatan konsep (conceptual approach), dan pendekatan kasus (case approach), dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam kasus pelanggaran pemilu yang baru dilaporkan dan diregistrasi oleh Bawaslu setelah adanya Penetapan Hasil Perolehan Suara secara Nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), mengakibatkan tumpang tindih kewenangan penyelesaian. Hal ini dikarenakan pelanggaran dan atau kesalahan dalam pelaksanaan rekapitulasi yang ditangani oleh Bawaslu dan berdampak pada hasil, hal tersebut merupakan kewenangan Mahkamah Konstitusi. Sehingga konsep Judicial Restraint sebagai upaya pembatasan yudisial kewenangan yang dimiliki Bawaslu dalam menyelesaikan pelanggaran pemilu diperlukan dalam upaya mewujudkan pemilihan umum yang demokratis.  Sehingga dalam memutus pelanggaran pemilu dan sengketa proses pemilu perlu dibentuk Pengadilan khusus pemilu.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"51 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"127131731","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Tindak Pidana Human Trafficking Perspektif Hukum Pidana Islam 从伊斯兰刑法的角度来看,这是人类贩卖罪行
Pub Date : 2023-06-29 DOI: 10.15642/mal.v4i3.246
Syahdila Nur Rahmawati
Artikel ini disusun untuk membahas mengenai tindak pidana perdagangan orang atau lazim dengan TPPO. Human trafficking ini masuk dalam kategori hukum pidana khusus,yang di Indonesia diatur dalam UU No.21 Tahun 2007.  Indonesia sendiri merupakan negara hukum yang segala perbuatan diatur oleh hukum dan menjujung juga adanya hak asasi manusia. HAM tersebut harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar. Oleh karena itu terdapat pengaturan sanksi mengenai TPPO menurut hukum positif yang ada di Indonesia dan pengaturan sanksi mengenai TPPO menurut hukum pidana islam. Sehingga artikel ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis bagaimana kedua hukum tersebut mengatur mengenai TPPO ini. Artikel ini pula disusun berdasarkan studi pustaka, dimana penulis melakukan pendekatan dengan berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal hukum. Dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan TPPO. Dalam hukum positif sendiri, TPPO diatur dengan melihat UU No. 21 Tahun 2007 juga dalam KUHP. Sedangkan dalam hukum pidana islam sendiri, TPPO ini sebenarnya sudah dilakuka sejak zaman jahiliyah namun merujuknya pada perbudakan. Dalam hukum pidana islam sendiri TPPO masuk dalam kategori jarimah ta’zir.
这篇文章的目的是讨论与TPPO常见的人贩子行为。人贩子属于特别刑法类别,印尼在2007年第21号法案中规定。印度尼西亚本身就是一个法律国家,所有的行为都受法律管辖,并享有人权。火腿必须填满,不能打破。因此,根据印尼现有的积极法律对TPPO进行了制裁安排,并根据伊斯兰刑法对TPPO进行了制裁安排。这篇文章的目的是分析这两种法律是如何处理TPPO的。这篇文章也是根据文献的研究编写的,作者正在研究书籍、法律期刊等文学资源。以及与TPPO相关的立法法规。在积极的法律中,TPPO是在2007年的刑法中看到的。至于伊斯兰刑法本身,TPPO实际上早在jahiliyah时代就存在,但它指的是奴隶制。在伊斯兰刑法中,TPPO属于宗教法庭
{"title":"Tindak Pidana Human Trafficking Perspektif Hukum Pidana Islam","authors":"Syahdila Nur Rahmawati","doi":"10.15642/mal.v4i3.246","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i3.246","url":null,"abstract":"Artikel ini disusun untuk membahas mengenai tindak pidana perdagangan orang atau lazim dengan TPPO. Human trafficking ini masuk dalam kategori hukum pidana khusus,yang di Indonesia diatur dalam UU No.21 Tahun 2007.  