首页 > 最新文献

Journal of Modern Russian History and Historiography最新文献

英文 中文
Pantai yang hilang: Bencana erosi di Desa Bulurejo Kabupaten Lumajang, 1976–2020
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.17977/um081v2i32022p387-408
Rizky Naufan Haq, Blasius Suprapta, Ronal Ridhoi
This study describes deterioration of coastline around TPI based on nearby nature and human activities. This study focuses on occurrence and the factors behind erosion on TPI Beach, Lumajang Regency. In order to explain the process, we used historical methods that consist of collecting such as of archives, articles, books, newspapers, and maps. The results showed that environmental damage on TPI Beach in Lumajang regency was the impact of excessive exploitation of sand mining in riverbed suppliers which contribute to form sediment forming the cost, resulting in an imbalance between the supply received by the beach and those eroded by sea waves. Furthermore, the occurrence of high tide contributes to the sedimentation not equal to exploitations and the impact of sea waves.Penelitian ini berusaha mengkaji proses hilangnya garis pantai TPI dengan melihat kondisi alam dan aktivitas manusia di sekitarnya. Studi ini memfokuskan kepada proses terjadinya serta faktor yang menjadi penyebab terjadinya erosi di Pantai TPI Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan melakukan pengumpulan dan pembacaan mendalam terhadap sumber berupa arsip, artikel, buku, berita koran, dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan di Pantai TPI kabupaten Lumajang merupakan dampak dari eksploitasi pertambangan pasir secara berlebihan di jalur sungai yang menjadi pemasok material sedimen pembentuk pantai, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan yang diterima oleh pantai dan yang terkikis oleh gelombang laut. Selain itu, terjadinya gelombang tinggi juga menyumbang dalam percepatan erosi pantai tersebut.
本研究基于附近的自然和人类活动描述了TPI周围海岸线的退化。本文研究了鲁马江县TPI海滩侵蚀的发生及其影响因素。为了解释这一过程,我们使用了包括收集档案、文章、书籍、报纸、地图等在内的历史方法。结果表明:鲁马江地区TPI海滩的环境破坏主要是由于过度开采河床供给者的砂石形成泥沙形成成本的影响,导致海滩接受的供给量与海浪侵蚀的供给量不平衡。此外,涨潮的发生对沉积的影响不等于对开发和海浪的影响。Penelitian ini berusaha mengkaji,《喜马拉雅山脉》,《喜马拉雅山脉》,《喜马拉雅山脉》,《喜马拉雅山脉》,《喜马拉雅山脉》和《喜马拉雅山脉》。研究人员研究了中国的传统文化,并提出了中国传统文化的发展趋势。Penelitian ini menggunakan mede Penelitian sejarah dengan melakukan pengumpulan dan pembacaan mendalam terhadap number berupa arsip, artikel, buku, berita koran, dan peta。Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan di Pantai TPI kabupaten Lumajang merupakan dampak dari eksploitasi pertambangan pasir berlebihan di jalai sungai yang menjadi pemasok材料沉积pembentuk Pantai, sehinga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan yang diterima oleh Pantai dan terkikis oleh gelombang laut。Selain itu, terjadinya gelombang tingi, juga menyumbang dalam, perceptanan, erosi pantai teresbut。
{"title":"Pantai yang hilang: Bencana erosi di Desa Bulurejo Kabupaten Lumajang, 1976–2020","authors":"Rizky Naufan Haq, Blasius Suprapta, Ronal Ridhoi","doi":"10.17977/um081v2i32022p387-408","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p387-408","url":null,"abstract":"This study describes deterioration of coastline around TPI based on nearby nature and human activities. This study focuses on occurrence and the factors behind erosion on TPI Beach, Lumajang Regency. In order to explain the process, we used historical methods that consist of collecting such as of archives, articles, books, newspapers, and maps. The results showed that environmental damage on TPI Beach in Lumajang regency was the impact of excessive exploitation of sand mining in riverbed suppliers which contribute to form sediment forming the cost, resulting in an imbalance between the supply received by the beach and those eroded by sea waves. Furthermore, the occurrence of high tide contributes to the sedimentation not equal to exploitations and the impact of sea waves.Penelitian ini berusaha mengkaji proses hilangnya garis pantai TPI dengan melihat kondisi alam dan aktivitas manusia di sekitarnya. Studi ini memfokuskan kepada proses terjadinya serta faktor yang menjadi penyebab terjadinya erosi di Pantai TPI Kabupaten Lumajang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan melakukan pengumpulan dan pembacaan mendalam terhadap sumber berupa arsip, artikel, buku, berita koran, dan peta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerusakan lingkungan di Pantai TPI kabupaten Lumajang merupakan dampak dari eksploitasi pertambangan pasir secara berlebihan di jalur sungai yang menjadi pemasok material sedimen pembentuk pantai, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara pasokan yang diterima oleh pantai dan yang terkikis oleh gelombang laut. Selain itu, terjadinya gelombang tinggi juga menyumbang dalam percepatan erosi pantai tersebut.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"76461032","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Praktik percaloan tiket film di Bioskop Surabaya tahun 1950-an - 1970-an 20世纪50年代至70年代在泗水剧院的电影票根练习
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.17977/um081v2i32022p310-322
Arbaletta Kalinda Desvasivi Parameswari, Najib Jauhari, G. Leksana
This paper tries to describe to the reader the practice of brokering film tickets at the Surabaya cinema and how to handle it. The practice of ticket brokering itself is a crime that is affected by the existence of the cinema industry. The cinema industry emerged as a form of modernity in Surabaya in the field of entertainment for the community. The existence of this raises the question, how is the practice of brokering movie tickets in cinemas in Surabaya carried out? How is the public's response to this crime? How does the government deal with this brokering practice? By using historical research methods, this study examines a number of primary resources through archives. To find out how the practice of brokering film tickets is carried out in cinemas to the government's way of dealing with this brokering practice. The conclusions that can be drawn include: the practice of brokering film tickets in cinemas is carried out by unscrupulous persons to obtain profits that can be used to increase the needs of daily life. It is carried out with a neatly arranged modus operandi and has the support of several parties in the cinema. In response to this, the people were angry and filed complaints against the government, so anticipatory and repressive actions were carried out.Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan tiket film di bioskop Surabaya dan cara menanganinya. Praktik percaloan tiket sendiri merupakan sebuah tindak kriminalitas yang terdampak dari adanya industri bioskop. Industri bioskop muncul sebagai bentuk adanya modernitas di Surabaya dalam bidang hiburan bagi masyarakat. Adanya hal tersebut memunculkan pertanyaan, bagaimanakah praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop-bioskop Surabaya?  Bagaimanakah respon masyarakat terhadap adanya kriminalitas ini? Serta bagaimanakah cara pemerintah menangani adanya praktik percaloan ini? Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, studi ini menelusuri sejumlah sumber primer berupa arsip. Untuk mengetahui bagaimana praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop hingga cara pemerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini. Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket film terjadi di bioskop dilakukan oleh oknum untuk mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan modus operandi yang tersusun rapi serta mendapat dukungan dari beberapa pihak dalam bioskop. Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap pemerintah, hingga dilakukan tindak antisipatif dan represif.
