ABSTRAK Internet tidak hanya menyediakan sarana belajar tetapi juga hiburan, salah satunya adalah game online. Dampak negatif dapat ditimbulkan oleh game online tidak disikapi dengan baik, salah satunya ialah memengaruhi prestasi akademik. Tujuan studi ini ialah mengetahui pengaruh intensitas bermain game online terhadap prestasi akademik pelajar sekolah dasar. Studi ini bersifat analitik cross sectional dan dilakukan terhadap 136 pelajar SDN 03 Tambora, Jakarta Barat. Pengambilan subyek studi menggunakan teknik consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan nilai rerata rapor. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji pearson chi-square. Hasil studi didapatkan 89 (65,4%) responden memiliki intensitas bermain tingkat rendah-sedang dan 80 (58,8%) responden memiliki tingkat prestasi cukup. Sebanyak 48 (60%) responden dengan tingkat prestasi akademik yang cukup memiliki intensitas bermain game online kategori rendah-sedang dan 32 (40%) responden memiliki intensitas bermain tinggi-sangat tinggi. Mayoritas responden dengan tingkat prestasi akademik baik (41 responden; 73,2%) memiliki intensitas bermain rendah-sedang. Hasil uji statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara intensitas bermain game online dengan tingkat prestasi akademik (nilai p =0,11). Namun, siswa yang memiliki intensitas bermain game online tinggi-sangat tinggi memiliki risiko 1,82 kali terjadi penurunan dalam prestasi akademik.
{"title":"Pengaruh intensitas bermain game online terhadap prestasi akademik siswa kelas 4-6 SDN 03 Tambora","authors":"Rudi, Herwanto","doi":"10.24912/tmj.v4i2.19402","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.19402","url":null,"abstract":"ABSTRAK\u0000 \u0000Internet tidak hanya menyediakan sarana belajar tetapi juga hiburan, salah satunya adalah game online. Dampak negatif dapat ditimbulkan oleh game online tidak disikapi dengan baik, salah satunya ialah memengaruhi prestasi akademik. Tujuan studi ini ialah mengetahui pengaruh intensitas bermain game online terhadap prestasi akademik pelajar sekolah dasar. Studi ini bersifat analitik cross sectional dan dilakukan terhadap 136 pelajar SDN 03 Tambora, Jakarta Barat. Pengambilan subyek studi menggunakan teknik consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan nilai rerata rapor. Data diolah dan dianalisis menggunakan uji pearson chi-square. Hasil studi didapatkan 89 (65,4%) responden memiliki intensitas bermain tingkat rendah-sedang dan 80 (58,8%) responden memiliki tingkat prestasi cukup. Sebanyak 48 (60%) responden dengan tingkat prestasi akademik yang cukup memiliki intensitas bermain game online kategori rendah-sedang dan 32 (40%) responden memiliki intensitas bermain tinggi-sangat tinggi. Mayoritas responden dengan tingkat prestasi akademik baik (41 responden; 73,2%) memiliki intensitas bermain rendah-sedang. Hasil uji statistik tidak ada hubungan yang bermakna antara intensitas bermain game online dengan tingkat prestasi akademik (nilai p =0,11). Namun, siswa yang memiliki intensitas bermain game online tinggi-sangat tinggi memiliki risiko 1,82 kali terjadi penurunan dalam prestasi akademik.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124869796","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) digunakan sebagai penghilang rasa sakit paling umum untuk masalah kesehatan kronis, seperti radang sendi maupun lupus. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan, seperti demam, pembengkakan, dan kemerahan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan dan kerasionalan OAINS. Studi dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang pada 96 pasien menggunakan survei dan data sekunder berupa rekam medik dan hasil laboratorium di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus Pada Bulan Januari-Juni 2019. Hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 76 (79,2%) pasien. Sebagian besar usia pasien pada kelompok usia 49-58 tahun yaitu sebanyak 39,6% (38 orang), kelompok usia 39-48 tahun sebanyak 30,2% (29 orang), dan tidak ada yang berusia >68 tahun. Mayoritas pasien bekerja yaitu sebanyak 94 (97,9%) orang. Peresepan OAINS di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus ada tiga jenis obat yaitu natrium diklofenak, asam mefenamat dan ibuprofen. Asam mefenamat paling banyak digunakan yakni 59,4% (57 resep), diikuti dengan natrium diklofenak sebanyak 21,9% (21 resep), dan ibuprofen sebanyak 18,8% (18 resep). Rasionalitas peresepan OAINS berdasarkan indikasi, dosis dan frekuensi pemberian OAINS. Peresepan OAINS yang rasional di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus pada bulan Januari-Juni 2019 sebanyak 82,3% (79 resep) dan yang tidak rasional sebanyak 17,7% (17 resep).