Indonesia sendiri merupakan negara hukum yang segala perbuatan diatur oleh hukum dan menjujung juga adanya hak asasi manusia. HAM tersebut harus dipenuhi dan tidak boleh dilanggar. Oleh karena itu terdapat pengaturan sanksi mengenai TPPO menurut hukum positif yang ada di Indonesia dan pengaturan sanksi mengenai TPPO menurut hukum pidana islam. Sehingga artikel ini memiliki tujuan yaitu untuk menganalisis bagaimana kedua hukum tersebut mengatur mengenai TPPO ini. Artikel ini pula disusun berdasarkan studi pustaka, dimana penulis melakukan pendekatan dengan berbagai sumber literatur seperti buku, jurnal hukum. Dan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan TPPO. Dalam hukum positif sendiri, TPPO diatur dengan melihat UU No. 21 Tahun 2007 juga dalam KUHP. Sedangkan dalam hukum pidana islam sendiri, TPPO ini sebenarnya sudah dilakuka sejak zaman jahiliyah namun merujuknya pada perbudakan. Dalam hukum pidana islam sendiri TPPO masuk dalam kategori jarimah ta’zir.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"248 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122929720","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Perempuan Sebagai Pelopor Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual Pada Anak di Lingkungan Keluarga 作为预防和预防家庭环境中儿童性暴力的先驱
Pub Date : 2023-06-05 DOI: 10.15642/mal.v4i3.242
Elva Imeldatur Rohmah
Kasus kekerasan seksual terhadap anak semakin menjamur di tengah-tengah masyarakat. Kasus ini terjadi di lingkungan sekolah hingga keluarga dengan latar belakang serta bentuk kekerasan yang beragam. Tindak kekerasan seksual terhadap anak tidak bisa dipisahkan dari posisi rentan perempuan dan anak perempuan. Dalam hierarki dehumanisasi, anak perempuan yang hidup di bawah garis kemiskinan, dari etnis minoritas, serta cacat, berada pada posisi terendah. Mereka mengalami penindasan berlapis. Meskipun tidak mutlak bahwa hanya mereka yang dapat mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan peristiwa tragis yang menyasar eksistensi seseorang dan meninggalkan trauma mendalam sehingga membutuhkan penanganan khusus. Kekerasan seksual ini mengakibatkan dampak secara fisik dan psikis seperti gangguan pola makan, hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa, trauma secara seksual, mimpi buruk, munculnya rasa malu dan bersalah, krisis kepercayaan, disosiasi, depresi, pengulangan memori, hypoactive sexual desire disorder, hingga menjadi pelaku di kemudian hari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi fenomenologi dengan tujuan mempelajari peran perempuan dalam pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa perempuan yang memiliki peran penting dalam keluarga mampu menjadi pioneer dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual terhadap anak. Sebagai seorang ibu, perempuan dapat menjalin komunikasi informasi edukasi secara intens terhadap anak, memberikan pendidikan agama lebih mendalam, melakukan pengawasan secara aktif, memberikan pendidikan seksual sesuai usia, mendorong anak untuk berani melawan kejahatan, menjadi konselor terhadap masalah anak, serta memberikan pelatihan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.
对儿童的性暴力案件在社会中越来越扩散。这个案子发生在学校环境到不同的家庭背景和形式的暴力。不可分割性暴力对孩子脆弱的妇女和女孩的位置。非人性化的等级制度中,生活在贫困线以下的女孩、少数民族的缺陷,在最低位置。他们受到迫害,分层。虽然不是绝对的,只有那些能遭受过性暴力。针对存在的性暴力是悲剧性的事件有人留下了深深的创伤,需要特殊的处理。这类性暴力造成的身体和心理的影响就像孩子对成年人的饮食紊乱,失去信心,创伤性噩梦,羞愧和内疚,出现信任危机,分离性抑郁症,重复记忆,hypoactive障碍的性欲望,直到在日后成为罪犯。定性研究是研究现象学研究的目的是研究妇女在预防和应对性暴力对儿童的角色。这项研究结果指出,女性中有家庭中扮演着重要的角色能够成为先锋的预防和应对性暴力对孩子。作为一个母亲,女人可以强烈地对孩子教育建立信息沟通,提供更深入的宗教教育,积极进行监控,提供性教育适合年龄,鼓励孩子勇敢对抗邪恶,成为顾问对儿童问题,以及关于预防和处理虐待儿童提供培训。