本文试图向读者描述泗水电影院的电影票中介的做法和如何处理它。票务中介的行为本身就是一种犯罪,是受电影产业存在的影响而产生的。电影工业作为泗水社会娱乐领域的一种现代形式出现。这种情况的存在引发了一个问题,泗水电影院的电影票中介是如何进行的?公众对这起犯罪的反应如何?政府如何处理这种中介行为?本研究运用史学研究方法,透过档案资料,检视一些原始资源。了解电影票中介人的做法是如何在电影院进行的,以了解政府如何处理这种中介人的做法。可以得出的结论包括:在电影院中介票的做法是由不道德的人进行的,以获取利润,这些利润可以用来增加日常生活的需求。它以一种整齐排列的手法进行,并得到了电影院里几方的支持。对此,人民非常愤怒,并对政府提出了申诉,因此进行了预期和镇压行动。Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan ticket film di bioskop泗水丹卡拉menanganinya。pakaktik percaloan票sendiri merupakan sebuah tindak犯罪,yang terdampak dari adanya工业生物商店。泗水工业生物商店,城市sebagai bentuk adanya modernitas dalam bidang hiburan bagi masyarakat。泗水,泗水,泗水,泗水,泗水Bagaimanakah回应masyarakat terhadap adanya criminal itas ini?我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。登安蒙古纳坎方法的研究,研究了木质素与木质素的关系。Untuk menggetahui bagaimana praktik percaloan门票电影dilakukan di bioskop hinga cara peremerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini。Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket电影terjadi di bioskop dilakukan oleh pokalchuk oknum为她mendapatkan keuntungan杨dapat digunakan为她menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan做法杨tersusun加固舒达mendapat dukungan达里语beberapa pihak dalam bioskop。Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap permerintah, hinga dilakukan tindak anti - sipatipatidan代表。
{"title":"Praktik percaloan tiket film di Bioskop Surabaya tahun 1950-an - 1970-an","authors":"Arbaletta Kalinda Desvasivi Parameswari, Najib Jauhari, G. Leksana","doi":"10.17977/um081v2i32022p310-322","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p310-322","url":null,"abstract":"This paper tries to describe to the reader the practice of brokering film tickets at the Surabaya cinema and how to handle it. The practice of ticket brokering itself is a crime that is affected by the existence of the cinema industry. The cinema industry emerged as a form of modernity in Surabaya in the field of entertainment for the community. The existence of this raises the question, how is the practice of brokering movie tickets in cinemas in Surabaya carried out? How is the public's response to this crime? How does the government deal with this brokering practice? By using historical research methods, this study examines a number of primary resources through archives. To find out how the practice of brokering film tickets is carried out in cinemas to the government's way of dealing with this brokering practice. The conclusions that can be drawn include: the practice of brokering film tickets in cinemas is carried out by unscrupulous persons to obtain profits that can be used to increase the needs of daily life. It is carried out with a neatly arranged modus operandi and has the support of several parties in the cinema. In response to this, the people were angry and filed complaints against the government, so anticipatory and repressive actions were carried out.Penulis mencoba menggambarkan kepada pembaca mengenai praktik percaloan tiket film di bioskop Surabaya dan cara menanganinya. Praktik percaloan tiket sendiri merupakan sebuah tindak kriminalitas yang terdampak dari adanya industri bioskop. Industri bioskop muncul sebagai bentuk adanya modernitas di Surabaya dalam bidang hiburan bagi masyarakat. Adanya hal tersebut memunculkan pertanyaan, bagaimanakah praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop-bioskop Surabaya?  Bagaimanakah respon masyarakat terhadap adanya kriminalitas ini? Serta bagaimanakah cara pemerintah menangani adanya praktik percaloan ini? Dengan menggunakan metode penelitian sejarah, studi ini menelusuri sejumlah sumber primer berupa arsip. Untuk mengetahui bagaimana praktik percaloan tiket film dilakukan di bioskop hingga cara pemerintah dalam mengatasi adanya praktik percaloan ini. Sehingga dapat diketahui bahwa praktik percaloan tiket film terjadi di bioskop dilakukan oleh oknum untuk mendapatkan keuntungan yang dapat digunakan untuk menambah kebutuhan hidup sehari-hari, dilakukan dengan modus operandi yang tersusun rapi serta mendapat dukungan dari beberapa pihak dalam bioskop. Merespon hal ini masyarakat marah dan mengajukan keluhan terhadap pemerintah, hingga dilakukan tindak antisipatif dan represif.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77289117","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Bencana banjir rutin: Tinjauan historis di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Tahun 2010-2021
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.17977/um081v2i32022p323-337
A. Hadi
This article aims to determine the flood disaster that occurs regularly in Sampang District from a historical perspective. The shape of Sampang City which is likened to a bowl makes Sampang District which is passed by water from various places cannot accommodate the existing water, mainly from the 4 Districts in the north. Even in a year the floods that occur in Sampang can be dozens of times and cause losses in the form of casualties. This article was written based on information from several books, journals, documents from the local government, and also direct interviews with flood victims. This paper is expected to make the main readers of the Sampang community understand the beginning of the flood in this maritime city.Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bencana banjir yang terjadi secara rutin di Kecamatan Sampang dari segi historis. Bentuk Kota Sampang yang diibaratkan seperti sebuah mangkok membuat Kecamatan Sampang yang dilewati oleh air dari berbagai tempat tidak bisa menampung air yang ada, utamanya dari 4 Kecamatan di sebelah utara. Bahkan dalam setahun banjir yang terjadi di Sampang bisa belasan kali dan menimbulkan kerugian berupa korban jiwa. Artikel ini ditulis berdasarkan informasi dari beberapa buku, jurnal, dokumen dari pemerintah daerah, dan juga wawancara langsung kepada korban banjir. Tulisan ini diharapkan dapat membuat pembaca utamanya masyarakat Sampang paham tentang awal mula terjadinya banjir di Kota Bahari ini.