{"title":"Survei pola penggunaan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus periode Januari-Juni 2019","authors":"Rosyikhotul Marifah, Oentarini Tjandra","doi":"10.24912/tmj.v4i2.20817","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.20817","url":null,"abstract":"Obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) digunakan sebagai penghilang rasa sakit paling umum untuk masalah kesehatan kronis, seperti radang sendi maupun lupus. Obat ini juga dapat mengurangi peradangan, seperti demam, pembengkakan, dan kemerahan. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan dan kerasionalan OAINS. Studi dilakukan secara deskriptif retrospektif dengan desain potong lintang pada 96 pasien menggunakan survei dan data sekunder berupa rekam medik dan hasil laboratorium di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus Pada Bulan Januari-Juni 2019. Hasil studi menunjukkan bahwa mayoritas adalah berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 76 (79,2%) pasien. Sebagian besar usia pasien pada kelompok usia 49-58 tahun yaitu sebanyak 39,6% (38 orang), kelompok usia 39-48 tahun sebanyak 30,2% (29 orang), dan tidak ada yang berusia >68 tahun. Mayoritas pasien bekerja yaitu sebanyak 94 (97,9%) orang. Peresepan OAINS di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus ada tiga jenis obat yaitu natrium diklofenak, asam mefenamat dan ibuprofen. Asam mefenamat paling banyak digunakan yakni 59,4% (57 resep), diikuti dengan natrium diklofenak sebanyak 21,9% (21 resep), dan ibuprofen sebanyak 18,8% (18 resep). Rasionalitas peresepan OAINS berdasarkan indikasi, dosis dan frekuensi pemberian OAINS. Peresepan OAINS yang rasional di Puskesmas Tanjungrejo Jekulo Kudus pada bulan Januari-Juni 2019 sebanyak 82,3% (79 resep) dan yang tidak rasional sebanyak 17,7% (17 resep).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"119 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"132275763","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Gaya belajar merupakan metode yang digunakan individu dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Mahasiswa dengan gaya belajar yang tepat akan lebih mudah menyerap informasi dengan cepat. Mereka juga lebih mampu berkonsentrasi dalam proses belajar sehingga materi pelajaran dapat dipahami dengan baik dan akhirnya diperoleh hasil belajar yang maksimal. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel pada studi ini dilakukan dengan teknik total sampling. Studi dilakukan pada bulan April 2019 pada 145 mahasiswa FK UNTAR dengan mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan kuesioner gaya belajar Honey & Mumford. Dari 145 responden didapatkan gaya belajar yang dominan adalah reflector (98 orang; 67,6%), di ikuti dengan pragmatist (23 orang; 15,9%), activist (14 orang; 9,6%), theorist (10 orang; 6,9%). Rerata nilai IPK didapatkan sebesar 3,21. Hasil belajar pada berbagai gaya belajar didapatkan rerata nilai IPK yang hampir sama dan pada uji statistik one way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara gaya belajar dan hasil belajar dengan nilai p = 0.651.