{"title":"Perempuan Sebagai Pelopor Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual Pada Anak di Lingkungan Keluarga","authors":"Elva Imeldatur Rohmah","doi":"10.15642/mal.v4i3.242","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i3.242","url":null,"abstract":"Kasus kekerasan seksual terhadap anak semakin menjamur di tengah-tengah masyarakat. Kasus ini terjadi di lingkungan sekolah hingga keluarga dengan latar belakang serta bentuk kekerasan yang beragam. Tindak kekerasan seksual terhadap anak tidak bisa dipisahkan dari posisi rentan perempuan dan anak perempuan. Dalam hierarki dehumanisasi, anak perempuan yang hidup di bawah garis kemiskinan, dari etnis minoritas, serta cacat, berada pada posisi terendah. Mereka mengalami penindasan berlapis. Meskipun tidak mutlak bahwa hanya mereka yang dapat mengalami kekerasan seksual. Kekerasan seksual merupakan peristiwa tragis yang menyasar eksistensi seseorang dan meninggalkan trauma mendalam sehingga membutuhkan penanganan khusus. Kekerasan seksual ini mengakibatkan dampak secara fisik dan psikis seperti gangguan pola makan, hilangnya kepercayaan anak terhadap orang dewasa, trauma secara seksual, mimpi buruk, munculnya rasa malu dan bersalah, krisis kepercayaan, disosiasi, depresi, pengulangan memori, hypoactive sexual desire disorder, hingga menjadi pelaku di kemudian hari. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi fenomenologi dengan tujuan mempelajari peran perempuan dalam pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual terhadap anak. Hasil penelitian ini menyebutkan bahwa perempuan yang memiliki peran penting dalam keluarga mampu menjadi pioneer dalam mencegah dan menanggulangi kekerasan seksual terhadap anak. Sebagai seorang ibu, perempuan dapat menjalin komunikasi informasi edukasi secara intens terhadap anak, memberikan pendidikan agama lebih mendalam, melakukan pengawasan secara aktif, memberikan pendidikan seksual sesuai usia, mendorong anak untuk berani melawan kejahatan, menjadi konselor terhadap masalah anak, serta memberikan pelatihan tentang pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap anak.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"138 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"115175154","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Studi Komparasi Prosedur Pencatatan Perkawinan di Indonesia dan Malaysia 印度尼西亚和马来西亚婚姻登记程序比较研究
Pub Date : 2023-05-27 DOI: 10.15642/mal.v4i3.240
Safira Putri Cahyani, Siti Siti Winariyah, W. Andriyani, Drajat Samudra Pangestu, Z. Ulya
Mengingat begitu banyaknya hal yang akan berpengaruh dari dicatatkannya suatu perkawinan, maka tak heran jika pencatatan perkawinan menjadi perhatian bagi masyarakat hingga pemerintah. Pemerintah yang memiliki wewenang dalam membuat suatu peraturan juga turut ikut andil dalam mengefektivitaskan suatu pencatatan perkawinan dalam masyarakat, salah satunya adalah di Indonesia. Di Indonesia sendiri telah diatur tentang bagaimana prosedur pencatatan perkawinan yang telah termuat dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga hak-hak konstitusional rakyatnya. Hal serupa juga diterapkan oleh negara tetangganya, yakni Malaysia. Di Malaysia terdapat suatu peraturan yang mengatur tentang prosedur pencatatan perkawinan, yakni dalam Akta Undang-Undang Keluarga Islam (Wilayah-Wilayah Persekutuan) 1984. Hal ini membuktikan bahwa kedua negara tersebut turut memberikan perhatiannya terhadap pentingnya pencatatan sebuah perkawinan. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan seperti apa prosedur pencatatan perkawinan dari kedua negara tersebut. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Library Research atau studi pustaka. Salah satu persamaan dari kedua peraturan tersebut adalah sama-sama menyatakan bahwa pencatatan perkawinan bukan merupakan syarat sah suatu perkawinan, akan tetapi merupakan bentuk legalisasi hukum bagi perkawinan itu sendiri. Selain itu, keduanya juga memiliki perbedaan dalam mendaftarkan kehendak nikah, yang mana di Indonesia dilakukan selambatnya 10 hari sebelum pernikahan, sedangkan di Malaysia 7 hari sebelum pernikahan.