本文旨在从历史的角度来确定三邦地区经常发生的洪水灾害。三邦市的形状类似于一个碗,这使得三邦区从四面八方经过,无法容纳现有的水,主要来自北方的4区。即使在一年中,发生在三邦的洪水也可能发生几十次,造成人员伤亡的损失。这篇文章是根据几本书籍、期刊、当地政府的文件以及对洪水灾民的直接采访而写的。这篇文章希望能让Sampang社区的主要读者了解这个海洋城市洪水的开始。Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bencana banjir yang terjadi secara rutin di Kecamatan Sampang dari segi history。本都哥打Sampang yang didibaratkan seperti sebuah mangkok成员Kecamatan Sampang yang dilewati oleh air dari berbagai tempat tidak bisa menampung air yang ada, utamanya dari 4 Kecamatan di sebelah utara。bakhan dalam setahun banjir yang terjadi di Sampang bisa belasan kali dan menimbulkan kerugian berupa korban jiwa。Artikel ini ditulis berdasarkan informasi dari beberapa buku, journal, dokumen dari peremintah daerah, dan juga wawancara langsung kepada korban banjir。图里桑尼·迪哈拉普肯·巴哈尼的成员,彭巴卡·乌塔马尼亚·马萨拉克特,Sampang paham tantanawal, mula terjadinya, banjir di Kota Bahari ini。
{"title":"Bencana banjir rutin: Tinjauan historis di Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang Tahun 2010-2021","authors":"A. Hadi","doi":"10.17977/um081v2i32022p323-337","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p323-337","url":null,"abstract":"This article aims to determine the flood disaster that occurs regularly in Sampang District from a historical perspective. The shape of Sampang City which is likened to a bowl makes Sampang District which is passed by water from various places cannot accommodate the existing water, mainly from the 4 Districts in the north. Even in a year the floods that occur in Sampang can be dozens of times and cause losses in the form of casualties. This article was written based on information from several books, journals, documents from the local government, and also direct interviews with flood victims. This paper is expected to make the main readers of the Sampang community understand the beginning of the flood in this maritime city.Artikel ini bertujuan untuk mengetahui bencana banjir yang terjadi secara rutin di Kecamatan Sampang dari segi historis. Bentuk Kota Sampang yang diibaratkan seperti sebuah mangkok membuat Kecamatan Sampang yang dilewati oleh air dari berbagai tempat tidak bisa menampung air yang ada, utamanya dari 4 Kecamatan di sebelah utara. Bahkan dalam setahun banjir yang terjadi di Sampang bisa belasan kali dan menimbulkan kerugian berupa korban jiwa. Artikel ini ditulis berdasarkan informasi dari beberapa buku, jurnal, dokumen dari pemerintah daerah, dan juga wawancara langsung kepada korban banjir. Tulisan ini diharapkan dapat membuat pembaca utamanya masyarakat Sampang paham tentang awal mula terjadinya banjir di Kota Bahari ini.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"89857947","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Industri perkebunan kapas Asembagus, Situbondo tahun 1945-1997 1997年至1945年
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.17977/um081v2i32022p421-441
Sri Indah Damayanti, R. Hudiyanto
Cotton is a plantation crop that is planted once a year during the dry season in Indonesia. Cotton plant (Gossypium sp.) is a shrub plant which produce fiber from the fruit, this fiber used as the main raw material in textile manufacturing. This study will discuss about the beginning of the establishment of cotton plantation industry in Asembagus, Situbondo. How the dynamics relationship between cotton development institutions such as cotton mills, cotton experimental gardens and community cotton plantations in the 1945-1997 and their impact on the community in Asembagus District of Situbondo Regency. The title was chosen because Asembagus District of Situbondo Regency famous as center of planting and developing cotton commodities in Java Island since independence of the republic of Indonesia in 1945 until the decline of cotton commodities in Asembagus at the end of the Repelita program around 1997.This study used historical research methods that is topic selection, heuristics, source criticism and verification, interpretation, and historiography by searching written sources such as archives, books and previous research nor oral sources obtained by observation and literature review. From the data collected, it indicates that there is an imbalanced (dualism) in the production activities of the Asembagus cotton plantation industry, This gap has had a chain effect that led to the discontinuity of cotton cultivation in Asembagus, Situbondo. Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat musim kemarau di Indonesia. Tanaman kapas (Gossypium sp.) merupakan tanaman jenis semak yang menghasilkan serat melalui buahnya, serat inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan tekstil. Studi ini akan membahas mengenai awal mula berdirinya industri perkebunan kapas di Asembagus, Situbondo. Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yaitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus dan perkebunan kapas rakyat pada tahun 1945-1997 serta dampaknya bagi masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo terkenal sebagai pusat penanaman dan pengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 hingga mundurnya komoditas kapas di Asembagus pada akhir program Repelita sekitar tahun 1997. Studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan melakukan penelusuran sumber tertulis berupa arsip, artikel, buku dan penelitian terdahulu serta sumber lisan yang didapatkan melalui observasi, studi pustaka. Dari data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan (dualisme) pada kegiatan produksi Industri perkebunan kapas Asembagus, ketimpangan ini memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhentinya penanaman kapas di Asembagus, Situbondo.
棉花是一种种植园作物,在印度尼西亚每年旱季种植一次。棉花(Gossypium sp.)是一种灌木植物,它从果实中产生纤维,这种纤维是纺织制造的主要原料。本研究将探讨在斯图邦多Asembagus建立棉花种植业的开端。1945-1997年间棉纺厂、棉花实验园和社区棉花种植园等棉花发展机构之间的动态关系及其对斯图邦多县Asembagus区社区的影响。之所以选择这个名称,是因为自1945年印度尼西亚共和国独立以来,斯图邦多县的Asembagus区一直是爪哇岛的棉花种植和开发中心,直到1997年左右Repelita项目结束后,Asembagus地区的棉花产量下降。本研究采用选题法、启发式法、资料来源批判与验证法、解释法、史学法等历史研究方法,通过查阅档案、书籍和前人研究等书面资料,而不是通过观察和文献综述获得口头资料。从收集到的数据来看,Asembagus棉花种植业的生产活动存在不平衡(二元性),这种差距产生了连锁效应,导致了Asembagus棉花种植的不连续。Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat muslim kemarau di Indonesia。棉花属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物,种属植物。研究小组的成员们在一份报告中说:“我认为这是一个很好的例子。”Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus, perkebunan kapas rakyat pakhun 1945-1997 serta dampaknya masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten sibondo。Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten sitbondo terkenal sebagai pusat penanaman danpengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan republic Indonesia tahun 1945年,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚研究孟古纳坎的方法,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,解释考察,史学考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察,考察考察。Dari - data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan(二元)pada kegiatan producksi industrii perkebunan kapas Asembagus, ketimpangus memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhenya penanaman kapas di Asembagus, sitbondo。
{"title":"Industri perkebunan kapas Asembagus, Situbondo tahun 1945-1997","authors":"Sri Indah Damayanti, R. Hudiyanto","doi":"10.17977/um081v2i32022p421-441","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p421-441","url":null,"abstract":"Cotton is a plantation crop that is planted once a year during the dry season in Indonesia. Cotton plant (Gossypium sp.) is a shrub plant which produce fiber from the fruit, this fiber used as the main raw material in textile manufacturing. This study will discuss about the beginning of the establishment of cotton plantation industry in Asembagus, Situbondo. How the dynamics relationship between cotton development institutions such as cotton mills, cotton experimental gardens and community cotton plantations in the 1945-1997 and their impact on the community in Asembagus District of Situbondo Regency. The title was chosen because Asembagus District of Situbondo Regency famous as center of planting and developing cotton commodities in Java Island since independence of the republic of Indonesia in 1945 until the decline of cotton commodities in Asembagus at the end of the Repelita program around 1997.This study used historical research methods that is topic selection, heuristics, source criticism and verification, interpretation, and