{"title":"Hubungan gaya belajar Honey & Mumford dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara","authors":"Cindy Marcellina, Enny Irawaty","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18471","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18471","url":null,"abstract":"Gaya belajar merupakan metode yang digunakan individu dalam memperoleh informasi dan pengetahuan. Mahasiswa dengan gaya belajar yang tepat akan lebih mudah menyerap informasi dengan cepat. Mereka juga lebih mampu berkonsentrasi dalam proses belajar sehingga materi pelajaran dapat dipahami dengan baik dan akhirnya diperoleh hasil belajar yang maksimal. Studi ini dilakukan untuk mengetahui hubungan gaya belajar dengan hasil belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara. Studi ini bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Pengambilan sampel pada studi ini dilakukan dengan teknik total sampling. Studi dilakukan pada bulan April 2019 pada 145 mahasiswa FK UNTAR dengan mengisi kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dan kuesioner gaya belajar Honey & Mumford. Dari 145 responden didapatkan gaya belajar yang dominan adalah reflector (98 orang; 67,6%), di ikuti dengan pragmatist (23 orang; 15,9%), activist (14 orang; 9,6%), theorist (10 orang; 6,9%). Rerata nilai IPK didapatkan sebesar 3,21. Hasil belajar pada berbagai gaya belajar didapatkan rerata nilai IPK yang hampir sama dan pada uji statistik one way ANOVA menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara gaya belajar dan hasil belajar dengan nilai p = 0.651. ","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124810625","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Lingkungan belajar merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar dapat berdampak pada proses pembelajaran. Lingkungan belajar mahasiswa kedokteran akan mempengaruhi pelaksanaan ujian, terutama prestasi akademiknya Mahasiswa kedokteran selalu dihadapkan dengan tugas, diskusi, ujian dan salah satu faktor yang memberikan pengaruh adalah lingkungan belajar. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa kedokteran. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang. Sampel pada studi ini sebanyak 174 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara denagn teknik consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Dundee Ready Education Environment Measure (DREEM) dan dianalis menggunakan uji chi square. Hasil studi didapatkan sebanyak 98 responden (56,3%) memiliki lingkungan belajar cukup dan yang menilai lingkungan belajarnya baik adalah sebanyak 76 responden (43,7%). Responden yang memiliki prestasi belajar cukup adalah sebanyak 23 responden (13,2%) dan yang memiliki prestasi belajar baik adalah sebanyak 151 responden (86,8%). Hasil uji bivariat didapatkan tidak ada hubungan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar (p-value 0.983). Hasil PR didapatkan 1.05, maka lingkungan belajar dapat memengaruhi prestasi belajar meskipun bukan pengaruh yang besar.
{"title":"Hubungan lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara","authors":"Klinandhi Jason Aditya, Rebekah Malik","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18140","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18140","url":null,"abstract":"Lingkungan belajar merupakan tempat berlangsungnya kegiatan belajar dapat berdampak pada proses pembelajaran. Lingkungan belajar mahasiswa kedokteran akan mempengaruhi pelaksanaan ujian, terutama prestasi akademiknya Mahasiswa kedokteran selalu dihadapkan dengan tugas, diskusi, ujian dan salah satu faktor yang memberikan pengaruh adalah lingkungan belajar. Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa kedokteran. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang. Sampel pada studi ini sebanyak 174 orang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara denagn teknik consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner Dundee Ready Education Environment Measure (DREEM) dan dianalis menggunakan uji chi square. Hasil studi didapatkan sebanyak 98 responden (56,3%) memiliki lingkungan belajar cukup dan yang menilai lingkungan belajarnya baik adalah sebanyak 76 responden (43,7%). Responden yang memiliki prestasi belajar cukup adalah sebanyak 23 responden (13,2%) dan yang memiliki prestasi belajar baik adalah sebanyak 151 responden (86,8%). Hasil uji bivariat didapatkan tidak ada hubungan antara lingkungan belajar dan prestasi belajar (p-value 0.983). Hasil PR didapatkan 1.05, maka lingkungan belajar dapat memengaruhi prestasi belajar meskipun bukan pengaruh yang besar. ","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"117 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"124927670","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Belum adanya Unit Pengelola Air Susu Ibu (ASI) atau Bank ASI di Indonesia, membuat