考虑到婚姻登记所涉及的众多因素,难怪婚姻登记会引起公众对政府的关注。拥有监管权力的政府也参与了在一个社会中传播婚姻记录,其中一个是在印度尼西亚。在印度尼西亚,仅在2019年宗教部长关于婚姻登记的条例中,就婚姻登记的程序是如何规定的。这证明印尼政府试图维护其公民的宪法权利。邻国马来西亚也有类似的情况。在马来西亚,关于婚姻登记程序的规定可以在1984年的《伊斯兰家庭契约》中找到。这证明,这两个国家都在考虑结婚的重要性。本研究的目的是比较这两个国家的婚姻登记程序。研究人员使用的研究方法是图书馆研究或库研究。这两条规则的一个相似之处是,它们都声称婚姻登记不是合法的条件,而是婚姻本身合法化的一种形式。此外,这两种婚姻登记的方式也有不同,印尼在婚礼前10天内举行,而马来西亚在婚礼前7天举行。
{"title":"Studi Komparasi Prosedur Pencatatan Perkawinan di Indonesia dan Malaysia","authors":"Safira Putri Cahyani, Siti Siti Winariyah, W. Andriyani, Drajat Samudra Pangestu, Z. Ulya","doi":"10.15642/mal.v4i3.240","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i3.240","url":null,"abstract":"Mengingat begitu banyaknya hal yang akan berpengaruh dari dicatatkannya suatu perkawinan, maka tak heran jika pencatatan perkawinan menjadi perhatian bagi masyarakat hingga pemerintah. Pemerintah yang memiliki wewenang dalam membuat suatu peraturan juga turut ikut andil dalam mengefektivitaskan suatu pencatatan perkawinan dalam masyarakat, salah satunya adalah di Indonesia. Di Indonesia sendiri telah diatur tentang bagaimana prosedur pencatatan perkawinan yang telah termuat dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 20 Tahun 2019 tentang Pencatatan Pernikahan. Hal ini menjadi bukti bahwa pemerintah Indonesia berusaha untuk menjaga hak-hak konstitusional rakyatnya. Hal serupa juga diterapkan oleh negara tetangganya, yakni Malaysia. Di Malaysia terdapat suatu peraturan yang mengatur tentang prosedur pencatatan perkawinan, yakni dalam Akta Undang-Undang Keluarga Islam (Wilayah-Wilayah Persekutuan) 1984. Hal ini membuktikan bahwa kedua negara tersebut turut memberikan perhatiannya terhadap pentingnya pencatatan sebuah perkawinan. Tujuan dari penelitian ini untuk membandingkan seperti apa prosedur pencatatan perkawinan dari kedua negara tersebut. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu Library Research atau studi pustaka. Salah satu persamaan dari kedua peraturan tersebut adalah sama-sama menyatakan bahwa pencatatan perkawinan bukan merupakan syarat sah suatu perkawinan, akan tetapi merupakan bentuk legalisasi hukum bagi perkawinan itu sendiri. Selain itu, keduanya juga memiliki perbedaan dalam mendaftarkan kehendak nikah, yang mana di Indonesia dilakukan selambatnya 10 hari sebelum pernikahan, sedangkan di Malaysia 7 hari sebelum pernikahan.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"49 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-05-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"134189973","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pelanggaran Protokol Kesehatan Menurut Perspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam 从积极的法律和伊斯兰刑法的角度来看,违反卫生协议
Pub Date : 2023-04-03 DOI: 10.15642/mal.v4i2.163
A. Al Ghifari, Ghoniyah Zulindah Maulidya, Nurul Masruroh, S. Hayati
Indonesia sebagai salah satu negara terdampak pandemi Covid-19 Untuk meminimalisasi pelanggaran Covid-19, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mematuhi protokol Kesehatan akan tetapi masyarakat masih banyak yang melanggar sehingga diterbitkan peraturan PERWALI Nomor 10 Tahun 2021. Akan tetapi peraturan hukum tentang protokol Kesehatan tidak berjalan dengan efektif. Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang pelanggaran protokol kesehatan menurut perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam. Dengan menggunakan metode yuridis normatif dan penganalisisan data menggunakan metode deduktif dengan materi yang bersumber pada kajian pustaka. Sehingga diperoleh hasil penelitian bahwa terkait pelanggaran protokol kesehatan di Indonesia telah jelas diatur dalam Perwali bahkan disebutkan sanksi berupa denda sesuai dengan golongan yang melakukan pelanggaran. Bahkan di dalam sudut pandang hukum pidana Islam kami menemukan hasil bahwa sanksi untuk pelanggaran protol Kesehatan saat covid yaitu di ta’zir. Sehingga diperoleh hasil penelitian kami tentang pelanggaran protokol kesehatan yang dipandang dari sudut hukum positif dan hukum pidana Islam. Yang mana dari hukum positif kami mengkaji PERWALI Nomor 10 Tahun 2021 dan dari hukum pidana Islam kami mengkaji dari sudut pidana ta’zir dan maqasid syariahnya.