historiography by searching written sources such as archives, books and previous research nor oral sources obtained by observation and literature review. From the data collected, it indicates that there is an imbalanced (dualism) in the production activities of the Asembagus cotton plantation industry, This gap has had a chain effect that led to the discontinuity of cotton cultivation in Asembagus, Situbondo. Kapas adalah tanaman perkebunan yang ditanam satu kali setahun yaitu saat musim kemarau di Indonesia. Tanaman kapas (Gossypium sp.) merupakan tanaman jenis semak yang menghasilkan serat melalui buahnya, serat inilah yang menjadi bahan baku utama dalam pembuatan tekstil. Studi ini akan membahas mengenai awal mula berdirinya industri perkebunan kapas di Asembagus, Situbondo. Bagaimana dinamika hubungan antara lembaga pengembangan kapas yaitu pabrik penggilingan kapas, kebun percobaan kapas Asembagus dan perkebunan kapas rakyat pada tahun 1945-1997 serta dampaknya bagi masyarakat di Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo. Judul tersebut dipilih karena Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo terkenal sebagai pusat penanaman dan pengembangan komoditas kapas di Jawa sejak masa Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1945 hingga mundurnya komoditas kapas di Asembagus pada akhir program Repelita sekitar tahun 1997. Studi ini menggunakan metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, kritik atau verifikasi, interpretasi dan historiografi dengan melakukan penelusuran sumber tertulis berupa arsip, artikel, buku dan penelitian terdahulu serta sumber lisan yang didapatkan melalui observasi, studi pustaka. Dari data-data yang terkumpul mengindikasikan adanya ketimpangan (dualisme) pada kegiatan produksi Industri perkebunan kapas Asembagus, ketimpangan ini memberikan dampak berantai hingga menyebabkan terhentinya penanaman kapas di Asembagus, Situbondo.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90955589","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Islamisasi masyarakat Nusantara: Historisitas awal Islam (abad VII - XV M) dan peran Wali Songo di Nusantara 努桑塔拉社会的伊斯兰化:伊斯兰早期历史(公元七世纪-公元15世纪)和努桑奥的摄政角色
Pub Date : 2022-07-31 DOI: 10.17977/um081v2i32022p442-452
Ibrizatul Ulya
The process of development of Islam at archipelago has a long history. This process begins with socio-economic interactions between Muslims from various countries and local residents. This interaction gives rise to cultural acculturation so that Islam can be accepted by the community and develop with its uniqueness. This paper aims to explain the process of Islamization in archipelago, along with the role of Wali Songo in spreading Islamic teachings. This study uses descriptive qualitative method. The data is presented through detailed narrative, not in the form of numbers, tables, or statistics. The result shows that first, Islam was brought to the archipelago by Arab traders by sea and land. They carry out da'wah subtly and by practicing da'wah bil hal. Second, there are 4 theories that explain the problem of the early entry of Islam in archipelago, namely the Arabic theory, the Indian or Gujarat theory, the Persian theory, and the Chinese theory. Third, the spread of Islam in the archipelago cannot be separated from the role of the guardians who are members of Wali Songo. They package Islamic teachings in simple way and associate them with the understanding of the local community.Proses muncul dan berkembangnya Islam di Nusantara memiliki kesejarahan yang panjang. Proses ini diawali dengan interaksi sosial-ekonomi antara antara orang-orang Islam dari berbagai negara dan penduduk lokal. Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akulturasi budaya sehingga Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya. Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses islamisasi masyarakat Nusantara, berikut peran wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan metode ini, data-data disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka, tabel, maupun secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Islam disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang Arab melalui jalur laut dan darat. Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal. Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, hingga teori China. Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori Arab. Ketiga, diseminasi Islam di Nusantara tidak dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga. Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat. 
伊斯兰教在群岛的发展过程有着悠久的历史。这一过程始于各国穆斯林与当地居民之间的社会经济互动。这种互动产生了文化适应,使伊斯兰教能够被社会所接受,并以其独特性发展。本文旨在解释群岛的伊斯兰化过程,以及Wali Songo在传播伊斯兰教义中的作用。本研究采用描述性定性方法。数据通过详细的叙述呈现,而不是以数字、表格或统计数据的形式呈现。结果表明,首先,伊斯兰教是由阿拉伯商人通过海路和陆路传入群岛的。他们通过巧妙地练习打哇动作来实现打哇动作。其次,对于伊斯兰教早期进入群岛的问题,有四种解释,即阿拉伯说、印度或古吉拉特邦说、波斯说和中国说。第三,伊斯兰教在群岛的传播离不开作为Wali Songo成员的监护人的作用。他们以简单的方式包装伊斯兰教义,并将其与当地社区的理解联系起来。诵读经文dan berkembangnya Islam di Nusantara memoriliki kesejarahan yang panjang。在diawali dengan interaksi社会经济antara antara橘红色伊斯兰教dari berbagai negara danpenduduk本地。Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akturarasi budaya seinga伊斯兰教dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya。图里桑尼·贝图胡安·曼杰拉斯坎是伊斯兰教的支持者,也是伊斯兰教的支持者。加粗是指蒙古纳坎方法的书写质量。登干方法ini,数据-数据disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka,表,maupun secara统计。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa pertama,伊斯兰教disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang阿拉伯melalui jalur laut dan darat。Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal。Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori阿拉伯,teori古吉拉特邦,teori波斯,hinga teori中国。Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori阿拉伯语。Ketiga, diseminasi di Nusantara dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga。Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat。
{"title":"Islamisasi masyarakat Nusantara: Historisitas awal Islam (abad VII - XV M) dan peran Wali Songo di Nusantara","authors":"Ibrizatul Ulya","doi":"10.17977/um081v2i32022p442-452","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i32022p442-452","url":null,"abstract":"The process of development of Islam at archipelago has a long history. This process begins with socio-economic interactions between Muslims from various countries and local residents. This interaction gives rise to cultural acculturation so that Islam can be accepted by the community and develop with its uniqueness. This paper aims to explain the process of Islamization in archipelago, along with the role of Wali Songo in spreading Islamic teachings. This study uses descriptive qualitative method. The data is presented through detailed narrative, not in the form of numbers, tables, or statistics. The result shows that first, Islam was brought to the archipelago by Arab traders by sea and land. They carry out da'wah subtly and by practicing da'wah bil hal. Second, there are 4 theories that explain the problem of the early entry of Islam in archipelago, namely the Arabic theory, the Indian or Gujarat theory, the Persian theory, and the Chinese theory. Third, the spread of Islam in the archipelago cannot be separated from the role of the guardians who are members of Wali Songo. They package Islamic teachings in simple way and associate them with the understanding of the local community.Proses muncul dan berkembangnya Islam di Nusantara memiliki kesejarahan yang panjang. Proses ini diawali dengan interaksi sosial-ekonomi antara antara orang-orang Islam dari berbagai negara dan penduduk lokal. Interaksi tersebut selanjutnya memunculkan akulturasi budaya sehingga Islam dapat diterima masyarakat dan berkembang dengan kekhasannya. Tulisan ini bertujuan menjelaskan proses islamisasi masyarakat Nusantara, berikut peran wali songo dalam menyebarkan ajaran Islam. Kajian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Dengan metode ini, data-data disajikan melalui narasi yang detail, bukan dalam bentuk angka, tabel, maupun secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Islam disebarkan ke Nusantara oleh para pedagang Arab melalui jalur laut dan darat. Mereka melakukan dakwah dengan halus dan dengan mempraktikkan dakwah bil hal. Kedua, ada 4 teori yang menjelaskan persoalan awal masuknya Islam di Nusantara, yakni teori Arab, teori Gujarat, teori Persia, hingga teori China. Adapun teori yang dianggap paling kuat adalah teori Arab. Ketiga, diseminasi Islam di Nusantara tidak dinafikan dari peran para wali yang tergabung dalam wali sanga. Mereka mengemas ajaran Islam secara sederhana serta menyesuaikannya berdasar pemahaman masyarakat. ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"86540024","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 4
Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia 1915-1942
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17977/um081v2i22022p181-192
Widya Putri, Djuanaidi Djuanaidi, H. Humaidi
This article aims to examine the development of Chinese culinary in Batavia in the period 1915-1942. The research method uses historical research methods with five stages consisting of topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The sources used in this study used primary and secondary sources from interview data. The evolution of Chinese culinary in Batavia could not be separated from the migration of Chinese people to Batavia which is mostly carried out by men because of the absence of Chinese women, these men married local women. As a result of this intercultural marriage, it causes assimilation and acculturation in the culinary field. Chinese people get local influence in the culinary field, and otherwise. Especially, since the massive Dutch colonialism, the Chinese in overseas did not only accept local elements but also Dutch influence. Likewise, the Dutch accepted the Chinese influence in their eating culture. One form of Chinese culinary influence that is quite inherent in Batavia occurs in the Betawi ethnicity. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia pada kurun waktu 1915-1942. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan lima tahapan terdiri dari pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber primer maupun sekunder juga dibantu dengan data wawancara. Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia tidak lepas dari migrasi orang Tionghoa ke Batavia yang kebanyakan dilakukan oleh para lelaki Tionghoa karena tidak adanya perempuan Tionghoa para lelaki ini menikah dengan wanita setempat. Akibat adanya pernikahan beda budaya ini      menyebabkan asimilasi maupun akulturasi dalam bidang kuliner. Orang Tionghoa mendapat pengaruh lokal dalam bidang kuliner, begitu pula sebaliknya. Apalagi sejak masifnya kolonialisme Belanda, orang Tionghoa di tanah rantau tidak hanya menerima unsur lokal namun juga pengaruh Belanda. Begitu pula orang Belanda menerima pengaruh Tionghoa dalam budaya kulinernya. Salah satu bentuk pengaruh kuliner Tionghoa yang cukup melekat di Batavia terjadi pada etnis Betawi.  
本文旨在考察1915-1942年期间中国烹饪在巴达维亚的发展。研究方法采用历史研究方法,分为选题、启发式、验证、阐释、史学五个阶段。本研究中使用的资料来源来自访谈数据的第一手和第二手资料来源。中国烹饪在巴达维亚的演变离不开中国人向巴达维亚的迁移,由于中国女性的缺席,中国人的迁移主要是由男性进行的,这些男性与当地女性结婚。由于这种跨文化婚姻,它导致了烹饪领域的同化和文化适应。中国人在烹饪领域和其他方面受到当地的影响。特别是由于荷兰的大规模殖民主义,海外华人不仅接受本土因素,而且接受荷兰的影响。同样,荷兰人也接受了中国饮食文化的影响。巴达维亚固有的一种中国烹饪影响发生在巴达维族中。Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia pada kurun waktu 1915-1942。Metode penelitian ini menggunakan Metode penelitian sejarah dengan lima tahapan terdiri dari penilihan主题,启发,验证,解释,历史编纂。Sumber yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Sumber primer maupun sekunder juga dibantu dengan data wawankara。【译文】在这里,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,我想说的是,这是我想说的。Akibat adanya pernikahan beda budaya ini menyebabkan asimilasi maupun akulturasi dalam bidang kuliner。Orang Tionghoa mendapat pengaruh当地的dalam bidang kuliner, begitu pula sebaliknya。Apalagi sejak masifnya kolonialisme Belanda, orang Tionghoa di tanah rantau tidak hanya menerima unsur local namun juga pengaruh Belanda。Begitu pula orang Belanda menerima pengaruh Tionghoa dalam budaya kulinernya。萨拉赫在巴达维亚,在巴达维亚,在巴达维亚,在巴达维,在巴达维。
{"title":"Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia 1915-1942","authors":"Widya Putri, Djuanaidi Djuanaidi, H. Humaidi","doi":"10.17977/um081v2i22022p181-192","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i22022p181-192","url":null,"abstract":"This article aims to examine the development of Chinese culinary in Batavia in the period 1915-1942. The research method uses historical research methods with five stages consisting of topic selection, heuristics, verification, interpretation, and historiography. The sources used in this study used primary and secondary sources from interview data. The evolution of Chinese culinary in Batavia could not be separated from the migration of Chinese people to Batavia which is mostly carried out by men because of the absence of Chinese women, these men married local women. As a result of this intercultural marriage, it causes assimilation and acculturation in the culinary field. Chinese people get local influence in the culinary field, and otherwise. Especially, since the massive Dutch colonialism, the Chinese in overseas did not only accept local elements but also Dutch influence. Likewise, the Dutch accepted the Chinese influence in their eating culture. One form of Chinese culinary influence that is quite inherent in Batavia occurs in the Betawi ethnicity. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengkaji perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia pada kurun waktu 1915-1942. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan lima tahapan terdiri dari pemilihan topik, heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber primer maupun sekunder juga dibantu dengan data wawancara. Perkembangan kuliner Tionghoa di Batavia tidak lepas dari migrasi orang Tionghoa ke Batavia yang kebanyakan dilakukan oleh para lelaki Tionghoa karena tidak adanya perempuan Tionghoa para lelaki ini menikah dengan wanita setempat. Akibat adanya pernikahan beda budaya ini      menyebabkan asimilasi maupun akulturasi dalam bidang kuliner. Orang Tionghoa mendapat pengaruh lokal dalam bidang kuliner, begitu pula sebaliknya. Apalagi sejak masifnya kolonialisme Belanda, orang Tionghoa di tanah rantau tidak hanya menerima unsur lokal namun juga pengaruh Belanda. Begitu pula orang Belanda menerima pengaruh Tionghoa dalam budaya kulinernya. Salah satu bentuk pengaruh kuliner Tionghoa yang cukup melekat di Batavia terjadi pada etnis Betawi.  ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79806746","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Dinamika perkebunan cengkeh branggah banaran di Desa Sidorejo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar pada tahun 1990-2005
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17977/um081v2i22022p238-251
Tedy Susanto, D. Agung
AbstrakPerkebunan Cengkeh Branggah Banaran, merupakan sebuah perkebunan peninggalan kolonial yang terletak di wilayah Kabupaten Blitar dan sampai saat ini masih eksis. Selama beroperasi perkebunan ini mengalami naik turun di berbagai aspek, diantaranya hasil produksi cengkeh dan jumlah pekerja. Dua aspek penting Perkebunan Cengkeh Branggah Banaran inilah yang akan menjadi fokus dari tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi yang didukung dengan pengumpulan sumber berupa arsip, wawancara dan literatur terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perkebunan ini pernah mengalami naik turun hasil produksi, pernah mengalami konflik yang berkepanjangan dengan penduduk sekitar. Pencurian hasil tanaman yang masih berupa bunga di pohon maupun yang sudah dipetik, kerusakan serta penanganan atas kejadian yang terjadi pada tahun itu. Abstract Branggah Banaran Clove Plantation, is a colonial heritage plantation located in the Blitar Regency area that until now still exists. During the production of this plantation experienced ups and downs in various aspects, including the production of cloves and the number of workers. Two important aspects of Branggah Banaran Clove Plantation are the focus of this article. This research uses historical research methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography supported by the collection of sources in the form of archives, interviews and previous literature. From the results of research conducted can be concluded this plantation has experienced ups and downs of production, and has experienced prolonged conflict with the surrounding population. Theft of plant products that are still in the form of flowers on trees and those that have been picked, destruction and handling of events that occurred in that year.