pendonor ASI menggunakan media sosial sebagai jalur informal untuk berbagi ASI. Artikel ini memperlihatkan karakteristik pendonor ASI dalam praktik berbagi ASI di media sosial karena belum banyak studi yang mengangkat topik ini. Studi ini memiliki desain deskriptif potong lintang dan pengambilan total sampel dilakukan dengan menyebarkan tautan Google form kepada responden yang melakukan praktik berbagi ASI di media sosial. Dari total 154 responden pada studi ini, 79 (51,3%) responden memilki satu orang anak, 125 (81,2%) responden penelitian memiliki gelar S1, 104 (67,5%) responden statusnya bekerja dan 112 (72,7%) pendonor ASI mengetahui manfaat mengenai pasteurisasi ASI. Dalam hal mengenali penerima donor ASI, metode yang paling banyak digunakan adalah dengan menelusuri latar belakang para penerima donor dan dilakukan oleh 105 (68,2%) responden. Sebanyak 139 (90,3%) responden menginformasikan riwayat konsumsi obat/suplemen dan 113 (73,4%) pendonor menginformasikan mengenai riwayat penyakit kronis mereka kepada pendonor ASI. Agama juga memerankan hal penting dalam praktik berbagi ASI sehingga 139 (90,3%) responden menginformasikan hal tersebut. Profil pengguna media sosial yang melakukan praktik mendonorkan ASI di Indonesia sesuai dengan studi yang telah dilakukan di luar negeri. Pemahaman pendonor ASI sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi terutama mengenai penyakit yang ditularkan melalui ASI, keterlibatan tenaga kesehatan dan penanganan ASI yang baik.
{"title":"Karakteristik pendonor Air Susu Ibu (ASI) di media sosial","authors":"Belinda Layrenshia, Wiyarni Pambudi","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18222","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18222","url":null,"abstract":"Belum adanya Unit Pengelola Air Susu Ibu (ASI) atau Bank ASI di Indonesia, membuat pendonor ASI menggunakan media sosial sebagai jalur informal untuk berbagi ASI. Artikel ini memperlihatkan karakteristik pendonor ASI dalam praktik berbagi ASI di media sosial karena belum banyak studi yang mengangkat topik ini. Studi ini memiliki desain deskriptif potong lintang dan pengambilan total sampel dilakukan dengan menyebarkan tautan Google form kepada responden yang melakukan praktik berbagi ASI di media sosial. Dari total 154 responden pada studi ini, 79 (51,3%) responden memilki satu orang anak, 125 (81,2%) responden penelitian memiliki gelar S1, 104 (67,5%) responden statusnya bekerja dan 112 (72,7%) pendonor ASI mengetahui manfaat mengenai pasteurisasi ASI. Dalam hal mengenali penerima donor ASI, metode yang paling banyak digunakan adalah dengan menelusuri latar belakang para penerima donor dan dilakukan oleh 105 (68,2%) responden. Sebanyak 139 (90,3%) responden menginformasikan riwayat konsumsi obat/suplemen dan 113 (73,4%) pendonor menginformasikan mengenai riwayat penyakit kronis mereka kepada pendonor ASI. Agama juga memerankan hal penting dalam praktik berbagi ASI sehingga 139 (90,3%) responden menginformasikan hal tersebut. Profil pengguna media sosial yang melakukan praktik mendonorkan ASI di Indonesia sesuai dengan studi yang telah dilakukan di luar negeri. Pemahaman pendonor ASI sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi terutama mengenai penyakit yang ditularkan melalui ASI, keterlibatan tenaga kesehatan dan penanganan ASI yang baik.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"107 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"123240261","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Infeksi demam berdarah dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan disebabkan oleh virus dengue. Kemampuan reaksi silang pada virus dengue dapat memperparah jika terjadi infeksi lainnya. Protein precursor membrane (prM) pada virus dengue merupakan bagian yang rentan akan terjadinya antibody dependant enhancement dan evolusi gen prM berubah setiap tahunnya. Studi ini bertujuan untuk menganalisa reaksi silang gen prM dari virus dengue yang endemis di Indonesia. Sebanyak 96 data sampel dari National Center for Biotechnology Information digunakan pada studi ini. Prediksi antigenisitas dengan metode B-cell epitope prediction lalu di lanjutkan proses analisis reaksi silang menggunakan Basic Local Aligntment Search Tool (BLAST) dengan perbagian 20 protein prM pada setiap genotype virus yang memiliki antigenisitas yang spesifitasnya 0,8. Hasil dari studi ini didapatkan 4 prediksi antigenisitas dan beberapa hasil reaksi silang terhadap protein lain seperti anti-SARS-CoV-2 immunoglobulin heavy chain, human immunodeficiency virus type I enhancer-binding protein 2, insulin receptor substrate like protein partial, cerebellar-degeneration-related antigen. Pada studi ini ditemukan adanya perubahan prediksi antigenisitas dari gen prM virus dengue yang muncul setiap tahun dan adanya reaksi silang dengan protein lain.