印度尼西亚作为受Covid-19大流行影响的国家之一,为了减少Covid-19的侵犯,政府要求公民遵守卫生协议,但许多人仍然违反了《2021年PERWALI法》的第10条。然而,卫生协议的法治并不有效。正是从积极的法律和伊斯兰刑法的角度来审视违反卫生协议的问题。采用基于文献来源的资料,采用规范法分析资料。因此,一项研究表明,在印尼违反卫生协议的情况下,Perwali甚至规定了对违规者处以罚款。即使在伊斯兰刑法的观点上,我们也发现因此,我们对从积极的法律和伊斯兰刑法的角度来看的违反卫生协议的研究得出了结论。我们对2021年第10号PERWALI进行了积极的评估,对伊斯兰刑法进行了调查。
{"title":"Pelanggaran Protokol Kesehatan Menurut Perspektif Hukum Positif dan Hukum Pidana Islam","authors":"A. Al Ghifari, Ghoniyah Zulindah Maulidya, Nurul Masruroh, S. Hayati","doi":"10.15642/mal.v4i2.163","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i2.163","url":null,"abstract":"Indonesia sebagai salah satu negara terdampak pandemi Covid-19 Untuk meminimalisasi pelanggaran Covid-19, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk mematuhi protokol Kesehatan akan tetapi masyarakat masih banyak yang melanggar sehingga diterbitkan peraturan PERWALI Nomor 10 Tahun 2021. Akan tetapi peraturan hukum tentang protokol Kesehatan tidak berjalan dengan efektif. Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang pelanggaran protokol kesehatan menurut perspektif hukum positif dan hukum pidana Islam. Dengan menggunakan metode yuridis normatif dan penganalisisan data menggunakan metode deduktif dengan materi yang bersumber pada kajian pustaka. Sehingga diperoleh hasil penelitian bahwa terkait pelanggaran protokol kesehatan di Indonesia telah jelas diatur dalam Perwali bahkan disebutkan sanksi berupa denda sesuai dengan golongan yang melakukan pelanggaran. Bahkan di dalam sudut pandang hukum pidana Islam kami menemukan hasil bahwa sanksi untuk pelanggaran protol Kesehatan saat covid yaitu di ta’zir. Sehingga diperoleh hasil penelitian kami tentang pelanggaran protokol kesehatan yang dipandang dari sudut hukum positif dan hukum pidana Islam. Yang mana dari hukum positif kami mengkaji PERWALI Nomor 10 Tahun 2021 dan dari hukum pidana Islam kami mengkaji dari sudut pidana ta’zir dan maqasid syariahnya.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"130585978","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Metode Ijtihad Kolektif Progresif di Indonesia Sebagai Media Proyeksi Nalar Kemanusiaan 印度尼西亚的集体进步许可方法作为人道主义预测媒介
Pub Date : 2023-04-03 DOI: 10.15642/mal.v4i2.247
Mukhammad Nur Hadi
This study photographed  the ijtihad method of two organizations Rumah KitaB  Bersama (Rumah KitaB) and the Indonesian Women Ulema Congress (KUPI). The two points examined are the framework of the ijtihad method and the extent to which it can advocate for the rights of women and children. This study is a normative study by utilizing conceptual and philosophical approaches. Rumah KitaB and KUPI have a basic ushuliyyah approach, but differ in the construction of the paradigm and framework of ijtihad. The House of Book makes maqashid al-Islam a medium of dialogue between text and context. When linked to maqashid al-Islam, the text should be read with a critical paradigm while context with a spiritual paradigm. Then, the relationship of text and context should be read with a framework of alignments. Meanwhile, KUPI makes the rules of ushuliyyah   and fiqhiyyah  as methods elaborated with maqashid ash-sharia  and Islamic universal values, such as humanity, justice, equality, interconnectedness, kindness, benefit, nationality, and universality. The main approaches used are mubadalah, makruf, and ultimate justice. This article  finds that the ijtihad framework both contribute significantly to the strengthening of women's rights. It proves that both have created a new current of progressive, responsive, and inclusive collective ijtihad methods in Indonesia without having to abandon the classical texts. In fact, they have fought against Indonesia's established collective ijtihad framework but tend to be less responsive to marginal issues.