丁香种植园,位于布利塔省地区,至今仍存在。在经营这个种植园的过程中,它在许多方面都有起起落落,其中包括丁香的产量和工人的数量。这两种重要的丁香农场将成为本文的焦点。该研究采用了由档案、采访和早期文献资料收集支持的历史研究方法。从这项研究得出的结论来看,该种植园经历了产量的起伏,经历了与周围人口的长期冲突。偷树上的花和树上的花,破坏和处理那年发生的事情。这是一种殖民地遗产,一直存在到现在的危险地带。在这个种植园的生产过程中经历了各种各样的挫折,包括苜蓿的生产和工人的数量。这篇文章的焦点是两件重要的丁香种植园。这项研究的历史研究方法包括启发、批判、解释和史学。从研究预测的结果来看,这一计划已经经历了ups的生产,并经历了与人口过剩相关的潜在冲突。多年来,植物的产品仍在树上盛开,而那些被采集、破坏和处理发生在那年发生的事件的人。
{"title":"Dinamika perkebunan cengkeh branggah banaran di Desa Sidorejo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar pada tahun 1990-2005","authors":"Tedy Susanto, D. Agung","doi":"10.17977/um081v2i22022p238-251","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i22022p238-251","url":null,"abstract":"AbstrakPerkebunan Cengkeh Branggah Banaran, merupakan sebuah perkebunan peninggalan kolonial yang terletak di wilayah Kabupaten Blitar dan sampai saat ini masih eksis. Selama beroperasi perkebunan ini mengalami naik turun di berbagai aspek, diantaranya hasil produksi cengkeh dan jumlah pekerja. Dua aspek penting Perkebunan Cengkeh Branggah Banaran inilah yang akan menjadi fokus dari tulisan ini. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi yang didukung dengan pengumpulan sumber berupa arsip, wawancara dan literatur terdahulu. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan perkebunan ini pernah mengalami naik turun hasil produksi, pernah mengalami konflik yang berkepanjangan dengan penduduk sekitar. Pencurian hasil tanaman yang masih berupa bunga di pohon maupun yang sudah dipetik, kerusakan serta penanganan atas kejadian yang terjadi pada tahun itu. Abstract Branggah Banaran Clove Plantation, is a colonial heritage plantation located in the Blitar Regency area that until now still exists. During the production of this plantation experienced ups and downs in various aspects, including the production of cloves and the number of workers. Two important aspects of Branggah Banaran Clove Plantation are the focus of this article. This research uses historical research methods consisting of heuristics, criticism, interpretation, and historiography supported by the collection of sources in the form of archives, interviews and previous literature. From the results of research conducted can be concluded this plantation has experienced ups and downs of production, and has experienced prolonged conflict with the surrounding population. Theft of plant products that are still in the form of flowers on trees and those that have been picked, destruction and handling of events that occurred in that year.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78831808","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Kuliner Sunda di tengah laju modernitas: perkembangan rumah makan Sunda di Bandung tahun 1960-an hingga 2000-an 巽他烹饪烹饪的现代化速度:万隆早午餐20世纪60年代至2000年代的发展
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17977/um081v2i22022p204-218
Alfonsus Tegar Setyawan, Azmah Sholihah, S. Rohmah
Bandung is one of the main culinary destinations in Indonesia. Bandung's culinary image has been rooted since the colonial era as Haryoto Kunto (1986) called Bandung “a hawker's paradise". A typical culinary of Bandung is Sundanese restaurants with its signature local dishes. Sundanese dishes usually served in a domestic environment (household). Since the 1960s to 1970s, there were trends of typical Sundanese food stalls in Bandung, namely Ampera, and Ponyo. Those were local people who wanted to eat outside. In 1980s, Ampera, and Ponyo food stalls transformed their business concept to become restaurants. Then, since the early of 2000s, the earliest generation of Sundanese restaurants started to apply franchise business concept, followed by the emergence of Cibiuk and Manjabal as a new generation of Sundanese restaurants. This article discusses the development of Sundanese restaurants in Bandung since its inception until their transformation become restaurant that had branches in various regions while maintaining their local wisdom values in the midst of the onrushing of modernity. Besides employing historical methods, this article also used the concepts of local cuisine and food industry to understand the development of Sundanese restaurants in Bandung.  Bandung dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner utama di Indonesia. Citra kuliner Bandung telah berakar sejak masa kolonial sebagaimana Haryoto Kunto (1986) menjuluki Bandung sebagai “surga tukang jajan”. Salah satu citra kuliner khas Bandung adalah rumah makan Sunda dengan hidangan khasnya. Hidangan Sunda biasa disajikan di lingkungan domestik (rumah tangga). Sejak dekade 1960-an hingga 1970-an, muncul tren warung makan khas Sunda di Bandung, seperti Ampera dan Ponyo. Warung makan Sunda menjadi pilihan bagi masyarakat Pribumi untuk memenuhi kebutuhan selera makan di luar rumah. Pada 1980-an, warung makan Ampera, dan Ponyo mulai bertransformasi menjadi rumah makan. Kemudian, sejak awal tahun 2000-an mulai muncul tren bisnis waralaba (franchise) dalam industri rumah makan Sunda, disertai dengan kemunculan Cibiuk dan Manjabal sebagai generasi baru rumah makan Sunda. Artikel ini membahas perkembangan rumah makan Sunda di Bandung sejak awal kemunculannya hingga bertransformasi menjadi rumah makan besar yang memiliki cabang di berbagai wilayah dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah laju modernitas. Di samping menggunakan metode sejarah, artikel ini juga menggunakan pendekatan local cuisine dan food industry untuk memahami perkembangan rumah makan Sunda di Bandung. 