{"title":"Analisis cross reactivity protein precursor membrane (prM) virus dengue endemik Indonesia dengan pendekatan imunoinformatik","authors":"Rizqy Lazuardy Hasan, Erick Sidarta","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18280","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18280","url":null,"abstract":"Infeksi demam berdarah dianggap sebagai salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia dan disebabkan oleh virus dengue. Kemampuan reaksi silang pada virus dengue dapat memperparah jika terjadi infeksi lainnya. Protein precursor membrane (prM) pada virus dengue merupakan bagian yang rentan akan terjadinya antibody dependant enhancement dan evolusi gen prM berubah setiap tahunnya. Studi ini bertujuan untuk menganalisa reaksi silang gen prM dari virus dengue yang endemis di Indonesia. Sebanyak 96 data sampel dari National Center for Biotechnology Information digunakan pada studi ini. Prediksi antigenisitas dengan metode B-cell epitope prediction lalu di lanjutkan proses analisis reaksi silang menggunakan Basic Local Aligntment Search Tool (BLAST) dengan perbagian 20 protein prM pada setiap genotype virus yang memiliki antigenisitas yang spesifitasnya 0,8. Hasil dari studi ini didapatkan 4 prediksi antigenisitas dan beberapa hasil reaksi silang terhadap protein lain seperti anti-SARS-CoV-2 immunoglobulin heavy chain, human immunodeficiency virus type I enhancer-binding protein 2, insulin receptor substrate like protein partial, cerebellar-degeneration-related antigen. Pada studi ini ditemukan adanya perubahan prediksi antigenisitas dari gen prM virus dengue yang muncul setiap tahun dan adanya reaksi silang dengan protein lain.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"317 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122737576","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).
{"title":"Pola penggunaan obat antihipertensi pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli-Desember 2020","authors":"Miftahul Khaer, Oentarini Tjandra","doi":"10.24912/tmj.v4i2.16396","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.16396","url":null,"abstract":"Peningkatan jumlah lansia menyebabkan terjadi peningkatan masalah kesehatan, salah satunya terkait dengan hipertensi. Seiring bertambahnya usia, lansia mengalami penurunan sistem dan fungsi tubuh. Hipertensi merupakan faktor risiko penting morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovaskular yang sering dijumpai pada lansia. Penggunaan obat yang tidak tepat terutama pada lansia akan memberikan dampak negatif yang besar dan merugikan bagi unit atau instansi pelayanan kesehatan maupun pada pasien serta masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan pemilihan dan penggunaan obat secara tepat sehingga intervensi pemberian obat dapat mencapai sasaran yaitu penyembuhan penderita dengan efek samping obat seminimal mungkin dan instruksi penggunaan obat dapat dipatuhi pasien. Tujuan studi ini adalah mengetahui penggunaan jenis obat antihipertensi dan rasionalitas peresepan yaitu tepat indikasi, tepat obat dan tepat dosis pada lansia di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung periode Juli - Desember 2020. Desain studi adalah deskriptif dengan metode pendekatan potong lintang. Sampel yang dianalisis sebanyak 96 pasien yang diambil menggunakan purposive sampling. Data diambil menggunakan data sekunder berasal adri rekam medis. Hasil studi didapatkan jenis obat antihipertensi yang digunakan di Puskesmas Kecamatan Pulo Gadung adalah penghambat enzim konversi angiotensin (ACE inhibitor), antagonis kalsium, dan diuretik tiazid. Persentase penggunaan obat antihipertensi yaitu golongan ACE inhibitor (Captopril) sebanyak 19 pasien (19.8%), antagonis kalsium (Amlodipin) sebanyak 65 pasien (67.7%), dan diuretik tiazid (Hidroklorotiazid) sebanyak 12 pasien (12.5%). Pola penggunaan rasionalitas pengobatan pasien hipertensi yang memenuhi tepat