本研究拍摄了两个组织Rumah KitaB Bersama (Rumah KitaB)和印度尼西亚妇女乌里玛大会(KUPI)的伊智哈德方法。审查的两点是伊吉提哈德方法的框架和它能在多大程度上倡导妇女和儿童的权利。本研究是一项运用概念和哲学方法的规范性研究。Rumah KitaB和KUPI都有一个基本的ushuliyyah方法,但在构建伊智提哈德的范式和框架方面有所不同。书之家使maqashid al-Islam成为文本与语境对话的媒介。当与maqashid al-Islam联系在一起时,文本应该以批判范式阅读,而上下文则以精神范式阅读。其次,要用对齐的框架来解读文本与语境的关系。同时,KUPI将ushuliyyah和fiqhiyyah的规则作为与maqashid ash-sharia和伊斯兰普世价值(如人性、正义、平等、互联、善良、利益、民族性和普遍性)相结合的方法来阐述。使用的主要方法是mubadalah, makruf和最终正义。本文发现,伊吉哈德框架都对加强妇女权利作出了重大贡献。这证明,两者都在印度尼西亚创造了一种进步的、反应迅速的、包容的集体伊智哈德方法的新潮流,而不必放弃经典文本。事实上,他们反对印尼已建立的集体圣战框架,但往往对边缘问题反应较少。
{"title":"Metode Ijtihad Kolektif Progresif di Indonesia Sebagai Media Proyeksi Nalar Kemanusiaan","authors":"Mukhammad Nur Hadi","doi":"10.15642/mal.v4i2.247","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i2.247","url":null,"abstract":"This study photographed  the ijtihad method of two organizations Rumah KitaB  Bersama (Rumah KitaB) and the Indonesian Women Ulema Congress (KUPI). The two points examined are the framework of the ijtihad method and the extent to which it can advocate for the rights of women and children. This study is a normative study by utilizing conceptual and philosophical approaches. Rumah KitaB and KUPI have a basic ushuliyyah approach, but differ in the construction of the paradigm and framework of ijtihad. The House of Book makes maqashid al-Islam a medium of dialogue between text and context. When linked to maqashid al-Islam, the text should be read with a critical paradigm while context with a spiritual paradigm. Then, the relationship of text and context should be read with a framework of alignments. Meanwhile, KUPI makes the rules of ushuliyyah   and fiqhiyyah  as methods elaborated with maqashid ash-sharia  and Islamic universal values, such as humanity, justice, equality, interconnectedness, kindness, benefit, nationality, and universality. The main approaches used are mubadalah, makruf, and ultimate justice. This article  finds that the ijtihad framework both contribute significantly to the strengthening of women's rights. It proves that both have created a new current of progressive, responsive, and inclusive collective ijtihad methods in Indonesia without having to abandon the classical texts. In fact, they have fought against Indonesia's established collective ijtihad framework but tend to be less responsive to marginal issues.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"32 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114164011","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
Analisis Tata Guna Tanah (Land Use) Dalam Pemanfaatan Taman Pelangi Kota Surabaya Sebagai Fasilitas Umum 分析了泗水彩虹公园的使用情况,并将其作为公共设施
Pub Date : 2023-04-03 DOI: 10.15642/mal.v4i2.214
Hutmi Amivia Ilma, Imroatin Arsali, I. Sari, Nabila Maharani
Kehidupan yang kian padat berdampak pada meningkatnya populasi makhluk hidup sehingga mempengaruhi sempitnya lahan untuk beraktivitas. Oleh karena itu, perlu adanya kreasi dan inovasi dalam memanfaatkan tanah yang ada dan tersisa dengan tata guna tanah yang berdasarkan oleh kepentingan umum. Pemerintahan kota Surabaya telah menerapkan pemanfaatan lahan sisa dari masyarakat untuk dibangun menjadi sebuah taman kota, dengan tujuan memberikan fasilitas umum pada masyarakat untuk beraktivitas