万隆是印尼的主要美食目的地之一。自殖民时代以来,万隆的烹饪形象已经根深蒂固,因为Haryoto Kunto(1986)称万隆为“小贩的天堂”。万隆的一个典型的烹饪是Sundanese餐馆,它的招牌菜。通常在家庭环境(家庭)中供应的Sundanese菜。从20世纪60年代到70年代,万隆出现了典型的Sundanese大排档,即Ampera和Ponyo。那些是想在外面吃饭的当地人。20世纪80年代,Ampera和Ponyo大排档将其经营理念转变为餐馆。然后,从21世纪初开始,最早的一代Sundanese餐厅开始运用特许经营理念,随后出现了Cibiuk和Manjabal作为新一代Sundanese餐厅。本文讨论了万隆巽旦餐厅自成立以来的发展,直到他们转型为在各个地区设有分支机构的餐厅,同时在现代性的冲击中保持了当地的智慧价值观。本文除了采用历史的方法外,还运用了当地美食和食品工业的概念来了解万隆巽他餐厅的发展。印尼万隆市:印尼万隆市:印尼万隆市:印尼万隆市:印尼万隆市:印尼万隆市。Citra kuliner万隆telah berakar sejak masa殖民地sebagaimana Haryoto Kunto (1986) menjuluki万隆sebagai“surga tukang jajan”。Salah satu citra kuliner khas Bandung adalah rumah makan Sunda dengan hidangan khasnya。Hidangan Sunda biasa disajikan di lingkungan domestic (rumah tangga)。20世纪60年代至70年代,在万隆市,在万隆市,在万隆市,在日本,在日本。Warung makan Sunda menjadi pilihan bagi masyarakat Pribumi untuk memenuhi kebutuhan selera makan di luar rumah。帕达1980-an, warung makan Ampera, dan Ponyo mulai,转型为menjadi rumah makan。Kemudian, sejak awal tahun 2000- and mulai muncul tren bisnis waralaba(特许经营)dalam工业rumah makan Sunda, disertai dengan kemunculan Cibiuk and Manjabal sebagai generasi baru rumah makan Sunda。新加坡人是新加坡人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人,是亚洲人。Di samping menggunakan metode sejarah, artikel ini juga menggunakan pendekatan当地美食和食品工业untuk memahami perkembangan rumah makan Sunda Di万隆。
{"title":"Kuliner Sunda di tengah laju modernitas: perkembangan rumah makan Sunda di Bandung tahun 1960-an hingga 2000-an","authors":"Alfonsus Tegar Setyawan, Azmah Sholihah, S. Rohmah","doi":"10.17977/um081v2i22022p204-218","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i22022p204-218","url":null,"abstract":"Bandung is one of the main culinary destinations in Indonesia. Bandung's culinary image has been rooted since the colonial era as Haryoto Kunto (1986) called Bandung “a hawker's paradise\". A typical culinary of Bandung is Sundanese restaurants with its signature local dishes. Sundanese dishes usually served in a domestic environment (household). Since the 1960s to 1970s, there were trends of typical Sundanese food stalls in Bandung, namely Ampera, and Ponyo. Those were local people who wanted to eat outside. In 1980s, Ampera, and Ponyo food stalls transformed their business concept to become restaurants. Then, since the early of 2000s, the earliest generation of Sundanese restaurants started to apply franchise business concept, followed by the emergence of Cibiuk and Manjabal as a new generation of Sundanese restaurants. This article discusses the development of Sundanese restaurants in Bandung since its inception until their transformation become restaurant that had branches in various regions while maintaining their local wisdom values in the midst of the onrushing of modernity. Besides employing historical methods, this article also used the concepts of local cuisine and food industry to understand the development of Sundanese restaurants in Bandung.  Bandung dikenal sebagai salah satu destinasi wisata kuliner utama di Indonesia. Citra kuliner Bandung telah berakar sejak masa kolonial sebagaimana Haryoto Kunto (1986) menjuluki Bandung sebagai “surga tukang jajan”. Salah satu citra kuliner khas Bandung adalah rumah makan Sunda dengan hidangan khasnya. Hidangan Sunda biasa disajikan di lingkungan domestik (rumah tangga). Sejak dekade 1960-an hingga 1970-an, muncul tren warung makan khas Sunda di Bandung, seperti Ampera dan Ponyo. Warung makan Sunda menjadi pilihan bagi masyarakat Pribumi untuk memenuhi kebutuhan selera makan di luar rumah. Pada 1980-an, warung makan Ampera, dan Ponyo mulai bertransformasi menjadi rumah makan. Kemudian, sejak awal tahun 2000-an mulai muncul tren bisnis waralaba (franchise) dalam industri rumah makan Sunda, disertai dengan kemunculan Cibiuk dan Manjabal sebagai generasi baru rumah makan Sunda. Artikel ini membahas perkembangan rumah makan Sunda di Bandung sejak awal kemunculannya hingga bertransformasi menjadi rumah makan besar yang memiliki cabang di berbagai wilayah dengan tetap mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal di tengah laju modernitas. Di samping menggunakan metode sejarah, artikel ini juga menggunakan pendekatan local cuisine dan food industry untuk memahami perkembangan rumah makan Sunda di Bandung. ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84050683","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Narasi militer dalam buku teks pelajaran Sejarah Indonesia SMA kelas XII 印尼高中十二班历史教科书中的军事叙述
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17977/um081v2i22022p277-289
Shilvi Khusna Dilla Agatta, Kasimanuddin Ismain, Ronal Ridhoi
Textbooks are media that play an important role in learning activities in the classroom. In this research, the textbook that used the object of research was the Indonesian History Textbook for SMA Class XII, especially the military narrative on the material of the struggle to national disintegration. However, there are narratives that have words or sentences that can show understanding of multiple interpretations. Therefore, the purpose of this research is to analyze the discourse in the textbook on military narratives so that they can be understood and avoid negative perspectives. So the method uses critical discourse analysis of the Teun A. van Dijk model, which includes three structures are macrostructure, superstructure, and microstructure to see word choice and sentence structure in military narration in textbooks. This research by using a qualitative design with text analysis methods and literature/document studies as data collection methods. The result shows that the military narrative is shown as the central figure who defends the country.