indikasi sebesar 100%; tepat obat sebanyak 55 pasien (57.2%); dan tepat dosis sebanyak 94 pasien (97,9%). Secara keseluruhan pengobatan yang memenuhi tiga kriteria peresepan rasional didapatkan sebanyak 54 pasien (56.3%).","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"131 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"114521638","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Aktivitas fisik merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk setiap individu karena akan menjadi salah satu faktor pendukung status gizi yang meliputi input dan output energi, Status gizi dapat dilihat melalui indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Status gizi memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Kualitas kesehatan yang baik akan mempengaruhi produktivitas yang baik. Studi ini bertujuan mencari hubungan antara pola aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Studi ini adalah studi analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-random sampling dengan jenis convenience sampling dan dianalisa menggunakan t-test independen. Studi dilakukan terhadap pengunjung usia dewasa yang berobat ke Puskesmas Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dengan membagikan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), mengukur tingi badan, berat badan dan lingkar pinggang. Data dianalisis Dari total menggunakan t-test independent. Sebanyak 69 responden didapatkan aktivitas fisik sedang dan berat. Rata-rata IMT responden dengan aktivitas fisik sedang adalah 26,7317 kg/m2 dan aktivitas fisik berat 25,0934 kg/m2 (p=0,471). Rata-rata lingkar pinggang dengan aktivitas fisik sedang adalah 97,5 cm dan aktivitas fisik berat 94,7231 cm (p=0,592). Pada studi ini dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan signifikan antara pola aktivitas fisik dengan IMT dan lingkar pinggang.
体力活动对每个人来说都是值得注意的,因为它是包括能量输入和输出的营养状况的一个因素,营养状况可以通过身体质量指数(IMT)和腰围来观察。营养状况影响一个人的健康状况。良好的健康质量将影响良好的生产力。本研究旨在找出体育活动模式与身体质量指数(IMT)和腰围之间的联系。这项研究是对纬度设计的分析观察研究。抽样技术采用非随机抽样技术,采用独立的t测试进行分析。该研究是针对前往雅加达西部普斯基斯街(Puskesmas street Kalideres)的成年游客进行的,他们分发了一份国际物理活动问卷,测量体重、体重和腰围。利用独立测试对数据进行了全面分析。69名受访者获得了中度和剧烈的体育活动。中度体育活动的IMT平均年龄为26.7317公斤/m2,体重为250934公斤/m2 (p= 471)。中等体力活动的平均腰围为97.5厘米,体重为94.7231厘米(p= 0.592厘米)。在这项研究中,可以推断出体育活动模式与颞叶和腰围之间没有明显的联系。
{"title":"Hubungan pola aktivitas fisik dengan indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang pengunjung usia dewasa di Puskesmas Kecamatan Kalideres Jakarta Barat","authors":"Adella Syahputri, Idawati Karjadidjaja","doi":"10.24912/tmj.v4i2.18359","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.18359","url":null,"abstract":"Aktivitas fisik merupakan hal yang perlu diperhatikan untuk setiap individu karena akan menjadi salah satu faktor pendukung status gizi yang meliputi input dan output energi, Status gizi dapat dilihat melalui indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Status gizi memengaruhi kondisi kesehatan seseorang. Kualitas kesehatan yang baik akan mempengaruhi produktivitas yang baik. Studi ini bertujuan mencari hubungan antara pola aktivitas fisik dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan lingkar pinggang. Studi ini adalah studi analitik observasional dengan desain potong lintang. Teknik pengambilan sampel menggunakan non-random sampling dengan jenis convenience sampling dan dianalisa menggunakan t-test independen. Studi dilakukan terhadap pengunjung usia dewasa yang berobat ke Puskesmas Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat dengan membagikan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), mengukur tingi badan, berat badan dan lingkar pinggang. Data dianalisis Dari total menggunakan t-test independent. Sebanyak 69 responden didapatkan aktivitas fisik sedang dan berat. Rata-rata IMT responden dengan aktivitas fisik sedang adalah 26,7317 kg/m2 dan aktivitas fisik berat 25,0934 kg/m2 (p=0,471). Rata-rata lingkar pinggang dengan aktivitas fisik sedang adalah 97,5 cm dan aktivitas fisik berat 94,7231 cm (p=0,592). Pada studi ini dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan signifikan antara pola aktivitas fisik dengan IMT dan lingkar pinggang.