dan meningkatkan kadar kebersihan serta keindahan kota. Dalam hal ini, kami akan menganalisis tanggapan dari masyarakat dan undang – undang, akan pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum taman pelangi Kota Surabaya, yang didasari oleh banyaknya kontradiksi akan adanya pembuatan taman kota pada saat masih ada pemukiman aktif di dalamnya. Kami menggunakan metode penelitian secara normatif yang berdasarkan undang – undang terkait dan pendekatan sejarah demi keberlangsungan analisis yang lebih efisien. Tujuan dari analisis ini yakni sebagai sistem pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah terkait dengan tingkat efisiensi penerapan tata guna lahan tanah secara terstruktur dan terencana tanpa adanya kontradiksi. Maka dari itu, penerapan Tata guna lahan terhadap Taman Pelangi Kota Surabaya dinilai telah memenuhi persyaratan dan standar dari apa yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
日益影响日益稠密的人口的生活从而影响土地稀少的生物活动。因此,需要的创作和创新土地利用规划存在,剩下的土地所根据的共同利益。泗水市实施了政府利用土地建的社区成为一个城市公园,其余的人发帖目的给社会公共设施和卫生水平的提高,以及这座城市的美丽。在这方面,我们将分析社会和邀请的回应——邀请,将土地利用公共设施公园彩虹泗水市,基于大量的矛盾会制造的城市公园里面的定居点有活跃的时候。我们使用研究方法根据邀请——邀请相关的规范和历史是为了可持续性更有效的分析方法。这个分析的目的就是为社会和政府作为一个系统知识水平与效率应用结构化地土地,以土地规划和计划,没有任何矛盾。因此,从应用语法,以对彩虹泗水市公园的土地评估的资格和标准中规定了什么立法规则。
{"title":"Analisis Tata Guna Tanah (Land Use) Dalam Pemanfaatan Taman Pelangi Kota Surabaya Sebagai Fasilitas Umum","authors":"Hutmi Amivia Ilma, Imroatin Arsali, I. Sari, Nabila Maharani","doi":"10.15642/mal.v4i2.214","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i2.214","url":null,"abstract":"Kehidupan yang kian padat berdampak pada meningkatnya populasi makhluk hidup sehingga mempengaruhi sempitnya lahan untuk beraktivitas. Oleh karena itu, perlu adanya kreasi dan inovasi dalam memanfaatkan tanah yang ada dan tersisa dengan tata guna tanah yang berdasarkan oleh kepentingan umum. Pemerintahan kota Surabaya telah menerapkan pemanfaatan lahan sisa dari masyarakat untuk dibangun menjadi sebuah taman kota, dengan tujuan memberikan fasilitas umum pada masyarakat untuk beraktivitas dan meningkatkan kadar kebersihan serta keindahan kota. Dalam hal ini, kami akan menganalisis tanggapan dari masyarakat dan undang – undang, akan pemanfaatan lahan untuk fasilitas umum taman pelangi Kota Surabaya, yang didasari oleh banyaknya kontradiksi akan adanya pembuatan taman kota pada saat masih ada pemukiman aktif di dalamnya. Kami menggunakan metode penelitian secara normatif yang berdasarkan undang – undang terkait dan pendekatan sejarah demi keberlangsungan analisis yang lebih efisien. Tujuan dari analisis ini yakni sebagai sistem pengetahuan bagi masyarakat dan pemerintah terkait dengan tingkat efisiensi penerapan tata guna lahan tanah secara terstruktur dan terencana tanpa adanya kontradiksi. Maka dari itu, penerapan Tata guna lahan terhadap Taman Pelangi Kota Surabaya dinilai telah memenuhi persyaratan dan standar dari apa yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"2 2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126052277","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Peran Bank Tanah Dalam Mengatasi Problematika Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum 土地银行在解决土地采购问题上的作用是公共利益
Pub Date : 2023-04-03 DOI: 10.15642/mal.v4i2.209