教材是在课堂学习活动中发挥重要作用的媒介。在本研究中,使用的研究对象教科书是《印尼历史教科书》(SMA第十二类),特别是关于国家解体斗争材料的军事叙事。然而,也有一些叙事的单词或句子可以显示出对多种解释的理解。因此,本研究的目的是对教科书中军事叙事的话语进行分析,以便理解它们,避免消极的观点。因此,该方法采用Teun A. van Dijk模型的批判性话语分析,该模型包括宏观结构、上层结构和微观结构三个结构,以观察教科书中军事叙事的用词和句式结构。本研究采用定性设计,采用文本分析方法和文献研究作为数据收集方法。结果表明,军事叙事被表现为保卫国家的核心人物。
{"title":"Narasi militer dalam buku teks pelajaran Sejarah Indonesia SMA kelas XII","authors":"Shilvi Khusna Dilla Agatta, Kasimanuddin Ismain, Ronal Ridhoi","doi":"10.17977/um081v2i22022p277-289","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i22022p277-289","url":null,"abstract":"Textbooks are media that play an important role in learning activities in the classroom. In this research, the textbook that used the object of research was the Indonesian History Textbook for SMA Class XII, especially the military narrative on the material of the struggle to national disintegration. However, there are narratives that have words or sentences that can show understanding of multiple interpretations. Therefore, the purpose of this research is to analyze the discourse in the textbook on military narratives so that they can be understood and avoid negative perspectives. So the method uses critical discourse analysis of the Teun A. van Dijk model, which includes three structures are macrostructure, superstructure, and microstructure to see word choice and sentence structure in military narration in textbooks. This research by using a qualitative design with text analysis methods and literature/document studies as data collection methods. The result shows that the military narrative is shown as the central figure who defends the country.","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77151706","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang (1980-2021)
Pub Date : 2022-04-30 DOI: 10.17977/um081v2i22022p265-276
Helminia Salsabila
Wiwitan is a ritual offering carried out by Javanese farmers as a form of gratitude for obtaining blessings and safety as well as prayers so that the harvest gets abundant results, one of which is in the village of Turipinggir. The purpose of this paper is to explain the changes in the wiwitan tradition in Turipinggir Village, Megaluh District, Jombang Regency and the factors that cause changes in these traditions. The research method that the researcher uses in this research is the historical research method, namely topic selection, heuristics, interpretation, source criticism, and historiography. The research shows that there are changes in the wiwitan tradition in Turipinggir village. The changes include the determination of the day, method, uborampe, community participation, and changes in values in the wiwitan tradition. These changes are caused by two factors, namely internal factors (from within) and external factors (from outside). Wiwitan adalah ritual persembahan yang dilakukan para petani suku Jawa sebagai wujud rasa syukur untuk memperoleh keberkahan dan keselamatan serta doa agar panen memperoleh hasil yang berlimpah, salah satunya di Desa Turipinggir. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan perubahan-perubahan dalam tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang serta faktor-faktor penyebab perubahan tradisi tersebut. Metode penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, interpretasi, kritik sumber, dan historiografi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan pada tradisi wiwitan di Desa Turipinggir. Adapun perubahan tersebut antara lain yaitu penentuan hari, cara, uborampe, partisipasi masyarakat, dan perubahan nilai dalam tradisi wiwitan. Perubahan tersebut diakibatkan karena dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam) dan eksternal (dari luar). 
Wiwitan是爪哇农民举行的一种祭祀仪式,作为对获得祝福和安全的感谢,以及祈祷丰收的一种形式,其中一个是在Turipinggir村。本文的目的是解释在图平吉尔村,梅加鲁区,中邦县的witan传统的变化和导致这些传统变化的因素。研究者在本研究中使用的研究方法是历史研究法,即选题法、启发式法、解释法、源批判法和史学法。研究表明,吐平吉尔村的wiwitan传统发生了变化。这些变化包括日期的确定、方法、范围、社区参与以及witan传统价值观的变化。这些变化是由两个因素引起的,即内部因素(来自内部)和外部因素(来自外部)。我的意思是说,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是,我的意思是我的意思。Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan perubahan-perubahan dalam tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang serta factor - factor penyebab perubahan tradisi tersebut。Metode penelitian yang peneliiti gunakan padpenelitian ini adalah Metode penelitian sejarah yitu penilihan题目,启发式,解释性,批判数,史学。Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan padtradisi wiwitan di Desa Turipinggir。Adapun perubahan tersebut antara lain yititpenentuan hari, cara, uborampe, partisipasi masyarakat, dan perubahan nilai dalam tradisi wiwitan。Perubahan tersebut diakibatkan karena dua faktor yitu faktor internal (dari dalam)和eksternal (dari luar)。
{"title":"Perubahan Tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang (1980-2021)","authors":"Helminia Salsabila","doi":"10.17977/um081v2i22022p265-276","DOIUrl":"https://doi.org/10.17977/um081v2i22022p265-276","url":null,"abstract":"Wiwitan is a ritual offering carried out by Javanese farmers as a form of gratitude for obtaining blessings and safety as well as prayers so that the harvest gets abundant results, one of which is in the village of Turipinggir. The purpose of this paper is to explain the changes in the wiwitan tradition in Turipinggir Village, Megaluh District, Jombang Regency and the factors that cause changes in these traditions. The research method that the researcher uses in this research is the historical research method, namely topic selection, heuristics, interpretation, source criticism, and historiography. The research shows that there are changes in the wiwitan tradition in Turipinggir village. The changes include the determination of the day, method, uborampe, community participation, and changes in values in the wiwitan tradition. These changes are caused by two factors, namely internal factors (from within) and external factors (from outside). Wiwitan adalah ritual persembahan yang dilakukan para petani suku Jawa sebagai wujud rasa syukur untuk memperoleh keberkahan dan keselamatan serta doa agar panen memperoleh hasil yang berlimpah, salah satunya di Desa Turipinggir. Tujuan penulisan ini adalah menjelaskan perubahan-perubahan dalam tradisi Wiwitan di Desa Turipinggir, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang serta faktor-faktor penyebab perubahan tradisi tersebut. Metode penelitian yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian sejarah yaitu pemilihan topik, heuristik, interpretasi, kritik sumber, dan historiografi. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat perubahan-perubahan pada tradisi wiwitan di Desa Turipinggir. Adapun perubahan tersebut antara lain yaitu penentuan hari, cara, uborampe, partisipasi masyarakat, dan perubahan nilai dalam tradisi wiwitan. Perubahan tersebut diakibatkan karena dua faktor yaitu faktor internal (dari dalam) dan eksternal (dari luar). ","PeriodicalId":40352,"journal":{"name":"Journal of Modern Russian History and Historiography","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2022-04-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"87340943","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
期刊
Journal of Modern Russian History and Historiography
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1