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"122007587","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Cokelat adalah salah satu olahan yang dihasilkan dari bahan baku biji dan lemak kakao (Theobroma cacao L). Ada 3 jenis cokelat yaitu cokelat susu, hitam, dan putih. Cokelat hitam memiliki manfaat bila dikonsumsi karena mengandung antioksida yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan memiliki kandungan seperti flavanol. Flavanol yang terdapat pada cokelat hitam dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori verbal dengan mekanisme meningkatkan aliran darah ke otak. Tujuan studi ini untuk menilai peningkatan memori verbal dari pemberian cokelat hitam kepada mahasiswa. Studi ini menggunakan metode uji eksperimental setelah pemberian cokelat hitam dan cokelat putih dilakukan sebanyak 44 mahasiswa di mana di dalamnya ada 22 laki-laki dan 22 perempuan. Dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang di beri cokelat hitam 73% dalam 50gr dan kelompok yang di beri cokelat putih 50gr sebagai kontrol. Pada mahasiswa memori verbal akan di uji setelah memakan cokelat hitam dan cokelat putih setelah 1 jam dengan tes Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT). Dalam studi ini menilai perbedaan skor tiap domain yaitu verbal memory, verbal learning dan verbal recognition. Analisis perbedaan skor memori verbal menggunakan Uji Mann-Whitney dikarenakan distribusi data tidak normal. Disini terdapat perbedaan skor RAVLT domain verbal rekognisi adengan nilai p = 0.004. Rerata skor lebih tinggi pada kelompok cokelat hitam 27.05 dengan kelompok cokelat putih 24.05. Dari pemberian cokelat hitam 73% dalam 50gr setelah 1 jam dimakan dan dilakukan RAVLT test mampu meningkatkan memori verbal pada mahasiswa disini khususnya pada domain verbal rekognisi jelas terdapat perbedaan. Cokelat hitam yang memiliki sifat antioksidan dan ada kandungan flavanol dapat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi memori verbal.
{"title":"Pengaruh konsumsi coklat hitam dengan peningkatan fungsi memori verbal pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2018-2019","authors":"Ian Danarko, Irawati Hawari","doi":"10.24912/tmj.v4i2.17435","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.17435","url":null,"abstract":"Cokelat adalah salah satu olahan yang dihasilkan dari bahan baku biji dan lemak kakao (Theobroma cacao L). Ada 3 jenis cokelat yaitu cokelat susu, hitam, dan putih. Cokelat hitam memiliki manfaat bila dikonsumsi karena mengandung antioksida yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh dan memiliki kandungan seperti flavanol. Flavanol yang terdapat pada cokelat hitam dapat meningkatkan fungsi kognitif dan memori verbal dengan mekanisme meningkatkan aliran darah ke otak. Tujuan studi ini untuk menilai peningkatan memori verbal dari pemberian cokelat hitam kepada mahasiswa. Studi ini menggunakan metode uji eksperimental setelah pemberian cokelat hitam dan cokelat putih dilakukan sebanyak 44 mahasiswa di mana di dalamnya ada 22 laki-laki dan 22 perempuan. Dibagi dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang di beri cokelat hitam 73% dalam 50gr dan kelompok yang di beri cokelat putih 50gr sebagai kontrol. Pada mahasiswa memori verbal akan di uji setelah memakan cokelat hitam dan cokelat putih setelah 1 jam dengan tes Rey Auditory Verbal Learning Test (RAVLT). Dalam studi ini menilai perbedaan skor tiap domain yaitu verbal memory, verbal learning dan verbal recognition. Analisis perbedaan skor memori verbal menggunakan Uji Mann-Whitney dikarenakan distribusi data tidak normal. Disini terdapat perbedaan skor RAVLT domain verbal rekognisi adengan nilai p = 0.004. Rerata skor lebih tinggi pada kelompok cokelat hitam 27.05 dengan kelompok cokelat putih 24.05. Dari pemberian cokelat hitam 73% dalam 50gr setelah 1 jam dimakan dan dilakukan RAVLT test mampu meningkatkan memori verbal pada mahasiswa disini khususnya pada domain verbal rekognisi jelas terdapat perbedaan. Cokelat hitam yang memiliki sifat antioksidan dan ada kandungan flavanol dapat bermanfaat untuk meningkatkan fungsi memori verbal.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"56 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"128335201","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