Mochammad Rafi Pravidjayanto, Nuraida Khoirun Nisa, Muhammad Alvin Nashir, M. Ayuningtyas
Tujuan dari penelitian ini untuk menelaah konsep dan peran bank tanah dalam mengatasi problematika pengadaan tanah yang kian hari makin meningkat. Hal ini dipicu oleh pembebasan lahan oleh pemerintah yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai keadilan. Pemerintah dalam praktek pembebeasan lahan dan mekanisme ganti rugi menggunakan Nilai Jual Objek Pajak sebagai acuan dalam menakar nilai harga tanah. Hal ini tidak sejalan dengan harga pasar tanah yang spekulatif cenderung lebih tinggi. Kehadiran bank tanah yang dituangkan dalam Peraturan Pemeritah (PP) No 64 Tahun 2021 merupakan angin segar dalam pemerataan infrastruktur pemerintah. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan didukung oleh data kepustakaan berupa buku, jurnal, dan dokumen perundang-undangan menghasilkan bahwa peran bank tanah sangat menghasilkan manfaat berupa stabilisasi harga pasar tanah, akuisisi tanah sebagai cadangan pemerintah dalam rangka pembangunan infrastruktur serta perombakan struktur kelembagaan dalam bank tanah untuk meningkatkan efisiensi dalam kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.
本研究的目的是研究土壤银行在解决日益严重的土地采购问题中的概念和作用。它是由政府有时不符合正义价值的土地解放所推动的。政府在土地平衡性和惩罚性赔偿机制中,利用税项销售价值来衡量土地的价值。这与投机土地的市场价格往往不一致。2021年的《政府基础设施建设》(PP)第64条规定的土地银行的存在是政府基础设施建设的新鲜空气。用研究方法定性方法和规范管辖权由数据文件、书籍、期刊、文学立法产生土地银行的角色是如此的好处是稳定市场价格收购土地,政府作为后备土地银行基础设施建设和改革体制结构框架中土壤采购活动中提高效率的共同利益。
{"title":"Peran Bank Tanah Dalam Mengatasi Problematika Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum","authors":"Mochammad Rafi Pravidjayanto, Nuraida Khoirun Nisa, Muhammad Alvin Nashir, M. Ayuningtyas","doi":"10.15642/mal.v4i2.209","DOIUrl":"https://doi.org/10.15642/mal.v4i2.209","url":null,"abstract":"Tujuan dari penelitian ini untuk menelaah konsep dan peran bank tanah dalam mengatasi problematika pengadaan tanah yang kian hari makin meningkat. Hal ini dipicu oleh pembebasan lahan oleh pemerintah yang terkadang tidak sesuai dengan nilai-nilai keadilan. Pemerintah dalam praktek pembebeasan lahan dan mekanisme ganti rugi menggunakan Nilai Jual Objek Pajak sebagai acuan dalam menakar nilai harga tanah. Hal ini tidak sejalan dengan harga pasar tanah yang spekulatif cenderung lebih tinggi. Kehadiran bank tanah yang dituangkan dalam Peraturan Pemeritah (PP) No 64 Tahun 2021 merupakan angin segar dalam pemerataan infrastruktur pemerintah. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan kualitatif dan didukung oleh data kepustakaan berupa buku, jurnal, dan dokumen perundang-undangan menghasilkan bahwa peran bank tanah sangat menghasilkan manfaat berupa stabilisasi harga pasar tanah, akuisisi tanah sebagai cadangan pemerintah dalam rangka pembangunan infrastruktur serta perombakan struktur kelembagaan dalam bank tanah untuk meningkatkan efisiensi dalam kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.","PeriodicalId":377312,"journal":{"name":"Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-04-03","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"133550930","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Ma’mal: Jurnal Laboratorium Syariah dan Hukum
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1