Konsumsi makanan terutama makanan tinggi lemak, gula yang diekstrasi atau pati olahan, merupakan penyebab utama kelebihan berat badan. Selain makanan, penurunan aktifitas fisik dan gaya hidup juga dapat menjadi penyebab peningkatan atau penumpukkan lemak tubuh yang mengarah menuju peningkatan berat badan. Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu matriks yang dapat mewakili indeks kegemukan atau berat badan seseorang. Studi ini bertujuan melihat korelasi indeks massa tubuh dengan profil lipid pada pasien dewasa di Poliklinik Bhayangkara, Semarang. Desain studi ini adalah analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Studi dilakukan selama bulan Desember 2020 – Juni 2021 dengan menggunakan data rekam medis mencakup kadar profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida). Subjek studi adalah anggota polisi yang ikut dalam pemeriksaan kesehatan berkala di Poliklinik Bhayangkara yang diambil secara consecutive sampling. Hasil analisis antar variabel menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan korelasi yang tidak signifikan antara IMT dan kolesterol total (p=0,633), antara IMT dan kadar LDL (p=0,06), dan antara IMT dan kadar trigliserida (p=0,116). Hasil analisis Mann-Whitney juga didapatkan tidak terdapat hubungan signifikan antara IMT dan kadar HDL (p=0,797). Kesimpulan dari studi ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dan profil lipid pada pasien dewasa.
{"title":"Korelasi indeks massa tubuh dengan kadar profil lipid","authors":"Hadyan Prasetyaningtyas Putri, Freddy Ciptono","doi":"10.24912/tmj.v4i2.17739","DOIUrl":"https://doi.org/10.24912/tmj.v4i2.17739","url":null,"abstract":"Konsumsi makanan terutama makanan tinggi lemak, gula yang diekstrasi atau pati olahan, merupakan penyebab utama kelebihan berat badan. Selain makanan, penurunan aktifitas fisik dan gaya hidup juga dapat menjadi penyebab peningkatan atau penumpukkan lemak tubuh yang mengarah menuju peningkatan berat badan. Indeks massa tubuh (IMT) adalah salah satu matriks yang dapat mewakili indeks kegemukan atau berat badan seseorang. Studi ini bertujuan melihat korelasi indeks massa tubuh dengan profil lipid pada pasien dewasa di Poliklinik Bhayangkara, Semarang. Desain studi ini adalah analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Studi dilakukan selama bulan Desember 2020 – Juni 2021 dengan menggunakan data rekam medis mencakup kadar profil lipid (kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida). Subjek studi adalah anggota polisi yang ikut dalam pemeriksaan kesehatan berkala di Poliklinik Bhayangkara yang diambil secara consecutive sampling. Hasil analisis antar variabel menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan didapatkan korelasi yang tidak signifikan antara IMT dan kolesterol total (p=0,633), antara IMT dan kadar LDL (p=0,06), dan antara IMT dan kadar trigliserida (p=0,116). Hasil analisis Mann-Whitney juga didapatkan tidak terdapat hubungan signifikan antara IMT dan kadar HDL (p=0,797). Kesimpulan dari studi ini adalah tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks masa tubuh dan profil lipid pada pasien dewasa.","PeriodicalId":416279,"journal":{"name":"Tarumanagara Medical Journal","volume":"13 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"126660782","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}